Kecap Biji Turi
Kecap Biji Turi
Kecap Biji Turi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah salah satu jenis kacang-kacangan dari pohon turi yang berbentuk bulat
berwarna kuning kecoklatan dan mempunyai rasa yang khas dan aroma yang
khas jenis kacang-kacangan (Zakiyatul, 2005). Ada dua jenis turi dibedakan
menurut warna bunganya, ialah turi berbunga warna putih yang disebut sebagai
turi putih, dan turi berbunga merah violet disebut turi merah. Hampir seluruh
vitamin. Biji turi memiliki kandungan kimia yaitu kalsium oksalat, sulfur,
kalium, natrium, beta karoten, vitamin A, vitamin B serta zat besi (Towaha dan
Rusli, 2010). Banyaknya kandungan zat kimia yang ada didalam pohon turi
Selama ini pemanfaatan hasil turi oleh masyarakat masih terbatas, bagian
tanaman turi yaitu bijinya. Biji dari turi ini dapat digunakan dalam pembuatan
kecap sebagai alternatif lain bahan baku yang biasanya berasal dari kedelai.
kecap, biji turi dapat dimanfaatkan dalam pembuatan tempe. Menurut hasil
penelitian Firdani (2009) bahwa ada pengaruh substitusi biji turi pada biji
1
2
kedelai dalam pembuatan tempe terhadap kadar protein, dan berdasarkan uji
tingkat kesukaan yang baik (dalam aspek warna, aroma, rasa dan tekstur) serta
Biji turi ini mempunyai potensi yang bagus untuk dimanfaatkan sebagai
aroma, rasa, dan warna pada pembuatan kecap dari biji turi ini mendapatkan
warna, aroma dan rasa yang hampir sama dengan kecap manis yang banyak
kecap manis berbahan baku biji turi memenuhi syarat SNI 01- 354 - 1994.
Penelitian lain yang telah dilakukan Ismiyarto, dkk (2006) bahwa minyak yang
berasal dari biji turi mengandung banyak asam lemak penyusun trigliserida
asam palmitat 14,25%, asam stearat 13,97%, asam linolead 39,13%, asam
utama kecap pada umumnya adalah kedelai. Kecap yang berasal dari kedelai
umumnya mengandung air, lemak, protein dan juga kalsium. Kandungan gizi
protein kedelai sebesar 37,5%. Kedelai mempunyai harga yang cukup mahal
berasal dari kedelai dalam pembuatan kecap, maka dapat memanfaatkan jenis
biji-bijian yang lain, seperti biji tanaman turi yang mempunyai komposisi
3
kandungan gizi yang tidak jauh berbeda dengan kedelai, terutama kandungan
protein biji turi sebesar 36,21% yang setara dengan kandungan protein kedelai
sebesar 37,5% (Towaha dan Rusli, 2010). Kecap pada umumnya dibuat dari
kedelai hitam, tiram, kerang, siput, air kelapa dan penambahan bumbu-bumbu
dapat dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap fermentasi kapang dan tahap
fermentasi dan dengan cara kimia atau kombinasi keduanya. Pembuatan kecap
dengan kombinasi yaitu gabungan cara fermentasi dan cara kimia, diawali
(Kuswara, 1997 dalam Purwoko dan Nur, 2007). Proses pembuatan kecap juga
bahwa penguraian protein dengan cara hidrolisis enzim lebih cepat dibanding
hidrolisis dalam pembuatan kecap ini sekitar 1 minggu (Towaha dan Rusli,
mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan
amino. Papain terbentuk di seluruh bagian buah, baik kulit, daging buah,
larutan yang mempunyai pH 5.0, dan memiliki keaktifan sintetik serta tahan
terhadap panas yang lebih tinggi dari enzim lain. Disamping itu, enzim papain
pepaya digunakan dalam proses pembuatan kecap tutut yakni kecap yang
papain dapat menghasilkan kecap ikan yang berkualitas nomor tiga menurut
SII dengan kadar garam sebesar 17,45% dan pH 6,5 (Simanjorang dkk., 2012).
Penelitian yang telah dilakukan tentang getah pepaya yakni dengan mensintesis
menggunakan ekstrak nanas. Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang
asam amino. Bromelin dapat diperoleh dari ekstraksi batang nanas atau dari
yaitu pembuatan kecap manis dengan menggunakan biji turi dengan penambah
an ekstrak nanas. Hasil kecap yang paling baik yakni kecap biji turi yang diberi
ekstrak nanas 100 ml (Arsyani, 2007). Pemanfaatan lain dari buah nanas yaitu
dalam agroindustri pengalengan nanas, nanas ini dijual pada masyarakat dalam
bentuk irisan yang telah dikemas dalam kaleng. (Rahadi, 2004). Penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya dengan bahan baku buah nanas adalah dalam
pembuatan formulasi sabun cair dari ekstrak batang nanas (Ananas comosus)
bahwa ekstrak batang nanas dapat diformulasi dalam bentuk sabun cair. Uji
dkk. (2011) bahwa penambahan ekstrak buah nanas dan waktu pemasakan
dapat meningkatkan keempukan, pH, daya ikat air dan menurunkan susut
moromi adalah 8,2%, sehingga memenuhi kualitas kecap manis baik (I)
memenuhi kualitas kecap manis menegah (II) menurut SII. Menurut hasil
penelitian Nugraheni (2008) bahwa kecap yang berasal dari ampas tahu ini
6
dapat memenuhi standar SII untuk kadar protein terlarut yang dipersyaratkan
Dari latar belakang di atas, maka pada penelitian ini akan dilakukan
penambahan ekstrak pepaya dan nanas dalam pembuatan kecap dengan judul
B. Pembatasan Masalah
berikut:
1. Subyek terdiri dari biji turi, ekstrak pepaya dan ekstrak nanas.
C. Perumusan Masalah
yaitu:
1. Bagaimana kadar protein dan sifat organoleptik kecap dari biji turi dengan
D. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
1. Mengetahui kadar protein dan sifat organoleptik kecap dari pemanfaatan biji
E. Manfaat Penelitian
turi.
2. Bagi peneliti
3. Bagi masyarakat
menggunakan kedelai.
8
anggaran biaya.