Makalah Telur Daging, Tepung
Makalah Telur Daging, Tepung
Makalah Telur Daging, Tepung
TEPUNG TELUR
Kelompok 1
Nama Anggota:
Silvia Roza 05031382126077
Pipit Savitri 05031382126082
Melisa 05031382126087
Rafly Aryaputra Moniaga 05031382126095
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat-Nya, kami segenap anggota kelompok satu dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Pengolahan Tepung Telur” ini tepat
waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Eli Sahara sebagai
dosen pengampu mata kuliah Teknologi Pengolahan Telur dan Daging yang
telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1..............................................................................................................
Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2..............................................................................................................
Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3..............................................................................................................
Tujuan.................................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1. Karakteristik Telur Ayam Kampung dan Telur Ayam Ras................ 3
2.2. Kualitas Telur..................................................................................... 3
2.3. Proses Pembuatan Tepung Telur........................................................ 3
2.4. Sifat Fungsional dan Nilai Gizi Tepung Telur Ayam Ras.................. 5
2.5. Kandungan kimia dan Fisik Tepung Telur setelah Blanching..................... 6
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan......................................................................................... 11
3.2. Saran................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui bagaimana proses pembuatan tepung telur.
2. Mengetahui karakteristik gizi dan fungsional tepung telur.
3. Mengetahui manfaat pembuatan tepung telur.
4. Mengetahui karakteristik tepung telur setelah dilakukan blansing.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.4. Sifat Fungsional dan Nilai Gizi Tepung Telur Ayam Ras
Sifat fungsional tepung telur, tepung putih telur dan kuning telur dapat dilihat
pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4, aktivitas air (aw) tepung putih telur pada
kisaran 0.4 sd 0.5. Nilai ini sangat bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan
mikroba. Aktivitas air (aw) adalah jumlah air minimal yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan mikroba. Semakin tinggi nilai aw, semakin mudah mikroba tumbuh.
Mikroba tumbuh pada kisaran aw minimal 0.6 sd 0.7 untuk kapang, 0.8 sd 0.9
untuk khamir dan lebih dari 0.9 untuk bakteri. Berdasarkan penelitian Ndife et al.
2010 seperti terlihat pada Tabel 4, menunjukkan bahwa metode pengeringan oven
yang digunakan berpengaruh terhadap beberapa sifat fungsional dari komponen
tepung telur. Kapasitas emulsi 74.00 % dan stabilitas emulsi 72.40 % tertinggi
untuk tepung kuning telur. Hal ini disebabkan senyawa yang berpengaruh
terhadap kemampuan emulsi adalah lesitin yang terdapat pada kuning telur.
Penelitian Abreeha et al., (2021) menunjukkan kisaran kapasitas emulsi tidak
berbeda antara pengeringan dengan oven (55.1 %) dan pengering semprot (54.5
%). Daya busa dan kestabilan busa tertinggi adalah tepung putih telur 97.50 dan
78.30 %. Daya busa dan kestabilan busa dipengaruhi oleh protein yang terdapat
pada putih telur. Kapasitas penyerapan air dan minyak memiliki nilai yang
berbeda-beda. Sifat-sifat ini berpengaruh pada reologi, fungsional dan kualitas
memanggang dari produk. Sifat penyerapan minyak dan air dari telur juga
membantu mempertahankan kelembapan dan minyak selama memanggang dan
penyimpanan selanjutnya. Ini meningkatkan baik fisik dan kualitas sensorik dari
produk mereka (Ndife et al., 2010). Penelitian Abreeha et al., (2021)
menunjukkan kisaran daya busa tidak berbeda antara pengeringan dengan oven
(31.2 %) dan pengering semprot (29.5 %).
Indeks kelarutan, yang merupakan salah satu sifat yang berhubungan dengan
protein, menunjukkan nilai 96.00 % untuk tepung putih telur, 92.00 % untuk
tepung telur dan 88.00 % untuk tepung kuning telur. Suhu optimal 44 °C yang
digunakan dalam pengeringan oven tidak berdampak negatif pada indeks
kelarutan. Metode pengeringan oven yang digunakan tidak signifikan
mempengaruhi suhu koagulasi yang 64.0, 66.5 dan 63.0 °C untuk tepung telur
tepung kuning telur dan tepung putih telur. Oleh karena itu, dapat digunakan
sebagai bahan pengikat dan pengental dalam olahan makanan seperti: seperti saus
dan pudding (Ndife et al., 2010). Nilai gizi tepung telur, tepung putih telur dan
tepung kuning telur dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil penelitian Abreeha et al.,
(2021) menunjukkan pengeringan telur dengan pengering semprot dan oven
menghasilkan kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar karbohidrat dan energi
yang tidak jauh berbeda. Kadar air yang didapatkan pada penelitian tersebut
sesuai dengan standar UNECE (2010) yaitu maksimal 5 %. Demikian juga dengan
kadar protein dan kadar lemak. Kadar air yang rendah akan memperpanjang umur
simpan produk sehingga memudahkan dalam penyimpanan, pengemasan dan
distribusi. Kadar protein yang tinggi sangat menguntungkan karena tepung telur
merupakan produk yang diklaim sebagai sumber protein. Hasil penelitian Ndife et
al. (2010) pada Tabel 6 menunjukkan kadar air tepung telur di atas SNI 01-
43231996 (5 %) yaitu 6.74 %. Kadar air tepung putih telur sesuai dengan SNI 01-
4323-1996 yaitu di bawah 8 %, yaitu 7.17 %. Kadar air tepung kuning telur sesuai
dengan SNI 01-4323-1996 yaitu di bawah 5 %, yaitu 3.88 %. Kadar protein
tepung putih telur dan kuning telur masih di bawah SNI 01-4323-1996. Hal ini
disebabkan belum optimalnya proses pengeringan yang dilakukan. Kadar protein
tepung telur sesuai dengan SNI 01-4323-1996, yaitu minimal 45 %. Kadar lemak
tepung kuning telur yang dihasilkan juga masih belum sesuai dengan standar
UNECE (2010).
3.1. Kesimpulan
Tepung telur merupakan salah satu cara pengawetan yang tujuan utamanya
untuk memperpanjang umur simpan dan memudahkan dalam penggunaannya.
Nilai gizi dan sifat fungsional tepung telur, tepung putih telur dan tepung. kuning
telur tetap bisa memberikan hasil maksimal baik untuk produk bahan baku
ataupun sebagai bahan tambahan makanan. Penggunaan tepung telur akan
memudahkan industri, terutama industri skala menengah dan besar di dalam
penanganan, pengemasan, penyimpanan dan proses pengolahan dibandingkan
dengan penggunaan dengan telur segar. Angka waktu blansing dengan uap air
selama 3 menit menghasilkan karakterisik yang baik penetapan ini berdasarkan
analisis kimia terhadap kadar air tepung telur (2.75%), kadar protein (49.97%) dan
kadar lemak (35.83%) dan penilaian organoleptik terhadap Warna (3.40), Aroma
(4.30) dan Tekstur tepung telur (2.68).
3.2. Saran
Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut terhadap proses pembuatan dan
pengembangan tepung telur serta memperbanyak pengetahuan masyarakat terkait
manfaat dan keunggulan tepung telur melalui sminar ataupun penyuluhan.
DAFTAR PUSTAKA
Ndife, J., Udobi, C. Ejikeme, dan N. Amaechi. 2010. Effect of Oven Drying On
The Functional and Nutritional Properties Of Whole Egg And Its
Components. African Journal of Food Science, 4 (5): 254-257.
Riyada, D. 2022. Mempelajari Jangka Waktu Blansing dengan Uap Air terhadap
Beberapa Karakteristik Tepung Telur. Jurnal Agribisnis dan Teknologi
Pangan, 2 (2), 136-145.
Wulandari, Z., dan Arief, I. I. 2022. Tepung Telur Ayam: Nilai Gizi, Sifat
Fungsional dan Manfaat. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil
Peternakan, 10 (2), 62-68.