Kelainan Genetik
Kelainan Genetik
Kelainan Genetik
DAFTAR ISI..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR .................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1....................................................................................................................Latar
Belakang Masalah ..............................................................................................3
1.2....................................................................................................................Rumusan
Masalah...............................................................................................................3
1.3....................................................................................................................Tujuan
3
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................4
2.1....................................................................................................................Pengertian
4
2.2....................................................................................................................Penyakit
Kelainan pada kromosom tubuh (autosom)......................................................5
2.3....................................................................................................................Kelainan
yang terpaut pada kromosom x (gonosom)........................................................15
2.4....................................................................................................................Kelainan
pada jumlah kromosom.......................................................................................19
BAB III PENUTUP........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................27
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Penyakit-penyakit Kelainan keturunan dan
Macam-Macam Sindrom. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi.
Tujuan yang lebih khusus dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan tentang apa itu
penyakit menurun dan macam-macam sindrom, yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita.
Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Guru Biologi yang telah memberikan tugas
untuk menulis makalah ini, serta kepada teman-teman yang juga sudah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa-siswi SMAN1 RAMBAH SAMO.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Penyusun
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi penyakit menurun
2. Untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan factor keturunan
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam sindrom yang berhubungan dengan penyakit kelainan
genetik
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh
kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis. Sifat-sifat
manusia diturunkan pada keturunannya mengikuti pola pewarisan sifat tertentu. Sifat yang
diturunkan ada yang merugikan dan ada yang tidak merugikan (normal). Sifat menurun yang
akan dibahas adalah cacat dan penyakit bawaan.
Fenomena kelainan fisik berupa cacat atau penyakit bawaan pada manusia semakin lama
semakin banyak dijumpai. Penyakit ini bukan disebabkan infeksi kuman penyakit, melainkan
diwarisi dari orang tua melalui gen. Penyakit genetis ini tidak menular, dan dapat diusahakan
agar terhindar.
Pada umumnya, penyakit genetis dibawa oleh gen yang bersifat resesif. Jadi, gen akan
muncul sebagai suatu penyakit atau cacat jika dalam keadaan resesif homozigot. Untuk keadaan
gen yang heterozigot, individu yang bersangkutan tidak manampakkan kelainan atau penyakit.
Individu yang demikian dikatakan sebagai pembawa sifat (carrier). Individu yang bersifat carrier
walaupun menampakkan fenotipe normal, dapat mewariskan sifat yang negatif kepada generasi
selanjutnya.
Cacat kelainan bawaan dapat diturunkan lewat kromosom kelamin atau kromosom
tubuh. Cacat bawaan yang tertaut kromosom tubuh ada yang bersifat resesif dan ada yang
bersifat dominan. Yang bersifat resesif meliputi albino, botak, sistis fibrosis, fenilketonuria, Tay-
Sachs, skizofrenia, anemia sel sabit, dan talasemia. Yang bersifat dominan meliputi kelainan
sindaktili, polidaktili, brakidaktili, hipertensi, dan Huntington. Cacat bawaan yang tertaut
kromosom kelamin biasanya bersifat resesif. Contohnya buta warna dan hemofilia.
Cacat dan penyakit menurun pada manusia mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Pada umumnya tidak dapat disembuhkan
2. Dikendalikan oleh gen, sehingga tidak menular
3. Biasanya akan muncul dalam keadaan homozigot resesif
4. Individu dalam keadaan heterozigot pada umumnya tidak mengalami kelainan tetapi
bersifat carrier
5. Dapat diusahakan agar terhindar.
4
Diabetes melitus adalah penyakit yang diakibatkan oleh peningkatan kadar gula darah
akibat kurangnya insulin dan disertai oleh kelainan-kelainan metabolika yang dapat
menimbulkan komplikasi. Kekurangan insulin ini merupakan kekurangan insulin absolut atau
kekurangan insulin relatif. .Pada umumnya penyakit diabetes ini ditemukan di daerah perkotaan.
banyak yang menganggap bahwa penyakit diabetes ini adalah penyakit keturunan padahal dari
sejumlah penderita penyakit kencing manis ini sangat sedikit yang tercatat karena disebabkan
oleh faktor keturunan.
Penyakit kencing manis pada umumnya diakibatkan oleh konsumsi makanan yang tidak
terkontrol atau sebagai efek samping dari pemakaian obat-obat tertentu. Berikut ini faktor yang
dapat menyebabkan seseorang beresiko terkena diabetes
Faktor keturunan
5
Penglihatan kabur
c. Penyakit Albino
Albino adalah murni penyakit kelainan genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak dapat
ditularkan memalui kontak fisik ataupun melalui transfusi darah. Penyakit albino biasanya
terjadi pada anak yang orang tuanya normal karena albino merupakan gen yang bersifat tetap
dan dapat diturunkan dari pendahulu yang ada diatasnya. Sebenrnya albino adalah panyakit
perpaduan gen resesif pada orang tua dan menjadi gen dominan pada anak mareka. Gen resesif
6
sendiri adalah gen yang tidak muncul pada diri kita sedangkan gen dominan adalah gen yang
muncul pada diri kita dan menjadi sifat fisik dari kita. Hilangnya pigmen pada penderita albino
meyebabkan mereka menjadi sangat sensitive terhadap cahaya matahari sehingga mudah
terbakar dan mereka harus melindungi kulit mereka dengan menggunakan sunblock.
Beberapa penyebab albino
Albino disebabkan karena mutasi pada salah satu gen yang memberikan instruksi kode
kimia untuk membuat salah satu dari beberapa protein yang terlibat dalam produksi pigmen
melanin,melanin dihasilkan oleh sel yang disebut melanosit yang ditemukan pada kulit dan mata
mutasi gen mungkin menyebabkan tidak ada produksi melnin pada semua atau penurunan yang
signifikan dalam jumlah melanin.
Ciri-ciri penyakit albino
1. Mempunyai kulit dan rambut abnormal yaitu berwarna putih susu atau putih pucat
2. Memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah (tidak semua)
3. Hilangnya pigmen melanin pada mata,kulit,dan rambut (atau lebih jarang hanya ada
mata)
7
Down sindrom adalah kelainan kromosom yang disebabkan oleh kesalahan dalam
pembelahan sel yang menghasilkan kromosom 21 ekstra. Kondisi ini menyebabkan gangguan di
kedua kemampuan kognitif dan pertumbuhan fisik yang berkisar dari ringan sampai sedang
cacat perkembangan. Melalui serangkaian pemutaran dan tes, sindrom Down dapat dideteksi
sebelum dan sesudah bayi lahir.
Ciri-ciri penyakit down sindrom
1. Mata yang memiliki kemiringan ke atas, celah miring, lipatan kulit epicanthic di sudut
bagian dalam, dan bintik-bintik putih di iris
6. Menonjol lidah
8
Obat-obatan
Operasi
e. Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan darah karena hemoglobin darah mudah sekali pecah. Penyakit
ini merupakan genetik yang diturunkan jika kedua orangtuanya adalah pembawa sifat (carrier).
Akibat kelainan darah ini membuat anak terlihat pucat dan harus mendapatkan transfusi darah
secara teratur agar hemoglobinnya tetap normal. Berdasarkan hukum Mendel jika ibunya
sebagai carrier, maka setiap anaknya berpeluang 25 persen sehat, 50 persen sebagai carrier dan
25 persen terkena thalasemia.
Gejala Penyakit Thalasemia :
1. Muka pucat
7. Alami kerapuhan serta penipisan tulang. perihal ini dikarenakan oleh sumsum tulang
yang bertindak mutlak saat menghasilkan hemoglobin tersebut.
9
Pencegahan dan pengobatan
Untuk mencegah terjadinya talasemia pada anak, pasangan yang akan menikah perlu
menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai hemoglobinnya maupun melihat profil sel darah
merah dalam tubuhnya. Peluang untuk sembuh dari talasemia memang masih tergolong kecil
karena dipengaruhi kondisi fisik, ketersediaan donor dan biaya. Untuk bisa bertahan hidup,
penderita talasemia memerlukan perawatan yang rutin, seperti melakukan tranfusi darah teratur
untuk menjaga agar kadar Hb di dalam tubuhnya 12 gr/dL dan menjalani pemeriksaan ferritin
serum untuk memantau kadar zat besi di dalam tubuh. Penderita talesemia juga diharuskan
menghindari makanan yang diasinkan atau diasamkan dan produk fermentasi yang dapat
meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Dua cara yang dapat ditempuh untuk
mengobati tasalemia adalah transplantasi sumsum tulang belakang dan teknologi sel punca (stem
cell).
f. Kebotakan
Seperti diketahui bahwa kebotakan disebabkan oleh banyak hal, tapi salah satunya juga
bisa akibat faktor keturunan dari orangtuanya. Jika ayahnya mengalami kebotakan, maka
setidaknya salah satu anaknya ada yang mengalami kebotakan akibat adanya gen yang
diturunkan.
10
Gejala Kebotakan Pola Wanita
Kebotakan pola wanita adalah kehilangan rambut pada wanita akibat perubahan hormon,
penuaan dan faktor keturunan. Kebotakan terjadi karena adanya kegagalan pertumbuhan rambut
yang baru. Penyebab dari kegagalan tersebut belum sepenuhnya dimengerti, tetapi diduga
berhubungan dengan faktor keturunan, penuaan dan kadar hormon androgen. Perubahan kadar
hormon androgen bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut. Setelah menopause, banyak wanita
yang merasakan rambutnya menipis, sedangkan rambut wajahnya menjadi lebih kasar.
Kebotakan pada wanita juga bisa disebabkan oleh:
kerontokan rambut yang bersifat sementara (effluvium telogen)
kerusakan rambut akibat penataan rambut, pengeritingan atau penarikan rambut
alopesia areata
obat-obatan
penyakit kulit tertentu.
Makan menu makanan yang sehat dan seimbang serta tidur yang cukup.
Pijat-pijat kulit kepala setiap kali habis keramas. Ini akan mengaktifkan kelenjar minyak
dan memperlancar perdaran darah di kulit kepala sehingga rambut menjadi sehat.
Perlakukan rambut anda dengan baik, hindari cara menyisir atau merawat rambut yang
salah dan berlebihan.
Yang paling penting adalah jangan sampai kebotakan ini mengganggu rasa percaya diri
Anda. Banyak orang yang terkenal seksi karena kebotakannya, seperti aktor Bruce Willis atau
Patrick Stewart yang telah mengalami kebotakan. Jadi, tergantung dari mana Anda melihatnya,
dari sisi positifnya, atau dari sisi negatifnya.
11
g. Anemia
Anemia adalah keadaan dimana sel darah merah berjumlah di bawah normal, begitu juga
dengan hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah. Padahal hemoglobin memiliki fungsi
untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. penyakit anemia bisa menyebabkan
oksigen tidak tersalurkan dengan baik ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, tubuh pun sering
mengalami kelemahan, kelelahan, kepala terasa melayang dan kurang tenaga dan bahkan sesak.
Jika bertambah berat maka anemia dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Pemeriksaan darah ini mencakup penghitungan seluruh komponen pembentuk darah ketika
melakukan pemeriksaan darah manusia di laboratorium. Pemeriksaan lengkap ini bisa dilakukan
dengan menggunakan mesin khusus. Berikut komponen pembentuk komponen darah yang perlu
Anda ketahui:
Hematokrit
Hemoglobin
Trombosit
12
4. Faktor genetic
Faktor keturunan pun dapat mengakibatkan penyakit anemia. Penderita mengalami
kelainan genetik berupa umur sel darah merah yang sangat pendek sehingga tubuh
kekurangan sel darah merah. Penyakit anemia yang disebabkan oleh faktor genetik
disebut sickle cell anemia. Sedangkan anemia faktor kelainan genetik yang menimpa
hemoglobin disebut sebagai thalasemia.
5. Pendarahan
Pendarahan pada tubuh baik yang terjadi di dalam atau luar tubuh dapat
mengakibatkan anemia dalam waktu singkat. Hal ini bisa terjadi karena maag kronis
yang menyebabkan dinding lambung mengalami luka.
Pengobatan anemia haruslah sesuai dengan penyebabnya terjadi penyakit tersebut. Sebagai
contoh, penyakit anemia yang adalah karena pendarahan maka penanganan yang dilakukan
adalah dengan cara menghentikaan pendarahan. Kemudian, kalau belum kunjung sembuh,
penanganan dengan cara operasi perlu dilakukan. Atau bisa juga dengan memberi suntikan
vitamin B12 karena umumnya anemia disebabkan oleh kurangnya zat besi.
Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko terkena penyakit anemia, kita perlu
memerhatikan asupan zat besi dan vitamin B12. Khususnya bagi wanita pada saat menstruasi
bisa memperbanyak konsumsi zat besi agar terhindar dari kelelahan akut. Dengan begitu gejala
terlalu lelah, sesak dan penyakit kelanjutan yang lebih parah seperti penyakit jantung dan stroke
bisa dihindari dengan penanganan dini terhadap penyakit anemia kekurangan darah.
h. Alcaptonuria
Merupakan kelainan yang disebabkan gen homozigot resesif. Pada penderita ini air
kencinh menjadi hitam atau coklat karena tidak memiliki enzim yang dapat mengubah
alkapton menjadi aseto-asetat.
i. Cystinuria
Yaitu terjadinya penumpukan asam amino sistein yang sulit larut , sehingga menyebabkan
terbentuknya batu ginjal. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan C dalam keadaan homozigot
dominan (CC), orang yang bergenotip Cc dan cc normal. Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus
uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu di dalam kandung kemih
bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun
tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Gejalanya
adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih.
Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.
13
j. Galaktosemia
Kelainan metabolism pada bayi yang disebabkan oleh gen homozigot resesif (gsgs). Penyakit ini
berakibat tidak dapat mengubah galaktosa pada ASI menjadi glukosa.
l. Cystic Fibrosis
Apabila seorang ibu berfenotip heterozigot dan bapak homozigot dominan, maka
kelainannya homozigot resesif (cfcf). Penyakit ini ditandai dengan kelainan dalam metabolism
protein yang barakibat pada rusaknya organ pancreas dan paru-paru. Gejala penyakit menurun
ini adalah nafsu makan bertambah, saluran pancreas tersumbat oleh lender sehingga
mengganggu aliran enzim yang dibutuhkan dalam pencernaan makanan, penderita juga
mengalami kesulitan bernafas.
n. Tay Sachs
Dibawa oleh homozigot resesif (tt). Penderita ini, otaknya mengandung suatu glikolipid
yang komplek yang disebut gangliosida dalam kadar yang tinggi (abnormal). Tidak adanya
enzim heksosa-aminidase A untuk merombak gangliosida, sehingga gangliosida terdapat di otak.
Ciri-ciri Tay-Sachs adalah lambatnya perkembangan mental, kelumpuhan, gila, kebutaan,
penderita biasanya mati pada waktu bayi atau hanya bertahan pada usia sekitar 4 tahun, dan
gangguan intelegensi serta saraf.
14
ratai dan rantai delta. Dalam keadaan heterozigot (Ll) menderita anemia ringan (lepore),
homozigot dominan (LL) maka normal dan keadaan homozigot resesif (ll) menderita anemia
hebat dan bersifat letal.
15
menderita hemofilia tetapi sang ibu tidak punya gen itu, maka anak laki-laki mereka tidak akan
menderita hemofilia, tetapi anak perempuan akan memiliki gen itu. Jika seorang ibu adalah
pembawa dan sang ayah tidak, maka anak laki-laki akan berisiko terkena hemofilia sebesar 50
persen, dan anak perempuan berpeluang jadi pembawa gen sebesar 50 persen
Gejala Penyakit Hemofilia
Gejala akut yang dialami penderita Hemofilia adalah sulit menghentikan perdarahan,
kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa panas dan nyeri pascaperdarahan, Sedangkan pada
gejala kronis, penderita mengalami kerusakan jaringan persendian permanen akibat peradangan
parah, perubahan bentuk sendi dan pergeseran sendi, penyusutan otot sekitar sendi hingga
penurunan kemampuan motorik penderita dan gejala lainnya. Hemofilia dapat membahayakan
jiwa penderitanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan
pada otak.
Apabila seorang wanita normal (carrier) menikah dengan laki-laki normal, maka:
P : XHXh >< XHY
H h
Gamet : X dan X XH dan Y
16
F1 : XHXH, XHY, XHXh, XhY
XHXH (wanita normal), XHY (Pria Normal), XHXh (Wanita Normal), XhY (Pria
Hemofilia)
Sehingga, presentase pria hemophilia adalah 25%, dan presentase anak perempuan normal
adalah 50%.
2. Buta Warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata
untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna merupakan
kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering
juga disebaut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y
tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna
pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah pembawa sifat hal ini menujukkan ada
satu kromosom X yang membawa sifat buta warna.
Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan buta warna
sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi
menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X
mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tsb menderita buta warna. Saraf sel di
retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka
terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami
perubahan, terutama sel kerucut.
Penyebab penyakit buta warna
Berikut ini beberapa penyebab penyakit buta warna :
1. Bawaan lahir.
2. Kurangnya jumlah sel pada retina yang biasanya merupakan keadaan yang diwariskan
orang tua ke anaknya, mengakibatkan perbedaan daya tangkap warna dibanding orang
lain.
3. Masalah medis semisal glaucoma, katarak hingga diabetes juga dapat menimbulkan
kondisi sulit mencerna ragam warna.
4. Dampak penuaan.
17
Tanda seorang mengalami buta warna tergandung pada beberapa factor; apakah
kondisinya disebabkan factor genetik, penyakit, dan tingkat buta warnanya; sebagian atau total.
Gejala umumnya adalah kesulitan membedakan warna merah dan hijau (yang paling sering
terjadi), atau kesulitan membedakan warna biru dan hijau (jarang ditemukan).
Gejala untuk kasus yang lebih serius berupa; objek terlihat dalam bentuk bayangan abu-
abu (kondisi ini sangat jarang ditemukan), dan penglihatan berkurang. Gangguan persepsi warna
dapat dideteksi dengan menggunakan table warna khusus yang disebut dengan Ishuhara Test
Plate. Pada setiap gambar terdapat angka yang dibentuk dari titik-titik berwarna. Gambar
digantung di bawah pencahayaan yang baik dan pasien diminta untuk mengidentifikasi angka
yang ada pada gambar tersebut. Ketika pada tahap ini ditemukan adanya kelainan, test yang
lebih detail lagi akan diberikan.
Untuk lebih jelas dapat mengamati tabel pewarisan buta warna pada manusia.
Pewarisan pada dan Normal cb
X Y Xcb Y
Normal X XX XY XcbX XY
X XX XY XcbX XY
Carrier Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY
X XX XY XcbX XY
cb Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY
Xcb XcbX XcbY XcbXcb XcbY
Keterangan :
Genotif XX : menunjukkan wanita normal
Genotif XcbX : menunjukkan wanita carrier buta warna
Genotif XcbXcb : menunjukkan wanita buta warna
Genotif XY : menunjukkan laki-laki normal
Genotif XcbY : menunjukkan laki-laki buta warna
18
Charrier Normal
Anodontia
G = XA,Xa XA,Y
F1 = XAXB = Charrier
XaY = Anodontia
XAXA = Normal
XAY = Normal
4. Hypertrichosis
Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa tumbuhnya rambut di bagian tertentu
dari daun telinga, wajah, dan anggota tubuh lainnya. Penyebabnya gen-gen resesif (h) yang
termasuk kromosom Y. Kelainan ini hanya dimiliki oleh laki-laki. ( Teo Sukoco, 2013 )
Kelainan Yang Terpaut Pada Kromosom Y
Beberapa penyakit yang terpaut pada kromosom Y adalah penyakit hekstekgrafior (rambut
seperti landak) dengan gen pengendali resesif (XYhg). Adapula webbedtoes yaitu antar jari
penderita terdapat selaput ) dikendalikan oleh gen resesif pula yaitu XYwt. terdapat pula
Hipertrikosis yaitu terdapatnya rambut pada daun telinga, yang dikendalikan oleh gen resesif
(XYht)
19
Ciri-ciri penyakit Sindrom Klinefelter
Yang diantaranya berupa ginekomastia (perbesaran kelenjar susu dan berefek pada perbesaran
payudara), Anak laki-laki dengan kromosom XXY cenderung memiliki kecerdasan intelektual
IQ di bawah rata-rata anak normal. Sebagian penderita klinefelter memiliki kepribadian yang
kikuk, pemalu, kepercayaan diri yang rendah, ataupun aktivitas yang dilakukan dibawah level
rata-rata (hipoaktivitas). Kecenderungan lain yang dialami penderita klinefelter adalah
keterlambatan dan kekurangan kemampuan verbal, serta keterlambatan kemampuan menulis.
Sifat tangan kidal juga lebih banyak ditemui pada penderita sindrom ini dibandingkan dengan
manusia normal.
Serta gejala klinis lain dari sindrom klinefelter ditandai dengan perkembangan ciri-ciri seksual
yang abnormal atau tidak berkembang, seperti testis yang kecil dan aspermatogenesis (kegagalan
memproduksi sperma). Selain itu, penderita sindrom ini juga mengalami defisiensi atau
kekurangan hormon androgen, badan tinggi, peningkatan level gonadotropin, dan
ginekomastia.Penderita klinefelter akan mengalami ganguan koordinasi gerak badan, seperti
kesulitan mengatur keseimbangan, melompat, dan gerakan motor tubuh yang melambat. Dilihat
dari penampakan fisik luar, penderita klinefelter memiliki otot yang kecil, namun mengalami
perpanjangan kaki dan lengan.
Penyebab penyakit Sindrom Klinefelter
Kelebihan kromosom X pada laki-laki terjadi karena terjadinya nondisjungsi meiosis (meiotic
nondisjunction) kromosom seks selama terjadi gametogenesis (pembentukan gamet) pada salah
satu orang tua. Nondisjungsi meiosis adalah kegagalan sepasang kromosom seks untuk memisah
(disjungsi) selama proses meiosis terjadi. Akibatnya, sepasang kromosom tersebut akan
diturunkan kepada sel anaknya,sehingga terjadi kelebihan kromosom seks pada anak. Sebesar
40% nondisjungsi meiosis terjadi pada ayah, dan 60% kemungkinan terjadi pada ibu. Sebagian
besar penderita sindrom klinefelter memiliki kromosom XXY, namun ada pula yang memiliki
kromosom XXXY, XXXXY, XXYY, dan XXXYY.
20
2. Sindrom Turner
Pengertian Sindrom Turner
Sindrom Turner (disebut juga sindrom Ullrich-Turner, sindrom Bonnevie-Ullrich, sindrom XO,
atau monosomi X) adalah suatu kelainan genetik pada wanita karena kehilangan satu kromosom
X.Wanita normal memiliki kromosom seks XX dengan jumlah total kromosom sebanyak 46,
namun pada penderita sindrom Turner hanya memiliki kromosom seks XO dan total kromosom
45.Hal ini terjadi karena satu kromosom hilang saat nondisjungsi atau selama gametogenesis
(pembentukan gamet) atau pun pada tahap awal pembelahan zigot
Ciri- ciri penyakit Sindrom Turner
Penderita sindrom Turner memiliki beberapa cenderung ciri fisik tertentu seperti bertubuh
pendek, kehilangan lipatan kulit di sekitar leher, pembengkakan pada tangan dan kaki, wajah
menyerupai anak kecil, dan dada berukuran kecil. Beberapa penyakit cenderung menyerang
penderita sindrom ini, di antaranya adalah penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal dan tiroid,
kelainan rangka tulang seperti skoliosis dan osteoporosis, obesitas, serta gangguan pendengaran
dan penglihatan. Wanita dengan sindrom Turner akan memiliki kelenjar kelamin (gonad) yang
tidak berfungsi dengan baik dan dilahirkan tanpa ovari atau uterus. Apabila seorang wanita tidak
memiliki ovari maka hormon estrogen tidak diproduksi dan wanita tersebut menjadi
infertil.Namun, apabila seorang penderita sindrom Turner memiliki sel normal (XX) dan sel
cacat (sindrom Turner/XO) di dalam tubuhnya, maka ada kemungkinan wanita tersebut
fertil.Wanita dengan keadaan demikian disebut mosaikisme (mosaicism).
Penyebab penyakit Sindrom Turner
Sindrom Turner dapat terjadi karena sel telur dibuahi oleh sel sperma yang tidak mempunyai
kromsom seks ( akibat mengalami gagal berpisah pada saat pembelahan sel ). Atau, dapat juga
terjadi karena sel sperma membuahi sel telur yang tidak mempunyai kromosom seks ( akibat
gagal berpisah pada saat pembelahan sel ).
21
3. Sindrom Edwards
Pengertian Sindrom Edwards
Syndrome Edwards (juga dikenal sebagai trisomi E atau sindrom Edwards) adalah kelainan
kromosom yang ditandai oleh adanya salinan tambahan materi genetik pada kromosom 18, baik
seluruhnya ( trisomi 18) atau sebagian (seperti akibat translokasi ). Kromosom tambahan
biasanya terjadi sebelum konsepsi. Efek dari salinan ekstra sangat bervariasi, tergantung pada
sejauh mana salinan ekstra, sejarah genetik, dan kesempatan. Sindrom Edwards terjadi pada
semua populasi manusia tetapi yang lebih menonjol pada keturunan perempuan.
Ciri- ciri penyakit Sindrom Edwards
Bayi yang lahir dengan Sindrom Edwards mungkin memiliki beberapa atau semua karakteristik
sebagai berikut: malformasi ginjal, cacat jantung struktural saat lahir (yaitu, cacat septum
ventrikel, defek septum atrium, patent ductus arteriosus ), usus yang menonjol di luar tubuh (
omphalocele),atresia esofagus, keterbelakangan mental, keterlambatan perkembangan, defisiensi
pertumbuhan, kesulitan makan, kesulitan bernapas, dan arthrogryposis (gangguan otot yang
menyebabkan kontraktur sendi beberapa saat lahir). Beberapa malformasi fisik yang terkait
dengan sindrom Edwards termasuk kepala kecil ( mikrosefali ) disertai dengan bagian belakang
yang menonjol dari kepala ( ubun-ubun kecil ) rendah-set, telinga cacat; rahang abnormal kecil (
micrognathia ); bibir sumbing / langit-langit mulut sumbing, hidung terbalik, sempit lipatan
kelopak mata ( fisura palpebra ); mata banyak spasi ( hypertelorism okular ), melorot dari
kelopak mata atas ( ptosis ), sebuah tulang dada pendek, tangan terkepal; koroid pleksus kista;
jempol terbelakang dan atau kuku, jari-jari tidak ada , anyaman dari kedua dan ketiga jari kaki,
kaki pengkor atau kaki Rocker bawah, dan di laki-laki, testis tidak turun. Dalam rahim,
karakteristik yang paling umum adalah anomali jantung, diikuti oleh sistem saraf pusat anomali
seperti kelainan bentuk kepala.
Penyebab penyakit Sindrom Edwards
Trisomi 18 (47, XX, +18) disebabkan oleh meiosis nondisjunction acara. Dengan nondisjunction
, sebuah gamet (yaitu, sperma atau sel telur) diproduksi dengan tambahan salinan kromosom 18;
gamet dengan demikian memiliki 24 kromosom. Ketika dikombinasikan dengan gamet normal
dari orang tua lain, embrio memiliki 47 kromosom, dengan tiga salinan kromosom 18. Sebagian
kecil kasus terjadi ketika hanya beberapa sel-sel tubuh memiliki salinan ekstra kromosom 18,
sehingga dalam populasi campuran sel dengan sejumlah kromosom yang berbeda. Kasus seperti
22
ini kadang-kadang disebut mosaic, Sangat jarang, sepotong kromosom 18 menjadi melekat pada
kromosom lain ( translokasi ) sebelum atau setelah pembuahan. Individu yang terkena memiliki
dua salinan kromosom 18 ditambah bahan tambahan dari kromosom 18 melekat pada kromosom
lain. Dengan translokasi, seseorang memiliki trisomi kromosom parsial untuk 18, dan kelainan
yang sering kurang parah daripada untuk sindrom Edwards khas. Serta Trisomi 18 disebabkan
oleh adanya tiga - sebagai lawan dua - salinan kromosom 18 dalam sel janin 'atau bayi.
23
b. Sindroma Down Translokasi, translokasi adalah peristiwa terjadinya perubahan struktur
kromosom, karena potongan kromosom bersambung dengan potongan kromosom
lainnya yang bukan homolognya.
6. Sindrom Patau
Sindrom lain yang lebih langka daripada sindrom Down adalah sindrom yang disebabkan oleh
aneuploidi pada autosom. Sindrom Patau adalah salah satunya. Sindrom ini disebabkan oleh trisomi pada
kromosom nomor 13. Sindrom ini ditemukan oleh K. Patau pada 1960. Penderita sindrom ini memiliki
ciri mata serius, kerusakan otak dan peredaran darah, serta langit-langit mulut yang terbelah. Pada setiap
5.000 kelahiran dapat terjadi satu kasus penderita sindrom Patau. Bayi yang dilahirkan dengan sindrom
ini jarang bertahan hidup lebih dari satu tahun.
MACAM-MACAM SYNDROME
1. Trichotillomania
Merupakan Kelainan kelainan kontrol impuls. Penderita kelainan itu terdorong untuk mencabuti
rambut yang tumbuh ditubuhnya sendiri. Misalnya, rambut kepala, hidung, ketiak atau kaki. Kelaianan
ini disebabkan karena kelainan seroyonon dan dopamine pada otak. Penderita kelainan ini tidak
menyadari apa yang mereka lakukan sehingga, kelainan ini dapat dikurangi dengan pelatihan perilaku
(Habit Reserval Training).
2. Cotard's Syndrome
Penderita sindrom ini sering merasa bahwa dirinya telah meninggak dunia atau pada dasarya tidak
tercipta didunia ini. Penderita sindrom ini juga dapat merasakan bahwa Ia sedang kehilangan darah atau
organ-organ dalam tubuhnya. Sidrom ini adalah salah satu kelainan neuropsychiatric yang langka.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa sindrom ini dapat muncul akibat menderita depresi. Sindrom ini
diberi nama sesuai dengan penemunya yaitu Jules Cotard. Pada tahun 1880 ia mengagkat kasus dari salah
seorang pasiennya yang mengingkari sebagian anggota tubuhnya (misalnya ia tidak mengenal anggota
tuuh yang disebut dengan tangan) dan menklaim bahwa dirinya tidak butuh makan.
3. Kleptomania
24
Penyakit ini cukup populer di Indonesia. Penyakit ini muncul akibat kelainan serotonin pada otak.
Penderita ini umumnya wanita. Penderita penyakit ini sulit mengendalikan diri untuk tidak mengambil
barang milik orang lain atau dari toko. Tetapi penderita penyakit ini bisa dibedakan dari pencuri biasa
karena barang-barang yang diambilnya adalah barang-barang yang tidak berharga. Seperti penjepit
kertas, tisu, peniti dll. Kelainan ini dapat diobati dengsn melakukan cognitive-behavioral therapy.
4. Stendhal
Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami sakit kepala, jantung berdebar, dan halusinasi
saat melihat benda-benda seni (terutama yang bagus dan besar). Namapenyakit ini diambil dari seorang
penulis prancis pada abad ke-19. dalam bukunya yang berjudul "Naples and Florence: penyakit yang
diteliti pertama kali oleh psikiatris italia, Graziella Magherini, pada tahun 1979. ia mengamati 100 orang
turis asing yang mengalami gejala yang sama dengan Stendhal saat mengunjungi Florence.
6. Capgras delusion
Penyakit ini menyebabkan penderitanya mersa bahwa keluarganya telah digantikan oleh orang lain
yang menyerupai mereka. Gejala umum ini dijumpai pada penderita schizophrenia, pengguna narkoba,
mantan penderita stroke atau orang yang pernah mengalami cedera otak. Penyakit ini membuat penderita
enggan bergaul dengan anggota keluarga yang dicurigainya.penyakit ini pertama kali diamati oleh Joseph
Capgras dan Reboul-Lachaux pada tahun 1923.
7. Pica
Penyakit ini mendorong penderitanya untuk memakan barang-barang yang pada umumnya tidak
dianggap makanan misalnya batu, tanah, kapur, kertas dll. Penderita pica juga terdorong untuk
mengkonsumsi bahan-bahan pemuat makanan yang masih mentah misalnya tepng, bawang mentah, beras
dll. Penyakit ini diduga disebabkan karena kekurangan mineral tertentu dalm tubuh tetapi dugaan ini
belum dapat dibuktikan secara kuat. Biasanya orang yang mengalami anemia defisiensi besi memiliki
peluang menderita syndrome pica. Malnutrisi sering didiagnosa bersama dengan pica.Untuk didiagnosa
mengalami Pica, seseorang harus memperlihatkan tanda-tanda selama sekurang-kurangnya satu bulan.
Tidak ada tes medis khusus yang bisa menguatkan Pica. Cukup sering, Pica hanya terlihat dan diketahui
ketika telah menghasilkan komplikasi yang menyebabkan seseorang mendapatkan perhatian medis
25
merasa payudaranya mengecil dan berangsur-angsur jadi rata. Beberapa penderita bahkan merasa bahwa
dirinya menjadi korban guna-guna atau tenung
9. Stockholm syndrome
Biasa diderita oleh korban penyandera. Ketimbang dendam terhadap penyandera, sikorban malah
bersikap loyal terhadap penyandera bakhan mengalami ikatan emosianal dengan para penyandera dan
kerap berusaha melindungi penyandera dari sergapan aparat. Biasanya diderita oleh korban pemerkosaan,
penculikan atau anak korban kekerasan sosial
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari berbagai macam jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan kita dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh
kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis.
2. penyakit menurun pada manusia dibedakan menjadi 2 macam: yaitu kelainan
yang terpaut pada kromosom X dan Y
Saran :
Sebaiknya kita harus mengetahui berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan
keturunan. Karena semua manusia akan memiliki penyakit yang berhubungan dengan faktor
tersebut. Entah fisik maupun yang lainnya yang akan menjadi penyakit menurun.
Dari makalah di atas semoga bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca. Semoga pembaca dapat
mengambil sisi positif dan hal-hal penting dalam memahami arti pentingnya penyakit yang
berhubungan dengan keturunan.
Dari makalah ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang dibuat
oleh penulis. Oleh karena itu penuls membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini.
26
DAFTAR PUSTAKA
http://fathurrahmankidbuu.blogspot.com/2013/10/makalah-biologi-tentang-genetika.html
http://cacicu24.blogspot.com/2013/02/penyakit-menurun-dari-kromosom-x.html
file:///C:/Users/asus-pc/Downloads/Diary%20Embun%20%20Makalah%20tentang%20Penyakit
%20Keturunan.html
27