Paper Simplisia
Paper Simplisia
Paper Simplisia
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
alamiah yang
telah dikeringkan.
2.2. Sumber Sumber Simplisia
Berikut adalah beberapa contoh jenis simplisia yang berasal dari
nabati, hewani, dan mineral (pelikan) beserta asal dan kegunaannya.
2.2.1. Simplisia yang Berasal dari Bahan Nabati
Nama Simplisia
Agerati folium
Basilici folium
Asal
Kegunaan
Daun Bandotan
Perawatan
rambut,
Daun selasih
Peluruh
(ekspektoran),
dahak
peluruh
haid
(emenagoga),
karminatif, pencegah
mual,
penambah
nafsu
makan,
pengelat
(adstringen),
penurun
panas
(antipiretik), pereda
kejang
(antispasmodik),
pengobatan
pasca
persalinan
Bunga
Carambolae flos
belimbing
Eurycomae Radix
pasak
dahak/obat
batuk (ekspektoran)
Granati Cortex
manis Peluruh
Pengelat (astringen)
Peluruh
dahak
(ekspektoran),
perawatan rambut
Akar melati
Jasmini radix
(Jasminum
Obat
sambac
luka,
obat
W.Ait)
Daun sosor bebek
Kalanchois Folium
Peluruh
dahak
penurun
panas
(antipiretik)
Biji duku
Lansii Semen
(Lansium 3
Corr.)
Peluruh
domesticum (diuretik),
kencing
penurun
panas (antipiretik)
air
seni
Nama Simplisia
Asal
Ikan
Kegunaan
Sebagai
sumber
vitamin D
(minyak ikan)
lebah
Mel depuratum
penambah
stamina
tubuh
(madu lebah)
Domba (Ovis aries)
Adeps lanae
Bahan
tambahan
pada
sediaan
farmasetik
umumnya
sebagai
dasar
pembuatan
salep,
bahan
pembuatan
sabun,
pasta, dsb.
Babi hutan (Ovis aries)
Adeps suillus
Digunakan
makanan
dalam
dan
sebagai
bahan
pembuatan
salep,
dsb.
Lebah (Apis mellifera)
Cera Alba
(malam putih)
Cera Flava
baku
dari
bahan
pembuatan
salep,
dsb.
Minyak ikan hiu
Oleum charcharidis
Physeter catodon L
dsb.
dibersihkan
jaringan
pengikat
lemak
dari hipotiroidisme
dan (kerdil)
myzoedema
dan
Nama
Asal
Kegunaan
Simplisia
bisa diperoleh dari makanan Mempertahankan
Serbuk seng (Zn)
seperti
bunci,
kacang- kesuburan,
memperkuat
tahan
membantu
tubuh,
dalam
proses
agar
yang
diperlukan.
timbulnya
jerawat,
kering,
mecegah
dan
kulit
membantu
regerasi kulit
Bisa diperoleh dari makanan Membantu
Serbuk
tembaga
(Cu)
hemoglobin,
dan
menjaga
kesehatan saraf
telur,
kacang-kacangan, tulang,
sayuran
berdaun
berperan
dalam
membantu
dari tubuh
gandum,
jagung,
daging, kromium
berfungsi
mengatur
penempatan
glukosa
dalam
darah
kemudian
diubah
menjadi energi
Bisa diperoleh dari makanan Berperan dalam menjaga
Magnesium (Mg)
kacang-kacangan,
berdaun
hijau,
Bahan
Vaselin flavum
salep,
pencahar
lemak.
Vaselin flavum yang telah Bahan salep (tidak untuk
Vaselin album
diputihkan
dengan salep
mata),
pencahar
lemak.
Bahan
bahan
tambahan
seperti
sebagai
pengeras
Parafin liquidum
Parafin solidum
salep, dsb.
kulit terluar tanaman tingkat tinggi yang berkayu. Bagian yang sering
digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang, cabang atau kulit
akar sampai ke lapisan epidermis.
Keluarga
: Lauraceae
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang digunakan : Kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak
batang yang telah dipangkas.
Cara panen
2.4.2. Akar
Merupakan salah satu organ tumbuhan yang paling penting
disamping batang dan daun, bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah
merupakan kormus. Daftar radix yang akan dibahas
: Ginseng
: Panax schinseng
Keluarga
: Araliaceae
Penggunaan
Pemerian
: Akar
Sediaan
10
Waktu panen
Penyimpanan
2.4.3. Rhizoma
Adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di
bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari
ruas-ruasnya.
CURCUMAE RHIZOMA ( FI )
Nama lain
Keluarga
: Zingiberaceae
8,2 % b/v
Penggunaan
: Kolagoga, antispasmodika
Pemerian
Waktu panen
11
musim
kemaraunya
jelas
penanamannya
Cara
panen
dilakukan
dengan
2.4.4. Daun
Kingdom : Plantae.
Division : Magnoliophyta.
Class : Magnoliopsida.
Ordo : Piperales.
Family : Piperaceae.
Genus : Piper.
Species : P. Betle
12
Klasifikasi Tanaman
Nama Simplisia
: Jasmini flos
Tanaman Asal
: Jasminum sambac L
Divisi
: Magnoliophyta
Sub Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Scrophularies
Famili
: Oleaceae
Genus
: Jasminum
Spesies
: Jasminum sambac
13
Kandungan : Minyak atsiri, asam format, asam benzoat, dan asam asetat ester
2.5. Cara Pembuatan
2.5.1. Pengumpulan Bahan Baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara
lain tergantung pada :
1. Bagian tanaman yang digunakan.
2. Umur tanaman yang digunakan.
3. Waktu panen.
4. Lingkungan tempat tumbuh.
Waktu panen sangat erat hubungannya dengan pembentukan
senyawa aktif di dalam bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu panen
yang tepat pada saat bagian tanaman tersebut mengandung senyawa aktif
dalam jumlah yang terbesar.
2.5.2 Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau
bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia
yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan-bahan asing seperti tanah,
kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran
lainnya harus dibuang. Tanah mengandung bermacam-macam mikroba
dalam jurnlah yang tinggi, oleh karena itu pembersihan simplisia dari
tanah yang terikut dapat mengurangi jumlah mikroba awal.
2.5.3. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran
lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan
14
air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM. Bahan
simplisia yang mengandung zat yang mudah larut di dalam air yang
mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Menurut Frazier (1978), pencucian sayur-sayuran satu kali dapat
menghilangkan 25% dari jumlah mikroba awal, jika dilakukan pencucian
sebanyak tiga kali, jumlah mikroba yang tertinggal hanya 42% dari jumlah
mikroba awal. Pencucian tidak dapat membersihkan simplisia dari semua
mikroba karena air pencucian yang digunakan biasanya mengandung juga
sejumlah mikroba. Cara sortasi dan pencucian sangat mempengaruhi jenis
dan jumlah rnikroba awal simplisia. Misalnya jika air yang digunakan
untuk pencucian kotor, maka jumlah mikroba pada permukaan bahan
simplisia dapat bertambah dan air yang terdapat pada permukaan bahan
tersebut dapat menipercepat pertumbuhan mikroba.
2.5.4. Perajangan
Beberapa
jenis
bahan
simplisia
perlu
mengalami
proses
simplisia
pada
kadar
tertentu
dapat
merupakan
media
16
kernudian disimpan. Seperti halnya pada sortasi awal, sortasi disini dapat
dilakukan dengan atau secara mekanik. Pada simplisia bentuk rimpang
sering jurnlah akar yang melekat pada rimpang terlampau besar dan
harus dibuang. Demikian pula adanya partikel-partikel pasir, besi dan
benda-benda tanah lain yang tertinggal harus dibuang sebelum simplisia
dibungkus.
2.6. Penamaan simplisia
2.6.1. Tata Nama Latin Tanaman
1. Nama Latin tanaman terdiri dari 2 kata, kata pertama disebut nama genus
dan perkataan kedua disebut petunjuk species , misalnya nama latin dari
padi adalah Oryza sativa, jadi Oryza adalah genusnya sedangkan sativa
adalah petunjuk speciesnya. Huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf
besar dan
kecil .Nama ilmiah lengkap dari suatu tanaman terdiri dari nama latin
diikuti dengan singkatan nama ahli botani yang memberikan nama latin
tersebut.
Beberapa contoh adalah sebagai berikut :
Nama ahli botani
Linnaeus
De Candolle
Miller
Houttuyn
Disingkat sbg
L
DC
Mill
Houtt
17
2. Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2
kata (3 kata), 2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan dengan tanda (-) .
Contoh : Dryopteris filix mas
Strychnos nux vomica
Hibiscus rosa sinensis
3. Kadang- kadang terjadi penggunaan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang
berbeda, hal ini disebut homonim dan keadaan seperti ini terjadi sehingga
ahli botani lain keliru menggunakan nama latin yang bersangkutan
terhadap tanaman lain yang juga cocok dengan uraian morfologis tersebut.
2.6.2. Tata Nama Simplisia
Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan bahwa
nama simplisia nabati ditulis dengan menyebutkan nama genus atau
species nama tanaman, diikuti nama bagian tanaman yang digunakan.
Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari
beberapa macam tanaman dan untuk eksudat nabati.
Contoh :
Genus + nama bagian
tanaman :
Petunjuk species + nama
bagian tanaman :
Genus + petunjuk species +
nama bagian
Herba
Curcuma aeruginosae Rhizoma, Capsici
frutescentis Fructus
tanaman :
18
Contoh :
Nama spesies : Cinchona succirubra
Nama genus : Cinchona
Petunjuk species : succirubra
2.7. Cara Memanen Simplisia
2.7.1. Buah
Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan cara memetik. Pemanenan sebelum masak fisiologis akan menghasilkan buah
dengan kualitas yang rendah dan kuantitasnya berkurang. Buah yang
dipanen pada saat masih muda, seperti buah mengkudu, jeruk nipis,
jambu biji dan buah ceplukan akan memiliki rasa yang tidak enak dan
aromanya kurang sedap. Begitu pula halnya dengan pemanenan yang
terlambat akan menyebabkan pe-nurunan kualitas karena akan terjadi
perombakan bahan aktif yang ter-dapat di dalamnya menjadi zat lain.
Selain itu tekstur buah menjadi lembek dan buah menjadi lebih cepat
busuk.
2.7.2. Daun
Pemanenan daun dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh
maksimal dan sudah memasuki periode matang fisiologis dan dilakukan
dengan
memangkas
tanaman.
Pemangkasan
dilakukan
dengan
menggunakan pisau yang bersih atau gunting stek. Pemanenan yang terlalu
cepat menyebabkan hasil produksi yang diperoleh rendah dan kandungan
bahan bahan aktifnya juga rendah, seperti tanaman jati belanda dapat
dipanen pada umur 1 - 1,5 tahun, jambu biji pada umur 6 - 7 bulan, cincau
3 - 4 bulan dan lidah buaya pada umur 12 - 18 bulan setelah tanam.
Demikian juga dengan pe-manenan yang terlambat menyebab-kan daun
19
20
2.7.5. Kayu
Pemanenan kayu dilakukan setelah pada kayu terbentuk senyawa
metabolit sekunder secara maksimal. Umur panen tanaman berbeda-beda
tergantung jenis tanaman dan ke-cepatan pembentukan metabolit
sekundernya. Tanaman secang baru dapat dipanen setelah berumur 4
sampai 5 tahun, karena apabila dipanen terlalu muda kandungan zat
aktifnya seperti tanin dan sappan masih relatif sedikit.
2.7.6. Herba
Pada beberapa tanaman semusim, waktu panen yang tepat adalah
pada saat pertumbuhan vegetatif tanaman sudah maksimal dan akan
memasuki fase generatif atau dengan kata lain pemanenan dilakukan
sebelum ta-naman berbunga. Pemanenan yang dilakukan terlalu awal
mengakibat-kan produksi tanaman yang kita dapatkan rendah dan
kandungan bahan aktifnya juga rendah. Sedang-kan jika pemanenan
terlambat akan menghasilkan mutu rendah karena jumlah daun berkurang,
dan batang tanaman sudah berkayu. Contohnya tanaman sambiloto
sebaiknya di-panen pada umur 3 - 4 bulan, pegagan pada umur 2 - 3 bulan
setelah tanam, meniran pada umur kurang lebih 3,5 bulan atau sebelum
berbunga dan tanaman ceplukan dipanen setelah umur 1 - 1,5 bulan atau
segera setelah timbul kuncup bunga, terbentuk.
21
22
No.
1
Bagian
Tanaman
Kulit Batang
Kadar Air
Cara Pengumpulan
Dari
batang
cabang,
utama
dikelupas
Simplisia
dan
dengan
10%
senyawa
fenol
Batang
bukan logam.
Dari cabang dipotong-potong
dengan panjang tertentu dan
Kayu
Daun
Bunga
kecil
atau
diserut(disugu)
setelah
dikelupas kulitnya.
Tua dan muda
(daerah
pucuk),
dengan
dipetik
Pucuk
Akar
dengan tangan.
Pucuk berbunga;
Rimpang
10
dipetik
10%
dipotong
dengan
ukuran tertentu.
Dicabut, dibersihkan
dipotong
dari
melintang
8%
Buah
8%
Biji
11
12
5%
8%
akar;
9
5%
tanah,
8
10%
10%
kemudian
biji
Kulit Buah
Bulbus
cara
kemudian dicuci.
10%
dipotong
8%
24
Nama Latin
Radix
Keterangan
akar (root), sering tidak sama dengan konsep botani.
Namanya radix ternyata merupakan rhizomes (akar
Rhizoma
tinggal).
Merupakan batang yang berada di bawah tanah, tumbuh
mendatar, secara umum membawa akar lateral/cabang
Tuber
samping.
Suatu bagian di dalam tanah yang mengandung nutrisi,
secara botani merupakan akar/rhizoma. Tuber adalah
bagian tumbuhan yang menebal, utamanya terdiri dari
parenkim
Bulbus
tempat
menyimpan
makanan
(biasanya
Lignum
10.
11.
12.
13.
Cortex
sebagian kecil.
bark, kulit kayu. Berupa seluruh jaringan di luar kambium.
Folium
Flos
Fructus
karangan bunga.
fruit, buah yang berupa buah yang belum masak, sudah tua
Pericarpium
Semen
Herba
Aetheroleum
25
Oleum
15.
16.
Pyroleum
Resina
Balsamum
17.
26