TOR Pemeriksaan Gigi Dan Mulut

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TOR (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN PEMERIKSAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


PUSKESMAS MULYAGUNA
TAHUN ANGGARAN 2019

Satuan Kerja : PUSKESMAS MULYAGUNA


Hasil (Outcome) : Masih banyak sekali anak-anak dan masyarakat yang giginya
terdapat masalah seperti karies (lubang gigi), kalkulus (karang gigi)
dan lain sebagainya yang diakibatkan kurangnya pengetahuan dan
pemahaman masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut
Kegiatan : Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah kegiatan yang dilaksanakan melalui dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK)
Keluaran (Output) : Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Volume Keluaran (Output) : 1 (Satu)
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Dokumen

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1913 tentang Kesehatan Gigi dan Pelaksana Perawatan
Pencegahan Penyakit Gigi Khusus untuk Anak-anak
c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2003 tentang Pencegahan Karies Gigi
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pembentukan IFDH (International
Federation of Dental Hygienist)
e. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1973 tentang Wujud dari Gerakan Internasional
Perawat Gigi
f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007 tentang Mendorong Peningkatan Kesehatan
Gigi pada Anak-anak
g. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2003 Tentang Pencegahan Penyakit Gigi dan
Mulut serta Peningkatan Kesgilut
h. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2005 tentang Upaya Pencegahan Penyakit Gigi dan
Upaya Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 1930 tentang
Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut
j. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ilir
k. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Tingkat Penurunan Prevalensi Karies Gigi
l. KEPMENPAN Nomor 22 Tahun 2001 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan
Angka Kreditnya
2. Gambaran Umum
Puskesmas Mulya Guna terletak di desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dengan jarak sekitar 29 Km dari ibu kota Kabupaten
OKI, Kayuagung dan sekitar 14 Km dari Kecamatan Teluk Gelam.
Luas wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna +54,85 Km. Sebelumnya puskesmas bernama
Pustu (Puskesmas Pembantu) Mulyaguna. Pustu Mulyaguna dibangun pada tahun 1998 dan
dilakukan rehab pada 2010. Sejak terjadi pemekaran wilayah tahun 2016 berganti menjadi
Puskesmas Mulyaguna (SK BUPATI OGAN KOMERING ILIR Nomor :
128/KEP/D.KES/2016). Luas tanah Puskesmas Mulyaguna + 4000 m2, luas bangunan +
270,5 m2. Batas Wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Pedamaran
b. Sebelah Barat : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Pedamaran
c. SebelahTimur : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Tugumulyo
d. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas
Sugih waras

Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang dapat menyerang semua
golongan umur yang bersifat progresif dan akumulasi.
Hasil studi morbiditas SKRT-Surkesnas 2001 menunjukkan dari prevalensi 10 (sepuluh)
kelompok penyakit yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama
dengan angka prevalensi 61% penduduk, dengan persentase tertinggi pada golongan umur lebih lebih
dari 55 tahun (92%)
Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak dialami masyarakat di Indonesia adalah karies gigi dan
penyakit periodontal.
Kesehatan gigi merupakan bagian integral dari kesehatan manusia seutuhnya, dengan demikian
upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi pada akhirnya akan turut berperan dalam peningkatan
kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Supriyanto (2004) menguatkan dalam penelitian
lebih lanjut dengan menemukan banyak penyakit yang berkaitan dengan kondisi gigi yang
bermasalah.
Prilaku hidup sehat yang dikaitkan dengan kesehatan gigi adalah adanya kebiasaan untuk
menggosok setiap sebelum tidur dan setelah makan besar, tidak mengkonsumsi makanan yang dapat
merusak gigi dan selalu memeriksakan diri ke dokter gigi secara berkala.
Karies gigi merupakan proses infeksi yang memiliki keterkaitan dengan kesehatan dan status
gizi serta dapat berindak sebagai vocal infeksi yang dapat menimbulkan penyakit di organ tubuh
lainnya. Infeksi oral berpengaruh pada kesehatan sistemik. Kries gigi memiliki faktor penyebab
multifaktoral yaitu adanya 3 faktor utama. Ketiga faktor tersebut adala : 1. Tuan rumah (host), gigi
dan saliva, 2. Agen (agent), mikroorganisme, 3. Substrat, lingkungan selain ketiga faktor ini juga
terdapat faktor waktu yang mempengaruhi terjadi karies. Agar karies dapat terjadi, maka kondisi dari
setiap faktor harus saling mendukung yaitu adanya tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yang
kariogenik, substrat yang sesuai dan waktu yang lama. Plak gigi memegang peran penting dalam
proses kerusakan jaringan keras gigi. Efek merusak ini terutama disebabkan karena kegiatan
metabolism mikroorganisme didalam plak gigi. Plak tampak sebagai massa gglobular berwarna putih,
keabu-abuan atau kuning. Plak gigi mulai terbentuk sebagai kolonisasi mikroorganisme pasca
pemikaan enamel dan mencapai ketebalan pada hari ketiga puluh.
Penelitian membuktikan bahwa penambahan karbohidrat pada makanan hanya menyebabkan
akumulasi plak yang sangat tebal. Penumpukan plak sudah dapat terlihat dalam waktu 1-2 hari setelah
seseorang tidak melakukan prosedur kebersihan mulut, sedangkan waktu yang dibutuhkan suatu
karies berkembang menjadi suatu lubang pada gigi cukup bervariasi, diperkirakan antara 6-48 bulan.
Mengingat bahwa terjadinya karies gigi membutuhkan waktu dan proses yang panjang, maka upaya-
upaya yang dilakukan untuk mencegahnya dapat dimulai sejak dini, yaitu pada usia pra sekolah.
Keadaan klinis dan keparahan penyakit karies dapat ditunjukkan memalui indeks karies gigi.
Puskesmas Mulyaguna dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
mempunyai Visi yaitu Terwujudnya Masyarakat Sehat yang Mandiri Adil dan Merata diwilayah Kerja
Puskesmas Mulyaguna, dan Misi yaitu :

1. Meningkatkan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemberdayaan


masyarakat serta menjalin kemitraan dengan pihak yang terkait.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai standar merata dan terjangkau.
3. Meningkatkan upaya kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia menuju keluarga sehat dan
sejahtera.

Grand strategi Depkes yang banyak berhubungan dengan menyelenggarakan program


dilingkungan Ditjen Bina Kesmas adalah Grand Strategi 1 dan 2.
Penjabaran / operasional grand strategi yang ke-2 (dua) : meningkatkan akses pelayanan kesehatan
puskesmas yang meliputi program prioritas utama : kesehatan ibu, anak, perbaikan gizi, kesehatan
kerja, revitalisasi puskesmas, revitalisasi posyandu, pelayanan kesehatan daerah terpencil, daerah
tertinggal, daerah berbatasan, dan daerah kepualauan telah dibahas atau di perdalam dalam pertemuan
perencanaan program kesmas pada tahun sebelumnya,
Demikian juga penjabaran grand strategi 1 (satu) yaitu menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat, khususnya peningkatan dan pembinaan UKBM / Posyandu telah
dibahas dalam pertemuan tersebut. Selain pengembangan UKGM atau posyandu, dalam gran strategi
1 (satu) terdapat kebijakan baru yaitu pengembangan Desa Siaga / Pos Kesehatan Desa
(POSKESDES).
Program-program kesehatan masyarakat tersebut harus dijalankan dengan komitmen penuh para
pelaksanaannya. Oleh karena itulah, diperlukan suatu wadah untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan para pihak yang terkait dengan program-program kesehatan masyarakat tersebut
agar program-program kesehatan masyarakat yang telah disusun dapat berjalan dengan baik.

B. Penerima Manfaat
 Siswa-siswi dan masyarakat desa
C. Jenis Kegiatan
 Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut

D. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Pemeriksaan gigi dilakukan secara satu persatu pada peserta pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut
2. Tahapan dan waktu pelaksanaan
a. Persiapan administrasi, materi dan laporan
b. Waktu pencapain kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut bulan Desember tahun
2019
c. Pelaksanaan kegiatan tertuang pada POA kegiatan bulanan

E. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan bantuan operasional kesehatan (BOK) melalui dana alokasi khusus (DAK)
Non Fisik Dinas Kesehatan Kabupaten OKI Tahun 2019 yang telah di alokasikan ke Puskesmas
Mulyaguna Kecamatan Teluk Gelam.

Mulyaguna, Desember 2019


Pimpinan Puskesmas Mulyaguna

DORIS , SKM.,M.Kes
NIP.19800412 200003 1 002

Anda mungkin juga menyukai