Kontrol Sekresi Hormon

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Kontrol Sekresi Hormon Sekresi hormon diregulasi oleh : 1.

Sinyal dari sistem saraf, contohnya adalah sekresi hormon adrenalin oleh medula adrenal karena stimulus dari saraf simpatik. 2. Perubahan kimia dalam darah, contohnya apabila gula darah meningkat dalam darah maka hormon insulin akan disekresikan oleh pancreas. 3. Hormon lain, contohnya adalah hormon TRH dari kelenjar anterior pituitari akan menstimulasi cortisol dari medula adrenal.

Sintesis dan Sekresi T dan T

Iodid trapping,

sel-sel folikular tiroid menjebak ion-ion iodid (I) dengan mengirimkannya secara aktif dari darah ke sitosol, sehingga normalnya kelenjar tiroid mengandung kebanyakan iodid di dalam tubuh. Sintesis tiroglobulin, selama menjebak I, sel-sel folikular juga mensintesis troglobulin (TGB), yaitu sebuah glikoprotein besar yang diproduksi di Retikulum Endoplasma Kasar lalu dimodifkasi di kompleks golgi, & di pack ke vesikel-vesikel sekretori. Vesikel-vesikel tersebut kemudian melalui proses eksositosis dimana terjadi pelepasan TGB ke lumen folikel. Oksidasi Iodid, beberapa asam amino pada TGB adalah tirosin-tirosin yang akan

teriodinasi. Tetapi, ion-ion iodida yang bermuatan negatif tidak dapat terikat pada tirosin sebelum ion-ion tersebut mengalami oksidasi (pelepasan elektron) menjadi iodin: 2II. Bersamaan dengan ion-ion iodid teroksidasi, ion-ion tersebut melewati membran menuju lumen folikel. Iodinase tyrosine, Bersamaan dengan molekul-molekul iodin (I) terbentuk, iodin-iodin tersebut bereaksi dengan tiroksin-tiroksin yang merupakan bagian dari molekul-molekul thyroglobulin. Pengikatan 1 atom iodin menghasilkan monoiodotyrosin (T) dan 2 iodinasimembentuk (T). TGB yang ditempeli iodin, sebuah material lengket yang terkumpul dan disimpan di folikel tiroid, disebut koloid. Coupling T & T Selama langkah terakhir pada sintesis hormon tiroid, 2 molekul T bergabung membentuk T atau i molekul T bergabung dengan 1 T akan membentuk T. Pinositosis dann digesti koloid. Droplets (tetesan-tetesan) koloid memasuki sel-sel folikular kembali melalui proses pinositosis dan berfusi dengan lisosom. Enzim-enzim disgestive pada lisosom membreak down atau menghancurkan TGB, mengeluarkan T & T. Sekresi hormon-hormon tiroid Karena T & T larut dalam lemak, keduanya berdifusi melalui membran plasma ke cairan interstitial dan kemudian ke darah. Normalnya, T disekresikan dalam jumlah

yang lebih banyak dibandingkan T. Tetapi pada beberapa kejadian, T3 lebih kuat. Lagipula, setelah T masuk ke sel tubuh, kebanyakan T tersebut akan diubah menjadi T dengan pelepasan 1 iodin. Transpor Dalam Darah Lebih dari 99% T & T bergabung dengan protein transpor dalam darah, biasanya Tirosin Binding Globulin (TGB).

Sintesis dan Sekresi Prolactin Sintesis dan sekresi prolaktin sama seperti sintesis hormone protein lainnya yang disekresikan secara eksositosis. Mekanisme aksi hormon Mekanisme kerja hormon berbeda, tergantung dengan kelarutannya. Mekanisme aksi lipid-soluble hormone 1. Molekul hormon berdifusi dari darah ke cairan interstitial kemudian melewati lipid bilayer di membran plasma kemudian masuk ke dalam sel. 2. Jika sel itu merupakan sel target, maka hormon akan berikatan dan mengaktifkan reseptor. Pengaktifan hormon-receptor complex kemudian mengubah ekspresi gen. 3. Ketika DNA dicetak, mRNA terbentuk kemudian meninggalkan nukleus dan langsung membentuk protein baru. 4. Protein-protein baru mengubah aktivitas sel dan menyebabkan respon yang khas terhadap hormon tersebut.

Gambar mekanisme kerja lipid-soluble hormone Mekanisme aksi water-soluble hormone Reseptor water-soluble hormone ini biasanya berupa integral transmembran protein pada membran plasma. Hormonnya disebut sebagai first messenger berikatan dengan reseptor di luar sel, dan pengikatan ini akan mengaktifkan second messenger (cAMP). 1. Fist messenger berdifusi dari darah melewati interstitial fluid dan

kemudian mengikat reseptornya yang ada di outer plasma membran sel target. Hormon-receptor

complex mengaktifkan membran protein yang disebut G-protein. G-

protein yang aktif akan mengaktifkan adenylate cyclase. 2. Adenylate cyclase mengkonversi ATP menjadi cAMP 3. cAMP atau second messenger mengaktifkan satu atau lebih protein kinase. Yaitu enzim yang menambahkan fosfor pada protein selular lain. Donornya adalah ATP yang dikonversi menjadi ADP. 4. Pengaktifan protein kinase menyebabkan fosforilasi satu atau lebih protein selular. 5. Fosforilasi protein ini akan menyebabkan respon fisiologis. 6. Setelah beberapa saat, enzim fosforilase akan menonaktifkan cAMP yang akan berakibat pada berhentinya respon sel.

Hormon Reseptor Membrane-bound hormone receptors 1. Membrane-bound receptors adalah protein atau glikoprotein yang memiliki rantai polipeptida yang dilipat untuk melintasi sel beberapa waktu. 2. Ketika hormon mengikat membrane-bound receptor: Perubahan dalam struktur membran channel dapat menyebabkan perubahan permeabilitas membran plasma terhadap ion. Pengaktifan G protein. Subunit alfa pada G protein dapat mengikat ion channels dan menyebabkan channel terbuka atau berubahnya kecepatan sintesis dari molekul intracellular mediator seperti cAMP, cGMP, IP3, dan DAG Enzim intraselular dapat langsung diaktifkan, ketika dalam perubahan sintesis mediator intraselular, seperti cGMP, atau penambahan gugus fosfat pada enzim intraseluler akan menyebabkan perubahan aktivitas. 3. Mekanisme mediator intraseluler adalah aksi yang cepat karena bekerja pada keadaan already-existing enzymes dan memproduksi efek seperti air terjun.

Receptors langsung yang mengubah permeabilitas membran Membrane-bound receptors untuk serotonin adalah bagian dari Na+ channel. Ketika serotonin mengikat reseptor, channel akan terbuka dan ion berdifusi melewati membran.

Receptors that activate G proteins 1. membrane-bound receptor

memiliki tempat reseptor yang terlihat di bagian luar sel. Bagian reseptor yang di dalam sel dapat berikatan dengan G protein. 2. ligan mengikat tempat reseptor dari membrane-bound receptor. Kombinasi ini mengubah G protein. GTP menggantikan GDP pada subunit , dan subunit memisahkannya dari subunit dan . subunit channels dapat di mempengaruhi membrane ion atau

plasma

sintesis mediator intraselular 3. ketika ligan G terpisah proteins dari tidak tempat lama

reseptor, diaktifkan.

Penonaktifan

subunit

terjadi ketika fosforilasi memindahkan

fosfat inorganik (Pi) dari GTP, meninggalkan GDP yang berikatan dengan subunit . 4. subunit dari G protein terkombinasi kembali

Membrane-bound receptors, G proteins, dan Ca2+ channels Ligan berikatan dengan tempat reseptor pada membrane-bound receptor. Kombinasi ini mengubah G protein. GTP memindahkan GDP pada subunit , dan subunit memisahkan diri dari subunit dan .

1. subunit yang berikatan dengan GTP berkombinasi dengan Ca2+ channel, dan kombinasi ini menyebabkan Ca2+ channel terbuka. Ion-ion berdifusi ke dalam sel dan berkombinasi dengan calmodulin. Kombinasi Ca2+ dengan calmodulin menghasilkan respon sel terhadap ligan. 2. Phosphorylase memindahkan

fosfat inorganik dari GTP yang

berikatan dengan subunit , meninggalkan GDP yang berikatan dengan subunit . Subunit tidak lama berhubungan dengan respon selular, karena terpisah dari Ca 2+ channel, dan kemudian channel tertutup.

3. Subunit berkombinasi dengan subunit and

Receptor yang meningkatkan sintesis Berikut adalah gambaran membrane bound receptors yang mengaktifkan G proteins dan meningkatkan sintesis dari IP3 dan DAG

Receptor yang mengubah aktivitas enzim intaselular Berikut ini adalah gambaran membrane bound receptors yang dapat mengubah aktivitas enzim selular.

Membrane-bound receptor yang secara langsung mensintesis mediator intraselular

Atrial natriuretic hormone berikatan dengan tempat reseptor. Sedangkan pada bagian dalam, guanylyl cyclase diaktifan untuk mengasilkan cGMP dari GTP. cGMP dalah mediator intraselular yang memediasi respon sel.

Membrane-bound receptors yang memfosforilasi protein intraselular

Ketika insulin berikatan pada reseptornya, reseptor itu bekerja sebagai enzim phosphorylase dan mengikat gugus fosfat dari ATP. Protein yang telah terfosforilasi menghasilkan respon normal terhadap insulin.

Anda mungkin juga menyukai