Materi Biologi Kelas 10, 11, 12

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

SEL dan ORGANEL SEL

Sel adalah unit terekcil yang terdapat pada mahluk hidup, kumpulan dari sel
membentuk suatu jaringan. Sel terdiri dari 2 macam yaitu sel prokariotik dan
eukariotik. Perbedaannya adalah adanya membran yang membungkus inti sel,
sehingga membentuk kompartemen.
Fungsi organela :
1. Nukleus/inti sel fungsinya : sebagai pengatur seluruh aktifitas sel,
mengandung materi genetik (DNA)
2. RE (retikulum endoplasma) kasar : untuk sintesis protein
3. RE (retikulum endoplasma) halus : sebagai tempat penyimpanan Ca, untuk
sintesis steroid.
Sitosol : cairan tempat organel melayang-layang
4. Mitokondria : penghasil ATP, untuk respirasi oksidatif
5. Ribosom : untuk sintesis protein, prosesprotein
6. Lisosom : mengandung enzim untuk pencernaan intrasel
7. Aparatus golgi :packaging (pengemasan) protein untuk menjadi matang,
penambahan suatu subtansi pada protein, sebagai proses lanjutan protein
setelah dari RE
8. Peroksisom : untuk pemecahan hidrogen peroksida
9. Sitoskeleton : jalur berpindahnya organella pada sel, terdiri dari:
10. Mikrotubulus : membentuk pergerakan kromosom, organel, silia, &
flagela Intermediate filament
11. Microfilament: membantu kontraksi otot, bentuk sel, & pergerakan
sitoplasma

Makromolekul Utama Sel dan Subunit Penyusun Sel


1. Protein : tersusun dari sub unit asam amino
Struktur penyusunnya adalah gugus asam carboxyl, gugus amino, & rantai
samping (menentukan sifatnya). Protein merupakan suatu polimer asam amino
(L-form) yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Satu protein mengandung 20
asam amino.
2. Asam nukleat (DNA & RNA) : tersusun dari sub unit nukleotid
Asam nukleat merupakan penyimpan informasi biologis yang herediter.
Merupakan polimer nukleotid yang tersusun dari cincin nitrogen, yang
dihubungkan dengan ikatan fosfodiester antara gugus phospat & gugus carboxyl.

3. Polisakarida : tersusun dari sub unit glukosa


Sebagai sumber energi sel yang disimpan dalam bentuk glikogen, jika dipecah
akan melepas energi.
4. Lipid : tersusun dari sub unit asam lemak
Merupakan komponen penyusun membran sel. Tersusun atas rantai hidrokarbon
yang hidrofobik & tidak reaktif, serta gugus karboksil. Gugus karboksil bersifat
hidrofillik, reaktif dan dapat berikatan secara kovalen dengan molekul lainnya.
Fungsinya adalah sebagai sumber energi yang cukup tinggi yang disimpan di
sitoplasma dalam bentuk triacylglycerol, dan membentuk membran sel bilayer
dalam bentuk fosfolipid yang bersifat ampifatik.
Mekanisme Transpor Oksigen dan Karbondioksida Pada Paru, Dalam
Aliran Darah dan Pada Jaringan.
Transpor O2 di darah ke jaringan
O2 ditranspor dengan mekanisme difusi pasif, yaitu mengikuti gradien
konsentrasi, dari konsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah. Adapun dalam sistem
transpornya O2 dapat dibagi menjadi 2:
1,5% O2 terlarut di plasma
98,5% O2 berikatan dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobin.
Dengan tingginya tekanan parsial O2 (PO2) di darah dibanding di jaringan, maka
O2 akan ditranspor dari darah ke jaringan. Faktor yang dapat mempengaruhi
transpor O2 selain PO2 adalah pH, PCO2, suhu, & 2,3 BPG. Faktor-faktor tersebut
akan mempengaruhi afinitas O2.

Transpor CO2 di darah dan jaringan


CO2 ditranspor secara difusi pasif, yaitu mengikuti gradien konsentrasi, dari
konsentrasi tinggi ke rendah. Adapun dalam mekanisme transpornya CO2
ditranspor dalam 3 bentuk:
7% terdisolusi di plasma
23% berikatan dengan Hb membentuk karbaminohemoglobin
70% berbentuk ion bikarbonat
Saat tekanan parsial CO2 (PCO2) di jaringan lebih tinggi, maka CO2 akan
ditranspor dari jaringan ke darah.
Transpor glukosa pada epitel usus
Transpor glukosa di epitel usus menggunakan coupled transport, symport. Yaitu
transpor yang terjadi dengan mendapat energi dari molekul lain, dengan molekul
yang dipindah ada 2 dan searah. Sehingga untuk transport glukosa dibutuhkan
Na+ agar masuk dari lumen ke epitel usus.
Saat ATP dipecah oleh ATPase menjadi ADP+Pi, akan mengcouple energi untuk
masuknya Na+ dan glukosa dari lumen ke membran basalis, sehingga sistem
transport glukosa juga dapat disebut transport aktif sekunder.

Proses Pembentukan ATP Di Mitokondria dan Hubungannya Dengan


Pembentukan ROS
Proses pembentukan ATP di mitokondria dikenal dengan nama fosforilasi
oksidatif (30-36 ATP). Jalur sintesis ini menggunakan energi yang dihasilkan dari
oksidasi nutrien untuk produksi ATP. Adapun pembentukannya adalah sebagai
berikut:
Elektron ditransfer dari donornya (NADH) ke acceptor (cth: O2) dg reaksi redoks.
di eukariota, proses ini dilakukan oleh kompleks 5 protein yg ada di dlm
mitokondria: NADH-koenzim Q oksireduktase; suksinat-Q oksireduktase; electron
transfer flavoprotein-Q oxireductase; sitokrom C-oksidase; AP sintase. Energi yg
dihasilkan oleh elektron melalui jalur transpor elektron ini digunakan untuk
memindahkan proton melewati membran mitokondria (dari dalam ke luar)
terbentuk energi potensial dlm bentuk gradien pH dan potensial elektrik
disepanjang membran (potensial gradien di daerah membran luar lebih tinggi)
konsentrasi proton di membran luar semakin tinggi dan membuat proton kembali
ke membran dlm konsentrasi yg lebih randah energi yg tersimpan ini digunakan
untuk mengalirkan proton kembali ke membran luar & menurunkan gradien
melalui enzim ATP sintase enzim ini menggunakan aliran proton yg melewatinya
utk menghasilkan ATP dari ADP dengan cara reaksi fosforilasi. aliran proton yg
melewati ATP sintase memaksa bagian enzim untuk berotasi.
Kaitan dengan pembentukan ROS:
ROS merupakan hasil samping dari fosforilasi oksidatif. O2 akan berikatan
dengan H2 menjadi H2O. Namun ternyata tidak semua O2 berikatan dengan H2,
tapi hanya berikatan dengan elektron saja sehingga terbentuk O3- (ROS). Dalam
kondisi fisiologis, ROS akan terbentuk 5%.

Apa Yang Dimaksud Dengan Dogma Sentral Pada Biologi?

Dogma sentral: semua info genetik ada di DNA yang akan ditranskripsi ke dalam
RNA dan akan ditranslasi menjadi protein.
Transkripsi :
Transkripsi merupakan proses sintesis mRNA dari cetakan DNA. Proses ini terjadi
ada inti sel (nukleus) tepatnya pada kromosom. DNA akan diurai & dibuat
cetakan, kemuan materi penyalin (ribonucleoside triphosphat) akan masuk,
cetakan disalin dan dirangkai dan keluar menjadi mRNA.

Komponen yang terlibat dalam proses transkripsi yaitu : cetakan DNA yang
terdiri atas basa nukleotida Adenin (A), Guanin (G), Timin (T), Sitosin (S) ; enzim
RNA polimerase ; faktor-faktor transkripsi, prekursor (bahan yang ditambahkan
sebagai penginduksi).
Tahapan dalam proses transkripsi pada dasarnya terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1. Inisiasi
Transkripsi tidak dimulai di sembarang tempat pada DNA, tapi di bagian ujung
gen yaitu promoter. 25 pasang basa dari titik O gen di daerah promoter terdapat
TATA box, yang merupakan start point transkripsi oleh polimerase.
2. Elongasi (pemanjangan)
Proses selanjutnya adalah elongasi. Pemanjangan di sini adalah pemanjangan
nukleotida. Setelah RNA polimerase menempel pada promoter maka enzim
tersebut akan terus bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan
heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung
3 molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya nukleotida DNA cetakan A, maka
nukleotida RNA yang ditambahkan adalah U, dan seterusnya. Laju pemanjangan
maksimum molekul transkrip RNA berrkisar antara 30 60 nukleotida per detik.
Kecepatan elongasi tidak konstan.
3. Terminasi (pengakhiran)
Terminasi juga tidak terjadi di sembarang tempat. Transkripsi berakhir ketika
adanya guanin yang terbentuk. Selanjutnya mRNA terlepas dari DNA templat
menuju ribosom.
Setelah proses transkripsi selesai, maka ada kontrol post transkripsi berupa:
Menstabilkan mRNA yang strukturnya hanya 1 helix, dengan capping 7 metil
guanosin pada ujungny agar tidak mudah hancur.
Menghilangkan intron oleh spliceosome.
Menghilangkan 30 polipeptida dan penempelan poly-A (diberi ekor)
Translasi Adalah proses penterjemahan mRNA menjadi protein.Dalam
menterjemahkan, 3 basa diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Translasi dimulai
dengan adanya start kodon, AUG (metionin). Jika AUG tidak ada, maka tidak akan
ditranslasi. Proses translasi adalah 3 basa (kodon di mRNA akan dikenali oleh anti
kodon yang ada pada tRNA (transfer RNA). tRNA terikat pada asam amino
tertentu sehingga dapat menterjemahkan bahasa asam amino.Translasi akan
berhenti saat ada stop kodon) UAA / UAG / UAG ( TAA/TAG/TGA pada DNA).
Bagaimana Enzim Dapat Bekerja Mempercepat Suatu Reaksi?
Enzim dapat bekerja mmpercepat suatu reaksi dengan menurunkan energi
aktivasi. Untuk bekerja, enzim membutuhkan substrat. Dengan menurunkan
energi aktivasi, maka terbentuknya kompleks enzim-substrat menjadi lebih
cepat, sehingga reaksi cepat terjadi.
Cara aktivasi enzim: enzim merupakan suatu protein. Enzim akan teraktifkan
saat masuk ke aparatus golgi, untuk penambahan suatu substansi dalam proses
pematangan (packaging).
Cara inaktivasi enzim dengan feed back mechanism. Ada 2 macam feed back,
yaitu feed back positif (inducible), dan feed back negatif (inhibitor). Dengan

mekanisme feed back negatif, enzim dapat diinaktifkan.


Contoh: acyltransferase, glycosyltransferase

Genetika
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah
proses biologis dimana orangtua/induk mewariskan gen kepada anaknya atau
keturunannya. Istilah genetika merupakan serapan dari bahasa
Belanda genetica, adaptasi dari bahasa Inggrisgenetics, yang berasal dari
bahasa Yunani Kuno (genetikos) yang berarti tempat/generatif,
yang berasal dari kata dasar (genesis) yang berarti asal.
Dalam biologi, ilmu genetika mempelajari gen, pewarisan sifat, dan
keanekaragaman organisme hidup. Genetika dapat diaplikasikan ke berbagai
studi tentang kehidupan seperti bacteria, plantae, animalia, dan manusia. Sejak
dulu, telah ada berbagai observasi untuk mengembangkan varietas dari suatu
tumbuhan dan hewan. Ilmu genetika modern dimulai oleh Gregor Mendel pada
pertengahan abad ke-19.
Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk diwariskan
(bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu lain
(pewarisan genetik).
1. Sejarah Genetika
Ilmu genetika dimulai dari penelitian yang dilakukan oleh Gregor Mendel pada
pertengahan abad ke-19. Gregor Johann Mendel, adalah seorang ilmuwan dan
biarawan berkebangsaan Jerman-Ceko yang meneliti pewarisan sifat
pada tumbuhan.
Dalam papernya yang berjudul Versuche ber Pflanzenhybriden (Penelitian
tentang Perkawinan Silang pada Tumbuhan) yang dipresentasikan pada tahun
1865 kepadaNaturforschender Verein (Asosiasi Penelitian tentang Alam) di
Brnn, Mendel menelusuri pola pewarisan sifat-sifat tertentu pada tanaman
kacang ercis/kapri (Pisum sativum) dan menjelaskannya secara matematis.
Kacang ercis digunakan karena:
1. memiliki pasangan sifat yang menyolok
2. bisa melakukan penyerbukan sendiri
3. segera menghasilkan keturunan atau umurnya pendek
4. mampu menghasilkan banyak keturunan, dan
5. mudah disilangkan

Mendel menetapkan dua hukum yang terkait dengan genetika. Hukum Mendel I
(Hukum Segregasi) menyatakan pada pembentukan gamet kedua gen yang
merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua sel anak. Hukum Mendel II
(Hukum Independent Assortment( menyatakan bila dua individu berbeda satu
dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat
yang sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya.
Sebelum Mendel, telah ada teori lain tentang pewarisan sifat. Salah satu teori
populer pada masa Mendel adalah konsep pewarisan campuran yakni ide yang
menyatakan bahwa seorang individu merupakan hasil pencampuran sifat yang
dimiliki orangtuanya (ibu dan ayahnya).
Hasil penelitian Mendel tidak mendapatkan pengertian yang luas sampai pada
tahun 1890-ansetelah ia meninggalketika peneliti lain juga mengamati
masalah yang mirip dan melakukan penelitian ulang hasil penelitian Gregor
Mendel. William Batesonpendukung penelitian Mendelmenciptakan
istilah genetics pada tahun 1905. Bateson mempopulerkan istilah ini untuk
mengistilahkan studi tentang pewarisan sifat pada ajang Third International
Conference on Plant Hybridization di London pada tahun 1906.
Setelah penelitian ulang hasil penelitian Mendel, para ilmuwan mencoba untuk
menentukan molekul mana yang bertanggung jawab terhadap proses pewarisan
sifat. Pada tahun 1911, Thomas Hunt Morgan mengatakan bahwa kromosom
yang bertanggung jawab berdasarkan hasil penelitiannya terhadap lalat buah.
James D. Watson dan Francis Crick menjelaskan struktur DNA pada tahun 1953.
Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins menemukan bahwa DNA memiliki struktur
helix.
2. Molekul Dasar dalam Genetika
Molekul dasar dari gen adalah asam deoksiribonukleat (DNA). DNA tersusun dari
rantai nukleotida yang terdiri dari empat tipe: adenin (A), sitosin (C), guanin (G),
dan timin (T). Informasi genetik terdapat pada rangkaian nukleotida tersebut dan
gen terdapat sebagai regangan pada rangkaian sepanjang rantai DNA. Virus
adalah satu-satunya pengecualian pada hukum ini. Sesekali virus hanya terdapat
RNA sebagai materi genetik. Virus tidak dapat bereproduksi tanpa inang dan
terpengaruh oleh beragam proses genetik. Jadi, virus cenderung tidak dianggap
sebagai makhluk hidup.
(Selengkapnya kunjungi artikel lengkap tentang DNA)
Gen tersusun secara linear sepanjang rantai panjang DNA. Pada bakteria, setiap
sel biasanya terdapat sebuah genophore melingkar tunggal. Sementara pada
organisme eukariotik (seperti tumbuhan dan hewan) memiliki DNA yang tersusun
dalam kromosom. DNA pada kromosom terhubung dengan struktur protein yang
menyusun dan mengendalikan akses ke DNA yang disebut kromatin.
(Selengkapnya kunjungi artikel lengkap tentang kromosom)
Banyak spesies makhluk hidup memiliki kromosom seksual yang menentukan
jenis kelamin setiap organisme. Pada manusia dan kebanyakan hewan lainnya,
kromosom Y memiliki gen yang memicu perkembangan karakter laki-laki.
Kromosom ini terkadang hanya sedikit dan terkadang sangat banyak. Kromosom
X mirip dengan kromosom lain dan mengandung banyak gen. Kromosom X dan Y
membentuk pasangan yang sangat berbeda.

Kromosom mengandung gen yang bagaikan halaman dalam sebuah buku.


Beberapa kromosom bisa membawa ratusan gen penting dan beberapa yang lain
hanya membawa beberapa gen. Gen terdiri dari substansi kimia yang disebut
DNA.
Manusia memiliki 23 pasang kromosom. Setengah DNA kita ditentukan dari ibu
kita dan setengahnya lagi dari ayah kita. Jadi, jika Anda lebih mirip seperti ibu,
mungkin Anda mewariskan seluruh phenotypes dari ibu Anda. Mungkin saja gen
untuk tubuh dan bagaimana cara organ Anda bekerja merupakan warisan dari
ayah Anda.
3. Kode Genetik
Kode genetik (kodon) adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas
kombinasi tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu.
Gen pada umumnya mengekspresikan fungsinya terdapat produksi protein yang
merupakan molekul kompleks yang bertanggung jawab terhadap banyak fungsi
di dalam sel. Protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida yang masingmasing polipeptida tersusun dari rangkaian asam amino. DNA digunakan untuk
memproduksi rangkaian asam amino yang lebih spesifik. Proses ini dimulai
dengan produksi molekul RNA dengan pencocokan rangkaian gen DNA. Proses ini
disebut transkripsi. Molekul RNA ini kemudian digunakan untuk memproduksi
rangkaian asam amino yang sesuai melalui proses yang disebut translasi.

4. Mutasi
Selama proses replikasi DNA, kesalahan terkadang terjadi pada proses
polimerisasi pada untaian kedua. Kesalahan tersebut disebut mutasi dan
berdampak pada organisme. Khususnya jika itu terjadi tanpa adanya
pengkodean protein pada rangkaian gen. Peluang kesalahan biasanya sangat
rendah yakni satu berbanding 10-100 juta. Proses ini meningkatkan angka
perubahan pada DNA yang disebut mutagenik. Mutagenik menyebabkan
kesalahan pada replikasi DNA. Kerusakan pada DNA terjadi secara alami dan sel
akan menggunakan metode perbaikan DNA untuk memperbaiki ketidakcocokan
dan kerusakan. Namun, metode perbaikan ini tidak akan mengembalikan DNA ke
rangkaian semula sebelum rusak.
5. Penelitian Genetika
Penelitian genetika dilakukan untuk mengetahui hubungan variasi genetik
terhadap kesehatan manusia dan penyakitnya. Organisme yang biasanya
digunakan untuk mengadakan penelitian tentang genetika adalah
bakteri Escherichia coli, tumbuhan Arabidopsis thaliana, ragi (Saccharomyces
cerevisiae, nematoda Caenorhabditis elegans, lalat buah (Drosophila
melanogaster), dan tikus rumahan (Mus musculus).
DNA dapat dimanipulasi di laboratorium. Enzim ligasi digunakan untuk
memotong DNA pada rangkaian yang spesifik, sehingga menghasilkan fragmen
DNA yang dapat diprediksi. Penggunaan enzim ligasi juga dapat
menyambungkan berbagai fragmen DNA. DNA juga dapat diperkuat melalui
prosedur yang disebut polymerase chain reaction (PCR). Dengan menggunakan
rangkaian pendek DNA yang spesifik, PCR dapat mengisolasi dan memperkuat
daerah DNA yang diinginkan.

6. Cabang-Cabang Genetika
Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabangcabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu
aspek tertentu dari objek kajiannya.
Cabang-cabang murni genetika:
1. genetika molekular
2. genetika sel (sitogenetika)
3. genetika populasi
4. genetika kuantitatif
5. genetika perkembangan
Cabang-cabang terapan genetika:
1. genetika kedokteran
2. ilmu pemuliaan
3. rekayasa genetika atau rekayasa gen
Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan
cabang genetika tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika.

Mikrobiologi
Secara Bahasa:
Mikro : ukuran yang sangat kecil
Bio : makhluk hidup
Logi (logos) : ilmu
Secara Istilah:
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang
perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik,
protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya ia
tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Sejarah Perkembangan:
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang
sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses
fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi
yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan
landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia.

Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat
dipisahkan dari cabang lain. Mikrobiologi diperlukan dalam bidang farmasi,
kedokteran, higiene, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga
astrobiologi dan arkeologi.
Klasifikasi:
Di mikrobiologi ini kalian bisa bertemu Arkhaea dan bakteri juga kelompok
organisme mikro lainnya. Kelompok mikro tersebut biasanya diamati memakai
mikroskop. Ini dia kelompoknya

1) Eubakteria

sel prokariotik

umumnya uniseluler (bersel tunggal)

memiliki dinding sel umumnya berupa peptidoglikan

sel-selnya berbentuk bola, batang dan spiral

ukuran sel berdiameter 0,5-1 mikron dan panjang 2-5 mikron

reproduksi utama melalui pembelahan biner, selain itu dengan


pertunasan, spora produktif dan fragmentasi

organisme ini sangat luas penyebarannya di dalam dan di permukaan


bumi, atmosfer dan di lingkungan kita sehari-hari

contoh organisme Escherechia coli, Lactobacillus bulgaricus

2) Arkhaebakteria

sel prokariotik

umumnya uniseluler (bersel tunggal)

memiliki dinding sel berupa pseudomurein, S-layer, atau jenis polisakarida


lain

sel-selnya berbentuk bulat, batang, spiral, pipih, persegi panjang, datar


dan tidak beraturan

ukuran sel 0,1-15 m

reproduksi utama melalui pembelahan biner, selain itu dengan


pertunasan, dan fragmentasi

habitat : ditemukan di daratan dan perairan yang ekstrim, seperti mata air
panas (belerang)

contoh organisme Halobacterium salinarium, Methanobacterium

3) Fungi (jamur)

termasuk kingdom fungi

tidak berklorofil

memiliki dinding sel yang kaku terbuat dari kitin

beberapa ada yang bersel satu baik bersel tunggal atau bersel banyak
(multiseluler)

jenis molds (kapang) berukuran mikroskopis berbentuk filamen yang


disebut hifa dan bereproduksi dengan membentuk spora

jenis yeast (khamir) berukuran mikroskopis berbentuk oval dan


bereproduksi dengan tunas

contoh organisme Saccharomyces cerevisiae, Penicillum chrysogenum

4) Protozoa

termasuk dalam kingdom protista

organisme uniseluler (bersel tunggal) bersifat eukariotik

bersel satu tanpa klorofil dan dinding sel

ukurannya bervariasi mulai dari 1 mikron, ukuran ratusan mikron hingga


yang tampak oleh mata

bentuk beragam

bereproduksi secara seksual dan aseksual

contoh organisme Euglena viridis, Amoeba proteus

5) Algae (ganggang)

termasuk dalam kingdom protista

bersifat eukariotik

memiliki klorofil

Algae mikroskopis banyak yang bersel tunggal berukuran 5-10 mikron

secara luas tumbuh di air tawar, air laut, dan di dalam tanah

contoh organisme Spirogyra sp, Diatomae

6) Virus

virus bukan termasuk sel (aseluler) tetapi dapat bersifat seperti makhluk
hidup dapat melakukan reproduksi dengan memanfaatkan sel inang

dengan ukuran yang sangat kecil, virus juga dipelajari dalam mikrobiologi

struktur dan komposisi yang sederhana dibandingkan dengan sel


prokariotik

termasuk parasit obligat, yang memerlukan sel organisme lain untuk


perkembangbiakannya

ukuran 20-25 hingga 200-300 nm (untuk mengamati memerlukan


mikroskop elektron)

virus memiliki inang spesifik, yang hanya berkembang baik pada inang
tertentu

contoh organisme Tobacco mozaik virus, Human immunodefisiensi virus

Daftar Istilah
Bakteriostatik : Kemampuan menghambat perkembangbiakan bakteri temporer.
Jadi pada saat zat ini tidak ada, bakteri dapat berkembangbiak kembali
Bakterisidal : Kemampuan untuk mematikan bakteri secara permanen. Jadi
meskipun zat ini telah hilang, bakteri tetap tidak dapat berkembangbiak kembali
Disinfektan : Bahan - bahan kimia yang digunakan untuk mematikan
mikroorganisme patogen yang ada pada benda mati.
Steril : Bebas dari kehidupan mikroorganisme patogen.
Septik : Adanya bakteri patogen di dalam jaringan hidup.

Mekanisme kerja dari zat anti mikroorganisme:


1.
2.
3.
4.
5.

Perusakan DNA
Denaturasi protein
Gangguan pada gugus Sulfhidirl
Antagonisme kimiawi
perusakan pada dinding sel bakteri

Faktor - faktor resistensi mikroorganisme terhadap zat


antimikroorganisme:
A.Unsur - unsur Fisik, yang meliputi :
1.Panas
2. Penyinaran oleh sinar uv
3. pendinginan pada suhu yang standar
B.Unsur - unsur kimia, yang meliputi :
1. Alkohol
2. Ion logam berat
3. Detergen
4. Oksidator

PARASITOLOGI
PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI
A.

PARASITOLOGI

Parasitologi ialah ilmu yang berisi kajian tentang organisme Jasad hidup), yang
hidup di permukaan atau di dalam tubuh organisme lain boat sementara waktu
atau selama hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas

hidupnya dari organisme lain tersebut, hingga organisme lain tersebut jadi
merugi (dirugikan).
Organisme ini disebut: parasit.
(Parasites = organisme yang mengambil makanan; logos = ilmu; sites = makan).
Organisme lain atau organisme yang mengandung parasit disebut hospes = tuan
rumah.
B.

PARASITOLOGI KEDOKTERAN

Parasitologi kedokteran ialah ilmu yang berisi kajian khusus mengenai parasit
yang ada hubungannya dengan manusia sebagai hospes, Serta segala akibat
yang ditimbulkan oleh hubungan tersebut pada manusia, dan bagaimana cara
penanggulangan dari akibat yang terjadi karena hubungan ini.
Dalam Parasitologi Kedokteran, yang paling penting dipelajari adalah Zooparasit
yang terdiri dari:
I. Protozoologi : ilmu yang berisi kajian tentang Protozoa (Filum Protozoa).
II. Helmintologi : ilmu yang berisi kajian tentang cacing.
1.
Filum Nemathelminthes
2.
Filum Platyhelminthes
III.
Entomologi
: ilmu yang berisi kajian tentang serangga (Filum
Arthropods).
Dari hubungan yang terjadi antara parasit dan hospes dapat terjadi hubunganhubungan yang disebut sebagai:
Parasitisme:
Hubungan dua organisme, yang satu di antaranya mendapat keuntungan dan
yang lain dirugikan.
Mutualisme.
Hubungan dua organisme yang kedua organisme ini saling mendapat
keuntungan satu sama lain.
Komensalisme:
Hubungan dua organisme, yang satu organisme diuntungkan dan yang lain tidak
dirugikan dan tidak diuntungkan.
Simbiosis:
Hubungan permanen antara dua organisme, dimana kedua belch pihak saling
menguntungkan dan tidak bisa hidup sendiri-sendiri atau tidak dapat hidup
terpisah.

Macam-macam parasit berdasarkan sifat dan cara hidupnya

Parasit obligat

Parasit yang tidak dapat sertahan hidup tanpa hospes atau parasit akan coati
kalau tidak menemukan hospesnya.

Parasit permanen Parasit yang hidup pada hospes selama hidupnya.

Parasit fakultatif Parasit yang dapat hidup bebas dan dapat pula hidup
sebagai parasit.

Parasit insidental Parasit yang secara kebetulan bersarang pada satu hospes.


Parasit patogen Parasit yang menimbulkan kerusakan pada hospes karena
pengaruh mekanik, traumatik, dan toksik.

Parasit apatogen

Parasit yang hidup dengan mengambil sisa makanan dalam tubuh hospes
dengan tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan pada hospes.

Ektoparasit Parasit yang hidup di permukaan tubuh hospes.

Endoparasit Parasit yang hidup di dalam tubuh hospes.

Parasit monoksen Parasit yang hanya menghinggapi satu spesies hospes.

Parasit poliksen Parasit yang dapat menghinggapi berbagai spesies hospes.

Pseudoparasit Suatu benda asing yang disangka sebagai parasit yang


terdapat dalam tubuh hospes.

Cara menulis nama Parasit


Menurut "International Code of Zoological Nomenclature" untuk menuliskan
spesies dari parasit, ditentukan dua nama, yaitu: huruf awal nama Genus ditulis
dengan huruf besar dan nama spesies ditulis dengan huruf kecil, misalnya:
Ascaris lumbricoides.

Macam-macam Hospes

Hospes definitif

Hospes akhir dimana terdapat parasit dalam stadium dewasa dan di dalam tubuh
hospes terjadi perkembangbiakan parasit secara seksual.

Hospes paratenik

Hospes dimana parasit hanya terdapat dalam stadium larva dan tidak dapat
berkembang-menjadi stadium dewasa dan tidak terjadi perkembangbiakan
parasit secara seksual dan parasit ini dapat ditularkan kepada hospes definitif
karena parasit dalam stadium ini merupakan stadium infektif

Hospes perantara atau hospes intermediate

Manusia atau hewan tempat parasit tumbuh menjadi stadium infektif yang dapat
ditularkan kepada hospes lain.

Hospes reservoir

Hewan yang mengandung parasit yang sama dengan parasit manusia dan dapat
menjadi cumber infeksi bagi manusia.

Hospes obligat

Hospes tunggal yang merupakan satu-satunya spesies yang dapat menjadi tuan
rumah dari parasit dewasa.

Hospes alternatif

Hospes utama yang mengandung parasit, namun ada spesies lain yang dapat
sebagai hospes yang mengandung parasit dewasa.

Hospes insidental

Bila suatu spesies secara kebetulan dapat mengandung parasit dewasa, padahal
hospes yang sesungguhnya adalah spesies lain.

Istilah-istilah
Istilah-istilah penting yang Sering ditemukan dalam parasitologi antara lain
sebagai berikut.
Vektor
Hewan yang di dalam tubuhnya terjadi perkembangan atau pembiakan dari
parasit, dan parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan lain.
Biasanya yang berperan sebagai vektor ini adalah serangga.
Hewan perantara
Hewan yang dapat menularkan bentuk infeksi dari parasit dengan salah satu
organ tubuhnya kepada orang lain.

Carier
Orang yang mengandung parasit di dalam tubuhnya yang dapat menjadi cumber
penularan kepada orang lain, tapi orang tersebut tidak sakit.
-

Zoonosis Parasit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia.

Habitat

Tempat hidup parasit dewasa yang disenangi dalam tubuh hospes dimana terjadi
perkembangbiakan parasit secara seksual.

Sistem Muskular
A. Fungsi Sistem Muskular
1. Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot
tersebut melekat & bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.
2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang
rangka dan mempertahankan tubuh saat berdiri atau duduk terhadap
gaya gravitasi.
3. Produksi panas. Kontraksi otot secara metabolis menghasilkan panas u/
mempertahankan suhu normal tubuh.
B. Ciri-ciri Otot

Kontraktilitas. Serabut otot berkontraksi & menegang, yg dapat atau


mungkin juga tidak melibatkan pemendekan otot.

Eksitabilitas. Merespon dengan kuat jika distimulasi o/ impuls saraf.

Ekstensibilitas. Kemampuan u/ meregang melebihi panjang otot saat


relax.

Elastisitas. Kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau


meregang.

C.

Klasifikasi Jaringan Otot

Secara Struktural. Dasar : Ada tidaknya striasi silang


(lurik)

Secara Fungsional. Dasar : Kendali konstruksinya


volunter (sadar) atau involunter (tidak sadar). Lokasi
Cth. Otot jantung (terdapat di jantung) dsb.

D.

Jenis-jenis Otot

Otot Rangka
Otot lurik, volunter, melekat pada rangka
Serabut otot sangat panjang (s/d 30 cm), silindris,
lebar antara 10 s/d 100 mikron
Memiliki banyak inti
Kontraksi cepat & kuat

Otot Polos
Tidak lurik, involunter, ditemukan pada dinding organ berongga.
Ex. Kandung kemih, uterus, dinding tuba.
Berbentuk spindel dg nukleus sentral yg terelongasi
Berukuran kecil, antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) s/d 0.5 mm
(pd uterus org hamil)
Kontraksi kuat & lamban

Otot Jantung
lurik, involunter, hanya ditemukan pada jantung
a. Terelongasi & membentuk cabang dg satu nukleus sentral
b. Panjang berkisar antara 85 mikron s/d 100 mikron & diameter sekitar
15 mikron
c. Diskus terinterkalasi : sambungan kuat khusus pada sisi ujung yg
bersentuhan dg sel-sel otot tetangga
d. Kontraksi kuat & berirama

E. Macam Gerak
Gerak Sadar
Memerlukan kerjasama dari otak. Jalannya rangsang:
Reseptor saraf sensorik otak saraf motorik efektor
Gerak Otomatis
Gerak yang sudah menjadi kebiasaan akhirnya tidak butuh dipikirkan lagi. Masih
membutuhkan kerjasama dari otak. Misal : menulis, mengayuh sepeda.

Gerak Refleks
Tidak membutuhkan kerjasama dari otak (tidak memerlukan kontrol otak).
Lengkung refleks jarak terpendek untuk gerak refleks.
Jalannya rangsang :
Reseptor saraf sensori sel saraf asosiasi saraf motorik efektor.
Gerak Refleks
Refleks otak saraf asosiasi ada di dalam otak misal : mengedip.

Embriologi
I. Pengertian Embrio
Embrio merupakan eukariot diploid multisel dalam tahap pertama dalam
perkembangan, dari waktu pembelahan sel pertama sampai kelahiran ,
penetasan, atau Perkecambahan. Bagi manusia, disebut embrio sehingga sekitar
delapan minggu setelah pembuahan, dan mulai saat itu disebut janin.
Perkembangan embrio disebut embriogenesis. Untuk organisme yang
bereproduksi secara seksual, ketika sperma bersenyawa dengan sel telur,
hasilnya adalah sel yang disebut zigot, yang mewarisi separuh DNA dari setiap
induknya. Untuk tumbuhan, hewan dan beberapa protis, zigot itu akan terpecah
secara mitosis untuk menghasilkan satu organisme multisel. Hasil proses inilah
disebut embrio.

II. Sejarah Perkembangan Embrio/Embriologi


Setelah Aristotiles, orang yang mempelajari embriologi adalah William Harvey
(1578-1657), yang pada tahun 1651 menulis buku Tentang Generasi Hewan.
Dikatakan bahwa semua hewan berasal dari telur. Pernyataan ini diperkuat
dengan penemuan R. de Graaf (1641-1673), menyatakan bahwa indung telur
(ovarium) pada burung sama dengan indung telur pada kelinci. Ia juga
merupakan peneliti pertama yang mengenal bersatunya sel telur dan sperma
agar terbentuk embrio. De Graf juga membuktikan bahwa sel telur dan sperma
sama- sama membawa bahan genetika untuk keturunannya. Selain itu, A. Van
Leeunwenhook (1677) melihat spermatozoa orang dalam mani (semen).
M. Schleiden dan T. Schwann (1839) menemukan teori sel, yang berbunyi; sel
adalah unit dasar kehidupan. Semua hewan dan tumbuhan dibangun atas selsel. Sedangkan R. Virchow (1859) merumuskan pula istilah terkenal: Omne
cellula e cellula, sel berasal dari sel yang telah lebih dulu ada. Itu berarti setiap
sel tubuh berasal dari sel kelamin (gamet), dan setiap sel yang ada sekarang di
bumi, baik hewan maupun tumbuhan, berasal dari sel yang relatif ada di masa
purba. Sementara itu Spallanzani (1729 1799) mengatakan, bahwa hasil
berkelamin jantan dan betina perlu untuk mulainya embriogenesis.
Seiring berkembangnya pengetahuan tentang embriologi, maka para ilmuan
banyak mengeluarkan teorinya masing-masing. Seperti halnya teori yang
dikemukakan oleh Jan Swammerdam, teori ini menganut teori performasi yaitu,
embrio sudah ada dalam telur dan telah terbentuk sempurna, sebagai miniatur
yang terkandung dalam biji.
Pada abad ke- 18, teori preformasi berkembang dengan baik dan membentuk
beberapa aliran diantaranya menyatakan bahwa ada kekuatan vital dalam benih
organisme dan kekuatan ini menyebabkan pertumbuhan embrio menurut pola
perkembangan yang telah dibentuk sebelumya. Untuk membuktikannya harus

dilakukan pengamatan secara empiris (percobaan). C. F. Wolff (1738- 1794)


melaksanakan pengamatan ini dan mengemukakan teori epegenesis embriologi
pada tahun 1759. Ia sendiri mengkritik teori preformasi dalam bukunya Teori
Generasi hingga terus berkembangnya ilmu pengetahuan tentang embriologi.
III. Perkembangan embrio mamalia

Sel telur mamalia biasanya berukuran cukup kecil, hanya menyimpan sedikit
cadangan makanan. Pada sebagian besar spesies mamalia, fertilisasi terjadi di
dalam oviduk, dan tahap-tahap paling awal dari perkembangan yang terjadi
sewaktu embrio menyelesaikan perjalannya menyusuri oviduk menuju uterus.
Sel telur dan zigot mamalia belum menunjukan polaritas sehubungan dengan
kandungan sitoplasma, dan penyibakan zigot, yang tidak memiliki kuning telur,
bersifat holoblastik. Akan tetapi, terlepas dari ketiadaan kuning telur, gastrulasi
dan organogenesis awal pada mamalia mengikuti suatu pola yang serupa
dengan pola pada burung reptile dan lain.
Karena pertimbangan etika menghalangi untuk percobaan pada embrio manusia,
perkembangan manusia sebagian telah di dasarkan pada apa yang bisa kita
ekstrapolasi dari mamalia yang lain. Berdasarkan pada pengamatan
perkembangan manusia paling awal setelah tertilisasi in virto. Pada manusia,
pembelahan pertama selesai sekitr 36 jam setelah fertilisasi, pembelahan kedua
sekitar 60 jam, dan pembelahan ketiga setelah 72 jam. Blaatomer-blastomer
berukuran setara. Pada tahap delapan sel, blastomer melekat erat satu sama
lain, menyebabkan permukaan luar embrio berpenampilan mulus.
Menggambarkan perkembangan embrio manusia dimulai sekitar 6 hari setelah
fertilisasi.

1.
Sel penyibakan selesai, embrio telah memiliki lebih dari 100 sel yang
tersusun di sekeliling rongga sentral dan menuruni oviduk menuju ke uterus.
Tahap embrionik ini disebut blastosit. Yang menggugus disalah satu rongga
blastosit adalah sekelompok sel yang disebut masa sel dalam yang kemudian
berkembang menjadi embrio itu sendiri dan membentuk atau berkontribusi
terhadap semua membrane ekstraembrionik.
2.
Trofoblas, epitel blastofit terluas tidak berkontribusi terhadap embrio itu
sendiri namun menyediakan jasa pendukung. Pertama, trobobflas menginisiasi
implasntasi dengan menyekresi enzim yang mencegah molekul-molekul
endometrium, pelapis uterus. Ini memungkinkan blastosit memasuki
endometrium. Kemudian, saat trofoblas menebal melalui pembelahan seln
trofoblas mengulurkan penjuluran-penjuluran serupa jari kedalam jaringan
maternal disekitarnya, sehingga darah tumpah dan merendam jaringan trofoblas.
Disekitar waktu implantasi, massa sel bagian dalam dari blastosit membentuk
cakram pipih dengan lapisan sel bagian atas,epiblas, dan lapisan sel bagian
bawah, hipoblas, yang homolog dengan epiblas dan hipoblas burung.
3.
Saat implantasi selesai, gastrulasi dimulai. Sel-sel bergerak kedalam dari
epiblas melalui alur primitive dan membentuk mesoderm dan endoderm. Pada
waktu yang sama membrane ekstraembrionik mulai terbentuk. Trofoblas terus
meluas kedlam endometrium. Trofoblas yang menginvasi, sel-sel mesodermal
yang berasal dari epiblas, dan jaringan endometrium yang berdekatan turut
berkontribusi terhadap pembentukan plasenta. Plasenta adalah organ vital yang
merantarai pertukaran nutrient, gas, dan zat-zat buangan bernitrogen antara
embrio dan induk betina. Plasenta juga menghasilkan hormone dan melindungi
embrio dari respon kekebalan ibu.
4.
Akhir glastrulasi, lapisan germinal embrionik terlah terbentuk. Embrio
berlapis tiga kini dikelilingi oleh mesosderm ekstraembrionik yang beriprolifrasi
dan keempat membrane ekstraembrionik. Proses Morfogenetik disebut juga
sebagai Proses Gastrulasi. Selama masa gastrulasi sel-sel melakukan gerakan
morfogenetik, sehingga terjadi reorganisasi seluruh embrio atau sebagian
daerah kecil di dalam embrio. Gastrulasi: awal perkembangan embrio
Mulai dikenal 3 lapisan:
-

Ektoderm

Mesoderm

Endoderm

Mekanisme molekuler gastrulasi berbeda untuk setiap spesies Gastrulasi diikuti


dengan organogenesis, perkembangan organ dari lapisan germinal. Tujuan
gastrulasi: membentuk 3 lapisan embrional yaitu ectoderm, mesoderm, and
endoderm. Setiap lapisan akan berkembang menjadi jaringan dan organ spesifik.
Ektoderm adalah lapisan tubuh bagian luar yang akan berkembang menjadi
lapisan luar pelindung tubuh (pada hewan tertentu menjadi susunan saraf
pusat).
Endoderm adalah lapisan tubuh bagian dalam yang akan berkembang menjadi
saluran pencernaan dan hati.
Mesoderm adalah lapisan tubuh bagian tengah yang akan berkembang antara
usus dan lapisan pelindung luar seperti otot dan sistem peredaran darah.

Misal: ektoderm berkembang menjadi: Epidermis (kulit, rambut, dll) , Jaringan


syaraf.
Membran ekstraembrionik pada mamalia homolog dengan ekstraembrionik pada
burung dan reptile yang lain dan berkembang dengan cara yang serupa.
Pertukaran gas terjadi melintasi korion, dan amnion mengalasi embrio yang
sedang berkembang. Kairon adalah Korion terbentuk dari trofoblast yang diliputi
oleh mesoderm. Korion yang hanya terdiri satu lapisan, menjadi dua lapisan
yaitu: Lapisan langhans atau cytotrofoblast dan Lapisan synsititium atau
synsitiotrofoblast. Lapisan langhans atau cytotrofoblast yaitu lapisan dalam yang
berhubungan dengan mesoderm dan terdiri sel-sel yang batasnya jelas. Lapisan
synsititium atau synsitiotrofoblast yaitu lapisan luar yang berhubungan dengan
lapisan desidua yang terdiri dari protoplasma sel dan inti sel tanpa batas-batas
sel. Korion berdiferensiasi dan tumbuh pesat antara hari ke-9 dan 20. Korion
mengeluarkan cairan enzim yang mencairkan sel-sel desidua dan pembuluh
darah, mengeluarkan cabang-cabang pada seluruh permukaannya dan sekitar
desidua menjadi villi choriallis. Korion yang melekat pada desidua basalis dan
tumbuh subur disebut chorion frondusum. Sebaliknya villi yang banyak, makin
berkurang dan akhirnya menghilang. Hal ini disebabkan oleh desidua kapsularis
sangat sedikit mengandung pembuluh darah, sehingga kurang makanan , yang
berakibat korion menjadi gundul disebut chorion leave. Cairan dari rongga
amnion yang merupakan air ketuban yang dikeluarkan dari vagina induk betina
saat amnion pecah tepat sebelum kelahiran anak. Dibawah embrio mamalia
yang sedang berkembang, kantong kuning telur menyelubungi lebih banyak
cairan. Walau tidak mengandung kuning telur diberikan nama yang sama pada
burung dan reptile. Mebran kantong kuning telur mamalia merupakan tempat
pembentukan awal sel-sel darah. Yang kemudian berimigrasi kedalam embrio
dan menyingkirkan karbon dioksida dan zat buangan bernitrogen dari embrio.

IV.

Kembar Identik

Kembar identic bisa muncul ketika sel-sel embrionik terpisah. Waktu pemisahan
tersebut menentukan sifat penyusunan anak kembar di dalam uterus terkait
dengan membrane ekstraembrioniknya. Jika pemisahan terjadi cukup dini,
sebelum trofoblas dan masa sel bagian dalam terdiferensiasi, maka kedua
embrio akan tumbuh, masing-masing dengan korion dan amnionnya sendiri.
Inilah yang terjadi sepertiga dari kelahiran kembar. Pemisahan terjadi agak
belakngan, setelah korion terbentuk namun sebelum amnion yang terpisah. Pada
kasus yang jarang, dua kelompok sel lebih belakangan lagi terbentuk.

V. Mekanisme Seluler dan Molekuler


Penataan dan pergerakan sel yang terjadi dari bentuk blastula menjadi gastrula
melibatkan mekanisme seluler yang luar biasa, yaitu:
1. Perubahan dalam motilitas sel,
2. Perubahan dalam bentuk sel, dan
3. Perubahan dalam adhesi seluler(penempelan dari sel ke sel lain, atau ke
matriks ekstraseluer).
Perubahan bentuk sel umumnya melibatkan reorganisasi sitoskeleton, awalnya
mikrotubula terorientasi aralel dengan sumbu dorso ventral embrio, sehingga
membantu pemanjangan sel sepanjang arah tersebut. Pada ujung dorsal masing
masing sel terdapat susunan parallel filament aktin yang terorientasi
menyilang. Filament tersebut berkontraksi yang menyebabkan sel berbentuk baji
(wedge), sehingga memaksa lapisan ectoderm melekuk ke arah dalam
( invaginasi/imnpocketing).

Selanjutnya adhesi sel, glikoprotein dalam matriks ekstra seluler (misal


fibronektin) menautkan sel sel yang bermigrasi sehingga sel sel tersebut
mencapai tujuan. Adapun factor yang berperan dalam migrasi tersebut adalah
glikoprotein yang disebut molekul adhesi sel ( cell adhesion molecule) yang
terdapat pada permukaan sel.
Pada mekanisme molekuler proses fertilisasi meliputi beberapa tahap yaitu
(1)kontak dan pengenalan sel telur dan sperma, (2) regulasi penetrasi sperma ke
sel telur, (3) fusi material genetik kedua sel gamet dan (4) aktivasi reaksi
metabolik sel telur, untuk memulai perkembangan embrio(Gilbert, 2000).
Kesemua tahapan diatas melibatkan interaksi molekul-molekul yang terdapat
pada kedua sel gamet yaitu sel telur dan sperma.

Sistem Rangka (Skeletal)


Sistem skeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan struktur yang
membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. Secara umum
fungsi dari sistem skeletal adalah:
1. Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh (formasi kerangka)
2. Sebagai alat gerak pasif,
3. Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik,
4. Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red
bone marrow),
5. Fungsi imunologi,yakni membentuk limfosit B dan makrofag
6. Sebagai pengungkit untuk mendukung berbagaii aktivitas
7. Sebagai tempat melekatnya otot,ligamen dan tendon
8. Menyokong berat badan
9. Menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan kalsium, dan
10.Menyimpan lemak (yellow bone marrow).
Fungsi khusus :
1.

Pembentuk nada suara (sinus paranalis)

2.

Email gigi pada pencernaan mekanis

3.

Mengatur frekuansi gelombang pendengaran (tulang kecil telinga)

4.

Mempermudah proses kelahiran pada panggul wanita

Perkembangan tulang
Berasal dari perkembangan membranosa dan cartilago. Proses peletakan
jaringan tulang (histogenesis) disebut osifikasi. Jika hal itu dalam bentuk selaput
disebut penulangan intra membranosa dan tulang yang terbentuk dinamakan
tulang membran
Tulang endokhondrial merupakan tulang yang berkembang dari penulangan
tulang rawan sehingga disebut kartilaginosa (penulangan tidak langsung).
Pusat Osifikasi

a.
Pusat primer,timbul sangat dini pada kehidupan janin,disebabkan akibat
ransangan genetik
b.
Pusat sekunder terjadi pada ujung tulang panjang dan tulang besar setelah
kelahiran.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tulang :
a.

Faktor genetik

b.

Faktor nutrisi

c.
Faktor endokrin,biasanya hormon yang berperan adalah hormon
parathiroid,tirokalsitonin,hipofisis dan tiroksin
d.

Faktor persarafan

Suplai Persarafan
Diperani oleh serabut saraf vasomotor. Periosteum sangat sensitif terhadap
ransangan umum dan sangat banyak disuplai oleh serabut saraf somatosensoris
terutama ujung sendi tulang panjang.
Berdasarkan bentuknya dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa
penggolongan:
1. Tulang panjang, yaitu tulang lengan atas, lengan bawah, tangan, tungkai,
dan kaki (kecuali tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki). Badan
tulang ini disebut diafisis, sedangkan ujungnya disebut epifisis.
2. Tulang pendek, yaitu tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.
3. Tulang pipih, yaitu tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial.
4. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang vertebra dan tulang wajah

Rangka aksial
Tengkorak
Tengkorak otak terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan oleh tulang bergerigi
(sutura). Bagian-bagiannya terdiri dari :
1.

Kubah Tengkorak

Tulang frontal,terletak di dahi (bagian depan kepala)

Tulang padetal,terletk di ubun (di tengah kepala)

Tulang oksipital,terlatak dibagian belakang dan memiliki sebuah lubang


sebagai muara pangkal tulang belakang (foramen magnum).

2.

Dasar tengkorak

Tulang sphenoid merupakan tulang yang terdapat juga sella turcica (yang
melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu sinus yang
membuka ke rongga hidung). Berbentuk seperti kupu-kupu yang
melindungi 3 pasang sayap.

Tulang ethmoid merupakan tulang yang berada di belakang tulang nasal


dan lakrimal yang terdiri dari tulang tipis yang tegak dan mendatar,yang
mana memiliki lubang-lubang kecil sehingga tulang ini disebut juga tulang
lempeng tapis yang berfungsi sebagai alat lalunya saraf penciuman ke
hidung,seentara bagian yang tegak membentuk rongga hidung.

3.
Samping tengkorak,terdiri dari tulang pelipis,sebagian tulang dahi,tulang
ubun-ubun dan tulang baji. Tulang pelipis memiliki bagian :

Tulang sqamosa,membentuk rongga telinga tengah dan dalam

Tulang petrosum yang menjorok ke bagian tulang pipi dan memiliki taju
(prosesus stiloid)

Bagian mastiod,terdiri dari tulng yang memiliki lubang halus berisi udara
serta taju berbentuk puting susu (prosesus mastoid).

Tengkorak wajah terdiri dari bagian :


1.

Bagian hidung

Tulang lakrimal,tulang mata yang terletak sebelah kiri-kanan pangkal


hidung di sudut mata

Tulang nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung


dan berbatasan dengan tulang maksila.

Tulang konka nasal,tulang karang hidung yang terletk di bagian dalam


yang bentuknya berlipat-lipat.

Septum nasi,sekat rongga hidung yang merupakan saluran tulang tapis


yang tegak

2.

Bagian Rahang

Tulang maksilar,terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan yang bersatu
membentuk sebuah lubang udara besar yang berhubungan dengan
rongga hidung. Dibaeah tulang ini terdapat prosesus alveolaris tempat
melekatnya urat gigi.

Tulang zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan


tulang frontal, temporal dan maksila.

Tulang palatum merupakan tulang langit-langit

Tulang mandibularis,tulang kiri dan kanan bersatu dipertengahn dagu.


Bagian depn membentuk prosesus korakoid,tempat melekatnya otot
kunyah dan kondilus membentuk persendin tulang pipi.

Tulang hioid yaitu tulang penggerak lidah yang terletak di pangkal leher,di
antara otot-otot leher.

Kolumna vertebra
Bagian-bagian ruas tulang belakang :
1.

Badan ruas,terletak di depan berbentuk tebal dan kuat

2.

Lengkung ruas,terdiri dari :

a.

Prosesus spinosus,terdapat di tengah lengkung ruas,menonjol ke belakang

b.

Prosesus transversum,terdapat di smping kiri dan kanan lengkung ruas

c.

Prosesus artikulasi,membentuk persendian antar tulang belakang.

Pembagian tulang belakang :

Pada vertebra segmen servikal, 7 ruas,korpus berukuran relatif lebih


kecildibandingkan segmen torakal dan lumbar. Pada prosesus transversus
terdapat foramen (lubang) transversus, yang fungsinya untuk melewatkan
arteri vertebralis. Artikulasi antara satu vertebra servikal dengan vertebra
servikal lainnya (melalui sendi apophyseal) membentuk sudut sekitar 45
derajat. Khusus untuk segmen C1 (atlas), terdapat facies artikulasi untuk
dens axis (C2) serta facies artikulasi yang agak besar untuk perlekatan
dengan oksipital. Sedangkan pada segmen C2 (axis), terdapat dens axis
yang akan berartikulasi dengan atlas (C1).

Pada vertebra segmen torakal, 12 ruas,korpus berukuran relatif lebih


besar dibandingkan segmen servikal namun lebih kecil dibandingkan
dengan segmen lumbar. Khas pada vertebra segmen torakal adalah
adanya facies untuk artikulasi dengan tulang iga (kostal). Facies ini ada
yang terletak di prosesus transversus dan ada yang terletak di prosesus
spinosa.

Pada vertebra segmen lumbar, 5 ruas,korpus berukuran relatif lebih besar


dibandingkan dengan korpus pada segmen servikal dan torakal. Tju duru
agak pick dan bagian ruas ke lima menonjol yang di sebut promontorium.

Pada vertebra segmen sakral,terdiri dari 5 ruas,terdapat lubang kecil 5


buah yang di sebut foramen sakrlis.

Pada vertebra segmen koksigeal, terdiri atas 4segmen koksigeal individual


yang terhubung dengan vertebra segmen sakralis.

Toraks
Toraks merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi organ-organ
penting di dalamnya. Terdiri dari :
a.

Tulang dada

Manubrium sterni,bagian yang membentuk persendian dengan klavikula


dan tulang iga

Corpus sterni,bagian yang membentuk persendian dengan tulang iga

Prosesus xifoid,ujung tulang dada.

b.

Tulang iga

Costa vera : 7 pasang,berhubungan langsung dengan tulang dada

Costa spuria : 3 pasang,nersambungan dengan costa vera ruas ke 7

Costa fluitantes : 2 pasang,tidak berhubungan dengan tulang dada

Rangka apendikular
Ekstremitas atas
Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna,
karpal, metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.

1.

Gelang bahu

Skapula

Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan
berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina,
korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan
atas dan lengan bawah. Sebelah atas memiliki bagian spina skapula. Sebelah
atas spina skapula membentuk lekukan yang terdiri dari fos supraskapula dan
fosa ifraskapula. Ujung dari spina skapula membentuk taju (akromion) yang
berhubungan dengan persendian klavikula. Sebelah dalam akromion terdapat
taju (prosesus korakoid) yang di sebelah bawahnya terdapat lekukan kepala
sendi yang disebut kavum glenoid.

Klavikula

Berbentuk panjang,sedikit bengkok menyerupai hurf S. Terdiri dari Ekstremitas


sternalis,bagian yang berhubungan dengan sternum dan ekstremitas
akrominalis,bagian yang berhubungan dengan akromion.

Humerus

Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas,bagian berhubungan


dengan bahu membentuk bulatan bundar yang disebut kaput humeri. Di sebelah
kaput humeri terdapat lekukan (kolumna humeri),bagian bawah terdapat taju
dan memiliki lekukan fosa koronoid (bagian depan) dan fosa olekrani (bagian
belakang).

Ulna

Merupakan tulang bawah yang sejajar dengan jari kelingking arah ke siku yang
memilki taju (prosesus olekrani),yang berguna untuk melekat otot dan menjaga
agar siku tidak membengkok ke belakang.

Radius

Radius merupakan tulang lengan bawah,lateral,sejajar dengan ibu jari. Memiliki


dataran sendi berbentuk buntal,memungkinkan lengan bawah dapat berputar
atau telungkup.

Karpal

Merupakan tulang pergelangan tangan terdiri dari 8 tulang tersusun dua baris :
a.
Bagian proksimal : tulang navikular (berbentuk kepala),tulang lunatum
(berbentuk bulan sabit),tulang triquetrum (berbentuk segitiga),tulang fisiformis
(berbentuk kacang).
b.
Bagian distal : tulang multangulum mavus (tulang besar bersegi
banyak),tulang multangulum minus (tulang kecil bersegi banyak),tulang
kapitatum (tulang berkepala),tulang harnatum (tulang berkait).

Metakarpal

Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian
proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian
yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi
sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal
dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti
menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu.

Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang
sesamoid.

Tulang-tulang phalangs

Terdiri dari tulang pipa pendek sebanyak 14 buah dibentuk dalam bagian 5
tulang yang berhubungan dengan metacarpalia perantara persendian.
Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang koksa,pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal,
metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.

Pelvis

Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang
pipih,penghubung antara badan dan anggota bawah,yaitu tulang sakrum dan
koksigis yang bersendi satu dengan lainnya pada semfisis pubis. Bagian pelvis
antara lain pelvis mayor dan pelvis minor,di batasi olehlinea terminalis.

Tulang koksa

Merupakan tulang pangkal paha yang berperan membentuk gelang panggul.


Letaknya di setiap sisi depan bersatu dengan simfisis pubis dan membentuk
sebagian besar tulang pelvis. Terdiri dari :
a.
Tulang usus(ilium),berjumlah 2 buah kiri dan kanan,berbentuk lebar dan
gepeng serta melengkukng menghadap ke perut. Bagian melekuk disebut tibia
iliaka,bagian tepi disebut krista iliaka dan bagian menonjol di sebut spina iliaka.
Pada tulang ilium ini terdapat sebuah lobang mangkok sendi paha (asetabulum).
b.
Tulang duduk (iski),berbentuk setengah lingkaran menghadap ke atas
mempunyai tonjolan yang mampu bertumpu (tuber iskiadium).
c.
Rongga panggul,merupakan rongga yang terbentuk oleh sambungan antar
tulang panggul. Pada rongga ini terdapat alat kandungan dan organ vesikal
urinia.
d.
Foramen obturatum,merupakan foramen besar berbentuk lonjong di bawah
asetabulumn dan dibatasi oleh tulang pubis dan tulang iski. Lubangnya berisi
membran dan pada bagian atas adanya pembuluh darah dan saraf obturatum.

Femur

Merupakan tulang pipa terbesar dan terpanjang berhubungan dengan


asetabulum membentuk kepala sendi yang disebut kaput femoris yang disebelah
atas dan bawah terdapat taju (trokanter mayor dan trokanter minor). Di bagian
ujung membentuk persendian lututterdapat dua buah tonjolan (kondilus medialis
dan kondilus lateralis). Di antara 2 lekukan ini terdapat tempat letaknya tulang
tempurung lutut (fosa kondilus).
Tulang tibialis dan fibularis merupakan tulang yang membentuk persendian lutut
dengan femur. Tulang tibia bentuknya lebih kecil dan pada bagian pangkal
melekat tulang fibula. Pada bagian ujung membentuk persendian dengan
pangkal kaki dan terdapat taju (maleolus medialis).

Tarsal

Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di
proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 5 tulang tarsal, yaitu
calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform. Calcaneus berperan sebagai
tulang penyanggah berdiri.

Metatarsal

Metatarsal merupakan 5 tulang yang pendek,berhubungan dengan tarsus dan


falangus dengan perantara persendian.

Phalangs

Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari
dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di
ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.

Anda mungkin juga menyukai