Materi Biologi Kelas 10, 11, 12
Materi Biologi Kelas 10, 11, 12
Materi Biologi Kelas 10, 11, 12
Sel adalah unit terekcil yang terdapat pada mahluk hidup, kumpulan dari sel
membentuk suatu jaringan. Sel terdiri dari 2 macam yaitu sel prokariotik dan
eukariotik. Perbedaannya adalah adanya membran yang membungkus inti sel,
sehingga membentuk kompartemen.
Fungsi organela :
1. Nukleus/inti sel fungsinya : sebagai pengatur seluruh aktifitas sel,
mengandung materi genetik (DNA)
2. RE (retikulum endoplasma) kasar : untuk sintesis protein
3. RE (retikulum endoplasma) halus : sebagai tempat penyimpanan Ca, untuk
sintesis steroid.
Sitosol : cairan tempat organel melayang-layang
4. Mitokondria : penghasil ATP, untuk respirasi oksidatif
5. Ribosom : untuk sintesis protein, prosesprotein
6. Lisosom : mengandung enzim untuk pencernaan intrasel
7. Aparatus golgi :packaging (pengemasan) protein untuk menjadi matang,
penambahan suatu subtansi pada protein, sebagai proses lanjutan protein
setelah dari RE
8. Peroksisom : untuk pemecahan hidrogen peroksida
9. Sitoskeleton : jalur berpindahnya organella pada sel, terdiri dari:
10. Mikrotubulus : membentuk pergerakan kromosom, organel, silia, &
flagela Intermediate filament
11. Microfilament: membantu kontraksi otot, bentuk sel, & pergerakan
sitoplasma
Dogma sentral: semua info genetik ada di DNA yang akan ditranskripsi ke dalam
RNA dan akan ditranslasi menjadi protein.
Transkripsi :
Transkripsi merupakan proses sintesis mRNA dari cetakan DNA. Proses ini terjadi
ada inti sel (nukleus) tepatnya pada kromosom. DNA akan diurai & dibuat
cetakan, kemuan materi penyalin (ribonucleoside triphosphat) akan masuk,
cetakan disalin dan dirangkai dan keluar menjadi mRNA.
Komponen yang terlibat dalam proses transkripsi yaitu : cetakan DNA yang
terdiri atas basa nukleotida Adenin (A), Guanin (G), Timin (T), Sitosin (S) ; enzim
RNA polimerase ; faktor-faktor transkripsi, prekursor (bahan yang ditambahkan
sebagai penginduksi).
Tahapan dalam proses transkripsi pada dasarnya terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1. Inisiasi
Transkripsi tidak dimulai di sembarang tempat pada DNA, tapi di bagian ujung
gen yaitu promoter. 25 pasang basa dari titik O gen di daerah promoter terdapat
TATA box, yang merupakan start point transkripsi oleh polimerase.
2. Elongasi (pemanjangan)
Proses selanjutnya adalah elongasi. Pemanjangan di sini adalah pemanjangan
nukleotida. Setelah RNA polimerase menempel pada promoter maka enzim
tersebut akan terus bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan
heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung
3 molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya nukleotida DNA cetakan A, maka
nukleotida RNA yang ditambahkan adalah U, dan seterusnya. Laju pemanjangan
maksimum molekul transkrip RNA berrkisar antara 30 60 nukleotida per detik.
Kecepatan elongasi tidak konstan.
3. Terminasi (pengakhiran)
Terminasi juga tidak terjadi di sembarang tempat. Transkripsi berakhir ketika
adanya guanin yang terbentuk. Selanjutnya mRNA terlepas dari DNA templat
menuju ribosom.
Setelah proses transkripsi selesai, maka ada kontrol post transkripsi berupa:
Menstabilkan mRNA yang strukturnya hanya 1 helix, dengan capping 7 metil
guanosin pada ujungny agar tidak mudah hancur.
Menghilangkan intron oleh spliceosome.
Menghilangkan 30 polipeptida dan penempelan poly-A (diberi ekor)
Translasi Adalah proses penterjemahan mRNA menjadi protein.Dalam
menterjemahkan, 3 basa diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Translasi dimulai
dengan adanya start kodon, AUG (metionin). Jika AUG tidak ada, maka tidak akan
ditranslasi. Proses translasi adalah 3 basa (kodon di mRNA akan dikenali oleh anti
kodon yang ada pada tRNA (transfer RNA). tRNA terikat pada asam amino
tertentu sehingga dapat menterjemahkan bahasa asam amino.Translasi akan
berhenti saat ada stop kodon) UAA / UAG / UAG ( TAA/TAG/TGA pada DNA).
Bagaimana Enzim Dapat Bekerja Mempercepat Suatu Reaksi?
Enzim dapat bekerja mmpercepat suatu reaksi dengan menurunkan energi
aktivasi. Untuk bekerja, enzim membutuhkan substrat. Dengan menurunkan
energi aktivasi, maka terbentuknya kompleks enzim-substrat menjadi lebih
cepat, sehingga reaksi cepat terjadi.
Cara aktivasi enzim: enzim merupakan suatu protein. Enzim akan teraktifkan
saat masuk ke aparatus golgi, untuk penambahan suatu substansi dalam proses
pematangan (packaging).
Cara inaktivasi enzim dengan feed back mechanism. Ada 2 macam feed back,
yaitu feed back positif (inducible), dan feed back negatif (inhibitor). Dengan
Genetika
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah
proses biologis dimana orangtua/induk mewariskan gen kepada anaknya atau
keturunannya. Istilah genetika merupakan serapan dari bahasa
Belanda genetica, adaptasi dari bahasa Inggrisgenetics, yang berasal dari
bahasa Yunani Kuno (genetikos) yang berarti tempat/generatif,
yang berasal dari kata dasar (genesis) yang berarti asal.
Dalam biologi, ilmu genetika mempelajari gen, pewarisan sifat, dan
keanekaragaman organisme hidup. Genetika dapat diaplikasikan ke berbagai
studi tentang kehidupan seperti bacteria, plantae, animalia, dan manusia. Sejak
dulu, telah ada berbagai observasi untuk mengembangkan varietas dari suatu
tumbuhan dan hewan. Ilmu genetika modern dimulai oleh Gregor Mendel pada
pertengahan abad ke-19.
Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk diwariskan
(bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu lain
(pewarisan genetik).
1. Sejarah Genetika
Ilmu genetika dimulai dari penelitian yang dilakukan oleh Gregor Mendel pada
pertengahan abad ke-19. Gregor Johann Mendel, adalah seorang ilmuwan dan
biarawan berkebangsaan Jerman-Ceko yang meneliti pewarisan sifat
pada tumbuhan.
Dalam papernya yang berjudul Versuche ber Pflanzenhybriden (Penelitian
tentang Perkawinan Silang pada Tumbuhan) yang dipresentasikan pada tahun
1865 kepadaNaturforschender Verein (Asosiasi Penelitian tentang Alam) di
Brnn, Mendel menelusuri pola pewarisan sifat-sifat tertentu pada tanaman
kacang ercis/kapri (Pisum sativum) dan menjelaskannya secara matematis.
Kacang ercis digunakan karena:
1. memiliki pasangan sifat yang menyolok
2. bisa melakukan penyerbukan sendiri
3. segera menghasilkan keturunan atau umurnya pendek
4. mampu menghasilkan banyak keturunan, dan
5. mudah disilangkan
Mendel menetapkan dua hukum yang terkait dengan genetika. Hukum Mendel I
(Hukum Segregasi) menyatakan pada pembentukan gamet kedua gen yang
merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua sel anak. Hukum Mendel II
(Hukum Independent Assortment( menyatakan bila dua individu berbeda satu
dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat
yang sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya.
Sebelum Mendel, telah ada teori lain tentang pewarisan sifat. Salah satu teori
populer pada masa Mendel adalah konsep pewarisan campuran yakni ide yang
menyatakan bahwa seorang individu merupakan hasil pencampuran sifat yang
dimiliki orangtuanya (ibu dan ayahnya).
Hasil penelitian Mendel tidak mendapatkan pengertian yang luas sampai pada
tahun 1890-ansetelah ia meninggalketika peneliti lain juga mengamati
masalah yang mirip dan melakukan penelitian ulang hasil penelitian Gregor
Mendel. William Batesonpendukung penelitian Mendelmenciptakan
istilah genetics pada tahun 1905. Bateson mempopulerkan istilah ini untuk
mengistilahkan studi tentang pewarisan sifat pada ajang Third International
Conference on Plant Hybridization di London pada tahun 1906.
Setelah penelitian ulang hasil penelitian Mendel, para ilmuwan mencoba untuk
menentukan molekul mana yang bertanggung jawab terhadap proses pewarisan
sifat. Pada tahun 1911, Thomas Hunt Morgan mengatakan bahwa kromosom
yang bertanggung jawab berdasarkan hasil penelitiannya terhadap lalat buah.
James D. Watson dan Francis Crick menjelaskan struktur DNA pada tahun 1953.
Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins menemukan bahwa DNA memiliki struktur
helix.
2. Molekul Dasar dalam Genetika
Molekul dasar dari gen adalah asam deoksiribonukleat (DNA). DNA tersusun dari
rantai nukleotida yang terdiri dari empat tipe: adenin (A), sitosin (C), guanin (G),
dan timin (T). Informasi genetik terdapat pada rangkaian nukleotida tersebut dan
gen terdapat sebagai regangan pada rangkaian sepanjang rantai DNA. Virus
adalah satu-satunya pengecualian pada hukum ini. Sesekali virus hanya terdapat
RNA sebagai materi genetik. Virus tidak dapat bereproduksi tanpa inang dan
terpengaruh oleh beragam proses genetik. Jadi, virus cenderung tidak dianggap
sebagai makhluk hidup.
(Selengkapnya kunjungi artikel lengkap tentang DNA)
Gen tersusun secara linear sepanjang rantai panjang DNA. Pada bakteria, setiap
sel biasanya terdapat sebuah genophore melingkar tunggal. Sementara pada
organisme eukariotik (seperti tumbuhan dan hewan) memiliki DNA yang tersusun
dalam kromosom. DNA pada kromosom terhubung dengan struktur protein yang
menyusun dan mengendalikan akses ke DNA yang disebut kromatin.
(Selengkapnya kunjungi artikel lengkap tentang kromosom)
Banyak spesies makhluk hidup memiliki kromosom seksual yang menentukan
jenis kelamin setiap organisme. Pada manusia dan kebanyakan hewan lainnya,
kromosom Y memiliki gen yang memicu perkembangan karakter laki-laki.
Kromosom ini terkadang hanya sedikit dan terkadang sangat banyak. Kromosom
X mirip dengan kromosom lain dan mengandung banyak gen. Kromosom X dan Y
membentuk pasangan yang sangat berbeda.
4. Mutasi
Selama proses replikasi DNA, kesalahan terkadang terjadi pada proses
polimerisasi pada untaian kedua. Kesalahan tersebut disebut mutasi dan
berdampak pada organisme. Khususnya jika itu terjadi tanpa adanya
pengkodean protein pada rangkaian gen. Peluang kesalahan biasanya sangat
rendah yakni satu berbanding 10-100 juta. Proses ini meningkatkan angka
perubahan pada DNA yang disebut mutagenik. Mutagenik menyebabkan
kesalahan pada replikasi DNA. Kerusakan pada DNA terjadi secara alami dan sel
akan menggunakan metode perbaikan DNA untuk memperbaiki ketidakcocokan
dan kerusakan. Namun, metode perbaikan ini tidak akan mengembalikan DNA ke
rangkaian semula sebelum rusak.
5. Penelitian Genetika
Penelitian genetika dilakukan untuk mengetahui hubungan variasi genetik
terhadap kesehatan manusia dan penyakitnya. Organisme yang biasanya
digunakan untuk mengadakan penelitian tentang genetika adalah
bakteri Escherichia coli, tumbuhan Arabidopsis thaliana, ragi (Saccharomyces
cerevisiae, nematoda Caenorhabditis elegans, lalat buah (Drosophila
melanogaster), dan tikus rumahan (Mus musculus).
DNA dapat dimanipulasi di laboratorium. Enzim ligasi digunakan untuk
memotong DNA pada rangkaian yang spesifik, sehingga menghasilkan fragmen
DNA yang dapat diprediksi. Penggunaan enzim ligasi juga dapat
menyambungkan berbagai fragmen DNA. DNA juga dapat diperkuat melalui
prosedur yang disebut polymerase chain reaction (PCR). Dengan menggunakan
rangkaian pendek DNA yang spesifik, PCR dapat mengisolasi dan memperkuat
daerah DNA yang diinginkan.
6. Cabang-Cabang Genetika
Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabangcabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu
aspek tertentu dari objek kajiannya.
Cabang-cabang murni genetika:
1. genetika molekular
2. genetika sel (sitogenetika)
3. genetika populasi
4. genetika kuantitatif
5. genetika perkembangan
Cabang-cabang terapan genetika:
1. genetika kedokteran
2. ilmu pemuliaan
3. rekayasa genetika atau rekayasa gen
Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan
cabang genetika tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika.
Mikrobiologi
Secara Bahasa:
Mikro : ukuran yang sangat kecil
Bio : makhluk hidup
Logi (logos) : ilmu
Secara Istilah:
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang
perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik,
protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya ia
tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Sejarah Perkembangan:
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang
sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses
fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi
yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan
landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat
dipisahkan dari cabang lain. Mikrobiologi diperlukan dalam bidang farmasi,
kedokteran, higiene, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga
astrobiologi dan arkeologi.
Klasifikasi:
Di mikrobiologi ini kalian bisa bertemu Arkhaea dan bakteri juga kelompok
organisme mikro lainnya. Kelompok mikro tersebut biasanya diamati memakai
mikroskop. Ini dia kelompoknya
1) Eubakteria
sel prokariotik
2) Arkhaebakteria
sel prokariotik
habitat : ditemukan di daratan dan perairan yang ekstrim, seperti mata air
panas (belerang)
3) Fungi (jamur)
tidak berklorofil
beberapa ada yang bersel satu baik bersel tunggal atau bersel banyak
(multiseluler)
4) Protozoa
bentuk beragam
5) Algae (ganggang)
bersifat eukariotik
memiliki klorofil
secara luas tumbuh di air tawar, air laut, dan di dalam tanah
6) Virus
virus bukan termasuk sel (aseluler) tetapi dapat bersifat seperti makhluk
hidup dapat melakukan reproduksi dengan memanfaatkan sel inang
dengan ukuran yang sangat kecil, virus juga dipelajari dalam mikrobiologi
virus memiliki inang spesifik, yang hanya berkembang baik pada inang
tertentu
Daftar Istilah
Bakteriostatik : Kemampuan menghambat perkembangbiakan bakteri temporer.
Jadi pada saat zat ini tidak ada, bakteri dapat berkembangbiak kembali
Bakterisidal : Kemampuan untuk mematikan bakteri secara permanen. Jadi
meskipun zat ini telah hilang, bakteri tetap tidak dapat berkembangbiak kembali
Disinfektan : Bahan - bahan kimia yang digunakan untuk mematikan
mikroorganisme patogen yang ada pada benda mati.
Steril : Bebas dari kehidupan mikroorganisme patogen.
Septik : Adanya bakteri patogen di dalam jaringan hidup.
Perusakan DNA
Denaturasi protein
Gangguan pada gugus Sulfhidirl
Antagonisme kimiawi
perusakan pada dinding sel bakteri
PARASITOLOGI
PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI
A.
PARASITOLOGI
Parasitologi ialah ilmu yang berisi kajian tentang organisme Jasad hidup), yang
hidup di permukaan atau di dalam tubuh organisme lain boat sementara waktu
atau selama hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas
hidupnya dari organisme lain tersebut, hingga organisme lain tersebut jadi
merugi (dirugikan).
Organisme ini disebut: parasit.
(Parasites = organisme yang mengambil makanan; logos = ilmu; sites = makan).
Organisme lain atau organisme yang mengandung parasit disebut hospes = tuan
rumah.
B.
PARASITOLOGI KEDOKTERAN
Parasitologi kedokteran ialah ilmu yang berisi kajian khusus mengenai parasit
yang ada hubungannya dengan manusia sebagai hospes, Serta segala akibat
yang ditimbulkan oleh hubungan tersebut pada manusia, dan bagaimana cara
penanggulangan dari akibat yang terjadi karena hubungan ini.
Dalam Parasitologi Kedokteran, yang paling penting dipelajari adalah Zooparasit
yang terdiri dari:
I. Protozoologi : ilmu yang berisi kajian tentang Protozoa (Filum Protozoa).
II. Helmintologi : ilmu yang berisi kajian tentang cacing.
1.
Filum Nemathelminthes
2.
Filum Platyhelminthes
III.
Entomologi
: ilmu yang berisi kajian tentang serangga (Filum
Arthropods).
Dari hubungan yang terjadi antara parasit dan hospes dapat terjadi hubunganhubungan yang disebut sebagai:
Parasitisme:
Hubungan dua organisme, yang satu di antaranya mendapat keuntungan dan
yang lain dirugikan.
Mutualisme.
Hubungan dua organisme yang kedua organisme ini saling mendapat
keuntungan satu sama lain.
Komensalisme:
Hubungan dua organisme, yang satu organisme diuntungkan dan yang lain tidak
dirugikan dan tidak diuntungkan.
Simbiosis:
Hubungan permanen antara dua organisme, dimana kedua belch pihak saling
menguntungkan dan tidak bisa hidup sendiri-sendiri atau tidak dapat hidup
terpisah.
Parasit obligat
Parasit yang tidak dapat sertahan hidup tanpa hospes atau parasit akan coati
kalau tidak menemukan hospesnya.
Parasit fakultatif Parasit yang dapat hidup bebas dan dapat pula hidup
sebagai parasit.
Parasit insidental Parasit yang secara kebetulan bersarang pada satu hospes.
Parasit patogen Parasit yang menimbulkan kerusakan pada hospes karena
pengaruh mekanik, traumatik, dan toksik.
Parasit apatogen
Parasit yang hidup dengan mengambil sisa makanan dalam tubuh hospes
dengan tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan pada hospes.
Macam-macam Hospes
Hospes definitif
Hospes akhir dimana terdapat parasit dalam stadium dewasa dan di dalam tubuh
hospes terjadi perkembangbiakan parasit secara seksual.
Hospes paratenik
Hospes dimana parasit hanya terdapat dalam stadium larva dan tidak dapat
berkembang-menjadi stadium dewasa dan tidak terjadi perkembangbiakan
parasit secara seksual dan parasit ini dapat ditularkan kepada hospes definitif
karena parasit dalam stadium ini merupakan stadium infektif
Manusia atau hewan tempat parasit tumbuh menjadi stadium infektif yang dapat
ditularkan kepada hospes lain.
Hospes reservoir
Hewan yang mengandung parasit yang sama dengan parasit manusia dan dapat
menjadi cumber infeksi bagi manusia.
Hospes obligat
Hospes tunggal yang merupakan satu-satunya spesies yang dapat menjadi tuan
rumah dari parasit dewasa.
Hospes alternatif
Hospes utama yang mengandung parasit, namun ada spesies lain yang dapat
sebagai hospes yang mengandung parasit dewasa.
Hospes insidental
Bila suatu spesies secara kebetulan dapat mengandung parasit dewasa, padahal
hospes yang sesungguhnya adalah spesies lain.
Istilah-istilah
Istilah-istilah penting yang Sering ditemukan dalam parasitologi antara lain
sebagai berikut.
Vektor
Hewan yang di dalam tubuhnya terjadi perkembangan atau pembiakan dari
parasit, dan parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan lain.
Biasanya yang berperan sebagai vektor ini adalah serangga.
Hewan perantara
Hewan yang dapat menularkan bentuk infeksi dari parasit dengan salah satu
organ tubuhnya kepada orang lain.
Carier
Orang yang mengandung parasit di dalam tubuhnya yang dapat menjadi cumber
penularan kepada orang lain, tapi orang tersebut tidak sakit.
-
Habitat
Tempat hidup parasit dewasa yang disenangi dalam tubuh hospes dimana terjadi
perkembangbiakan parasit secara seksual.
Sistem Muskular
A. Fungsi Sistem Muskular
1. Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot
tersebut melekat & bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.
2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang
rangka dan mempertahankan tubuh saat berdiri atau duduk terhadap
gaya gravitasi.
3. Produksi panas. Kontraksi otot secara metabolis menghasilkan panas u/
mempertahankan suhu normal tubuh.
B. Ciri-ciri Otot
C.
D.
Jenis-jenis Otot
Otot Rangka
Otot lurik, volunter, melekat pada rangka
Serabut otot sangat panjang (s/d 30 cm), silindris,
lebar antara 10 s/d 100 mikron
Memiliki banyak inti
Kontraksi cepat & kuat
Otot Polos
Tidak lurik, involunter, ditemukan pada dinding organ berongga.
Ex. Kandung kemih, uterus, dinding tuba.
Berbentuk spindel dg nukleus sentral yg terelongasi
Berukuran kecil, antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) s/d 0.5 mm
(pd uterus org hamil)
Kontraksi kuat & lamban
Otot Jantung
lurik, involunter, hanya ditemukan pada jantung
a. Terelongasi & membentuk cabang dg satu nukleus sentral
b. Panjang berkisar antara 85 mikron s/d 100 mikron & diameter sekitar
15 mikron
c. Diskus terinterkalasi : sambungan kuat khusus pada sisi ujung yg
bersentuhan dg sel-sel otot tetangga
d. Kontraksi kuat & berirama
E. Macam Gerak
Gerak Sadar
Memerlukan kerjasama dari otak. Jalannya rangsang:
Reseptor saraf sensorik otak saraf motorik efektor
Gerak Otomatis
Gerak yang sudah menjadi kebiasaan akhirnya tidak butuh dipikirkan lagi. Masih
membutuhkan kerjasama dari otak. Misal : menulis, mengayuh sepeda.
Gerak Refleks
Tidak membutuhkan kerjasama dari otak (tidak memerlukan kontrol otak).
Lengkung refleks jarak terpendek untuk gerak refleks.
Jalannya rangsang :
Reseptor saraf sensori sel saraf asosiasi saraf motorik efektor.
Gerak Refleks
Refleks otak saraf asosiasi ada di dalam otak misal : mengedip.
Embriologi
I. Pengertian Embrio
Embrio merupakan eukariot diploid multisel dalam tahap pertama dalam
perkembangan, dari waktu pembelahan sel pertama sampai kelahiran ,
penetasan, atau Perkecambahan. Bagi manusia, disebut embrio sehingga sekitar
delapan minggu setelah pembuahan, dan mulai saat itu disebut janin.
Perkembangan embrio disebut embriogenesis. Untuk organisme yang
bereproduksi secara seksual, ketika sperma bersenyawa dengan sel telur,
hasilnya adalah sel yang disebut zigot, yang mewarisi separuh DNA dari setiap
induknya. Untuk tumbuhan, hewan dan beberapa protis, zigot itu akan terpecah
secara mitosis untuk menghasilkan satu organisme multisel. Hasil proses inilah
disebut embrio.
Sel telur mamalia biasanya berukuran cukup kecil, hanya menyimpan sedikit
cadangan makanan. Pada sebagian besar spesies mamalia, fertilisasi terjadi di
dalam oviduk, dan tahap-tahap paling awal dari perkembangan yang terjadi
sewaktu embrio menyelesaikan perjalannya menyusuri oviduk menuju uterus.
Sel telur dan zigot mamalia belum menunjukan polaritas sehubungan dengan
kandungan sitoplasma, dan penyibakan zigot, yang tidak memiliki kuning telur,
bersifat holoblastik. Akan tetapi, terlepas dari ketiadaan kuning telur, gastrulasi
dan organogenesis awal pada mamalia mengikuti suatu pola yang serupa
dengan pola pada burung reptile dan lain.
Karena pertimbangan etika menghalangi untuk percobaan pada embrio manusia,
perkembangan manusia sebagian telah di dasarkan pada apa yang bisa kita
ekstrapolasi dari mamalia yang lain. Berdasarkan pada pengamatan
perkembangan manusia paling awal setelah tertilisasi in virto. Pada manusia,
pembelahan pertama selesai sekitr 36 jam setelah fertilisasi, pembelahan kedua
sekitar 60 jam, dan pembelahan ketiga setelah 72 jam. Blaatomer-blastomer
berukuran setara. Pada tahap delapan sel, blastomer melekat erat satu sama
lain, menyebabkan permukaan luar embrio berpenampilan mulus.
Menggambarkan perkembangan embrio manusia dimulai sekitar 6 hari setelah
fertilisasi.
1.
Sel penyibakan selesai, embrio telah memiliki lebih dari 100 sel yang
tersusun di sekeliling rongga sentral dan menuruni oviduk menuju ke uterus.
Tahap embrionik ini disebut blastosit. Yang menggugus disalah satu rongga
blastosit adalah sekelompok sel yang disebut masa sel dalam yang kemudian
berkembang menjadi embrio itu sendiri dan membentuk atau berkontribusi
terhadap semua membrane ekstraembrionik.
2.
Trofoblas, epitel blastofit terluas tidak berkontribusi terhadap embrio itu
sendiri namun menyediakan jasa pendukung. Pertama, trobobflas menginisiasi
implasntasi dengan menyekresi enzim yang mencegah molekul-molekul
endometrium, pelapis uterus. Ini memungkinkan blastosit memasuki
endometrium. Kemudian, saat trofoblas menebal melalui pembelahan seln
trofoblas mengulurkan penjuluran-penjuluran serupa jari kedalam jaringan
maternal disekitarnya, sehingga darah tumpah dan merendam jaringan trofoblas.
Disekitar waktu implantasi, massa sel bagian dalam dari blastosit membentuk
cakram pipih dengan lapisan sel bagian atas,epiblas, dan lapisan sel bagian
bawah, hipoblas, yang homolog dengan epiblas dan hipoblas burung.
3.
Saat implantasi selesai, gastrulasi dimulai. Sel-sel bergerak kedalam dari
epiblas melalui alur primitive dan membentuk mesoderm dan endoderm. Pada
waktu yang sama membrane ekstraembrionik mulai terbentuk. Trofoblas terus
meluas kedlam endometrium. Trofoblas yang menginvasi, sel-sel mesodermal
yang berasal dari epiblas, dan jaringan endometrium yang berdekatan turut
berkontribusi terhadap pembentukan plasenta. Plasenta adalah organ vital yang
merantarai pertukaran nutrient, gas, dan zat-zat buangan bernitrogen antara
embrio dan induk betina. Plasenta juga menghasilkan hormone dan melindungi
embrio dari respon kekebalan ibu.
4.
Akhir glastrulasi, lapisan germinal embrionik terlah terbentuk. Embrio
berlapis tiga kini dikelilingi oleh mesosderm ekstraembrionik yang beriprolifrasi
dan keempat membrane ekstraembrionik. Proses Morfogenetik disebut juga
sebagai Proses Gastrulasi. Selama masa gastrulasi sel-sel melakukan gerakan
morfogenetik, sehingga terjadi reorganisasi seluruh embrio atau sebagian
daerah kecil di dalam embrio. Gastrulasi: awal perkembangan embrio
Mulai dikenal 3 lapisan:
-
Ektoderm
Mesoderm
Endoderm
IV.
Kembar Identik
Kembar identic bisa muncul ketika sel-sel embrionik terpisah. Waktu pemisahan
tersebut menentukan sifat penyusunan anak kembar di dalam uterus terkait
dengan membrane ekstraembrioniknya. Jika pemisahan terjadi cukup dini,
sebelum trofoblas dan masa sel bagian dalam terdiferensiasi, maka kedua
embrio akan tumbuh, masing-masing dengan korion dan amnionnya sendiri.
Inilah yang terjadi sepertiga dari kelahiran kembar. Pemisahan terjadi agak
belakngan, setelah korion terbentuk namun sebelum amnion yang terpisah. Pada
kasus yang jarang, dua kelompok sel lebih belakangan lagi terbentuk.
2.
3.
4.
Perkembangan tulang
Berasal dari perkembangan membranosa dan cartilago. Proses peletakan
jaringan tulang (histogenesis) disebut osifikasi. Jika hal itu dalam bentuk selaput
disebut penulangan intra membranosa dan tulang yang terbentuk dinamakan
tulang membran
Tulang endokhondrial merupakan tulang yang berkembang dari penulangan
tulang rawan sehingga disebut kartilaginosa (penulangan tidak langsung).
Pusat Osifikasi
a.
Pusat primer,timbul sangat dini pada kehidupan janin,disebabkan akibat
ransangan genetik
b.
Pusat sekunder terjadi pada ujung tulang panjang dan tulang besar setelah
kelahiran.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tulang :
a.
Faktor genetik
b.
Faktor nutrisi
c.
Faktor endokrin,biasanya hormon yang berperan adalah hormon
parathiroid,tirokalsitonin,hipofisis dan tiroksin
d.
Faktor persarafan
Suplai Persarafan
Diperani oleh serabut saraf vasomotor. Periosteum sangat sensitif terhadap
ransangan umum dan sangat banyak disuplai oleh serabut saraf somatosensoris
terutama ujung sendi tulang panjang.
Berdasarkan bentuknya dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa
penggolongan:
1. Tulang panjang, yaitu tulang lengan atas, lengan bawah, tangan, tungkai,
dan kaki (kecuali tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki). Badan
tulang ini disebut diafisis, sedangkan ujungnya disebut epifisis.
2. Tulang pendek, yaitu tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.
3. Tulang pipih, yaitu tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial.
4. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang vertebra dan tulang wajah
Rangka aksial
Tengkorak
Tengkorak otak terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan oleh tulang bergerigi
(sutura). Bagian-bagiannya terdiri dari :
1.
Kubah Tengkorak
2.
Dasar tengkorak
Tulang sphenoid merupakan tulang yang terdapat juga sella turcica (yang
melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu sinus yang
membuka ke rongga hidung). Berbentuk seperti kupu-kupu yang
melindungi 3 pasang sayap.
3.
Samping tengkorak,terdiri dari tulang pelipis,sebagian tulang dahi,tulang
ubun-ubun dan tulang baji. Tulang pelipis memiliki bagian :
Tulang petrosum yang menjorok ke bagian tulang pipi dan memiliki taju
(prosesus stiloid)
Bagian mastiod,terdiri dari tulng yang memiliki lubang halus berisi udara
serta taju berbentuk puting susu (prosesus mastoid).
Bagian hidung
2.
Bagian Rahang
Tulang maksilar,terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan yang bersatu
membentuk sebuah lubang udara besar yang berhubungan dengan
rongga hidung. Dibaeah tulang ini terdapat prosesus alveolaris tempat
melekatnya urat gigi.
Tulang hioid yaitu tulang penggerak lidah yang terletak di pangkal leher,di
antara otot-otot leher.
Kolumna vertebra
Bagian-bagian ruas tulang belakang :
1.
2.
a.
b.
c.
Toraks
Toraks merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi organ-organ
penting di dalamnya. Terdiri dari :
a.
Tulang dada
b.
Tulang iga
Rangka apendikular
Ekstremitas atas
Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna,
karpal, metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.
1.
Gelang bahu
Skapula
Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan
berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina,
korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan
atas dan lengan bawah. Sebelah atas memiliki bagian spina skapula. Sebelah
atas spina skapula membentuk lekukan yang terdiri dari fos supraskapula dan
fosa ifraskapula. Ujung dari spina skapula membentuk taju (akromion) yang
berhubungan dengan persendian klavikula. Sebelah dalam akromion terdapat
taju (prosesus korakoid) yang di sebelah bawahnya terdapat lekukan kepala
sendi yang disebut kavum glenoid.
Klavikula
Humerus
Ulna
Merupakan tulang bawah yang sejajar dengan jari kelingking arah ke siku yang
memilki taju (prosesus olekrani),yang berguna untuk melekat otot dan menjaga
agar siku tidak membengkok ke belakang.
Radius
Karpal
Merupakan tulang pergelangan tangan terdiri dari 8 tulang tersusun dua baris :
a.
Bagian proksimal : tulang navikular (berbentuk kepala),tulang lunatum
(berbentuk bulan sabit),tulang triquetrum (berbentuk segitiga),tulang fisiformis
(berbentuk kacang).
b.
Bagian distal : tulang multangulum mavus (tulang besar bersegi
banyak),tulang multangulum minus (tulang kecil bersegi banyak),tulang
kapitatum (tulang berkepala),tulang harnatum (tulang berkait).
Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian
proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian
yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi
sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal
dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti
menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu.
Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang
sesamoid.
Tulang-tulang phalangs
Terdiri dari tulang pipa pendek sebanyak 14 buah dibentuk dalam bagian 5
tulang yang berhubungan dengan metacarpalia perantara persendian.
Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang koksa,pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal,
metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.
Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang
pipih,penghubung antara badan dan anggota bawah,yaitu tulang sakrum dan
koksigis yang bersendi satu dengan lainnya pada semfisis pubis. Bagian pelvis
antara lain pelvis mayor dan pelvis minor,di batasi olehlinea terminalis.
Tulang koksa
Femur
Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di
proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 5 tulang tarsal, yaitu
calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform. Calcaneus berperan sebagai
tulang penyanggah berdiri.
Metatarsal
Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari
dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di
ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.