Pengendalian Dan Evaluasi Dakwah
Pengendalian Dan Evaluasi Dakwah
Pengendalian Dan Evaluasi Dakwah
MAKALAH
Disusun Oleh :
M. Fikri Haikal Zainal (105271105820)
Aidil Muhammad Khaer (105271107320)
Rico Hartawan (105271104420)
Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pengendalian dan
Evaluasi Dakwah" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Manajemen Dakwah. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang Pengendalian dan Evaluasi Dakwah bagi para pembaca dan juga
bagi penulis. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengendalian Dakwah 2
B. Unsur dan Proses Pengendalian Manajemen Dakawah 4
C. Fungsi Pengendalian Dakwah 4
D. Produktivitas Organisasi 7
E. Evaluasi Dakwah 7
F. Evaluasi Perencanaan Dakwah 9
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini, aktivitas dakwah dijadikan sebagai pekerjaan, yang
berkaitan dengan ahli dan gaji. Padahal jika dilihat dari kewajiban dakwah itu
sendiri adalah kewajiban bagi semua orang islam untuk mengajak sesuatuyang
baik. Dalam aktivitas dakwah yang dianggap sebagai ahli dan gaji, tidak lepas
dari kewajiban dakwah yang dihukumi fardhu kifayah, yaitu dilakukan orang
sekelompok orang atau orang tertentu saja yang mempunya keahlian dan
tehnik dalam berdakwah.
Untuk menjadi da’i yang profesional, hendaknya kita juga harus ketahui
terlebih dahulu bagaimana dakwah bisa dikatakan baik dan berhasil, yaitu
salah satunya harus tercapai unsur-unsurnya, memiliki pendekatan dan metode
yang disesuaikan oleh si Mad’u. Namun, Chesther J. Bernard mengatakan
bahwa dizaman yang modern ini, tidak ada yang jauh lebih penting selain dari
Administration dan Management.
Jadi, untuk menjadi da’i yang profesional dituntut untuk mampu dalam
memenej dakwah secara tepat, agar lebih efektif dan efisien. Diantara
manajemen dakwah itu yang terpenting adalah tentang bagaiamana cara
mengendalikan serta mengevaluasi dakwah didepan mad’u atau didalam situasi
dan kondisi apapun.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari pengendalian dakwah ?
1
2
C. Tujuan Penulisan
A. Pengendalian Dakwah
Pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen. Pengendalian
dilakukan dengan tujuan supaya apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan
dengan baik sehingga dapat mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai.
Pengendalian memang merupakan salah satu tugas dari manager. Satu hal yang
harus dipahami, bahwa pengendalian dan pengawasan adalah hal yang berbeda
karena pengawasan merupakan bagian dari pengendalian. Bila pengendalian
dilakukan dengan disertai pelurusan (tindakan korektif), maka pengawasan adalah
pemeriksaan di lapangan yang dilakukan pada periode tertentu secara berulang
kali. Pada organisasi dakwah, penggunaan prosedur pengendalian ini diterapkan
untuk memastikan langkah kemajuan yang telah dicapai sesuai dengan sarana dan
penggunaan sumber daya manusia secara efisien. Pengendalian dapat
dimaksudkan sebagai sebuah kegiatan mengukur penyimpangan dari prestasi yang
direncanakan dan menggerakkan Tindakan korektif. Adapun unsur-unsur
pengendalian meliputi:
5. Dalam hal tindakan unit pengendali gagal membawa prestasi nyata yang
kurang memuaskan ke arah yang diharapkan, sehingga ada sebuah metode
tingkat perencanaan atau pengendalian lebih tinggi untuk mengubah
satuatau beberapa keadaan yang kondusif
4
5
dari suatu organisasi dakwah sudah menjadi suatu kebutuhan dari suatu kebutuhan,
dan dalam pengendalian ini selalu disertakan unsur perbaikan yang berkelanjutan.
Sifat perbaikan yang berlangsung secara berkesinambungan (continous
improvement)
Sementara hadits Nabi: “Tidak ada seorang pun diberi kepercayaan oleh
Allah untuk memimpin kemudian ia memelihara dengan baik, melainkan Allah tidak
akan merasakan kepadanya bau surga.”
Pengendalian dakwah pada sisi lain juga membantu seorang manajer dakwah
untuk memonitor keefektifan aktifitas perencanaan, keorganisasian serta
kepemimpinan mereka. Pengendalian dakwah ini juga dimaksudkan untuk mencapai
6
aktifitas dakwah yang optimal, yaitu sebuah lembaga dakwah yang terorganisir
dengan baik, memiliki visi dan misi, serta pengendalian manajerial yang qualified.
Jadi, pengendalian atau penilaian dakwah merupakan alat pengaman dan sekaligus
pen dinamis jalannya proses dakwah. Menurut Jemes A.F. Stoner dan R. Edward
Freeman, bahwa definisi dari pengendalian adalah sebuah proses untuk
memastikan, bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang telah
direncanakan (the process of ensuring that actual activities conform to plannet
activities)
7
1. Tawa shau bil haqqi (saling menasihati atas dasar kebenaran dan
normayang jelas)
3. Tawa shau bil marhamah (saling menasihati atas dasar kasih sayang)
aktivitas tugas-tugas dakwah yang sedang berlangsung maupun yang telah selesai
dilakukan. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya preventif terhadap kemungkinan-
kemungkinan terjadinya penyimpangan serta upaya peningkatan dan
penyempurnaa terhadap proses dakwah ke depan. Pada sisi lain pengendalian ini
juga dimaksudkan untuk membantu para manajer dakwah dalam memonitor
perubahan mad’u, perubahan lingkungan, dan pengaruhnya terhadap kemajuan
organisasi.Secara spesifik pengendalian dakwah ini dibutuhkan untuk:
2. Dapat menciptakan sebuah siklus yang lebih cepat. Dari sini dapat
diketahui permintaan atau keinginan dari mad’u untuk kemudian didesain
sehingga efesiensi dapat tercapai.
lain:
Homofili
Salah satu faktor yang memengaruhi hubungan ini yaitu faktor budaya,
diantaranya adalah:
D. Produktivitas Organisasi
Produktivitas dakwah ini dapat diterjemahkan sebagai kualitas strategi dakwah
yang perlu untuk ditingkatan guna mendorong gerak dinamika organisasi itu
sendiri. Prinsip-prinsip umum yang perlu diperhatikan adalah:
E. Evaluasi Dakwah
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,
organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak
akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan,
pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam
bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris
yaitu “evaluation”yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan Shadily,
2000:220).
a. Motivasi
b. Promosi.
c. Mutasi
d. Hubungan finansial
i. Pemindahan
yang dilakukan betul-betul matang. Karna sebuah perencanaan yang matang akan
mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan dan kemudian berusaha mencari
solusi mengatasi tersebut. Kematangan sebuah perencanaan itu terlihat setelah
dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap berbagai perencanaan dilakukan dengan
melakukan berbagai uji indikator yang telah dipersiapkan dan diantisipasi
sebelumnya. Tujuan evaluasi atas perencanaan dakwah agar perencanaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuanya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengendalian dakwah adalah salah satu dari unsur managemen dakwah. Dan
pengendalian berbeda dengan pengawasan, karena pengendalian dilakukan dengan
disertai pelurusan (tindakan korektif), sedangkan pengawasan adalah pemeriksaan
di lapangan yang dilakukan pada periode tertentu secara berulang kali. Selain
pengendalian, tahapan akhir dari dakwah yaitu evaluasi yang berarti penilaian
atau penaksiran. Jadi, evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan
pengungkapan masalah kinerja proyek untuk memberikan umpan balik bagi
peningkatan kualitas kinerja proyek. Dengan dilakukannya pengendalian dan
evaluasi dakwah, diharapkan aktivitas dakwah dapat terealisasi sesuai dengan
tujuan awal. Dan dengan management dakwah yang baik pula dapat tercipta
dakwah yang lebih efisien dan efektif.
B. Saran
Makalah kami sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami meminta
perhatian pembaca agar memberikan saran terhadap makalah kami. Agar kami
dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada makalah kami.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
17