Farmakokimia CTM
Farmakokimia CTM
Farmakokimia CTM
Kelas : Farmasi A
Nama Anggota :
Tubagus Gita Permana
Fitriani
Nurul Aini
Christine Nathania
3311131007
3311131028
3311131037
3311131042
016
mukosa GI selama penyerapan dan efek lintas pertama melalui hati lalu
dimetabolisme cepat dan ekstensif terutama menjadi minimal 2.
3. Distribusi
Distribusi Chlorpheniramine maleat pada jaringan dan cairan tubuh manusia
belum dapat terkarakterisasi secara lengkap. Pada pemakaian inteavena pada
kelinci, konsentrasi tertinggi obat ini terdapat di paru-paru, jantung, ginjal, otak,
usus halus, dan limpa, sedangkan konsentrasi terendah dijumpai pada usus besar,
otot, lambung, kelenjar lemak, hati dam mesentry ( McEvoy, 2002). Pada manusia
pemakaian secara intravena menunjukan Chlorpheniramine maleat terdistribusi
secara cepat dan luas. Keadaan steady state pada apperent volume distribusi
pemakaian obat secara intravena berada pada rentang 2,5 - 3,2 L/kg pada orabg
dewasa dan 3,8 L/kg pada anak-anak. CTM terdistribusi pada saliva dan sejumlah
kecil obat maupun metabolitnya terdistribusi ke empedu. Secara invitro, CTM
kira-kira terikat pada protein plasma besar 69-72 % (McEvoy, 2002)
4. Ekskresi
Eliminasi Terminal paruh chlorpheniramine adalah sekitar 12-43 jam. Organ
terpenting untuk ekskresi obat CTM adalah ginjal. Chlorpheniramin Maleas
( CTM ) diekskresikan melalui ginjal dalam bentuk urin. CTM diekskresikan
melalui ginjal dalam bentuk utuh atau dalam bentuk metabolitnya. Ekskresi
melalui ginjal melibatkan 3 proses, yaitu filtrasi glomerulus, sekresi aktif di
tubulus proksimal dan reabsorpsi pasif disepanjang tubulus. Filtrasi glomerulus
menghasilkan ultrafiltrat. Obat CTM akan keluar dalam ultrafiltrat sedangkan
yang terikat protein akan tetap tinggal dalam darah. Sekresi aktif dari dalam darah
ke tubulus proksimal melalui transporter membran glikoprotein yang terdapat di
membran sel epitel. Reabsorpsi pasif terjadi disepanjang tubulus untuk
membentuk obat yang tidak terionisasi yang larut lemak. Ditubulus distal juga
terdapat protein transporter yang berfungsi untuk reabsorpsi aktif fari lumen
tubulus kembali ke dalam darah (untuk obat-obat dan sat-sat endogen tertentu).
Obat CTM yang telah mengalami filtrasi ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui
air urine. Obat CTM juga di ekskresi melalui ASI meskipun sedikit, hal ini sangat
karena dapat menimbulkan efek samping pada bayi yang menyusui pada ibunya.
Yang diekskresikan melalui ASI kebanyakan obat-obat yang bersifat basa dan
sedikit yang bersifat asam.