Modul 1 Sistem Mikroprosesor
Modul 1 Sistem Mikroprosesor
Modul 1 Sistem Mikroprosesor
Pendahuluan
MK : Mikroprosesor
Pertemua
n
1
: Teknik
Modul
Akses Port
Akses Memory
Timer
Interrupt
9
10
11
12
13
14
Rincian
Representasi biner untuk tulisan, angka dan sinyal 1D, 2D
Contoh aplikasi dan peran prosesor.
Kaitan antara pin eksternal pada Port, SFR, RAM internal
dan ROM internal.
Studi kasus, ambil data dari DTMF dan menampilkan ke 7segmen.
Modul ini berisi teknik mengakses port untuk mengambil
data yang diberikan oleh DTMF
Menyalin data dari Port ke RAM internal.
Lookup tabel untuk konversi 4-bit biner ke 7-bit segment,
mengakses data dari ROM internal.
Menampilkan data pada 7-segment
Setting Timer/Counter Device
Studi Kasus, menggerakkan motor stepper.
Setting Timer/Counter Device
Studi Kasus, menggerakkan motor stepper melalui line
telepon
Interrupt Vector dan Interrupt Service Routine
Studi kasus, menggerakkan robobug dgn motor servo
Studi Kasus, Digital Rotary Encoder
Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian dan Pembagian
untuk N-byte data.
Studi kasus, komunikasi dengan PC
Menampilkan tulisan pada LCD
Akses data ke RTC dan serial EEPROM
Aturan AT89C51 untuk pengisian ROM internal
Contoh rangkaian IC programmer dengan dan tanpa
prosesor master.
Termasuk Address decoder untuk memory dan I/O
eksternal.
Studi kasus, Intel 8051, EEPROM 2864, static RAM 6264,
8255 dan RTC.
MICROPROSESOR
Modul 1. Pendahuluan
MK : Mikroprosesor
(a)
(b)
Gambar 1.1. (a). Perbandingan sinyal analog dengan sinyal digital. (b) Pemulihan kualitas sinyal
digital.
Keunggulan sinyal digital terhadap sinyal analog antara lain :
a. Lebih kebal terhadap noise dan lebih mudah dipulihkan kualitasnya, seperti tampak pada
gambar 1.1.b.
b. Sederhana, murah dan aman untuk diterapkan pada sistem pengolahan data.
Sedangkan kelemahannya antara lain :
a. Memerlukan lebih banyak transistor untuk penerapan pada aplikasi tertentu. Misalnya filter
analog lebih sedikit menggunakan transistor dari pada filter digital. Tetapi kelemahan ini
tertutupi dengan berkembangnya teknologi semikonduktor. Dengan teknologi VLSI atau
ULSI, puluhan juta transistor dapat dikemas dalam wafer yang ukurannya tidak lebih dari 1
cm2.
MICROPROSESOR
Modul 1. Pendahuluan
MK : Mikroprosesor
b. Pada banyak situasi, respon sistem digital lebih lambat dari respon sistem analog yang setara
dengannya. Tetapi kelemahan inipun dapat diatasi dengan penerapan teknik kompresi sinyal
dan paralel processing. Meskipun lambat, tetapi karena ukuran sinyal diperkecil sedemikian
rupa atau prosesnya dilakukan secara paralel (1 tugas diselesaikan oleh banyak prosesor),
maka kecepatan proses atau transmisinya dapat menjadi setara atau lebih baik dari sistem
analog yang setara dengannya.
Berikut ini adalah beberapa contoh representasi biner (binary representation) atau hal-hal
yang berkaitan dengan teknik mewakili informasi analog dengan informasi digital.
a.
Tulisan.
Setiap huruf atau angka pada tulisan latin dan arab dapat diwakili dengan kode biner tertentu.
Untuk tulisan latin kita mengenal istilah kode ASCII yaitu kode 7-bit bilangan biner untuk
mewakili huruf atau angka tertentu, misalnya huruf a kecil dapat diwakili dengan kode biner 011
1010.
b. Bilangan.
Saat ini terdapat 2 jenis bilangan, yaitu bilangan bulat (integer) dan bilangan riil (floating point).
Bilangan integer dapat diwakili dengan 8-bit unsigned integer, yaitu 8-bit kode biner yang
mewakili bilangan bulat desimal mulai 0 sampai 255. Atau 8-bit signed integer, yaitu 8-bit kode
biner yang mewakili bilangan bulat desimal mulai 127 sampai 127. Misalnya angka 63 dapat
diwakili oleh 8-bit unsigned integer dengan kode 00111001.
Sedangkan bilangan riil biasa diwakili dengan 32-bit kode biner, sebagian bit untuk besaran
(magnitude) dan sebagian lagi untuk pangkat sepuluh (mantissa). Misalnya angka 2,287 dapat
diwakili dengan 24-bit kode biner magnitude dan 8-bit kode biner mantissa, sehingga kode biner
tsb mewakili angka 2287.10-3. Untuk jangkauan yang lebih besar atau resolusi yang lebih teliti,
jumlah bit pada kode binernya dapat ditambah menjadi 64-bit, 128-bit dan seterusnya tergantung
kebutuhan.
MICROPROSESOR
Modul 1. Pendahuluan
c.
MK : Mikroprosesor
Sinyal 1 dimensi.
Gambar 1.2. memperlihatkan teknik mengubah sinyal analog 2 dimensi (a) menjadi deretan kode
biner serial (c) atau paralel (d) melalui diskritisasi atau kuantisasi (b).
Diskritisasi membatasi kehalusan sinyal analog pada kisi-kisi dengan ukuran tertentu. Makin
kecil ukuran kisi, makin teliti upaya mewakili sinyal analog, tetapi makin banyak kode biner
yang dibutuhkan untuk mewakilinya.
V (mV)
V (mV)
5
(a)
t(ms) 0
5
(b)
t(ms)
t(ms)
(c)
D2
D1
D0
0
6
7
t(ms)
(d)
Gambar 1.2. Representasi sinyal digital untuk sinyal analog 2 dimensi.
d. Sinyal 2 dimensi.
Gambar 1.3. memperlihatkan sebuah gambar diam yang dipecah menjadi kotak-kotak kecil. Jika
ukuran kotak diperkecil hingga mencapai ukuran 1 titik, kotak kecil tsb disebut pixel atau picture
element, setiap pixel memiliki warna tertentu. Jika gambar yang ingin diwakili hanya berupa
gambar hitam putih, maka setiap pixel cukup diwakili dengan 1-bit data. Makin halus ukuran
pixel dan makin banyak jumlah warna yang harus diwakilinya, maka makin besar pula jumlah bit
yang harus mewakilinya. Sebagai contoh, gambar pada desktop window operating system
biasanya dipecah menjadi 800 x 600 pixel dengan 32-bit atau 232 kemungkinan variasi warna
untuk setiap pixel. Artinya untuk mewakili sebuah gambar pada desktop diperlukan 800 x 600 x
4 byte data digital.
MICROPROSESOR
Modul 1. Pendahuluan
MK : Mikroprosesor
Gambar 1.3. Sebuah gambar diam yang dipecah menjadi 256 kotak.
Definisi Prosesor.
Pada kuliah ini, yang dimaksud mikroprosesor atau prosesor adalah chip atau IC digital yang
digunakan untuk mengolah data. Rincian mengenai struktur dan fungsi komponen internalnya akan di
bahas pada modul yad. Karena prosesor merupakan rangkaian digital, maka data yang diumpan
padanya juga harus dalam bentuk digital. Setelah diolah, data atau informasi hasil olahannya
dikeluarkan dalam bentuk digital juga. Gambar 1.4.a. memperlihatkan skema luar IC AT89C51
disertai label untuk setiap pin.
Untuk memanfaatkan prosesor, dibutuhkan komponen digital lain, yaitu sistem memory dan
sistem Input/Output. Prosesor yang sudah dilengkapi dengan memory, Input/Output dan
interkoneksinya biasa disebut sistem mikroprosesor. Pada sistem mikroprosesor ini, IC prosesor
berperan sebagai pengendali utama. IC ini diprogram dengan instruksi yang dipahaminya. Setiap
prosesor memiliki instruction set khusus, yaitu daftar instruksi yang dapat dieksekusi olehnya.
MICROPROSESOR
Modul 1. Pendahuluan
MK : Mikroprosesor
MICROPROSESOR
Modul 1. Pendahuluan
MK : Mikroprosesor
MICROPROSESOR
Modul 1. Pendahuluan
MK : Mikroprosesor
Dengan hardware yang sama, sebuah komputer PC dapat dipakai untuk berbagai aplikasi,
bahkan berbagai sistem operasi. Ada ribuan program aplikasi untuk beragam keperluan dapat running
pada hardware PC dan Sistem Operasi yang sama. Berikut ini adalah contoh aplikasi komputer yang
dapat bekerja pada komputer PC dengan Sistem Operasi Windows :
dll.
Selain PC, mini komputer, mainframe dan super komputer telah digunakan untuk urusanurusan publik atau skala besar seperti database kependudukan, rumah sakit, perbankan, pernerbangan
komersial, operasi militer dll. Bayangkan, jika sistem pembayaran rekening listrik atau telepon tidak
dilakukan dengan bantuan komputer, mungkin tagihan listrik kita hari ini adalah untuk membayar
pemakaian 6 bulan yang lalu, apalagi kalau sistem administrasinya buruk sekali. Dengan teknologi
database, kita dapat melakukan pembayaran telepon melalui ATM.
Komputer kapasitas besar juga digunakan untuk mengolah gambar seperti komputer untuk
MRI (Magnetic Resonance Imagine), komputer untuk ramalan cuaca, komputer unuk pemetaan,
pertambangan dll. Seluruh komputer yang disebukan tadi menggunakan prosesor sebagai pengendali
utamanya, baik prosesor tunggal maupun multi prosesor.
Pada sistem komunikasi, hampir semua alat penting menggunakan sistem mikroprosesor.
Pada hari ini, sistem komunikasi hampir selalu terkait dengan komputer atau mikroprosesor. Berikut
ini adalah beberapa contohnya.
a.
Sentral Telepon PSTN atau saluran analog dengan bandwidth 4 kHz. Saat ini, hampir
semua sistem switching atau penyambungan telepon dilakukan secara digital, random
input sequential ouput atau sebaliknya. Tentu saja semua ini diwujudkan dengan
menyertakan sistem mikroprosesor.
b.
Provider Telepon Digital seperti ISDN, DSL dll. Selain untuk switching atau
penyambungan dan queuing atau antrian, sistem mikroprosesor pada provider telepon
digital juga dimanfaatkan untuk banyak hal lain termasuk network management dan
optimasi Quality of Service.
c.
Provider Telepon Seluler. Meskipun menggunakan saluran radio frekuensi, hampir semua
telepon seluler mnerapkan komunikasi digital.
MICROPROSESOR
Modul 1. Pendahuluan
d.
MK : Mikroprosesor
Handphone. Handphone yang kecil dan murah sekalipun, harus dilengkapi dengan
mikroprosesor, karena untuk membaca keypad, menyimpan phonebook, kalkulator,
mengirim SMS dll memerlukan sistem instrumentasi digital.
e.
Komunikasi Satelit. Selain untuk sistem kendali dan instrumentasi satelit, mikroprosesor
juga digunakan untuk switching, muliplexing, queuing, error correction dll.
Penggunaan mikroprosesor pada sistem kendali dan instrumentasi diterapkan di hampir
semua instrumen dan alat kendali, mulai dari instrumen kecil seperti barcode reader, sampai
instrumen besar seperti panel pesawat terbang. Mulai dari alat kedokteran seperti MRI (Magnetic
Resonance Imaging) sampai alat perang seperti stinger missile untuk serangan darat ke udara. Berikut
ini adalah bebrapa contoh penerapan sistem mikroprosesor untuk alat kendali dan instrumentasi.
a. EFI, electronic fuel injection yang diterapkan pada mesin-mesin bakar modern. Alat ini
dipakai untuk mengoptimalkan pemakaian bahan bakar untuk torsi dan kecepatan
maksimum.
b. Instrumen Lift. Prosesor digunakan untuk membaca tekanan tombol dan mengendalikan
gerakan motor listrik, sehingga lift dapat begerak sesuai dengan tekanan tombol dan
cukup nyaman bagi pemakai, tidak berhenti atau bergerak mendadak.
c. Sistem pengatur ketepatan cetak dan potong pada mesin pengganda media kertas seperti
koran dan majalah. Tanpa koreksi dari sistem mikroprosesor, selain hasil yang kurang
rapi, alat pemotong atau pencetak harus sering disetting ulang dan ini sangat tidak
realistis. Kita dapat lihat, pada setiap halaman koran atau majalah ada terdapat mark atau
tanda, baik tanda untuk warna maupun tanda untuk alat potong.
d. Alat pengolah data pada VCD atau DVD player. Karena data disimpan dalam CD dalam
keadaan dikompres, maka untuk mengubahnya menjadi gambar atau suara perlu
dilakukan dekompresi data yang jelas memerlukan algoritma tertentu yang diwujudkan
dengan program. Tentu saja ini memerlukan sistem mikroprosesor.
MICROPROSESOR
Modul 1. Pendahuluan
MK : Mikroprosesor
Sistem mikroprosesor single chip. Atau Chip tunggal yang mengandung prosesor,
memory dan I/O meskipun dengan kapasitas yang sangat kecil
Display 7-segment
Program dalam bahasa asembli yang terdiri dari beberapa modul, yaitu inisialisasi,
pembaca tombol aktif, pengendali pengirim dan penerima, pengukur durasi
propagasi gelombang, penghitung jarak dan penampil ke 7-segment.
MICROPROSESOR
10
Modul 1. Pendahuluan
MK : Mikroprosesor
MICROPROSESOR
11