Febriansyah Naufal Akbar - Modul 3
Febriansyah Naufal Akbar - Modul 3
Febriansyah Naufal Akbar - Modul 3
1
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
Transistor TTL 74LS04 (Hex Inverters) Buka Software Proteus dan pilih New
CMOS 4016 (Quad Bilateral Switch) Project.
Resistor 1kΩ Kemudian akan tampil bagian
Generator Sine Schematic Capture, lalu pilih
Generator Pulse Component Mode dan cari
Terminal Ground komponen yang akan digunakan dan
Oscilloscope klik OK.
Langkah Percobaan : Selanjutnya klik Generator Mode
Buka Software Proteus dan pilih New kemudian pilih SINE dan PULSE.
Project. Untuk dapat melihat grafik sinyal,
Kemudian akan tampil bagian klik Instrument dan pilih
Schematic Capture, lalu pilih oscilloscope.
Component Mode dan cari Rangkailah seperti gambar dibawah
komponen yang akan digunakan dan ini.
klik OK.
Selanjutnya klik Generator Mode
kemudian pilih SINE dan PULSE.
Selanjutnya klik Terminal Mode dan
ambil 1 buah GROUND.
Untuk dapat melihat grafik sinyal,
klik Instrument dan pilih
oscilloscope.
Rangkailah seperti gambar dibawah
ini.
Gambar 3-2 Rangkaian Frequency Shift Keying
2
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
Generator Pulse Resistor 10kΩ
Oscilloscope Resistor 100kΩ
Langkah Percobaan : 7 Terminal Input
Buka Software Proteus dan pilih New 2 Terminal Output
Project. 2 Terminal Power
Pilih Component Mode dan cari 3 Terminal GroundGenerator DC
komponen yang akan digunakan dan Generator Sine
klik OK. Generator Pulse
Selanjutnya klik Generator Mode Generator Digital patern
kemudian pilih SINE dan PULSE. Oscilloscope
Kemudian klik Generator Mode Langkah Percobaan :
kemudian pilih DC, SINE dan Buka Software Proteus dan pilih New
PULSE. Project.
Selanjutnya klik Terminal Mode dan Setelah terbuka tampilan Schematic
ambil 1 buah GROUND. Capture kemudian konfigurasi
Rangkailah seperti gambar dibawah terlebih dahulu nilai power supply
ini. dengan cara mengklik Design-
Configuration Power Rail dan ubah
nilai VCC/VDD dan VEE menjadi 12.
Pilih Component Mode dan cari
komponen yang akan digunakan dan
klik OK.
Kemudian klik Generator Mode
kemudian pilih SINE, PULSE dan
DPATTERN.
Selanjutnya klik Terminal Mode dan
ambil INPUT sebanyak 7 buah,
Gambar 3-3 Rangkaian PSK dengan OP AMP 741 & POWER sebanyak 2 buah, GROUND
Transistor BC547BP
sebanyak 3 buah, dan OUTPUT
sebanyak 2 buah.
Ubah nilai R4 menjadi 1 KΩ.
Rangkailah seperti gambar dibawah
Pada Generator SINE, klik dan setting
ini.
nilai Amplitude menjadi 1 V dan
Frequency menjadi 50 Hz lalu ubah
Generator name menjadi “GEN SINE”
dan klik OK.
Pada Generator PULSE, klik dan
setting nilai Pulse (High) menjadi 10V,
Pulse (Width) menjadi 70 % dan
Frequency menjadi 10 Hz lalu ubah
Generator name menjadi “GEN
PULSE” dan klik OK.
Pada Kedua Generator DC, klik dan Gambar 3-4 Rangkaian PSK dengan OP AMP 741 &
setting nilai Voltage menjadi 12 V dan CMOS 4016
-12 V, lalu ubah Generator name
menjadi “GEN DC” dan klik OK. Ubah String name pada terminal
Jalankan program dengan mengklik input, power, dan output
Run the simulation lalu amati hasil menyesuaikan dengan gambar diatas.
sinyal yang diperoleh. Ubah nilai R3, R4, R5, R6 menjadi
D. Simulasi Phase Shift Keying (FSK) Dengan 100KΩ.
OP AMP 741 & CMOS 4061 Pada Generator SINE, klik dan setting
Alat dan Bahan : nilai Amplitude menjadi 10V dan
IC OP AMP 741 Frequency menjadi 50 Hz lalu ubah
CMOS 4016 (Quad Bilateral Switch) Generator name menjadi “50 Hz 10V”
Switch-SPDT (Interactive SPDT Switch dan klik OK.
[Latched Action]) Pada Generator PULSE, klik dan
Inverter (Inverting Buffer Digital setting nilai nilai Pulse (High) menjadi
Primitive Model) 10V dan Frequency menjadi 25 Hz lalu
3
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
ubah Generator name menjadi “25 Hz
10 V” dan klik OK.
Pada Generator DPATTERN, klik dan
setting nilai Pulse width menjadi 20
ms dan pada Bit Pattern pilih Spesific
pulse train dan ketik
“lhlhhlhlllhhlhlhllhh” lalu ubah
Generator name menjadi “bit 20 ms”
dan klik OK.
Gambar 3-5 Rangkaian PSK dengan OP AMP 741 &
Jalankan program dengan mengklik LF398N
Run the simulation lalu amati hasil
sinyal yang diperoleh. Ubah String name pada terminal
input, power, dan output
E. Simulasi Phase Shift Keying (FSK) Dengan menyesuaikan dengan gambar diatas.
OP AMP 741 & LF398N Pada Generator SINE, klik dan setting
Alat dan Bahan : nilai Amplitude menjadi 10 V dan
IC OP AMP 741 Frequency menjadi 50 Hz lalu ubah
IC LF398N (Monolithic Sample-and- Generator name menjadi “50 Hz 10 V”
Hold Circuits) dan klik OK.
Switch-SPDT (Interactive SPDT Switch Pada Generator PULSE, klik dan
[Latched Action]) setting nilai Pulse (High) menjadi 10V
Resistor 10kΩ dan Frequency menjadi 25 Hz lalu
7 Terminal Input ubah Generator name menjadi “25 Hz
1 Terminal Output 10 V” dan klik OK.
4 Terminal Power Pada Generator DPATTERN, klik dan
Generator Sine setting nilai Pulse width menjadi 20
Generator Pulse ms dan pada Bit Pattern pilih Spesific
Generator Digital patern pulse train dan ketik
Oscilloscope “lhlhhlhlllhhlhlhllhh” lalu ubah
Langkah Percobaan : Generator name menjadi “20 ms” dan
Buka Software Proteus dan pilih New klik OK.
Project. Jalankan program dengan mengklik
Setelah terbuka tampilan Schematic Run the simulation lalu amati hasil
Capture kemudian konfigurasi sinyal yang diperoleh.
terlebih dahulu nilai power supply
dengan cara mengklik Design- 4. HASIL DAN ANALISIS
Configuration Power Rail dan ubah
nilai VCC/VDD dan VEE menjadi 12.
Pilih Component Mode dan cari
komponen yang akan digunakan dan
klik OK.
Kemudian klik Generator Mode
kemudian pilih SINE, PULSE dan
DPATTERN.
Selanjutnya klik Terminal Mode dan
ambil INPUT sebanyak 7 buah,
POWER sebanyak 4 buah, GROUND
sebanyak 2 buah, dan OUTPUT
sebanyak 1 buah.
Rangkailah seperti gambar dibawah Gambar 4-1 Hasil Percobaan Amplitude Shift Keying
ini.
Pada percobaan yang pertama yaitu simulasi
Amplitude Shift Keying (ASK) dengan menggunakan
komponen TTL 74LS04 dan CMOS 4016 dan juga
generator sine dengan nilai amplitude 5V dan
frekuensi 1kHz, lalu generator pulse dengan nilai
amplitude 5V dan frekuensi sebesar 100 Hz. Bentuk
4
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
sinyal yang didapatkan terlihat pada gambar diatas
dimana terlihat perubahan sinyal masukan dan
sinyal keluaran dan juga perbedaan amplitude dan
carrier. Dimana satu amplitude menunjukkan
kehadiran dan ketidakhadiran pada carrier yang
digunakan. Dalam prosesnya, kemunculan
frekuensi gelombang carrier tergantung pada ada
atau tidaknya sinyal informasi digital. Jika sinyal
informasi mempunyai logika 0 maka sistem akan
mentransmisikan sinyal carrier dengan satu
amplitude yang lain. Lalu jika sinyal informasi
mempunyai logika 1 maka sistem akan
mentransimisikan sinyal pembawa dengan satu Gambar 4-3 Hasil Percobaan PSK dengan OP AMP 741 &
amplitude. Transistor BC547BP
Gambar 4-2 Hasil Percobaan Frequency Shift Keying Gambar 4-4 Hasil Percobaan PSK dengan OP AMP 741 &
CMOS 4016
Pada percobaan yang kedua yaitu mengenai
Frequency Shift Keying (FSK) dimana pada
percobaan ini menggunakan transistor TTL 7404
dan CMOS 4016 juga generator sine dengan nilai
amplitude 1 dan nilai frequensi 1 Khz dan pada
generator pulse dengan nilai amplitude pada
pulsed (high) yaitu 5 V dan frekuensi sebesar 500
Hz. Dari bentuk sinyal yang terlihat pada gambar
2.2 , untuk sinyal inputnya yaitu sinyal warna
kuning dan outputnya yaitu warna biru. Dari
bentuk sinyal tersebut, terlihat bahwa sinyal digital
menggeser output antara dua frekuensi yang telah
ditentukan. Hal ini terjadi karena FSK menggeser
frekuensi sinyal pembawa menjadi beberapa Gambar 4-5 Hasil Percobaan PSK dengan OP AMP 741 &
frekuensi yang berbeda dengan keadaan digit yang LF398N
digunakan. Dari sini dapat dikatakan bahwa pada
modulasi FSK tidak mengubah amplitude dari Pada percobaan yang terakhir yaitu Phase Shift
sinyal pembawa dimana yang berubah hanya Keying (PSK) dimana pada percobaan ini terdapat
frekuensinya saja. tiga sub percobaan yaitu PSK dengan OP AMP 741
& Transistor BC547BP, lalu PSK dengan OP AMP
741 & CMOS 4016, dan yang terakhir yaitu PSK
dengan OP AMP 741 & CMOS 4016. Dari setiap
part pada percobaan terlihat bentuk keluaran sinyal
yang berbeda-beda yang terlihat dari gambar 2.3 ,
2.4, dan 2.5. Dari setiap bentuk sinyal yang
didapatkan pada proses modulasi ini, fasa dari
frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah
sesuai dengan perubahan status sinyal infomasi
digitalnya. Hal ini dikarenakan biner 0 mengirim
suatu sinyal dengan fasa yang sama terhadap sinyal
5
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
yang dikirim sebelumnya dan pada biner 1
mengirim sinyal dengan fasa yang berlawanan
dengan sinyal yang dikirim sebelumnya.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan :
1. Dalam proses Amplitude Shift Keying (ASK)
kemunculan frekuensi gelombang carrier
tergantung pada ada atau tidaknya sinyal
informasi digital
2. Pada modulasi Frequency Shift Keying (FSK)
tidak mengubah amplitude dari sinyal
pembawanya namun yang berubah hanya
frekuensinya saja
3. Pada Phase Shfit Keying (FSK) setiap bentuk
sinyal yang didapatkan dimana fasa dari
frekuensi gelombang pembawa berubah-
ubah sesuai dengan perubahan status
sinyal informasi digitalnya
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://elektronika-dasar.web.id/pengertian-
dan-jenis-jenis-modulasi-digital/,06
Desember 2021, 20.50.
[2] Noviana P dan Aries P., Pembuatan Modul
Praktikum Teknik Modulasi Digital FSK ,
BPSK Dan QPSK Dengan Menggunakan
Software, Jurnal Telekomunikasi. 2019.
[3] Sunariyadi, Pembuatan Simulator Efektif
Pengiriman dan Penerimaan Informasi
Menggunakan Teknik Modulasi Digital PSK,
PENS-ITS, 2009.
6
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
Lampiran
5. Rangkaian PSK dengan OP AMP 741 &
1. Rangkaian Amplitude Shift Keying
LF398N
7
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA