Standar Pelayanan Prima
Standar Pelayanan Prima
Standar Pelayanan Prima
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan prima atau sering di sebut excellent service, merupakan
pelayanan yang sangat dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat saat ini.
Akhir-akhir ini pelayanan prima banyak ditemui tidak sesuai dengan
konsep yang di terapkan dan bahkan orang yang memberikan pelayanan prima
ini kurang pengetahuan atau pendidikan tentang pelayanan prima itu tersebut.
Maka dari itu, saya sebagai penulis dan sebagai mahasiswa keperawatan
merasa perlu membuat makalah agar dapat memberikan pengetahuan dan
pendidikan tentang pelayanan prima.
Pelayanan publik yang dimaksud dalam Keputusan Menpan Nomor 63
Tahun 2003 (Menpan, 2003:2) adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Sejalan dengan Rancangan Undang Undang Pelayanan
Publik (Republik Indonesia, 2007:2) memaknai bahwa pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas
suatu barang, jasa, dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
B. Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang diatasmaka didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pelayanan prima itu?
2. Apa tujuan dan manfaat pelayanan prima itu?
3. Bagaimana kondisi di lapangan atau kasus di lapangan?
4. Bagaimana solusinya?
C. Tujuan Penulisan
masyarakat
2. Mengetahui apa tujuan pelayanan prima
3. Mengetahui masalah apa yang terjadi dilapangan tentang pelayanan prima
4. 1Mengetahui bagaiamana solusi masalah tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelayanan
Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk.,
1995:646) menyatakan pelayanan ialah usaha melayani kebutuhan orang
lain. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada
konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan
tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991:14)
menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut:1
a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya
dengan barang jadi.
b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan
pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan
secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat
bersamaan.
Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan terbaik.
Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal (Sutopo dan Suryanto,
2003:9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi
kepuasan pelanggan.
Pelayanan publik yang dimaksud dalam Keputusan Menpan Nomor 63
Tahun 2003 (Menpan, 2003:2) adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Sejalan dengan Rancangan Undang Undang Pelayanan
Publik (Republik Indonesia, 2007:2) memaknai bahwa pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas
1 Dahlan, Alwi, dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hal 87
3
suatu barang, jasa, dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Ada tiga fungsi pelayanan umum (publik) yang dilakukan pemerintah
yaitu environmental service, development service dan protective service.
Pelayanan oleh pemerintah juga dibedakan berdasarkan siapa yang menikmati
atau menerima dampak layanan baik individu maupun kelompok. Konsep
barang layanan pada dasarnya terdiri dari barang layanan privat (private
goods) dan barang layanan kolektif (public goods). 2
B. Pengertian Pelayanan Prima
Pelayanan prima terdiri dari kata pelayanan dan prima. Pelayanan Secara
etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk., 1995:646)
menyatakan pelayanan ialah usaha melayani kebutuhan orang lain.
Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen
atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat
dimiliki.3
Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal (Sutopo dan Suryanto,
2003:9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi
kepuasan pelanggan.
Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah excellent service yang
secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik
atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau
dimiliki instansi pemberi pelayanan. Hakekat pelayanan publik adalah
pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan
kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.
Pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan
untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, baik pelanggan didalam
perusahaan maupun diluar perusahaan.
Secara sederhana, pelayanan prima (excellent service) dapat diartikan
sebagai suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan
2 Dahlan, Alwi, dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hal 87
3 Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 2003. Surat Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Tata Laksana
Pelayanan Umum. Jakarta. Hal 32
pelanggan.4
Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang
memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah
suatu
pelayanan
yang
sesuai
dengan
harapan
dan
kepuasan
pelanggan/masyarakat.
Agenda perilaku pelayanan sektor publik (SESPANAS LAN dalam
Nurhasyim, 2004:16) menyatakan bahwa pelayanan prima adalah:
a. Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan atau pengguna
jasa.
b. Pelayanan prima ada bila ada standar pelayanan.
c. Pelayanan prima bila melebihi standar atau sama dengan standar.
Sedangkan yang belum ada standar pelayanan yang terbaik dapat diberikan
pelayanan yang mendekati apa yang dianggap pelayanan standar dan
pelayanan yang dilakukan secara maksimal.
Pelanggan adalah masyarakat dalam arti luas; masyarakat eksternal dan
internal.
Menurut Barata (2004) pelayanan prima (service excellence) terdiri dari 6
unsur pokok, antara lain :
a. Kemampuan (Ability)
b. Sikap (Attitude)
c. Penampilan (Appearance)
d. Perhatian (Attention)
e. Tindakan (Action)
f. Tanggung jawab (Accounttability)
Menurut Tjiptono (2008) pelayanan prima (service excellence) terdiri dari
4 unsur pokok, antara lain:
a.
b.
c.
d.
Kecepatan.
Ketepatan.
Keramahan.
Kenyamanan.
suatu
perusahaan,
sikap
kalian
akan
menggambarkan
Pendayagunaan
63/Kep/M.PAN/7/2003
Aparatur
(Menpan,
2003:2)
Negara
tentang
(PAN)
Nomor
Pedoman
Umum
8 Sutopo dan Suryanto, Adi. 2003. Pelayanan Prima. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia. Hal 145
service
pelanggan.
Misalnya
adalah
fasilitas
pelayanan
pelayanan
check
in
tambahan
dalam
kepada
penerbangan.
9 Sutopo dan Suryanto, Adi. 2003. Pelayanan Prima. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia. Hal 145
10
10 Sutopo dan Suryanto, Adi. 2003. Pelayanan Prima. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia. Hal 145
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pelayanan prima
merupakan pelayanan terbaik yang diberikan kepada pelanggan supaya
pelanggan tersebut merasa puas dengan layanan kita. Maka dari itu setiap
perusahaan harus megajarkan konsep pelayanan prima terhadap setiap
karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
Pelayanan prima merupakan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan secara baik atau minimal sesuai dengan standar pelayanan yang
telah ditentukan.
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat
memenuhi
dan
memuaskan
kebutuhan
serta
berfokus
kepada
DAFTAR PUSTAKA
12
Dahlan, Alwi, dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 2003. Surat Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang
Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum. Jakarta.
Normann. 1991. Service Management. Chicester, England: Wiley & Son.
Nurhasyim. 2004. Pengembangan Model Pelayanan Haji Departemen Agama
Berdasarkan Prinsip Reinventing Government Yang Berorientasi Pada
Pelanggan di Kabupaten Gresik. Tesis. Surabaya: Program Pasca Sarjana
Universitas Airlangga
Republik Indonesia. 2007. Rancangan Undang-Undang Pelayanan Publik.
Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Sutopo dan Suryanto, Adi. 2003. Pelayanan Prima. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
13
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya untuk Allah SWT. Yang telah memberikan taufik
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan
salam senantiasa dicurahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan
segenap keluarganya serta orang-orang yang meneruskan risalahnya sampai akhir
zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kebaikan makalah ini sangat diharapkan
dari para pembaca. Akhir kata, semoga karya tulis sederhana ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
i
14
MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH
Di susun oleh :
Hermawansyah
Dinda Dwi Novia Putri
Dosen Pembimbing :
Erwin Febriansyah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI
...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................2
C. Tujuan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelayanan ................................................................3
B. Pengertian Pelayanan Prima .....................................................4
C. Konsep Dasar Pelayanan Prima.................................................6
D. Standar Pelayanan......................................................................7
E. Barang Layanan ........................................................................9
F. Proses Pelayanan ....................................................................10
G. Tujuan dan Manfaat Pelayanan Prima ....................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................13
B. Saran......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
16 ii