Vibrasi Molekul Diatomik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Ariny Lastarya Putri 1306449151

BAB 3 VIBRASI MOLEKUL DIATOMIK

3.1 VIBRASI MOLEKULAR


Molekul kimia terutama molekul organik mempunyai ikatan antar atom. Ikatan
antar atom tersebut tidak hanya diam, melainkan bervibrasi (bergetar). Gerakan vibrasi
ini bergetar pada tempatnya saja. Molekul dapat bervibrasi dengan berbagai cara yang
disebut dengan modus vibrasi. Untuk molekul dengan jumlah atom N, molekul linier
mempunyai modus vibrasi 3N-5 derajat, sedangkan molekul non linier mempunyai
modus vibrasi sebesar 3N-6 derajat.
Modus vibrasi ini bisa dalam keadaan molekul aktif inframerah ataupun molekul
aktif raman. Molekul yang dapat menerima radiasi inframerah disebut dengan molekul
aktif inframerah. Molekul diatomik hanya mempunyai satu ikatan dan hanya mempunyai
satu jenis vibrasi. Jenis vibrasi ini adalah vibrasi regangan. Vibrasi regangan (streching),
adalah

peristiwa

bergeraknya

atom

terus

menurus

sepanjang

ikatan

yang

menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya, walaupun


sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua, yaitu regangan simetri (unit
struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar) dan regangan asimetri
(unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam satu bidang datar).

Vibrasi molekular pada molekul diatomik bisa digambarkan dalam bentuk osilator
harmonik, dimana energi potensialnya dirumuskan dengan persamaan parabola, yaitu
V = kx2, dimana x adalah R-Re dan k adalah gaya konstan. Gaya konstan dari suatu
ikatan merupakan kekakuan dari ikatan tersebut. Semakin curam grafik potensialnya,
maka gaya konstan semakin besar.

Untuk menghitung tingkat energi dari osilator harmoniknya menggunakan


persamaan :
(

v = 0,1,2,..

Tingkat vibrasi terendah adalah saat v = 0, sehingga

( )

Nilai energi potensialnya dihitung dengan menggunakan persamaan Morse, yaitu


[

Sehingga persamaan untuk energi eigenvalues nya adalah :


(

dengan energi pemisahannya adalah :

dimana ED adalah energi disosiasi untuk molekul rigid

v adalah nomor kuantum vibrasional


(

) untuk vibrational konstan

3.2 ATURAN SELEKSI


Aturan seleksi untuk absropsi radiasi adalah bahwa momen dipol elektrik dari
molekul harus berubah ketika atom-atomnya diganti oleh atom lain. Ini disebut infrared
aktif. Molekul tidak harus bersifat polar, tapi harus mempunyai ikatan polar. Apabila
molekul hanya memiliki ikatan non-polar seperti O2 atau H2, maka vibrasinya adalah
infrared tidak aktif.
Aturan yang kedua adalah vibrasi hanya dapat terjadi pada v = 1. Ini merupakan
frekuensi fundamental untuk kebanyakan molekul karena pada suhu ruang mereka
menghasilkan vibrasi. Namun, karena kebanyakan molekul bukan merupakan osilator
yang sempurna maka aturan seleksi ini diturunkan dan menghasilkan overtone. v = 2
dan v = 3. Overtone tersebut berada pada dobel dan tropel energi tetapi bernilai 1/10
dan 1/100 dari nilai awal.
Aturan seleksi vibrasi spesifik telah diperoleh dari analisis mendetail dari osilator
harmonik. Aturan seleksinya adalah

. Ketika v = +1, maka molekul mengalami

absorpsi, sedangkan v = -1 molekul mengalami emisi.


Nomor gelombang yang diperbolehkan untuk transisi vibrasional,
transisi dari v ke v+1 adalah :

untuk

. Kebanyakan molekul

memiliki nomor gelombang untuk transisi vibrasi di daerah infrared pada spectrum
elektromagnetik.
Pada suhu kamar, kebanyakan molekul berada pada keadaan dasar, disebabkan
oleh energi termal dari suhu ruangan tidak memberikan energi yang cukup untuk
membuat molekul tersebut dalam keadaan tereksitasi. Hal ini membuat spectrum
inframerah pada suhu kamar memiliki dominasi dalam transisi spektranya, yaitu dari v =
0 ke v = 1, ini disebut transisi fundamental.

Anda mungkin juga menyukai