Modul ini membahas tentang botani tumbuhan rendah khususnya alga. Alga merupakan protista yang mirip tumbuhan dan memiliki ciri-ciri seperti memiliki pigmen klorofil untuk fotosintesis, tubuh berupa talus, dan dapat hidup di berbagai habitat perairan. Alga diklasifikasi berdasarkan pigmen dominannya dan dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
218 tayangan8 halaman
Modul ini membahas tentang botani tumbuhan rendah khususnya alga. Alga merupakan protista yang mirip tumbuhan dan memiliki ciri-ciri seperti memiliki pigmen klorofil untuk fotosintesis, tubuh berupa talus, dan dapat hidup di berbagai habitat perairan. Alga diklasifikasi berdasarkan pigmen dominannya dan dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Modul ini membahas tentang botani tumbuhan rendah khususnya alga. Alga merupakan protista yang mirip tumbuhan dan memiliki ciri-ciri seperti memiliki pigmen klorofil untuk fotosintesis, tubuh berupa talus, dan dapat hidup di berbagai habitat perairan. Alga diklasifikasi berdasarkan pigmen dominannya dan dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Modul ini membahas tentang botani tumbuhan rendah khususnya alga. Alga merupakan protista yang mirip tumbuhan dan memiliki ciri-ciri seperti memiliki pigmen klorofil untuk fotosintesis, tubuh berupa talus, dan dapat hidup di berbagai habitat perairan. Alga diklasifikasi berdasarkan pigmen dominannya dan dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8
MODUL I
BOTANI TUMBUHAN RENDAH
DISUSUN OLEH: NAMA : IRHAMNI LAILATUL M. NIM : 201310070311060 KELAS : BIOLOGI 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
A. PENDAHULUAN Alga merupakan protista yang mirip tumbuhan (Arif, 2009). Alga juga merupakan organisme berklorofil, tubuhnya merupakan talus (uniseluler atau multiseluler), alat reproduksi pada umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga alga yang alat reproduksinya tersusun dari banyak sel (Sulisetijono,2009). Alga diklasifikasikan berdasarkan perbedaan pigmen yang dominan, yaitu: Chlorophyta (alga hijau), Rhodophyta (alga merah), Phaeophyta (alga cokelat), dan Chrysophyta (alga keemasan).
B. INDIKATOR
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Dalam diskusi ini diharapkan mahasiswa mengetahui tentang ciri-ciri umum alga, klasifikasi alga, cara perkembangbiakan alga, cadangan makanan alga, dan alat gerak alga. 2. Dalam diskusi ini diharapkan mahasiswa memahami tentang ciri-ciri umum alga, klasifikasi alga, cara perkembangbiakan alga, cadangan makanan alga, dan alat gerak alga. 3. Agar mahasiswa dapat memberikan contoh jenis-jenis alga.
D. Isi Materi Alga merupakan Protista yang mirip tumbuhan. Ciri-ciri umum dari alga antara lain: a. Memiliki pigmen klorofil dan pigmen-pigmen lainnya untuk fotosintesis. Perbedaan warna pigmen tersebut dijadikan dasar pengklasifikasian alga. b. Tubuh berupa talus, yaitu tidak memiliki akar, batang, dan daun. Oleh karena itu , ada yang menyebut alga talofita. c. Tersusun atas satu atau banyak sel. Alga uniseluler dapat membentuk koloni berupa filament atau benang. d. Memiliki struktur yang kaku. Dinding selnya mengandung zat kapur, silica, protein, atau campuran ketiga zat tersebut. e. Habitat di perairan, kulit pohon, tanah lembap, dan melekat pada tubuh hewan. Seatu alga yang disebut zooxamtela dapat hidup di dalam tubuh hewan atau tumbuhan dan menjadi sumber oksigen dan makanan bagi organisme tersebut.
Habitat alga Habitat alga adalah tempat yang berair, seperti: sungai, kolam, rawa, laut, tanah yang lembab, pohon, dan sebagainya. Biasanya alga juga ditemukan di sumber air panas, di salju daerah kutub dan puncak gunung yang tinggi, bahkan di perairan yang mengandung boraks. Berdasarkan habitatnya, alga dapat dikelompokan menjadi: 1. Hidrofit adalah Alga yang hidup mengapung di permukaan air, atau terendam di air. Kelompok ini dapat dibedakan lagi menjadi: a. Bentofit: Alga yang tumbuh melekat di lumpur atau dasar perairan. b. Epaktifit: Alga yang tumbuh di sepanjang tepian kolam atau danau. c. Termofit: alga yang hidup di mata air panas dengan suhu 70 0 -80 0 C. d. Planktofit: alga yang hidup mengapung di permukaan air. e. Halofit: alga yang hidup di air dengan kadar garam yang tinggi. f. Epifit: alga yang hidup menempel pada tumbuhan lain. g. Epizofit: alga yang hidup menempel pada hewan (cangkang moluska, ikan, kura-kura). 2. Edapofit (alga darat) adalah kelompok alga yang hidup di permukaan tanah (saprofit) atau di bawah permukaan tanah, satu meter atau lebih (kriptofit). Contoh saprofit adalah Botrydium, Vaucheria, Protosiphon, sedangkan contoh kriptofit adalah Chlorella dan beberapa jenis ganggang biru yang lain. 3. Aerofit adalah alga yang tempat hidupnya menyebabkan dominan berinteraksi dengan udara, misalnya di batu-batuan yang lembab, tembok, patahan ranting pohon, dan sebagainya. Contoh: Scytonema, Vaucheria, Stigonema, dan Calothrix. 4. Kriofit adalah alga yang tumbuh di permukaan es atau salju, memiliki kemampuan adaptasi pada suhu beku. Warna alga ini bervariasi, ada yang merah, kuning, atau hijau. 5. Endofit adalah alga yang hidup di dalam tubuh tanaman lain. 6. Simbiotik adalah alga yang hidupnya bersimbiosis dengan jamur, dan kerjasama ini menghasilkan bentuk tanaman yang disebut Lichens (Lumut kerak). 7. Endofit adalah alga yang hidup di dalam tubuh hewan, misalnya Zoochlorella yang hidup di dalam tubuh Hydra. 8. Parasit adalah alga yang hidup parasite pada tanaman lain.
Susunan Sel Alga Alga merupakan kelompok tumbuhan rendah terdapat dua tipe sel baik yang bersifat prokariotik maupun eukariotik. Pada sel prokariotik invaginasi membran belum sempurna, oleh karena itu tidak dilengkapi organela. Dengan demikian sel tanpa dilengkapi plastid, mitokondria, inti, badan golgi, dan flagella. Hal ini berbeda dengan alga yang bersifat eukariotik, telah dilengkapi organela. Sel eukariotik dilindungi oleh dinding sel yang tersusun oleh polisakarida, sebagian dibentuk atau disekresi oleh badan golgi. Membran plasma (plasmalema) menyelubungi bagian sel. Membran adalah struktur hidup yang bertanggung jawab untuk mengatur keluar dan masuknya bahan dalam protoplasma. Beberapa alga memiliki alat gerak, flagel diselubungi oleh membran plasma dan tersusun oleh mikrotubula yang jumlah dan arah geraknya tertentu.
Struktur tubuh alga Beberapa bentuk tubuh yang bersel tunggal dapat bergerak atas kekuatan sendiri atau motil, sedangkan sebagian lagi tidak dapat bergerak atau non motil. Perbedaan yang mencolok ialah dalam hal bentuk tubuh dan kebanyakan berukuran mikroskopik. Ganggang dapat membentuk dan bergabung membuat suatu koloni yang dapat berupa benang-benang (Filamen). Dengan benang-benang tersebut baik yang dapat bercabang maupung yang tidak bercabang cukup besar kemungkinan dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk ini dikenal sebagai alat lekat yang berfungsi melekatkan diri pada batuan, pasir serta lumpur.
Reproduksi Alga Alga dapat bereproduksi secara seksual, aseksual, atau keduanya. 1. Reproduksi aseksual Reproduksi aseksual pada alga dilakukan dengan cara membelah diri, fragmentasi, dan spora aseksual. Cara membelah diri paling banyak dilakukan oleh alga. Fragmentasi dilakukan oleh koloni alga, misalnya Spirogyra. Fragmentasi adalah memutusan bagian atau filamen tubuh, kemudian terbentuk koloni baru. Bagian atau filamen tubuh alga yang dapat berkembang menjadi koloni baru disebut hormogonium. Spora aseksual yang dihasilkan oleh alga antara lain Zoospora (Spora kembara), aplanospora, atau aukspora. Zoospora bersifat motil karena berflagela, sedangkan aplanospora non motil.
2. Reproduksi Seksual Alga melangsungkan reproduksi seksual saat kondisi lingkungan tidak menguntungkan. Ada tiga tipe reproduksi seksual pada alga, yaitu isogami, heterogami, dan oogami. a) Isogami adalah peleburan dua gamet yang identic (isogamet). b) Heterogami adalah peleburan dua gamet yang dapat dibedakan antara gamet jantan dan betina (heterogamet). c) Oogami adalah peleburan dua gamet yang sangat berbeda.
Alga ada yang mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit). Misalnya Ulfa (Alga hijau).
Cadangan Makanan Cadangan makanan pada alga terutama disimpan di dalam sitoplasma. Beberapa ada di dalam kloroplas, tempat berlangsungnya fotosintesis. Cadangan makanan yang paling umum adalah tepung, senyawa menyerupai tepung, lemak, atau minyak. Cadangan makanan pada alga dikelompokkan sebagai berikut: 1. Ikatan glukosa -1-4 a. Tepung florideae b. Tepung myxophycin c. Tepung 2. Ikatan glukan -1-3 a. Laminarin b. Krisolaminarin (leukosin) c. Paramylon 3. Fruktosan a. Gula b. Glikosida c. Polyol
Pigmentasi Alga Pigmen yang peling banyak dalam kloroplas adalah klorofil. Terdapat berbagai jenis klorofil tergantung pada rantai samping yang mengikat inti porfirinnya (klorofil a, b, c, d, dan e). jenis yang terdapat pada alga adalag klorofil a, b, c, dan d. klorofil a adalah pigmen fotosintesis utama pada semua alga, berperan sebagai reseptor cahaya dalam fotosistem I dari reaksi cahaya. Klorofil a tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol, benzene, dan aseton. Berbeda dengan klorofil a yang merupakan pigmen fotosintesis utama pada semua alga, klorofil yang lain terbatas baik penyebaran dan fungsinya klorofil b ditemukan pada pada Euglenophyta dan Chlorophyta. Karakteristik kelarutan dari klorofil a serupa dengan klorofil b. Klorofil c kemungkinan berfungsi sebagai pigmen tambahan pada fotosintesis II. Pigmen ini larut dalam eter, aseton, dan methanol, tetapi tidak larut dalam air. Klorofil d adalah komponen minor yang fungsinya dalam fotosintesis belum ketahui.
Phylum Pigmen Alga Hijau (Chlorophyta) Klorofil a, b, karotenoid Alga Merah (Rhodophyta) Klorofil a, fikosianin, fikoeritrin, fikobilin Alga Cokelat (Phaeophyta) Klorofil a, c, fukoxantin, karotenoid lain Alga Keemasan (Chrysophyta) Klorofil a, c, fikoxantin, karotenoid lain
Alat Gerak Jenis-jenis yang dapat bergerak aktif mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu-bulu cambuk atau flagel. Flagel pada alga berjumlah satu atau lebih. Jika jumlahnya lebih dari satu flagel itu dikatakan isokon bila sama panjangnya, dikatakan heterokon bila panjangnya tidak sama. Flagel yang menurut arah gerak terdapat dibagian belakang disebut flagel yang opistokon. Selain dari pada itu pada alga spora dan gametnyapun lazimnya dapat bergerak-gerak aktif itu disebut zoospore atau spora kembara.
DAFTAR PUSTAKA
Priadi, Arif. 2009. Biology 1. Jakarta: Yudhistira. Sulisetijono. 2009. ALGA. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Saptasari, Murni. 2007. Botani Tumbuhan Bertalus Alga. Malang: Universitas Negeri Malang.