Makalah Topik 4 - G30120003 - Sirah Diniati Nea
Makalah Topik 4 - G30120003 - Sirah Diniati Nea
Makalah Topik 4 - G30120003 - Sirah Diniati Nea
MIKROBIOLOGI
TOPIK IV
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
ALGAE
Ganggang ( Alga ) ialah protista yang bersifat fotoautotrof yang bisa membuat makanannya
sendiri dengan cara fotositentis. Pada ganggang/alga ini mempunyai kloroplas dengan
mengandung klorofil atau plastid yang berisi pigmen fotosintetik lainnya. Pada
ganggang/alga ini dapat dengan mudah ditemukan di air tawar maupun air laut. Ada yang
hidup dengan cara menempel di suatu tempat atau melayang-layang di air. Tumbuhan
ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di air, baik air tawar atau air laut, setidak-
tidaknya selalu menempati habitat yang lembab dan basah. Ada yang bergerak aktif dan ada
yang tidak.jenis ganggang yang bergerak aktif mempunyai alat untuk bergerak yang berupa
bulu-bulu cambuk atau flagel.Yang berjumlah satu atau lebi, jenis yang tubuhnya bersel
tunggal dan dapat bergerak aktiv merupakan penyusun plankton, tepatnya fikoplankton. Yang
melekat pada sesuatu yang ada didalam air seperti batu atau kayu, disebut bentos. Mikroalga
umumnya bersel satu atau berbentuk benang. Sebagai tumbuhan, mereka diketahui sebagai
fitoplankton. Fitoplankton memiliki zat hijau daun (klorofil) yang berperan dalam fotosintesis
untuk menghasilkan bahan organik dan oksigen dalam air. Alga berukuran mikro dapat
digunakan sebagai indikator kesuburan suatu perairan. Namun, fitoplankton tertentu
mempunyai peran menurunkan kualitas perairan laut apabila jumlahnya berlebihan. Seperti
kelas Dinoflgellata, tubuh mikroalga memiliki kromatopora atau sel-sel kulit yang
mengandung pigmen warna-warni. Sel tersebut menghasilkan toksin saat berbunga atau
meledaknya populasi alga sehingga menyebabkan kematian ikan. Mikroalga adalah
organisme tumbuhan paling primitif berukuran seluler yang umumnya dikenal dengan
sebutan nama fitoplankton. Habitat hidupnya adalah wilayah perairan di seluruh dunia.
Habitat hidup mikroalga adalah perairan atau tempat – tempat lembab. Secara umum
mikroalga dapat dibagi ke dalam empat kelompok utama:
b) Bacillariophyceae (Diatom)
Bacillariophyceae atau yang dikenal dengan nama Diatom adalah alga yang berasal dari
filum Chysophyta. Kelas ini mendominasi jumlah fitoplankton di laut dan sering
ditemukan dalam perairan tawar dan payau, hidupnya ada uniseluler dan koloni.
Mikroalga ini mudah dikenali karena selnya dilindungi 6 kapsul seperti gelas dan
pergerakannya tidak jelas. Bacillariophyceae memiliki berbagai pigmen klorofil
termasuk karotenoida serta pigmen khusus yang disebut diatomin. Beberapa mikroalga
yang merupakan dalam kelas Bacillariophyceae adalah: Phaeodactylum tricornutum,
Cyclotella sp., Navicula sp., dan Chaetoceros gracilis.
PROTOZA
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa, protozoa adalah berasal dari bahasa
Yunani yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoaadalah hewan
pertama. Protozoa merupakan kelompok lain Protista eukariotik. Kadang-kadang
antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Protozoa dibedakan dari prokariot
karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik.Protozoa dibedakan dari algae
karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karenadapat bergerak aktif dan tidak
berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karenatidak dapat membentuk badan
buah.Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Ukuran tubuhnyaantara
3-1000 mikron. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu seltunggal (unisel).
Namun demikian, Protozoa merupakan sistem yang serba bisa. Semuatugas tubuh dapat
dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Bentuktubuh macam-macam
ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak
menentu. Juga ada memiliki flagel atau bersilia.
1. Ciri-ciri Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum
dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma,
danmitokondria.Ciri-ciri umum :
a. Organisme uniseluler (bersel tunggal).
b. Eukariotik (memiliki membran nukleus).
c. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).
d. Sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup di tempat atau habitat apapun.
e. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof).
f. Hidup bebas, saprofit atau parasit.
g. Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan berperan penting
sebagai indikator polusi.
h. Sejumlah protozoa dapat menimbulkan penyakit.
i. Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup.
j. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela.
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau memiliki
membran sel dari zat lipoprotein dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah.
Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup
autotrof. Pada amuba bila keadaan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau
panas atau kurang makan, maka amuba akan membentuk kista. Didalam kista, amuba
dapat membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan
telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat
keluar. Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu, dia
akan membelah diri seperti semula.
2. Morfologi Protozoa
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa
untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis.
Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada
dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa
pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk
mempertahankan hidupnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak
mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan alga. Kebanyakan protozoa
mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada
dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka
luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia,
dapat mengikat partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras.
Radiolarian dan Heliozoan dapat menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini
sering ditemukan dalam bentuk fosil. Kerangka luar Foraminiferater susun dari CaO2
sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur. Protozoa
merupakan sel tunggal yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia
(kaki semu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif. Berdasarkan
alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke
dalam 4 kelas.
3. Klasifikasi Protozoa
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
a. Rhizopoda (Sarcodina), alat geraknya berupa pseudopoda (kaki` semu)Bergerak
dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel.
Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagianada yang hidup
dalam tubuh hewan atau manusia. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup
bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera,Arcella, Radiolaria.Entamoeba
adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuhorganisme, contohnya Entamoeba
histolityca, Entamoeba coli.
Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan danvakuola
kontraktil.
Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri
basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
radang gusi (Gingivitis)
Foraminifera sp.fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak
bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan
untuk bahan penggosok.
b. Flagellata (Mastigophora), alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk). Bergerak
dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu
untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis.
Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.
Zooflagellata.
Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas). Contohnya : Trypanosomagambiens,
Leishmania dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
Golongan phytonagellata
o Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa dengan
ganggang)
o Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan
ganggang)
o Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya
bilaterkena rangsangan mekanik).
Golongan Zooflagellata, contohnya :
o Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan
penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) Þ lalat Tsetse
(Glossina sp.)
o Trypanosoma cruzl Þ penyakit chagas
o Trypanosoma evansi Þ penyakit surra, pada hewan ternak(sapi).
o Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar
o Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan
c. Ciliata (Ciliophora), alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai
dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai
alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel. Memiliki 2
inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup
sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual,
dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses
reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air
tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella,
Balantidiumcoli .
d. Sporozoa, adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini
dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual)
disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. Marga
yang berhubungan dengan kesehatan manusia Toxopinsmadan Plasmodium.Tidak
memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara
perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah
satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan. Contoh : Plasmodium falciparum,
Plasmodiummalariae, Plasmodium vivax. Gregarina.
4. Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat
hidup pada lingkung anaerobic misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan
ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk
metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer electron
dan atom hydrogen ke oksigen. Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan
memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis
maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan air
maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa
makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara
pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh
kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola.Vakuola kecil
terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola
dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara
fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina.
Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untukditangkap kemudian
dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola
mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam
vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar
kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara
pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang
digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip
mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap
makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan
kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yangterletak
disamping sitosom. Pada umumnya Protozoa membutuhkan suhu optimum untuk
tumbuh antara 16-25°C, dengan suhu maksimumnya antara 36-40°C. Adapun pH
(derajat keasaman optimum) untuk proses metabolismenya adalah antara pH 6-8.
5. Adaptasi Protozoa
Sebagai predator, protozoa memainkan peranan penting dalam mengendalikan
populasi bakteri dan biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel
mereka, beberapa, misalnya amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan
yang lain lagi memiliki bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu
makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seperti
kompartemen disebut vakuola.
Beberapa protozoa memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferative
(misalnya trophozoites) dan kista aktif. Seperti kista, protozoa dapat bertahan hidup
kondisi yang sulit, seperti terpapar ke suhu yang ekstremdan bahan kimia berbahaya,
atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air,atau oksigen untuk jangka waktu
tertentu. Menjadi spesies parasit kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar
tuan rumah, dan memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke yang lain. Ketika
protozoa adalah dalam bentuk trophozoites (Yunani, tropho = untuk memberi makan),
mereka secara aktif memberi makan dan tumbuh. Proses mana protozoa yang
mengambil bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan
kembali ke trophozoite disebut excystation. Nama lain untuk protozoa adalah Acrita.
Mereka dapat menyebabkan malaria atau disentri amuba.
6. Cara Reproduksi
ProtozoaUntuk mempertahankan jenisnya, Protozoa berkembang biak dengan cara
aseksual/vegetatif dan seksual/generatif. Reproduksi secara aseksual, yaitu dengan
cara membelah diri atau pembagian selnya sama. Pembelahan ini dapat terjadi, baik
secara membujur atau melintang pada sepanjang selnya sehingga menghasilkan anak-
anak sel yang dapat berukuran sama atau tidak sama. Jika pada proses pembelahan
diri (pembagiannya) menghasilkandua anak sel, maka disebut pembelahan biner,
namun apabila terbentuk banyak anak sel dinamakan pembelahan bahu rangkap
(multipel fission). Beberapa kelompok Protozoa bereproduksi secara seksual,
yaitudengan cara penggabungan atau penyatuan fisik sementara antara dua individu
kemudian terjadi pertukaran nukleus. Dengan demikian, akan terjadi perpaduan sifat
yang dibawa oleh kedua individu tersebut danmenghasilkan satu individu baru. Cara
pembiakan ini disebut dengan konjugasi.
VIRUS
Virus berasal dari Bahasa Latin venom yang berarti cairan beracun. Berdasarkan sifatnya,
virus digolongkan ke dalam kingdom tersendiri. Virus juga tidak termasuk ke dalam sel,
karena tidak memiliki sitoplasma dan nukelus. Berdasarkan letaknya, virus bisa terdapat
diluar maupun di dalam sel.
1. Diluar sel, virus tidak bisa melakukan aktivitas hidupnya, sehingga hanya berupa
partikel submikroskopis yang mengandung asam nukleat dan dibungkus oleh protein
dan makromolekul lain.
2. Di dalam sel, virus dapat melakukan aktivitas hidup dan memperbanyak diri,
kemudian bisa menginfeksi sel hidup sehingga sel tersebut dapat mengalami
gangguan bahkan kematian pada makhluk hidup yang diinfeksi.
Ketika sudah berada didalam sel, virus memiliki kemampuan untuk mengubah struktur
proteinnya dalam waktu yang relatif cepat. Ciri-ciri virus memiliki ciri khas yang
membedakannya dari mikroorganisme lain, diantaranya yaitu:
1. Ukurannya sangat kecil, yaitu 20-30 milimikron.
2. Merupakan organisme subrenik, karena ukurannya yang kecil sehingga hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron.
3. Tubuhnya mengandung salah satu asam nukleat, DNA, atau RNA saja.
4. Tidak memiliki enzim metabolisme, ribosom, maupun organel sel lainnya.
5. Hanya memerlukan asam nukleat untuk proses reproduksinya.
6. Tidak dapat hidup diluar sel, sehingga hidupnya bergantung pada sel hidup lain untuk
memperbanyak diri.
7. Karena hidupnya bergantung pada sel lain, maka virus merupakan mikroorganisme
parasit.
8. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi jenis atau tipe inang tertentu, jenis inang
yang dapat diinfeksi oelh virus disebut dengan kisaran inang. Penentuan hal tersbut
didasakan pada teori kesesuaian ‘lock and key’, yaitu antara protein luar yang dimiliki
virus dengan molekul reseptor spesifik pada permukaan sel inang.
9. Dapat dikristalkan (sebagai benda mati) dan dicairkan kembali (sebagai makhluk
hidup)
Struktur dan Bentuk virus memiliki variasi dalam segi ukuran, bentuk, maupun komposisi
kimiawinya. Bentuk-bentuk virus, yaitu:
1. Bola
2. Oval
3. Silindris
4. Batang
5. Huruf T
Struktur utama virus adalah asam nukleat yang dapat berupa RNA atau DNA maupun tidak
keduanya. Asam nukleat tersebut dikelilingi oleh subunit protein yang disebut dengan
kapsomer. Susunan kapsomer kemudian membentuk mantel yang disebut dengan kapsid.
Kapsid dan asam nukleat pada virus disebut dengan nukleokapsid. Pada beberapa virus, ada
yang memiliki struktur pembungkus, yaitu membran. Membran tersebut tersusun dari lipid
bilayer dan protein (umumnya glikoprotein). Selain itu, ada juga virus yang memiliki ekor
seperti virus Bakteriofage. Ekor tersebut tersusun lebih dari 20 macam protein.
1. Klasifikasi Virus
Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan:
Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya
Virus tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya sendiri, melainkan hidup menjadi
parasit bagi inang atau tempat hidupnya, yaitu pada bakteri, tumbuhan, hewan,
dan manusia.
Virus Bakteri
Tidak ada satu pun bakteri yang tidak mengandung virus. Virus yang
menginfeksi bakteri yaitu bakteriofag. Bakteriofag dapat berkembangbiak
dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dapat menghancurkan sejumlah
bakteri. Contoh bakteriofag: E. coli.
Virus Tumbuhan
Sebagian besar penyakit tumbuhan disebabkan oleh virus. Bahan genetik dari
virus tumbuhan adalah RNA. Pada tumbuhan, virus dapat menginfeksi secara
langsung ataupun melalui vektor seperti serangga. Virus dapat memperbanyak
diri pada saluran pencernaan serangga dan dapat ditularkan pada tumbuhan
setelah terjadi masa inkubasi pada serangga. Contoh virus tumbuhan: Tobacco
Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
Virus Hewan
Bahan genetik dari virus hewan adalah DNA double helix atau RNA
polinukleotida tunggal. Seperti halnya pada tumbuhan, virus hewan dapat
menginfeksi secara langsung maupun melalui vektor. Contoh virus hewan:
virus influenza, virus Vaccina, dan virus Poliomylitis.
Virus Manusia
Seperti halnya pada tumbuhan dan hewan, virus manusia dapat menginfeksi
secara langsung maupun melalui vektor. Salah satu virus manusia yang dapat
menular melalui kontak langsung maupun vektor, yaitu virus Corona atau
COVID-19 yang sedang ramai menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Virus
tersebut diketahui dapat menular melalui antar manusia maupun dari hewan
seperti kelelawar. Vektor pembawa virus tersebut dapat menginfeksi setelah
terjadi masa inkubasi di dalam tubuhnya dan melakukan kontak langsung
dengan manusia melalui tetesan atau cairan tubuh. Contoh virus lain yang
terdapat pada manusia: virus cacar air, campak, hepatitis, demam berdarah,
diare.
Klasifikasi Virus Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
Molekul penyusunnya dibedakan menjadi:
DNA pita tunggal (DNA ss)
DNA pita ganda (DNA ds)
RNA pita tunggal (RNA ss)
RNA pita ganda (RNA ds)
Klasifikasi Virus Berdasarkan Keberadaan Selubung
Virus yang memiliki selubung. Memiliki nukleoplasid yang dibungkus oleh
membran.
Virus yang tidak memiliki selubung (virus telanjang), hanya memiliki kapsid
(protein) dan asam nukleat.
DAFTAR PUSTAKA
Maret 2021