Tugas Biologi Tentang Alga
Tugas Biologi Tentang Alga
Tugas Biologi Tentang Alga
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latarbelakang
Indonesia dikenal sebagai Negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam.
Sebagai Negara dengan luas wilayah lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita
manfaatkan adalah sumber daya alam hayati. Selain ikan, alternative hasil laut yang bisa
Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan tumbuhan
talus karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Algae (ganggang) dapat dibedakan
Salah satu manfaat dari alga adalah Chrysophyta yang merupakan bagian yang terdiri
dari fitoplankton. Navicula merupakan fitoplankton dilaut sehingga dikenal sebagai grass of
the sea. Beberapa hewan laut kecil seperti udang-udangan dan larva ikan memperoleh
karbohidrat, lemak, dan protein dari diatomae. Sisa diaromae yang telah mati berbentuk
deposit yang disebut tanah diatoni. Tanah diaromae sering dimanfaatkan sebagai penyerap
trinitrogliserin (TNT) pada bahan peledak, campuran semen, sebagai bahan penggosok,
bahan penyaring, solasi penyuling gasoline dan glukosa serta digunakan sebagai bahan untuk
pembuat jalan.
Habitat, habitat alga adalah tempat-tempat yang berair baik air tawar maupun air laut.
Tempat-tempat yang lembab pohon dan lain sebagainya . alga juga dapat dapat ditemukan
pada tempat-tempat yang memiliki suhu-suhu ekstrem tinggi atau ekstrem rendah. Struktur
tubuh sel, individu-individu uniseluler yang dapat bergerak (motil) dengan bantuan bulu
lain: koloni senobium, koloni agregat, filamen, sifoneus, parenkimateus. Susunan sel, alga
memiliki dua tipe sel yang bersifat prokariaotik maupun eukariotik. Tipe plastida yang
dijumpai pada alga adalah kloroplas dengan bermacam-macam pigmen yang diperlukan
untuk fotosintesis.
Pigmen pada alga memperlihatkan variasi warna yang cukup nyata seiring dengan
Klorofil diketahui ada 5 macam yang ditemukan pada alga Yaitu klorofil a dapat ditemukan
pada semua jenis alga. Klorofil b hanya ditemukan pada chlorophyta, dan euglena. Klorofil c
dapat ditemukan pada chrysophyta, pyrrophyta, cryptophyta dan phaeophyta, klorofil d hanya
dijumpai pada rhodophyta, sedangkan klorofil e hanya dimiliki oleh semua genus tribonema
Cadangan makanan, bentuk candangan makanan alga yang disimpan bervariasi antar
kelompok alga . pada chlorophyta berupa amilum seperti pada tumbuhan tinggi. Pada
cyanophyta berupa tepung myxophycean dan pada rhodophyta berupa tepung floridean dan
padaphaeophyta cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Alat gerak, berupa flagel
Daur hidup dan pergantian keturunan, daur hidup adalah proses yang dimulai dari satu
individu sampai terbentuk generasi baru. Selama perkembangan alga melalui sejumlah tahap
yang berbeda dan urutanya disebut sejarah hidup. Dalam daur hidup untuk setiap alga adalah
berbeda, tumbuhan yang mempunyai generasi dengan inti haplit disebut gametofit.dan yang
mengandung inti diploid disebut sporofit. Urutan secara teratur dari gametofit dan sporofit
bahan yang tidak larut dalam air dan bagian luar tersusun oleh pectin. Struktur/susunan sel,
sel alga biru bersifat prokariotik, sedangakan yang lainya bersifat eukariotik.
Dalam makalah ini hanya akan mempelajari empat divisi, yaitu cholorophyta,
pyrrophyta, crysophyta, dan phaeophyta. Yang akan dibahas secara lengkap dan mendetail.
1.1tujuan
a. untuk menyelesaikan tugas botani tumbuhan rendah yang telah diberikan pada saya.
phaeophyta.
Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memilika benruk thalli yang beragam,
uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga bentik (makroalga) dapat
hiduup di perairan tawar dan laut (bold & wynne 1978:1; dawea 1981:59). Makroalga adalah
tumbuhan tidak berpembuluh yang tumbuh melekat pada subtract didasaran laut. Tumbuhan
tersebut tidak memiliki akar, batang daun, bunga, buah, dan biji ssejati (sumich 1979:99;
mnConnaughey &zottoli 1983: 114 lerman 1986:39). Makroalga terbesar didaerah litoral dan
sublitoral. Daerah tersebut masih dapat memperoleh cahaya matahari yang cukup sehingga
proses fotosintesis dapat berlangsung (dawes 1981:13). Makraoalga menyerap nutrisi berupa
fosfor dan nitrogen dari lingkungan sekitar perairan (leviton 2001: 270).
Menurut atmaja & sulistijo ( 1988: 5), makroalga dapat diklasifikasikan menjadi tiga
divisi berdasarkan kandungan pigmen fotosintetik dan pigmen asesoris, yaitu: cholorophyta,
phaeophyta, dan rhodophyta.
Bab 2
2.1Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Ordo : Halimedales
Genus : Caulerpa
2.2 IDENTIFIKASI
A. Pengertian Chlorophyta
Chlorophyta merupakan kelompok besar (lebih dari 7000 spesies) yang anggotanya terdiri
dari algae hijau yang hidup sebagai plankton di air tawar dan sebagian kecil di air laut.
berbentuk filamen nonmotil atau thaloid, dan mempunyai flagella. Sel-selnya dikelilingi oleh
dinding selulosa yang sama dengan tanaman hijau multiseluler seperti halnya kloroplasnya.
Hal ini mendukung argumentasi bahwa Chlorophyta termasuk dalam kingdom tumbuhan.
B. Habitat
Chrysophyta umumnya hidup di air tawar (90%) yang merupakan suatu penyusun plankton
atau sebagai bentos bersel besar ada yang hidup di air laut(10%), terutama dekatpantai. Ada
jenis chlorophyceae yang hidup pada tanah-tanah yang basah. Bahkan diantaranya ada yang
tahan akan kekeringan. Sebagian lainnya hidup bersimbiosis dengan lichenes, dan ada yang
Jenis yang hidup di air tawar bersifat kosmopolit, terutama hidup ditempat yang cahayanya
cukup seperti : kolam, danau, genangan air hujan, pada air mengalir (sungai atau selokan).
Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab
dan kulit batang pohon yang lembab (protococus dan trentepolia). Beberapa anggotanya
hidup dii air mengapung atau melayang, sebagian hisup sebagai plankton. Beberapa jenis ada
C. Struktur Tubuh
Struktur tubuh bervariasi baik dalam ukuran, bentuk maupun susunanya. Untuk mencakup
sejumlah besar variasi tersebut, maka alga hijau dapat dikelompkkan sebagai berikut:
Contoh:chlamidomonas
Contoh:chlorella
Sel senobium (koloni yanh mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai bentuk yang
relatif tetap)
Contoh: stigeoclonium
Foliaceus atau parenkimatis (filamen yang pembelahan sel vegetatif terjadi lebih dari satu
bidang.
Contoh: ulva
Contoh: caulerpa.
D. Struktur sel
1.Dinding sel
Dinding sel tersusunan atas dua lapisan dalam yang tersusun atas selulosa dan lapisan luar
tersusun atas pektin. Tetapi beberapa alga bangsa volvocales dindingnya tidak mengandung
selulosa. Melainkan tersusun atas glikoprotein. Dinding sel caulerpa mengandung xylan datau
mannan.
rangkap. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta karoten
serta berbagai macam xantifil (lutein, violaxanthin, zeaxanthin) kloroplas dalam sel letaknya
mengikuti bentuk dinding sel ( parietal,ex: ulotrix atau ditengah lumen sel (
axial,ex:muogotia). Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi pada siponoles zygnemales
terdapat lebih dari satu kloroplas setiap sel. Bentuk kloroplas sangat berfariasi. Faroasi
Bentuk lembaran
Amilum dari chlorophceae seperti pada tumbuhan tingkat tinggi, tersusun sebagai rantai
glukosa tak bercabang yaitu amilose dan rantai yang bercabang amilopektin. Sering kali
amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam plastida
disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak mempinyai pirenoid merupaka golongan
chlorophyceae yang tinggi tingkatannya. Jumblah pirenoid umumnya dalam tiap sel tertentu
1.
Chlorella
Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuh mikroskopis,
Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme
di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik dan
bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan
dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan Sun Chlorella. Pengembangannya saat
2.
Chlorococcum
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki satu
b.
1.
Chlamidomonas
Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu nukleus
dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata)
Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi
Contoh: Hydrodictyon
Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala.
Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif
dengan zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian
koloninya dan membentuk koloni baru. Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
Contoh: Volvox
Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000 buah. Tiap
sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan
1.
Spyrogyra
Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan. Bentuk tubuh seperti benang, dalam
tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti. Reproduksi vegetatif dengan
Dua benang saling berdekatan, sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan. Ujung kedua
tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran itu
terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. Kedua plasma melebur, disebut
peristiwa plasmogami dan segera diikuti oleh peleburan inti yang disebut kariogami. Hasil
peleburan membentuk zigospora diploid. Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang
1.
Ulva
Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti
lembaran daun. Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora
tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian
secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan
gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid
disebut sporofit. Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami
gambar di bawah).
Gambar 2.5 Siklus hidup Ulva
2.
Chara
Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan. Bentuk talus seperti tumbuhan
tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil. Pada
ruasnya terdapat nukula dan globula. Di dalam nukula terdapat arkegonium dan
Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan zigospora yang berdinding sel. Pada
1.Pergerakan Fototaksis
Pada umumnya sel alga hijau baik sel vegetatif maupun sel generatif dijumpai adanya alat
gerak. Flagella pada kelas chorophyceae selalu bertipe whiplash (akronomatik) dan sama
panjang (isokon), kecuali pada bangsa Oedogoniales memiliki type stefanokon. Flagella
dihubumgkan dengan struktur sel yang sangat halus disebut aparatus neuromotor, merupakan
granula pada pangkal dari tiap flagella disebut blephoroplas. Granula tersebut masing-masing
dihubungkan oleh benang yang letaknya melintang disebut paradesmosa. Risoplas merupakan
benang tegak dan lurus menghubungkan salah satu dari granula (blepharoplas) dengan
Dalam monografi tentang desmid, terjadi pergerakan pada desmid dipermukaan lumpur
dalam laboratorium. Pergrakan tersebut disbabkan adanya stimulus cahaya yang diduga oleh
adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian apical dari sel. Selama
pergerakan ke depan bagian kutub berayun dari satu sisi kesisi yang lain sehingga lendir
E. perkembangbiakan
Gambar 2.7chlorophyta
1.Secara vegetatif
2.Secara Aseksual,
dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa
terjadinya peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi dengan perantara spora, oleh karena
zoopora dibentuk oleh sel vegetative, tetapi beberapa tumbuhan terbentuk dalam sel khusus
disebut sporangia. Zoopora setelah periode berenang beberapa waktu berhenti pada subtract
yang sesuai, umumnya dengan ujung anterior. Flagella dilepaskan dan terbentuk dinding ,
selama proses ini alga mensekresikan lendir yang berperan untuk mempertahankan diri.
2.Secara Seksual,
dengan anisogami. Gamet jantan menyerupai zoospora dan selalu bergerak bebas. Gamet
betina kadang-kadang tidak bergerak, jadi merupakan suatu oogonium. Perkawinan terjadi
karena adanya daya tarik yang bersifat kemotaksis.Zigot biasanya berupa suatu sel yang
hematokrom.
Pada kebanyakan Chlorophyceae pembelahan reduksi terjadi pada perkecambahan zigot, jadi
ganggang hijau adalah organisme haploid. Alat-alat perkembangbiakan seksual dan aseksual
(gamet dasn spora) terdapat pada satu individu, tetapi tiap-tiap individu tidak menghasilkan
kedua macam alat perkembangbiakan itu. Biasanya terdapat suatu deretan tumbuhan yang
selalu berkembangbiak secara vegetatif dan baru kemudian muncul individu yang
berkembangbiak secara generatif. Jadi, meskipun kedua-duanya haploid, ada yang bersifat
vegetatif dan ada yang bersifat generatif. Dengan pemindahan tempat terjadinya pembelahan
reduksi dari zigot ke sporangium pada fase aseksual, terjadilah pergiliran keturunan antara
sporofit yang diploid dengan gametofit yang haploid. Pada pembelahan reduksi terjadi
Yaitu:
1.volvocales
2.tetrasporales
3.ulotichuless
4.oedogonales
5.ulvales
6. chizogonales
7.cholorococales
8.simphonales
9.siphonocladales
10.zygnematales.
Sedangkan menurut mattox dan stewart (1984 ) ada 5 klas cholorphyta yaitu:
1.Micromonadophyceae
2.Charophyceae
3.Pleurastrophyceae
4.Ulvuphyceae
5.cholorophyceae
F. Cadangan Makanan
Cadangan makanan pada chlorophta berupa amilum seperti pada tumbuhan tinggi, tersusun
sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilase dan rantai yang bercabang amilopektin.
Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam
plastida yang disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid dan jenis
yang demikian ini merupaka golongan chorophycae yang telah tinggi tingkatanya. Bab 3
divisi pyrrophyta
3.1Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Dinoflagellates
Phylum :Dinophyta
Order :Gonyaulacales
3.2 IDENTIFIKASI
Gambar 3.1Vpyrrophyta
A. PENGERTIAN
Pyrrophyta atau lebih dikenal sebagai Dinophyceae atau Dinoflagellata (nama ini berasal dari
gerakan berputar dari sel swimming )merupakan protista yang hidup di laut atau air tawar,
dikelompokkan sebagai protista autotrof oleh adanya klorofil a dan c , tetapi tidak
mempunyai klorofil b pigmen xantophil yang khas yaitu peridinin, neoperidinin, dinoxanthin
karoten yang memberikan warna coklat ataudan neodinoxanthin) dan warna coklat emas.
B. Habitat
Pyrrophyta berasal dari lautan (dominan) tetapi ada beberapa ratus spesies yang lain yang
berada di air segar. Pyrrophyta memiliki variasi nutrisi yang besar dari autototropik ke bentuk
heterotropik yang mana terdapat vertebrata parasit dan ikan atau alga phagocytiza yang lain.
C. Struktur Tubuh
Organisme ini memiliki peranan sebagai plankton baik di air tawar dan di air laut. Meskipun
lebih berfariasi bentuk yang ditemukan di air laut. Klas dinophyceae motil tersusun oleh
epiko dan hipokon yang terbagi secara melintang oleh girdre (sabuk/ sigulum)
Epikon dan hipokon paa umumnya dibagi menjadi sejumlah lempengan (teka) dan jumlah
Bentuk sel tunggal contoh: peridinium dan ceratium berbentuk filament yang bercabang-
cabang, contoh: dinotrix dan dinoclanium susunan sel: anggota pyrrophyta banyak yang
ditemukan tanpa adanya dinding sel, sedangkan anggota yang memiliki dinding sel terdiri
D. STRUKTUR SEL
Pembagian Pyrrophyta dalam 2 golongan berdasarkan pada ada tidaknyanya penutup sel
(ampiesma) yaitu yang telanjang (unarmored) dan mempunyai penutup sel (theca). Pada
theca terdapat pelat-pelat seperti baja dengan komponen utama sellulosa. Jumlah dan letak
Mempunyai bintik mata (stigma), berupa kumpulan butir lipid yang mengandung pigmen
karetinoid.
Tubuh dinoflagellata primitif pada umumnya berbentuk ovoid tapi asimetri, mempunyai dua
flagella, satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut sulcus
dan memanjang ke bagian posterior. Sedangkan flagella yang lain ke arah transversal dan
ditempatkan dalam suatu lekukan (cingulum) yang melingkari tubuh atau bentuk spiral pada
beberapa belokan. Lekukan tranversal disebut girdle, merupakan cincin yang simpel dan jika
berbentuk spiral disebut annulus. Flagellum transversal menyebabkan pergerakan rotasi dan
Sel Dinoflagellata terbagai secara transversal oleh cingulum menjadi epiteka dan hipoteka.
Pada Peridinium, epiteka tersusun atas 2 seri: apical dan precingular. Pada beberpara genus
terdapat seri pelat yang tidak sempurna pada permukaan dorsal dengan 1-3 pelat interkalar
anterior (a). Hipoteka tersusun atas 2 seri transversal: cingular dan antapikal juga sering
E. Dinding Sel
Dinding sel pada umumnya mengandung selulose, hal ini akan memberikan struktur
karakteristik dari teka amfisema adalah nama yang digunakan untuk lapisan terluar khusus
dari sel Dinophyceae. Semua tipe mempunyai membran plasa yang berkesinambungan
dengan membran flagel pada bagian luar. Pada umumnya terdapat sejumlah pori dalam
Pyrrophyta bersifat fotoautotrof atau heterotrof, sebagai saprofit, parasit, hidup bersimbiose
atau holozoik sehingga dinamakan pula sebagai Dinoflagellata karena mempunyai sepasang
Karakteristik dari organisme ini dari eukariotik lainnya adalah tetap memadatnya kromosom
G. Pigmen
Pigmen klorofil klorofil a dan c, peridinin, pirenoid kadang ada atau tidak ada.
H. Cadangan Makanan
I.Perkembangbiakan
a. Cara Perkembangbiakan
Pyrrophyta memiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara:
1.Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel memiliki panser, maka
selubung akan pecah. Dapat juga dengan cara protoplas membelah membujur, lalu keluarlah
dua sel telanjang yang dapat mengembara yang kemudian masing masing membuat panser
lagi. Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding mengadakan
2.Sexual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat mengadakan perkawinan
Glenodinium)
Kista-kista tidur dalam dasar laut, tertimbun oleh sedimen. Jika tak terganggu oleh kekuatan
fisik atau alam, mereka dapat berada di dasar laut dalam kondisi tertidur untuk waktu
bertahun-tahun. Jika terdapat kandungan oksigen dan kondisi memungkinkan, mereka daapt
Jika suhu hangat dan banyak cahaya yang merangsang perkecambahan ini, kista akan pecah
dan mengeluarkan sel yang dapat berenang. Sel ini direproduksi oleh pembelahan sederhana
Jika kondisi tetap optimal, sel akan terus membelah diri secara berlipat, dari dua menjadi
empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya. Setiap satu sel dapat menghasilkan beberapa
Pada saat nutrisi telah habis, pertumbuhan sel berhenti dan terbentuklah sel-sel gamet. Setiap
dua sel gamet yang berbeda bersatu membentuk satu sel baru yang berkembang menjadi
sebuah zigot dan akhirnya menjadi kista. Kista ini lalu jatuh ke dasar laut dan dapat berbiak
Mayoritas dari dinoflagellata berasal dari lautan, tetapi ada beberapa spesies yang lain yang
hidup dia sungai sungai. Dinoflagellata adalah kompenin yang penting dari plankton,
khususnya pada kondisi hangat. Sebagai penambahan, beberap spesies adalah benthic atau
Dinoflagellata memiliki variasi nutrisi yang besar, dari range nututropik ke bentuk
heterotropik, yang mana terdapat juga invertebrata parasit dan ikan atau alga phagocytiza
Pertumbuhan yang cepat dari plankton dinoflagellata mungkin akan menghasilkan warna
coklat atau merah perubahan air disebut red tides. Red tides biasanya terjadi pada air pesisir
pantai dan muara. Beberapa dinoflagellata menghasilkan red tides adalah luminiscent.
Spesies lain mungkin mengandung racun yang dapat dilepaskam kedalam air atau
terakumulasi dalam rantai makanan. Dalam beberapa kasus, racun dapat menyebabkan
lematian ikan atau menyebabkan keracuna manusia yang makan makanan yang
Penyebab dari berkebangnya dinoflagelata dan umumnya berhubungan dengan kondisi lokal.
Konsentrasi yang tinggi dari sel menghasilkan red tides kadang-kadang diikuti pengkayaan
dari air dengan adanya upwelling atau runoff.A sekuen yang khas untuk red tides.
Red tides kadang-kadang bermula dari estuaries dan kemudian berkembang kepesisir pantai.
Dampak dari red tide pada komunitas lautan bergantung pada spesies tersebut. Oksigen
mungkin dihabiskan oleh prose respirasi dari dinoflagelata pada saat malam dan dengan
dekomposisi sel ketika masa perkembangan berakhir. Beberapa efek mungkin akan
Hanya sedikit dinoflagelata adalah racun(steidinger, 1983; steidinger and baden 1984; taylor,
1985). Biasanya masing-masing spesies membentuk campuran racun yang berbeda. Racun
yang utama adalah saxitoxin dan itu dihasilkan oleh alexandrium, brevetoxin dihasilkan oleh
biasanya terjasi setelah memakan ikan atau moluska yang mengamulasi racun yang memakan
dinoflagellata.
A.Red tides
Principal genus
Principal toxin
Paralytic sheifish
poisoning
Alexandrium(=protogonyalx)
Pychodiscus
Gambierdiscus
Dinophysis
Saxioxin
Brevetoxin
Ciguatoxin dan
Maititoxin
Okadaic acid
Pertumbuhan yang cepat dari pyrrophyta akan menghasilkan gamet coklat atau merah pada
air sehingga disebut red tides. Red tides biasanya terjadi pada air pesisir pantai dan muara,
bebrapara pyrrophyta yang mengakibatkan red tides adalah luminescen. jumlah fitoplankton
berlebih di sebuah perairan berpotensi membunuh berbagai jenis biota laut secara massal.
insang- insang ikan penuh dengan fitoplankton. Akibatnya, lendir pembersihnya menggumpal
karena fitoplanktonnya berlebih dan ikan pun sulit bernapas. Padahal, mereka terus
bergerak," Dugaan di atas diperkuat dengan terjadinya peristiwa pada sore hingga malam
hari. Saat itulah fitoplankton membutuhkan oksigen sehingga terjadilah perebutan oksigen.
Siang hari, oksigen terlarut justru berlebih karena proses fotosintesis, Misalnya pada perairan
teluk Jakarta, karena perairan ini terkenal memiliki nutrien tinggi seiring tingginya limbah
organik yang dibawa sungai ke laut. Dampaknya, perairan Teluk Jakarta kelewat subur bagi
pertumbuhan fitoplankton yang membutuhkan unsur nitrogen (N) dan fosfat (P) untuk
berkembang. Limbah rumah tangga dan industri, di antaranya limbah deterjen dan limbah
organik nonlogam berat, merupakan penyedia utama P dan N. Peristiwa ledakan fitoplankton
tidak hanya berakibat negatif. Sisi positifnya, ketersediaan fitoplankton dalam jumlah banyak
pertanda baik bagi peternakan kerang, terutama kerang hijau (Pena viridis). Selain itu, ikan-
ikan yang berada di Laut senantiasa tercukupi kebutuhan makanannya. Namun di sisi lain,
kelebihan fitoplankton mengganggu estetika perairan untuk wisata bahari. Red Tide spesies
fitoplankton pyrrophyta itu terjadi, menurut Said Mustafa disebabkan empat faktor. Pertama,
pengayaan unsur hara dalam dasar laut atau eutrofikasi; Kedua, perubahan
hidro-meteorologi dalam sekala besar; Ketiga, adanya gejala upwelling yaitu pengangkatan
massa air yang kaya akan unsur hara ke permukaan, dan; Keempat, akibat hujan dan
masuknya air tawar ke laut dalam jumlah besar. Banjir bandang, misalnya, bisa juga
membuat air laut pantai timur di Aceh terkena red tide, katanya
Keempat faktor itu, menurutnya, merupakan faktor penyebab terjadinya red tide spesies
fitoplankton pyrrophyta berwarna merah. Spesies ini akan hilang dengan sendirinya, bila
ekosistem dalam air kembali seimbang, yaitu kembali pada kondisi normalnya. Perubahan
warna air laut terjadi, jika warna merah karena dominasinya spesies alga merah
(Dinoplagelata) yang mekar dan tumbuh dari dasar laut melampui batas normalnya.
Biasanya masing-masing spesies membentuik campuran racun yang berbeda, racun yang
utama adalah saxitoxin dan yang dihasilkan oleh Alexandrium, brevetoxin dihasilkan oleh
terjadi setelh memakan ikan atau molusca yang megakumulasi racun dari pyrrophyta Tidak
semua biota laut yang mati karena fitoplankton berbahaya bila dikonsumsi, di antaranya
bergantung pada jenis fitoplankton. Secara umum terbagi dua, yakni jenis harmful algae
bloom (HAB) dan non-HAB. Bila berlebih, keduanya berbahaya bagi ikan. "Tidak masalah
mengonsumsi ikan yang penyebab kematiannya adalah algae tidak beracun. Dari 20 jenis
algae penyebab ikan mati, 17 di antaranya pernah ditemukan di Teluk Jakarta. Tiga di
antaranya yang ditemukan di perairan di utara Jakarta adalah jenis Dinophysis spp,
Alexandrium spp, dan Pseudonitschia spp. seseorang yang mengonsumsi kerang yang
mengandung algae jenis Alexandrium spp, dapat terkena kanker hati paralytic shellfish
poisoning (PSP). Jenis racunnya disebut saxitoxin. Berdasarkan penelitian yang pernah
diterapkan pada tikus, racun saxitoxin berdaya bunuh 1.100 kali dibandingkan sianida,
sedangkan bisa ular kobra "hanya" berdaya bunuh 500 kali. Sedangkan daya bunuh tertinggi
terdapat pada algae Gambierdiscus toxicus dengan meitotoxin-nya yang berdaya bunuh
22.000 kali. Menurut Zaenal, salah satu cara melindungi Teluk Jakarta -khususnya dari
permukiman. Selain itu, perlu semacam lembaga yang khusus memonitor ketat dampak
Dinoflagellata dalam jumlah yang kecil sebagai penyusun komunitas plankton laut, tetapi
lebih melimpah di perairan tawar. Fenonema menarik yang dihasilkan oleh Pyrrophyta adalah
kemampuan bioluminescence (emisi cahaya oleh organisme), seperti yang dihasilkan oleh
Fenomena lainnya adalah pasang merah (red tide) yaitu blooming Pyrrophyta dengan 1- 20
1. Kematian ikan dan invertebrata, jika yang blooming adalah Ptychodiscus brevis,
2. Kematian invertebrata jika yang blooming adalah Gonyaulax, Ceratium dan Cochlodinium
3. Kematian organisme laut, yang lebih dikenal sebagai paralytic shellfish poisoning, jika
yang blooming adalah Gonyaulax.
Species yang hidup di air laut dari genus Gymnodinium dan Gonyaulax menyebabkan pasang
merah ( red tide) terutama di daerah pantai New England, Florida, California dan Eropa
yang menyebabkan paralitic shellfish poisoning (PSP). Di bawah kondisi lingkungan yang
ideal dan didukung adanya substansi pertumbuhan menyebabkan populasi species tertentu
bertambah jumlahnya. Riegel (1949) menggambarkan bahwa red tide di Monterey Bay,
California kepadatan Gonyaulax mencapai 20 sampai 40 juta organisme per cm3. Namun
demikian red tide tidak selalu merah, ada kemungkinan berwarna kuning atau coklat.
Konsentrasi substansi metabolic toxic tertentu (saxitoxin) dengan level yang tinggi
menyebabkan kehidupan organisme di laut akan terbunuh. Pada tahun 1972 red tide yang
terjadi di pantai New England dan Florida, jutaan burung, ikan dan hewan lainnya telah
Gymnodinium merupakan contoh Dinoflagellata yang tubuhnya tidak tersusun oleh pelat-
pelat. Banyak dijumpai hidup di air tawar dan air laut, merupakan dinoflagellata yang
cingulumnya terletak di tengah-tengah dan melingkari sel dengan sempurna dan berakhir
Ceratium hidup di air laut ataupun air tawar, mempunyai tiga prosesus dinding sehingga
berbentuk seperti terompet, yang satu pada akhir tubuh, sedang yang dua ditempat tubuh lain
yang tidak digunakan untuk berlabuh. Histiophysis mempunyai bentuk seperti kendi dan
DIVISI CHRSOPHYTA
(Ganggang keemasan)
4.1 Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Kingdom : Chloromaiveolata
Divisi : Heterokontophyta
Class : Chrysophyta
4.2 IDENTIFIKASI
A. Pengertian Chrysophyta
Nama Chrysophyta berasal dari bahasa yunani yaitu Chryos yang berarti emas. Chrysophyta
adalah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Ganggang
Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae),
Kelas alga keemasan (Chrysophyceae), Kelas Diatom (Bacillariophyceae).
a.Xanthophyceae
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya
hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang
berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan
disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi
peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium
membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru. Reproduksi secara vegetatif dengan
membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang
Gambar 4.2 Vaucheria sessilis menunjukkan struktur reproduktif (antheridium di antara dua
oogonia)
b.Chrysophyceae
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu,
c.Bacillariophyceae (diantomae)
Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau parit. Tanah yang
mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni.
Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca).
B. Habitat
Habitat Chrysophyta biasanya terdapat ditempat-tempat yang basah, air laut, air tawar dan
ditanah yang lembab. Untuk xantophyceae hidup di air tawar, air laut dan tanah dan
chrysophyceae hidupnya di air laut dan air tawar sedangkan bacillariopphyceae di air laut, di
C. Struktur tubuh
Bentuk tubuh
Chrysophyta kebanyakan bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) dan
Pigmen
karoten dan xantofil. Disamping itu Chrysophyta mempunyai pigmen fotosintesis termasuk
Macam klorofil
Chrysophyta memiliki klorofil A dan C dan klorofil tersebut tersimpan didalam kloroplas
Susunan Tubuh
c). bacillariophyceae
berbentuk koloni dengan bentuk tubuh simetri bilateral (pennales) dan simetri radial
(centrales)
D. Cadangan Makanan
Cadangan makanan pada Chrysophyta berupa tepung krisolaminarin. Dan bahan simpanan
utamanya adalah minyak dan krisolaminarin (leukosin) dan kanjinya tidak menimbun.
E. Struktur Sel
Gambar. Diatoms
Dinding sel
Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada dinding selnya maka terdiri dari lorika
(ex.Dinobryon dan kephryon). Atau tersusun dari lempengan silicon (ex. Sinura dan
mallomonas) atau tersusun dari cakram kalsium karbonat (ex. Syracospoera). Struktur selnya
Isi Sel
>Xantophyceae
.> chrysophyceae
Berinti tunggal
>bacillariophyceae
karotin, xantofil
Kloroplas
perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids disekitar periphery
kloroplas (girdle lamina). Kloroplas terdiri dari dua membrane (CER), jarak periplastida
antara dua kloroplas dan retikulumendoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur.
Ribosom
Alat gerak
Chrysophyta memiliki alat gerak yang terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga
(struktur dasar flagel pada alga mirip dengan flagel pada mahluk hidup lain. Susunan benang
flagel menunjukkan pola 9+2 dengan tipe akronematik (whiplash) dan pantonematik (tinsei).
Kedudukan dan keadaan flagelumnya berbeda, selnya boleh menjadi uniflagerum atau
biflagerum. Jika biflagelat, flagelumnya mungkin sama panjang atau tidak. Tingkat flagenta
yang paling tinggi yaitu heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan
berbentuk koloni.
Sel heterokontous mempunyai 2 flagel yaitu flagel licin dengan bulu kaku seperti pipa atau
Vakuola Kontraktil
Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel (tergantung pada spesies) yang terletak
dekat dasar dari flagel. Masing-masing fakuola kontrakil terdiri atas vesikel kecil yang
berdenyut dengan interfal yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Fakuola kontraktil yang
Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan golgi adalah organela yang
terdapat pada sel eukariotik, baik hewan maupun tumbuhan yang strukturnya terdiri dari
Nukleus
Nukleus dan kloroplas dihubungkan oleh membran kloroplas ER yang mana berhubungan
Secara umum perkembangbiakan pada Chrysophyta terjadi secara generatif dan vegetatif.
Dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi terjadi menjadi 2 macam yaitu: 1).
Koloni memisah menjadi 2 atau lebih (sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian
membentuk koloni yang baru). 2). Sporik dengan membentuk 2 oospora (untuk sel yang tidak
berflogel) dan statospora (tipe spora yang unik yang ditemukan pada Chrysophyta, dengan
bentuk speris dan bulat, dinding spora bersilla, tersusun atas 2 bagian yang saling tumpang
tindih, mempunyai lubang atau pore ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin).
fragmentasi secara sporik, dengan pembentukan zoopora misalnya tribonema. Dengan cara
Sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru.
b.sporik, dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel yang tidak berflagel) dan statospora.
Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada crysophyta, khususnya pada
kelas chrysophyceae dengan membentuk speris dan bulat. Dinding spora bersilia tersusun
atas 2 bagian yang saling tumpang tindih, mempunyai lubang atau poredan ditutupi oleh
-berornamen dan
-berduri, ketiga bentuk tersebut dapat diketemukan pada genus yang non motil.
Contohnya : chysomonadales.
Pada genus yang motil statospora yang diketemukan berada pada fase istirahat, yaitu: flagel
tertarik kedalam dan membentuk bagian yang sperik atau bulat selanjutnya flagel mengalami
diferensiasi internal dari protoplasma yang sperik. Yang terpisah hanya bagian membran
plasma dari bagian periferi protoplasma asli. Kemudian sekresi dari dinding antara dua
membran plasma yang baru terbentuk, kecuali daerah sirkuler, nantinya akan membentuk
lubang.
G. Manfaat
fitoplankton dilaut sehingga dikenal sebagai grass of the sea. Beberapa hewan laut kecil
seperti udang-udangan dan larva ikan memperoleh karbohidrat, lemak, dan protein dari
diatomae. Sisa diaromae yang telah mati berbentuk deposit yang disebut tanah diatoni. Tanah
diaromae sering dimanfaatkan sebagai penyerap trinitrogliserin (TNT) pada bahan peledak,
campuran semen, sebagai bahan penggosok, bahan penyaring, solasi penyuling gasoline dan
dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan
piringan hitam. Chrysophyta merupakan bagian yang terdiri dari fitoplankton. Navicula
merupakan fitoplankton dilaut sehingga dikenal sebagai grass of the sea. Beberapa hewan
laut kecil seperti udang-udangan dan larva ikan memperoleh karbohidrat, lemak, dan protein
dari diatomae. Sisa diaromae yang telah mati berbentuk deposit yang disebut tanah diatoni.
Tanah diaromae sering dimanfaatkan sebagai penyerap trinitrogliserin (TNT) pada bahan
peledak, campuran semen, sebagai bahan penggosok, bahan penyaring, solasi penyuling
gasoline dan glukosa serta digunakan sebagai bahan untuk pembuat jalan.
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya
hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang
berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan
disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi
peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium
membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru. Reproduksi secara vegetatif dengan
membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu,
contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura. Diatom banyak ditemukan
dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau parit. Tanah yang mengandung diatom
berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni. Dinding sel tersusun atas
dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca). Reproduksi secara aseksual yaitu
5.1Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisio : Phaeophyta
Klas : Phaeophyceae
5.2 IDENTIFIKASI
A.Pengertian
Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu kelas dari dari ganggang berdasarkan
zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang
menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae
adalah klorofil A dan C serta karoten. Sebagian besar Phaeophyceae terdapat dilaut, hanya
ada tiga jenis saja yang hidup di air tawar dan jenis-jenis ini merupakan jenis yang langka.
Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak mendominasi
bagian lateral daerah artik dan antartik. Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang
hidup didaerah tropic dan subtropik. Sebagian besar dari phaeophyceae hidup melekat pada
Paeophyta atau ganggang coklat dibagi menjadi tiga golongan, berdasarkan tipe pergantian
keturunan. Ganggang coklat ini hidup pada air laut, hanya beberapa jenis saja yang di
temukan di air laut,hanya bebepa saja yang hidup di air tawar, di laut samudra, di daerah
Ganggang coklat ini masuk dalam satu kelompok yang sangat besar, Heterokontopyta,suatu
eukaryotic kelompok organisma yang di bedakan secara mencolok, ganggang ini lebih
temukan sekitar 500 genus dengan 5600 spesies. Pada daerah tropis, beberapa spesies ini
Semua ganggang coklat berbentuk benang atau lembaran, bahkan ada yang menyerupai
ganggang coklat bersifat makroskopis,dan dapat mencapai ukuran lebih dari30 meter, danm
B.Habitat
Phaeophyta sebagian besar hidup di air laut hanya beberapa saja yang hidup di air tawar. Dan
ada yang terdampar di pinggir pantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat semacam
akar (hold fast). Phaeophyta ini juga hidup di tempat yang bersuhu dinggin dan sedang.
Phaeophyta ditemukan di seluruh dunia. Hampir semua adalah organisme laut dan lebih
dingin, air aktif, meskipun beberapa lebih suka iklim tropis dan subtropis. Phaeophytes yang
lebih sejuk karena iklim sejuk air itu mampu bertahan lebih tinggi konsentrasi karbon
dioksida, yang digunakan dalam fotosintesis. Mereka ditemukan di lepas pantai hampir setiap
negara. Mereka adalah bagian penting dari flora laut, karena menyediakan makanan, tempat
C.Struktur tubuh
Tubuh selalu berupa talus yang multi seluler yang berbentuk filament atau lembaran atau
menyerupai semak atau pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-
jenis yang hidup di lautan daerah iklim, dingin. Panjang tubuh maximum mencapai 100m.
D.Struktur sel
Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel menandung selulose dan asam
alginate.
Umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel, yang tersusun dari tiga macam polimer, yaitu
: selulosa, asam aginat, fukan dan fukoidin. Dimana algin dan fukoidin lebih kompleks dari
selulosa dan gabungan dari keduanya membentuk fikokoloid. Kadang-kadang dinding selnya
juga mengalami pengapuran. Inti selnya berinti tunggal, bagian pangkal berinti banyak.
Kloroplas dengan berbagai macam bentuk, ukuran dan jumlah. Ganggang coklat ini memiliki
pigmen klorofil a dan c, ? karoten dan mengandung xantofil (Fukoxantin yang terdiri dari
memiliki cadangan makanan berupa laminaria , sejenis karbohidrat yang meyerupai dekstrin
yang lebih dekat dengan selulosa daripada zat tepung. Selain laminarin juga ditemukan
E.Perkembang biakan
(aplanospora dan zoospora). Zoospora yang dihasilkan memiliki 2 flagel yang tidak sama
panjang dan terletak di bagian lateral. Reproduksi generatif dengan membentuk alat kelamin
yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina. Didalam konseptakel jantan terdapat
anteridium dan di dalam konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan ovum.
kecil yang dibentuk di bagian basal dari thalussnya atau dapat pula dilakukan secara
G.Pembuahan
Sebelum terjadi pembuahan banyak antherezoid mengelilingi sel telur. Pada gangang ini
terbentuk 8 sel telur biasanya hanya satu antherozoid yang masuk ke sel telur. Dalam waktu
satu jam kedua intinya melebur dan terjafilah inti diploid. Zigot segera membentuk dindind
yang berlendir dan dapat melekat pada subtract ziigot membentuk dinding yang membentuk
tonjolan yang akan membentuk rhizoid hingga adanya polaritas. Factor luar seperti suhu , ph,
dan adanya zat pengatur di dalam sel telur merupakan factor perangsang bagi terjadinya
polaritas.karena adanya cadangan makanan yang cukup didalam telur . maka mula-mula
atergantung dari foto sintesis tubuh yang membentuk bersifat diploid dan pembelahan reduksi
Fucus vesiculosus, banyak terdapat di laut dalam.Berkembang biak secara oogami dengan
menghasilkan ovum dan sel gamet jantan menghasilkan spermatozoid.Sel gamet jantan dan
sel gamet betina masing-masing di hasilkan oleh tumbuhan yang berbeda.sel gamet jantan
Sargasum siliquosum, hidup dengan baik di tepi laut yang dangkal. Umumnya menempel
pada batu karang. Dipantai yang bersuhu sedang, Sargasum tumbuh subur sehingga menutupi
permukaan laut.
Turbinaria australis, hidup dengan baik di tepi laut yang dangkal. Umumnya menempel pada
batu karang.
Cytoseira sp, Berbentuk tegak, warna coklat, sumbu tegak silindris, talus besar seperti pita,
bertepi rata, tersusun agak berhadapan atau berselingdan bulat agak bulat tersusun seri,
Chnoospora implexa
C. implexa bentuk padat Branched sebagai bantal-bantal besar sebagai diameter 40 cm, tetapi
mereka biasanya lebih kecil.Memiliki cabang dari 2 sampai 5 mm diameter yang solid di
tengah, dan warna coklat keabu-abuan untuk cahaya. Rumput laut ini menyerupai
Rosenvingea intricata, tetapi biasanya ditemukan tumbuh di pasang renang pada basal batu,
sementara R. intricata ditemukan pada karang dan flat di pasang renang di batuan kapur.
Chnoospora minima
tumbuh di habitat intertidal tinggi di sepanjang pantai di mana batu besar gelombang
istirahat. Ini sering muncul di saat musim gelombang tinggi menyerang pulau-pulau dan
kemudian mati kembali ketika calmer laut berlaku. Warna coklat gelap dan tinggi bervariasi
dari 3 sampai 15 cm.Rumput laut ini sering memiliki fuzzy pertumbuhan diatoms dekat
dengan tips dari cabang.
C adalah sinuosa melubang saclike rumput laut yang emas dalam warna coklat dan dapat
memiliki kelancaran atau membelit permukaan. Hal ini dapat dilihat di beberapa habitat.
Setelah tumbuh intertidally atau lainnya pada seaweeds biasanya kecil, dari 1 hingga 5 cm
diameter, tetapi ketika tumbuh di pasang renang dan karang flat ini cukup besar, hingga
diameter 20 cm.
. D. australis adalah kedalaman air yang melimpah rumput laut di Hawaii. Hal ini sering
ditemukan di tempat tidur yang luas lebat di luar crests karang di kedalaman antara 3 sampai
dengan 20 m, dan kadang-kadang juga hadir pada karang flat. Warna coklat gelap dengan
bintik-bintik, ukuran bervariasi dari 10 sampai 40 cm, dan Blades adalah rata, dari 1 hingga 2
cm, dengan midrib dan ruffled margin.Rumput laut ini menghasilkan bau yang kuat, seperti
D. plagiogramma.
D. Rumput laut ini sama dengan D. australis tetapi lebih kecil, dari 5 sampai 20 cm tinggi,
dan telah sempit Blades, dari 0,5 hingga 1 `cm. plagiogramma adalah coklat dan Blades telah
ruffled margin dan midrib.Hal ini ditemukan pada batu di pantai tentang tingkat nol pasang,
D. acutiloba telah rata, spirally berputar Blades dari saya untuk 2 mm cabang yang luas
dalam pola dan Y tidak mempunyai 'midrib.Ukuran bervariasi dari 3 hingga 20 cm, dan
warna coklat cahaya. Rumput laut ini umumnya ditemukan di pasang renang, karang flat, dan
sampai 5 mm lebar yang telah berkembang tips dan tidak midrib. Rumput laut ini adalah
membangun, dari 2 sampai 10 cm tinggi, dan berkembang di bawah intertidal habitat batu
karang dan flat D. Rumput laut ini tidak memiliki cabang samping kecil seperti D.
sandvicensis. sandvicensis.
Dictyota divaricata
menunjuk untwisted rata cabang tanpa midribs yang 0,5 sampai 3 mm lebar. Ini rumput laut
mencapai ketinggian 5 cm dan sering ditemukan tumbuh lain lain Ganggang di pasang
renang, karang flat, dan lebih mendalam di kedalaman di antara cabang-cabang karang.
Dictyota friabilis
D. friabilis adalah lampu hijau kebiru-biruan-warnawarni dengan lebar rata cabang dari 3
hingga 10 mm yang telah berkembang tips dan kekurangan yang midrib. Rumput laut ini
tumbuh di batu atau lainnya Ganggang minum, dan ditemukan di pasang renang, karang flat,
seringkali tetapi tidak selalu memiliki banyak cabang samping kecil. Rumput laut ini
Endarachne binghamiae
binghamiae biasanya ditemukan selama musim dingin bulan tinggi di pantai intertidal batu.
Rumput laut ini adalah cahaya coklat, unbranched, dan bentuk kecil tufts beberapa Blades 2
sampai 5 mm dan lebar 5 sampai 15 cm panjang berkembang dari satu pegangan erat.
G. breviarticulata sangat umum rumput laut dari garis pantai colonizing batu yang sangat
tinggi intertidal habita. Ia terdiri dari banyak masai filaments denda yang membentuk sepon,
ropelike berjambul dari I ke 5 cm panjang. Biasanya emas dalam warna coklat, kadang-
kadang mungkin muncul karena hijauan mikroskopis biru-hijau epiphytically alga yang
perforations. Rumput laut ini dapat mencapai diameter 30 cm tetapi lebih sering lebih kecil.
Hal ini umumnya ditemukan di pasang hangat dan kolam renang di karang dangkal flat.
Lobophora variegata
L. ceper variegata adalah rumput laut dari 1 sampai 8 cm prostrately yang tumbuh di atas
batu substrates tetapi hanya terpasang di beberapa tempat. Orange ke coklat gelap dengan
tanda-tanda radial, dijumpai di bawah intertidal habitat, di pasang renang, dan karang flat.
Padina australis
P. australis adalah rumput laut dengan rata-terguling dalam margin yang menjadi sempit
Splits kipas angin berbentuk bagian. Ini adalah cahaya dalam warna coklat dan sedikit
calcified. Terlampir oleh satu pegangan erat, ia dapat dari 5 sampai 20 cm tinggi dan
Padina japonica
P. japonica dicirikan oleh flat blade terguling ke dalam lingkaran dan di-terguling margin.
Atas permukaan yang blade adalah keputih-putihan karena kehadiran Kalsium Karbonat,
sedangkan bagian bawah permukaan, dengan kurang proses mengeras menjadi kapur, yang
kecoklatan. Rumput laut ini sangat umum di laut dangkal renang, di mana ia mencapai
Padina thivyi
P. thivyi memiliki tekstur keras, di-terguling margin, dan warna abu-abu keputih-putihan
karena kehadiran Kalsium Karbonat. Biasanya bentuk tikar tebal dari 2 sampai 10 cm pada
Ralisia pangoensis
Ada beberapa jenis Ralisia ditemukan di Hawaii.. Mereka adalah coklat gelap crustose
seaweeds yang tumbuh di atas batu radially minum. Mereka taat tegas ke bawah dengan
hanya luar margin gratis. From 1 to 6 cm in diameter, these seaweeds can be found in almost
any tide pool or reef habitat. Dari 1 sampai 6 cm diameter, seaweeds ini dapat ditemukan di
R. intricata bentuk emas-coklat bantal-bantal dari 3 sampai 10 cm dan tinggi dari 5 sampai 15
cm diameter. . Ia telah bulat rongga cabang dari 2 sampai 5 mm diameter. Rumput laut ini
menyerupai Chnoospora implexa, tetapi ditemukan pada karang dan flat di pasang di kolam
renang sedangkan C batu kapur. Implexa biasanya ditemukan di basal pasang renang.
Sargassum echinocarpum
di pasang renang, dan karang flat. Memiliki emas untuk coklat gelap seperti daun-Blades
dengan pertengahan tulang rusuk batang dan merata. Blades yang biasanya kurus tapi
kadang-kadang lancar. Ada kecil sering membengkak gas yang mempunyai bladders merata
tangkainya. Rumput laut ini dapat dari 5 sampai 70 cm panjang dengan Blades dari 0,5
sampai 3 cm.
Sargassum obtusifolium
S. obtusifolium umumnya ditemukan di pasang renang dan karang flat Ia telah cahaya coklat
seperti daun-Blades dengan midrib, bulat, kelancaran batang utama, dan gas bladders pada
putaran kelancaran tangkainya, meskipun ini tidak selalu hadir.Rumput laut ini dapat dari 5
renang, karang flat, dan kadang-kadang di kedalaman lebih mendalam. Ia telah banyak
cahaya coklat seperti daun-Blades dengan midrib, dan ketika hadir, gas yang mempunyai
bladders seperti daun-tangkainya.Rumput laut ini dapat dari 5 sampai 40 cm tinggi dan
Spatoglossum solierii
S. solierii telah datar, tipis, seperti tali-Blades tanpa midribs yang berasal dari 5 sampai 40 cm
dan panjang dari saya untuk 5 cm. Ianya ditemui pada mendalam karang flat di kedalaman 1
Sphacelaria furcigera
S. furcigera adalah hitam fuzzy seikat filaments semua yang kira-kira yang sama panjang.
Hingga 2 cm tinggi, yang umumnya tumbuh pada permukaan batu atau lebih besar seaweeds
Stypopodium hawaiiensis
S. hawaiiensis, dari 1 hingga 5 cm, pameran yang indah warnawarni biru atau warna hijau. Ia
terdiri daripada rata Blades banyak yang tidak mempunyai pengetahuan yang bergulung-
margin seperti pada serupa muncul-jenis Padina. Rumput laut ini ditemukan pada gelombang-
aparat kepolisian dan karang bangku flat, di mana para terang pewarnaan menjadikannya
mudah perhatikan.
Turbinaria ornata
. T. ornata adalah kaku, rumput laut dengan mendirikan istimewa tajam serban-seperti Blades
dan pusat batang. Cahaya coklat sampai coklat, dari 2 sampai 20 cm tinggi, tumbuh pada batu
Sebagian besar paeophyta di gunakan oleh masyarakat sebagai bahan makanan ada pula yang
menggunakan sebagai bahan lab, dan ada juga yang memanfaatkan sebagai bahan obat dan
pelekat fosil. Para ilmuwan memanfaatkan phaeophyta untuk melawan timbulnya kaker kulit
BAB 6
KESIMPULAN
1.Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan tumbuhan
taluskarena belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Algae (ganggang) dapat dibedakan
Tipe sel pyrrophyta memiliki sifat yang tidak umum,terutama pada thecal dan nukeusnya
Pertumbuhan yang sangat cepat dari fitoplankton pyrrophyta dapat menyebabkan red tides
pada perairan,yang akhirnya dapat menyebabkan kematian pada organisme laut karena
minimnya oksigen.
Saxitoxin pada Alexandrium sp. Menyebabkan prnyakit kanker hati Paralytic Shellfish
Poisoning (PSP).
4.Chrysophyta adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warnanya atau pigmen.
Chrysophyta hidup ditempat yang basah, air tawar dan air laut.
Pada Chrysophyta isi sel (berinti tunggal) memiliki plastida yang terdiri 1 atau 2
fragmentasi, pemisahan koloni dan pembentukan spora) dan dengan cara generatif.
5.Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu kelas dari dari ganggang berdasarkan
zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang
menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae
http://www.edukasi.net/mol/mo_full.php?moid=134&fnae=%20bio_106_kb2 haaman19.htm.
(Online).
http://www.edukasi.net/mol/mo_full.php?mod=134&fnae=%20bio_106_kb2hal20.htm.