Laporan Praktikum Diaglin Sapi Dan Kuda (Muhammad Reza Basri)

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

DIAGNOSA KLINIK
(Prosedur pemeriksaan klinis pada Sapi dan Kuda)

OLE

MU AMMAD RE"A #ASRI O $$$ $$ %%& KELOMPOK ' PROGRAM STUDI KEDOKTERAN )AKULTAS KEDOKTERAN UNI*ERSITAS ASANUDDIN E(AN

+%$,

#A# I PENDA ULUAN $-$ La.ar #elakan/ Diagnostik klinik merupakan tonggak yang paling penting bagi suatu proses pembelajaran dalam pendidikan ilmu-ilmu kedokteran klinik disiplin kedokteran hewan. Dari diagnostik klinik dimulai langkah-langkah mengenali hewan yang sakit. Diagnostik klinik merangkum seluruh proses pembelajaran mulai dari sinyalemen sampai dengan pengertian tentang terapi. Diagnosis yang tepat merupakan basis suatu tindakan terapi. Dunia diagnostika kedokteran hewan terbagi dalam dua kegiatan besar, yaitu diagnostika klinik dan diagnostika post-mortem. Diagnostika klinik merupakan rangkaian pemeriksaan medic terhadap fisik hewan hidupuntuk mendapatkan kesimpulan berupa diagnosis sekaligus pemeriksaan dengan menggunakan alat bantu diagnostika sebagai pelengkap untuk mendapatkan peneguhan diagnosis.

$-+ Rumusan Masala0 Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : 1. Bagaimana teknik pemeriksaan klinis secara umum pada sapi dan kuda !. Bagaimana cara mendiagnosa sapi dan kuda ". Apa jenis dan fungsi alat # alat pemeriksaan dalam mendiagnosa $-, Tu1uan Prak.ikum Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : 1. $ntuk mengetahui teknik pemeriksaan klinis secara umum pada sapi dan kuda. !. $ntuk mengetahui cara mendiagnosa sapi dan kuda. ".$ntuk mengetahui jenis dan fungsi alat - alat pemeriksaan dalam mendiagnosa.

$-& Man2aa. Per3o4aan Adapun manfaat praktikum ini yaitu agar praktikan dapat mempelajari teknik pemeriksaan klinis secara umum pada sapi dan kuda serta mengetahui cara mendiagnosa sesuai dengan prosedur dan fungsi alat-alat pemeriksaan dalam mendiagnosa.

#A# II TIN5AUAN PUSTAKA %emeliharaan ternak umumnya adalah bertujuan untuk memperoleh

keuntungan atau bersifat ekonomis. Aspek kesehatan hewan tentu saja mempunyai pengaruh yang besar berkaitan dengan tujuan pemeliharaan tersebut. Aspek ekonomis bisa berupa kematian hewan, menurunnya produkifitas, menurunnya efisiensi reproduksi, meningkatnya biaya pengobatan dan lain-lain. &leh sebab itu sebetulnya paradikma animal health yang lebih mengutamakan pencegahan penyakit sangat diperlukan pada ternak karena bersifat populatif, dan bukan pendekatan animal disease, dimana aspek pencegahan tidak atau pengobatan saat dikedepankan dan baru melakukan inter'ensi, terapi

hewan sudah mengalami sakit. %enentuan diagnosis di lapangan dengan segala keterbatasan, biasanya mengandalkan kepada anamnesis atau sejarah penyakit, obser'asi, pemeriksaan gejala klinis yang muncul dan pemeriksaan fisik. (arena untuk feses, kultur bakteri dan pemeriksaan pendukung lain melakukan pemeriksaan pendukung seperti pemeriksaan darah, hapusan darah, membutuhkan sumber daya yang lebih serta terkendalawaktu. Dan seringkali kebutuhan tersebut tidak tersedia dekat dengan petugas kesehatan hewan. )ayangnya, seringkali informasi dasar anamnesis, obser'asi dan pemeriksaan

fisik tidak digali dengan baik. (endala yang banyak ditemukan adalah pengetahuan petugas kesehatan hewan tentang penyakit yang terjadi pada ternak sangat terbatas. Akibatnya, informasi yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis tidak cukup sehingga bisa mengakibatkan terjadinya misdiagnosis, atau diagnosis yang ditegakkan hanya setingkat diagnosis simptomatis *+usdianto, !,,-.. Dunia diagnostika kedokteran hewan terbagi dalam dua kegiatan besar, yaitu diagnostika klinik dan diagnostika post-mortem. Diagnostika klinik merupakan rangkaian pemeriksaan medic terhadap fisik hewan hidupuntuk mendapatkan kesimpulan berupa diagnosis sekaligus pemeriksaan dengan menggunakan alat bantu diagnostika sebagai pelengkap untuk mendapatkan peneguhan diagnosis */idodo, !,11.. %emeriksaan fisik adalah pemeriksaan keadaan tubuhmelalui cara penentuan kondisi fisik dengan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. %emeriksaan fisik merupakan tindakan untuk mengidentifikasi kelainan-kelainan klinis dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu penyakit pada indi'idu maupun populasi. 0elalui informasi yang didapatkan selama pemeriksaan dapat ditentukan beberapa penyebab penyakit, organ yang terlibat, lokasi, tipe lesio, patogenesa, maupun tingkat keparahan penyakit. %engendalian penyakit, prognosis dan kesejahteraan hewan yang diharapkan dapat tercapai bila dilakukan pemeriksaan fisik yang benar dan disertaidengan diagnosa yang tepat *1ackson 2 3ockroft !,,!.. )uhu tubuh bagian dalam tubuh hewan dapat diukur dengan menggunakan termometer. 4asil yang diperoleh tidak menunjukkan jumlah total panas yang diproduksi tubuh tetapi menunjukkan keseimbangan antara produksi panas dan pengeluaran panas tubuh *(elly 1-56.. %emeriksaan suhu tubuh hewan pada umumnya dilakukandua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. 4ewan yang sehat memiliki suhu tubuh pada pagi hari yang lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh pada siang dan sore hari. )ecara fisiologis, suhu tubuh akan meningkat hingga1.783 pada saat setelah makan, saat partus, terpapar suhu

lingkungan yang tinggi, dan ketika hewan banyak beraktifitas fisik maupun psikis *(elly 1-56.. 0enurut 3unningham *!,,!., frekuensi jantung adalah banyaknya denyut jantung dalam satu menit. %engamatan terhadap frekuensi jantung pada ruminansia besar *seperti sapi. dihitung secara auskultasi dengan menggunakan stetoskop yang diletakkan tepat di atas apeks jantung pada dinding dada sebelah kiri. %ulsus hewan dapat dirasakan dengan menempelkan tangan pada pembuluh darah arteri coccygeal di bawah ekor bagian tengah sekitar 1, cm dari anus *(elly 1-56.. 9rekuensi jantung normal pada sapi dewasa adalah 77#5, kali per menit, sedangkan frekuensi denyut jantung anak sapi dapat mencapai 1,,#1!, kali per menit. 9rekuensi denyut jantung sapi betina yang sedang bunting dapat meningkat hingga 17-6,:, dan untuk sapi laktasi akan meningkat hingga 1,: *(elly 1-56.. %enghitungan frekuensi nafas pada sapi dilakukan dengan cara menghitung gerakan flank dan tulang rusuk yang bergerak simetris pada saat inspirasi selama 1 menit. ;espirasi normal pada sapi dewasa adalah 17-"7 kali per menit dan !,6, kali pada pedet. 9rekuensi pernafasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah ukuran tubuh, umur, aktifitas fisik, kegelisahan, suhu lingkungan, kebuntingan, adanya gangguan pada saluran pencernaan, kondisi kesehatan hewan, dan posisi hewan *(elly 1-56.. )inyalemen selalu dimuat di dalam pembuatan surat laksana jalan atau surat jalan bagi hewan yang akan dibawa dari suatu tempat ke tempat yang lain dan menerangkan sebenar-benarnya bahwa hewan dengan ciri-ciri yang tertuang dalam dokumen tersebut berasal dari tempat yang tertuang pada surat jalan hewan. 9ungsi lain dari sinyalemen adalah pencantuman status kesehatan hewan di surat keterangan sehat atau surat status 'aksinasi yang telah dijalaninya sesuai dengan ciri-ciri hewan yang dimaksud dalam surat tersebut. 9ungsi ketiga adalah identitas diri di dalam rekam medic kerumasakitan */idodo, !,11..

%emeriksaan fisik meliputi informasi dasar misalnya< ras, umur, gender, pemilik, berat badan * 1oanna 9rancisca, !,,=.. )inyalemen pada aning dan kucing terdiri dari */idodo, !,11.. +ama hewan 1enis hewan Bangsa atau ras 1enis kelamin $mur /arna kulit dan rambut Berat badan 3iri-ciri khusus

Anamnesis adalah berita atau keterangan atau lebih tepatnya keluhan dari pemilik hewan mengenai keadaan hewannya ketika dibawa dating untuk berkonsultasi. 3ara-cara mendapatkan sejarah tersebut dari pemilik hewan perlu dipelajari seperti juga tahapan pemeriksaan yang lain. 3aranya pertanyaanpertanyaan menyelidiki tapi tidak disadari oleh pemilik hewan, seorang dokter hewan berusaha memperoleh keterangan-keterangan selengkap mungkin dari pemilik hewan akan hal-hal seputar kejadian atau ditemukannya hewan yang menunjukkan tanda-tanda subjektif kesakitan misalnya muntahan atau vomitant */idodo, !,11.. Dari semua hewan peliharaan anjing memperlihatkan 'ariasi terbesar dalam temperamen dan personalitas. Beberapa diantaranya tenang dan ramah serta sebagai pasien dapat dipercaya sepenuhnya. >ang lainnya jahat dan harus menjaga jarakyang aman dengan jerat dan tongkat. Anjing yang sudah tua, sebagaimana halnya dengan manusia lanjut, sesuai dengan umurnya mempunyai keanggunan dan harus diperlakukan dengan hormat. 4arus hati-hati agar tidak

mencederainya anjing-anjing tua ini seringkali rematik dan artritis dan kakinya jangan sampai diputar atau ditarik dalam posisi janggal. Beberapa anjing dapat menjadi takut sehingga menurut untuk dipaksahannya dengan menempatkannya pada meja tinggi dan licin *)oegiri, !,,?.. @nspeksi atau peninjauan atau pemamtauan dapat dilakukan dengan cara melihat hewan atau pasien secara keseluruhan dari jarak pandang secukupnya sebelum hewan didekati untuk suatu pemeriksaanlanjut */idodo, !,11.. %alpasi atau perabaan merupakan suatu pemeriksaan permukaan luar ragawi dapat dilakukan dengan cara palpasi atau perabaan dengan tangan. Disetiap bagian-bagian ragawi baik bagian tengkorak, leher, bagian rongga dada atau thoraks, bagian perut atau abdomen, bagian panggul atau pel'is dan alat gerak atau wAtremitas dapat dinilai kualitasnya dengan cara palpasi */idodo, !,11.. %rinsip perkusi adalah mengetuk atau memukul alat untuk mengeluarkan denting atau gema. %ada pemeriksaan dengan cara perkusi ini adalah m,endengarkan pantulan gema yang ditimbulkan oleh alat pleAimeter yang diketuk dengan palu atau jari pemeriksa */idodo, !,11.. Auskultasi adalah mendengarkan suara yang ada yang ditimbulkan oleh kerja organ baik pada saat sehat fungsional maupun pada kasus-kasus tertentu. %rinsip penggunaan alat auskultasi adalah mendengarkan suarayang ditimbulkan oleh aktifitas organ ragawi kemudian die'aluasi untuk mendapatkan keterangan kejadian pada organ yang mengeluarkan suara tersebut */idodo, !,11.. %rinsip pemeriksaan pisik dengan cara mencium atau membaui adalah membaui perubahan aroma atau bau yang ditimbulkan atau dikeluarkan dari lubang umbla */idodo, !,11.. 0elakukan pemeriksaan fisik hewan dengan cara mengukur dan menghitung secara kuantitatif menggunakan satuan-satuan yang laBim untuk pengukuran atau perhitungan, yaitu kaliCmenit dan derajat celcius */idodo, !,11.. %ada penilaian luaran klinik pasien diperlukan berbagai indikator yang meliputi: respons klinik pasien, pemeriksaan fisik, data laboratorium dan

diagnostik *misalnya: imejing, elektrografi .. %ernyataan American %harmacists Association !,,5 yang mendukung peran apoteker dalam keselamatan pasien antara lain perlunya apoteker mempunyai akses data klinik pasien *Anonim, !,11.. %emahaman seorang dokter hewan terhadap terminology gejala klinis dan diagnose yang sering digunakan dalam praktek hewan kecil harus dapat dikuasai sepenuhnya sebelum bekerja di sebuah rumah sakit hewan atau sebuah klinik hewan *)ukamto, !,,6.. $ntuk dapat menilai kesehatan seekor hewan tidak ada jalan lain selain melakukan pemeriksaan fisik yang baik, Dthere is no substitute for thorough physical eAaminationD. Eidak cukup hanya dengan melakukan anamnesis, tidak cukup hanya melakukan obser'asi saja. %ada saat melakukan pemeriksaan lakukan semua secara berurutan sehingga tidak ada bagian yang tertinggal tidak terperiksa. Bila mungkin latih alur pemeriksaan secara terstruktur untuk menghindari bagian-bagian yang tidak terperiksa. $ntuk itu pada umumnya dapat dilakukan dari bagian belakang yaitu dengan mengukur pulsus pada coccygea, memeriksa mukosa pada 'ul'a, mengukur temperatur rektal, setelah itu pada bagian kiri hewan dimulai pada daerah toraks dengan memeriksa jantung dan paru paru, kemudian daerah abdomen memeriksa FpingD sebelah kiri dan daerah flank. Gangkah serupa pada bagian kanan hewan dan terakhir dapat melakukan pemeriksaan pada daerah kepala leher. * Eriakoso, !,11.. )ecara umum pemeriksaan fisik terdiri atas inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, pengukuran suhu, frekuensi respirasi, dan frekuensi pulsus. )uhu tubuh sapi berkisar antara "?.=-"-.! H3. 9rekuensi respirasi normal pada sapi berkisar !,-6! kaliCmenit. 9rekuensi pulsus pada sapi berkisar antara 76-56 kaliCmenit . )uhu tubuh berkisar antara "?.7-"5,= H3. 9rekuensi respirasi normal pada kuda berkisar 1,-17 kaliCmenit . 9rekuensi pulsus pada kuda berkisar antara ",-6, kaliCmenit *Birchard dan )herding !,,=.. %emeriksaan pada sapi dan kuda sangat membutukan ilmu tentang kondisi fisiologis normalnya yang meliputi pulsus, nafas, temperature, dan lain-lain

*0organ, !,,5.. %endeteksian penyakit pada sapi dapat dilakukan dengan melihat tanda-tanda seperti berikut : +o 1 ! " Bagian 0ukosa 0ata 4idung Bulu )api )ehat 0erah 0uda @ngus )edikit 4alus )api )akit %utih, 0erah @ngus banyak, kering (asar

#A# III MATERI DAN METODE ,-$ Ma.eri Prak.ikum ,-$-$ Ala. a. Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : Eali )topwatch Ehermometer 4andskun

,-$-+ #a0an

0asker )tetoskop

b. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : )api (uda

,-+ Me.ode Prak.ikum ,-+-$ 6ara Ker1a a. %emeriksaan klinis )ecara $mum %ada )api dan (uda Adapun %emeriksaan klinis )ecara $mum %ada )api dan (uda yang dilakukan dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : 4al-hal yang dilakukan yaitu : 1. 0engisi sinyalemen atau data pasien dan pemilik. !. 0elakukan anamnesa. ". )ebelum melakukan pemeriksaan ada baiknya apabila kita handling dan restrain terhadap sapi dan kuda tersebut.

b. 3ara 0endiagnosa )api dan (uda

Adapun cara mendiagnosa yang dilakukan dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : 3ara mendiagnosa )api dan kuda yaitu : 1. 0elakukan inspeksi terlebih dahulu pada sapi dan kuda. !. 0elakukan palpasi pada sapi dan kuda. ". 0elakukan perkusi pada sapi dan kuda. 6. 0elakukan auskultasi pada sapi dan kuda. 7. (emudian membaui pada sapi dan kuda. =. )etelah melakukan langkah diatas kita mendapatkan

informasi lalu di tuliskan pada kartu status pasien tersebut.

#A# I* ASIL DAN PEM#A ASAN &-$ ASIL

&-$-$ Da.a Adapun data pasien dan pemilik yang perlu dicatat dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : 1. %asien *)api. +ama )pesies ;asCBreed (elaminCseA $murCAge Bulu dan /arna : 0aya : )api : Bali : Betina : I 1 tahun : 3oklat

Eanda khusus

:Eerdapat garis hitam sepanjang lumbalis.

!. (lien +ama Alamat +o.Elp : 3la'ata : 1l. )unu, Baraya : ,5=?-?=="67!

1. %asien *(uda. +ama )pesies ;asCBreed (elaminCseA $murCAge Bulu dan /arna Eanda khusus : ;inggo : (uda : )umbawa : 1antan : 6,7 tahun : 3oklat dan 4itam %endek : %ada cer'icalis terdapat rambut berwarna hitam

!. (lien +ama Alamat +o.Elp : 3la'ata : 1l. )unu, Baraya : ,5=?-?=="67!

Anamnesa %ada )api : Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan saat melakukan anamnesa, adapun informasi yang diperoleh antara lain umur sapi tersebut I 1 tahun, terakhir diberi minum obat tidak diketahui secara pasti karena pemilik sebelumnya tidak dipertanyakan tapi terdapat cacing pada daerah mata, sapi tersebut di gembala bebas, kondisi lingkungannya bersih, buang air besarnya lancar, riwayat penyakit yang didapatkan tidak ada. Anamnesa %ada (uda : Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan saat melakukan anamnesa, adapun informasi yang diperoleh antara lain umur kuda tersebut tersebut 6,7 tahun, terakhir diberi minum obat tidak diketahui secara pasti karena pemilik sebelumnya tidak dipertanyakan, kuda tersebut di gembala bebas, kondisi lingkungannya bersih, buang air besarnya lancar, riwayat penyakit yang didapatkan tidak ada tapi kebiasaan yang biasa dilakukan pada kuda yaitu ereksi terus menerus.

&-+ PEM#A ASAN Teknik Pemeriksaan Klinis Se3ara Umum Pada kudan dan Sapi &-+-$ Sin7alemen Adapun data pasien dan pemilik yang perlu dicatat dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : 1. %asien *)api. +ama )pesies ;asCBreed (elaminCseA $murCAge : 0aya : )api : Bali : Betina : I 1 tahun

Bulu dan /arna Eanda khusus !. (lien +ama Alamat +o.Elp

: 3oklat :Eerdapat garis hitam sepanjang lumbalis.

: 3la'ata : 1l. )unu, Baraya : ,5=?-?=="67!

1. %asien *(uda. +ama )pesies ;asCBreed (elaminCseA $murCAge Bulu dan /arna Eanda khusus : ;inggo : (uda : )umbawa : 1antan : 6,7 tahun : 3oklat dan 4itam %endek : %ada cer'icalis terdapat rambut berwarna hitam !. (lien +ama Alamat +o.Elp : 3la'ata : 1l. )unu, Baraya : ,5=?-?=="67!

Eujuan dari sinyalemen adalah untuk mengetahui data pokok dari pasien yang juga ada kaitannya dengan proses pemeriksaan yang akan dilakukan. )elain itu, juga untuk keperluan administrasi.

&-+-+ Anamnesa Anamnesa adalah berita atau keterangan atau lebih tepatnya keluhan dari pemilik hewan mengenai keadaan hewannya ketika dibawa datang berkonsultasi untuk pertama kalinya, namun dapat pula berupa keterang tentang sejarah perjalanan penyakit hewannya jika pemilik telah sering datang berkonsultasi. )eperti keterangan yang diperoleh pada saat praktikum yaitu percakapan anatara dokter hewan dengan pemilik yaitu, keluhan pemilik pasien sapi dan kuda tersebut pada kuda terjadi ereksi terus menurus dan pada sapi terdapat lesi pada kulit dan cacing pada mata.

Anamnesa %ada )api : Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan saat melakukan anamnesa, adapun informasi yang diperoleh antara lain umur sapi tersebut I 1 tahun, terakhir diberi minum obat tidak diketahui secara pasti karena pemilik sebelumnya tidak dipertanyakan tapi terdapat cacing pada daerah mata, sapi tersebut di gembala bebas, kondisi lingkungannya bersih, buang air besarnya lancar, riwayat penyakit yang didapatkan tidak ada. Anamnesa %ada (uda : Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan saat melakukan anamnesa, adapun informasi yang diperoleh antara lain umur kuda tersebut tersebut 6,7 tahun, terakhir diberi minum obat tidak diketahui secara pasti karena pemilik sebelumnya tidak dipertanyakan, kuda tersebut di gembala bebas, kondisi lingkungannya bersih, buang air besarnya lancar, riwayat penyakit yang didapatkan tidak ada tapi kebiasaan yang biasa dilakukan pada kuda yaitu ereksi terus menerus. &-+-, andlin/ and Res.rain Sapi dan Kuda

;estrain sapi

dan kuda

yang dilakukan kalau pada sapi

menggunakan tali di leher begitu juga pada kuda namun pada sapi pada saat praktkum menggunakan kandang jepit dari bangku yang panjang pada saat pemeriksaan . 0eskipun perlakuan *handling dan restrain. dapat dilakukan, namun harus terlebih dahulu menenangkan sapi dan kuda. (etika melakukan handling dan restrain pada sapi dan kuda juga diperlukan pemahaman yang baik tentang temperamen sapi dan kuda. Eemperamen yang berbeda membutuhkan perlakuan yang berbeda pula. )ebelum melakukan pemeriksaan klinis secara menyeluruh ada baiknya kita restrain terlebih dahulu. &-+-& Pemeriksaan Umum pada Sapi dan kuda Adapun pemeriksaan umum pada sapi dan kuda dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : a. @nspeksi @nspeksi meliputi melihat, membaui dan mendengarkan tanpa alat bantu dalam jarak dekat maupun jarak jauh pada sapi dan kuda tersebut. (ita dapat mengetahui kelakuan dari sapi dan kuda walaupun hanya menggunakan penglihatan, penciuman dan mendengarkan. )etelah kita mendapatkan informasi kita dapat menuliskan pada kartu status pasien. @nspeksi pada praktikum kemarin sapi dan kuda tersebut berjalan dengan normal tidak pincang saat berjalan maupun berlari. +amun, sangat jelas terdapat lesi pada bagian leher sapi pada saat praktikum kemarin.

b. %ulsus dan ;espirasi 0eraba sapi dan kuda kalau di sapi pada arteri coccygealis

sedangkan pada kuda di arteri facialis dan lakukan penghitungan selama satu menit. Bila mengalami kesulitan dapat dilakukan 17 detik kemudian dikalikan empat. 9rekuensi pulsus normal pada sapi adalah !5-65ACmenit sedangkan pedet 55-11, kaliCmenit. /aktu praktikum kemarin pulsus pada

pedet ?=ACmenit berarti kurang dari pulsus normal karena pedet tidak mengalami akti'itas yang tinggi hanya diam pada kandang jepit. 9rekuensi pulsus normal pada kuda !5-6, kaliCmenit. /aktu praktikum kemarin pulsus pada kuda 65 kaliCmenit berarti lebih dari pulsus normal disebabkan kuda mengalami stress karena dikeliling sangat padat pada saat praktikum. 9rekuensi respirasi diukur dengan menghitung siklus respirasi yaitu proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu. Bila masih kesulitan melihat atau mengukur frekuensi respirasi secara 'isual gunakan tangan, dengan meletakkan punggung tangan di dekat lubang hidung *nostril.. 0aka akan terasa adanya hembusan nafas dari proses ekspirasi. 4itung dalam satu satuan waktu. %ada praktikum kemarin pada pedet =, kaliCmenit berarti diatas normal karena stress dikeliling dan ada pada kandang jepit. +ormalnya pernapasan pada pedet ", kaliCmenit. )edangkan pada kuda juga pada praktikum 7! kali Cmenit diatas normal karena sangat stress pada saat banyak orang sangat peka. +ormalnya pernapasan atau respirasi 5-1= kaliCmenit.

c. )uhu Eubuh $kurlah suhu tubuh pada sapi dan kuda menggunakan thermometer. )ebelum memasukkan dapat diberi bahan pelicin atau di bersihkan menggunkan alcohol agar tidak adanya bakteri. )uhu tubuh pedet pada praktikum kemarin "5,5H3 berarti masih normal. )uhu tubuh normal pada pedet berkisar "5."-6,,, H3 sedangkan sapi suhu normalnya "?.--"-,- H3. )uhu tubuh kuda pada praktikum kemarin "5,,H3 berarti masih normal. )uhu tubuh normal pada kuda berkisar "?.7-"5,, H3.

d. %emeriksaan 3;E * 3apillary ;efill Eime.

%emeriksaan warna selaput lender pada hidung, mulut dan 'ul'a. Gakukan pemeriksaan 3;E * 3apillary ;efill Eime atau waktu terisinya kembali kapiler., dengan cara membuka bibir hewan kemudian menekan gusi dan melepaskan kembali. 4itunglah waktu kembalinya warna gusi dari putih menjadi merah. %ada saat praktikum kembali warna gusi itu 1 detik. %ada mulut terdapat karies pada gigi kuda sedangkan pada sapi tidak ada. /arna 'ul'a normal tidak terjadi inflamasi pada sapi dan kuda. Berikut ini adalah prakiraan umur sapiberdasarkan pemeriksaan gigi : 1. Di bawah dua tahun *Belum ditemukan gigi seri permanen. !. Dua tahun tiga bulan *! gigi seri permanen. ". Eiga tahun *6 gigi permanen. 6. Eiga tahun enam bulan *= gigi seri permanen. 7. Jmpat tahun *5 gigi seri permanen. =. )api tua, lebih dari empat tahun.

e. %alpasi %alpasi adalah menyentuh dan merasakan menggunakan tangan. %alpasi superficial kulit untuk mengetahui ada tidaknya lesi atau nodul. %alpasi rongga perut, tekan ujung jari tangan kiri dan kanan dari dua sisi perut sampai kedua ujung jari bersentuhan atau hanya dibatasi oleh benda atau organ di dalam perut *penebalan usus, hepar, gastrium, benda asing, tinja dan sebagainya.. %ada saat praktikum palpasi profundal pada ginjal, usus, 'esica urinaria dan limfonodus tidak ada inflamasi sehingga masih normal. %ada palpasi superficial ada lesi pada kulit pedet sedangkan pada kuda tidak terdapat lesi.

f. %erkusi %erkusi adalah menepak permukaan tubuh secara ringan dan tajam. $ntuk memeriksa rongga dada pada sapi dan kuda apakah refleA suara terdengar normal atau tidak normal pada abdomen pada paru-paru terdengar resonansi bukan suara yang kecil kedalam artinya normal tidak ada cairan pada paru-paru sapi dan kuda. %ada praktikum kemarin perkusi daerah dahi atau antara mata untuk mengetahui ada tidaknya cairan yang menyebabkan sinusitis pada kuda tetapi, pda kuda tidak ada cairan pada saat menepak jari pada daerah tersebut.

g. Auskultasi

Auskultasi adalah untuk mendengar suara tubuh pada jantung, pembuluh darah dan bagian dalam atau 'iscera abdomen. Dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan pulsus. )uara jantung pada pedet dan kuda pada praktikum kemarin normal tidak ada suara lain.

h. 0embaui 0embaui daerah hidung, telinga dan mulut. $ntuk mengetahui bau yang keluar di daerah tersebut. anjing. Eetapi pada sapi dan kuda kemarin bau mulut bau makanan.

&-+-8 5enis dan )un/si Ala.9ala. Pemeriksaan dalam Mendia/nosa Adapun jenis dan fungsi alat-alat dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : Eali Alat ini digunakan untuk restrain mulut atau leher sapi dan kuda . )topwatch Alat ini digunakan untuk menghitung denyut jantung dan pulsus pada hewan. Ehermometer Alat ini digunakan untuk mengukur suhu hewan tersebut. )tetoskop Alat ini digunakan untuk mendengarkan denyut jantung hewan.

#A# * KESIMPULAN DAN SARAN 8-$ Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : 1. $ntuk mengetahui teknik pemeriksaan klinis secara umum pada sapi dan kuda, dimana meliputi inspeksi, %ulsus dan ;espirasi, )uhu Eubuh, %emeriksaan 3;E * 3apillary ;efill Eime., palpasi, perkusi, auskultasi dan membaui. !. Adapun cara mendiagnosa pada sapi dan kuda yang dilakukan dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : 0elakukan inspeksi terlebih dahulu pada sapi dan kuda. 0elakukan palpasi pada sapi dan kuda. 0elakukan perkusi pada sapi dan kuda. 0elakukan auskultasi pada sapi dan kuda. (emudian membaui pada sapi dan kuda. )etelah melakukan langkah diatas kita mendapatkan informasi lalu di tuliskan pada kartu status pasien tersebut untuk mengetahui cara mendiagnosa sapi dan kuda.

". Adapun jenis dan fungsi alat-alat dalam praktikum ini adalah, sebagai berikut : Eali Alat ini digunakan untuk restrain mulut atau leher sapi dan kuda . )topwatch. Alat ini digunakan untuk menghitung denyut jantung dan pulsus pada hewan. Ehermometer Alat ini digunakan untuk mengukur suhu hewan tersebut. )tetoskop Alat ini digunakan untuk mendengarkan denyut jantung hewan.

8-+ Saran Eidak ada yang perlu di permasalahkan karena sudah cukup jelas dari bimbingan dosen maupun asisten mengenai ruangan maupun alat dan bahan yang digunakan.

DA)TAR PUSTAKA

DJ%D@(+A). !,,1. Teknik Kesahatan ternak. 1akarta : Departemen %endidikan +asional. 0auladi, Achmad 4asan. !,,-. Suhu Tubuh, Frekuensi Jantung dan Nafas Induk Sapi Friesian Holstein Bunting Bogor. )ayuti, Arman. 0elia, 1uli. AmroBi. !,1!. &ambaran Klinis Sapi 'iometra Sebelum dan Setelah Terapi !engan #ntibiotik dan 'rostaglandin Se(ara Intra )teri. Aceh : 9akaultas (edokteran 4ewan )yiah (uala. Kol. = +o. !. )oegiri dan /ulandari ;etno. !,,?. *ara+*ara ,engekang He-an. Bogor : @%B %ress. Eriakosa, +usdianto. !,,-. #spek Klinik dan 'enularan 'ada 'engendalian 'en.akit Ternak. Eriakosa, +usdianto. !,11. 'etun/k 'raktikum 'emeriksan Fisik Ilmu pen.akit !alam "eteriner %. )urabaya : @lmu %enyakit Dalam Keteriner 9akultas (edokteran 4ewan $ni'ersitas Airlangga. /idodo, )etyo. Dondin )ajuthi. 3husnul 3holiL. Dkk !,11 . !iagnosa Klinik He-an Ke(il. Bogor : @%B %ress. ang !ivaksin dengan "aksin #vian Influensa H$N%. Bogor : 9akultas (edokteran 4ewan @nstitut %ertanian

LAMPIRAN

@nspeksi 1arak 1auh

;estraint dan 3;E pada mulut

%erhitungan %ulsus %ada a.facialis

;estraint %ada Eelinga kuda

%erhitungan )uhu Eubuh

%erhitungan ;espirasi (uda

;estraint )api 0enggunakan kandang jepit

%erhitungan )uhu tubuh )api

0enhitung 3;E )api

0enghitung %ernapasan )api

Eerdapat Gesi pada daerah leher

Alat yang digunakan pada praktikum

SIN:ALEMEN;REGISTRASI $- Pasien (Sapi) +ama )pesies ;asCBreed : 0aya : )api : Bali

(elaminCseA $murCAge Bulu dan /arna Eanda khusus (lien +ama Alamat +o.Elp +- Pasien (Kuda) +ama )pesies ;asCBreed (elaminCseA $murCAge Bulu dan /arna Eanda khusus (lien +ama Alamat +o.Elp

: Betina : I 1 tahun : 3oklat :Eerdapat garis hitam sepanjang lumbalis

: 3la'ata : 1l. )unu, Baraya : ,5=?-?=="67!

: ;inggo : (uda : )umbawa : 1antan : 6,7 tahun : 3oklat dan 4itam %endek : %ada cer'icalis terdapat rambut berwarna hitam.

: 3la'ata : 1l. )unu, Baraya : ,5=?-?=="67!

Anda mungkin juga menyukai