Petrologi Batuan Beku: DR - Muhammad Edisar, S.Si MT
Petrologi Batuan Beku: DR - Muhammad Edisar, S.Si MT
Petrologi Batuan Beku: DR - Muhammad Edisar, S.Si MT
Transport
Sedimentary Rocks
Erosion
Metamorphism
Weathering
Crystallization Melting
Magma
The Rock Cycle
Proportions of Rock Types on
the Earth
Major Difference:
Crystalline vs. Clastic
Struktur tubuh bumi:
- Litosfer
- Astenosfer
- Mesosfer
- Inti bumi
Komposisi Kerak
a. Kerak benua
Kerak benua bagian atas: Komposisi rata-rata lebih mendekati granodiorit
daripada granit; Komposisi kimia rata-rata SiO2 = 66,4 %
Kerak benua bagian bawah (kondisi anhydrous)
- Batuan metamorf fasies granulit asal batuan beku mafik
Kerak benua bagian bawah (kondisi hydrous)
- Batuan metamorf fasies amfibolit asal batuan beku basalt.
b. Kerak samodra
- Batuan sedimen pelagik
- Batuan beku basalt, diabas, gabro
Komposisi Mantel
a. Mantel atas
- Batuan ultramafik
(silikat Mg + Fe3O4 + silikat hidrat)
b. Mantel bawah
- Batuan ultramafik
(silikat Mg)
Magma
Lelehan batuan silikat panas yang terbentuk di alam,
bersifat mobil, dapat mengandung material padat dan
gas. Zat padat terdiri dari sisa batuan asal yang tidak
ikut meleleh atau senolit (xenolith), sisa kristal yang
tidak ikut meleleh atau senokris (xenocryst) dan
kristal-kristal yang terbentuk oleh pembekuan magma
(Jackson, 1982)
A (Mafic) 1200°C
B (Int) 1000°C
C (Felsic) 800°C
Temperature = 500°C
Magma Source : Partial Melting
Melting
Mineral Temp
A (Mafic) 1200°C
Intermediate Magma
B (Int) 1000°C
(All Minerals Melt)
C (Felsic) 800°C
Temperature = 1400°C
Magma Source : Partial Melting
Melting
Mineral Temp
A (Mafic) 1200°C
B (Int) 1000°C
C (Felsic) 800°C
Melting
Mineral Temp
A (Mafic) 1200°C
B (Int) 1000°C
C (Felsic) 800°C
Ultramafic mantle
Magma
Chamber
Intrusive
(Plutonic)
Proses Kristalisasi Magma
Magma yang naik mendekati permukaan bumi biasanya
mengalami berbagai ubahan kimia dan mineralogi melalui proses-
proses yang disebut diferensiasi, yang menghasilkan bermacam-
macam batuan beku dengan komposisi kimia yang berbeda-beda
Komposisi asal magma disebut sebagai magma induk atau
‘Parental Magma’ atau ‘Primitive Magma’
Diferensiasi (Differentiation): proses-proses yang menghasilkan
magma turunan (derivative magmas) yang berbeda komposisi kimia
dan mineralogi dari Primitive Parental Magma
Secara umum diferensiasi dianggap terjadi dalam reservoir
magma di dalam kerak (kedalaman < 10km), di mana magma dalam
kondisi stagnan, mendingin secara perlahan dan mengkristal
Proses diferensiasi yang paling penting adalah: Kristalisasi
Fraksinasi (fractional crystallization). Proses lainnya antara lain
asimilasi dan magma mixing.
Kristalisasi
Fraksinasi
(fractional
crystallization)
2. Asimilasi
Perubahan komposisi magma,sebagai akibat
adanya reaksi antara magma dengan batuan
dinding yang berkomposisi berbeda.
Coarse
Grained
Tipe tubuh batuan terobosan
- Sill
Bentuk tabular atau seperti lempengan, bersifat
konkordan
Dapat merupakan bagian tubuh intrusi melapis
Tubuh intrusi yang tipis, dapat terbentuk di tempat yang
dangkal, menerobos batuan sedimen yang relatif tidak terlipat
Sebagian sill berkomposisi batuan basalt yang terbentuk
dari magma yang encer.
Tubuh sill dapat bersifat sederhana, majemuk, atau
terdiferensiasi (bagian dasar tersusun oleh mineral-mineral
berat, ke arah atas dapat tersusun oleh mineral-mineral yang
lebih ringan).
Lakolit (Laccoliths)
➔
Seperti jamur tubuh berbentuk lempengan, dasar
mendatar, atap seperti kubah, menerobos
perlapisan yang melengkung seperti busur,
konkordan sebagian besar bersifat asam atau
menengah.
➔
Diameter 1-8 km, tebal maksimum 1000 m
➔
Di tempat yang dangkal, dapat berubah menjadi
sill.
➔
Komposisi didominasi oleh magma asam
Lakolit
Pakolit
Korok (Dikes)
Tabular, memotong
struktur utama
(perlapisan atau
foliasi)
Ring dike (korok berbentuk cincin)
Kemiringan tajam
Pergerakan magma ke atas, di sepanjang rekahan
silindris dan seperti kerucut, bagian tengah /
pusatnya runtuh
Lebar beberapa km
Ring dike
a. Skema
b. Foto udara semenanjung Ardnamurchan, Skotlandia
c. Peta geologi
Urat
Fine-grained Coarse-grained
1. Mode atau Modal Composition: komposisi
mineralogi dari suatu batuan beku
53
TEKSTUR
Definisi :
Istilah yang dipakai untuk menjelaskan hubungan antar kristal
Gelasan
Aliran lava, intrusi-intrusi kecil sangat dangkal
Kristal-kristal kasar :
- Pendinginan lambat (kesempatan dalam
penambahan ion-ion, pertumbuhan kristal :
besar)
- Kekentalan magma yang rendah
- Proses pengintian sukar terjadi serta berlangsung
perlahan-lahan
- Jumlah inti kristal yang sedikit : memungkinkan sedikit
kristal tumbuh menjadi besar sebelum kristal di
sampingnya tumbuh
Hipokristalin
Sebagian kristal, sebagian gelas gunungapi
Holohialin
Semuanya gelas gunungapi
Pembagian tekstur berdasarkan fabrik / hubungan
antar kristal :
Panidiomorfik granular
Sebagian besar tersusun oleh kristal-kristal
euhedra
Hipidiomorfik granular
Sebagian besar tersusun oleh kristal-kristal
subhedra
Senomorfik / alotriomorfik granular
Sebagian besar tersusun oleh kristal-kristal
anhedra
Kristal euhedra :
Hubungan antar kristal yang dibatasi oleh muka
kristalnya sendiri
Kristal subhedra
Hubungan antar kristal, dengan sebagian muka kristal
dibatasi oleh muka kristal mineral yang lain
Kristal anhedra
Hubungan antar kristal yang semuanya dibatasi oleh
muka kristal mineral lain
Textural classification of
igneous rocks
1. Phaneritic: crystals visible with naked eye
Plutonic or intrusive rocks
2. Aphanitic: crystal too small for naked eye
Volcanic or extrusive rocks
3. Porphyritic: two different, dominant grain sizes
Large crystals = phenocrysts; small crystals = groundmass
4. Fragmental: composed of disagregated igneous
material
Pyroclastic rocks
• Porphyritic - bimodal size distribution, with large
Porphyritic
grains surroundedSize Distribution
by numerous small grains or glass
62
Pegmatitic: very large xtals (cm to 10s of cm); i.e., slowly
cooled
Forms veins or layers within plutonic body
Masa dasar
(Groundmass)
Fenokris
(Phenocrysts)
Glassy
Vesicular
Made of rock fragments
rather than crystals
STRUKTUR BATUAN BEKU
Definisi :
Istilah yang dipakai untuk menjelaskan hubungan
antar kumpulan mineral / material penyusun batuan
Macam-macam struktur :
• Perlapisan bersusun (intrusi melapis)
• Skoriaan
• Vesikuler
• Amigdaloidal
• Trasitik
• Perlitik
• Kekar tiang dan lembaran
• Lava bantal
Struktur Perlapisan dalam batuan beku
Terutama Berdasarkan:
• Mineral mafik
- Warna gelap, hijau, coklat, hitam, rapat jenis tinggi
( > 3,80)
- Piroksen, amfibol, olivin, biotit
Felsic: feldspar + silica
~55-70% silica, K-feldspar > 1/3 of feldspars present
light-colored silicate minerals — Continental crust
Intermediate: between felsic and mafic
~55-65% silica, plag > 2/3 of feldspars present
Na-rich plag predominates over Ca-rich plag
Mafic: magnesium + ferric iron
~45-50% silica; Ca-rich plag dominant feldspar
dark silicate minerals — Oceanic crust
Ultramafic: >90% mafic minerals, silica < 45%, few or no
feldspars
Mantle-derived
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
• Batuan mafik
- Mineral mafik melimpah ( 40 – 70 %)
• Batuan ultramafik
- Mineral mafik sangat melimpah (> 90 %)
KLASIFIKASI BATUAN BEKU BERDASARKAN
KEJENUHAN SILIKA
Ultramafic Peridotite 95
(a) The rock must contain a total of
Q
at least 10% of the minerals below. Quartzolite
Renormalize to 100% 90 90
Quartz-rich
Granitoid
60 60
Plutonic rocks
ite
n
Gra
To
Grano-
na
Granite
ar
diorite
lite
ldsp
li Fe
Alka
Alkali Fs. 20 20 Qtz. Diorite/
Quartz Syenite Quartz Qtz. Gabbro
Quartz Quartz
Alkali Fs. Syenite Monzonite Monzodiorite
5 5 Diorite/Gabbro/
Syenite Syenite Monzodiorite
10 35 Monzonite 65 90 Anorthosite
A (Foid)-bearing (Foid)-bearing (Foid)-bearing P
Syenite Monzonite Monzodiorite
10 10 (Foid)-bearing
Diorite/Gabbro
(Foid)-bearing
(Fo
Alkali Fs. Syenite
id)
ro
(Foid) (Foid)
bb
Sy
Monzosyenite Monzodiorite
Ga
en
ite
id)
(Fo
A classification of the phaneritic igneous rocks. a.
60 60
F
Plagioclase
A classification of the phaneritic igneous
Gabbroic Anorthosite
rocks. b. Gabbroic rocks. c. Ultramafic
90
rocks rocks. After IUGS.
Ultramafic
Olivine rocks
Olivine Dunite
gabbro 90
Peridotites
We
ite
hr
Plagioclase-bearing ultramafic rocks
urg
lite
Lherzolite
Pyroxene Olivine rzb
Ha
(b) 40
(c) 10
Websterite
Clinopyroxenite
Orthopyroxene Clinopyroxene
Q
60 60
20 20
Phonolite Tephrite
(Foid)ites
F
A chemical classification of volcanics based on total alkalis vs. silica. After Le Bas et al. (1986) J.
Petrol., 27, 745-750. Oxford University Press.
Mafic Intermediate Felsic
Gabbro Diorite Granodiorite Granite
Coarse
Fine