DAY 4 Analisis Penerapan Materi - Modul 4 - ULLY
DAY 4 Analisis Penerapan Materi - Modul 4 - ULLY
DAY 4 Analisis Penerapan Materi - Modul 4 - ULLY
Materi - Modul 4
2. HISTORICAL RECOUNT
3. FABLES
4. LEGENDS
FABLES
DEFINITION
SOSIAL FUNCTION
GENERIC STRUCTURE
LANGUAGE FEATURES
EXAMPLES
FABLES DEFINITION
- ORIENTATION (INTRODUCTION)
It tells text in general, who involves n the story, when and where happens.
- COMPLICATION
- RESOLUTION
Once upon a time, there lived a bear and a rabbit. The rabbit was a good shotter. On the contrary, the bear was always
clumsy and could not use the arrow to shoot.
One day, the bear called over the rabbit and asked the rabbit to take his bow and arrows. Because he was afraid to arouse the
bear’s anger, he did not refuse it. He went with the bear and shot buffaloes. He shot and killed so many buffaloes that there
were lots of meats left after.
However the bear did not make the rabbit get any of the meat. Even he could not taste it. The poor rabbit went home
hungrily after a day of hard work.
Fortunately, the youngest child of the bear was very kind to the rabbit. His mother bear always gave him an extra large piece
of meat but he did not eat it all. He took some outside with him and pretended to play ball with the meat. He kicked the ball
of meat toward the rabbit’s house. The meat flew into the rabbit’s house. In this way, the hungry rabbit got his meal.
PENERAPAN HOTS DALAM
PEMBELAJARAN REPORT TEXT
1. Students are given a documenter video and ask them to watch while observing
2. Students are asked some questions about the video to recall their prior knowledge about it the video
3. Students are put into several groups to collaborate and analyze the text related to the topic based on LKPD
5. Students make a conclusion about the materials related to the definition, social function, structures, and the language
features
Lingkungan Sekolah
1. Pembelajaran Daring
Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi
harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak
diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.
Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan
orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada
orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.
Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya
sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan
jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan
yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-covid-19