Regulasi Dan Mekanisme Endokrin
Regulasi Dan Mekanisme Endokrin
Regulasi Dan Mekanisme Endokrin
Zulkhah noor
Endocrine vs. Nervous System
Major communication systems in the
body
Integrate stimuli and responses to
changes in external and internal
environment
Both are crucial to coordinated
functions of highly differentiated cells,
tissues and organs
Unlike the nervous system, the
endocrine system is anatomically
discontinuous.
Nervous system
Neurotransmitter
Paracrine
Outocrine
7
8
STRUKTUR HORMON
GLIKOPRO PEPTIDA AMINE STEROID
TEIN
FSH GH TIROKSIN KORTISOL
LH ACTH TRIIODOTIRO- ALDOSTERON
TSH NIN ESTRADIOL
INSULIN
HCG EPINEFRIN PROGESTERON
GLUKAGON
NOREPINE- TESTOSTERON
PROLAKTIN FRIN VITAMIN D
GASTRIN
KOLESISTOKI-
NIN, DLL
10
Peptide/protein hormone synthesis
Amine hormones
There are two groups of hormones derived
from the amino acid tyrosine
Thyroid hormones and Catecholamines
Thyroid Hormone
Thyroid hormones are basically a "double" tyrosine
with the critical incorporation of 3 or 4 iodine atoms.
Thyroid hormone is produced by the thyroid gland
norepinephrine
Epinephrine and norepinephrine are
produced by the adrenal medulla both are
water soluble
Secreted like peptide hormones
Synthesis of catecholamines
Amine Hormones
Two other amino acids are used for
synthesis of hormones:
Tryptophan is the precursor to
serotonin and the pineal hormone
melatonin
Glutamic acid is converted to
histamine
Steroid hormones
All steroid hormones are derived from
cholesterol and differ only in the ring
structure and side chains attached to it.
All steroid hormones are lipid soluble
Types of steroid hormones
Glucocorticoids; cortisol is the major
representative in most mammals
Mineralocorticoids; aldosterone being
most prominent
Androgens such as testosterone
Estrogens, including estradiol and
estrone
Progestogens (also known a
progestins) such as progesterone
Steroid hormones
Are not packaged, but synthesized and
immediately released
Are all derived from the same parent
compound: Cholesterol
Enzymes which produce steroid hormones
from cholesterol are located in mitochondria
and smooth ER
Steroids are lipid soluble and thus are freely
permeable to membranes so are not stored in
cells
Steroid hormones
Steroid hormones are not water soluble so
have to be carried in the blood complexed to
specific binding globulins.
Corticosteroid binding globulin carries cortisol
Sex steroid binding globulin carries
testosterone and estradiol
In some cases a steroid is secreted by one
cell and is converted to the active steroid by
the target cell: an example is androgen which
secreted by the gonad and converted into
estrogen in the brain
Extracellular
lipoprotein LH
Cholesterol
acetate pool
ATP
cholestero cAMP
l PKA+
Pregnenolone
3bHSD
Progesterone
P450c17
Androstenedione
17bHSD
TESTOSTERONE
Steroidogenic Enzymes
Common name "Old" name Current name
26
Mekanisme Kerja Hormon
Berbeda sesuai struktur hormon
Hormon diterima oleh Reseptor
membran luar (ektraseluler):
Hormon Glikoprotein , polipeptida,
epinefrin dan norepinefrin
menbentuk second messenger
intraseluler ( cAMP, DAG, Ca 2+,
Tirosin kinase) untuk aktivitas sel.
27
Hormones and their receptors
Hormone Class of Location
hormone
36
Hormon diterima langsung oleh
Reseptor Intraseluler (sitoplasma,
terutama inti) : T3, T4, steroid
terikat reseptor aktivitas inti
untuk sintesis protein
37
38
39
40
41
Steriod Hormone Mechanism of Action
42
SECOND MESSENGER INTRASELULER
cAMP Ca++ , DAG Tirosin kinase
Meningkat: Asetilkolin Insulin
ACTH’FSH,LH, Alfa- IGF-1
TSH, ADH, Beta- adrenergik- Epidermal GF
adrenergik- katekolamin
katakolamin Angiotensin
glukagon Oksitosin
Menurun: TRH
somatostatin GnRH,dll
Alfa-adrenergik-
katekolamin,dll
43
HIPOTALAMUS-HIPOFISIS
44
Hormon Target Efek fisiologis
organ
GH Hati, jar.adiposa Meningkatkan pertumbuhan ,
kontrol metabolisme protein,
lipid dan karbohidrat
Hipofisis TSH tiroid Merangsang sistesis dan
Anterior sekresi hormon tiroid
ACTH Korteks adrenal Merangsang sintesis dan
sekresi glukokortikoid
Prolaktin Kel.mamae Produksi susu
FSH Ovari, testis Kontrol fungsi reproduksi
LH Ovari, testis Kontrol fungsi reproduksi
Hipofisis ADH ginjal Penghematan air
Posterior
Oksitosin Uterus, Kontraksi uterus, milk
kel,mamae ejection
45
FEEDBACK CONTROL DALAM
PRODUKSI HORMON
FEEDBACK CIRCIUT (sirkuit umpan
balik) adalah dasar dari sistem kontrol
pada berbagai mekanisme fisiologi,
FEEDBACK LOOP digunakan secara
ekstensif dalam sekresi hormon pada
AKSIS HIPOTALAMUS-HIPOSISIS
Tanda + (=merangsang sekresi),
tanda – (=menghambat sekresi)
46
AKSIS HIPOTALAMO-HIPOFISIS-SEL TARGET
Contoh:
47
48
49
50
51
TIROID DAN
PARATIROID
folikel
53
STRUKTUR KIMIA HORMON
TIROID
54
T3,T4 T3 efek sel target
1.Jantung: reseptor beta-adrenergik dan respon
katekolamin
2. Jarangan adiposa : lipolisis
3. Otot: pemecahan protein
4. Tulang: pertumbuhan normal
5. Saraf: pertumbuhan normal
6. Usus: absorbsi
7. Lipoprotein: reseptor LDL
8. Umum (mitokondria): konsumsi O2,
metabolisme
9. Hematopoietin : normal
10. Pertumbuhan fetus
55
56
57
58
Apa Penyebab hipotoroid dan
hipertiroid?
59
Metabolisme Ca dan PO4
TULANG GINJAL USUS
60
HORMON PARATIROID
61
Vitamin
D
62
PANKREAS
SEL PANKREAS:
1. Sel A (alfa): mensekresi
glukagon
2. Sel B (beta) mensekresi
insulin
3. Sel D (delta) mensekresi
somatostatin
63
INSULIN
- Polipeptida 51 asam amino, BM :5808,
- Sekresi : dewasa,normal : 40–50 U/hari ;
puasa (basal) : 10 U/ml ;
setelah makan : 100 U/ml ;
- Kadar insulin mulai naik 8 – 10 menit
setelah makan, puncaknya pada 35 – 45
menit, dan kembali semula pada 90 – 120
menit.
- Second messenger : inositol monofosfat,
glukosamin, diasil gliserol (DAG) Protein
kinase C fosforilasi
64
PENGATURAN SEKRESI
INSULIN
1 STIMULAN
- glukosa, mannosa
- stimulasi vagal
- Obat : sulfonilurea
2 PENGHAMBAT
- Neural : stimilasi a-adrenergik
- Hormon : somatostatin
- obat : Phenitoin
65
66
67
68
69
EFEK INSULIN
I. Efek parakrin : menghambat sekresi
glukagon oleh sel A
II. Efek endokrin :
A. HATI
*Anabolik : glikogenesis, sintesis trigliserida,
kolesterol, VLDL, protein, dan glikolisis
*Antikatabolik : menghambat glikogenolisis,
ketogenesis, dan glukoneogenesis
70
B. OTOT
1. transport asam amino,stimulasi ribosom
sintesis protein
2. transport glukosa dan aktivitas glikogen
sintase serta menghambat aktivitas glikogen
fosforilase sintesis glikogen
C. LEMAK
Meningkatkan simpanan trigliserida melalui :
1. induksi lipoprotein lipase absorbsi asam
lemak ke sel adiposa
2. peningkatan transport glukosa di sel adiposa
3. menghambat lipolisis intraseluler
71
GLUKAGON
Polipeptida rantai tunggal, 29 asam amino,
BM : 3485
KONTROL SEKRESI
-dihambat oleh: glukosa (efek parakrin)
- ditingkatkan oleh :katekolamin,
kolesistokinin, gastrin, glukokortikoid,
neuron (stimulasi vagal)
Second messenger : cAMP
protein kinase A enzim fosforilasi
72
Glukagon
TARGET ORGAN : hati (terutama), otot
sel adiposa
73
Insulin dan Glukagon dalam
homeostasis glukosa
74
DIABETES MELITUS
I. Tipe Insulin Dependent (IDDM), TIPE I,
JOUVENIL
II. Tipe Non-insulin Dependent (NIDDM),
TIPE II, MATUR
a. Non obese
b. Obese
III. Malnutrition-related diabetes melitus
(MRDM), Pancreatic Diabetes
IV. Peningkatan hormon counterregulatory
insulin, karena berbagai sebab.
75
PATOFISIOLOGI
Kadar rendah insulin menyebabkan :
1. Pemakaian glukosa berkurang
(glukosa sedikit masuk ke dalam sel),
konsentrasi glukosa darah meningkat,
GLUKOSURIA, DEHIDRASI,
KEHILANGAN ELEKTROLIT. Nilai
ambang glukosa darah 180 mg/dl.
2. Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa
meningkatmetabolisme lemak secara
abnormal, deposisi lemak pada dinding
pembuluh darahATEROSKLEROSIS
76
Selain itu, kadar asam aseto-
asetat,asam beta hidroksibutirat
(badan keton) meningkat pH
menurun
3. Pemecahan protein sel/jaringan
DEGENERASI kelemahan/rentan
penyakit
4. GEJALA 3 P (poliuria, polidipsia,
polifagia), Berat badan menurun,
astenia (kurang tenaga)
77
Hiperinsulinemia
- kadar insulin yang tinggi
kadar glukosa darah menjadi
rendah otak kekurangan
glukosapeningkatan aktivitas
listrik sarafhalusinasi, nervous,
gemetar, kejang klonik, hilang
kesadaran
78
ADRENAL
79
HORMON ADRENAL
PENGATUR ANATOMI PRODUK
80
Kontrol sekresi CRH dan ACTH :
1. sekresi episodik/ritme diurnal/irama
sirkadian
2. stres
3. feed back negatif kortisal
Pola episodik berubah jika : perubahan waktu tidur,
paparan sinar (gelap/terang), stres fisik dan
fisiologis, intake makanan (puasa), sakit,
pembedahan,kelainan SSP-hipotalamus-hipofisis-
adrenal, penyakit hati, dan lain-lain yang
berpengaruh terhadap metabolisme kortisol, gagal
ginjal kronik, alkoholosme, obat antiserotonergik
(seperti cycloheptadin), preparat kortisol eksogen.
81
MEKANISME KERJA
*Stres , emosional (rasa takut,
kawatir, gelisah), perlukaan (injury)
badan (pembedahan), hipoglikemia
memacu sekresi CRH ACTH
cAMP aktivasi enzim-enzim
perubahan kolesterol menjadi
steroid.
82
Hypothalamopituitary adrenal (HPA) axis: Negative
Immune
Stress Feedback system:
Circadian altered
rhythm Hypothalamus
Muscle:
CRH Net loss of amino
Posterior Acids (glucose)
Anterior Pituitary Gland
Pituitary Gland Liver:
(-) Deamination of
proteins into amino
ACTH acids,
gluconeogenesis
Glucocorticoids,
Adrenals Catecholamines, (glucose)
etc.. Fat Cells:
Free fatty
acid
Kidney mobilization
Heart rate:
Increased
Corticosteroids are Gene-Active
GLUKOKORTIKOID (kortisol,
kortikosteron)
89
Stress and The Adrenal Glands
Actions: Carbohydrate and protein
metabolism
Negative nitrogen balance and hyperglycemia
Gluconeogenesis
Peripheral actions (mobilize aas and glucose and
glycogen)
Hepatic actions
Redistribution of Fat
Buffalo hump
Moon face
Direct:
Mood
Behaviour
Brain excitability
Indirect:
maintain glucose, circulation and electrolyte
balance
Glucocorticoids
Mineralocorticoids
Amiodarone
Vitamin A
Oral contraceptives
Tetracyclines
Lipocortin
Phospholipids
Phospholipase A2
Arachidonic acids
lipoxygenase Cycylooxygenase
Prostaglandins,
Leukotriene Thromboxane
PAF by Prostacyclins
lipocortin
Anti-inflammatory actions of corticosteroids
Intestinal absorption
Renal excretion
Not bronchodilators
Most potent and most effective anti-inflammatory
Effects not seen immediately (delay 6 or more hrs)
Inhaled corticosteroids are used for long term
control
MINERALOKORTIKOID
Aldosteron (utama), deoksikortikosteron
1. Renin-Angiotensin sistem
Sekresi renin dikontrol oleh ritme sirkadian (meningkat
pada pagi hari) dan oleh penurunan volume darah
(hipovolemia) , dehidrasi, hiperosmotik.
2. ACTH
Efek ACTH terhadap sekresi aldosteron bersifat
sementara
3. Kadar elektrolit plasma
Na + rendah / K+ tinggi merangsang zona
glomerularis sekresi aldosteron Na + tinggi / K+
rendah sekresi aldosteron dihambat (feed back
negatif)
109
Mekanisme kerja
aldosteron :
Steroid-Reseptor kompleks inti
transkripsi DNA produksi
mRNA memacu sintesis protein
oleh ribosom protein enzim
untuk transport aktif Na + /K+
(Na + /K+ATPase)
110
Target Organ
Di ginjal retensi Na + diganti dengan
K+ dan H +
Di kolon, duodenum, kel. saliva, kel.
keringat meningkatkan reabsorbsi Na
+
111
MEDULA ADRENAL
Secara embriologi sel medula adrenal merupakan
derivat sel saraf.
90 % sel mensekresi epinefrin dan 10 %
mensekresi norepinefrin, dan sedikit
mensekresi dopamin.
Dalam kondisi normal,hanya sedikit epinefrin
dan norepinefrin disekresi oleh medula adrenal.
Jumlah yang banyak disekresi sebagai respon
terhadap rangsangan yang menyebabkan
kenaikan emosional (seperti marah).
Sekresi terjadi mengikuti pelepasan
asetilkolin dari saraf preganglioner yang
menginervasi medula adrenal.
112
PATOFISIOLOGI ADRENAL
A. Kelebihan produksi glukokortikoid
(hiperadrenocortikalism, hiperkortisolism,
Cushing’s sindrom).
B. Insufisiensi Adrenokortikal (Addison’s
disease)
C. Kelebihan mineralokortikoid/
Hiperaldosteronisme (Conn’s disease)
D. Kelainan medula adrenal
1. Pheochromositoma adalah neoplasma sel-sel
chomafin medula adrenal
2. Hipofungsi medula adrenal
113
HORMON SEKS
PRIA (UTAMA)
1. FSH
2. LH
3. Testosteron
WANITA (UTAMA)
1. FSH
2. LH
3. Estrogen (estrin, estron, estradiol)
4. Progesteron
5. Relaksin
HORMON LAIN yang ikut berperan:
hCG, prolaktin, GH, inhibin, tiroksin, dll.
114
GONADOTROPIN
GnRH(hipotalamus) FSH dan LH
(hipofisis anterior)
- Pada laki-laki disekresikan secara tonik
(kontinyu), pada perempuan disekresikan
secara siklik sehingga ada siklus menstruasi.
- Masing-masing adalah glikoprotein terdiri dari
sub unit a dan b
- Second messenger adalah cAMP protein
kinase C respon seluler
115
SIKLUS MENSTRUASI
116
Fungsi FSH dan LH
FSH :merangsang sel sertoli untuk
memproduksi androgen-binding protein dan
spermatogenesis, serta pertumbuhan awal
folikel ovari dan sekresi estrogen
LH : bersifat tropik, merangsang sel-sel Leydig
tumbuh dan sekresi testosteron, berperan
dalam pematangan akhir folikel ovarium dan
sekresi estrogen dari folikel , berperan dalam
ovulasi, pembentukan korpus luteum, dan
sekresi progesteron.
Hormon-lain yang berperan dalam
pengaturan fungsi gonad antara lain adalah
hCG, prolaktin, GH, hormon seks (testosteron,
estrogen, progesteron, inhibin) 117
ANDROGEN
(Testosteron, dihidrotestosteron)
EFEK Umum :pertumbuhan dan pematangan
permatogenesis ,Anabolik : peningkatan sistesis
protein (terutama protein kontraktil otot),
penurunan pemecahan protein
Fetus : diferensiasi dan perkembangan genitalia
internal & eksternal
Pubertas :perkembangan karakteristik seks
sekunder, meliputi genitalia ekterna & interna,
laring, rambut, muskuloskeletal, kulit/gland.
sebacea, mental.
Dewasa : untuk fungsi reproduksi.
Lain-lain : merangsang eritropoiesis. 118
FUNGSI ESTROGEN:
1.Perkembangan karakteristik seks
sekunder normal pada anak
perempuan menjadi dewasa,
meliputi genitalia interna ( vagina,
uterus, ovarium), dan genitalia
eksterna.rambut, kulit, distribusi lemak
tubuh (akumulasi di pinggul dan
payudara) sehingga membentuk kontur
tubuh khas perempuan.
119
2. Metabolisme:
- Antagonis paratiroid hormon
- menjaga struktur mormal kulit dan pembuluh
darah
- mengurangi motilitas saluran cerna, sehingga
meningkatkan absorbsi
- Dihati : meningkatkan sintesis protein.
3. Faktor pembeku darah : meningkatkan faktor II,
VII, IX, X. , menurunkan daya lekat trombosit.
4. Meningkatkan kadar HDL, menurunkan LDL dan
kolesterol.
5. Menimbulkan libido.
120
FUNGSI PROGESTERON
121