Hifema Slide (Autosaved)

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 39

HIFEMA

P R E S E N TAT O R :
F E B R I N A YO L A N DA

PEMBIMBING :
D R . I S M I L A I L A , S P. M
PENDAHULUAN
Hifema merupakan keadaan dimana terdapat darah didalam bilik mata depan, yaitu
1 daerah diantara kornea dan iris (kamera okuli anterior), yang dapat terjadi akibat
trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar dan bercampur
dengan humour aqueous (cairan mata) yang jernih

2 Insiden rata-rata terjadinya hifema di Amerika Utara adalah 17-20/100.000


populasi setiap tahunnya dengan mayoritas terjadi pada pasien dengan usia kurang
dari 20 tahun. Olahraga merupakan penyebab utama sebesar 60% pada pasien usia
muda. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan didapatkan 3 : 1.

3
Trauma tumpul merupakan penyebab paling umum yang ditemukan pada pasien
dengan hifema.(5)
V A S K U L A R I S A S I B O L A M ATA
V A S K U L A R I S A S I B O L A M ATA
DEFINISI

Hifema merupakan keadaan dimana terdapat darah di dalam COA,


yaitu daerah di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma
tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar.
ETIOLOGI
• Jenis yang tersering, yang • Komplikasi dari • neovaskularisasi
merupakan hifema akibat proses medis, seperti • neoplasma
terjadinya trauma pada proses pembedahan. • gangguan hematologi.
bola mata Hifema jenis ini dapat
terjadi intraoperatif
maupun postoperatif.

TRAUMATIK IATROGENIK SPONTAN


PATOFISIOLOGI Benturan/ trauma

Kompresi anteroposterior
serta ekspansi bidang
ekuatorial

TIO secara transien

Penekanan pembuluh darah

Pembuluh darah regang

Ruptur dan membentuk


hifema
Terjadi peregangan Hal ini dapat meningkatkan
Trauma tumpul tekanan intraokuler secara
limbus dan perubahan
menyebabkan kompresi akut dan berhubungan
posisi dari iris dan dengan kerusakan jaringan
bola mata
lensa pada sudut mata

Gaya-gaya kontusif Perdarahan terjadi karena


Perdarahan pada bilik mata akan merobek adanya robekan pembuluh
depan mengakibatkan darah, antara lain arteri-arteri
teraktivasinya mekanisme pembuluh darah iris utama dan cabang-cabang dari
hemostasis dan fibrinolisis dan merusak sudut badan siliar, arteri koroidalis,
COA dan vena-vena badan siliar

Bekuan darah ini dapat


meluas dari bilik mata
depan ke bilik mata
belakang
2 Klasifikasi hifema
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri pada mata

Fotofobia

Blefarospasme

Gangguan visus

Iritasi konjungtiva dan perikorneal

Blood staining

Letargi, disorientasi, somnolen

Peningkatan TIO

Anisokor pupil
DIAGNOSIS
anamnesis Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
• Riwayat trauma.
• Riwayat operasi intraocular. • tonometri
•Perdarahan bola mata
• Riwayat pemakaian obat- • Funduskopi
obatan. •Gangguan penglihatan.
•Ditemukan adanya tanda-tanda USG
• Penyakit yang berhubungan
iritasi dari konjungtiva dan skrining sickle cell
dengan kelainan pembekuan
darah. perikorneal. CT-Scan orbita
•Penderita mengeluh nyeri pada
mata, fotofobia (tidak tahan
terhadap sinar), sering disertai
blefarospasme.
PENATALAKSANA

Penatalaksanaan
Hifema

Perawatan
Perawatan
Konsevatif/Tanpa
dengan Operasi
Operasi
PERAWATAN KONSERVATIF

1. • Tirah baring

2. • Bebat mata

3. • Obat-obatan, seperti koagulansia, midriatika miotika,


ocular hipotensi drug, kortikosteorid, antibiotika
TINDAKAN OPERASI

1. Parasentesis

2. Melakukan irigasi di bilik depan bola


mata dengan larutan fisiologis

3. Dengan cara seperti melakukan ekstraksi katarak


dengan membuka korneoskleranya sebesar 1200
KOMPLIKASI

1 • Perdarahan sekunder
2 • Glaukoma sekunder
3 • Hemosiderosis kornea
4 • Sinekia posterior
5 • Uveitis
PROGNOSIS

Prognosis pada kasus hifema ditentukan berdasarkan pulihnya tajam


penglihatan pasien. Fungsi penglihatan harus merupakan goal dalam
penatalaksanaan pasien dengan hifema. Dalam menentukan kasus hifema
perlu dipertimbangkan:
– Kerusakan struktur mata lain
– Perdarahan sekunder
– Komplikasi lain: glaukoma, corneal blood staining, serta atrofi optik
L APORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : meilina Emily


• Tanggal lahir : 59 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Suku/bangsa : Aceh / Indonesia
• Alamat : blang kejeren
• Agama : Islam
• No. CM :0-95-28-28
• Tanggal MRS : 28 oktober 2016
• Tanggal pemeriksaan : 30 oktober 2016
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAK

Berdarah di bola mata


kanan

Keluhan utama Keluhan tambahan

Sedikit nyeri dan gatal pada mata kanan


Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang dengan keluhan mata berdarah didalam bola mata kanan
sejak 2 hari yang lalu. pasien mengatakan bola mata kanan menjadi merah
dan nyeri secara tiba-tiba. Pasien tidak mengetahui apakah ada mengenai
sesuatu pada mata kanannya. Mata kanan pasien sudah 4 tahun tidak bisa
melihat lagi. Pasien juga pernah operasi katarak mata kanan saat 4 tahun
yang lalu, kemudian diikuti dengan operasi katarak mata kirinya 2 bulan
kemudian. Riwayat DM (-) riwayat hipertensi (+)
RPD Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
Pasien sudah memiliki riwayat operasi katarak mata kanan dan kiri
sejak 4 tahun yang lalu.

RPK

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal seperti ini

RKS

Pasien seorang ibu rumah tangga dan sudah 4 tahun mata kanan tidak bisa melihat
.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Sakit sedang


• Kesadaran : E4 M6 V5
• tekanan darah : 130/80 mmhg
• Nadi : 92 kali/ menit
• Pernafasan : 19 kali/menit
• Suhu : 37.0 0C
STATUS OFTALMOLOGIS
Uji Hiscberg :

(OD Sulit dinilai) OS normal

Uji Pursuit :

(OD sulit dinilai)

OS normal

VOD 0
VOS 5/60
OD Bagian Mata OS
Edema (-) Palpebra Superior Edema (-)
Edema (-) Palpebra Inferior Edema (-)
Hiperemis (+) Conjungtiva Tarsal Superior Hiperemis (-)

Hiperemis (+) Conjungtiva Tarsal Inferior Hiperemis (-)

Hiperemis (+) injeksi Conjungtiva Bulbi Hiperemis (-)


konjungtiva (+)

Keruh (+) Kornea Jernih (+)


Infiltrat(-)
Hifema total (+) COA Kedalaman cukup, jernih

Sulit dinilai Pupil Bulat (+), RCL (+),


RCTL (+)

Sulit dinilai Iris Sulit dinilai

Sulit dinilai Lensa IOL (+)


FOTO KLINIS
OD OS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1-11-2016 Hasil :
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan
01-11--2016
Hematologi

Hemoglobin 15,1 g/dL 12,0-14,5

Hematokrit 47 % 45-55

Eritrosit 5,3 x 106/mm3 4,7-6,1

Trombosit 376 x 103/mm3 150-450

Leukosit 7.6 x 103/mm3 4,5-10,5

MCV 88 fL 80-100

MCH 29 pg 27-31

MCHC 32 % 32-36

LED 30 mm/jam <20

Hitung Jenis

Eosinofil 1% 0-6

Basofil 0% 0-2
Netrofil Segmen 0% 50-70

Netrofil batang 62 % 2-6


Limfosit 31% 20-40
Monosit 6% 2-8

Kimia Klinik
Hati & empedu
Bilirubin total 0,40 0,3-1,2
Bilirubin direct 0.19 < 0.52
SGOT 23 <31
SGPT 15 < 34
Lemak darah
Kolestrol total 281 <200
Kolestrol HDL 56 13-43
Kolestrol LDL 176 <150
Trigliserida 216 <150
ELEKTROLIT
Natrium 143 132-146
Kalium 5.1 3.7-5.4
Klorida 101 98-106
Kalsium 10.1 8.6-10.3
Diabetes
Glukosa darah puasa 76 60-110
Glukosa darah 2jam PP 84 100-140
GINJAL-HIPERTENSI
Ureum 40 13-43
Kreatinin 0.50 0.51-0.95
DIAGNOSA

Hifema OD grade IV A
TATALAKSANA

• Bed rest
• LFX 8 x gtt ODS
• P-Pred 6 x gtt ODS
• Kalnex 3x 500 mg
• Ciprofloxacin 2 x 500 mg
• Metil prednisolon 3x 4 mg
No Tanggal pemeriksaan Pemeriksaan Tatalaksana

1 30 oktober 2016 s/ mata gatal dan sedikit nyeri. - Bed rest


o/ - LFX 8 gtt I ODS
TD : 150/80 Mmhg - P-Pred 6 gtt I ODS
N: 92x/i - Kalnex 3x 500 mg
Rr: 19x/i - Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Metil prednisolon 3x 4 mg
Pemeriksaan visus:
VOD: 0 VOS 5/60
Conjungtiva bulbi OD : injeksi konjungtiva (+)
Cornea OD: keruh
COA OD: hifema total(+) hari ke 2
Pupil OD: sulit dinilai
Lensa OD : sulit dinilai
Lensa OS : IOL (+)

2. 31 oktober 2016 s/ mata gatal dan sedikit nyeri. - Bed rest


o/ - LFX 8 gtt I ODS
TD : 130/80 Mmhg - P-Pred 6 gtt I ODS
N: 90x/i - Kalnex 3x 500 mg
Rr: 20x/i - Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Metil prednisolon 3x 4 mg
Pemeriksaan visus:
VOD: 0 VOS 5/60
Conjungtiva bulbi OD : injeksi konjungtiva (+)
Cornea OD: keruh
COA OD: hifema total (+) hari ke 3
Pupil OD: sulit dinilai
Lensa OD : sulit dinilai
Lensa OS : IOL (+)
1 november 2016 s/ mata gatal(-) dan sedikit nyeri. - Bed rest
o/ - LFX 8 gtt I ODS
TD : 130/80 Mmhg - P-Pred 6 gtt I ODS
N: 90x/i - Kalnex 3x 500 mg
Rr: 20x/i - Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Metil prednisolon 3x 4 mg
Pemeriksaan visus:
VOD: 0 VOS 5/60
Conjungtiva bulbi OD : injeksi
konjungtiva (+)
Cornea OD: keruh
COA OD: hifema total (+) hari ke 4
Pupil OD: sulit dinilai
Lensa OD : sulit dinilai
Lensa OS : IOL (+)
2 november 2016 s/ mata gatal(-) dan sedikit nyeri. - Bed rest
o/ - LFX 8 gtt I ODS
TD : 130/80 Mmhg - P-Pred 6 gtt I ODS
N: 90x/i - Kalnex 3x 500 mg
Rr: 20x/i - Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Metil prednisolon 3x 4 mg
Pemeriksaan visus:
VOD: 0 VOS 5/60
Conjungtiva bulbi OD : injeksi konjungtiva
(+)
Cornea OD: keruh
COA OD: hifema total (+) hari ke 5
Pupil OD: sulit dinilai
Lensa OD : sulit dinilai
Lensa OS : IOL (+)
PROGNOSIS
QUO AD
VTAM

QOU AD
SANACT
IONAM

QUO
AD Dubia ad
FUNCTI malam
ONAM
ANALISA KASUS
Kasus Teori

Dari anamnesis didapatkan pasien Menurut teori pada pasien dengan keluhan
mengeluhkan adanya perdarahan di
bola mata kanan dan pasien
penurunan tajam penglihatan, nyeri, mata merah,
merasakan nyeri di mata kanan. Pasien epifora, blefarospasme, iridoplegi, iridodialisis,
merasakan hal tersebut saat pagi hari Tanda-tanda iritasi konjungtiva dan perikornea,
dan dibawa langsung ke IGD. Pasien fotofobia, peningkatan tekanan intra okuler.
tidak mengetahui apakah terkena
sesuatu atau tidak. Mata kanan pasien
sudah 4 tahun tidak bisa melihat.
Kasus Teori
Dari pemeriksaan fisik didapatkan Gambaran klinik dari penderita dengan hifema
perdarahan penuh menutupi bola adalah ditemukan perdarahan pada bilik depan
mata kanan lalu terlhat injeksi
konjungtiva mata kanan.
bola mata, kadang-kadang ditemukan gangguan
tajam penglihatan, ditemukan adanya tanda-tanda
iritasi dari konjungtiva dan perikorneal,
penderita mengeluh nyeri pada mata, fotofobia
(tidak tahan terhadap sinar), sering disertai
blefarospasme.
Kasus Teori
Dari pemeriksaan penunjang menurut teori pada hifema sebaiknya dilakukan
pasien dilakukan pengukuran pemeriksaan tekanan bola mata untuk
tekanan intra okuler dan mengetahui apakah sudah terjadi peninggian
didapatkan tekanan intra okuler tekanan bola mata untuk menghindari terjadinya
glaukoma. Pemeriksaan USG juga disarankan
normal VOD 7 dan VOS 12, terhadap hifema total ditujukan untuk
mengetahui adanya kekeruhan pada segmen
posterior bola mata, dan dapat diketahui tingkat
kepadatan kekeruhannya. Pemeriksaan USG
dilakukan pada keadaan dimana oftalmoskopi
tidak dapat dilakukan oleh adanya kekeruhan
kornea, bilik mata depan, lensa, karena berbagai
sebab atau perdarahan didalam bilik mata depan
(hifema total).
Kasus Teori
Pada pasien ini didiagnosa dengan Sesuai teori hifema merupakan keadaan dimana
hifema okuli dextra grade IV. terdapat darah didalam bilik mata depan, yaitu daerah
diantara kornea dan iris (kamera okuli anterior), yang
dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek
pembuluh darah iris atau badan siliar dan bercampur
dengan humour aqueous (cairan mata) yang jernih.
Berdasarkan klasifikasi dibagi atas:
• Grade I: darah mengisi kurang dari sepertiga COA
dengan prevalensi kejadiannya sebanyak 58%.
• Grade II: darah mengisi sepertiga hingga setengah
COA dengan prevalensi kejadiannya sebanyak
20%
• Grade III : Darah mengisi lebih dari setengah dan
hampir total COA dengan prevalensi kejadiannya
sebanyak 14%,
• Grade IV: Darah memenuhi seluruh COA dengan
prevalensi kejadiannya sebanyak 8%.
Kasus Teori
Pada pasien ini diberikan terapi pada teori pasien dengan diagnosa hifema
LFX 8 x gtt ODS, diberikan 2 jenis terapi yaitu konservatif dan
P-Pred 6 x gtt ODS,
Kalnex 3x 500 mg,
operasi. Tindakan konservatif dilakukan terlebih
Ciprofloxacin 2 x 500 mg, dahulu dengan medikamentosa seperti
Metil prednisolon 3x 4 mg koagulansia, midriatika miotika, ocular hipotensi
drug, kortikosteorid, antibiotika. Selama 5 hari
pasien harus dibebat dan dikompres dapat diberikan: tetes steroid dan sikloplegik
mata.
bed rest total selama masih ada
perdarahan. jika masih perdarahan maka dilakukan tindakan
operasi yaitu parasintesis.
TERIMA KASIH

You might also like