CRS Sol
CRS Sol
CRS Sol
lesions (SOL)
intracranial
Oleh :
Diga Ana Rusfi, S.Ked
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
LAPORAN KASUS
DAFTAR MASALAH
2. Parese N VI 29-11- 17
OD, N III, N IV
OS
DATA SUBJEKTIF Kronologis :
•Anamnesis dilakukan pada hari •Sejak 1 tahun yll, pasien mengeluhkan nyeri
kepala bagian belakang terus menerus,
rabu, tanggal 29 November 2017 keluhan dirasakan semakin memberat setiap
pada pukul 10.00 WIB harinya. Pasien pernah memeriksakan
keluhannya tersebut ke dokter dan pasien
•Keluhan utama : Lemah bagian mendapatkan obat penghilang rasa nyeri
tubuh sebelah kanan sejak ± 2 dan antihipertensi (Captopril).
hari SMRS •2 hari SMRS pasien mengeluh lemah pada
lengan kanan dan tungkai kanan sehingga
•Riwayat Penyakit sekarang : sulit digerakkan, keluhan dirasakan
•Lokasi mendadak saat pasien melakukan aktivitas.
: Lengan kanan Pasien juga mengeluh nyeri kepala seperti
dan tungkai kanan berdenyut pada bagian belakang,
•Onset : Mendadak, mulai pandangannya kabur, mual (+) tetapi tidak
muntah. Pasien kemudian dibawa ke
dirasakan sejak ± 2 hari SMRS puskesmas olak kemang, dan pasien dirujuk
•Kualitas ke RS. Abdul Manap. Di RS abdul manap
: Lemah pada pasien didiagnosa hemiparesis dextra ec
lengan dan tungkai kanan stroke non hemoragik. Kemudian pasien
•Kuantitas dirujuk ke RS raden mattaher untuk
: Mengganggu dilakukan ct-scan. Di RS raden mattaher
aktivitas sehari hari dan butuh lengan dan tungkai kanan pasien tidak bisa
bantuan orang lain untuk di gerakkan lagi.
aktivitas ringan •Saat kejadian pasien sadar, mual (+),
muntah (-), nyeri kepala (+), demam (-),
riwayat kejang (-), riwayat hipertensi (+),
penglihatan kabur (+), BAB dan BAK tidak
ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu : Riwayat sosial ekonomi :
•Riwayat keluhan yang sama (-) •Social ekonomi menengah
•Riwayat hipertensi (+)
•Riwayat diabetes mellitus (-)
Riwayat kebiasaan :
•Riwayat penyakit kanker (-)
•Pola makan 3 kali sehari,
•Riwayat trauma (-)
dengan nasi dan lauk pauk
•Riwayat penggunan KB suntik beragam, makan makanan
(+) bersantan (+), gorengan (+),
makanan asin (+), sayur-
Riwayat penyakit keluarga : sayuran (+), buah-buahan (+)
•Terdapat anggota keluarga yang •Konsumsi air mineral ± 7
mengalami keluhan yang sama gelas sehari dan suka
(saudara kandung perempuan)
konsumsi air dingin
•Riwayat keluarga dengan
•Pola tidur malam ± 6 jam
tekanan darah tinggi (+)
sehari
•Riwayat keluarga dengan
riwayat DM (-) •Kebiasaan olah raga jarang
•Riwayat penyakit kanker (-) •Riwayat minum alkohol (-)
DATA OBJEKTIF • Paru :
Status Presens (29 November 2017) Inspeksi :Pergerakan dinding dada simetris,
•Kesadaran : Kompos mentis retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
•GCS : E4V5M6 Palpasi : tactil fremitus sama kanan dan kiri
•Tekanan darah : 170/100 mmHg Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
•Nadi : 90 x/menit Auskultasi : Vesikuler (+) Ronchi (-/-),
Wheezing (-/-)
•Suhu : 37°C
• Perut :
•Respirasi: 22 x/menit
Inspeksi : Datar, sikatrik (-)
•Kepala : Normochepal Auskultasi : BU (+) normal
• mata : CA -/-, SI -/-, reflek cahaya +/+ Palpasi : Soepel, hepar/lien tidak teraba,
nyeri tekan (-)
isokhor
•Leher Perkusi : Timpani, asites (-)
: kaku kuduk (-) pembesaran KGB
(-), JVP tidak meningkat • Alat kelamin : Dalam Batas Normal
•Dada : simetris, sikatrik (-), tidak ada • Ekstremitas : akral hangat, edema
retraksi (-), kelemahan anggota gerak kanan
•Jantung :
Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak Status Psikitus
Palpasi : Ictus kordis teraba pada ICS V,LMC • Cara berpikir : normal
Sinistra • Perasaan hati : normal
Perkusi : Batas jantung DBN • Tingkah laku : hipoaktif
Auskultasi : BJ I dan II regular, murmur • Ingatan : menurun
(-/-), gallop (-/-) • Kecerdasan : normal
Status Neurologikus
Kepala
•Bentuk : normocephale
•Nyeri tekan : (-)
•Simetris : (+)
•Pulsasi : (+)
Leher
•Sikap : lurus
•Pergerakan : baik
•Kaku kuduk : (-)
Nervus Kranialis
Nervus Kranialis Kanan Kiri
N III (Okulomotorius)
Sela mata Simetris Simetris
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Pergerakan bola mata Hipoaktif Normal
Nistagmus - -
Ekso/endotalmus Tidak ada Tidak ada
Pupil
bentuk Bulat, isokor, 3 mm Bulat, isokor, 3 mm
reflex cahaya (+) (+)
N IV (Trochlearis)
Melihat Kembar - -
N VI (Abdusen)
N VII (Fasialis)
•Koordinasi, Gait,
Keseimbangan : tidak
dilakukan
•Gerakan Abnormal : (-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Kimia darah : (27 November
Darah rutin : (25 November 2017)
2017) Faal ginjal :
•WBC : 15,1 103/mm3 (3.5-10.0) •Ureum : 25 mg/dl
•RBC : 4,24 106/mm3 (3.80- •Kreatinin : 1,0 mg/dl
5.80) •Asam Urat : 8,4 mg/dl
•HGB : 11,7 g/dl
(11.0-16.5) Faal lemak :
•HCT : 33,8 % (35.0- •Kolesterol : 236 mg/dl
50.0)
•Trigliserida : 166 mg/dl
•PLT : 281 103/mm3 (150-390)
•HDL : 41 mg/dl
•PCT : 0,22 % (0,1-0,28)
•LDL : 162 mg/dl
•GDS : 149 mg/dl
S : Dari anamnesis didapatkan ± 2 hari SMRS mengalami kelemahan pada anggota gerak
atas dan bawah sebelah kanan, kelemahan dirasakan tiba-tiba kemudian semakin lama
menjadi tidak dapat digerakkan. Saat kejadian selain kelemahan, pasien juga
mengeluhkan nyeri kepala dan pandangan kabur, tidak disertai penurunan kesadaran,.
Pasien sadar, mual (+), muntah (-), nyeri kepala (+), demam (-), riwayat kejang (-),
gangguan penglihatan (+). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
P : Anjuran pemeriksaan :
CT Scan kepala dengan kontras
Terapi :
Non Farmakologi :
•Stabilisasi airway, breathing, circulation
•Observasi tanda-tanda vital
•Head up 20-30˚
•Fisioterapi
C. Tanda-tanda melokalisir
•Lobus temporalis
•Lobus frontalis
•Lobus occipitalis
•Lobus parietalis
•Sudut serebellopontin
•Mesensefalon
Diagnosis
A. Anamnesis
B. Pemeriksaan fisik neurologis
C. Pemeriksaan Penunjang (Head CT-Scan,
MRI, Darah lengkap, Foto thoraks, USG,
Biopsi, Lumbal pungsi)
Penatalaksanaan
1. Elevasi kepala 30°
2. Menurunkan demam
3. Menangani kejang
4. Hiperventilasi
5. Terapi hiperosmolar
6. 6. Drainase CSF
7. Barbiturat koma
8. Kraniektomi dekompresi
9. Steroid
BAB IV
ANALISA KASUS
• Pasien didiagnosa dengan hemiplegi
dextra tipe spastik dan paresis
nervus III, IV, VI et causa SOL susp.
Meningioma dengan dyslipidemia
dan hiperurisemia.
• Terapi umum sama dengan terapi
pada untuk stabilisasi stroke yaitu
dengan 5 B
BAB IV
KESIMPULAN
• SOL (Space-occupying Lesion) intrakranial merupakan merupakan istilah
yang digunakan untuk generalisasi masalah tentang adanya lesi misalnya
neoplama, baik jinak maupun ganas, primer atau sekunder, dan masalah lain
seperti parasit, abses, hematoma, kista, ataupun malformasi vaskular. Tumor-
tumor SOL intrakranial merupakan sekitar 9% dari seluruh tumor primer yang
terjadi pada manusia. Karena tumor-tumor ini berada pada sistem saraf pusat
maka tumor ini menjadi masalah kesehatan yang serius dan kompleks.
Tumor-tumor ini umumnya berasal dari bagian parenkim dan neuroepitel
sistem saraf pusat kecuali mikroglia dan diperkirakan sekitar 40%-50% SOL
intrakranial disebabkan oleh tumor.
• Gejala klinis yang ditimbulkan tergantung pada ukuran, jenis, dan lokasi SOL
dan dapat dibagi atas gejala umum yang disebabkan peningkatan TIK dan
gejala spesifk yang merupakan defsit neurologis yang berhubungan dengan
bagian yang mengalami penekanan.SOL didiagnosa dengan anamesa,
temuan klinis (gejala neurologis), dan kemudian pemeriksaan lab dan
penunjang meliputi pemeriksaan radiologi maupun histopatologi dan serologi.
• Penatalaksanaan SOL meliputi tatalaksana penyakit penyebab (tumor,
infeksi) dan diikuti dengan terapi supportif untuk mengurangi gejala
Daftar Pustaka
1. Butt ME, Khan SA, Chaudrhy NA, Qureshi GR. Intracranial-Space Occupying Lessions a
Daftar Pustaka
Morphological Analysis. 2005; 21(6).
2. Irfan A, Qureshi A. Intracranial Space Occupying Lession Review of 386 Cases. 1995; 45.
3. Tidy C. patient.co.uk. [Online].; 2014 [cited 2014 Oktober 24. Available from
www.patient.co.uk/doctor/space-occupying-lessions-of-the-brain .
4. Cross. S.S. Intracranial Space-Occupying Lesion. Underwood’s Pathology: A Clinical Approach. 6 th
Edition.
5. Apardi I. Tumor otak. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2014. Diunduh dari
http://library.usu.ac.id/downlaod/fk/bedah-iskandar%20japardi 11.pdf2.
6. Meagher. R.J. emedicine.medscape.com. [Online].;[cited 2014 Oktober 26. Available from
http://emedicine.medscape.com/article/1137207-workup
7. Castillo L.R., Gopinath. S., Robertson. C.S. Management of Intracranial Hypertension. Neurol Clin. May
2008; 26(2): 521-541.
8. Broderick. J.P. Harold. P.A.J., Barsan. W. Guidelines for the Manaement of Spontaneous Intracerebral
Hemorrhage. 1999;30-905-915
9. UCSFHealth.org [Online].;2014 [cited 2014 Oktober 26. Available from
http://www.ucsfhealth.org/conditions/brain_tumor/treatment.html