Proposal PTK
Proposal PTK
Proposal PTK
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( PTK )
Di susun oleh :
SUGENG RIYANTO
GURU UPT SDN 019 TANJUNG SAWIT
Judul
Disusun oleh :
SUGENG RIYANTO
GURU UPT SDN 019 TANJUNG SAWIT
Disahkan oleh
Pada hari ini Rabu Tanggal Dua Puluh Satu Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat,
bertempat di UPT SDN 019 Tanjung Sawit, yang dihadiri oleh 10 orang ( Sepuluh ) Peserta,
telah diseminarkan sebuah Laporan Peneltian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan Judul
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menyambut Usia Baligh Menggunakan Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT Siswa Kelas IV C UPT SDN 019 Tanjung Sawit Kecamatan Tapung
Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2024 / 2025
Disusun oleh :
SUGENG RIYANTO
GURU UPT SDN 019 TANJUNG SAWIT
Pembahas :
1. ……………………………….. ( ………………………………………………… )
2. ……………………………….. ( ………………………………………………….)
Moderator Notulis
( …………………………………. ) ( ……………………………………………. )
Nama : SUNARTI,S.Pd
Nip : ……………………………………..
Jabatan : Kepala Perpustakaan UPT SDN 019 Tanjung sawit
Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah laporan Penelitian Tindakan kelas
( PTK ) sebagai berikut :
Telah disimpan di Perpustakaan UPT SDN 019 Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten
Kampar Provinsi Riau, sebagai Publikasi Ilmiah dan sebagai bahan referensi.
Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
HAYATI,S.Pd SUNARTI,S.Pd
Nip 197207201992022003
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat
dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat diselessaikan. Adapun judul laporan
penelitian ini adalah : “ Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menyambut Usia Baligh
Menggunakan Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Siswa Kelas IV C UPT SDN 019 Tanjung
Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2024 / 2025”.
Ucapan ribuan terima kasih serta penghargaan setinggi – tingginya kami sampaikan kepada :
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekuranga, oleh karena itu kami
mengharap kritik dan saran dari semua pihak sehingga laporan penelitian ini menjadi lebih
baik dan berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan bermanfaat bagi peningkatan
mutu dan kualitas Pendidikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi manusia
seutuhnya berjiwa Pancasila. Dalam Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang system Pendidikan Nasional juga menyatakan sebagai berkiut :
Disamping itu, Pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan efisien dalam
meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang diharapkan.
Berdasarkan hasil belajar yang dilakukan di kelas IV C UPT SDN 019 Tanjung Sawit
keacamatan Tapung dalam ulangan harian yang sudah dilaksanakan, didapat sebuah informasi
bahwa hasil belajar pada Materi Menyambut Usia Baligh siswa masih rendah dibawah standar
ketercapaian Tujuan Pembelajaran yaitu nilai yang diperoleh rata – rata masih dibawah 60.
Dalam pengamatan peneliti ada bebarapa factor yang menjadi penyebab rendahnya nilai yang
di Materi Memasuki Usia Baligh ini, antara lain :
a. Kemampuan kognitif siswa pada pemahaman konsep – konsep Pendidikan IPAS masih
rendah.
b. Pembelajaran yang dilaksanakan di UPT SDN 019 Tanjung Sawit masih monoton dan
membosankan.
c. Motivasi belajar siswa UPT SDN 019 Tanjung Sawit pada Pelajaran Pendidikan Agama
Islam masih rendah.
d. Kurangnya kreatifitas Guru dalam memnggunakan methode pembelajran yang
bervariasi dikelas.
Dengan methode belajar hafalan membuat konsep – konsep Pendidikan Agama Islam yang
telah diterima menjadi hilang dan terlupakan. Hal ini adalah sebuah tantangan yang harus
dihadapi dan diselesaikan oleh seorang Guru. Dimana Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
usahnya mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalah
sebagai berikut : “ bagaimanakah Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dapat meningkatkan hasil
belajar pada Materi Menyambut Usia Baligh siswa kelas IV C UPT SDN 019 Tanjung Sawit”.
Setalah penelitian ini dilaksanakan dan diselesaikan, diharapkan penleitian ini dapat memberi
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti : Penelitian ini dapat memberi pengaruh yang positif pada proses
pembelajran, membantu untuk meningkatkan hasil belajar pada Materi Menyambut Usia
Baligh, memberikan alternative pembelajran yang aktif , kreatif, efektif dan
menyenangkan bagi siswa serta mengingkatkan mutu pembelajran pada Materi
Menyambut Usia Baligh.
2. Bagi Siswa : untuk meningkatkan pemahaman Konsep pada Materi Menyabut Usia
Baligh sehingga pada Materi Menyambut Usia Baligh ini menjadi sederhana dan
menyenangkan.
3. Bagi Sekolah ; Peneltian ini dapat menjadi salah satu rujukan atau alternatif model
pembelajran untuk peningkatan kualitas dan mutu Pendidikan di UPT SDN 019 Tanjung
Sawit.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Bloom ( dalam Sudjana, 2012: 53 ) membagi tiga ranah hasil belajar, yaitu :
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu : pengetahuan
atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan hasil belajar yang berupa sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu :
penerimaan, jawaban atau penilaian, oraganisasi dan internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar yang berkaitan dengan ketrampilan dan kemuan bertindak
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar, Setelah melaksanakan
proses belajar mengajar yang optimal sesuai dengan ciri-ciri tersebut di atas.
Pada Model pembelajaran kooperatif ini adalah model pembelajaran yang didalamnya
mengkondisikan para siswa bekerja bersama-sama di dala kelompok-kelompok kecil untuk
membantu satu sama lain dalam belajar.
Posamentter (1999: 12) secara sederhana menyebutkan cooperativelearning atau belajar
secara kooperatif adalah penempatan beberapa siswa dalam kelompok kecil dan memberikan
mereka sebuah atau beberapa tugas.
Muhammad Nur (2005: 1) mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat
memotivasi seluruh siswa, memanfaatkan seluruh energi sosial siswa, saling mengambil
tanggungjawab. Model pembelajaran kooperatif membantu siswa belajar setiap mata pelajaran,
mulai dari keterampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks. Pendapat ini
sejalan dengan Abdurrahman dan Bintoro (2000: 78) mengatakan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi
yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesame siswa sebagai latihan hidup di dalam
masyarakat nyata.
Guru dapat menyusun kegiatan kelas, sehingga siswa akan berdiskusi, dan
mengungkapkan ide-ide, konsep-konsep, dan keterampilan sehingga siswa benar-benar
memahami konsep dan keterampilan yang dipelajarinya, Guru dapat memanfaatkan energi
sosial seluruh rentang usia siswa yang begitu benar di dalam kelas untuk kegiatan-kegiatan
pembelajaran produktif dan dapat mengorganisasikan kelas, sehingga siswa saling
berinteiraksi satu dan yang lain saling bertanggung jawab, dan belajar untuk menghargai satu
sama lain.
Untuk menciptakan suasana belajar kooperatif bukan suatu pekerjaan yang mudah.
Untuk menciptakan suasana belajar tersebut diperlukan pemahaman filosofis dan keilmuan
yang cukup disertai dedikasi yang tinggi serta latihan yang cukup pula.
Pembelajaran kooperatif didasarkan pada gagasan atau pemikiran bahwa siswa bekerja
bersama-sama dalam belajar, dan bertanggung jawab terhadap akfivitas belajar kelompok
mereka seperti terhadap diri mereka sendiri. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
model pembelajaran yang menganut paham konstruktivisme.
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengutamakan kerjasama
antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menggunakanpembelajaran kooperatif
merubah peran guru dari peran yang berpusat pada gurunya ke pengelolaan siswa dalam
kelompok-kelorpok kecil. Menurut teori konstruktivis, tugas guru (pendidik). Adalah
memfasilitasi agar proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan pada diri sendiri tiap-tiap
siswa terjadi secara optimal.
Terkait dengan model pembelajaran ini, Ismail (2003: 21) menyebutkan (enam) langkah
dalam pembelajaran Kooperatif, yaitu sesuai tabel berikut ini.
3) Penghargaan Kelompok
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif Tige TGT ada bebarapa tahapan yang
perlu ditempuh, antara lain :
a. Mengajar ( teach )
Mempresntasikan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas atau kegiatan
yang harus dilakukan siswa dan memberikan motivasi.
b.Belajar Kelompok ( team study )
Siswa bekerja dalam kelompok yang anggotanya terdiri dari 5 sampai 6 orang atau
melihat kondisi dan situasi kelas masing – masing, dengan kemampuan akdemik, jenis
kelamin dan suku/ras yang berbeda. Selanjutnya Guru memberikan informasi seputar
materi dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengan menggunakan LKPD.
Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan problem atau masalah Bersama,
saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah
dalam menjawab sebuah pertanyaan.
c. Permainan ( Game Tournament )
Permainan diikuti oleh seluruh anggota kelompok dari setiap kelompok yang berbeda.
Dan tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota
kelompok itu sudah menguasai materi belajar Dimana pertanyaan – pertanyaan yang
diberikan selalu berhubungan dengan materi diskusi dalam kegiatan pembelajaran
kelompok tersebut.
d.Penghargaan Kelompok ( team recognition )
Pemberian penghargaan ( Reward ) ini didasarkan pada rata – rata perolehan point
yang didapat oleh masing – masing kelompok dari setiap permainan. Lembar
penghargaan dicetak dalam kertas HVS, Dimana pernghargaan ini diberikan kepada tim
yang memenuhi kategpri rata – rata point sebagai berikut :
Table 2.4. Kriteria Penghargaan Kelompok
Kriteria
( rata – rata point kelompok ) Predikat
30 sampai 39 Tim kurang baik
40 sampai 44 Tim Baik
45 sampai 49 Tim Baik Sekalli
50 ke atas Tim Istimewa
( sumber : Slavin, 1995 )
1. Gaya Magnet
Ada macam – macam gaya dalam lingkaran ilmu fisika dan salah satunya dalah gaya
magnet. Gaya magnet ini adalah gaya Tarik atau gaya tolak yang terdapat pada
sebuah benda baik magnet asli atau magnet induksi. Benda, menurut sifat
kemagnetannya, dapat dikelompokkan menjadi benda magnetis dan benda non
magnetic. Benda magnetis adalah benda yang dapat ditarik oleh gaya magnet.
Contoh benda magnetis adalah paku besi dan gunting. Benda non magnetic adalah
benda yang tidak dapat ditarik oleh gaya magnet. Penghapus dan kaca adalah
contoh benda non magnetic. Magnet hanya dapat menarik benda-benda yang terbuat
dari besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda yang terbuat dari kayu, plastic, karet dan
kaca tidak dapat ditarik magnet.
Kata magnet berasal dari kata magnus atau magnesia. Magnus adalah nama
orang pertama kali menemukan magnet. Ia menemukan magnet yang berbentuk
seperti batu yang hitam. Magnet pertama itu ditemukan di suatu tempat yang
bernama Magnesia.
Ada berbagai macam bentuk dan ukuran magnet. Magnet yang sering orang
gunakan umumnya berbentuk batang, tapal kuda, atauseperti huruf U. magnet
memiliki bagian yang disebut kutub magnet. Ada dua jenis kutub magnet, yaitu kutub
utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet terletak di ujung-ujung magnet. Kutub
utara dan kutub selatan suatu magnet ditandai dengan warna-warna tertentu seperti
merah dan putih. Kutub-kutub magnet dapat juga dibedakan dengan symbol huruf
dari kata dalam bahasa Inggris. Huruf N dari kata north menunjukkan kutub utara.
Huruf S dari kata south menunjukkan kutub selatan.
2. Garis Gaya Magnet
Berdasarkan percobaan bahwa serbuk besi membentuk pola di atas kertas.
Serbuk besi dapat membentuk pola di atas kertas karena digerakkan oleh gaya yang
berasal dari kutub-kutub magnet. Pola tersebut berbentuk garis lengkung. Garis-garis
tersebut mengelilingi magnet dan tidak saling bersilangan. Garis-garis lengkung
itulah yang disebut garis gaya magnet.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di UPT SDN 019 Tanjung Sawit Kecamatan
Tapung kabupaten Kampar Provinsi Riau yang berada dekat dengan kota sekitar 40 km dari
kota Kabupaten Kampar. UPT SDN 019 Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar
Provinsi Riau mempunyai fasilitas yang hampir lengkap dengan adanya Perpustakaan yang
memadahi, ada Laboratorium IPA, Aula Pertemuan, Mushala, Museum tidak ada Laboratorium
Komputer dan lain-lain. Dengan jumlah guru dan ketenaga Pendidikan sebanyak 30 orang
terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah Guru kelas 18 orang, Guru PAI 3 Orang, Guru PAK 1 orang,
Guru PJOK 3 Orang, Guru Bahasa Inggris 1 orang, Guru Kesenian 1 orang, operator 1 orang,
penjaga sekolah 2 orang, PNS 12 orang PPPK 12 orang, serta 6 orang Honorer
Agar lebih focus Objek Penelitian in dibatasi hanya pada Siswa Kelas IV C UPT SDN
019 Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Riau Tahun Pelajaran 2024 – 2025
sebanyak 17 orang yang terdiri dari 10 orang laki – laki dan 7 orang Perempuan
Waktu Peneltiain Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Juli
sampai September 2024. Penelitian ini hanya berpusat pada materi Menyambut Usia Baligh
yang diajarkan. Penelitian ini dalam perencanaan dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu masing –
masing siklus 2 kali pertemuan. Dan Peneltian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan
kelas dengan Siklus.
1. Siklus I
Pada siklus I ini membahas Materi Menyambut Usia Baligh.
a. Tahapan Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan
tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi guru
dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis
dengan model pilihan ganda
b. Tahapan Pelaksanaan
Pada tahapan ini dilakukan :
1. Guru menjelaskan/memaparkan Materi Menyambut Usia Baligh secara klasikal
2. Pengorganisasian siswa yaitu Guru membimbing siswa dalam pembentukan
kleompok belajaryang terdiri 4 – 5 orang siswa, kemudian dibagikan LKPD dan
siswa diminta untuk mempelajari LKPD.
3. Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai
dengan langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKPD seperti berdiskusi
kelompok, diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja
kelompok siswa saling membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota
bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Dan ketua kelompok masing –
masing bertanggung jawab terhadap kelancaran dan kenyamanan suasana
belajar dikelompoknya masing – masing.
c. Tahapan Peneltian
Pada tahapan Penelitian ini dilakuakan kegiatan observasi pelaksanaan
Tindakan, aspek yang menjadi objek Observasi adalah keaktifan siswa dan Guru
dalam proses pembelajarann menggunakan lembaran Observasi aktifitas dan
respon siswa dan juga Guru. Sedangkan untuk peningkatan belajarnya siswa
diambil dari hasil tes hasil belajar siswa.
d. Tahapan Refleksi
Pada tahapan ini dilakukan sebuah evaluasi terhadap proses pembelarajan
pada siklus I serta menjadikannya pertimbangan untuk merencanakan siklus
berikutnya. Dan pertimbangan yang dilakukan bila dijumpai suatu komponen
dibawah ini berlum terpenuhi, yaitu sebagai berikut :
1. Siswa mencapai ketuntasan dalam penilaian setiap individu >70 %
2. Ketuntasan klasikal jika > 85 % dari seluruh siswa telah mencapai ketuntasan
individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.
2. Siklus II
Hasil dari refleksi serta Analisa data pada siklus I dipergunakan untuk acuan dalam
membuat perencanaan pada siklus II dengan perbaikan pada kelemahan dan kekurang
yang terdapat pada siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap siklus I.
Keterangan :
P : Prosentase
F : Frekuensi tiap aktifitas
N : jumlah Seluruh aktifitas
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II Kerangka Teori A. Landasan Teori
B. Penelitian Terdahulu
C. Hipotesis Penelitian (Jika ada)
BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian
A. Variabel Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Jenis, Sumber dan Teknik
Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis dan Pengujian
Hipotesis (Jika ada)
Daftar Pustaka
-------------------------
Nama Mahasiswa
LK.8-2. Penyusunan Instrumen Penumpulan Data PTK
Buatkan instrument pengumpulan data PTK dengan memilih jenis intrumen yang
sesuai dengan pokok masalah.
Sugeng Riyanto