Proposal PTK

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 26

MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MENYAMBUT USIA

BALIGH MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE


TGT SISWA KELAS IV UPT SDN 019 TANJUNG SAWIT
KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR TAHUN
PELAJARAN 2024-2025

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( PTK )

Di susun oleh :

SUGENG RIYANTO
GURU UPT SDN 019 TANJUNG SAWIT

Jalan Flamboyan VII Desa Tanjung Sawit


Kecamatan Tapung
Kabupaten Kampar
Riau
2024
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( PTK )

Judul

MENINGKATAN HASIL BELAJAR


MENYAMBUT USIA BALIGH MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT
SISWA KELAS IV UPT SDN 019 TANJUNG
KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR
TAHUN PELAJARAN 2024-2025

Disusun oleh :

SUGENG RIYANTO
GURU UPT SDN 019 TANJUNG SAWIT

Disahkan oleh

Mengetahui Tanjung Sawit, 21 Agustus 2024


Kepala Sekolah Pembimbing

HAYATI,S.Pd Dr. MIRAWATI, M.Ag


Nip 197207201992022003

BERITA ACARA SEMINAR

Pada hari ini Rabu Tanggal Dua Puluh Satu Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat,
bertempat di UPT SDN 019 Tanjung Sawit, yang dihadiri oleh 10 orang ( Sepuluh ) Peserta,
telah diseminarkan sebuah Laporan Peneltian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan Judul
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menyambut Usia Baligh Menggunakan Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT Siswa Kelas IV C UPT SDN 019 Tanjung Sawit Kecamatan Tapung
Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2024 / 2025

Disusun oleh :

SUGENG RIYANTO
GURU UPT SDN 019 TANJUNG SAWIT

Pembahas :

1. ……………………………….. ( ………………………………………………… )

2. ……………………………….. ( ………………………………………………….)

Moderator Notulis

( …………………………………. ) ( ……………………………………………. )

Mengetahui Tanjung Sawit, 21 Agustus 2024


Kepala Sekolah Pembimbing

HAYATI,S.Pd Dr. MIRAWATI, M.Ag


Nip 197207201992022003
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : SUNARTI,S.Pd
Nip : ……………………………………..
Jabatan : Kepala Perpustakaan UPT SDN 019 Tanjung sawit

Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah laporan Penelitian Tindakan kelas
( PTK ) sebagai berikut :

Judul : Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menyambut Usia Baligh Menggunakan


Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Siswa Kelas IV C UPT SDN 019 Tanjung Sawit
Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2024 / 2025.

Penulis : SUGENG RIYANTO


NIP :
Jabatan : Guru PAI
Unit Kerja : UPT SDN 019 Tanjung sawit

Telah disimpan di Perpustakaan UPT SDN 019 Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten
Kampar Provinsi Riau, sebagai Publikasi Ilmiah dan sebagai bahan referensi.

Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Tanjung Sawit, 21 Agustus 2024


Kepala Sekolah Kepala Perpustakaan

HAYATI,S.Pd SUNARTI,S.Pd
Nip 197207201992022003

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat
dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat diselessaikan. Adapun judul laporan
penelitian ini adalah : “ Meningkatkan Hasil Belajar Materi Menyambut Usia Baligh
Menggunakan Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Siswa Kelas IV C UPT SDN 019 Tanjung
Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2024 / 2025”.

Ucapan ribuan terima kasih serta penghargaan setinggi – tingginya kami sampaikan kepada :

1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar


2) Ibu Hayati,S.Pd selaku Kepala Sekolah UPT SDN 019 Tanjung Sawit
3) Bpk Sarimin,S.Pd selaku Pengawas Sekolah
4) Ibu Dr. MIRAWATI, M.Ag, selaku Pembimbing
5) Guru pamong
6) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan
dengan baik.

Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekuranga, oleh karena itu kami
mengharap kritik dan saran dari semua pihak sehingga laporan penelitian ini menjadi lebih
baik dan berkualitas.

Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan bermanfaat bagi peningkatan
mutu dan kualitas Pendidikan.

Kampar, 21 Agustus 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………… i


HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………………. ii
BERITA ACARA SEMINAR ………………………………………………………………. Iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. …...iv
ABSTRAK ………………………………………………………………………………….. v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………… vii
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………………………. viii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………….. ix

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1


1.1. Latar Belakang …………………………………………………. 2
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………… 3
1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………….. 3
1.4. Manfaat Penelitian ………………………………………………. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………………. 5


2.1. Kajian Teori ………………………………………………………. 5
2.2. Hasil Belajar ……………………………………………………… 6
2.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT …………………………… 7
2.4. Energi Analisa Data ……………………………………………. 15

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………………. 20


3.1. 1 Setting Penelitian ………………………………………………. 20
3.1. 2 Subjek Penelitian ……………………………………………….. 21
3.1. 3 Prosedur penelitian …………………………………………….. 21
3.1. 4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………….. 24
3.1. 5 Teknik Analisa Data …………………………………………….. 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... …………..27
4.1. Hasil Penelitian............................................................................. 27
4.2. Deskripsi kondisi awal.................................................................. 28
4.3. Deskripsi Hasil siklus I................................................................. 29
4.4. Deskripsi Hasil Siklus II................................................................ 35
4.5. Pembahasan................................................................................ 40
BAB V PENUTUP......................................................................................................... 43
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 44
5.2 Saran.............................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi manusia
seutuhnya berjiwa Pancasila. Dalam Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang system Pendidikan Nasional juga menyatakan sebagai berkiut :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak


serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”

Disamping itu, Pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan efisien dalam
meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang diharapkan.
Berdasarkan hasil belajar yang dilakukan di kelas IV C UPT SDN 019 Tanjung Sawit
keacamatan Tapung dalam ulangan harian yang sudah dilaksanakan, didapat sebuah informasi
bahwa hasil belajar pada Materi Menyambut Usia Baligh siswa masih rendah dibawah standar
ketercapaian Tujuan Pembelajaran yaitu nilai yang diperoleh rata – rata masih dibawah 60.
Dalam pengamatan peneliti ada bebarapa factor yang menjadi penyebab rendahnya nilai yang
di Materi Memasuki Usia Baligh ini, antara lain :
a. Kemampuan kognitif siswa pada pemahaman konsep – konsep Pendidikan IPAS masih
rendah.
b. Pembelajaran yang dilaksanakan di UPT SDN 019 Tanjung Sawit masih monoton dan
membosankan.
c. Motivasi belajar siswa UPT SDN 019 Tanjung Sawit pada Pelajaran Pendidikan Agama
Islam masih rendah.
d. Kurangnya kreatifitas Guru dalam memnggunakan methode pembelajran yang
bervariasi dikelas.
Dengan methode belajar hafalan membuat konsep – konsep Pendidikan Agama Islam yang
telah diterima menjadi hilang dan terlupakan. Hal ini adalah sebuah tantangan yang harus
dihadapi dan diselesaikan oleh seorang Guru. Dimana Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
usahnya mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Seperti dalam penentuan metode pembelajaran, model pembelajaran sarana prasarana


pembelajaran, alat dan bahan pembelajaran sebagai salah satu strategi pembelajaran harus
disiapkan dan direncanakan dengan penuh keseriusan. Kesiapan Guru dalam memanagemen
pembelajaran akan membawa dampak yang positif bagi siswa diantaranya adalah hasil belajar
yang akannlebih baik dan sesuai dengan indicator ketercapaian pembelajaran. Salah satu
model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pada materi Memasuki Usia
Baligh adalah dengan menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT karena siswa dapat
terlibat aktif dalam proses pembelajarannya katrena siswa memiliki peran yang besar dan juga
tanggungjawab masing – masing individu pada hasil pembelajarannya sehingga aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung menjadi meningkat.
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT inimerupakan suati metode pembelajran dengan
menggabungkan konsep permainan, team works dan kognisi siswa dalam menyelasaikan
setiap tagihan yang diminta. Sehingga siswa dapat mengandalkan pengetahuannya serta
bentuk kolaborsainya dalam mencari jawaban dari setiap pertanyaan yang disajikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti saya merasa penting untuk melakukan
penelitian terhadap masalah ini. Oleh karena itu, Upaya intuk meningkatkan hasil belaajr pada
Materi Menyambut usia Baligh siswa dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan Judul “
MENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYAMBUT USIA BALIGH MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SISWA KELAS IV UPT SDN 019 TANJUNG
KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR TAHUN PELAJARAN 2024-2025.
1.2. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalah
sebagai berikut : “ bagaimanakah Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dapat meningkatkan hasil
belajar pada Materi Menyambut Usia Baligh siswa kelas IV C UPT SDN 019 Tanjung Sawit”.

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk meningkatkan hasil belaajr pada
materi Menyambut Usia Baligh menggunakan Pembelajran Kooperatif Tipe TGT siswa kelas IV
C UPT SDN 019 Tanjung sawit.

1.4. Manfaat Peneltian

Setalah penelitian ini dilaksanakan dan diselesaikan, diharapkan penleitian ini dapat memberi
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti : Penelitian ini dapat memberi pengaruh yang positif pada proses
pembelajran, membantu untuk meningkatkan hasil belajar pada Materi Menyambut Usia
Baligh, memberikan alternative pembelajran yang aktif , kreatif, efektif dan
menyenangkan bagi siswa serta mengingkatkan mutu pembelajran pada Materi
Menyambut Usia Baligh.
2. Bagi Siswa : untuk meningkatkan pemahaman Konsep pada Materi Menyabut Usia
Baligh sehingga pada Materi Menyambut Usia Baligh ini menjadi sederhana dan
menyenangkan.
3. Bagi Sekolah ; Peneltian ini dapat menjadi salah satu rujukan atau alternatif model
pembelajran untuk peningkatan kualitas dan mutu Pendidikan di UPT SDN 019 Tanjung
Sawit.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Toeri


2.2. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Bloom ( dalam Sudjana, 2012: 53 ) membagi tiga ranah hasil belajar, yaitu :
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu : pengetahuan
atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan hasil belajar yang berupa sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu :
penerimaan, jawaban atau penilaian, oraganisasi dan internalisasi.

3. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar yang berkaitan dengan ketrampilan dan kemuan bertindak

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor


utama yaitu:
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar,
minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik
dan psikis.
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,terutama kualitas
pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses belajar mengajar yang
optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsic pada
diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah dan ia akan berjuang lebih
keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankanya apa yang telah
dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan
percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia
berusaha sebagaimanamestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat,
membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan
kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif) yakni mencakup
ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah
psikomotorik, keterampilan atau prilaku.
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama
dalam menilai hasil yang dicaPendidikan IPAnya maupun menilai dan mengendalikan
proses dan usaha belajarnya.

Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar, Setelah melaksanakan
proses belajar mengajar yang optimal sesuai dengan ciri-ciri tersebut di atas.

2.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Pada Model pembelajaran kooperatif ini adalah model pembelajaran yang didalamnya
mengkondisikan para siswa bekerja bersama-sama di dala kelompok-kelompok kecil untuk
membantu satu sama lain dalam belajar.
Posamentter (1999: 12) secara sederhana menyebutkan cooperativelearning atau belajar
secara kooperatif adalah penempatan beberapa siswa dalam kelompok kecil dan memberikan
mereka sebuah atau beberapa tugas.
Muhammad Nur (2005: 1) mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat
memotivasi seluruh siswa, memanfaatkan seluruh energi sosial siswa, saling mengambil
tanggungjawab. Model pembelajaran kooperatif membantu siswa belajar setiap mata pelajaran,
mulai dari keterampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks. Pendapat ini
sejalan dengan Abdurrahman dan Bintoro (2000: 78) mengatakan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi
yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesame siswa sebagai latihan hidup di dalam
masyarakat nyata.
Guru dapat menyusun kegiatan kelas, sehingga siswa akan berdiskusi, dan
mengungkapkan ide-ide, konsep-konsep, dan keterampilan sehingga siswa benar-benar
memahami konsep dan keterampilan yang dipelajarinya, Guru dapat memanfaatkan energi
sosial seluruh rentang usia siswa yang begitu benar di dalam kelas untuk kegiatan-kegiatan
pembelajaran produktif dan dapat mengorganisasikan kelas, sehingga siswa saling
berinteiraksi satu dan yang lain saling bertanggung jawab, dan belajar untuk menghargai satu
sama lain.
Untuk menciptakan suasana belajar kooperatif bukan suatu pekerjaan yang mudah.
Untuk menciptakan suasana belajar tersebut diperlukan pemahaman filosofis dan keilmuan
yang cukup disertai dedikasi yang tinggi serta latihan yang cukup pula.
Pembelajaran kooperatif didasarkan pada gagasan atau pemikiran bahwa siswa bekerja
bersama-sama dalam belajar, dan bertanggung jawab terhadap akfivitas belajar kelompok
mereka seperti terhadap diri mereka sendiri. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
model pembelajaran yang menganut paham konstruktivisme.
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengutamakan kerjasama
antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menggunakanpembelajaran kooperatif
merubah peran guru dari peran yang berpusat pada gurunya ke pengelolaan siswa dalam
kelompok-kelorpok kecil. Menurut teori konstruktivis, tugas guru (pendidik). Adalah
memfasilitasi agar proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan pada diri sendiri tiap-tiap
siswa terjadi secara optimal.
Terkait dengan model pembelajaran ini, Ismail (2003: 21) menyebutkan (enam) langkah
dalam pembelajaran Kooperatif, yaitu sesuai tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajarran Kooperatif

Fase Indicator Tingkah Laku Guru


1 Menyampaikan tujuan dan Gurumenyampaikan semua tujuan pelajaran
memotivasisiswa yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebutdan
memotivasi siswa belajar
2 Menyampaikan Guru menyampaikan informasi kepada siswa
informasi dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan
3 Mengorganisasikan Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
siswa ke dalam pada saat mereka mengerjakan tugas.
kelompokkelompok
belajar
Membimbing kelompok Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
bekerja dan belajar caranya membentuk kelompok belajar dan
4
membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang Materi
yang telah dipelajari atau masing – masing
kelompok mempresentasikan hasil belajarnya.
6 Memberikan peghargaan Guru mencari cara untuk menghargai Upaya atau
hasil belajar individu maupun kelompok

Pembelajaran kooperatif menuntut guru untuk berperan relatif berbeda Dari


pembelajaran tradisional. Berbagai peran guru dalam pembelajaran kooperatif tersebut dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1) Merumuskan tujuan pembelajaran,
2) Menentukan jumlah kelompok dalam kelompok belajar,
3) Menentukan tempat duduk siswa,
4) Merancang bahan untuk meningkatkan saling ketergantungan positif,
5) Menentukan peran serta untuk menunjang saling ketergantungan positif,
6) Menjelaskan tugas akademik,
7) Menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan dan keharusan bekerja sama,
8) Menyusun akuntabilitas individual,
9) Menyusun kerja sama antar kelompok,
10) Menjelaskan kriteria keberhasilan,
11) Menjetaskan perilaku siswa yang diharapkan,
12) Memantau perilaku siswa,
13) Memberikan bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas,
14) Melakukan intervensi untuk mengajarkan keterampilan bekerja sama,
15) Menutup pelajaran,
16) Menilai kerja sama antar anggota kelompok.

Meskipun kerja sama merupakan kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari,


untuk mengaktualisasikan kansep tersebut ke dalam suatu bentuk perencanaan perbelajaran
atau program satuan pelajaran bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan peran guru
dan siswa yang optimal untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang benar-benar berbasis
kerjasama ataugotong royong.
Tiga model pembelajaran kooperatif umum yang cocok untuk hamper seluruh mata
pelajaran dan tingkat kelas. Students Teems Achievement Division (STAD), Teams-Games-
Tournament (TGT), dan Jigsaw Teams-Games-Tournament (TGT) adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa pada kelompok–kelompok belajar yang
beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku
kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok
mereka masing–masing.
Dalam kerja kelompok ini guru memberikan LKPD kepada setiap kelompok. Tugas yang
diberikan untuk dikerjakan bersama–sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari
anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok
yang lain bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya terlebih dahulu
sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru.
Akhirnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai
pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permainan akademik. Dan di dalam permainan
akademik ini siswa akan dibagi dalam meja-meja turnamen,dimana setiap meja turnamen
terdiri dari 5 sampai 6 orang yang merupakan wakil dari kelompoknya masing-masing.
Dalam setiap meja permainan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari
kelompok yang sama. Siswa dikelompokkan dalam satu meja turnamen secara homogen dari
segi kemampuan akademik, artinya datam satu meja turnamen kemampuan setiap peserta
diusahakan agar setara. Hal ini dapat ditentukan dengan melihat nilai yang mereka peroleh
pada saat pre-test.
Skor yang diperoleh pada setiap peserta dalam permainan akademik dicatat pada lembar
pencatat skor. Skor kelompok ini diperoleh dengan menjumlahkan skor–skor yang diperoleh
anggota suatu kelompok, kemudian dibagi banyaknya anggota kelompok tersebut. Skor
kelompok ini digunakan untuk memberikan penghargaan tim berupa sertifikat dengan
mencantumkan predikat tertentu.
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkahtahapan yaitu
tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan
(games), pertandingan (tournament), dan perhargaan kelompok team recognition)
Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model pembelajaran
kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Siswa Bekerja dalam Kelompok-kelompok Kecil
Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda.
Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotivasi siswa
untuk saling membantu antar Siswa yang berkemampuan lebih dengan Siswa yang
berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran.
Hal ini akan menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara
kooperatif sangat menyenangkan.
2. Games Tournament
Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya.
Siswa yang mewakili kelompoknya, masing-masing ditempatkan dalam meja-meja turnamen.
Tiap meja turnamen ditempati 5 sampai 6 orangpeserta, dan diusahakan agar tidak ada
peserta yang berasal dari kelompok yang lama.
Dalam setiap meja turnamen diusahakan setiap peserta homogen. Permainan ini
diawali dengan memberitahukan aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan
membacakan kartu-kartu soal untuk bermain (kartu soal untuk bermain dan kunci ditaruh
terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca).
Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan sebagai berikut. Pertama,
setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca coaldan pemain yang pertama
dengan cara undian. Kemudian pemain yang menangundian mengambil kartu undian yang
berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal.
Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian Yang diambil oleh
pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemaindan penantang sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan dalam soal. Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka
pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditangapi oleh penantang searah
jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan
kepadapemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban
benar
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan
pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana postisi pemain
diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satumeja turnamen dapat berperan
sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang. Di sini Permainan dapat dilakukan berkali-kali
dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama sebagai
pemain, penantang, dan pembaca soal.
Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka
kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain. Setelah
semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang
diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah
disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin
yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan.
Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin
yang diperoleh kepada ketua kelompok asalnya dan melaporkan point atau skor yang sudah
diperoleh berdasarkan pada table yang sudah dipersiapkan. Selanjutnya sertiap pemain
kemabli kepada kelompoknya masing – masing serta melaporkan point atau skor yang sudah
diperoleh kepada ketua kelompok.
Ketua kelompok memasukkan point yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel
yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria penghargaan yang diterima oleh
kelompoknya.

3) Penghargaan Kelompok

Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan pada kelompok yang pertama


adalah dengan menghitung rata – rata point atau skor yang diperoleh kelompok dan untuk
memilih rata – rata point atau skor kelompok terlebih dahulu dilakukan dengan menjumlahkan
point atau skor yang diperoleh semua anggota dan dibagi dengan banyknya jumlah kelompok.
Pemberian penghargaan didasarkan pada rata – rata point yang didapat oleh kelompok
tersebut.
Dimana penentuan point yang didapat oleh setiap anggota kelompok didasarkan pada
sejumlah kartu yang diperoleh seperti ditunjukan pada tael berikut :

Table 2.2. Penghitungan Point Permainan Untuk Empat Pemain

Pemain Dengan Point Bila Jumlah kartu


yang Diperoleh
Top Scorer 40
High Middle Scorer 30
Low Middle Scorer 20
Low Scorer 10

Table 2.3. Penghitungan Point Permainan untuk Tiga Pemain

Pemain Dengan Point Bila Jumlah kartu


yang Diperoleh
Top Scorer 60
Middle Scorer 40
Low Scorer 20
( Sumber : Slavin, 1995: 90 )

Dengan keterangan sebagai berikut :


Top Scorer ( Skor tertinggi )
High Middle Scorer ( Skor tinggi )
Low Middle Scorer ( Skor rendah )
Low Scorer ( Skor rendah )

Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif Tige TGT ada bebarapa tahapan yang
perlu ditempuh, antara lain :
a. Mengajar ( teach )
Mempresntasikan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas atau kegiatan
yang harus dilakukan siswa dan memberikan motivasi.
b.Belajar Kelompok ( team study )
Siswa bekerja dalam kelompok yang anggotanya terdiri dari 5 sampai 6 orang atau
melihat kondisi dan situasi kelas masing – masing, dengan kemampuan akdemik, jenis
kelamin dan suku/ras yang berbeda. Selanjutnya Guru memberikan informasi seputar
materi dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengan menggunakan LKPD.
Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan problem atau masalah Bersama,
saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah
dalam menjawab sebuah pertanyaan.
c. Permainan ( Game Tournament )
Permainan diikuti oleh seluruh anggota kelompok dari setiap kelompok yang berbeda.
Dan tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota
kelompok itu sudah menguasai materi belajar Dimana pertanyaan – pertanyaan yang
diberikan selalu berhubungan dengan materi diskusi dalam kegiatan pembelajaran
kelompok tersebut.
d.Penghargaan Kelompok ( team recognition )
Pemberian penghargaan ( Reward ) ini didasarkan pada rata – rata perolehan point
yang didapat oleh masing – masing kelompok dari setiap permainan. Lembar
penghargaan dicetak dalam kertas HVS, Dimana pernghargaan ini diberikan kepada tim
yang memenuhi kategpri rata – rata point sebagai berikut :
Table 2.4. Kriteria Penghargaan Kelompok
Kriteria
( rata – rata point kelompok ) Predikat
30 sampai 39 Tim kurang baik
40 sampai 44 Tim Baik
45 sampai 49 Tim Baik Sekalli
50 ke atas Tim Istimewa
( sumber : Slavin, 1995 )

2.4. Energi dan Perubahannya

1. Gaya Magnet
Ada macam – macam gaya dalam lingkaran ilmu fisika dan salah satunya dalah gaya
magnet. Gaya magnet ini adalah gaya Tarik atau gaya tolak yang terdapat pada
sebuah benda baik magnet asli atau magnet induksi. Benda, menurut sifat
kemagnetannya, dapat dikelompokkan menjadi benda magnetis dan benda non
magnetic. Benda magnetis adalah benda yang dapat ditarik oleh gaya magnet.
Contoh benda magnetis adalah paku besi dan gunting. Benda non magnetic adalah
benda yang tidak dapat ditarik oleh gaya magnet. Penghapus dan kaca adalah
contoh benda non magnetic. Magnet hanya dapat menarik benda-benda yang terbuat
dari besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda yang terbuat dari kayu, plastic, karet dan
kaca tidak dapat ditarik magnet.
Kata magnet berasal dari kata magnus atau magnesia. Magnus adalah nama
orang pertama kali menemukan magnet. Ia menemukan magnet yang berbentuk
seperti batu yang hitam. Magnet pertama itu ditemukan di suatu tempat yang
bernama Magnesia.
Ada berbagai macam bentuk dan ukuran magnet. Magnet yang sering orang
gunakan umumnya berbentuk batang, tapal kuda, atauseperti huruf U. magnet
memiliki bagian yang disebut kutub magnet. Ada dua jenis kutub magnet, yaitu kutub
utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet terletak di ujung-ujung magnet. Kutub
utara dan kutub selatan suatu magnet ditandai dengan warna-warna tertentu seperti
merah dan putih. Kutub-kutub magnet dapat juga dibedakan dengan symbol huruf
dari kata dalam bahasa Inggris. Huruf N dari kata north menunjukkan kutub utara.
Huruf S dari kata south menunjukkan kutub selatan.
2. Garis Gaya Magnet
Berdasarkan percobaan bahwa serbuk besi membentuk pola di atas kertas.
Serbuk besi dapat membentuk pola di atas kertas karena digerakkan oleh gaya yang
berasal dari kutub-kutub magnet. Pola tersebut berbentuk garis lengkung. Garis-garis
tersebut mengelilingi magnet dan tidak saling bersilangan. Garis-garis lengkung
itulah yang disebut garis gaya magnet.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Seting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di UPT SDN 019 Tanjung Sawit Kecamatan
Tapung kabupaten Kampar Provinsi Riau yang berada dekat dengan kota sekitar 40 km dari
kota Kabupaten Kampar. UPT SDN 019 Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar
Provinsi Riau mempunyai fasilitas yang hampir lengkap dengan adanya Perpustakaan yang
memadahi, ada Laboratorium IPA, Aula Pertemuan, Mushala, Museum tidak ada Laboratorium
Komputer dan lain-lain. Dengan jumlah guru dan ketenaga Pendidikan sebanyak 30 orang
terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah Guru kelas 18 orang, Guru PAI 3 Orang, Guru PAK 1 orang,
Guru PJOK 3 Orang, Guru Bahasa Inggris 1 orang, Guru Kesenian 1 orang, operator 1 orang,
penjaga sekolah 2 orang, PNS 12 orang PPPK 12 orang, serta 6 orang Honorer

3.2. Objek Peneltian

Agar lebih focus Objek Penelitian in dibatasi hanya pada Siswa Kelas IV C UPT SDN
019 Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Riau Tahun Pelajaran 2024 – 2025
sebanyak 17 orang yang terdiri dari 10 orang laki – laki dan 7 orang Perempuan

3.3. Prosedur Penelitian

Waktu Peneltiain Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Juli
sampai September 2024. Penelitian ini hanya berpusat pada materi Menyambut Usia Baligh
yang diajarkan. Penelitian ini dalam perencanaan dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu masing –
masing siklus 2 kali pertemuan. Dan Peneltian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan
kelas dengan Siklus.
1. Siklus I
Pada siklus I ini membahas Materi Menyambut Usia Baligh.
a. Tahapan Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan
tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi guru
dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis
dengan model pilihan ganda
b. Tahapan Pelaksanaan
Pada tahapan ini dilakukan :
1. Guru menjelaskan/memaparkan Materi Menyambut Usia Baligh secara klasikal
2. Pengorganisasian siswa yaitu Guru membimbing siswa dalam pembentukan
kleompok belajaryang terdiri 4 – 5 orang siswa, kemudian dibagikan LKPD dan
siswa diminta untuk mempelajari LKPD.
3. Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai
dengan langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKPD seperti berdiskusi
kelompok, diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja
kelompok siswa saling membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota
bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Dan ketua kelompok masing –
masing bertanggung jawab terhadap kelancaran dan kenyamanan suasana
belajar dikelompoknya masing – masing.
c. Tahapan Peneltian
Pada tahapan Penelitian ini dilakuakan kegiatan observasi pelaksanaan
Tindakan, aspek yang menjadi objek Observasi adalah keaktifan siswa dan Guru
dalam proses pembelajarann menggunakan lembaran Observasi aktifitas dan
respon siswa dan juga Guru. Sedangkan untuk peningkatan belajarnya siswa
diambil dari hasil tes hasil belajar siswa.
d. Tahapan Refleksi
Pada tahapan ini dilakukan sebuah evaluasi terhadap proses pembelarajan
pada siklus I serta menjadikannya pertimbangan untuk merencanakan siklus
berikutnya. Dan pertimbangan yang dilakukan bila dijumpai suatu komponen
dibawah ini berlum terpenuhi, yaitu sebagai berikut :
1. Siswa mencapai ketuntasan dalam penilaian setiap individu >70 %
2. Ketuntasan klasikal jika > 85 % dari seluruh siswa telah mencapai ketuntasan
individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.

2. Siklus II
Hasil dari refleksi serta Analisa data pada siklus I dipergunakan untuk acuan dalam
membuat perencanaan pada siklus II dengan perbaikan pada kelemahan dan kekurang
yang terdapat pada siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap siklus I.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


bebrapa Teknik dalam pengumpulan data yang diterapkan dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini, yakni ;
a. Observasi yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan dibantu oleh
seorang kolaborator untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.
b. Test hasil belajar untuk mengetahui Tingkat pemahaman siswa.
Instrument yang digunakan dalam penelitian Tindakan kelas ini terdiri atas :
1. Lembar test/ ulangan harian yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa
2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui Tingkat motivasi siswa dalam
belajar.
3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang
dilakukan Guru.

3.5. Teknik Analisa Data


Data dari hasil penelitain selanjutnya dijadikan acuan dan selanjutnya dianalisa
secara Deskriptif, seperti berikut ini :
Data tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar
Hasil beljaar siswa atau taingkat keberhasilan belajar pada materi Menyambut Usis
Baligh dengan menggunakan pembelajran Kooperatif Tipe TGT. Kriteria ketuntasan
dalam belajar ini dibuat standarnya 70, maka jika ada yang nilai diperoleh siswa
dibawah 70 dinyatakan tidak lulus atau tuntas.
Ketuntasan Hasil belajar klasikal pada siswa jika nilai yang diperoleh adalah 70
ini jumlahnya sekitar 85 % dari keseluruhan jumlah siswa dan masing – masing
dihitung dengan rumus, menurut Arikunto ( 2012 : 24 ) sebagai berikut :

Keterangan :
P : Prosentase
F : Frekuensi tiap aktifitas
N : jumlah Seluruh aktifitas
Kata Pengantar

Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II Kerangka Teori A. Landasan Teori
B. Penelitian Terdahulu
C. Hipotesis Penelitian (Jika ada)
BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian
A. Variabel Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Jenis, Sumber dan Teknik
Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis dan Pengujian
Hipotesis (Jika ada)
Daftar Pustaka

-------------------------
Nama Mahasiswa
LK.8-2. Penyusunan Instrumen Penumpulan Data PTK

Buatkan instrument pengumpulan data PTK dengan memilih jenis intrumen yang
sesuai dengan pokok masalah.

No Alat Instrumen Jenis Instrumen Contoh instrumen


1. Angket § Daftar Cocok (Check  Kuiseiner digunakan untuk
memperoleh data dan
list)
informasi tentang respon
§ Skala (Scala) siswa terhadap pembelajaran
§ Inventory (Inventory) Kooperatif Tipe TGT di kelas
2. Wawancara  Wawancara atau interview
§ Pedomana Wawacara merupakan nteknik dalam
pengumpulan data dengan
§ Daftar Cocok (Check memanfaatkan bahasa lisan,
list) baik secara langsung maupun
melalui media tertentu
3. Pengamatan § Lembar Pengamatan  Observasi atau pengamatan
(Observasi) § Panduan Observasi adalah teknik pengumpulan
§ Daftar Cocok (Check data dengan cara mengamati
list) setiap peristiwa yang dan
mencatat dengan instrumen
observasi hal-hal yang akan
diamati atau dipelajari. Proses
pengumpulan data dalam
suatu penelitian adalah
dimana peneliti harus yang
mengamati situasi dalam
penelitian (Hasanah, 2017).
Observasi dapat diguanakan
dalam penelitian yang
melibatkan kondisi belajar
mengajar, perilaku, dan
interaksi kelompok, seperti
dalam penelitian tindakan
kelas. Karena observasi
merupakan proses
pengamatan langsung.
Observasi pada PTK
digunakan sebagai monitoring
guru dan siswa. Observasi
digunakan untuk mencatat
tindakan masing-masing guru
dalam siklus kegiatan
pembelajaran untuk
menemukan kelemahan guru
dalam menilai, mengevaluasi,
dan koreksi pada siklus
pembelajaran berikutnya. Dan
observasi juga digunakan
untuk mengumpulkan
informasi tentang perilaku
siswa terhadap tindakan yang
dilakukan oleh guru
(Wulandari, 2016)
4. Tes o Soal ujian dipergunakan unutk
mengetahui keberhasilan dari
hasil belajar selama penelitian
dan juga menentukan
§ Soal Ujian
keberhasilan dari keberhasilan
§ Inventory (Inventori) dari penerapan model
pembelajaran yang dilakukan
dengan adanya perolehan
nilai dari siswa
 Dokumatasi dibuat untuk
kelengkapan obsevasi dan
juga keberhasilan
penelitian dari segi proses
5. Dokumentasi § Daftar Cocok (Check list)
dan juga dijadikan acuan
untuk perbaikan penelitian
dengan melihat rekaman
penelitian

Sugeng Riyanto

You might also like