Bahan Ajar (Modul)
Bahan Ajar (Modul)
Bahan Ajar (Modul)
LEMBAR JUDUL
DAFTAR ISI
PETA KONSEP ........................................................................................................... 1
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul ............................................................................................... 2
B. Kompetensi Dasar .......................................................................................... 2
C. Deskripsi Singkat Materi ................................................................................ 2
D. Petunjuk penggunaan modul .......................................................................... 2
E. Materi Pembelajaran ....................................................................................... 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN.1. Keanekaragaman Gen, Jenis, Ekosistem
A. Tujuan Pembelajaran ....................................................................................... 3
B. Uraian Materi .................................................................................................. 3
C. Rangkuman ..................................................................................................... 6
D. Forum Diskusi ................................................................................................. 6
E. Tes Sumatif ..................................................................................................... 6
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. Persebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia
A. Tujuan Pembelajaran ...................................................................................... 8
B. Uraian Materi .................................................................................................. 8
C. Rangkuman ..................................................................................................... 10
D. Forum Diskusi ................................................................................................. 10
E. Tes Sumatif ..................................................................................................... 10
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3. Ancaman dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati
A. Tujuan Pembelajaran ....................................................................................... 12
B. Uraian Materi .................................................................................................. 12
C. Rangkuman ..................................................................................................... 17
D. Forum Diskusi ................................................................................................. 17
E. Tes Sumatif ..................................................................................................... 18
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4. Manfaat Keanekaragaman Hayati
A. Tujuan Pembelajaran ....................................................................................... 20
B. Uraian Materi .................................................................................................. 20
C. Rangkuman ..................................................................................................... 22
D. Forum Diskusi ................................................................................................. 22
E. Tes Sumatif ..................................................................................................... 22
Keanekaragaman
Hayati
Kosmetik, Obat-
Ekosistem Sebaran Fauna
obatan
1
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas :X
Alokasi Waktu : 4 x Pertemuan @ 3 x 30 Menit
Materi : Keanekaragaman Hayati
B. Kompetesnsi Dasar
3.1 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta
ancaman dan pelestariannya
4.1 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia
dan usulan upaya pelestariannya
C. Deskripsi Singkat Materi
Menurut Sunarmi (2014). Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang
berkenaan dengan berbagai kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan
hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, genetika yang
dikandungnya, dan ekosistem dimana mereka melangsungkan kehidupannya. Setiap
tingkatan organisme tersebut penting bagi manusia karena merupakan sumber daya yang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Keanekaragaman hayati sangat diperlukan untuk kelestarian hidup organisme da n
berlangsungnya daur materi (aliran energy). Namun demikian, kualitas dan kuantitas
keanekaragaman hayati di suatu wilayah dapat menurun atau bahkan dapat menghilang.
Keanekaragaman hayati dapat dijaga kelestariannya serta dapat dipulihkan kembali.
2
E. Materi Pembelajaran
Didalam modul ini terdapat 3 kegiatan pembelajaran yaitu
1. Keanekaragaman Gen, Jenis, dan Ekosistem
2. Persebaran Wilayah diIndonesia
3. Ancaman dan pelestarian keanekaragaman hayati dan didalamnya terdapat uraian materi,
penugasan, soal latihan dan soal evaluasi.
4. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KEANEKARAGAMAN GEN, JENIS, DAN EKOSISTEM
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1, diharapkan kalian dapat menganalisis tingkat
keanekaragaman hayati dan mampu menyajikan hasil observasi berbagai tingkat
keanekaragaman hayati di Indonesia dengan selalu berfikir kritis, kreatif. dan membisakan
sikap jujur, disiplin, tanggung jawab serta tetap bersyukur kepada Tuhan YME.
B. Uraian Materi
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan
adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati
disebut juga biodiversitas (biodiversity), meliputi keseluruhan berbagai variasi yang terdapat
pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena
adanya pengaruh faktor genetik dan factor lingkungan yang memengaruhi fenotip (ekspresi
gen). Menurut Sunarmi (2014) keanekaragaman hayati dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
a. Keanekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri dan
Protista.
b. Keanekaragaman hayati, variasi genetik dalam satu spesies.
c. Keanekaragaman komunitas, komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan
lingkungan fisik (ekosistem)masing-masing.
1. Keanekaragaman Gen
Perhatikan gambar berikut!
Sumber : google
3
Mengapa kita berbeda?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, Ayo kita baca materi di bawah ini!
Setiap makhluk hidup memiliki kerangka dasar komponen sifat menurun yang sama. Kerangka
dasar tersebut tersusun atas ribuan atau jutaan faktor menurun yang mengatur tata cara pewarisan
sifat itu. Faktor-faktor menurun tersebutlah yang dinamakan gen atau plasma nutfah. Gen
merupakan substansi kimia sebagai pembawa sifat menurun. Keanekaragaman gen menunjukkan
adanya variasi susunan gen antara individu dalam tingat jenis yang sama. Keanekaragaman pada
tingkat gen dapat terjadi secara alami karena pengaruh lingkungan atau secara buatan misalnya
melalui persilangan.
Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau spesies makhluk
hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga berpengaruh
pada genotip (sifat) dan fenotip (penampakan luar) suatu makhluk hidup Keanekaragaman gen
menunjukkan adanya variasi susunan gen pada individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut
mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada warna
mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya. Variasi dalam spesies ini disebut
varietas.
Sumber : google
Perhatikan gambar tanaman mawar di atas dengan warna merah, putih dan kuning.
Tanaman mawar ini merupakan contoh keanekaragaman gen. Tanaman mawar yang beraneka
warna memiliki keanakeragaman tingkat gen dalam warna bunga. Contoh lain adalah warna kulit
manusia yang beraneka ragam sesuai dengan sebaran mereka tinggal. Tingkat keanekaragaman
gen ternyata tidak terdapat pada gen saja, melainkan ada juga faktor lain yang berperan
mempengaruhi keanekaragaman ini, yaitu lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu
merupakan interaksi antar gen dengan lingkungan.
Dua individu yang memiliki struktur dan urutan gen yang sama, belum tentu memiliki
bentuk yang sama pula karena faktor lingkungan mempengarruhi penampakan (fenotipe) atau
bentuk. Contoh lingkungan mempengaruhi keanekaragaman tingkat gen dapat dilihat dari jumlah
sel darah merah yang hidup di dataran tinggi dan yang hidup di pantai. Ternyata jumlah sel darah
merah orang yang hidup di pegunungan lebih banyak dibandingkan dengan yang hidup di pantai.
Mengapa hal ini terjadi? Karena jumlah oksigen di pegunungan lebih sedikit dari pantai. Oleh
karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen orang yang hidup di pegunungan
memiliki sel darah merah yang lebih banyak. Sel darah merah berguna untuk mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh.
4
2. Keanekaragaman Jenis
Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara morfologis,
anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (Inter hibridisasi) yang
menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Dalam keluarga
kacang-kacangan kita kenal kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-
lain. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah membedakannya karena
di antara mereka ditemukan ciri khas yang sama. Akan tetapi, ukuran tubuh atau batang,
kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta rasanya berbeda. Contoh lainnya terlihat
keanekaragaman jenis pada pohon kelapa, pohon pinang dan juga pada pohon palem.
Sumber : google
3. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup
yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Setiap makhluk hidup hanya akan tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang sesuai. Pada
suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni
oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup)
pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan
lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi
komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem.
Tipe- Tipe ekosistem
1. Ekosistem Perairan : Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem air
tawar dan ekosistem air laut.
2. Ekosistem Air Laut, meliputi ekosistem laut dalam, ekosistem terumbu karang, ekosistem
estuary, ekosistem pantai pasir, ekosistem pantai batu.
3. Ekosistem Daratan, meliputi : Hutan hujan tropis, bioma gurun, padang rumput, hutan gugur,
taiga, tundra, savanna.
Sumber : googl
5
C. Rangkuman
1. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan
adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. ecara garis besar
keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkat yaitu keanekaragaman tingkat gen, tingkat
jenis, dan tingkat ekosistem.
2. Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau spesies
makhluk hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik
sehingga berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip (penampakan luar) suatu makhluk
hidup
3. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada mahluk hidup antar
jenis.
4. Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat.
D. Forum Diskusi
Perhatikan gambar dibawah ini
Coba diskusikan:
a. Apakah perbedaan dari penyu diatas!
b. Mengapa penyu pada gambar diatas terlihat berbeda?
c. Termasuk tingkat keanekaragaman hayati yang manakah gambar diatas?Mengapa
demikian!
E. Tes Formatif
1. Kelompok tumbuhan yang merupakan tingkatan satu gen adalah….
a. Mangga manalagi, mangga geding, dan mangga harum manis
b. Jambu, mangga dan pepaya
c. Kelapa sawit, kelapa gading dan aren
d. Aren, jambu dan kelapa sawit
e. Bawang merah, bawang putih dan bawang daun
7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2.
PERSEBARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2, diharapkan kalian dapat menganalisis daerah persebaran
keanekaragaman hayati di Indonesia dengan selalu berfikir kritis, kreatif. dan membisakan
sikap jujur, disiplin, tanggung jawab serta tetap bersyukur kepada Tuhan YME.
B. Uraian Materi
Sumber : google
Untuk menjawab pertanyaan diatas, Ayo kita baca materi di bawah ini!
Dilihat dari sisi geografis, Indonesia merupakan kawasan yang unik karena
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terletak pada garis khatulistiwa,
dan terletak diantara dua benua dan dua samudera. Keunikan tersebut sangat
memengaruhi pola sebaran hayati.
8
endemik seperti padma raksasa (Rafflesia arnoldii) yang hanya terdapat di wilayah Bengkulu,
Jambi, dan
SumateraSelatan, serta bunga anggrek Tien Suharto atau anggrek Hartinah (Cymbidium
hartinahianum) yang hanya ada di wilayah Sumatera Utara. Selanjutnya flora khas paparan sunda
adalah pada bagian pantai timur di dominasi hutan mangrove dan rawa gambut. Kemudian flora
di bagian pantai barat didominasi oleh merantimerantian, rawa gambut, kemuning, rotan dan
hutan rawa air tawar
2. FLORA PERALIHAN
Flora di daerah peralihan memiliki kemiripan dengan flora di dataran Sunda dan Sahul. Wilayah
yang termasuk di dalamnya adalah wilayah pulau Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Di
pulau
Sulawesi setidaknya terdapat 4.222 jenis flora yang memiliki karakteristik yang hampir mirip
flora di Flipina, Maluku, Nusa Tenggara, dan Jawa. Flora di bagian peralihan ini jika terdapat di
pantai akan mirip dengan yang ada di Papua, namun untuk flora yang berada di gurun sangat
mirip dengan yang ada di Kalimantan. Jenis flora endemik di wilayah ini adalah eboni (Diospyros
celebica) atau lebih dikenal dengan kayu besi di pulau Sulawesi, pohon leda (Eucalyptus
deglupta), dan cengkeh (Syzygium aromaticum).
Berikut beberapa contoh jenis flora di Indonesia yang merupakan spesies langka,
diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Bunga Bangkai Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan tumbuhan endemik dari
Sumatera, yang dikenal dengan bunga majemuk terbesar. Dinamakan bunga bangkai karena
bunga ini mengeluarkan aroma busuk yang digunakan untuk menarik serangga kumbang atau
lalat untuk proses penyerbukan.
b. Padma Raksasa Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit yang terkenal
karena ukuran bunga yang besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Bunga ini
pertama kali ditemukan pada tahun 1818 dihutan tropis Bengkulu (Sumatera). Bunga ini terdiri
dari 27 spesies dan dari semua spesiesnya ditemukan di Asia tenggara.
c. Edelweiss Jawa Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica) merupakan tumbuhan endemik zona
alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi nusantara. Edelweiss saat ini merupakan salah
satu jenis bunga yang sudah sangat langka keberadaannya.
d. Daun Payung (Johannesteijsmannia altifrons) adalah salah satu tanaman di Sumatera Utara.
Tanaman ini tidak tahan terhadap paparan sinar matahari langsung sehingga tanaman ini
sering ditemukan tumbuh di antara pepohonan lebat. Keberadaan tanaman ini semakin
berkurang karena banyaknya kebakaran hutan sehingga pohon tempatnya berlindung juga
berkurang
e. Ulin (Eusideroxylon zwageri) adalah sejenis pohon besar yang sering disebut dengan pohon
besi dan merupakan tumbuhan khas
9
Para ilmuwan telah meneliti pola sebaran hayati di Indonesia, dan membagi Indonesia
menjadi tiga daerah yang dibatasi oleh Garis Wallacea dan Garis Weber. Ketiga daerah tersebut
mempunyai tipe makhluk hidup yang berbeda-beda. Daerah paling barat Indonesia yang dibatasi
oleh Garis Wallacea merupakan kawasan Orientalis. Daerah paling timur yang dibatasi oleh
Garis Weber merupakan kawasan Australis. Sedangkan daerah yang berada di tengah-tengah
yang dibatasi oleh garis Wallaceae dan Weber disebut dengan kawasan Wallacea atau kawasan
peralihan
Setiap daerah tersebut ternyata mempunyai ciri khas masing-masing. Daerah Orientalis
mempunyai karakter fauna diantaranya mamalia berukuran besar, banyak jenis-jenis primata, dan
jenis-jenis burung berkicau yang tidak berwarna cerah. Contohnya yaitu Gajah, Harimau, Orang
Utan, Lutung, Jalak Kerbau, Jalak Bali, dan lain-lain. Daerah Australis mempunyai karakter
fauna diantaranya mammalia berkantung dan jenis-jenis burung berwarna cerah. Contohnya yaitu
Kangguru, Kasuari, Cendrawasih, dan lain-lain. Sedangkan di daerah peralihan, atau daerah
Wallacea, antara Orientalis dan Australis mempunyai karakter yang berbeda dari kedua daerah
yang mengapitnya. Contoh faunanya diantaranya Anoa, Babirusa, Burung Maleo, Komodo, dan
lain-lain.
C. Rangkuman
D. Forum Diskusi
Sumber : google
Perhatikan gambar flora dan fauna berikut! Adakah flora dan fauna pada gambar diatas terdapat
di daerah kamu? Tahukah kamu berasal dari daerah mana flora dan fauna tersebut? Apakah flora
dan fauna tersebut terdapat di daerah di seluruh Indonesia?
E. Tes Sumatif
10
2. Garis yang memisahkan jenis fauna (hewan) Indonesia bagian timur dengan bagian tengah
adalah ...
a. garis Weber
b. garis Khatulistiwa
c. garis Wallace
d. garis lintang
e. garis bujur
3. Berikut yang termasuk flora khas Indonesia bagian Timur adalah
a. Bunga bangkai, matoa, sagu
b. Sagu, matoa, pala
c. Bunga padma, kayu jati, sagu
d. Bunga bangkai, bunga padma, bunga payung
e. Sagu, matoa, kayu jati
4. Bunga rafflesia arnoldi adalah jenis bunga yang menjadi kebanggaan Indonesia dan merupakan
puspa langka. Habitat bunga tersebut berada di taman nasional ....
a. Taman Nasional Gunung Leuser
b. Taman Nasional Teso Nilo
c. Taman Nasional Kerinci Seblat
d. Taman Nasional Way Kambas
e. Taman Nasional Bantimurung
5. Wilayah fauna paparan Sahul disamakan dengan ....
a. wilayah fauna Indonesia Barat
b. wilayah fauna Indonesia Tengah
c. wilayah fauna Indonesia Timur
d. wilayah fauna Asiatis
e. wilayah fauna Australian
11
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3.
ANCAMAN DAN PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembeLajaran ini diharapkan kalian dapat menganalisis ancaman
keanekaragaman hayati dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati secara teliti, tanggung
jawab dan bersyukur kepada tuhan YME.
B. Uraian Materi
Berdasarkan gambar di atas, ancaman apa yang sedang mengintai kenanekaragaman biota
laut yang ada di perairan anambas? Dan bagaimanakah upaya pelestarian yang bisa kita
lakukan?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, Ayo kita baca materi di bawah ini!
Ancaman Kepunahan Keanekaragaman Hayati
Kepunahan flora dan fauna bukan suatu gejala baru. Beberapa ratus tahun yang lalu sebagian
besar flora dan fauna telah berkurang karena kegiatan manusia. Disisi lain manusia
merupakan satu-satunya makhluk hidup yang mampu membendung terjadinya kepunahan
berbagai jenis flora dan fauna. Jenis flora dan fauna yang cepat mengalami kepunahan
adalah sebagai berikut:
a. Flora dan fauna yang persebarannya sedikit dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap
lingkungan kecil.
b. Flora dan fauna yang ditemukan didaerah sebaran sempit
c. Flora dan fauna yang membutuhkan daerah luas untuk bertahan hidup
d. Merupakan pemangsa besar sehingga diburu oleh manusia
e. Flora dan fauna memiliki kekhususan tinggi
12
f. Flora dan Fauna yang bernilai komersil
14
b. Pelestarian Ex situ
Konservasi ex-situ (di luar kwasan) adalah upaya konservasi yang dilakukan dengan
menjaga dan mengembangbiakkan jenis tumbuhan dan satwa di luar habitat alaminya
dengan cara pengumpulan jenis, pemeliharaan dan budidaya (penangkaran). Konservasi ex-
situ dilakukan pada tempat-tempat seperti kebun binatang, kebun botani, taman hutan raya,
kebun raya, arboretum, penangkaran satwa, taman safari, taman kota dan taman burung.
Cara ex-situ merupakan suatu cara pemanipulasian obyek yang dilestarikan untuk
dimanfaatkan dalam upaya pengkayaan jenis, terutama yang hampir mengalami kepunahan
dan bersifat unik. Cara konservasi ex-situ dianggap sulit dilaksanakan dengan keberhasilan
tinggi disebabkan jenis yang diominan terhadap kehidupan alaminya sulit beradaptasi
dengan lingkungan buatan. Menurut Sulistryorini (2009), berikut ini merupakan upaya
yang dapat ditempuh dalam rangka melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia:
c. Perlindungan alam
Perlindungan alam dapat digolongkan menjadi dua, yaitu perlindungan alam secara umum
dan perlindungan alam secara khusus.
a. Perlindungan alam secara umum
Perlindungan alam secara umum memiliki arti berupa melindungi semua komponen
alam secara keseluruhan yang mencakup hal berupa kesatuan flora dan fauna, serta
tanahnya. Perlindungan alam secara umum juga dapat dibedakan menjadi tiga macam,
diantaranya:
1. Perlindungan alam ketat merupakan perlindungan alam yang tidak memperbolehkan
adanya campur tangan manusia dalam usaha perlindungannya. Umumnya daerah
alam ini digunakan dalam kepentingan ilmiah, seperti pada Taman Nasional Ujung
Kulon.
2. Perlindungan alam terbimbing yaitu daerah perlindungan alam yang keberadaannya
di bawah bimbingan para ahli, seperti kebun raya dantaman nasional.
3. Taman nasional, merupakan kawasan atau daerah pelestarian alam yang memiliki
karakteristik ekosistem asli, yang dikelola dengan sistem zonasi guna dimanfaatkan
sebagai tujuan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian, menunjang budidaya dan
pariwisata, serta rekreasi.
15
diantaranya sebagai berikut.
1. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan secara liar dan semena- mena, tetapi
melakukannya dengan sistem tebang pilih yang teratur.
2. Mengusahakan agar penebangan pohon yang dilakukan diimbangi dengan kegiatan
penanaman kembali
3. Mengadakan kegiatan peremajaan hutan dan reboisasi, yakni menanami kembali
bekas hutan yang telah rusak sebagai bentuk pemulihan
4. Mencegah kebakaran sebagai bentuk Kerusakan hutan yang paling besar. Jika
terjadi kebakaran hutan, kegiatan harus difokuskan pada usaha pemadaman secepat
mungkin.
2. Perlindungan margasatwa
Sikap manusia sangat berpengaruh besar terhadap perlindungan satwa-satwa langka
atau endemik yang mulai terancam kepunahan saat ini. Manusia harussadar bahwa
makhluk hidup apapun itu, jika telah mengalami kepunahan, maka keberadaannya
di alam tidak dimungkinkan lagi untuk ada. Adapun upaya untuk melestarikan
hewan-hewan langka tersebut adalah sebagai berikut.
1. Membuat undang-undang tentang perburuan dengan aturan-aturannya yang
mencakup batas-batas daerah terotirial perburuan, masa berburu, jumlah hewan
yang diperbolehkan untuk diburu, jenis atau spesies hewan,umur hewan buruan,
jenis kelamin hewan, dan yang terpenting adalah hasil buruan tidak peruntukkan
dalam hal diperjualbelikan.
2. Melakukan pembiakan hewan atau satwa langka yang hampir punah, seperti
dengan kegiatan mengisolasi hewan-hewan tertentu, memelihara, dan
membiakkannya dengan tujuan untuk kemudian dilepaskan kembali pada habitat
aslinya
3. Memindahkan hewan langka yang terancam punah ke tempat lain atau
habitatnya memiliki tempat yang lebih sesuai dan lebih aman dari berbagai
ancaman
4. Mengambil telur hewan-hewan terancam pada saat tertentu untuk kemudian
menetaskannya, mengatur pembiakkannya, dan tentunya mengembalikan pada
habitat semula.
16
C. Rangkuman
1. Penurunan keanekaragaman hayati adalah sebagai Perusakan dan Pemusnahan habitat,
Masuknya jenis hewan peliharaan dan tumbuhan baru pada suatu habitat tanpa penelitian dan
pengembangan yang seksama, Penggunaan jenis tumbuhan dan hewan pada suatu habitat secara
berlebihan, Terjadinya pencemaran lingkungan dalam suatu ekosistem, Terjadinya perubahan
iklim global, Adanya perkembangan industry pertanian dan perhutanan, adanya eksploitasi
berlebihan saat penambangan logam dan pemanfaatan biota laut.
2. Usaha-usaha yang dilakukan untuk pelestarian keanekaragaman hayati secara in-situ dan ex situ.
3. Keanekaragaman hayati bermanfaat sebagai sumber pangan, papan, obat-obatan, kosmetika,
kegiatan budaya dan keagamaan serta sumber plasma nutfah.
D. Forum Diskusi
Agar lebih memahami kegiatan pembelajaran 2, ayo kerjakan tugas berikut ini.
Gambar 1 Gambar 2
Berdasarkan gambar 1 dan 2 tersebut, tuliskan macam upaya mengatasi ancaman yang dapat
menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati!
17
Coba diskusikan:
Indonesia memiliki berbagai tempat wilayah konservasi, dimanakah Kawasan konservasi
penyu, dan termasuk jenis konservasi apakah daerah tersebut! Mengapa demikian?
E. Tes Formatif
1. Banyak ancaman keanekaragaman hayati yang terjadi di ekosistem hutan. Usaha pelestarian
sumber daya alam hayati ekosistem hutan dapat dilakukan dengan cara…
A. Penebangan hanya boleh dilakukan pada pohon-pohon besar dan rindang
B. Penebangan hutan dilakukan tidak pada musim penyerbukan
C. Penebangan hanya dilakukan pada tanaman yang tidak dapat berkembang biak dengan
cepat
D. Menerapkan sistem tebang pilih dan penanaman kembali
E. Penebangan dilakukan jika dibutuhkan untuk mendirikan perumahan
2. Komodo merupakan hewan endemic di Pulau Komodo sehingga perlu dilindungi agar tidak
punah. Untuk tujuan tersebut, Pulau Komodo dijadikan sebagai…
A. Cagar alam
B. Taman nasional
C. Suaka margasatwa
D. Kebun raya
E. Hutan wisata
3. Banyak ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Dibawah ini merupakan penyebab hilang
atau menurunnya keanekaragaman hayati, kecuali ...
A. keseimbangan lingkungan
B. perubahan iklim global
C. pencemaran tanah dan air
D. introduksi spesies
E. fragmentasi dan hilangnya habitat
4. Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara akhir-akhir ini menarik perhatian dunia dengan
ditemukannya salah satu terumbu karang terindah di dunia. Berikut ini beberapa kegiatan yang
dapat dilakukan di kepulauan Wakatobi.
1. Menjual karang dan ikan warna-warni dengan harga yang mahal
2. Menjadikan wakatobi menjadi daerah dengan tujuan wisata bahari denganfasilitas yang
tidak merusak terumbu karang
3. Melestarikan terumbu karang dengan siapapun menjamah dan mendekatinya
18
4. Menjadikan wilayah wakatobi sebagai daerah perlindungan bawah air. Tindakan yang
paling tepat untuk melestarikan daerah tersebut adalah...
A. 1 dan 2
B. 1 dan4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
5. Eceng gondok merupakan tumbuhan invasif yang sering ditemukan di perairandapat
merusak biodiversitas perairan hal ini dikarenakan...
A. Mengambil zat hara diperairan
B. Menghalangi cahaya masuk ke dalam perairan
C. Menghasilkan banyak oksigen
D. Membawa zat beracun yang membahayakan
E. Menyebabkan kematian bagi spesies lain di perairan.
19
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4.
MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan kalian dapat menganalisis manfaat keanekaragaman
hayati secara teliti, tanggung jawab dan bersyukur kepada tuhan YME.
B. Uraian Materi
Sumber : google
20
laut.Contohnya, sapi, kambing, kelinci, burung, ayam, ikan lele, belut, kepiting, kerang, dan
udang.
21
Penduduk Indonesia yang menghuni kepulauan nusantara memiliki keanekaragaman suku
dan budaya yang tinggi. Terdapat sekitar 350 entis (suku) dengan agama dan kepercayaan,
budaya, serta adatistiadat yang berbeda. Dalam menjalankan upacara ritual keagamaan dan
kepercayaanya, penyelenggaraan upacara adat dan pesta tradisional seringkali memanfaatkan
beragam jenis tumbuhan dan hewan. Beberapa upacara ritual keagamaan dan kepercayaan,
upacara adat, serta pesta tradisional tersebut, antara lain sebagai berikut.Budaya nyekar
(ziarah kubur) pada masyarakat Jawa menggunakan bunga mawar, kenanga, kantil, dan
melati. Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dianggap
memiliki nilai magis saat memandikan jenazah, misalnya limau, daun kelapa, pisang, dan
rempah-rempah. Upacara Ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan yang
mengandung minyak atsiri yang berbau harum, antara lain kenanga, melati, cempaka,
pandan, sirih, dan cendana. Tebu hitam dan kelapa gading juga digunakan untuk
menghanyutkan abu jenazah ke sungai. Umat Islam menggunakan hewan ternak (kambing,
sapi, dan kerbau) pada hari raya Qurban. Umat Nasrani menggunakan pohon cemara
(Araucaria sp. dan Casuarina equisetifolia) saat perayaan natal.
7. Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah
Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau
mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Setiap
organisme yang masih liar di alam maupun yang sudah dibudidayakan manusia mengandung
plasma nutfah. Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies,
misalnya spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi.
Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifat dari organisme dari generasi ke generasi
berikutnya, misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen dan rasa enak, serta ubi jalar
Cilembu dan buah duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis. Keanekaragaman
plasma nutfah dapat tetap terjaga melalui pelestarian semua jenis organisme.
C. Rangkuman
Keanekaragaman hayati bermanfaat sebagai sumber pangan, papan, obat-obatan, kosmetika, kegiatan
budaya dan keagamaan serta sumber plasma nutfah.
D. Forum Diskusi
Carilah 3 jenis tumbuhan khas yang banyak ditemui di daerah kalian dan lakukan kajian literature
melalui jurnal tentang manfaat dari tumbuhan tersebut bagi kehidupan sehari-hari . Tuliskan dalam
bentuk artikel dan kumpulkan pada guru kalian.
E. Tes Sumatif
1. Manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia adalah sebagai berikut, kecuali....
a. sumber hasil pertanian
b. sumber plasma nutfah
c. sumber penghasil energy
d. sumber perikanan
e. sumber pengairan
22
2. Keanekaragaman hayati pada suatu wilayah sangat berkaitan dengan aspek kondisi perekonomian
penduduknya. Misalnya penduduk suatu wilayah yang mengekplorasi tanaman kedelai untuk
diproduksi kembali menjadi tempe dan tahu. Aktivitas warga tersebut turut meningkatkan
pendapatan dari sumber …
a. Perikanan
b. Plasma nutfah
c. Pertanian
d. Penghasil energi
e. Kelautan
3. Tumbuhan menghasilkan oksigen dan menyaring polutan udara, memberikan mutu udara yang
diperukan untuk pernafasan manusia serta makhlluk hidup lainnya. Berdasarkan fakta tersebut
keanekaragaman hayati memiliki manfaat dalam bidang ..
a. obat-obatan
b. kosmetik
c. sandang
d. pangan
e. ekologi
4. Daging dari hewan buas dengan bisa yaitu ular bermanfaat untuk obat kulit seperti kulit
gatal. Bahkan lemak dari daging ular juga dipercaya memiliki khasiat dalam penyembuhan
berbagai penyakit kulit yang kerap diderita sebagian besar orang. Contoh lain yaitu madu
yang dipercaya akan meningkatkan daya tahan tubuh siapa pun yang meminumnya. Hal
tersebut menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati memiliki manfaat dalam bidang ..
a. Farmasi
b. ekologi
c. Plasma nutfah
d. budaya dan keagamaan
e. papan
23
KUNCI JAWABAN
TES SUMATIF 1
1. A
2. C
3. D
4. A
5. B
TES SUMATIF 2
1. C
2. A
3. B
4. C
5. E
TES SUMATIF 3
1. D
2. C
3. A
4. D
5. B
TES SUMATIF 4
1. E
2. C
3. E
4. A
DAFTAR PUSTAKA
Artanti, 2020. Modul Pembelajaran SMA. Biologi, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN.
Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018.
Peran Pembelajaran Biologi Sel Dan Molekuler Dalam Pengelolaan Dan Konservasi
Keanekaragaman Hayati Indonesia.
Rustam, R. 2021. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Biologi Konsep Keanekaragaman Hayati Siswa Kelas X Mia Sma Negeri 19
Gowa. Skripsi.
Suviana, 2021. Modul pembelajaran Biologi : Keanekaragaman hayati (Ancaman dan Upaya
Pelestarian Keanekaragaman Hayati. Cikande .
GLOSARIUM