1 SM

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN

TENAGA KERJA DI PROVINSI RIAU


Marlindo Lumban Gaol1), Hj.Rita Yani Iyan2), Yusni Maulida2)
1) Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau
2) Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau
Email :lumbangaolm23@gmail.com

Factors Affecting Labor Supply In Riau Province

ABSTRACT

This study aims to determine how the influence of population, wage level and
education level on labor supply. The data used are time series data for the period of 2012
to 2018. This study uses quantitative descriptive analysis with multiple linear regression
using the SPSS 24.0 computer statistical program.. The results of this study were
obtained by the number of population, education level and wage level together
influencing the labor supply in Riau Province with a significant value of 0.016 and the t-
count value (20.757) is greater than the f-table (6.65). artially the population growth
variable has no effect on labor supply in Riau Province with a regression coefficient of
0.371 and the t-value of population growth is 0.933 smaller than t-table (2.36), wage
rates have no effect on labor supply with the regression coefficient is 0.420 and the t-test
value (0.777) is smaller than the t-table (2.36), and the level of education has an effect on
labor supply with the regression coefficient of 0.012 and the t-value of the education level
(5.492) greater than t-table (2.36). In the determination test (R2) obtained 0.908 which
means that 90.80% of the independent variable (population growth / X1, wage level / X2,
and education level / X3) can explain the dependent variable namely labor supply in Riau
Province while the rest is influenced by other labor supply factors in Riau Province.

Keywords : labor supply, population growth, minimum wage level and education level

PENDAHULUAN memilih dan melakukan pekerjaannya


tanpa ada unsur paksaan. Faktor-faktor
Tenaga kerja memegang peranan yang menentukan angkatan kerja
yang sangat penting dalam roda Soeroto (2003;87) diantaranya:
perekonomian suatu negara, karena a)Jumlah dan sebaran usia penduduk, b)
tenaga kerja merupakan salah satu faktor Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap
produksi,sumber daya alam dan penduduk berusia muda, c) Peranan
kewiraswastaan. Tenaga kerja juga kaum wanita dalam perekonomian, d)
penting dilihat dari segi kesejahteraan Pertambahan penduduk yang tinggi, e)
masyarakat. Adapula masalah yang Meningkatnya jaminan kesehatan.
ditimbulkan dari banyaknya tenaga kerja Afrida (1996;23) penawaran tenaga
yaitu; a) Masalah masalah tentang kerja merupakan fungsi dari upah,
perluasan kesempatan kerja, b) sehingga jumlah tenaga kerja yang
Pendidikan yang dimiliki angkatan ditawarkan akan dipengaruhi oleh
kerja, c) dan Pengangguran Sebagian besarnya tingkat upah terutama terhadap
dari jumlah penduduk usia kerja yang jenis pekerjaan dan jabatan yang sifat
mempunyai dan yang tidak mempunyai nya khusus. Contohnya, apabila upah
pekerjaan yang telah mampu dalam arti sebagai programmer komputer naik
sehat fisik dan mental secara yudiris relatif lebih tinggi dari upah jenis
tidak kehilangan kebebasannya untuk jabatan lain, maka untuk menjadi

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 1


programmer akan meningkat pula, tabel 1 jumlah penduduk usia produktif
akibatnya kenaikan dari upah yang akan di Riau tahun 2018 mencapai 3.108.400
mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang juta jiwa atau sekitar 45,96 persen dari
yang akan menawarkan dirinya untuk total populasi.
bekerja. Tujuan utama pembangunan
ekonomi di negara berkembang adalah Tabel 1 Penawaran Tenaga Kerja,
meningkatkan kesejahteraan Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, dan
masyarakat. Keberhasilan pencapaian. Jumlah Usia Kerja, di Provinsi Riau
2012-2018
kesejahteraan tersebut dapat diukur Pnwrn Jumlah Angkatan jumlah
sejauh mana suatu negara dapat Tahun
tenaga penduduk kerja Usia
kerja bekerja
menyelesaikan berbagai masalah yang 2012 11.397 5.879.109 2.509.501 2.399.851
sedang dihadapi. Salah satu 2013 11.845 6.033.268 2.623.310 2.479.493
2014 16.387 6.188.442 2.695.247 2.518.485
permasalahan yang dihadapi oleh 2015 16.734 6.344.402 2.771.349 2.554.296
hampir seluruh daerah di Indonesia 2016 26.212 6.500.971 2.987.952 2.763.946
2017 26.885 6.657.911 2.965.585 2.781.021
adalah tingkat kesempatan kerja. 0leh 2018 15.543 6.814.909 3.108.400 2.915.060
karena itu kesempatan kerja merupakan Sumber: Badan Pusat Statistik Riau dalam Angka 2019
Laporan ikhtisar statistik kerja-pencaker Provinsi Riau
salah satu faktor penting dalam
mendukung pembangunan ekonomi
Dari sekian juta jiwa angkatan
yang merata. Disisi lain pertumbuhan
kerja tersebut, sebanyak 92,57 persen di
ekonomi tidak kalah pentingnya
antaranya tercatat sebagai penduduk
dijadikan sebagai tujuan jangka panjang
yang bekerja. Dengan kata lain tahun
yang harus dicapai oleh setiap wilayah
2018 dari 100 penduduk usia 15 tahun
dalam rangka meningkatkan
keatas yang tersedia untuk memproduksi
kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi
barang dan jasa, sekitar 92 orang
apabila pertumbuhan ekonomi tidak
merupakan penduduk yang bekerja
dibarengi dengan penambahan
angka tersebut meningkat dari kondisi
kesempatan kerja akan mengakibatkan
tahun sebelumnya. Dapat disimpulkan
ketimpangan dalam pembagian dari
dari tabel diatas bahwasanya dari tahun
penambahan pendapatan tersebut.
ke tahun penduduk Provinsi Riau selalu
Dengan ketimpangan yang terjadi dapat
meningkat dan di barengi dengan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
peningkatan angakatan kerja juga
tetapi disisi lain kemiskinan akan
meningkat, kemudian tenaga kerja dan
meningkat (Tambunan). Menurut
usia penduduk kerja juga sejalan dan
Payaman (2005;112) tenaga kerja adalah
meningkat pula. Hal ini dapat
penduduk yang berumur 10 tahun atau
membuktikan bahwa jumlah penduduk
lebih yang sudah atau sedang bekerja,
akan dapat mempengaruhi jumlah
yang sedang mencari kerja dan yang
tenaga kerja di Provinsi Riau saat ini.
melakukan kegiatan lain seperti
Suatu perekonomian yang
bersekolah dan mengurus rumah tangga.
berkembang dengan pesat bukan
Berikut tabel yang
jaminan suatu negara tersebut dikatakan
memperlihatkan jumlah angkatan kerja
makmur bila tidak diikuti dengan
dan tenaga kerja yang terdapat di
perluasan kesempatan kerja guna
Provinsi Riau pada tahun 2012-2018.
menampung tenaga kerja baru setiap
Jumlah penduduk usia kerja Provinsi
tahunnya memasuki dunia kerja.
Riau yang paling tinggi pada tahun
Pertumbuhan ekonomi regional maupun
2018 mencapai 4.814.909 jiwa. Seiring
nasional berkaitan erat dengan perluasan
dengan pertumbuhan jumlah penduduk,
kesempatan kerja karena faktor produksi
jumlah angkatan kerja yang
tenaga kerja merupakan faktor penting
menggambarkan penawaran tenaga kerja
artinya bagi pertumbuhan
selama lima tahun terakhir cenderung
perekonomian, selain dipengaruhi oleh
meningkat seperti yang terlihat pada
faktor lain seperti modal, alam dan
JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 2
teknologi. Berdasarkan teori ekonomi Tabel 2 Jumlah Penawaran Tenaga
bawasanya tingkat penawaran kerja Kerja berdasarkan Tingkat
dipengaruhi juga oleh tingkat Pendidikan Provinsi Riau Tahun
pendidikan, dengan bunyi teori nya 2012-2018
Jumlah Penawaran Tenaga Kerja Provinsi Riau
yaitu, semakin tinggi tingkat pendidikan Level
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

seseorang maka semakin tinggi niatnya SD


SLTP
892
1.057
745
1.170
833
1.486
795
1.425
914
1.553
938
1.585
562
1.125
untuk menawarkan dirinya untuk SLTA 4.225 4.590 5.668 5.536 9.890 10.307 6.329
D-III 1.254 1.138 2.695 2.415 2.843 3.011 2.045
bekerja. S-1 2.835 2.655 3.954 4.708 8.922 8.900 4.328
S-2 1.134 1.547 1.751 1.855 2.090 2.144 1.154
Berikut data tentang tingkat Sumber: Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Riau 2018 Laporan ikhtisar
penawaran tenaga kerja berdasarkan statistik antar kerja-pencaker Provinsi Riau

tingkat pendidikan di Provinsi Riau.


Berdasarkan data dibawah dapat dilihat Berdasarkan data di atas dapat
penawaran tenaga kerja dari sisi tingkat dilihat penawaran tenaga kerja dari sisi
pendidikan yang ditawarkan oleh pihak tingkat pendidikan yang ditawarkan oleh
tenaga kerja yang ingin bekerja pada pihak tenaga kerja yang ingin bekerja
suatu bidang pekerjaan. Dapat dilihat pada suatu bidang pekerjaan. Dapat
bahwa data tersebut mengalami dilihat bahwa data tersebut mengalami
fluktuasi. Dimana tenaga kerja yang fluktuasi, hal ini disebabkan oleh adanya
banyak menawarkan dirinya untuk perubahan dalam aspek kehidupan yang
bekerja yang paling tinggi terlihat pada terfokus terhadap ketenagakerjaan.
tingkat SLTA pada tahun 2017 sekitar Selain dari tingkat pendidikan di atas,
10.307 jiwa, hal ini diakibatkan oleh tingkat upah juga dapat mempengaruhi
banyaknya lapangan usaha yang seseorang untuk menawarkan dirinya
membutuhkan tenaga kerja yang tingkat untuk bekerja di suatu lapangan usaha
pendidikan di tingkat SLTA tersebut, tertentu. Pada hakekatnya upah sangat
karena banyaknya saat ini lowongan berperan penting bagi pertumbuhan
kerja yang membutuhkan pendidikan perekonomian, dimana lembaga
tenaga kerja di tingkat SLTA, suatu hal pemerintah dan suatu perusahaan sangat
yang menjadi pusat perhatian saat ini memikirkan bagaimana penentuan
kalau kita lihat dari data di atas tenaga tingkat upah yang harus ditetapkan
kerja dari tahun ke tahun yaitu 2012- dalam menjalankan kegiatan
2018 mengalami kenaikan yang produksinya. Tenaga kerja pada
signifikan pada tingkat pendidikan dasarnya selalu mempertimbangkan
tertentu yaitu: SLTA, Diploma, Sarjana, tingkat upah yang ditetapkan oleh
dan Magister. Kemudian dilihat pada permintaan tenaga kerja. Upah juga
tabel di atas tingkat pendidikan di mempunyai peran penting dalam
tingkat, SD dan SLTA dari tahun ke pengaruhnya terhadap kesempatan kerja,
tahun semakin menurun hal ini semakin tinggi tingkat upah yang di
diakibatkan oleh adanya program tetapkan oleh suatu pemerintah ataupun
pemerintah wajib belajar 12 Tahun, jadi perusahaan maka berpengaruh terhadap
penduduk yang sekolah tingkat SD dan biaya produksi suatu produk, ini
SLTA semakin berkurang yang menyebabkan perusahaan akan
mempengaruhi penawaran tenaga kerja melakukan efesiensi terhadap
semakin berkurang. Tetapi dari tingkat managemen ketenagakerjaan yaitu dapat
pendidikan Diploma, Sarjana dan mengurangi tenaga kerja, yang
Magister semakin bertambah karena mengakibatkan rendahnya tingkat
banyak penduduk di Povinsi Riau yang kesempatan tenaga kerja, dan begitu
meningkat kualitas pendidikan untuk juga sebaliknya jika tingkat upah yang
mencari kerja di lapangan usaha yang ditetapkan termasuk dalam golongan
diinginkan. tingkat upah tinggi maka penawaran atas
tenaga kerja akan meningkat, yang

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 3


mengakibatkan tingkat kesempatan kerja produksinya. Tenaga kerja pada
akan mengalami penurunan atau dasarnya selalu mempertimbangkan
berkurang. tingkat upah yang ditetapkan oleh
Berdasarkan fakta di lapangan permintaan tenaga kerja, dan setiap jenis
bahwa tingkat upah di Provinsi Riau pekerjaan dapat ditentukaan dengan
mulai dari tahun 2012-2018 mengalami tinggi rendahnya upah, contohnya tinggi
kenaikan yang tinggi, dan kalau upah dapat menentukan sulitnya
dihitung berdasarkan rumus angka yang pekerjaan atau tingkat ilmunya untuk
lama, kemudian ditambah dengan mengerjakan pekerjaan tersebut. Upah
inflasi, selanjutnya ditambah dengan juga mempunyai peran penting dalam
pertumbuhan ekonomi, bahwa tingkat pengaruhnya terhadap kesempatan kerja,
upah di Provinsi Riau dinilai sangat semakin tinggi tingkat upah yang
tinggi. Jika dihitung dengan tingkat ditetapkan oleh suatu pemerintah
inflasi kita, angkanya adalah 3,5 persen, ataupun perusahaan maka berpengaruh
kemudian untuk pertumbuhan ekonomi terhadap biaya produksi suatu produk,
adalah 2,33 persen. Sehingga jika ini menyebabkan perusahaan akan
ditotalkan sekitar 5,8 persen. Pada melakukan efesiensi terhadap
dasarnya kenaikan tingkat upah yang managemen ketenagakerjaan yaitu dapat
terjadi dari tahun ke tahun ini kalau mengurangi tenaga kerja, yang
dilihat pada tabel 1.1 diatas bawasanya mengakibatkan rendahnya tingkat
erat kaitannya terhadap tenaga kerja, kesempatan tenaga kerja, dan begitu
dimana terjadinya kenaikan upah juga sebaliknya jika tingkat upah yang
mengakibatkan tingkat angkatan kerja ditetapkan termasuk dalam golongan
menjadi meningkat, yaitu yang dihitung tingkat upah tinggi maka penawaran atas
mulai dari tahun 2012-2018 angkatan tenaga kerja akan meningkat, yang
kerja meningkat dengan total mengakibatkan tingkat kesempatan kerja
peningkatan sebesar 0,48 juta jiwa atau akan mengalami penurunan atau
sebanyak 480.000 jiwa dengan tingkat berkurang.
terjadinya peningkatan tingkat upah
dari tahun yang sama yaitu sebesar Rp TELAAH PUSTAKA
1.028.722,53.
Pengertian Penawaran Tenaga Kerja
Tabel 3 Tabel Perkembangan Tingkat Penawaran tenaga kerja dapat
Upah di Provinsi Riau pada diartikan dari berbeda sudut pandang,
Tahun 2012-2018 sudut pandang pertama yaitu, jika
No Tahun Tingkat Upah (Rp) dilihat dari sisi perusahaan adalah
1 2012 1.283.000 jumlah tenaga kerja yang dapat
2 2013 1.400.000 disediakan oleh pemilik tenaga kerja
3 2014 1.700.000 pada setiap kemungkinan upah dalam
4 2015 1.878.000 jangka waktu tertentu. Dan sudut
5 2016 2.095.000 pandang kedua dilihat dari sisi tenaga
6 2017 2.266.722 kerja yang menawarkan tenaga kerja ke
7 2018 2.464.104
Sumber: Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Riau 2019
dalam sektor perusahaan. Tetapi pada
kesempatan ini yang dibahas yaitu
Pada hakekatnya upah sangat penawaran tenaga kerja yang dilihat dari
berperan penting bagi pertumbuhan sisi tenaga kerja adalah tenaga kerja
perekonomian, dimana lembaga yang menawarkan dirinya untuk bekerja
pemerintah dan suatu perusahaan sangat dalam suatu perusahaan atau lapangan
memikirkan bagaimana penentuan pekerjaan dengan kriteria yang
tingkat upah yang harus ditetapkan ditentukan oleh perusahaan. Dalam teori
dalam menjalankan kegiatan klasik Sumber daya manusia (pekerja)

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 4


merupakan individu yang bebas d. Tingkat Upah
menetapkan jumlah kerja yang Secara teoritis, tingkat upah
diinginkannya. Teori ini didasarkan akan mempengaruhi jumlah
pada teori tentang konsumen, dimana penawaran tenaga kerja. Apabila
setiap individu bertujuan untuk tingkat upah naik, maka jumlah
memaksimumkan kepuasaan dengan penawaran tenaga kerja akan
kendala yang dihadapinya. meningkat begitu juga
Besarnya penawaran atau supply sebaliknya. Hal ini dapat
tenaga kerja dalam masyarakat adalah dibuktikan pada kurva
jumlah orang yang menawarkan jasanya penawaran tenaga kerja yang
untuk proses produksi. Ada beberapa ber slope positif.
faktor yang mempengaruhi penawaran e. Tingkat Pendapatan
tenaga kerja (Simbolon, 2010;145): Secara teoritis, apabila upah
a. Jumlah Penduduk meningkat dengan asumsi jam
Semakin besar jumlah penduduk kerja yang sama, maka
suatu negara, maka semakin pendapatan akan bertambah.
banyak pula tenaga kerja yang Sehingga kita akan menjumpai
tersedia baik untuk angkatan ibu rumah tangga yang bekerja
kerja ataupun bukan angkatan merasa tidak perlu lagi
kerja. Dengan demikian jumlah membantu suami untuk mencari
penawaran tenaga kerja juga nafkah, akibatnya tingkat
akan semakin besar. partisipasi angkatan kerja akan
b. Struktur Umur berkurang. Dengan demikian
Penduduk Indonesia termasuk penawaran tenaga kerja yang
dalam struktur umur muda, ini efektif akan berkurang.
dapat dilihat dari bentuk f. Kebijaksanaan Pemerintah
piramida penduduk Indonesia. Dalam menelaah penawaran
Meskipun pertambahan tenaga kerja maka memasukkan
penduduk dapat ditekan tetapi kebijaksanaan pemerintah
penawaran tenaga kerja semakin kedalamnya adalah sangat
tinggi karena semakin relevan. Kita misalkan
banyaknya penduduk yang kebijaksanaan pemerintah dalam
termasuk usia kerja. Dengan hal wajib belajar 9 tahun akan
demikian penawaran tenaga mengurangi jumlah tenaga
kerja juga akan bertambah. kerja, dan akan ada batas umur
c. Produktivitas kerja menjadi lebih tinggi.
Produktivitas merupakan suatu Dengan demikian terjadi
konsep yang menunjukkan pengurangan jumlah tenaga
adanya keterkaitan antara output kerja.
dan jam kerja yang dibutuhkan g. Wanita yang Mengurus Rumah
untuk menghasilkan produk dari Tangga
seseorang tenaga kerja yang Wanita yang mengurus rumah
tersedia. Secara umum tangga tidak termasuk dalam
produktivitas tenaga kerja angkatan kerja, tetapi mereka
merupakan fungsi dari adalah tenaga kerja yang
pendidikan, teknologi, dan potensial yang sewaktu-waktu
keterampilan. Semakin tinggi bisa memasuki pasar kerja.
pendidikan atau keterampilan Dengan demikian semakin besar
tenaga kerja maka semakin jumlah wanita yang mengurus
meningkat produktivitas tenaga rumah tangga maka penawaran
kerja.

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 5


tenaga kerja akan berkurang yang langka dan penduduk. Sebagian
atau sebaliknya. karena pertumbuhan penduduk
h. Tingkat pendidikan memperlambat perpindahan penduduk
Pada dasarnya tingkat dari sektor pertanian yang rendah
pendidikan para penawar tenaga produktifitasnya ke sektor pertanian
kerja sangat mempengaruhi modern dan pekerjaan modern lainnya;
penerimaan pelamar dalam 3) Pertumbuhan penduduk yang cepat
mencari pekerjaan, karena membuat semakin sulit melakukan
termasuk syarat utama suatu perubahan yang dibutuhkan untuk
organisasi atau perusahaan. meningkatkan perubahan ekonomi dan
Pembekalan dasar berupa sosial. Di samping itu, jumlah penduduk
pembentukan sikap, yang terlampau besar akan menguras
pengetahuan dan keterampilan kas pemerintah yang sudah sangat
kerja didasarkan pada terbatas untuk menyediakan berbagai
tingkat pendidikan oleh tenaga pelayanan kesehatan, ekonomi dan
kerja. sosial bagi generasi baru. Melonjaknya
beban pembiayaan atas anggaran
Jumlah Penduduk pemerintah tersebut jelas akan
Lembaga BPS dalam Statistik mengurangi kemungkinan dan
Indonesia (2013) menjabarkan kemampuan pemerintah untuk
“penduduk adalah semua orang yang meningkatkan taraf hidup generasi dan
berdomisili di wilayah geografis mendorong terjadinya transfer
Republik Indonesia selama 6 bulan atau kemiskinan kepada generasi mendatang
lebih dan atau mereka yang berdomisili yang berasal dari keluarga
kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan berpenghasilan menengah ke bawah.
untuk menetap”. Sedangkan menurut (Todaro, 2006: 259-260).
Said (2012: 136) yang dimaksud dengan
17 penduduk adalah “jumlah orang yang Upah Tenaga Kerja
bertempat tinggal di suatu wilayah pada Membahas mengenai upah
waktu tertentu dan merupakan hasil dari terutama upah minimum sering terjadi
proses-proses demografi yaitu fertilitas, perdebatan, di mana kebanyakan para
mortalitas, dan migrasi”. Reverend ekonom menyatakan bahwa kebijakan
Thomas Maltus pada tahun 1798 peningkatan upah minimum sering
(Arsyad, 2004: 223) mengemukakan menyebabkan terjadinya pengangguran
teorinya tentang hubungan pertumbuhan untuk sebagian pekerja. Namun mereka
penduduk dengan pembangunan berpendapat bahwa pengorbanan itu
ekonomi. Terdapat tiga alasan mengapa setimpal untuk mengentaskan
pertumbuhan penduduk yang tinggi akan kemiskinan kelompok masyarakat
memperlambat pembangunan, yaitu: 1) lainnya. Sementara itu kajian tentang
Pertumbuhan penduduk yang tinggi upah minimum yang dilakukan oleh
akan dibutuhkan untuk membuat Carl, Katz, dan Krueger (dalam
konsumsi dimasa mendatang semakin Mankiw, 2000) menemukan suatu hasil
tinggi. Rendahnya sumber daya bahwa peningkatan upah minimum
perkapita akan menyebabkan penduduk ternyata malah meningkatkan jumlah
tumbuh lebih cepat, yang gilirannya pekerja. Penentuan upah merupakan inti
membuat investasi dalam “kualitas dari ekonomi tenaga kerja, karena
manusia” semakin sulit; 2) Banyak struktur upah dan perubahan upah dalam
negara yang penduduknya masih sangat kurun waktu tertentu berhubungan
tergantung dengan sektor pertanian, dengan alokasi tenaga kerja yang efisien
pertumbuhan penduduk mengancam dan pemeliharaan keseimbangan antara
keseimbangan antara sumber daya alam

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 6


permintaan dan penawaran di pasar barang dan jasa. Asumsi dasar teori
kerja(Kaufman, 2006:326). human capital adalah bahwa seseorang
dapat meningkatkan penghasilannya
Tingkat Pendidikan melalui peningkatan pendidikan. Yang
Berdasarkan Undang-Undang artinya jika seseorang mempunyai
Republik Indonesia nomor 20 tahun tingkat pendidikan yang lebih tinggi
2003 pasal I tentang sistem pendidikan akan berpeluang besar untuk
nasional, pendidikan adalah usaha sadar menawarkan dirinya dalam suatu bidang
dan terencana pekerjaan dengan tingkat upah dan
untuk mewujudkan suasana belajar dan kriteria yang ditentukan.
proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi Kerangka Penelitian
dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, Gambar 1
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan Penawaran Tenaga Kerja
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah suatu proses yang
bertujuan untuk menambah
keterampilan, pengetahuan dan Jumlah Tingkat
meningkatkan kemandirian maupun penduduk Upah
pembentukan kepribadian seseorang
(Arfida, 2003:77). Dapat disimpulkan
Tingkat Pendidikan
dari pengertian diatas bahwa pendidikan
adalah proses atau usaha bagi individu
untuk menambah pengetahuan dan
pemahaman yang lebih tinggi yang Kerangka berpikir yaitu untuk
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa menggambarkan hubungan penawaran
dan negara. tenaga kerja antar variabel yaitu jumlah
penduduk, tingkat upah dan tingkat
Teori Human Capital pendidikan. Dengan penjelasannya,
Menurut Becker (Atmanti, bawasanya jumlah penduduk akan
2005;345) human capital adalah bahwa dipengaruhi oleh jumlah penduduk
manusia bukan sekedar sumber daya dengan pengertian, jika jumlah
namun merupakan modal yang penduduk suatu daerah bertambah maka
menghasilkan pengembalian dan setiap tenaga kerja akan banyak menawarkan
pengeluaran yang dilakukan dalam dirinya untuk bekerja karena ingin
rangka mengembangkan kualitas dan terhindar dari pengangguran dan
kuantitas modal tersebut merupakan sebaliknya.
kegiatan investasi. Menurut Davenport Begitu juga dengan tingkat upah,
(Atmanti,2005) human capital sebagai apabila tingkat upah suatu daerah
seluruh usaha yang dibawa tenaga kerja meningkat otomatis tenaga kerja akan
untuk diinvestasikan dalam pekerjaan menawarkan dirinya untuk bekerja
mereka. Termasuk juga di dalamnya untuk meningkatkan pendapatannya dan
kemampuan, tingkah laku, semangat dan sebaliknya. Sama hal nya dengan tingkat
waktu. Jadi human capital adalah nilai pendidikan yang dimiliki oleh tenaga
dan atau kualitas dari seseorang atau kerja, apabila semakin tinggi tingkat
tenaga kerja yang menentukan seberapa pendidikan seseorang akan termotivasi
potensial orang atau tenaga kerja untuk menawarkan dirinya untuk
tersebut bisa berproduksi dalam bekerja begitu juga sebaliknya.
perekonomian terutama menghasilkan

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 7


METODE PENELITIAN dalam penelitian ini adalah
penawaran tenaga kerja di Provinsi
Penelitian ini dilakukan pada Riau. Defenisi penawaran tenaga
Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas kerja dalam penelitian ini
Penanaman Modal yang ada di Provinsi merupakan pengaruh yang di
Riau, dipilihnya Provinsi Riau sebagai hasilkan oleh variabel independen
lokasi penelitian karena Provinsi Riau terhadap keadaan penawaran tenaga
merupakan salah satu provinsi yang kerja di Provinsi Riau yang dapat
mempunyai pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan satuan persentase
tinggi dan jumlah penduduk yang tinggi (jiwa).
serta sarana tingkat pendidikan yang b. Variabel Independen (variabel
memadai. Bebas)
Variabel independen (X) adalah
Metode Analisis Data variabel yang nilainya berpengaruh
Untuk mengetahui seberapa besar terhadap variabel lain. Dalam
pengaruh variabel bebas yakni jumlah penelitian ini, untuk melihat
penduduk, tingkat upah minimum, dan pengaruh faktor-faktor penawaran
tingkat pendidikan terhadap variabel tenaga kerja terhadap penawaran
terikat yaitu penawaran tenaga kerja tenaga kerja. Variabel independen
kerja, maka penulis menggunakan (X) yang digunakan antara lain:
metode analisis data regresi linier 1. Jumlah penduduk (X1)
berganda dan data diolah menggunakan Jumlah penduduk (X1) adalah
bantuan program SPSS 23.0. banyaknya penduduk yang
Adapun formula Regresi Linier mendiami atau yang tinggal di
Berganda sebagai berikut: (Sanusi, Provinsi Riau yang dihitung
2014; 135). melalui sensus penduduk
Y = a + b1X1 + b2X2 + + b3X3 +e dengan satuan jiwa.
Dimana: 2. Tingkat Upah Minimum (X2)
Y = Penawaran Tenaga kerja Tingkat Upah Minimum (X2)
(jiwa) adalah jumlah Tingkat upah
a = Konstanta minimum yang ditentukan oleh
b1 = Koefisien regresi variabel suatu lembaga atau perusahaan
bebas (X1) yang diterima oleh tenaga kerja
b2 = Koefisien regresi variabel di Provinsi Riau dengan satuan
bebas (X2) rupiah.
b3 = Koefisien regresi bebas (X3) 3. Tingkat Pendidikan (X3)
X1 = Jumlah Penduduk (jiwa) Tingkat Pendidikan (X3) adalah
X2 = Tingkat Upah Minimum (Rp) tahapan pendidikan yang
X3 = Tingkat Pendidikan (level) ditetapkan berdasarkan tingkat
e = Variabel Pengganggu perkembangan peserta didik,
tujuan yang akan dicapai dan
Definisi Variabel Operasional kemauan yang akan
a. Variabel Dependen (Varibel dikembangkan. Tingkat
Terikat) pendidikan yang lebih tinggi
Variabel dependen (Y) adalah akan memudahkan seseorang
variabel yang nilainya tergantung atau masyarakat untuk
pada nilai variabel lain yang menyerap informasi dan
merupakan konsekuensi dari mengimplementasikannya
perubahan yang terjadi pada dalam kehidup sehari hari
variabel bebas (variabel khususnya di Provinsi Riau.
independen). Variabel dependen Selain itu tingkat pendidikan

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 8


yang tinggi akan mempermudah menunjukkan sebaran data tidak normal
untuk mendapatakan lapangan (Gujarati, 2006;164-165).
pengerjaan sesuai dengan
kebutuhannya. Hasil Uji Normalitas

HASIL PENELITIAN Gambar 2 Hasil Uji Normalitas

Variabel Dependen (Varibel Terikat)


Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah penawaran tenaga
kerja di Provinsi Riau. Defenisi
penawaran tenaga kerja dalam penelitian
ini merupakan pengaruh yang dihasilkan
oleh variabel independen terhadap
keadaan penawaran tenaga kerja di Sumber : Data Olahan, 2020
Provinsi Riau yang dapat diukur dengan
satuan persentase (jiwa). Jumlah Berdasarkan uji normalitas
penawaran tenaga kerja di Provinsi Riau diatas diketahui Gambar Probabilitas
ini diperoleh dari Dinas Normal (GPN) mendekati garis lurus
Ketenagakerjaan Provinsi Riau. maka sebaran data menunjukkan
normal.
Variabel Independen (variabel Bebas)
Uji Asumsi Klasik
Variabel independen adalah
a. Uji Multikolonieritas
variabel yang nilainya berpengaruh
Uji multikolonieritas bertujuan
terhadap variabel lain. Dalam penelitian untuk menguji apakah terdapat korelasi
ini, untuk melihat pengaruh variabel antar variabel independen dalam model.
independen terhadap penawaran tenaga Model regresi yang baik seharusnya
kerja (variabel dependen) di Provinsi bebas dari multikolonieritas.
Riau.
Hasil Uji Multikolonieritas
Uji Asumsi Klasik Uji multikolonieritas berfungsi
Untuk memperoleh hasil yang untuk menguji apakah pada model
lebih akurat pada regresi linier regresi ditemukan adanya suatu
berganda, maka perlu dilakukan hubungan linear yang sempurna antara
pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. beberapa atau semua variabel bebasnya.
Pengujian asumsi klasik yang digunakan Metode ini dapat dilihat dari nilai
terdiri atas: Variance Inflation Factor (VIF).
Apabila VIF variabel independennya
Uji Normalitas dibawah nilai 10 dan tolerance value
Uji normalitas bertujuan untuk diatas 0,10 sehingga dapat disimpulkan
menguji apakah variabel dependen dan tidak terjadi multikolonearitas (gujarati,
independen dalam model regresi 2006;70-71).
tersebut terdistribusi secara normal
(Ghozali, 2009:51). Indikator uji Tabel 4
normalitas adalah Gambar Probabilitas Collinearity
Statistics
Model Keterangan
Normal (GPN). Dasar pengambilan Tolerance VIF
keputusan untuk uji normalitas yaitu, (Constant)
Terbebas dari
jika Gambar Probabilitas Normal (GPN) Jlh_penddk ,442 6,327
Multikolinearitas
1
mendekati garis lurus maka sebaran data Tk_upah ,426 4,853
Terbebas dari
Multikolinearitas
menunjukan normal. Jika Gambar Tk_pendidikan ,608 1,645
Terbebas dari
Multikolinearitas
Probabilitas Normal (GPN) tidak Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2019
mendekati garis lurus maka
JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 9
Dari tabel di atas, dapat dilihat persamaan regresi linear
bahwa nilai VIF < 10 untuk semua berganda dalam analisis ini adalah:
variabel bebas, begitu juga dengan nilai Y =181643,381+0,032 X1 + 0,021
tolerance > 0,10. Dengan demikian X2+0,112X3
dapat disimpulkan bahwa tidak ada Arti persamaan regresi linear
terdapat multikolinearitas antara tersebut adalah:
variabel bebas dalam penelitian ini.
a. Nilai a =181643,381 menunjukkan
b. Uji Autokorelasi bahwa apabila pertumbuhan jumlah
Uji autokorelasi bertujuan untuk penduduk (X1), tingkat upah
menguji apakah dalam model regresi minimum (X2), dan tingkat
linier berganda ada korelasi antara pendidikan (X3), konstan atau tetap
kesalahan penganggu pada periode t maka penawaran kerja di Provinsi
dengan kesalahan penganggu pada Riau akan mengalami peningkatan
periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi sebesar 181643,381.
korelasi, maka dinamakan terdapat b. Nilai b1 = 0,032 menunjukkan bahwa
problem autokorelasi (Ghozali, apabila nilai variabel pertumbuhan
2008:61). jumlah penduduk (X1), naik 1 satuan
maka penawaran kerja di Provinsi
Tabel 5 Riau akan mengalami peningkatan
Adjusted
R Std. Error of the Durbin-
Square
R
Estimate Watson sebesar 0,032 dengan asumsi variabel
Square
,954 ,908 190,938,763 1,855
lainnya tetap atau konstan.
a. Predictors: (Constant), Tk_pendidikan, Jlh_penddk, c. Nilai b2 = 0,112 menunjukkan bahwa
Tk_upah
b. Dependent Variable: Penawaran_TK apabila nilai variabel tingkat upah
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2019 minimum (X2), naik 1 satuan maka
penawaran kerja di Provinsi Riau
Berdasarkan hasil diatas akan mengalami peningkatan sebesar
diketahui nilai dhitung (Durbin Watson) 0,112 dengan asumsi variabel lainnya
terletak antara 2 dan +2 = 2 < 1,855 < tetap atau konstan.
+2. Dapat disimpulkan bahwa tidak
d. Nilai b3 = 0,021 menunjukkan bahwa
ditemukannya autokorelasi dalam model
regresi. apabila nilai variabel tingkat
pendidikan (X3), naik 1 satuan maka
Analisis Regresi Linier berganda penawaran kerja di Provinsi Riau
a. Persamaan Regresi Linear akan mengalami peningkatan sebesar
Berganda 0,021 dengan asumsi variabel lainnya
Berdasarkan hasil perhitungan tetap atau konstan.
dengan Program SPSS for Windows
versi 23.0 diperoleh koefisien-koefisien b. Uji Simultan (Uji f)
pada persamaan Regresi Linear Uji F adalah pengujian signifikan
Berganda sebagaimana tabel berikut: simultan yang digunakan untuk melihat
bagaimana variabel independen secara
Tabel 6 bersama-sama mempengaruhi variabel
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d dependen (penawaran kerja di Provinsi
Coefficient
s Riau). Melalui bantuan Program SPSS
B Std. Beta for Windows versi 23 diperoleh hasil uji
Error
F.
181643, 172944,8
Constant
381 17
1,050 ,371 Dari hasil uji F diperoleh nilai F
1 hitung sebesar 20,757 dan sig 0,016.
Penddk ,032 ,035 1,737 ,933 ,420
Upah ,021 ,027 1,474 ,777 ,494 Sedangkan F-tabel pada tingkat
Pendidkn ,112 ,020 ,872 5,492 ,012 keyakinan (α) 5 % dengan derajat bebas
Sumber: Hasil Perhitungan dengan pembilang : (k-1) : (n-k)
Program SPSS For Windows : (4-1) : (7-4)
versi 23.0
JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 10
: 3 : 3 = 6,65 kerja mengindikasikan bahwasannya
Dari F-tabel dapat dilihat penawaran tenaga kerja tidak
hasilnya adalah 6,65 sementara nilai F- dipengaruhi oleh pertumbuhan
hitung sebesar 20,757. Hal ini penduduk. Dari hasil penelitian dan
menunjukkan bahwa nilai F-hitung pengolahan data diketahui bahwa
(20,757) lebih besar daripada F-tabel variabel pertumbuhan jumlah
(6,65) dengan signifikasi sebesar 0,016 penduduk/X1, nilai t-hitung yaitu 0,933
lebih kecil daripada nilai α sebesar 0,05. dengan taraf signifikasi 0,420 lebih
Dengan demikian dapat dikatakan besar daripada tingkat keyakinan 5 %.
bahwa variabel yakni pertumbuhan Nilai ini t-hitung pertumbuhan jumlah
jumlah penduduk (X1), tingkat upah penduduk/X1 (0,933) ini lebih kecil
minimum (X2) dan tingkat pendidikan daripada t-tabel (2,36). Hal ini
(X3) secara simultan berpengaruh menyebabkan Ho diterima dan Hi
signifikan terhadap penawaran tenaga ditolak sehingga tidak ada pengaruh
kerja di Provinsi Riau. yang signifikan antara pertumbuhan
jumlah penduduk/X1 terhadap
PEMBAHASAN penawaran kerja di Provinsi Riau.
Hasil penelitian ini tidak sesuai
1. Pengaruh pertumbuhan jumlah dengan teori yang menyatakan bahwa
penduduk terhadap penawaran pertumbuhan tenaga kerja ditentukan
kerja oleh pertumbuhan penduduk di masa
Dari hasil penelitian dan lampau, dimana penduduk merupakan
pengolahan data diketahui bahwa sumber pokok bagi penawaran tenaga
variabel pertumbuhan jumlah kerja. Besar kecilnya penawaran tenaga
penduduk/X1, nilai t-hitung yaitu 0,933 kerja tergantung pada jumlah
dengan taraf signifikasi 0,420 lebih penduduknya. Wilayah yang memiliki
besar daripada tingkat keyakinan 5 %. jumlah penduduk lebih banyak pasti
Nilai ini T-hitung pertumbuhan jumlah memiliki jumlah penawaran tenaga kerja
penduduk/X1 (0,933) ini lebih kecil atau penawaran tenaga kerja yang lebih
daripada t-tabel (2,36). Hal ini banyak daripada wilayah yang memiliki
menyebabkan Ho diterima dan Hi jumlah penduduk lebih sedikit (Sholeh
ditolak sehingga tidak ada pengaruh dalam Dirza Noveda, Hasdi Aimon dan
yang signifikan antara pertumbuhan Efrizal Sofyan, 2015).
jumlah penduduk/X1 terhadap
penawaran kerja di Provinsi Riau. Tidak 2. Pengaruh tingkat upah
signifikannya variabel pertumbuhan minimum terhadap penawaran
penduduk terhadap penawaran kerja di kerja
Provinsi Riau hal ini menunjukkan Dari hasil penelitian dan
bahwa pertumbuhan penduduk tidak pengolahan data diketahui bahwa
selalu menjadi faktor utama yang dapat variabel tingkat upah minimum/X2, nilai
mempengaruhi penawaran kerja di t-hitung yaitu 0,777 dengan taraf
Provinsi Riau. Hasil penelitian ini signifikasi 0,494 lebih besar daripada
sejalan dengan penelitian yang tingkat keyakinan 5%. Nilai ini t-hitung
dilakukan oleh Dirza Noveda, Hasdi tingkat upah minimum/X2 (0,777) ini
Aimon dan Efrizal Sofyan (2015) bahwa lebih kecil daripada t-tabel (2,36). Hal
pertumbuhan penduduk tidak ini menyebabkan Ho diterima dan Hi
berpengaruh signifikan terhadap ditolak sehingga tidak ada pengaruh
penawaran tenaga kerja. yang signifikan antara tingkat upah
Tidak terdapatnya pengaruh minimum/X2 terhadap penawaran kerja
yang signifikan antara pertumbuhan di Provinsi Riau. Hasil penelitian ini
penduduk dengan penawaran tenaga sejalan dengan penelitian yang

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 11


dilakukan oleh Nur Samsiah (2016) tetap, maka pengusaha mempunyai
dengan hasil penelitian upah minimum kecenderungan untuk menggantikan
tidak berpengaruh signifikan dan tenaga kerja dengan mesin. Penurunan
beregresi negatif terhadap penyerapan jumlah tenaga kerja akibat adanya
tenaga kerja. penggantian dengan mesin disebut efek
Hal ini sesuai dengan teori yang substitusi (substitution effect).
dikemukakan oleh Mankiw yakni teori
upah efisiensi. Upah minimum tidak 3. Pengaruh tingkat pendidikan
memiliki dampak penurunan penyerapan terhadap penawaran kerja
tenaga kerja dikarenakan ketika tingkat Dari hasil penelitian dan
upah naik maka pekerja mampu pengolahan data diketahui bahwa
memenuhi kebutuhan hidup lebih tinggi variabel tingkat pendidikan/X3, nilai t-
dari angka kebutuhan hidup layak. hitung yaitu 5,492 dengan taraf
Ketika nutrisi para pekerja lebih baik signifikasi 0,012 lebih kecil daripada
maka mereka akan memiliki tingkat keyakinan 5%. Nilai ini t-hitung
produktifitas yang lebih tinggi dan tingkat pendidikan/X3 (5,492) ini lebih
dampaknya akan meningkatkan output. besar daripada t-tabel (2,36). Hal ini
Tingginya produktifitas karyawan dalam menyebabkan Ho ditolak dan Hi
menghasilkan output dapat menekan diterima sehingga ada pengaruh yang
biaya produksi yang dikeluarkan oleh signifikan antara tingkat pendidikan/X3
perusahaan sehingga tidak terjadi terhadap penawaran kerja di Provinsi
pengurangan penyerapan tenaga kerja. Riau.
Hasil tersebut didukung oleh Hasil penelitian ini sejalan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan hasil penelitian yang diteliti oleh
dari Imam Buchari (2016) dalam Imam Buchari (2016) yang mengatakan
jurnalnya. Penelitiannya menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh
bahwa upah minimum provinsi secara positif dan memiliki koefisien yang
parsial tidak memiliki pengaruh dan positif. Hasil penelitian ini sejalan
memiliki koefisien negatif terhadap dengan teori Mankiw angkatan kerja
penyerapan tenaga kerja. Dalam yang memiliki pendidikan hingga tahap
penelitiannya dikatakan bahwa kenaikan universitas dan bekerja kelak akan
upah minimum provinsi setiap tahunnya memiliki kapabilitas dalam
tidak banyak mempengaruhi dalam mengembangkan produksi dengan cara
permintaan tenaga kerja. Kenaikan memanfaatkan ilmu pengetahuan
tingkat upah akan mengakibatkan sebagai sarana untuk meningkatkan
kenaikan biaya produksi, sehingga akan output. Output yang meningkat akan
meningkatkan harga per unit produk berdampak pada peningkatan
yang dihasilkan. Apabila harga per unit penyerapan tenaga kerja. Human capital
produk yang dijual ke konsumen naik, sangat berperan dalam ekonomi
reaksi yang biasanya timbul adalah terutama di bidang pendidikan, karena
mengurangi pembelian atau bahkan permintaan tenaga kerja sangat
tidak lagi membeli produk tersebut. membutuhkan keahlian tenaga kerja.
Sehingga akan muncul perubahan skala Peningkatan permintaan tenaga kerja
produksi yang disebut efek skala yang memiliki keahlian dan tingkat
produksi (scale effect) dimana sebuah pendidikan menimbulkan kebijakan bagi
kondisi yang memaksa produsen untuk suatu negara untuk menetapkan
mengurangi jumlah produk yang peningkatan terhadap pendidikan yang
dihasilkan, yang selanjutnya juga dapat bersifat investasi. (Becker dalam Green
mengurangi tenaga kerja perusahaan. dalam Ratna Juwita dan Retno Budi
Suatu kenaikan upah dengan asumsi Lestari, 2013).
harga barang-barang modal yang lain

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 12


Peningkatan jumlah pekerja Saran
terdidik tanpa diiringi dengan 1. Bagi pemerintah Provinsi Riau
peningkatan daya serap tenaga kerja hendaknya lebih memperhatikan
dapat menimbulkan permasalahan baru tingkat upah minimum yang
dalam pembangunan nasional. Adanya berlaku di Kabupaten/Kota
ketidaksesuaian (mismatch) antara Provinsi Riau dan seharusnya
kualitas para lulusan dengan kebutuhan upah minimum yang ditetapkan
dunia usaha atau lembaga pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan
yang tidak mampu menghasilkan lulusan pokok bagi para pekerja
siap pakai yang sesuai dengan dikarenakan upah yang tinggi
kebutuhan dan tuntutan perkembangan setiap tahunnya akan
ekonomi nasional. menurunkan tingkat penawaran
tenaga kerja di Provinsi Riau.
SIMPULAN DAN SARAN 2. Bagi Institusi/Lembaga
Pendidikan Tinggi lulusan
Simpulan pendidikan tinggi harus
Dari hasil penelitian pada bab merubah pola pikir dari mencari
sebelumnya dapat diketahui hasil pekerjaan menjadi pembuat
penelitian yang dapat dirangkum sebagai lapangan pekerjaan (job
berikut: creator) dan harus
1. Secara parsial variabel meningkatkan skill dari para
pertumbuhan jumlah penduduk mahasiswanya dengan cara
tidak berpengaruh terhadap memberikan pelatihan-pelatihan
terhadap penawaran kerja di yang dapat meningkatkan
Provinsi Riau karena nilai t-hitung kemampuan kerja maupun
pertumbuhan jumlah penduduk entrepreneur.
yaitu 0,933 lebih kecil daripada t- 3. Bagi akademisi dan peneliti
tabel (2,36). selanjutnya, dengan adanya
2. Secara parsial variabel tingkat hasil penelitian ini diharapkan
upah minimum tidak berpengaruh bisa dijadikan sebuah bahan
terhadap penawaran kerja di referensi untuk kegiatan
Provinsi Riau karena nilai t-hitung mengajarnya ataupun
pertumbuhan jumlah penduduk penelitiannya. Dikarenakan
yaitu (0,777) lebih kecil daripada penelitian ini masih memiliki
t-tabel (2,36). kekurangan seperti keterbatasan
3. Secara parsial variabel tingkat dalam memperoleh data dan
pendidikan berpengaruh terhadap periode waktu yang digunakan
penawaran kerja di Provinsi Riau hanya 7 tahun, maka penelitian
karena nilai t-hitung tingkat selanjutnya diharapkan mampu
pendidikan/X3 (5,492) lebih besar meneliti dengan menambah
daripada t-tabel (2,36). variabel bebas lainnya dan tahun
4. Secara simultan pertumbuhan penelitian, serta teori yang
jumlah penduduk (X1), tingkat diperlukan.
upah minimum (X2) dan tingkat
pendidikan(X3) secara simultan DAFTAR PUSTAKA
berpengaruh signifikan terhadap
penawaran kerja di Provinsi Riau Aditya Arif, 2009, “Faktor-Faktor Yang
karena nilai F-hitung (20,757) Mempengaruhi Kontribusi Ibu
lebih besar daripada F-tabel Bekerja terhadap Pendapatan”.
(6,65). jurnal.

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 13


Afrida, Agustina. 1996, Analisis Sektor Industri Manufaktur Di
Permintaan Dan Penawaran Pulau Sumatera Tahun 2012-
Tenaga Kerja Pada Sektor 2015”.Jurnal Eksis, Volume Xi
Pertanian Di Provinsi Aceh, No 1, April 2016.
JurnalAgrisep Vol (16) No. 1.
Kaufman, Bruce E. 2006, Economics of
Agus Darjanto, 2007, “Analisis Faktor- Labor Markets. Thomson,
Faktor Yang Mempengaruhi South Western.
Produktivitas Tenaga Kerja
Wanita Analisis ”. Jurnal. Kurniawan, Rahmat Akbar, 2008,
“Penawaran Tenaga Kerja
Arsyad, Lincolin. 2004. “Ekonomi Wanita Migran Kasus
Pembangunan Edisi ke 5”. Kabupaten Lombok Tengah
Yogyakarta: STIEM UKPN. Propinsi Nusa Tenggara
Barat”. Jurnal.
Atmanti, Hastarini Dwi. 2005. Dampak
Perubahan Upah Terhadap Mankiw, N. Gregory, 2000, “Pengantar
Output dan Kesempatan Kerja Ekonomi Mikro”, Salemba
Industri Manufaktur di Jawa Empat: Jakarta Selatan.
Tengah. JEJAK,Vol. 2. No. 2.
Mulyadi, 2008. Ekonomi Sumber Daya
Becker, Gary S., 1996, “A Theory of the Manusia, dalam Perspektif
Allocation of Time”. The Pembangunan. Jakarta:
Economic Journal. Rajawali Pers.
Nur Samsiah, 2016, “Pengaruh
Dirza Noveda, 2008, “Analisis Faktor Investasi, Upah Minimum
Faktor yang Mempengaruhi Provinsi Dan Belanja
Penawaran dan Permintaan Pemerintah Terhadap
Tenaga Kerja di Provinsi Penyerapan Tenaga Kerja
Sumatera Barat”. jurnal. Sektor Industri Pengolahan Di
Provinsi Sulawesi Selatan”.
Djojohadikusumo, Sumitro. 1999. (Skripsi Program
Perkembangan Pemikiran SarjanaIlmuEkonomiUinAlaud
Ekonomi: Dasar Teori din, Makasar.
Ekonomi Pertumbuhan dan
Ekonomi Pembangunan. PT Payaman, J. Simanjuntak. 2005.
Pustaka LP3ES Indonesia. Pengantar Ekonomi Sumber
Jakarta. Daya Manusia. Jakarta:
Penerbit FE UI.
Dumairy. 2007. Penyerapan Tenaga
Kerja Nasional dan Sektoral Rahardja, Prathama dan Mandala
Indonesia. Manurung, 2004, Teori
Ekonomi Makro, Fakultas
Gujarati, Damodar N. 2006. Ekonomi Universitas
”Ekonometrika Dasar”. Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Raniz, G., and Stewart, 2001, F.
Imam Buchari, “Pengaruh Upah Strategy for Success in Human
Minimum Dan Tingkat Development.
PendidikanTerhadap http://hdr.undp.or./docs/
PenyerapanTenaga Kerja

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 14


training/oxford/reading/Ranis% 30 Provinsi Pada 9 Sektor Di
20and%20stewart.pdf. Indonesia.

Said, S. 2012. Sharia Banking Sri, Moertiningsih Adioetomo. 2013.


Performance in Makassar. Al- Pengertian dan Pengukuran
Ulum: Jurnal Studi Islam, Dinamika Penduduk. Jakarta:
15(1). LDFE-UI.

Santoso. 2002. Aplikasi Analisis Sukirno, Sadono. 2006. Makro Ekonomi


Multivariate dengan Pengujian Modern. Penerbit PT. Raja
SPSS. Semarang. Penerbit: Grafindo Perkasa, Jakarta.
Universitas Diponegoro.
Suryahadi, A., Widyanti, W.,2003,
Secha Alatas dan Rudi Bambang Trisilo. “Minimum Wage Policy and
2000. Ekonomi Sumber Daya Its Impact on Employment in
Manusia. Jakata: LDFE-UI. the Urban Formal Sector”.
Bulletin of Indonesian
Simbolon, 2010, Pembangunan Economic Studies.
Ekonomi Di Dunia Ketiga,
Edisi Keenam, Jakarta: Todaro, Michael P., 2000, Pembangunan
Erlangga. Ekonomi Di Dunia Ketiga,
Edisi Keenam, Jakarta:
Simanjuntak, Payaman. 2005. Pengantar Erlangga.
Ekonomi Sumber Daya
Manusia. Jakarta: LPFEUI. Tri Wahyu R. 2004, Upah Sistem Bagi
Hasil dan Penyerapan Tenaga
Sitanggang, Agung Dan Nachrowi, Kerja, Jurnal Ekonomi
2000, Pengaruh Struktur Pembangunan, Vol 7.
Ekonomi Pada Penyerapan Yulia Pangastuti, “Analisis Faktor
Tenaga Kerja Sektoral: Faktor yang Mempengaruhi
Analisis Model Demometrik Di Penyerapan Tenaga Kerja di
Provinsi Jawa Tengah”, jurnal.

JOM FEB, Volume 7 Edisi 2 (Juli – Desember 2020) 15

You might also like