5493 18630 1 PB
5493 18630 1 PB
5493 18630 1 PB
ISSN: 2775-4855
Volume 1, Nomor 1, Juni 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul
Abstrak
Di dalam memahami tahapan-tahapan pelaksanaan pendidikan Islam, dapat
dilihat dari periodisasi pendidikan Islam ini salah satu kajian islam karena
terkait dengan peristiwa yang terjadi pada masa lampau dengan berdasarkan
pengembangan pendidikan islam dengan menitipberatkan pada kajian kapan
terjadi, dimana tempat terjadinya, dan sispa yang menjadi tokohnya. Adapun
peradaban manusia, bisa kita melihat sebuah kisah Rasulullah Saw ketika
beliau melihat jenazah yahudi lewat, Rasulillah Saw berdiri sebagai wujud
penghargaan. Sontak sahabat mengingatkan Rasulullah bahwa jenazah itu
adalah yahudi, beliau lalu katakan meskipun yahudi tetapi dia tetaplah
manusia: Alaisat nafsan”. Hal inilah yang menunjukkan bahwa Rasulullah telah
meletakkan pondasi awal peradaban manusia.
Abstract
The research objectives were to: (1) study the government system during the
Kingdom of Gowa, (2) to study the government system during the Kingdom of
Bone, and (3) to compare the government system between the Kingdom of Gowa
and the Kingdom of Bone as well as to compare the regional autonomy
government system adopted by Indonesia today. . There are two methods used in
this research, namely: (1) location survey and interviews, and (2) literature
study, which is to collect a number of references that discuss the government
system in the two kingdoms, namely the Kingdom of Gowa and the Kingdom of
Bone both in book form and in the form of research results. thesis, thesis, and
dissertation as well as historical journals. In addition, read the references that
discuss the regional government system as a reference for comparison. Based on
the results of the study and analysis, this study concludes as follows: (1) the
government system of the Kingdom of Gowa initially adopted a desantralistic
system because salapang bate has the right and authority to regulate its
respective regions or countries, while paccallaya only functions as a
coordinative. However, after the Kingdom of Gowa was ruled by Tomanurung as
the King who had the title of sombaya, the bate salapang system from the ruler
of the country turned into servants, and tended to be centralistic, (2) while the
government system of the Kingdom of Bone adopted a centralistic system
because mapai as the head of government did not give power to adat pitue as an
official at the gallarrang or matoa-matoa level in each country and power is
directly controlled by the mapai as king, and (3) the results of the study conclude
that the governmental system of the Kingdom of Gowa was originally identical
to the desantralistic government system that we know as the current regional
autonomy system. , meanwhile, the government system of the Bone Kingdom was
identical to the centralized government system that was applied during the New
Order era.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 1
Konsep pendidikan dewasa ini tampaknya bukan lagi menjadi
tanggung jawab pengembang Ilmu Pendidikan formal, tetapi menjadi milik
semua aktivitas masyarakat yang membutuhkan layanan pengembangan
Ilmu Pendidikan. Ilmu Pendidikan menjadi gerakan membangun sebuah
peradaban masyarakat. Masa depan pendidikan di Indonesia dapat
dipikirkan dalam kerangka kerja yang lebih luas serta memadai untuk
mendukung lahirnya sebuah peradaban baru. Dengan demikian bila
pembangunan pendidikan dan pembangunan bidang lain misalnya politik,
ekonomi, kesejahteraan, sama-sama memberikan perhatian terhadap upaya
membangun peradaban.2
Pendidikan dalam Islam menjadi bagian integral bagi seluruh aspek
kehidupan. Melalui pendidikan Islam mencapai puncak kejayaan di masa
keemasan Islam pada abad ke–7 (tujuh), sebelum mengalami masa
kemunduran sampai dengan saat ini. Menurut hemat Penulis, mustahil
Islam mencapai Izzul Islam wal Muslimun, tanpa membangun peradaban
pendidikan yang massif di seluruh dunia Islam.
Islam sebagai agama datang untuk membangun peradaban manusia,
menjadi rahmatan lil alamin.3Peradaban manusia yang dimaksud tentu
peradaban yang ramah bukan yang marah, mendidik bukan membidik,
membina bukan membunuh, merangkul bukan memukul. Keramahan Islam
1 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 angka
1, hal. 1
2 Ani Cahyadi. Pendidikan: Membangun Peradaban, Universitas Islam Negeri Antasari,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Artikel, hal.1
3 Alquran dan terjemahnya
Al Urwatul Wutsqa: Volume 1, No.1; Juni 2021 | 2
Pendidikan Islam Dalam Membangun Peradaban Manusia
METODE
a. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah
penelitian pustaka slibrary research. Penelitian kepustakaan (library
research) yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji
dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang
terkait dalam penelitian, disebut penelitian kepustakaan karena data-data
atau bahan-bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian tersebut
berasal dari perpustakaan baik berupa buku, ensklopedia, kamus, jurnal,
dokumen, majalah dan lain sebagainya (Harahap, 2014: 68).
4 Azhar Arsyad, disampaikan dalam kuliah pada semester yang sama saat menjelaskan
pendapat Aristoteles tentang hakikat pendidikan. Aristoteles yang lahir jauh sebelum Nabi
Muhammad Saw, ternyata telah mengetahui pentingnya pendidikan Ruhiyah, selain
pendidikan jasadiyah.
Al Urwatul Wutsqa: Volume 1, No.1; Juni 2021 | 3
Pendidikan Islam Dalam Membangun Peradaban Manusia
PEMBAHASAN
1. Islam dan Peradaban Manusia
Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksudkan dengan
peradaban adalah berasal dari kata adab, kata adab menurut kamus besar
adalah kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti beserta Akhlak. 5
Peradaban (civilization) dapat diartikan sebagai hubungannya dengan
kewarganegaraan karena diambil dari kata civies (Latin) atau civil (Inggris)
yang berarti seorang warga Negara yang berkemajuan. Dalam hal ini dapat
diartikan cara proses menjadi berkeadaban, suatu masyarakat manusia yang
sudah berkembang atau maju. Berdasarkan pengertian tersebut maka
indikasi suatu peradaban adalah adanya gejala gejala lahir seperti
masyarakat yang telah memiliki berbagai perangkat kehidupan.
Sebelum datangnya Islam zaman itu disebut masa jahiliyah. Periode
jahiliyah ini dalam Islam, adalah masa yang tidak mengenal agama tauhid
yang membuat moralitas mereka menjadi minim. Pada saat itu, masyarakat
Arab memiliki kebiasaan buruk seperti minum minuman keras, berjudi,
berzina, dan menyembah berhala. Bangsa Arab ini telah menganut berbagai
macam agama, akhlak, adat istiadat, dan aturan sebelum Islam datang.
Agama Islam bertemu dengan agama jahiliyah.
termasuk bangsa yang bercita rasa seni yang tinggi. Tidak semua negeri di
Jazirah Arab memiliki kebudayaan Islam. Negeri Iran yang tumbuh dengan
budaya Persia, sangat berbeda dengan kebudayaan orang Arab pada
umumnya. Demikian juga Mesir dengan kebudayaan zaman Fir’aunnya.
Di wilayah Jazirah Arab yang memiliki budaya Arab adalah Timur
Tengah serta sebagian negara Afrika Utara seperti Tunisia, Maroko, Aljazair,
dan Libia. Setelah Islam datang semua kebudayaan di Jazirah Arab mulai
saling memengaruhi satu sama lain, sehingga terjadi akulturasi dan asimilasi.
Bisa dikatakan peradaban mereka sudah maju, sehingga bahasa Arab
pun menjadi populer layaknya bahasa Eropa saat ini.Bahasa Arab ini sangat
berkontribusi terhadap penyebaran agama Islam di seluruh dunia.
adalah pernyataan yang tidak benar. Karena pada dasarnya mereka sendiri
telah menggunakan pemikiran-pemikiran ilmuwan Muslim dalam kehidupan
mereka. Hal ini terbukti dengan terpecahnya aliran teolog Kristen menjadi
aliran Avveroisme dan Avvecinian yang tidak lain mereka adalah para ilmuan
Muslim yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan.
Masa kebangkitan Barat Eropa sendiri berangkat dari penerjemahan
karya-karya ilmuan Muslim yang sangat canggih ke dalam bahasa mereka,
yang sering kita kenal dengan istilah translation age. Dalam buku Ketika
Barat memfitnah Islam karya Lathifah Ibrahim Khadar menyebutkan bahwa
seorang penulis Spanyol Plasco Abianz mengatakan bahwa kebangkitan
Eropa tidak datang dari Utara, tapi dari Selatan bersama kaum Muslimin yang
membawa peradaban dan kemajuan.Lain dari pada itu dia juga mengatakan
bahwa “Telah berdiri dan berkembang suatu peradaban yang paling indah
dan kaya di Eropa pada abad pertengahan (8-15M)’’, yaitu peradaban Islam.
Peradaban Islam adalah suatu peradaban yang mampu menciptakan
manusia-manusia yang beradab dan maju.Hal ini dikarenakan Islam
memberikan kebebasan pada akal manusia untuk mencari ilmu pengetahuan
sebanyak-banyaknya. Karena dalam Islam ilmu pengetahuan tidak
bertentangan dengan ajaran Islam. Sir Syed Ahmad Khan sendiri mengatakan
bahwa karya Tuhan tidak akan bertentangan dengan kata atau firmanNya.
6 H. Maidir Harun dan Drs. Firdaus, M. Ag, Sejarah Peradaban Islam Jilid II (Padan IAIN-IB
Press, 200hal4-8)
Al Urwatul Wutsqa: Volume 1, No.1; Juni 2021 | 12
Pendidikan Islam Dalam Membangun Peradaban Manusia
keemasan, secara politis para khalifah memang orang-orang yang kuat dan
merupakan pusat kekuasaan politik sekaligus Agama. Di sisi lain
kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga
berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan Filsafat dan ilmu
pengetahan dalam Islam.
Peradaban dan kebudayyan Islam berkembang dan tumbuh mencapai
kejayaan pada masa Bani Abbasiyah.Hal tersebut dikarenakan pada masa ini
Abbasiyah lebih menekankan pada perkembangan peradaban dan
kebudayaan Islam dari pada perluasan wilayah. Di sinilah letak perbedaan
pokok dinasti Abbasiyah dengan dinasti Umayyah.
Puncak kejayaan dinasti Abbasiyah terjadi pada masa khalifah Harun
Al- Rasyid (786-809 M) dan anaknya Al-Makmun (813-833 M).Ketika Al-
Rasyid memerintah, negara dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah,
keamanan terjamin walaupun ada juga pemberontakan dan luas wilayahnya
mulai dari Afrika Utara sampai ke India.
Lembaga pendidikan pada masa Bani Abbasiyah mengalami
perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat, hal ini sangat ditentukan
oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang
sudah berlaku sejak Bani Umayyah, maupun sebagai bahasa pengetahuan,
selain itu juga ada dua hal yang tidak terlepas dari kemajuan ilmu
pengetahuan yaitu:
1. Terjadinya asimilasi antara bahasa Arab dengan bahasa bangsa lain yang
telah lebih dulu mengalami kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan.
Pada masa Bani Abbas, bangsa-bangsa non-Arab banyak yang masuk
Islam.Asimilasi berlangsung secara efektif dan bernilai guna. Bangsa-
bagssa itu memberi saham tertentu bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dalam Islam. Pengaruh Persia sangat kuat dalam bidang ilmu
pengetahuan. Di samping itu, bangsa Persia banyak berjasa dalam
perkembangan ilmu, filsafat, dan sastra.Pengaruh India terlihat dari
bidang kedokteran, ilmu matematika, dan astronomi. Sedangkan pengaruh
Yunani terlihat dari terjemahan-terjemahan di berbagai bidang ilmu,
terutama Filsafat.
2. Gerakan penerjemahan berlangsung selama tiga fase. Fase pertama, pada
masa khalifah Al-Mansyur hingga Hasrun Al-Rasyid. Pada fase ini yang
banyak diterjemah adalah buku-buku dibidang ilmu Astronomi dan
Mantiq. Fase kedua terjadi pada masa khalifah Al-Makmun hingga tahun
300 H. Buku-buku yang banyak diterjemah adalah bidang filsafat, dan
kedokteran. Dan pada fase ketiga berlangsung setelah tahun 300 H,
terutama setelah adanya pembuatan kertas. Selanjutnya bidang-biadang
7 Drs. Samsul Munir Amin, M.A, Sejarah Peradaban Islam( Jakarta : Amzah, 2009), hal.1
8 Dra. Hj. Chadijah Ismail,Sejarah Pendidikan Islam (Padang : IAIN-IB Press,1999) hal 41
Al Urwatul Wutsqa: Volume 1, No.1; Juni 2021 | 14
Pendidikan Islam Dalam Membangun Peradaban Manusia
PENUTUP
Membangun Peradaban Manusia dalam pendidikan Islam adalah NABI
Muhammad saw pernah bersabda dalam sebuah hadis: “Aku diutus adalah
dalam rangka memperbaiki akhlak.” Itu berarti ketika sebelum Muhammad
diangkat sebagai Rasul, masyarakat kurang berakhlak. Kalau kita rujuk
kepada definisi, peradaban adalah sikap masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari, sopan santun, budi bahasa dan kebudayaan sesuatu bangsa.
Semua itu adalah bagian dari ajaran akhlak. Nabi Muhammad berusaha
9 N. Abbas Wahid dan Suratno, Khazanah Sejarah Kebudayyan Islam, (Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hal. 5
10 Drs. Samsul Munir Amin, M.A, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Amzah, 2009) hal. 155
Al Urwatul Wutsqa: Volume 1, No.1; Juni 2021 | 15
Pendidikan Islam Dalam Membangun Peradaban Manusia
DAFTAR PUSTAKA
Hadimuliono dan Muttalib A.M. (1979). Sejarah Kuno Sulawesi Selatan.
Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Perbukala Wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan.
JH Rapar (2002). Filsafat Politik; Plato, Aristoteles, Agustinus, Machiavenlli
(Jakarta: Paradotama Wiragemilang.
Jurnal Walasuji Vol.10, No.2, desember (2019). Jurnal hubungan politik
antara kerajaan Gowa, Bone, Soppeng, dan Wajo.
Limpo, S.Y., Culla, A.S., dan Tika, Z. (1995). Profil Sejarah Budaya dan
Pariwisata Gowa. Pemerintah Daerah Tingkat II, Gowa Kerjasama
Dengan Yayasan Eksponen 1966, Gowa Sulawesi Selatan Indonesia.
Malli, Rusli (2019). Pemahaman Masyarakat Gowa tentang nilainilai
pendidikan Islam yang terintegrasi dalam sarak sebagai unsur
pangngadakkang di Kab Gowa. Jurnal Visipena Vol 10, No 2.
Malli, Rusli, (2019). Penerapn nilainilai pendidikan Islam dalam sarak
(syariat) sebagai unsur pangngadakkang (tradisi) bagi masyarakat
Gowa. Jurnal Tarbawi Vol 4 No 2.
Mattulada (1982). Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar dalam Sejarah.
Bhakti Baru Berita Utama, Ujung Pandang, Indonesia.
Mattulada (1985). Suatu Lukisan Analitis Terhadap Antprologi Orang Bugis.
Guru Besar Antroplogi Universitas Hasanuddin dan Universitas
Tadulako. Gadjah Mada University Yogyakarta, Indonesia