866-Article Text-6088-1-10-20210107

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS APLIKASI SMART CONTINUITY

OF CARE (MONSCA) DAN BUKU KIA TERHADAP DETEKSI DINI


FAKTOR RISIKO KEHAMILAN

Comparison of Effectiveness between Smart Continuity (Monsca) with KIA Book


on Early Detection of Pregnancy Risk Factors

Ismayana 1*), Werna Nontji1), Syafruddin Syarif1),


1)
Magister Ilmu Kebidanan Sekolah Pascasarja Universitas Hasanuddin
*Coresponding author: [email protected]

ABSTRACT
The implementation of the Maternal and Child Health Program (MCH) aims to determine
and increase the range and quality of MCH services effectively and efficiently. Antenatal
care provides a platform for important health service functions, including health
promotion, screening and diagnosis, and disease prevention so as to produce proper
management during pregnancy, childbirth and the puerperium. The purpose of this study
was to compare the effectiveness of the application of Smart Continuity of Care and the
MCH handbook for early detection of pregnancy risk factors. The research method used
was quasi experimental (pretest-posttes only control design). The population in this study
were all midwives who worked in the Tanete Puskesmas and Bontobangun Puskesmas
and all pregnant women who did antenatal checks at the Tanete Puskesmas and
Bontobangun. In this study using a sample of midwives and pregnant women. The
sampling technique in this study used purposive sampling. The number of samples was
36 people (18 intervention groups and 18 control groups). Determination of the number
of samples of pregnant women using the Lemeshow formula, obtained samples of
pregnant women as many as 44 people divided into two groups (22 intervention groups
and 22 control groups). The results showed there were differences in effectiveness
between early detection of pregnancy risk factors using the MCH handbook and using
the Monsca application with p-value <(p = 0.05), in terms of convenience (p = 0,000),
speed (p = 0.006), security (p = 0.005) and data accuracy (p = 0,000). So it can be
concluded that the use of the Smart Continuity of Care application for early detection of
risk factors for pregnancy is more effective without ignoring the use of the MCH book as
a tool for MCH services.
Key words: Effectiveness of Continuity of Care Application and MCH Handbook.

ABSTRAK
Pelaksanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) bertujuan untuk menetapkan dan
meningkatkan jangkauan serta mutu pelyanan KIA secara efektif dan efisien. Asuhan
antenatal menyediakan platform untuk fungsi-fungsi pelayanan kesehatan yang penting,
termasuk promosi kesehatan, skrining dan diagnosis, dan pencegahan penyakit
sehingga menghasilkan manajemen yang tepat selama kemahilan, persalinan dan masa
nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas aplikasi
Smart Continuity of Care dan buku KIA terhadap deteksi dini faktor risiko kehamilan.
Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi eksperimental (pretest-posttes only
control design). Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang bertugas di
wilayah kerja Puskesmas Tanete dan Puskesmas Bontobangun dan semua ibu hamil
yang melakukan pemeriksaan antenatal di Puskesmas Tanete dan Bontobangun. Dalam
penelitian ini menggunakan sampel Bidan dan Ibu hamil. Tekhnik pengambilan sampel

869
Doi:10.34011/juriskesbdg.v12i2.866
pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 36
orang (18 kelompok intervensi dan 18 kelompok kontrol). Penentuan jumlah sampel ibu
hamil menggunakan rumus Lemeshow, didapatkan sampel ibu hamil sebanyak 44 orang
yang dibagi menjadi dua kelompok (22 kelompok intervensi dan 22 kelompok control).
Hasil penelitian menujukkan terdapat perbedaan efektivitas antara deteksi dini faktor
risiko kehamilan menggunakan buku KIA dan menggunakan aplikasi Monsca dengan
nilai p-value < (p=0,05), ditinjau dari aspek kemudahan (p=0,000), kecepatan (p=0,006),
keamanan (p=0,005) dan keakuratan data (p=0,000). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penggunaan aplikasi Smart Continuity of Care terhadap deteksi dini faktor risiko
kehamilan lebih efektif tanpa mengesampingkan kegunaan buku KIA sebagai alat bantu
pelayanan KIA.
Kata kunci: Efektivitas Aplikasi Continuity of Care dan Buku KIA.

PENDAHULUAN dalam melakukan identifikasi secara


tepat atau deteksi dini perdarahan
Kesehatan wanita hamil masih dalam kehamilan yang merupakan
merupakan masalah yang memerlukan akibat dari ketidakterjangakauan
asuhan yang berkelanjutan dari waktu pelayanan kedokteran moderen yang
ke waktu (Continuity of care/COC) 1–5. ditandai dengan adanya kesenjangan
Pada awal era Sustainable informasi 9.
Development Goals (SDGs) tingginya Dalam pelayanan kesehatan ibu dan
angka kesakitan (morbiditas) dan bayi dari masa kehamilan, persalinan,
kematian (mortalitas) terkait kehamilan nifas, bayi baru lahir hingga berusia 6
yang dapat dicegah melalui tahun dan keluarga berencana hingga
pemeriksaan kehamilan/ Antenatal Care saat ini Buku KIA merupakan alat yang
(ANC) 6,7. Organisasi Kesehatan Dunia digunakan sebagai metode
(WHO) merekomendasikan kontak konvensional dalam mendukung
pertama ibu dilakukan pada trimester pelayanan kesehatan.10 Penggunaan
pertama kehamilan (umur kehamilan < buku KIA bertujuan untuk meningkatkan
12 minggu) dengan tujuan untuk surveilan, monitoring dan sistem
melakukan penilaian resiko awal informasi dimana terdapat
kehamilan. Setiap kehamilan kesinambungan informasi yang
membutuhkan asuhan terampil, dan dibutuhkan baik oleh bidan, ibu dan
mungkin saja beberapa ibu hamil akan keluarga mengenai kondisi ibu, bayi dan
memerlukan intervensi obstetrik besar balita, mengurangi keterlambatan
untuk bertahan hidup dikarenakan pengendalian resiko tinggi, mengurangi
adanya penyulit atau komplikasi selama dampak infeksi, kepatuhan terhadap
kehamilan. standar pelayanan kebidanan,
Pesentasi wanita yang tidak mengurangi 3 keterlambatan dalam
mengalami komplikasi selama rujukan ke Rumah Sakit 11.
kehamilan berdasarkan data Survey Masalah yang kemudian timbul dari
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) penggunaan buku KIA adalah tidak
2017 menurun dari 89% tahun 2007 semua faktor risiko ibu hamil tercakup
menjadi 81% tahun 2017. Kasus dalam buku ini, kemampuan bidan atau
terbanyak yang ditemukan adalah tenaga kesehatan yang tidak merata
karena perdarahan yang dilaporkan dalam pemanfaatan buku KIA sebagai
mengalami peningkatan dari 3% pada salah satu alat untuk melakukan
tahun 2007 menjadi 5,3% dari 15.021 pelayanan antenatal secara
kelahiran tahun 2017 8 peningkatan ini berkesinambungan dimana salah satu
terjadi karena adanya keterbatasan fungsinya digunakan untuk menemukan

870
Doi:10.34011/juriskesbdg.v12i2.866
atau mendeteksi faktor risiko, penyulit METODE
dan komplikasi kehamilan pada saat
pemberian asuhan kehamilan Penelitian ini adalah penelitian
menyebabkan keterlambatan deteksi eksperimen dengan desain penelitian
dini fator risiko kehamilan yang dapat Quasi Eksperimen (Pretest-posttest
berkembang menjadi penyulit dan control group design). Penelitian ini
komplikasi dalam kehamilan, persalinan dilaksanakan pada tanggal 20
dan masa nifas. Desember 2019-21 Januari 2020.
Salah satu upaya dalam menangani Lokasi penelitian di lakukan di dua
keadaan tersebut melalui pemanfaatan tempat yaitu Tanete dan Puskesmas
sistem Aplikasi Smart berbasis Android Bontobangun Kab. Bulukumba dengan
karena saat ini perkembangan ilmu teknik pengambilan sampel I
pengetahuan yang semakin meningkat menggunakan purposive sampling.
memberikan dampak positif tak Penentuan jumlah sampel
terkecuali dalam bidang kesehatan 12. menggunakan tabel Isaac dan Michael
Salah satu penelitian yang dilakukan dengan tingkat kesalahan 5% dengan
oleh (Irawati, 2017), menemukan bahwa jumlah populasi 40 bidan maka sampel
optimalisasi sistem pakar berbasis yang digunakan sebanyak 36 orang
mobile meningkatkan efektivitas dan yang dibagi menjadi dua kelompok (18
deteksi dini risiko preeklampsia oleh kelompok intervensi yang diberikan
bidan dan sistem pakar berbasis mobile aplikasi COC dan 18 kelompok control
ini mampu mendeteksi secara dini risiko yang menggunakan buku KIA).
preeklampsia pada ibu hamil 13. Penentuan jumlah sampel II
Salah satu keunggulan menggunakan rumus Lemeshow dan
penggunaan sistem pakar dalam diperoleh sampel ibu hamil sebanyak 44
pelayanan kebidanan khususnya dalam orang yang dibagi menjadi dua
deteksi dini faktor risiko kehamilan kelompok (22 kelompok intervensi
adalah sistem ini mampu memberikan menggunakan aplikasi COC dan 22
solusi terhadap kelemahan penggunaan kelompok kontrol menggunakan buku
buku KIA, sistem cerdas ini KIA).
menyediakan fungsi-fungsi yang sama Alat dan bahan yang digunakan
dengan yang terdapat dalam buku KIA, dalam penelitian ini adalah Hp Android,
namun dikemas lebih menarik. dan Aplikasi yang dirancang dan
Keakuratan data dan penentuan faktor diciptakan oleh peneliti bekerjasama
risiko berdasarkan hasil penginputan dengan ahli IT yang di beri nama
data pemeriksaan. Bidan mampu MONSCA (Monitoring and Screening
mengakses riwayat pemeriksaan Antenatal) yang telah dilakukan uji coba
kehamilan serta kerahasaiaan data ibu penggunaanya setelah memperoleh
hamil lebih terjamin, karena hanya bidan rekomendasi persetujuan etik oleh
yang dapat mengakses ke dalam Komisi Etik Penelitian Kesehatan
aplikasi ini. Kementerian Riset, Teknologi dan
Penelitian ini bertujuan untuk Pendidikan Tinggi Universitas
menciptakan dan mengembangkan Hasanuddin Fakultas Kedokteran
alat/media yang dapat digunakan dalam RSTPN Universitas Hasanuddin
pelayanan kebidanan khususnya dalam Makassar dengan Nomor:
memutus mata rantai kematian ibu yang :1211/UN.4.6.4.5.31/PP36/2019 dan
disebabkan oleh kesalahan diagnosa No. Protokol UH 19110977.
dan keterlambatan pengambilan Instrumen untuk mengukur tingkat
keputusan karena ketidak mampuan efektivitas aplikasi COC menggunakan
dalam mengenali faktor risiko kehamilan kuisioner dengan skala likert.
pada saat pemeriksaan antenatal. Pengumpulan data dengan
melibatkan 2 kelompok sampel (ibu
hamil dan bidan) pada 2 tempat yang

871
Doi:10.34011/juriskesbdg.v12i2.866
berbeda, dimana pada Puskesmas Pada kelompok kontrol, peneliti
Tanete melakukan deteksi dini faktor langsung melakukan pengamatan dan
risiko kehamilan menggunakan metode penelitian tentang hasil deteksi dini
konvensional (Buku KIA) dan di faktor risiko kehamilan pada ibu hamil
Puskesmas Bonto Bangun melalui pemeriksaan yang dilakukan
menggunakan Metode Aplikasi Smart oleh bidan menggunakan buku KIA.
COC Berbasis Android (MONSCA). Data dianalisis dengan
Pada kelompok intervensi, sebelum menggunakan Analisis Statistik Mann
dilakukan penelitian terlebih dahulu Whitney untuk mengetahui perbedaan
dilakukan pre test kepada bidan efektivitas Aplikasi Smart Continuity of
mengenai efektivitas penggunaan buku Care berbasis android dan metode
KIA dalam mendeteksi faktor risiko konvensional (Buku KIA) terhadap
kehamilan kemudian dilakukan deteksi dini faktor risiko kehamilan.
sosialisasi tentang aplikasi smart COC
dilanjutkan dengan pemeriksaan ibu
hamil menggunakan aplikasi, setelah itu
dilakukan post test pada bidan untuk
mengetahui efektivitas alat (Monsca).

HASIL

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden

Kelompok
Konvenisonal Aplikasi COC
Karakteristik p-value
(Buku KIA) (Monsca)
n = 18 (%) n = 18 (%)
Umur
Dewasa Muda (25-35 Tahun) 11 (61,1) 14 (77,8) 0,044
Dewasa Akhir (36-45 Tahun) 7 (38,9) 4 (22,2)
Pendidikan
Diploma III 11 (61,1) 16 (88,9) <0,001
Diploma IV 7 (38,9) 2 (11,1)
Lama Kerja
0-5 Tahun 6 (33,3) 7 (38,9) 0,509
>5 Tahun 12 (66,7) 11 (61,1)
Status Kepegawaian
Non ASN 10 (55,6) 12 (66,7) 0,230
ASN 8 (44,4) 6 (33,3)
* Uji homogeneity of Varience

Tabel di atas menunjukkan pada pada kedua kelompok cenderung


beberapa karakteristik responden bidan berpendidikan terakhir DIII kebidanan.
data bersifat heterogen.pada kategori Berdasarkan lama bekerja menunjukkan
umur responden dikedua kelompok variasi data yang homogen dengan
relative berbeda dengan nilai signifikan tingkat signifikan 0,509 dan
0,044, mekipun demikian bidan dikedua kecederungan bidan pada kedua
kelompok cenderung berada pada kelompok telah bekerja >5 tahun.Jika
kategori umur dewasa muda (26-35 dilihat dari status kepegawaian memiliki
tahun). Berdasarkan pendidikan variasi data yang homogen dengan
menunjukkan variasi data yang tingkat signifikan 0,230 dan bidan
heterogen (berbeda) dengan nilai dikedua kelompok dominan berstatus
signifikan < 0,001, meskipun demikian non Aparatur Sipil Negara (ASN).

872
Doi:10.34011/juriskesbdg.v12i2.866
Tabel 2. Distribusi Efektivitas Deteksi Dini Faktor Risiko Dalam Kehamilan

Kelompok
Konvenisonal Aplikasi COC Total
Efektivitas
(Buku KIA) (Monsca) n = 36 (%)
n = 18 (%) n = 18 (%)
Efektivitas
Efektif 2 (11,1) 16 (88,9) 18 (50)
Kurang Efektif 16 (88,9) 2 (11,1) 18 (50)
Aspek Efektivitas
Kemudahan
Mudah 5 (27,8) 10 (55,6) 15 (41,7)
Tidak Mudah 13 (72,2) 8 (44,4) 21 (58,3)
Kecepatan
Cepat 4 (22,2) 6 (33,3) 10 (27,8)
Tidak Cepat 14 (77,8) 12 (66,7) 26 (72,2)
Keamanan
Aman 5 (27,8) 13 (72,2) 18 (50)
Tidak Aman 13 (72,2) 5 (27,8) 18 (50)
Keakuratan Data
Akuat 2 (11,1) 13 (72,2) 15 (41,7)
Tidak Akurat 16 (88,9) 5 (27,8) 21 (58,3)

Tabel di atas menunjukkan efektivitas menunjukkan masih banyak bidan


penggunaan metode konvensional menganggap penggunaan buku KIA
(Buku KIA) dan Aplikasi Monsca dalam tidak mudah untuk digunakan dalam
deteksi dini faktor risiko kehamilan, asuhan kebidanan, tidak cepat dalam
dimana hasil penelitian menunjukkan pengisian buku KIA, tidak aman dalam
bahwa aplikasi Mosnca lebih efektif penyimpanan data pasien dan dan tidak
medekteksi faktor risiko kehamilan akurat dalam melakukan deteksi dini
dibandingkan dengan metode faktor risiko kehamilan dibandingkan
konvensional, dari aspek efektivitas denga Aplikasi Monsca.

Tabel 3. Perbandingan Efektivitas Aplikasi Smart Continuity of Care Terhadap


Deteksi Dini Faktor Risiko Kehamilan menggunakan Metode
Konvensional (Buku KIA) Dan Berbasis Android (Aplikasi Monsca)

Metode Deteksi Dini Faktor Efektivitas


Risiko Kehamilan Minimal Maximal Mean SD
Konvensional 1 2 1,89 0,323
Aplikasi Monsca 1 2 1,11 0,323

Mean Rank
Efektivitas dan Konvenisonal Aplikasi
p-value
Aspeknya (Buku KIA) (Monsca)

Efektivitas 9.94 27.06 0,000


Aspek Efektivitas
Kemudahan 13.78 23.22 0,006
Kecepatan 13.69 23.31 0,005
Keamanan 12.69 24.31 0,001
Keakuratan Data 12.33 24.67 0.000
* Uji mann whitney

873
Doi:10.34011/juriskesbdg.v12i2.866
Tabel di atasmenunjukkan bahwa rata-rata terlihat bahwa aplikasi Monsca
terdapat perbedaan efektivitas antara lebih efektif digunakan dalam deteksi
deteksi dini faktor risiko kehamilan dini faktor risiko kehamilan
menggunakan buku KIA dan dibandingkan dengan buku KIA ditinjua
menggunakan aplikasi Monsca dengan dari aspek kemudahan, kecepatan,
nilai p-value < (p=0,05). Dari rangking keamanan dan keakuratan data.

PEMBAHASAN dibandingkan pada metode


Hasil penelitian menunjukkan konvensional, pada aplikasi berbasis
bahwa terdapat perbedaan efektivitas android ini dilengkapi dengan protokol
antara deteksi dini faktor risiko pertanyaan/ tindakan yang akan
kehamilan menggunakan buku KIA dan dilakukan sedangkan pada metode
menggunakan aplikasi Monsca dengan konvensional protokol yang disediakan
nilai p-value < (p=0,05). Dari rangking kurang lengkap.
rata-rata terlihat bahwa aplikasi Monsca Pada sistem aplikasi ini
lebih efektif digunakan dalam deteksi bidan/petugas kesehatan tidak harus
dini faktor risiko kehamilan menghapal langkah-langkah
dibandingkan dengan buku KIA ditinjau pemeriksaan dalam pelayanan
dari aspek kemudahan (p=0,000), antenatal serta batasan faktor risiko
kecepatan (p=0,006), keamanan dalam kehamilan, sedangkan pada
(p=0,005) dan keakuratan data metode konvensional daya ingat dan
(p=0,000). pengalaman kerja petugas/bidan
Hasil ini sejalan dengan penelitian menjadi aspek penentu ketepatan
yang dilakukan oleh Irawati (2018) deteksi dini faktor risiko kehamilan,
menemukan bahwa optimalisasi sistem dimana pada metode konvensional.
pakar berbasis mobile meningkatkan Urutan pelaksanaan
efektivitas dan deteksi dini risiko pelayanan/pemeriksaan antenatal tidak
preeklampsia oleh bidan dan sistem teratur.
pakar berbasis mobile ini mampu Sistem pakar adalah hasil dari
mendeteksi secara dini risiko pengetahuan pakar dan teknik
preeklampsia pada ibu hamil 15, pencarian yang diimplementasikan
penelitian ini juga didukung oleh dalam melakukan pemecahan masalah
penelitian yang dilakukan oleh Sudirman dan pengambilan kesimpulan dengan
(2016) yang menghasilkan sebuah dasar pengetahuan pakar.
aplikasi panduan dan monitoring ibu Menurut T. Sutojo, et.al (2010)
hamil berbasis teknologi digital yang dalam Hayadi, BH (2018) 16 ada
diberi nama Aplikasi Panduan dan beberapa manfaat dari sistem pakar
Monitoring Ibu Hamil Berbasis Android. diantaranya: Meningkatkan
Berdasarkan hubungan Function Point, produktivitas, karena sistem pakar dapat
aplikasi ini mendapatkan skor 9,638 bekerja lebih cepat dari manusia,
(skala 1-10) yang menunjukkan membuat seseorang yang awam
kelayakan penggunaan kepada user 12. bekerja seperti layaknya seorang pakar
Hal ini sejalan dengan hasil dan bisa digunakan sebagai media
penelitian yang ditemukan dimana pelengkap dalam pelatihan, serta
Aplikasi Smart Continuity of Care penggunaan pemula yang bekerja
Terhadap Deteksi Dini Faktor Risiko dengan sistem pakar akan menjadi lebih
Kehamilan Berbasis Android lebih baik berpengalaman karena adanya fasilitas
dari pada proses deteksi dini faktor risiko penjelas yang berfungsi sebagai guru 12.
kehamilan menggunakan metode Perbedaan metode konvensional
konvensional (buku KIA), hal ini (buku KIA) dan Aplikasi Monsca dalam
disebabkan karena aplikasi berbasis pelayanan antenatal adalah buku KIA
mobile konsisten pada pertanyaan yang diberikan pada ibu dan diharuskan untuk
berkaitan dengan faktor risiko kehamilan selalu membawa buku KIA setiap kali

874
Doi:10.34011/juriskesbdg.v12i2.866
melakukan pemeriksaan kehamilan berkesinambungan dan komprehensif.
agar petugas mengisi lengkap buku KIA Sistem pakar memberikan kemudahan
dan memudahkan petugas untuk dalam pelayanan antenatal, sehingga
melakukan pengecekan keberlanjutan bidan mampu memberikan asuhan yang
data pemeriksaan kehamilan berkualitas dan berkesinambungan.
sebelumnya dan dapat melakukan
upaya deteksi dini adanya risiko atau
masalah pada saat pemeriksaan SIMPULAN
kehamilan, misalnya jika pada saat Kesimpulan dalam penelitian ini
pemeriksaan saat ini berat badan ibu adalah: penggunaan aplikasi Smart
tidak mengalami peningkatan atau Continuity of care Berbasis Android
bahkan mengalami penurun dari (MONSCA) lebih efektif digunakan
pemeriksaan sebelumnya maka bidan dalam melakukan deteksi dini faktor
dapat melakukan skrining tentang risiko kehamilan dibandingkan dengan
penyebab penurunan Berat badan ibu buku KIA dengan nilai p <0,05.
dan sebagai salah satu rujukan untuk
melakukan kolaborasi dengan tenaga
gizi untuk melakukan penanganan pada UCAPAN TERIMAKASIH
ibu hamil, kemungkinan buku KIA tidak Terima kasih kami ucapkan
dibawa pada saat pemeriksaan kepada semua pihak yang telah
kehamilan, sehingga kesinambungan membantu penyusunan tesisi yang tidak
informasi tidak terjadi dalam buku KIA dapat disebutkan satu per satu
tidak menampilkan informasi mengenai
masalah/komplikasi kehamilan.
Dalam aplikasi Monsca ini DAFTAR RUJUKAN
mengadposi bagian dari buku KIA 1. Page L. A legacy from Sheila
namun lebih lengkap, lebih mudah, lebih Kitzinger: Continuity of care is
menarik dan data bersifat rahasia crucial. Br J Midwifery.
karena dilengkapi dengan 1 paswor 2016;24(4):234-234.
yang digunakan dalam satu fasilitas doi:10.12968/bjom.2016.24.4.234
kesehatan (Faskes) yang dapat diakses 2. Lavender T, Bennett N, Blundell J,
oleh petugas yang bekerja di wilayah Malpass L. Midwives’ views on
kerja faskes tersebut. Dalam aplikasi redefining midwifery 3: continuity of
Monsca terdapat fitur identitas ibu hamil, care. Br J Midwifery. 2014;10(1):18-
riwayat kehamilan sekarang, riwayat 22.
kontrasepsi, riwayat penyakit, doi:10.12968/bjom.2002.10.1.10041
persalinan dan nifas. Fitur ke 2 adalah 3. Psaila K, Schmied V, Fowler C,
pemeriksaan antenatal sesuai standar Kruske S. Discontinuities between
(14T), dimana pada aplikasi ini maternity and child and family health
dilengkapi dengan kemampuan untuk services: Health professional’s
mendeteksi dini faktor risiko dalam perceptions. BMC Health Serv Res.
kehamilan. Fitur selanjutnya adalah 2014;14. doi:10.1186/1472-6963-14-
informasi seputar kehamilan (sama 4
dengan buku KIA) namun dilengkapi 4. AAFP. Continuity of Care,
dengan leaflet mengenai Definitionof. Am Acad Fam
masalah/komplikasi kehamilan Physicians. 2015.
(hipertensi, KEK, Anemia dan Diabetes 5. Haggerty JL, Freeman GK, Beaulieu
Melitus, HIV dan TB). C. Experienced Continuity of Care
Dari hasil penelitian di atas peneliti When Patients See Multiple
berasumsi bahwa sistem pakar Clinicians : A Qualitative
memberikan banyak kemudahan dalam Metasummary. 2013:262-271.
pelayanan kebidanan khsusunya dalan doi:10.1370/afm.1499.INTRODUC
asuhan antenatal yang TION

875
Doi:10.34011/juriskesbdg.v12i2.866
6. WHO. WHO Recommendations on 11. Kepmen RI. Keputusan Menteri
Antenatal Care For a Positive Kesehatan Nomor
Pregnancy Experience. Geneva, 284/MENKES/SK/III/2004. 2005:8-
Switzerland; 2016. 10.
7. Cummins A, Coddington R, Fox D, 12. Sudirman. Aplikasi Panduan dan
Symon A. Exploring the qualities of Monitoring Ibu Hamil Berbasi
midwifery-led continuity of care in Android. 2016.
Australia (MiLCCA) using the 13. Irawati. Optimasi Sistem Pakar
quality maternal and newborn care Deteksi Dini Faktor Risiko
framework. Women and Birth. 2019. Preeklampsia Berbasis Mobile.
doi:10.1016/j.wombi.2019.03.013 2017:1-14.
8. SDKI. Badan Koordinasi Keluarga 14. Hamil PIBU. Deteksi Dini Risiko
Berencana Nasional. Jakarta: Kehamilan Berbasis Website Di
BKKBN; 2017. Wilayah Kelurahan Menanggal Kota
9. Wati EW, Mardiana T. Penerapan Surabaya. 2018;2(2):101-108.
Sisitem Pakar Untuk Mendeteksi 15. Irawati. Optimalisasi Sistem Pakar
Perdarahan Pada Masa Kehamilan. Deteksi Dini Risiko Preeklampsia
Pilar Nusa Mandiri. 2014;1(x):10- Berbasis Mobile. 2017.
20. 16. Hayadi BH. Sistem Pakar. Edisi I Ce.
10. Khadijah S, Arneti. Upaya Deteksi Yogyakarta: Deepublisher (Grup
Dini Resiko Tinggi Kehamilan Penerbit CV Budi Utama); 2018.
Ditentukan Oleh Pengetahuan dan
Dukungan Tenaga Kesehatan.
2018;13(1):27-34.

876
Doi:10.34011/juriskesbdg.v12i2.866

You might also like