Jurnal Fikri

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Journal of Instructional Technology

J-INSTECH Vol. 1, No. 1, Januari 2020 (00-00)

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN IPA


PROSES FOTOSINTESIS UNTUK SISWA KELAS V SDN SN PASAR LAMA 3
BANJARMASIN
Muhammad Fikri Ardiawan, Hamsi Mansur, Mastur
Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP, Universitas Lambung Mangkurat
[email protected], [email protected], [email protected]

Abstract
An educational problem that is often observed in schools is the lack of developing and
utilizing the development of learning media that facilitates teacher learning in accordance with the
needs of students, especially in online learning, where the teacher is no longer the center of
learning, because by using technology, learning resources are unlimited and easily accessible. by
students. The purpose of this study was to determine the development and feasibility and
improvement of learning outcomes by using interactive learning media based on Articulate
Storyline as teaching materials for Islamic education class IV SDI DARUTTASLIM
KOTAWRINGIN TIMUR. The research and development (R&D) method that applies the 4D
development model used in this study. Developing interactive media involves several steps,
including definition, design, development and distribution. The data collection process in this study
was carried out through interviews, observation and questionnaires. Including three experts, two
media experts and one material expert, who were involved in testing the feasibility of interactive
media. Data analysis technique with quantitative descriptive analysis. The results of this research
and development indicate that interactive media based on Articulate Storyline for PAI subjects is
very useful and can improve learning outcomes. The results of the interactive media feasibility test
aimed at media experts and material experts are included in the very feasible category, while the
average learning outcomes get a moderate n-gain score. Therefore, interactive media based on
Articulate Storyline is very suitable and can be used as a learning medium for fourth grade
elementary school students.

Keywords: Interactive Media,Articulate Storyline, PAI.

Abstrak
Masalah pendidikan yang sering diamati di sekolah adalah kurangnya pengembangan dan
pemanfaatan pengembangan media belajar yang memfasilitasi pembelajaran guru sesuai dengan
kebutuhan siswa, terutama dalam pembelajaran daring, di mana guru tidak lagi menjadi pusat
pembelajaran, karena dengan menggunakan teknologi, sumber belajar tidak terbatas dan mudah
diakses oleh siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan dan kelayakan
serta peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis
Articulate Storyline sebagai bahan ajar pada mata pelajaran PAI kelas IV SDI DARUTTASLIM
KOTAWRINGIN TIMUR. Metode penelitian dan pengembangan (R&D) yang menerapkan model
pengembangan 4D yang digunakan dalam penelitian ini. Mengembangkan media interaktif
melibatkan beberapa langkah, termasuk definisi, desain, pengembangan dan distribusi. Proses
pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi dan kuesioner.
Termasuk tiga ahli, dua ahli media dan satu ahli materi, yang terlibat dalam menguji kelayakan
media interaktif. Teknik analisis data dengan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian dan
pengembangan ini menunjukkan bahwa media interaktif berbasis Articulate Storyline untuk mata
pelajaran PAI sangat bermanfaat dan dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil uji kelayakan media
interaktif yang ditujukan pada ahli media dan ahli materi termasuk dalam kategori sangat layak,
2| Journal of Instructional Technology. Vol. 1, No. 1, Januari 2020 (00-00)

sedangkan rata-rata hasil belajar mendapat nilai n-gain sedang. Oleh karena itu, media interaktif
berbasis Articulate Storyline sangat cocok dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi
siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Kata kunci: Media, Video, IPA, Proses Fotosintesis
Muhammad Fery Syaifudin / Pengembangan Media Video Pembelajaran IPA
Proses Fotosintesis Untuk Siswa Kelas V SD

Pendahuluan luring. Media pembelajaran interaktif cocok


digunakan pada pembelajaran daring seperti
Pendidikan adalah usaha dasar dan saat ini (Ramliyana, 2021, p. 378). Dari
terencana untuk mewujudkan suasana belajar peneltian sebelumnya penggunaan media
dan proses pembelajaran agar peserta didik interaktif berbasis Articulate Storyline yang
secara aktif mengembangkan potensi dirinya sebelumnya sudah dilakukan oleh (Nugraheni
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, 2017) sudah diterapkan dengan bagus. Media
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, tersebut memberikan dampak baik bagi
akhlak mulia, serta keterampilan, yang peserta didik dan guru. Pengembangan media
diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara. pembelajaran interaktif membutuhkan sebuah
Ini sejalan dengan pendapat menurut software dalam pengembangannya.
Setiawan, Dkk, Pendidikan adalah proses Peneliti memperoleh bahwa
memperlajari pengetahuan, keterampilan dan penggunaan media untuk proses
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan pembelajaran  masih kurang, padahal guru
dari generasi ke generasi melalui pendidikan, bukan lagi menjadi pusat dalam kegiatan
pelatihan, dan penelitian (Setiawan, Irianto, & pembelajaran karena dengan memanfaatkan
Rusminati, 2021, p.15). teknologi, sumber belajar sangat tidak terbatas
Proses pendidikan dalam terjadinya dan mudah diakses oleh siswa. Penggunaan
kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan media pembelajaran interaktif dalam proses
lancar apabila pendidikan bisa dijalankan pembelajaran sangat membantu guru dalam
dengan baik ketika kurikulum sebagai tiang menyampaikan materi pelajaran, selain itu
pusat dalam proses pembelajaran. Pesatnya media pembelajaran interaktif mampu
perkembangan teknologi khususnya di bidang memberikan gambaran yang lebih jelas
pendidikan, memenuhi kebutuhan akan kepada siswa tentang materi yang dipelajari.
metode dan konsep pembelajaran yang lebih Articulate Storyline dihadirkan
efektif dan efisien, dan pendidikan memegang sebagai software pembuat media
peranan penting dalam meningkatkan sumber pembelajaran interaktif yang mudah dan
daya manusia menjadi lebih baik. Pesatnya menyenangkan. Tampilannya yang sederhana
perkembangan teknologi sangat membantu dan menyerupai Microsoft PowerPoint,
proses pembelajaran baik bagi siswa maupun memungkinkan guru yang awam dengan
guru. proses pembuatan media pembelajaran
Menurut Suherman, Tujuan dari interaktif akan menjadi lebih mudah karena
teknologi pembelajaran adalah meningkatkan dalam pembuatannya tidak memerlukan
hasil belajar siswa. Penggunaan sebuah model bahasa pemrograman/script, serta banyak
pembelajaran itu titik beratnya pada hasil dan tools di dalam Articulate Storyline yang mirip
menjelaskan bahwa belajar adalah tujuan, dengan Microsoft PowerPoint. Dengan
sedangkan pembelajaran adalah alat dukungan format multimedia seperti video,
(Suherman, 2018, p.61). Berdasarkan gambar dan timeline, maka anda bisa
pendapat tersebut dapat di artikan Tujuan dari membuat presentasi yang baik tanpa harus
teknologi pembelajaran adalah untuk meluangkan banyak waktu dan tenaga
merangsang dan memfasilitasi pembelajaran. (pustekom.kemendikbud.go.id, 2016).
sistem atau konsep. Pendidikan yang Pendekatan Problem Based Learning
memanfaatkan perkembangan teknologi merupakan metode pembelajaran  dimana 
dalam proses pembelajaran.  siswa  belajar  terjadi dalam   konteks  
Media pembelajaran interaktif pemecahan   masalah   yang otentik
menjadi salah satu solusi dalam pembelajaran (Syafriana, 2017, p. 35). Pembelajaran
daring saat ini. Menurut pendapat Ramliyana, berbasis masalah adalah cara siswa belajar
Media pembelajaran interaktif dapat tentang masalah dunia nyata. Metode tersebut
digunakan dimanapun dan kapanpun bahkan dirancang untuk menumbuhkan kemampuan
tidak harus menggunakan sistem berpikir kritis siswa, mengembangkan
pembelajaran tatap muka langsung atau keterampilan belajar mandiri, dan
4| Journal of Instructional Technology. Vol. 1, No. 1, Januari 2020 (00-00)

meningkatkan rasa percaya diri siswa. foto, serta  pembelajaran 


Pembelajaran dengan menggunakan denganmenggunakan  komputer. Dalam 
pendekatan Problem Based Learning (PBL) media  pembelajaran penggunaan media 
melibatkan siswa secara aktif dalam proses komputer berperan  penting  dalam 
belajar dan dalam proses mengkontruksi menyalurkan,  menyimpan  dan memproses  
makna dari informasi yang ada sehingga informasi,  dimana  proses   pembelajaran
terciptanya suasana yang menyenangkan menjadi komunikatif, efektif dan efisien.
karena terjadi interaksi antara siswa dengan Sehingga dapat menunjang proses
guru dan siswa dengan siswa hal ini dapat pembelajaran pendidikan agama islam kelas
meningkatkan hasil belajar siswa. IV dengan materi aku cinta nabi dan rasul
Menurut Hasil belajar siswa dapat dengan pendekatan problem based learning
diartikan sebagai nilai yang diperoleh siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
selama kegiatan belajar mengajar. Secara IV SDI Daruttaslim Kotawaringin Timur.
umum pengertian hasil belajar adalah Hasil observasi yang telah dilakukan
perubahan perilaku dan kemampuan secara di SDI Daruttaslim Kotawaringin Timur,
keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah peneliti mengetahui penggunaan media
belajar, yang wujudnya berupa kemampuan pembelajaran interaktif masih kurang
kognitif. afektif, dan psikomotor yang memadai. Saat ini, proses pembelajaran baik
disebabkan oleh pengalaman dan bukan hanya daring maupun luring guru belum
salah satu aspek potensi saja. (Wahyuningsih, memanfaatkan teknologi dengan maksimal,
2020, p.65). Hasil pembelajaran merupakan saat pembelajaran daring guru menggukan via
salah satu upaya guna mengukur tingkat whatshapp dan video pembelajaran dari
keberhasilan anak didik dalam sebuah youtube sedangkan saat pembelajaran luring
pencapaain tujuan yang di tetapkan. Setiap guru hanya menggunakan buku.
peserta didik yang mendapatkan hasil Dalam pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran yang sesuai dengan yang masih konvensional dimana guru masih
diharapkan berarti telah mencapai suatu menyukai metode ceramah dalam
keberhasilan dalam pembelajaran, karena pembelajaran daring. Guru masih berpedoman
memperoleh prestasi sesungguhnya pada buku paket dan LKS untuk
merupakaan dambaan bagi setiap peserta menyampaikan materi pembelajaran, sesekali
didik. guru menggunakan sarana video
Hasil belajar yang dapat pembelajaran. Sedangkan siswa hanya
menyebabkan manusia mengalami perubahan dibekali buku paket dan LKS dimana kadang
pada sikap dan tingkah laku, aspek pada ada siswa yang tidak mempunyai buku
perubahan ini tertuju pada diri peserta didik tersebut. Keterbatasan buku menjadi salah
terhadap proses berfikir atau menalar, satu penyebab siswa kurang memahami
mentalitas serta sikap yang meliputi aspek materi pelajaran yang disampaikan jika materi
kognitif (pengetahuan), aspek afektif tersebut bersumber ceramah. Sedangkan
(pemahaman), dan aspek psikomotorik materi Pendidikan Agama Islam itu sendiri
(keterampilan). Guna tercapainya hasil belajar lebih banyak berupa teks. 
yang baik maka anak didik harus memiliki Berdasrkan dari penjelasan diatas
tiga ranah diatas atau setidaknya dapat penelitian dan pengembangan ini bertujuan
menguasai ranah kognitif sehingga tujuan untuk membantu proses pengembangan media
pembelajaran dapat tercapai. Dalam upaya pembelajaran interaktif menggunakan
meningkatkan hasil belajar dalam kegiatan Articulate Storyline dengan pendekatan
belajar peneliti menggunakan pendekatan Problem Based Learning untuk meningkatkan
problem based learining untuk miningkatkna hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan
hasil belajar siswa. Agama Islam Kelas IV SD. Media
Media  Pembelajaran memiliki pembelajaran ini diharapkan sebagai solusi
peranan yang  sangat penting pada proses    dalam pembelajaran daring saat ini terutama
pembelajaran. Penyajian media pembelajaran di SDI Daruttaslim Kotawaringin Timur.
beraneka ragam, berupa grafik,  film,slide, Peneliti akan mengangkat permasalahan
Muhammad Fery Syaifudin / Pengembangan Media Video Pembelajaran IPA
Proses Fotosintesis Untuk Siswa Kelas V SD

tersebut dengan judul “Pengembangan Media


Pembelajaran Interaktif Menggunakan Ilmu pengetahuan alam, atau yang
Articulate Storyline Untuk Meningkatkan sering disebut sains, berusaha membangkitkan
Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan minat orang-orang yang ingin memperdalam
Agama Islam Kelas IV SDI Daruttaslim kecerdasan dan pemahamannya tentang
Kotawaringin Timur” diharapkan berguna misteri alam yang tak terhingga dan segala
untuk guru sebagai referensi pemilihan media yang ada di dalamnya, konsep-konsep, atau
pembelajaran interaktif yang tepat dan prinsip-prinsip, dan berkaitan dengan metode-
menjadi solusi untuk pembelajaran saat ini. metode yang sistematis. menelaah alam,
seperti mengelola tidak hanya kumpulan
Kajian Pustaka pengetahuan berupa konsep, atau prinsip,
tetapi juga proses penemuannya. Menurut
1. Penelitian Pengembangan Hendro Darmojo menyatakan bahwa “IPA
adalah pengetahuan yang rasional dan objektif
Penelitian pengembangan dalam istilah tentang alam semesta dengan segala isinya”
lain disebut research and development. (Samatowa 2010:2). IPA merupakan salah
Menurut Sugiyono (2006:407) Metode satu mata pelajaran utama dalam kurikulum
penelitian pengembangan adalah metode pendidikan di Indonesia, bahkan pada tingkat
penelitian yang digunakan untuk membuat sekolah dasar.
produk tertentu dan menguji keefektifan Susanto (2013: 166), IPA adalah
produk tersebut. Sedangkan Menurut usaha manusia untuk memahami alam
Mulyatiningsih (2011) Research and semesta melalui pengamatan yang disengaja
development (R&D) bertujuan untuk dan penerapan prosedur, dan menjelaskan
menciptakan produk baru melalui proses melalui penalaran untuk mencapai
pengembangan. kesimpulan. Menurut Badan Standar Nasional
Sedangkan menurut Sukmadinata Pendidikan (2006: 18), “IPA tidak hanya
(2009: 164) mengatakan bahwa Research and mengacu pada perolehan pengetahuan berupa
Development adalah proses atau langkah fakta, konsep, atau prinsip, tetapi juga pada
untuk mengembangkan produk baru atau metode menginformasikan diri sendiri tentang
menyempurnakan produk yang sudah ada baik alam secara sistematis. tetapi juga proses
berupa benda atau perangkat keras penemuan”. Dari pemaparan definisi IPA
(hardware), Buku, modul, alat bantu dapat disimpulkan bahwa IPA adalah
pembelajaran pendidikan atau laboratorium, pembelajaran berbasis prinsip, suatu proses
atau model pengajaran, pembelajaran, yang dapat mengembangkan sikap ilmiah
pelatihan, bimbingan, penilaian, administrasi, siswa terhadap konsep-konsep ilmiah melalui
dll. Development atau penelitian dan observasi, diskusi, dan inkuiri sederhana.
pengembangan dalam bahasa inggris adalah Fotosintesis adalah salah satu materi
metode penelitian yang digunakan untuk dari matapelajaran IPA di sekolah dasar.
pembuatan produk tertentu beserta Fotosintesis sendiri adalah satu tema yang
keefektifannya produk untuk diuji. penting dan paling menarik untuk para peserta
Berdasarkan ketiga pendapat ahli di didik ketahui karena ditema fotosintesis ini
atas, R&D bertujuan untuk mengembangkan peserta didik diberikan pengetahuan tentang
dan memvalidasi produk belajar mengajar proser terjadinya prmbuatan makanan pada
dengan tujuan meningkatkan kualitas tumbuhan hijau yaitu tumbuhan yang ada di
pengajaran serta meningkatkan dan sekitar kita. Biasanya materi fotosintesis ini
mengembangkan pembelajaran yang efektif. hanya memerlukan buku dan gambar saja
Hasil dari model penelitian ini digunakan dalam proses pembelajaran nya dan agar
untuk meningkatkan dan mengembangkan proser pembelajaran lebih menarik, maka
kualitas belajar mengajar (Hamalik, 2005). dibuatlah media video pembelajaran proses
fotosintesis agar vidio tersebut bisa menjadi
2. Mata Pembelajaran IPA Proses contoh bentuk terjadinya fotosintesis tersebut.
Fotosintesis
6| Journal of Instructional Technology. Vol. 1, No. 1, Januari 2020 (00-00)

Metode Penelitian Tahap Define yaitu menentukan


pertanyaan dan pesan diperoleh dan diamati
Dari pemaparan definisi IPA dapat tahu apa yang dibutuhkan saat memecahkan
disimpulkan bahwa IPA adalah pembelajaran masalah. Selanjutnya adalah tahap Design,
berbasis prinsip, suatu proses yang dapat yaitu merancang produk apa yang akan dibuat
mengembangkan sikap ilmiah siswa terhadap untuk solusinya pertanyaan nanti
konsep-konsep ilmiah melalui observasi, mengembangkan ide atau produk yang dapat
diskusi, dan inkuiri sederhana. Model didistribusikan di kemudian hari.
pengembangan merupakan dasar untuk Subjek yang terlibat dalam penelitian
mengembangkan produk yang akan ini adalah dosen Jurusan Teknologi
dihasilkan. Penelitian ini merupakan Pendidikan FKIP ULM dan dosen dari UIN
penelitian pengembangan yang sering disebut Antasari Banjarmasin sebagai ahli media,
sebagai penelitian dan pengembangan (R&D). Dosen Jurusan Bahasa Indonesia FKIP ULM
Research and Development (R&D) sebagai sebagai ahli bahasa/naskah media, guru SD
metode penelitian yang digunakan untuk kelas V di SDN-SN Pasar Lama 3
pembuatan suatu produk tertentu, proses ini Banjarmasin sebagai ahli materi. Objek dari
memberikan pengujian terhadap keefektifan penelitian ini adalah untuk mengembangkan
produk yang digunakan. R&D adalah metode media pembelajaran berupa Video
penelitian yang digunakan untuk membuat Pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di
produk tertentu dan menguji keefektifan SDN-SN Pasar Lama 3 Banjarmasin Jl.
produk tersebut. Model pengembangan Sulawesi No. 20 Ps Lama Kec. Banjarmasin
menjadi dasar pengembangan produk yang Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan
kami produksi (Sugiyono, 2019, p.396). Selatan, 70115.
Dalam penelitian ini menggunakan
Penelitian dan pengembangan sebagai tiga teknik dalam pengumpulan data,
upaya untuk mengembangkan dan diantarnya observasi, angket dan wawancara.
memvalidasi produk yang dirancang oleh Observasi dilakukan sebagai cara untul
penelitian (Borg and Gall, 2018, p.118). melihat bagaimana proses pembelajaran
Model penelitian ini termasuk strategi atau berlangsung dan menemukan beberapa
metode penelitian yang menggunakan model permasalahan yang perlu diselesaikan.
pengembangan 4D yang di rancang oleh S. Wawancara dilakukan dengan guru kelas V di
Thiagarajan, dkk pada tahun 1974. SDN-SN Pasar Lama 3 Banjarmasin.
Kuesioner kemudian digunakan untuk tahap
Seperti namanya, model D memiliki validasi dan menguji media pembelajaran.
empat fase. definisi, desain, pengembangan Selanjutnya, menganalisis data validasi dan
dan diseminasi (Thiagarajan & dkk, 1974, melakukan ujicoba melalui langkah-langkah
p.5). berikut:
1. Menetukan nilai setiap indeks
menggunakan skala Likert.
2. Menghitung setiap skor total masing-
masing indikator kuisioner dengan rumus
T x Pn.
3. Menemukan skor yang tertinggi (Y) dan
skor terendah (X) dari setiap item
penilaian.
4. Menentukan nilai jangkauan untuk setiap
skor menggunakan rumus :
Muhammad Fery Syaifudin / Pengembangan Media Video Pembelajaran IPA
Proses Fotosintesis Untuk Siswa Kelas V SD

100 Tahap selanjutnya adalah


I= pengembangan (develope). Lebih tepatnya,
Jumlah Skor ¿ ¿
pengembangan produk berdasarkan masukan
5. Interpresentasikan skor dengan ahli. Materi pembelajaran direvisi agar lebih
menggunakan kriteria pada tabel berikut : akurat, efektif, user-friendly dan berkualitas
N teknis tinggi. Langkah selanjutnya, fase
ilai Interval Kriteria penyebaran (disseminate), mempromosikan
(Likert) produk yang dikembangkan untuk diterima
Sangat oleh pengguna, baik individu, kelompok, atau
0%-
1 Kurang Baik sistem. Produsen dan pengecer harus selektif
19,99%
(Revisi Total) dan bekerja sama untuk mengemas bahan
20%- Kurang dengan tepat. Dapat disebarluaskan ke kelas
2
39,99% Baik (Revisi) lain untuk melihat keefektifan penggunaan
40%- Cukup perangkat dalam proses pembelajaran.
3
59,99% Baik (Perlu Revisi)
60%- Baik Proses disseminate diantaranya ada
4
79,99% (Tidak Revisi) analisis pengguna, Langkah pertama dalam
80%- Sangat Baik ( Tidak fase penyebaran adalah menemukan atau
5 Revisi)
100%
mengidentifikasi pengguna produk yang
6. Hasil nilai interprestasi kemudian di hitung dikembangkan. Strategi penyebaran adalah
menggunakan rumus indeks sebagai desain untuk mencapai penerimaan produk
berikut oleh pengguna potensial dari produk yang
Total Skor dikembangkan. Penyebaran nantinya dengan
Rumus Indeks : % = x membagikan media video pembelajaran
Y
kepada guru di SDN-SN Pasar Lama 3
100 Banjarmasin dan Program Studi Teknologi
Hasil dan Pembahasan Pendidikan FKIP ULM.
Penelitian ini menghasilkan produk Berdasarkan hasil dari tahap
berupa media video pembelajaran mata pengembangan yang telah dipaparkan
pelajaran IPA tentang Fotosintesis kelas V. sebelumnya, media vide pembelajaran ini
Metode penelitian ini menggunakan penelitian memiliki rata-rata skor 71% dari ahli materi
R&D (Research & Development) dengan dari nilai maksimalnya adalah 100%. Total
model pengembangan 4D. Peneltian R&D skor rata-rata yang diperoleh dari ahli media
dilakukan untuk mengembangkan produk media adalah 96% dari nilai maksimumnya
untuk menguji keefektifannya (Sugiyono, adalah 100%. Sedangkan total nilai rata-rata
2015, p.407). Tahapan dalam penelitian yang yang diperoleh dari ahli bahasa adalah 90%
dilakukan adalah define (pendefinisian), dari nilai maksimalnya adalah 100%. Dari
design (desain), develope (pengembangan) ketiga hasil yang skor rata-rata didapatkan
dan disseminate (penyebaran). 85,6% dengan nilai maksimal 100%. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa media
video pembelajaran yang telah dikembangkan
Tahap define nantinya untuk
termasuk dalam kategori “Sangat Layak”.
menetapkan deskripsi pembelajaran yang
dianggap ideal. Kemudian, pada tahap desain, Penjelasan lebih lengkapnya dapat
kami bertujuan merancang perangkat media dilihat pada diagram berikut.
pembelajaran. Tujuan dari tahap
pengembangan ini adalah untuk membuat
suatu media atau perangkat pembelajaran
melalui beberapa tahap revisi, berdasarkan
masukan dari para ahli/praktisi dan data dari
hasil uji coba.
8| Journal of Instructional Technology. Vol. 1, No. 1, Januari 2020 (00-00)

Diagram 1 Data Hasil Penilaian Keseluruhan

Data Hasil Penilaian Ke-


seluruhan

71%
90%

Gambar 2 RPP Proses Fotosintesis

96%

Ahli Materi Ahli Media Ahli Bahasa

Gambar 3 Media Video

Simpulan
Berdasarkan hasil pengembangan
media video pembelajaran IPA materi proses
fotosintesis untuk siswa kelas V SDN-SN
Pasar Lama 3 Banjarmasin dan pembahasan
hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
Penelitian pengembangan ini dilakukan
dengan menggunakan model pengembangan
4D (four-d) dengan dilakukanya 4 tahapan
yaitu Define, Design, Development dan
Dissemination. Hasil uji kelayakan video
pembelajaran masuk dalam kategori “Baik”
dengan rerata presentase didapatkan dari hasil
Guru mata pelajaran IPA sebagai ahli materi,
dosen sebagai ahli media, dan naskah bahasa
merupakan hasil verifikasi ahli. Dengan
didapatkanya hasil penilaian dari uji validasi
dan uji coba produk tersebut maka media
Muhammad Fery Syaifudin / Pengembangan Media Video Pembelajaran IPA
Proses Fotosintesis Untuk Siswa Kelas V SD

video pembelajaran IPA proses fotosintesis ini Pelajaran Seni Budaya Kelas VII di
layak digunakan. SMP. J-INSTECH Vol. 2, No. 2, Juli
Berdasarkan hasil pembahasan 2021 (46-52)
penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat
Mulyatiningsih, (2011). Metode Penelitian
dikemukakan beberapa saran antara lain
Terapan Bidang Pendidikan.
sebagai berikut.
Yogyakarta: Alfabeta.
1. Bagi pendidik saya berharap para pendidik
terkait SDN-SN Pasar Lama 3 Rusman, (2012). Model – Model
Banjarmasin dapat memanfaatkan video Pembelajaran. Depok : PT
pembelajaran ini dengan sebaik-baiknya Rajagrafindo Persada.
agar siswa lebih tertarik dan semangat Sadiman. & Arief, S. 2003. Media Pendidikan
dalam kegiatan belajarnya. Pengertian Pengembangan dan
2. Bagi peneliti agar lebih mengetahui Pemanfaatan. Jakarta: PT.Rajawali
bagaimana mengembangkan video Press.
pendidikan yang baik dengan
mempertimbangkan karakteristik siswa Samatowa, (2010). Pembelajaran IPA di
dan kebutuhan sekolah dimana media Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
tersebut dikembangkan. Sanjaya, W. 2015. Perancanaan dan Desain
3. Bagi siswa di SDN-SN Pasar Lama 3 Sistem Pembelajaran. Bandung: PT
Banjarmasin, agar mengikuti pembelajaran Remaja Rosdakarya.
dengan baik dan aktif karena udah sudah
terdapat media pembelajaran yang sesuai Sugiyono, (2012). Metode Penelitian
dengan karakteristik siswa. Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
4. Produk ini nantinya dapat digunakan dan Kualitatif, dan R & D. Bandung:
dimanfaatkan dikelas untuk mengetahui Alfabeta.
pengaruhnya terhadap peningkatan minat, Sugiyono, (2019). Metode Penelitian
motivasi, dan hasil belajar. Kuantatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA Sukmadinata, (2006). Metode Penelitian
Badan Standar Nasional Pendidikan, (2006). Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda
Standar Isi. Badan Standar Nasional Karya.
Pendidikan: Jakarta. Susanto. (2013). Teori Belajar dan
Borg, W. R & Gall, M. D. 1983. Educational Pembelajaran di Sekolah Dasar.
research: An introduction. New York: Jakarta: Kencana Prenada Media
Longman. Group.
Hamalik, (2005) Kurikulum dan Thiagarajan, S., & dkk. (1974). Instructional
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Development for Training Teacher of
Exceptional Childrren: A
Mansur & Dkk, 2020. Pengembangan Media Sourcebook. Minneapolis, Minnesota:
Pembelajaran Mobile Learning Leadership Training Institute/Special
Berbasis Android Untuk Mata Education, University of Minnesota.

You might also like