ID Penerapan Media Pembelajaran Dengan Peng

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Penerapan Media Pembelajaran Dengan Penggunaan Software Prezi dalam

Upaya Meningkatkan
Minat Belajar Mata Diklat Komunikasi

Ari Suharjanto, Hery Sawiji, Tutik Susilowati

Pendidikan Ekonomi-BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran, FKIP Universitas


Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]

Abstract: The objective of research was to improve the learning interest in


Communication Course using Prezi Software in the XI AP 2 Graders of SMK
Murni 2 of Surakarta in the School Year of 2012/2013.
This study employed a Classroom Action Research (CAR). The research
object was the XI AP 2 graders of SMK Murni 2 Surakarta consisting of 22
students. This study was conducted in the collaboration between class teacher and
researcher, and by involving the students. Techniques of collecting data used
were observation, documentation, interview, and questionnaire. The research
procedure included: (1) problem identification, (2) action preparation, (3) action
plan arrangement, (4) action implementation, (5) observation, and (6) report
writing. This research process was conducted in two cycles, each of which
consisted of four stages: (1) planning, (2) acting, (3) observing and interpreting,
and (4) analyzing and reflecting. Each cycle was conducted in four meetings;
each cycle had 6 x 45 minutes duration.
Considering the result of research conducted, it could be concluded that
the application of prezi software use could improve the learning interest in
Communication Course in the XI AP 2 Graders of SMK Murni 2. It was reflected
on the following indicators: (1) the students’ enjoyment in attending the learning
increased from 41.82% before treatment to 62.73% after first treatment and to
88.41% after second treatment, (2) the students’ interest in attending the learning
increased from 43.64% before treatment to 63.18% after first treatment and to
86.59% after second treatment, (3) the students’ attention in attending the
learning increased from 47.73% before treatment to 62.50% after first treatment
and to 85.45% after second treatment, and (4) the students’ involvement in
attending the learning increased from 55.23% before treatment to 66.14% after
first treatment and to 88.18% after second treatment. Such the increase occurred
after the teacher took the following attempts : (1) the teacher had been able to
operate, to develop and to apply well the prezi software in learning, and (2) the
teacher realized the need for making an evaluation on the learning process in
order to cope with the weaknesses and to prevent them from reoccurring in the
next learning process.

Keyword : Communication Course, Prezi software, Interest in learning


PENDAHULUAN Keberhasilan guru dalam
menyampaikan materi sangat
Pendidikan merupakan tergantung pada kelancaran interaksi
faktor yang penting dalam komunikasi antara guru dengan
pembangunan bangsa. Pendidikan siswanya. Ketidaklancaran dalam
berfungsi untuk mengembangkan komunikasi membawa akibat pesan
dan meningkatkan kemampuan serta atau materi tidak dapat tersampaikan.
meningkatkan mutu kehidupan dan Untuk membantu kejelasan
martabat manusia. Peningkatan penyampaian materi maka perlu alat
pendidikan dapat dilakukan melalui bantu yaitu dengan menggunakan
lembaga-lembaga atau instansi- media pembelajaran.
instansi pendidikan, salah satu Media pembelajaran adalah
lembaga pendidikan formal adalah segala sesuatu yang dapat
sekolah. Karena itu sekolah menyalurkan pesan, dapat
hendaknya menciptakan situasi merangsang pikiran,
pembelajaran yang nyaman, perasaan,perhatian dan kemauan
menyenangkan dan memberi peserta didik sehingga dapat
kesempatan kepada siswa untuk aktif mendorong terciptanya proses
dalam proses belajar, sehingga dapat pembelajaran pada diri peserta didik.
tercapainya sumber daya manusia Media pembelajaran sangat
yang berkualitas. membantu mengurangi keabstrakan
Pembelajaran adalah segala dari sebuah konsep materi yang
upaya yang dilakukan oleh guru agar sedang diajarkan, mengantarkan
terjadi proses belajar pada diri siswa. siswa pada pengalaman belajar yang
Dalam proses pembelajaran guru bermakna, mengaktifkan dan
memegang peranan yang sangat menyenangkan. Media memiliki
penting, tugas guru adalah peranan yang sangat penting dalam
menyampaikan materi pelajaran proses pembelajaran. Dengan
kepada siswa melalui interaksi penggunaan media diharapkan
komunikasi dalam proses mampu membangkitkan keinginan
pembelajaran yang dilakukannya. dan minat, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar serta dengan indra penglihatan dan
membawa pengaruh psikologis pendengaran. Oleh karena itu, maka
terhadap siswa. penggunaan media pembelajaran
Media dapat digunakan untuk dapat merangsang siswa untuk
membangkitkan gairah dalam belajar. Ketepatan dalam memilih
pembelajaran, memungkinkan siswa media pembelajaran yang akan
untuk belajar mandiri sesuai dengan digunakan dalam proses belajar
minat dan kemampuannya. Media mengajar sangat besar pengaruhnya
juga dapat meningkatkan terhadap efektifitas tercapainya
pengetahuan, serta dapat tujuan pembelajaran yang akan
memberikan fleksibilitas dalam dicapai. Keberadaan media dalam
penyampaian pesan. Media juga pembelajaran dimaksudkan untuk
dapat berfungsi sebagai alat memudahkan dalam penyampaian
komunikasi dan sarana pemecahan pesan pembelajaran,mempunyai
masalah. retensi (daya ingat) yang lama, dan
Media pembelajaran dapat memudahkan dalam pemahaman.
dimuati pesan yang akan Guru harus mampu memilih
disampaikan kepada siswa baik media yang tepat dalam proses
berupa alat, orang maupun bahan pembelajaran. Ada beberapa kriteria
ajar. Selain itu media pembelajaran yang harus diperhatikan. Dengan
dapat merangsang siswa agar lebih kata lain media yang digunakan
efektif. Media pembelajaran akan harus memperhatikan beberapa
memudahkan siswa menerima atau ketentuan, dengan pertimbangan
mengingat materi yang telah bahwa penggunaan media harus
disampaikan. Manfaat lain yaitu benar-benar berhasil guna dan
memudahkan guru dalam berdaya guna untuk meningkatkan
menyampaikan materi, karena dapat dan memperjelas pemahaman siswa.
ditujukan langsung kepada siswa, Selain itu guru juga dituntut untuk
suatu bukti kongkrit berupa suara dapat mengembangkan keterampilan
maupun gambar gerak karena media membuat media pengajaran yang
pembelajaran berhubungan langsung akan digunakan, sehingga guru
dituntut untuk memiliki pengetahuan presentasi berbentuk peta pikiran
dan pemahaman yang cukup tentang atau (mind-map) sebagai contoh dari
media pembelajaran. presentasi non-linier. Pada prezi,
Seiring dengan pesatnya teks, gambar, video, dan media
perkembangan ilmu pengetahuan dan presentasi lainnya ditempatkan di
teknologi, media pembelajaran atas kanvas presentasi dan dapat
menjadi sangat bervariatif. Salah dikelompokkan ke dalam bingkai-
satunya adalah penggunaan software bingkai yang telah disediakan. Untuk
Prezi sebagai salah satu media membuat presentasi linier, pengguna
pembelajaran inovatif berbasis dapat membangun jalur navigasi
tehnologi informasi dan komunikasi. persentasi yang telah ditentukan
Pembelajaran menggunakan software sebelumnya.
prezi ini merupakan terobosan baru Software prezi ini dapat
dalam pembelajaran. Dimana digunakan sebagai media
software prezi ini merupakan sebuah pembelajaran inovatif. Pembelajaran
perangkat lunak yang digunakan dilakukan dengan menggunakan
untuk presentasi berbasis internet. laptop yang telah ter-install software
Selain untuk presentasi, prezi juga prezi, dikombinasikan dengan LCD
dapat digunakan sebagai alat untuk dan perangkat audio. Arah inovasi ini
mengeksplorasi dan berbagi ide di adalah agar pembelajaran menjadi
atas kanvas virtual. Prezi menjadi lebih menarik dan efektif.
unggul karena program ini Sebelumnya telah di lakukan
menggunakan Zooming User penelitian dengan penggunaan prezi,
Interface (ZUI) yang memungkinkan yaitu penelitian yang dilakukan oleh
pengguna prezi untuk memperbesar Conboy, C., Fletcher, S., Russell, K.,
dan memperkecil tampilan media Wilson, M. tahun 2012. Dalam
presentasi mereka. Prezi digunakan penelitiannya ”An Evaluation of the
untuk membuat presentasi dalam Potential Use and Impact of Prezi,
bentuk linier maupun non linier, the Zooming Editor Software, as a
yaitu presentasi terstruktur sebagai Tool to Facilitate Learning in Higher
contoh dari presentasi linier, atau Education”. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan tentang efektifitas pembelajaran yang kemudian
penggunaan Software prezi dalam mempengaruhi minat belajar siswa
pembelajaran di SMA. Penggunaan yang kemudian berakibat
software prezi sebagai media mempengaruhi prestasi belajar siswa.
pembelajaran inovatif ini diharapkan Demikian juga yang terjadi pada
mampu melengkapi serta pelajaran mata diklat komunikasi di
memperbaiki pembelajaran SMK Murni 2 Surakarta.
sebelumnya yang masih memiliki Berdasarkan praobservasi dapat
beberapa kekurangan, sehingga diketahui minat siswa dalam
kendala dalam pembelajaran dapat mengikuti pembelajaran mata diklat
diminimalkan. komunikasi rendah, ketika proses
Media pembelajaran pembelajaran banyak siswa yang
inovatif berbasis teknologi informasi tidak memperhatikan guru, ada yang
dan komunikasi sangat membantu mengantuk dan bermain HP. Guru
guru dalam proses pembelajaran, dalam menjelaskan materi hanya
akan tetapi kenyataan di lapangan dengan metode konvensional yaitu
masih banyak guru yang belum ceramah. Guru tidak menggunakan
menggunakannya. Kebanyakan guru media pembelajaran dalam mengajar.
kurang memperhatikan penggunaan Berdasarkan latar belakang
media dan metode pembelajaran. yang telah diuraikan diatas maka
Begitupula yang terjadi di SMK peneliti bermaksud mengadakan
Murni 2 Surakarta hanya ada 15% penelitian dengan judul:” Penerapan
guru yang telah menggunakan media Media Pembelajaran Dengan
berbasis teknologi informasi dan Penggunaan Software Prezi dalam
komunikasi dalam proses Upaya Meningkatkan Minat Belajar
pembelajaran, lainnya mengajar Mata Diklat Komunikasi Pada Siswa
hanya menggunakan media white Kelas XI AP 2 SMK Murni 2
board dan spidol, sedangkan metode Surakarta Tahun Ajaran 2012/
yang digunakan adalah metode 2013”.
ceramah. Hal tersebut membuat Masalah yang akan dikaji
siswa merasa jenuh selama proses dalam penelitian ini adalah: “Apakah
penerapan media pembelajaran persoalan yang dihadapi dalam
dengan penggunaan software prezi mempelajari mata diklat komunikasi.
dapat meningkatkan minat belajar
mata diklat komunikasi pada siswa METODE PENELITIAN
kelas XI AP 2 SMK Murni 2
Surakarta tahun ajaran 2012/2013.?” Penelitian ini akan
Tujuan penelitian ini adalah dilaksanakan di SMK Murni 2
Untuk mengetahui peningkatan Surakarta, Jl. Dr Wahidin No. 33
minat belajar siswa pada mata diklat Laweyan. SMK Murni 2 Surakarta
komunikasi kelas XI AP 2 SMK terletak 8 km dari kota/kabupaten
Murni 2 Surakarta tahun ajaran Surakarta. Subyek Penelitian.
2012/2013 melalui media Adapun subyek penelitian tindakan
pembelajaran dengan penggunaan kelas ini adalah siswa kelas XI AP 2
software prezi. SMK Murni 2 Surakarta, dimana
Manfaat yang diharapkan komposisi kelasnya terdiri dari 22
oleh peneliti dari penelitian tindakan siswa perempuan. Analisis data
kelas ini adalah sebagai berikut: Bagi dalam penelitian ini adalah analisis
Sekolah sebagai masukan bagi deskriptif kuantitatif dengan
lembaga pendidikan untuk membandingkan minat belajar
mengembangkan strategi belajar sebelum dan sesudah diberi tindakan.
mengajar yang tepat dalam usaha Teknik pengumpulan data
untuk meningkatkan mutu pada penelitian kali ini melalui
pendidikan. Bagi Peneliti adalah metode wawancara, observasi,
untuk menambah pengetahuan dan metode dokumentasi dan metode
wawasan tentang penggunaan angket. Metode Wawancara, metode
software prezi dalam pembelajaran, observasi, metode dokumentasi,
sehingga termotivasi untuk metode angket.
melakukan penelitian lebih lanjut. Dalam menentukan
Bagi Siswa adalah untuk mendorong ketercapaian tujuan perlu
siswa agar minat belajar meningkat dirumuskan indikator keberhasilan
dan bisa memecahkan masalah atau tindakan yang disusun secara
realistik, yaitu mempertimbangkan terkonsentrasi dalam mengikuti
kondisi sebelum diberikan tindakan pembelajaran. Sedangkan ditinjau
dan jumlah siklus tindakan yang dari segi guru antara lain : Guru
akan dilakukan dan dapat diukur. merasa kesulitan dalam memilih dan
Indikator kinerja yang diukur dalam menerapkan media pembelajaran
penelitian ini meliputi : Perasaan yang tepat untuk meningkatkan
senang dalam proses pembelajaran, minat belajar mata diklat
ketertarikan siswa dalm proses komunikasi, metode pembelajaran
pembelajaran, perhatian siswa dalam guru yang monoton. Untuk
proses pembelajaran, keterlibatan mengetahui seberapa besar minat
siswa dalam proses pembelajaran. siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran mata diklat
komunikasi, maka peneliti
HASIL DAN PEMBAHASAN memberikan angket. Adapun
hasilnya adalah sebagai berikut:
Sebelum melaksanakan Berdasarkan pengamatan kondisi
penelitian, terlebih dahulu peneliti awal sebelum diadakan tindakan,
mengadakan identifikasi masalah menunjukan bahwa aspek minat
atau observasi awal untuk belajar siswa meliputi ; perasaan
mengetahui bagaimana keadaan senang siswa dalam proses
sebenarnya pada saat pembelajaran pembelajaran sebesar 41,82%,
mata diklat komunikasi berlangsung. ketertarikan siswa dalam proses
Hasil dari identifikasi pembelajaran sebesar 43,64%,
masalah tersebut adalah sebagai perhatian siswa dalam proses
berikut : Ditinjau dari segi siswa pembelajaran sebesar 47,73%, dan
adalah siswa kurang antusias dalam keterlibatan siswa sebesar 55,23%.
mengikuti pembelajaran mata diklat Jadi, dapat disimpulkan minat belajar
komunikasi, siswa kurang aktif baik siswa sebelum diberi tindakan
dalam proses pembelajaran maupun dengan penggunaan software prezi
dalam mengerjakan soal yang adalah sebesar 47,10%.
diberikan, siswa kurang
Pelaksanaan Tindakan Siklus I. siswa dalam mengikuti
Pada pelaksanaan pembelajaran, guru pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
bertindak sebagai pengajar dan Berdasarkan hasil penelitian setelah
peneliti mengamati jalannya diadakan tindakan I, menunjukan
pembelajaran. Siklus I dilaksanakan bahwa aspek minat belajar siswa
pada tanggal 25, 30 Maret, dan 1, 6 meliputi; perasaan senang siswa
April 2013 dengan materi identifikasi dalam proses pembelajaran sebesar
proses komunikasi ditempat kerja. 62,73%, ketertarikan siswa dalam
Selama proses pembelajaran proses pembelajaran sebesar 63,18%,
berlangsung, peneliti mengamati perhatian siswa dalam proses
proses pembelajaran yang pembelajaran sebesar 62,50%, dan
dilaksanakan dengan penggunaan keterlibatan siswa sebesar 66,14%.
software Prezi di kelas XI AP 2 Jadi, dapat disimpulkan minat belajar
SMK Murni 2 Surakarta. Peneliti siswa setelah diberi tindakan I
mengambil posisi dibelakang para dengan penggunaan software prezi
siswa agar proses pembelajaran yang terjadi peningkatan sebesar 63,64%
diamati jelas. Pertemuan pertama dan dari yang sebelumnya hanya sebesar
kedua yaitu tanggal 25 dan 30 Maret 47,10%. Selain dengan angket
2013 membahas materi teknik-teknik peneliti juga melakukan wawancara
berkomunikasi. Sedangkan dengan siswa yang berhubungan
dipertemuan ketiga dan keempat dengan media prezi yang menurut
yaitu pada tanggal 1 dan 6 April siswa pembelajaran dengan media
memmbahas materi komunikasi prezi ini lebih menyenangkan dan
verbal dan komunikasi non menarik. Hal tersebut sesuai dengan
verbal.Setelah proses pembelajaran yang diungkapkan siswa bahwa :
di siklus pertama selesai kemudian “Ya, tentu saja mas..karena biasanya
peneliti memberikan angket minat guru mengajarnya hanya dengan
belajar kepada siswa untuk di isi. ceramah dan menulis di papan tulis
Berdasarkan hasil penghitungan kemudian meminta kami mencatat,
angket yang telah di isi oleh siswa, tapi setelah dengan prezi ini
diperoleh gambaran minat belajar pembelajaran menjadi lebih
menarik.” Sedangkan menurut siswa mengambil posisi dibelakang para
lainya menambahkan bahwa : “Ya siswa agar proses pembelajaran yang
mas..saya menjadi lebih senang diamati jelas. Pertemuan pertama dan
mengikuti pelajaran dibanding kedua yaitu tanggal 8 dan 13 April
sebelum menggunakan prezi, tapi 2013 membahas materi cara
prezinya kalau bisa dibuat lebih berkomunikasi dengan rekan kerja.
menarik lagi mas.” Berdasar hasil Sedangkan dipertemuan ketiga dan
wawancara yang telah dilakukan ke empat yaitu pada tanggal 22 dan
dapat diambil kesimpulan bahwa 27 April membahas materi macam-
setelah diterapkannya penggunaan macam alat komunikasi beserta
media prezi dalam pembelajaran fungsinya. Setelah proses
siswa menjadi lebih senang dan pembelajaran di siklus kedua selesai
tertarik dalam mengikuti kemudian peneliti memberikan
pembelajaran. Tetapi dalam angket minat belajar kepada siswa
pembelajaran siklus berikutnya perlu untuk di isi. Berdasarkan hasil
dilakukan sebuah inovasi dalam penghitungan angket yang telah di isi
pembuatan materi dengan prezi oleh siswa, diperoleh gambaran
untuk lebih meningkatkan daya tarik minat belajar siswa dalam mengikuti
siswa dalam pembelajaran. Karena pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
belum mencapai target minat capaian Berdasarkan hasil penelitian setelah
awal sebesar 75% maka peneliti diadakan tindakan II, menunjukan
melanjutkan penelitian siklus II bahwa aspek minat belajar siswa
dengan membuat prezi yang lebih meliputi; perasaan senang siswa
menarik lagi. dalam proses pembelajaran sebesar
Pelaksanaan Tindakan Siklus 88,41%, ketertarikan siswa dalam
II. Selama proses pembelajaran proses pembelajaran sebesar 86,59%,
berlangsung, peneliti mengamati perhatian siswa dalam proses
proses pembelajaran yang pembelajaran sebesar 85,45%, dan
dilaksanakan dengan menggunakan keterlibatan siswa sebesar 88,18%.
software Prezi di kelas XI AP 2 Jadi, dapat disimpulkan minat belajar
SMK Murni 2 Surakarta. Posisi siswa setelah diberi tindakan II
dengan penggunaan software prezi media prezi dalam pembelajaran
terjadi peningkatan sebesar 87,16% siswa menjadi lebih antusias dan
dari yang sebelumnya hanya sebesar mudah memahami materi yang
63,64%. disampaikan oleh guru dibanding
Selain dengan angket peneliti hanya dengan menggunakan white
juga melakukan wawancara dengan board dan sepidol saja, selain itu
siswa yang berhubungan dengan setelah diterapkannya penggunaan
motivasi siswa dalam mengikuti media prezi dalam pembelajaran
pembelajaran dan mudahnya siswa menjadi lebih termotivasi
memahami materi setelah dalam mengikuti pembelajaran
menggunakan media prezi. Hal Karena sudah mencapai target
tersebut sesuai dengan yang capaian awal sebesar 75% maka
diungkapkan siswa bahwa : “Ya peneliti tidak perlu melanjutkan
mas.. dengan penerapan penggunaan penelitian siklus ke III.
software prezi dalam pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian
saya lebih mudah memahami materi, sebelum diberi tindakan, diberi
saya bisa melihat materinya tindakan I dan sesudah diberi
langsung, selain itu juga ada gambar tindakan II menunjukan bahwa
dan video jadi lebih asik dan penerapan pembelajaran dengan
menyenangkan.” Sedangkan menurut penggunaan software prezi dapat
siswa lainya menambahkan bahwa meingkatkan minat belajar siswa
:”Keuntungannya adalah saya mudah pada pelajaran mata diklat
mengingat materi yang disampaikan komunikasi. Adapun peningkatan
guru, menjadikan saya tertarik untuk minat belajar siswa tersebut dapat
memperhatikan penjelasan dari guru, dilihat sebagai berikut : Sebelum
sehingga saya menjadi jarang adanya penerapan pembelajaran
mengantuk dan bosan lagi dalam dengan penggunaan software prezi
mengikuti pelajaran. Berdasar hasil minat belajar siswa masih rendah.
wawancara yang telah dilakukan Hal ini dapat dilihat dari aspek yang
dapat diambil kesimpulan bahwa diukur meliputi; perasaan senang
setelah diterapkannya penggunaan siswa dalam mengikuti pelajaran
sebesar 41,82% setelah diadakan tindakan I menjadi 63,64% dan
tindakan I terjadi peningkatan setelah diberi tindakan II naik
sebesar 62,73%, akan tetapi hal ini menjadi 87,16.
belum mencapai target capaian Penelitian Tindakan Kelas
sebesar 75%. Maka dari itu peneliti (PTK) ini dilakukan dalam dua
melanjutkan dengan tindakan II, siklus. Setiap siklus dilaksanakan
pada tindakan ke II ini telah tercapai dalam empet tahap, yaitu: (1)
target yang telah ditetapkan perencanaan tindakan, (2)
sebelumnya. Pada tindakan II ini pelaksanaan tindakan, (3) observasi
terjadi peningkatan yang sangat dan intrepetasi, (4) analisis dan
signifikan dari 62,73% menjadi refleksi tindakan. Deskripsi hasil
88,41%. Ketertarikan siswa yang penelitian dari siklus I sampai siklus
semula sebelum diberi tindakan II dapat dijelaskan sebagai berikut :
sebesar 43,64%, setelah diberi Peneliti melakukan survey awal dan
tindakan I menjadi 63,18%, memberikan angket minat belajar
kemudian diberi tindakan II menjadi sebelum melaksanakan siklus
86,59%. Perhatian siswa yang pertama. Hal tersebut dilakukan agar
semula sebelum diberi tindakan kondisi pembelajaran di kelas XI AP
sebesar 47,73%, setelah diberi 2 SMK Murni 2 Surakarta diketahui.
tindakan I menjadi 62,5%, setelah itu Dari hasil survey dan penghitungan
kemudian diberi tindakan II menjadi angket minat belajar siswa peneliti
85,45%. Keterlibatan siswa yang menemukan permasalahan yang
semula sebelum diberi tindakan menjadi penyebab rendahnya minat
sebesar 55,23%, setelah diberi belajar siswa di kelas XI AP 2 SMK
tindakan I menjadi 66,14%, dan Murni 2 Surakarta yang berasal dari
kemudian diberi tindakan II menjadi proses pembelajaran yang monoton
88,18%. Jadi dapat disimpulkan dan membosankan, yaitu guru hanya
bahwa minat belajar siswa dengan menggunakan media white
mengalami peningkatan, dari board dan spidol dan metode yang
sebelum diberi tindakan hanya digunakan guru hanya ceramah
sebesar 47,10%, setelah diberi sehingga siswa mudah bosan dalam
mengikuti pembelajaran, akibatnya siswa dalam mengikuti pelajaran
minat belajar untuk mengikuti mata diklat komunikasi.
pelajaran mata diklat komunikasi Pada siklus kedua, materi
rendah. Oleh karena itu peneliti pembelajaran yang disampaikan
mencari solusi untuk permasalahan adalah cara berkomunikasi ditempat
yang ada dan alternatif yang kerja dan macam-macam alat
digunakan untuk mengatasi masalah komunikasi berikut fungsinya.
tersebut yaitu dengan penerapan Berdasar hasil pengamatan dan
penggunaan software Prezi sebagai penghitungan terhadap proses
media pembelajaran inovatif. Tahap pembelajaran mata diklat komunikasi
selanjutnya peneliti bersama guru pada siklus II, minat belajar siswa
kelas menyusun Rencana menunjukkan peningkatan. Hal ini
Pelaksaanan Pembelajaran (RPP) menunjukan bahwa, masalah yang
guna melaksanakan kegiatan siklus dihadapi pada pembelajaran mata
pertama. Materi pada pelaksanaan diklat komunikasi sudah dapat
siklus I ini adalah teknik-teknik teratasi dengan penggunaan software
berkomunikasi dan komunikasi Prezi sebagai media pembelajaran
verbal dan komunikasi non verbal. inovatif dalam proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaanya, setiap guru Keunggulan prezi dibanding dengan
selesai menjelaskan materi, guru media pembelajaran lain adalah
memberikan kesempatan kepada software prezi merupakan media
siswa untuk bertanya apabila ada pembelajaran yang masih baru dan
materi yang belum dipahami. Hal dapat diterapkan di dunia
tersebut dilakukan agar semua siswa pendidikan, dilihat dari segi tampilan
benar-benar paham terhadap materi software prezi lebih menarik
yang disampaikan. Setelah siklus I dibandingkan dengan media
selesai peneliti memberikan angket sejenisnya, ini bisa dilihat dari
minat belajar siswa yang kemudian pengombinasian antara tulisan,
di isi oleh siswa, gunanya adalah gambar dan video secara bersamaan.
untuk mengetahui minat belajar Selain itu, software prezi dapat
diakses secara offline maupun
online, ini bisa dilihat dari siswa tindakan. Simpulan hasil penelitian
dapat mengulangi materi dengan ini dapat dikemukakan sebagai
mengakses materi yang telah di berikut, terdapat peningkatan minat
upload oleh guru. Keberhasilan belajar dengan penerapan
pembelajaran mata diklat komunikasi penggunaan software prezi sebagai
dengan penggunaan software Prezi pembelajaran inovatif pada siswa
dapat dilihat dari indikator-indikator kelas XI AP 2 SMK Murni 2
sebagai berikut : 1) Siswa terlihat Surakarta. Hal tersebut terefleksi dari
senang dalam mengikuti beberapa indikator sebagai berikut:
pembelajaran mata diklat 1. Perasaan senang siswa dalam
komunikasi, 2) Siswa menjadi mengikuti proses pembelajaran
tertarik mengikuti pembelajaran mata mata diklat komunikasi
diklat komunikasi, 3) Perhatian siswa meningkat. Hal ini dapat dilihat
dalam mengikuti pembelajaran mata dari prosentase sebelum diberi
diklat komunikasi tinggi, 4) tindakan yang hanya 41,82%,
Keterlibatan siswa dalam mengikuti setelah diberi tindakan I
pembelajaran mata diklat komunikasi meningkat menjadi 62,73%,
tinggi, ini bisa dilihat dari partisipasi setelah diberi tindakan II terjadi
siswa dalam pembelajaran, 5) Minat peningkatan yang signifikan
belajar menunjuakkan peningkatan menjadi 88,41% dengan
dari sebelum diberi tindakan dan kualifikasi sangat baik.
sesudah diberi tindakan. 2. Ketertarikan siswa dalam
SIMPULAN mengikuti proses pembelajaran
mata diklat komunikasi
Penelitian tindakan kelas meningkat. Hal ini dapat dilihat
yang dilaksanakan di kelas XI AP 2 dari prosentase sebelum diberi
SMK Murni 2 Surakarta dilakukan tindakan yang hanya 43,64%,
dalam 2 siklus. Setiap siklus meliputi setelah diberi tindakan I
4 tahap yaitu: (1) perencanaan meningkat menjadi 63,18%,
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, setelah diberi tindakan II terjadi
(3) observasi, (4) analisis dan refleksi peningkatan yang signifikan
menjadi 86,59% dengan bimbingan, arahan, dan dorongan
kualifikasi sangat baik. dari berbagai pihak. Untuk itu
3. Perhatian siswa dalam mengikuti penulis mengucapkan terima kasih
proses pembelajaran mata diklat kepada (1) Ketua Program Studi
komunikasi meningkat. Hal ini Pendidikan Ekonomi Fakultas
dapat dilihat dari prosentase Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
sebelum diberi tindakan yang Universitas Sebelas Maret Surakarta,
hanya 47,73%, setelah diberi khususnya ketua BKK Pendidikan
tindakan I meningkat menjadi Administrasi Perkantoran. (2)
62,50%, setelah diberi tindakan II Pembimbing I dan II, atas segala
terjadi peningkatan yang pengarahan dan bimbingannya
signifikan menjadi 85,45% selama penyusunan artikel ilmiah ini
dengan kualifikasi sangat baik. (3) Redaksi Jurnal Penelitian yang
4. Keterlibatan siswa dalam telah melakukan editor artikel ini (4)
mengikuti proses pembelajaran semua pihak yang telah membantu
mata diklat komunikasi kelancaran penyusunan artikel ilmiah
meningkat. Hal ini dapat dilihat ini yang tidak mungkin penulis
dari prosentase sebelum diberi sebutkan satu persatu.
tindakan yang hanya 55,23%,
setelah diberi tindakan I DAFTAR PUSTAKA
meningkat menjadi 66,14%,
setelah diberi tindakan II terjadi
Dimyati & Mudjono. (2002). Belajar
peningkatan yang signifikan dan Pembelajaran. Jakarta:
menjadi 88,18% dengan Rineka Cipta
kualifikasi sangat baik. Gagne, Roberts M., Brings, & Leslei,
J. (1979). Principles of
Instructional Design. New
York: Holt Renehart
UCAPAN TERIMA KASIH
Gino, H. J., dkk. (2000). Belajar dan
Pembelajaran I. Surakarta:
Terselesaikannya artikel ilmiah ini UNS Press
tidak terlepas dari bantuan,
Oemar Hamalik (2001). Suharsimi. (2001). Prosedur
Perencanaan Pengajaran Penelitian Suatu Pendekatan
Berdasarkan Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara Cipta.

Mardalis. (2007). Metode Penelitian Sujana. (1996). Penilaian Hasil


Suatu Pendekatan Proposal. Belajar Mengajar. Bandung:
Jakarta: Bumi Aksara PT Remaja Rosdakarya

Moh. Uzer Usman & Lilis Setiawati Williams, R.A., (2012). Mastering
(1993). Upaya Optimalisasi Prezi for Business
Kegiatan Belajar Mengajar. Presentations. Birmingham:
Bandung: Remaja Rosdakarya Parkt Publishing Ltd.

Mulyasa. (2005). Implementasi Winkel, W.S., (1996). Psikologi


kurikulum 2004: panduan Pembelajaran. Yogyakarta:
pembelajaran KBK: Konsep, Media Abadi
strategi, dan implementasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya

Muslich, M. (2009). Melaksanakan


Penelitian Tindakan Kelas Itu
Mudah. Malang: Bumi Aksara

Safari. (2003). Evaluasi


Pembelajaran. Departemen
Pendidikan Nasional: PT Raja
Grafindo Persada

Sardiman. (2005). Interaksi dan


Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

Sardiman. A.S., R., & Haryono,


Anung, R. (2005). Media
Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-


Faktor yang
mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta

Soemarsono. (2007). Strategi Belajar


Mengajar. Surakarta: UNS
Press.

You might also like