Jurnal Alkohol Kualitatif
Jurnal Alkohol Kualitatif
Jurnal Alkohol Kualitatif
Koresponden : [email protected]
ABSTRACT
ABSTRAK
karena pengambilan sampel yang tidak positif yang ditandai dengan perubahan
memadai sehingga subjek diuji ulang. warna menjadi berwarna hijau. Kelima
sampel ini mengkonsumsi alkohol dalam
HASIL jumlah yang banyak dan dalam jangka
Hasil penelitian menunjukkan waktu yang dekat sehingga akumulasi
bahwa saliva yang mengandung alkohol dalam tubuhnya juga semakin
kosentrasi alkohol yang berbeda dapat banyak. Hal ini sejalan dengan penelitian
memberikan warna yang berbeda pula. yang dilakukan oleh (Prasad Reddy et al.,
Dalam penelitian ini, konsentrasi alkohol 2015) yang menyatakan bahwa Strip
dalam saliva sebesar 0,02% menunjukkan Alkohol Saliva dapat mendeteksi
warna hijau sedangkan konsentrasi keberadaan 0,02% konsentrasi Alkohol
alkohol dalam saliva 0.1% menunjukkan dalam darah atau lebih yang dapat
warna hijau kebiruan. membantu untuk berbagai keperluan
Dalam penelitian ini dari 10 subjek seperti forensik. Studi ini juga
yang diperoleh dari daerah kabupaten menunjukkan bahwa jumlah, jangka
gowa menunjukkan sampel positif waktu, konsentrasi dan kualitas asupan
terdapat alkohol dalam saliva dengan alkohol dapat mempengaruhi alkohol
perbedaan intensitas warna. Perbedaan dalam darah, yang dapat menjadi faktor
intensitas warna menghasilkan 5 sampel penyebab banyak kecelakaan, cedera dan
positif adanya alkohol dalam saliva kondisi medis.
dengan intensitas warna hijau yang Alkohol diserap dari lambung dan
berarti konsentrasi alkohol dalam saliva usus halus melalui difusi. Sebagian besar
sekitar 0,02% sedangkan 3 sampel penyerapan terjadi dari usus kecil karena
berwarna hijau kebiruan yang berarti luas permukaannya yang besar dan suplai
konsentrasi alkohol dalam saliva sekitar darah yang kaya. Tingkat penyerapan
0,1%. bervariasi dengan waktu pengosongan
lambung. Secara umum, semakin tinggi
PEMBAHASAN konsentrasi alkohol dalam minuman,
Perkiraan konsentrasi alkohol dalam semakin cepat tingkat penyerapannya.
darah dapat dilakukan pemeriksaan Namun, di atas konsentrasi tertentu,
dengan deteksi alkohol dalam saliva. tingkat penyerapan dapat menurun karena
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa keterlambatan lewatnya alkohol dari
saliva yang mengandung konsentrasi lambung ke usus kecil. Tingkat
alkohol yang berbeda dapat memberikan penyerapan maksimum diperoleh dengan
warna yang berbeda pula. Dalam konsumsi minuman beralkohol yang
penelitian ini, kontrol positif digunakan mengandung sekitar 20-45%
dua konsentrasi yaitu konsentrasi alkohol (berdasarkan volume atau v/v) larutan
dalam saliva sebesar 0,02% menunjukkan alkohol pada waktu perut kosong dan
warna hijau sedangkan konsentrasi tingkat penyerapan yang rendah bila
alkohol dalam saliva 0.1% menunjukkan alkohol dikonsumsi dengan makanan atau
warna hijau kebiruan. ketika minuman bervolume
Penelitian ini menunjukkan bahwa tinggi/berkadar alkohol rendah seperti
dari 10 sampel terdapat 2 sampel yang pada tuak (Forensic Consulting Service,
menunjukkan hasil yang negatif. Hal ini 2013). Tuak mengandung alkohol dengan
kemungkinan disebabkan karena jumlah konsentrasi 4-5%. Tuak bisanya
tuak yang dikonsumsi sedikit sehingga dikonsumsi dalam jumlah yang banyak 3-
akumulasi alkohol dalam tubuh tidak 5 gelas perhari. Total waktu yang
dapat dideteksi dengan metode ini. dibutuhkan dalam mengkonsumsi alkohol
Selanjutnya, 5 sampel menunjukkan hasil juga dapat mempengaruhi distribusi
90
Vol. 12 No. 2, November 2021
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v12i2.2395
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
alkohol dalam air liur. Kebiasaan terbentuk dari setiap konsentrasi, Selain
masyarakat dalam mengkonsumsi tuak itu diperlukan pembanding secara
yang dikonsumsi dalam jangka waktu kuantitatif dengan menggunakan alat
lama memungkin daya serap yang spektrofotometer.
maksimal dan waktu singkat. Hal ini
memungkinkan tingkat penyerapan yang UCAPAN TERIMA KASIH
tinggi, waktu yang cukup untuk Penulis menyampaikan penghargaan
metabolisme alkohol oleh hati, sehingga yang setinggi-tingginya kepada
mencapai konsentrasi yang maksimal Politeknik Kesehatan Muhammadiyah
dalam saliva dan dalam darah. Makassar atas mendanai penelitian ini
Hasil penelitian ini menunjukkan melalui penelitian internal pendanaan
bahwa penggunaan pereaksi kalium tahun 2020.
dikromat lebih praktis digunakan untuk
mendeteksi alkohol dalam saliva. 10 DAFTAR PUSTAKA
sampel saliva dari 10 subjek yg berbeda Alcohol absorption, distribution and
dengan dugaan keracunan alkohol, elimination. Forcon Forensic
hasilnya menunjukkan bahwa 8 sampel Consulting. Available from:
saliva memiliki perubahan warna sesuai http://www.forcon.ca/learning/alcoh
dengan kontrol positif dan 2 sampel saliva ol. html [Last Accessed on
memiliki perubahan warna yang sesuai 08/01/2021].
dengan kontrol negatif. Penelitian ini Badan Litbang Kesehatan, K. K. R.
merekomendasikan penggunaan pereaksi (2018).
kalium dikromat untuk mendeteksi Laporan_Nasional_RKD2018_FIN
adanya alkohol dalam darah melalui AL.pdf. In Badan Penelitian dan
sampel air liur. Penelitian ini juga dapat Pengembangan Kesehatan (p. 198).
memberikan hasil semikuantitatif http://labdata.litbang.kemkes.go.id/i
langsung di tempat kejadian. Penentuan mages/download/laporan/RKD/201
ini memiliki beberapa keterbatasan, 8/Laporan_Nasional_RKD2018_FI
seperti: sampel air liur harus ditampung NAL.pdf
terlebih dahulu dan hanya memprediksi Kraut, J. A., & Kurtz, I. (2008). Toxic
kadar alkohol dari perubahan warna yang alcohol ingestions: Clinical
ada. features, Diagnosis, and
management. In Clinical Journal of
KESIMPULAN the American Society of
Pada semua jenis subjek yang Nephrology.
dicurigai keracunan alkohol terdapat 8 https://doi.org/10.2215/CJN.032208
sampel saliva yang positif mengandung 07
alkohol dari perubahan warna yang sesuai Langie, S. A. S., Moisse, M., Declerck,
dengan kontrol positif dengan konsentrasi K., Koppen, G., Godderis, L.,
0,02% warna hijau dan 0,1% warna hijau Vanden Berghe, W., Drury, S., &
kebiruan. De Boever, P. (2017). Salivary
DNA Methylation Profiling:
SARAN Aspects to Consider for Biomarker
Pada pembuatan kontrol peneliti Identification. Basic & Clinical
hanya menggunakan 2 konsentrasi. Pharmacology & Toxicology, 121,
Sehingga disarankan untuk penelitian 93–101.
selanjutnya untuk menggunakan 5 https://doi.org/10.1111/bcpt.12721
konsentrasi yang berbeda agar Ningsih, W. T., & Sumiatin, T. (2020).
mengetahui perbedaan warna yang Determinant Analysis of Factors
91
Vol. 12 No. 2, November 2021
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v12i2.2395
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
92
Vol. 12 No. 2, November 2021
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v12i2.2395
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
a b c
Gambar 1. (a) Kontrol negatif (b) Kontrol positif dengan konsentrasi alkohol dalam saliva
0,02% warna hijau (c) Kontrol positif dengan konsentrasi alkohol dalam saliva
0,1% warna hijau kebiruan (d) Hasil konversi warna kontrol
Gambar 2. Hasil penelitian yang menunjukkan intensitas warna yang berbeda antara
hasil positif dan negatif dengan pereaksi kalium dikromat
Tabel 1.
Hasil penelitian berdasarkan intensitas warna yang dihasilkan
dengan pereaksi Kalium Dikromat
93
Vol. 12 No. 2, November 2021
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v12i2.2395