HB Cyanmeth
HB Cyanmeth
HB Cyanmeth
i
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan
Penyelesaian Studi di Program Studi Diploma III
Analis Kesehatan
ABSTRACK
v
PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN MENGGUNAKAN METODE
CYANMETHEMOGLOBIN PADA ORANG YANG TERPAPAR OBAT NYAMUK
(COIL)
(Studi di Desa Tebel Kecamatan Bareng)
ABSTRAK
Oleh :
15.131.0077
Paparan partikel zat aktif yang terkandung dalam obat nyamuk bakar (coil)
pada tubuh dapat memicu terbentuknya reactive oxygen species (ROS) dan
menyebabkan oxydative stress pada sel eritrosit, sel eritrosit akan lisis dan
hemoglobin dalam darah menurun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pemeriksaan kadar haemoglobin menggunakan metode Cyanmethemoglobin
pada orang yang terpapar obat nyamuk bakar (coil).
Desain penelitian adalah Deskriptif eksperimental dengan teknik sampling
yang digunakan adalah Proporsionate Random Sampling. Dua puluh tiga warga
pemakai obat nyamuk bakar di Dusun Kupang Desa Tebel, Bareng di Proporsi
menjadi 19 orang yang terdiri dari laki-laki 8 orang dan perempuan 11 orang.
Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan metode Cyanmethemoglobin
dengan alat Fotometer. Data diolah dan dianalisa dengan proses editing, scoring,
coding, dan tabulating.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden (58%) warga di
Dusun Kupang Desa Tebel, Bareng beresiko memiliki kadar haemoglobin
dibawah normal.
Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa obat nyamuk (coil) menimbulkan
resiko kesehatan terhadap hemoglobin.
vi
vii
viii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 15.131.0077
adalah bukan KTI milik orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini
Yang menyatakan
ix
RIWAYAT HIDUP
keluarga pasangan Bapak Pariono dan Ibu Winarsih. Penulis merupakan putri
tahun 2009 penulis lulus dari SDN 2 Rejosari Tulungagung, tahun 2012 penulis
lulus dari SMPN 1 Bareng Jombang, tahun 2015 penulis lulus dari SMAN 1
Ngoro Jombang, dan pada tahun 2015 penulis lulus seleksi masuk STIKES
“Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur tes gelombang II. Penulis
memilih Program Studi D3 Aalis Kesehatan dari lima pilihan program studi yang
x
MOTTO
“Bekerja keras dan bersikaplah baik, hal luar biasa akan terjadi”
“Hakuna matata”
xi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya KTI ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan, saya
1. Kedua orangtua saya yang tercinta, Bapak Pariono dan Ibu Winarsih
dan mengiringi langkah saya dengan do’a dan harapan dari kecil hingga
saat ini.
2. Adik yang saya sayangi Kelvin Dwi Prayoga, yang secara tidak langsung
analis kesehatan.
terutama kepada Bapak Dr. H. M. Zainul Arifin, Drs., M.Kes dan Ibu
tulis , dan Bapak Awaludin Susanto S, M,Si selaku dosen wali kelas 6B
saya ucapkan terima kasih atas ilmu yang Bapak Ibu berikan selama
4. Sahabat yang selalu menemani dalam suka maupun duka Nadia, Ronna,
Farah, dan Siti Nur. Tangis, tawa dan canda kita tidak akan pernah saya
lupakan.
Jombang yang tidak bisa saya sebut satu persatu-satu terutama kelas
6B.
xii
KATA PENGANTAR
hidaya serta kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
selaku ketua STIKes ICMe Jombang, Ibu Sri Sayekti, S.Si, M.Ked selaku ketua
program studi D-III Analis Kesehatan, Bapak Dr. H. M. Zainul Arifin, M.Kes dan
pembimbing kedua. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayah, Ibu
dan Teman-teman seperjuangan atas do’a dan dorongan moril sehingga KTI ini
dapat terselesaikan.
Peneliti sadar bahwa KTI ini masih belum sempurna oleh karena itu peneliti
sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………………. i
SURAT PLAGIASI………………………………………………………………………. iv
ABSTRACT……………………………………………………………………………… v
ABSTRAK………………………………………………………………………………... vi
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………………….. x
MOTTO…………………………………………………………………………………... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
xiv
2.3 Pengaruh Asap Obat Nyamuk Terhadap Hemoglobin…………..…........ 10
5.1 Hasil…………………………………………………………………………… 27
5.2 Pembahasan…………………………………………………………………. 34
6.1 Kesimpulan…………………………………………………………………… 39
6.2 Saran………………………………………………………………………….. 39
DAFTAR PUSTAKA
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.1 Definisi operasional kadar hemoglobin warga yang terpapar
obat nyamuk bakar (Studi di Dusun Kupang Desa Tebel
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang)…………………… 20
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan paparan obat
nyamuk (coil) ……………………………………………………. 28
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur warga….. 28
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan lama
pemakaian obat nyamuk (coil)…………………………………. 29
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah batang
obat nyamuk (coil) yang digunakan dalam sehari …………... 29
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kondisi ruangan
saat terpapar obat nyamuk (coil)………………………………. 30
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jarak jangkauan
paparan obat nyamuk (coil)…………………………………….. 30
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kebiasaan
sarapan…………………………………………………………… 31
Tabel 5.8 Distribusi frekuensi kadar haemoglobin responden laki-laki
yang terpapar asap obat nyamuk (coil).………………………. 31
Tabel 5.9 Analisa statistik kadar haemoglobin responden laki-laki
yang terpapar asap obat nyamuk (coil)……………………….. 32
Tabel 5.10 Distribusi frekuensi kadar haemoglobin responden
perempuan yang terpapar asap obat nyamuk (coil)…………. 33
Tabel 5.11 Analisa statistik kadar haemoglobin responden laki-laki
yang terpapar asap obat nyamuk (coil)……………………….. 33
xvi
DAFTAR GAMBAR
Hal
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
spesies nyamuk yang hidup di Indonesia, nyamuk ini adalah vector dari
lubang ventilasi dan jendela rumah, tempat tidur yang berkelambu, atau
pasaran seperti obat nyamuk yang dibakar (coil), obat semprot (aerosol), dan
juga jenis vaporizer (liquid elektrik, mat, lotion) (Esya,2015). Menurut Dahniar
yang beresiko bagi manusia, dan lingkungan dalam jangka waktu pendek
bahwa Asap anti nyamuk kertas bakar dapat mempengaruhi jumlah eritrosit
mencit (Mus musculus L.). Pengaruh asap anti nyamuk kertas dapat
rokok setara dengan paparan asap 1 buah obat nyamuk yang langsung
terhirup manusia. Menurut WHO zat karsinogenik dan polutan dari obat
pernafasan.
1
2
bahan d-allethrin, 1
transflutri n, llethrin, pralethrin, d-phenothrin,
(Prihat, 2015). Akumulasi zat aktif seperti tranflutrin, d-alethtrin dan asap
jaringan, organ, dan sel (Wijayanti dalam Niswah, 2018). Menurut Prihati
(2015) stress oksidatif akan terjadi pula di sel eritrosit dan berakibat lisisnya
Bahaya bahan kimia maupun bahan aktif dari obat nyamuk bakar bagi
kesehatan sangat perlu untuk diteliti lebih lanjut. Maka dari itu, penting
Bareng karena desa ini pernah dinyatakan sebagai desa endemis demam
berdarah pada tahun 2006. Obat nyamuk bakar masih menjadi favorit
1. Tujuan umum
(coil)
2. Tujuan khusus
(coil)
1. Manfaat teoritis
Hematologi
2. Manfaat praktis
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
berupa cairan yang disemprotkan atau benda padat pipih yang dibakar
serangga.
vaporizer (mat, liquid elektrik, lotion). Obat nyamuk yang sering digunakan
masyarakat Indonesia adalah obat nyamuk bakar. Obat nyamuk jenis coil
menjadi pilihan karena selain mudah didapat dipasaran juga obat ini
obat nyamuk bakar berbentuk spiral seperti gambar 2.1.1 di bawah ini.
4
5
aktif yang terkandung dalam obat nyamuk. Pembakaran dari asap obat
tergantung merk dan jenisnya. Misalnya pada obat nyamuk bakar coil
bahan aktif berturut-turut 0,1%% dan 0,25%. Sedangkan pada merk yang
1. D-allethrin
5. Transfluthrin
6. Propoxur
Selain zat aktif, produk obat nyamuk umumnya juga memiliki zat
yang terdapat dalam obat nyamuk bakar dapat beresiko pada kesehatan.
particulate matter (PM) 2,5 yang sama banyaknya jika kita menyalakan 75
batang rokok. PM 2,5 adalah partikel polusi yang terdiri dari potongan kecil
(lebih kecil dari diameter sehelai rambut) zat padat atau cair yang ada di
udara. Partikel ini bisa meliputi debu, kotoran, arang, asap, atau cairan.
jika berada di ruang tertutup. Jika terlalu sering digunakan dengan dosis
Menurut WHO obat nyamuk bakar dapat mencetuskan terjadinya asma dan
kematian.
meliputi miosis (penyempitan pupil), sakit mata, kram perut, iritasi mata
oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan fungsi ini maka oksigen
terdiri atas kandungan heme yaitu gugus prostetik yang terdiri dari atom
besi, dan globin yang merupakan protein yang dipecah menjadi asam
sebagai pigmen warna merah dan bertugas untuk mengangkut oksigen dari
Dalam sel darah merah (SDM) terdapat zat protein yang berbentuk
heme, suatu molekul organic dengan satu atom besi (Maretdyani, 2015).
rantai yang dikenal sebagai globin. Setiap globin terikat dengan molekul
lain sebagai kelompok heme. Setiap kelompok heme ini membawa ion
2. Globin merupakan protein yang terdiri atas 2 rantai alfa dan 2 rantai
beta.
9
2008)
tubuh
dibuang
a. Pola makan
Makanan menjadi sumber utama kebutuhan zat besi. Zat ini sangat
beda. Selain zat besi, B12 juga menjadi komponen penting dalam
b. Paparan asap
anemia.
c. Jenis kelamin
kimia. Karena dalam posisi terikat, maka senyawa besi dan kalsium
darah (Prihati, 2015). Obat nyamuk yang masuk melalui saluran pernafasan
dalam waktu yang lama akan terjadi perubahan perubahan atau kerusakan
Rianti (2017) beragumen bahwa asap yang berasal dari obat nyamuk
bakar merupakan salah satu sumber dari pembentuk senyawa radikal bebas.
Radikal bebas merupakan molekul yang memiliki satu atau lebih elektron
sel –sel tubuh dengan cara mengikat elektron molekul sel, reaksi ini sering
dan asap yang mengandung Karbon monoksida (CO) dalam tubuh dapat
jaringan, organ, dan sel (Niswah, 2018). Menurut Prihati (2015) apabila
sel rusak sehingga molekul seperti ,Na+,Ca2+,H2O, dll yang berada diluar sel
kerusakan lain yang mengganggu fungsi sel. Apabila gangguan ini terjadi
pada sel darah merah (eritrosit) maka sel bisa mengalami hemolisis dan
12
Ada dua cara yang sering digunakan dalam laboratorium, yaitu berdasarkan
Kekurangan dari cara Sahli adalah tidak semua macam haemoglobin dalam
mudah diperoleh. Ketelitian yang dicapai dengan cara ini sebesar ± 2%.
2.5.1 Jurnal 1
pada petani memiliki kadar haemoglobin normal 55%, sehingga hampir dari
Hemoglobin normal.
2.5.2 Jurnal 2
tahun 2018 yang berjudul Pengaruh Asap Anti Nyamuk Kertas Bakar
13
mencit. Pengaruh asap anti nyamuk kertas bakar yang paling signifikan
dalam penurunan jumlah eritrosit mencit (Mus musculus L.) adalah 6 jam
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
Obat Nyamuk
Pola makan
Jenis kelamin Sahli Cyanmethemoglobin
Paparan asap Diatas normal Normal Dibawah normal
Keterangan : Diteliti
Tidak diteliti
Mempengaruhi
14
15
cara menghindar dari gigitan nyamuk. Beberapa jenis obat nyamuk yang
dipasarkan, obat nyamuk bakar menjadi jenis obat nyamuk yang sering
harganya yang murah. Tanpa disadari paparan obat nyamuk bakar yang
lebih besar pada tubuh manusia. Kandungan zat aktif dan karsinogenik
darah. Sampel darah orang yang mengkonsumsi paparan obat nyamuk akan
BAB 4
METODE PENELITIAN
sampai dengan sidang hasil KTI) pada bulan Maret 2018 sampai dengan
kadar haemoglobin pada orang yang terpapar obat nyamuk bakar dengan
4.3.1 Populasi
16
17
4.3.2 Sampel
yang diambil dan digunakan untuk diteliti, beberapa objek ini telah
berikut :
𝑁
ℎ=
1 + (𝛼2 × 𝑁)
N = Jumlah populasi
penelitian
dipilih
oleh karena Populasinya adalah heterogen terdiri dari sampel laki-laki dan
Sampel laki-laki :
ℎ 19
ℎ = × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑙𝑎𝑘i − 𝑙𝑎𝑘i = × 10 = 8
1 𝑁 23
Sampel perempuan :
ℎ 19
ℎ = × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 = × 13 = 11
2 𝑁 23
Jadi, besar sampel 19 orang terdiri dari laki-laki 8 orang dan perempuan
11 orang.
18
4.3.3 Sampling
Identifikasi Masalah
Populasi
Semua warga yang menggunakan obat nyamuk bakar di Dusun Kupang Desa Tebel
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang yang berjumlah 23 orang
Sampling
Proportionate Random
Sampling
Sampel
Sebagian warga yang menggunakan obat nyamuk bakar di Dusun Kupang Desa Tebel Kecamatan Bareng kabupaten Jombang yang berjumlah
8 11
Desain Penelitian
Deskriptif Eksperimental
Pengumpulan Data
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Kadar Hemoglobin pada orang yang terpapar obat
nyamuk bakar di Dusun Kupang Desa Tebel Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang.
20
satuan penelitian berupa ciri, sifat, atau ukuran tentang suatu konsep
pada warga yang terpapar obat nyamuk bakar di Dusun Kupang Desa Tebel
observasi ini sangat penting, karena pengamatan pada suatu objek atau hal
ini memungkinkan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang
serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji
Tabel 4.6 Definisi operasional kadar hemoglobin warga yang terpapar obat
nyamuk bakar (Studi di Dusun Kupang Desa Tebel Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang) Tahun 2018.
Alat/sarana :
1. Alat
a. Spuit injeksi 3 ml
b. Kapas
c. Tourniquet
d. Tabung vakum
e. Tabung reaksi
f. Pipet sahli
2. Bahan
a. Alkohol 70%
b. Darah
c. Larutan Drabkin
d. Aquades
Jombang
ml.
Drabkins
2010)
berikut:
a. Editing
b. Coding
1. Nomor responden
Responden 1 Kode 1
Responden 2 Kode 2
Responden n Kode n
3. Kadar Hemoglobin
Normal Kode 1
Abnormal Kode 2
c. Scoring
d. Tabulating
macam isi data kemudian dilakukan tabulasi data variabel penelitian, maka
∑𝐹
𝑃= × 100%
𝑁
Keterangan :
N : Jumlah sampel
0% : Tidak ada
50% : Setengahnya
100% : Seluruhnya
26
yang dilakukan melibatkan antara pihak peneliti dengan pihak yang diteliti
dengan memperhatikan :
penelitian yang berisi tentang maksud dan tujuan penelitian, jika subjek
persetujuan.
pengumpulan data.
kerahasiaan oleh peneliti, penyajian data dan hasil dari penelitian akan
BAB 5
5.1 Hasil
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di Dusun
bagian yaitu data umum (5.1.2) dan data khusus (5.1.3). Dalam data umum
memuat data-data tentang paparan obat nyamuk (coil), umur warga, lama
sedangkan data khusus yaitu kadar haemoglobin pada orang yang terpapar
demam berdarah pada tahun 2006 dan mayoritas warga yang menengah
27
28
(coil).
Desa Tebel Kecamatan Bareng, Jombang Juli 2018 dapat dilihat pada
tabel 5.2
responden (53%).
(coil) yang digunakan dalam sehari oleh warga di Dusun Kupang Desa
Tebel Kecamatan Bareng, Jombang Juli 2018 dapat dilihat pada tabel 5.4
nyamuk (coil)
obat nyamuk (coil) pada warga di Dusun Kupang Desa Tebel Kecamatan
12 responden (63%).
nyamuk (coil).
5.8
(coil).
5.10
33
nyamuk (coil).
5.2 Pembahasan
terpapar obat nyamuk bakar (coil) di Dusun Kupang Desa Tebel Kecamatan
obat nyamuk (coil). Menurut peneliti haemoglobin orang yang terpapar obat
dan tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat. Raini (2009)
obat nyamuk (coil) berkisar antara 36 sampai 50 tahun. Menurut peneliti usia
tua merupakan masa-masa melemahnya kondisi fisik dan daya tahan tubuh
semakin lama paparan asap obat nyamuk maka semakin banyak pula zat
aktif berbaya yang terakumulasi dalam tubuh. sel eritrosit sedikit demi sedikit
akan mengalami lisis akibat tingginya konsentrasi zat aktif dalam darah yang
sel darah merah, jumlah sel darah putih, dan kadar haemoglobin mencit
menggunakan obat nyamuk (coil) tidak lebih dari 1 batang setiap harinya.
Menurut peneliti semakin sering orang terpapar asap obat nyamuk (coil)
dan akan muncul bila pajanan berlangsung lama, sehingga berbahaya bagi
lubang yang merupakan jalan pergerakan keluar masuknya udara dari dalam
harus memiliki luasan minimal 10% dari luasan lantai ruangan (Depkes RI,
2003). Menurut peneliti ruangan yang memiliki ventilasi udara yang baik
udara yang tinggi akan memperkecil paparan asap obat nyamuk yang masuk
dan terakumulasi dalam tubuh. Kadar oksigen dalam udara sekitar ruangan
yang menurun akibat adanya asap obat nyamuk bakar maupun elektrik
36
memiliki kebiasaan sarapan. Menurut peneliti sarapan dan pola makan yang
(coil) dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama hasil kadar hemoglobin
pada responden laki-laki dan yang kedua adalah hasil kadar hemoglobin
dalam Analisa Statistic Deskriftif, yang terdiri dari nilai rerata (mean),
Standard Defisiensi (SD), Nillai Maksimal (Max), dan Nilai Minimal (Min). nilai
dalam Analisa Statistik Deskiptif. Diperoleh Nilai Mean 13,7 dan Standar
sebagian besar (58%) dengan jumlah total 11 orang warga terdiri dari 5 laki-
laki dan 6 perempuan beresiko terkena bahaya paparan obat nyamuk bakar
berupa turunnya kadar hemoglobin darah. Menurut peneliti hal ini bisa
disebabkan banyak faktor diantaranya bahan kimia dan dosis yang dipakai,
lamanya pemaparan obat nyamuk, jumlah batang obat nyamuk yang dipakai,
dkk (2018) dimana terjadi penurunan sel eritrosit pada mencit (Mus
musculus, L.) setelah pemaparan 6 jam. Sel eritrosit yang lisis akan
oleh Niswah (2018) yang berjudul Pengaruh Asap Anti Nyamuk Kertas Bakar
Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Mencit (Mus musculus L.) ternyata apabila
obat nyamuk (coil). Hewan coba (mencit) diperlakukan sedemikian rupa oleh
cm x 5 cm, hal ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan manusia yang
beraktivitas di ruangan yang lebih luas dan memiliki pola hidup sehat sesuai
BAB 6
6.1 Kesimpulan
Kupang Desa Tebel Kecamatan Bareng Jombang yang telah terpapar obat
6.2 Saran
penyuluhan tentang cara penggunaan obat nyamuk (coil) yang baik dan
39
40
DAFTAR PUSTAKA
Dahniar, AR, 2011, “Pengaruh Asap Obat Nyamuk Terhadap Kesehatan dan
Struktur Histologi Sistem Pernafasan” , Universitas Syiah Kuala, Aceh
Esya, Prastiwi, 2015, “Pengaruh Penggunaan Obat Nyamuk Coil Dan Mat
Elektrik Terhadap Sel Darah Mencit (Mus musculus, L.)”, Universitas
Muhammadiyah, Surakarta
Handayani, Sri & Riyadi, Sujono, “Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bidang
Kesehatan”, Samodra Ilmu Press, Yogyakarta
Hidayat, A.A., 2012, “Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analis Data”,
Salemba Medika, Jakarta
Niswah, C, dkk, 2018, “Pengaruh Asap Anti Nyamuk Kertas Bakar Terhadap
Jumlah Eritrosit Pada Mencit (Mus Musculus L.)”, Universitas Maarif
Hasyim Latif, Sidoarjo
Permatasari, vera suci, 2017, “Pengaruh Perokok Aktif dan Perokok Pasif
Terhadap Kadar Hemoglobin”, STIKes ICME, Jombang
Rianti, Emilia DD, 2017, “Mekanisme Paparan Obat Nyamuk Elektrikdan Obat
Nyamuk Bakarterhadap Gmbaran Paru Tiku”, Universitas Wijaya Kusuma,
Surabaya
Sediaoetama, Achmad Djaeni, 2010, “ Ilmu Gizi Jilid 1”, Dian Rakyat, Jakarta
Wiwik & Andi, 2008, “Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Hematologi”, Salemba Medika, Jakarta
42
43
44
LAMPIRAN 2
45
LAMPIRAN 3
46
LAMPIRAN 5
47
LAMPIRAN 4
48
LAMPIRAN 6
49
LAMPIRAN 7
50
LAMPIRAN 8
51
LAMPIRAN 9
DOKUMENTASI KEGIATAN