DP 7

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 1-11

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ISSN (Online): 2337-3792

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS KEPUTUSAN


INVESTASI KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN
DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2015)

Noval Kurniawan, Wisnu Mawardi 1


Email : [email protected]

Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro


Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50275, Phone: +622476486851

ABSTRACT
The main goal of the company is to maximize shareholder wealth, and it can be achieved by
maximizing the value of company. This study is aim to examine the effect of profitability,
investment decision, financing decision, dividend policy to the firm value. Return On Asset (ROA)
was used as a proxy of profitability, Total Asset Growth (TAG) was used as a proxy of investment
decision, Debt to Equity Ratio (DER) was used as a proxy of financing decision, Dividen Payout
Ratio (DPR) was used as a proxy of dividend policy and Price Book Value (PBV) was used as a
proxy value of the firm. This results partially on profitability (ROA) and invesment decision (TAG)
have the positive and significant effect to the firm value (PBV). In contrast, financing decision
(DER) and dividend policy (DPR) has the positive and unsignificant effect to the firm value (PBV).
Simultaneously, the four independent variables that affect the company's variable value (PBV), but
the value of the company is not only influenced by internal factors, the company's value is also
influenced by external factors such as interest rates, inflation rates, exchange rates and social and
political situation.

Keywords: value of the firm, shareholder, profitability, investment decision, financing decision,
dividend policy.

PENDAHULUAN
Semakin ketatnya persaingan bisnis di era globalisasi membuat para manajer perusahaan
harus selalu bersikap waspada serta efektif dan efisien dalam mengambil keputusan agar keputusan
yang diambil tepat dan menguntungkan perusahaan di masa mendatang. Untuk mempertahankan
operasi bisnis dan bersaing dengan perusahaan lain, banyak hal yang harus dilakukan seperti
penetapan strategi, ide-ide baru, kepercayaan pelanggan serta modal yang besar (Hestinoviana,
2013). Salah satu cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana dalam
hal meningkatkan nilai perusahaan agar tetap kompetitif adalah melalui penerbitan saham ke pasar
modal (Wijaya dan Wibawa, 2010).
Fama dan French (1998), berpendapat bahwa optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil
akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Fungsi
utama dari manajer keuangan adalah merencanakan, mencari dan memanfaatkan dana dengan
berbagai cara untuk memaksimumkan efisiensi (daya guna) dari operasi-operasi perusahaan
(Weston dan Brigham, 1991).
Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik
perusahaan (wealth of the shareholders). Tujuan normatif ini dapat diwujudkan dengan
memaksimalkan nilai pasar. Bagi perusahaan yang sudah go public, memaksimalkan nilai pasar
perusahaan sama dengan memaksimalkan harga pasar saham (Sudana, 2011). Semakin tinggi harga
saham, semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham (Hasnawati, 2005). Nilai perusahaan
yang tinggi menyebabkan tingkat kepercayaan investor kepada perusahaan tersebut juga semakin
tinggi. Hal tersebut dikarenakan penilaian investor mengenai prospek perusahaan di masa

1
Corresponding author
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 2

mendatang yang baik dilihat dari harga sahamnya yang tinggi. Hasil penelitian tentang nilai
perusahaan masih menghasilkan temuan yang tidak konsisten (lihat misalnya Hestinoviana dkk.,
2013; Marangu dan Jangongo, 2014; Fitriana, 2014; Septia, 2015; Damayanti, 2016), sehingga
perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui konsistensi temuan jika diterapkan pada
kondisi yang berbeda.
Sudiyatno dan Elen (dalam Fitriana, 2014) menyatakan bahwa harga saham sebagai
representasi dari nilai perusahaan ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu faktor internal
perusahaan, eksternal perusahaan, dan teknikal. Faktor internal dan eksternal perusahaan
merupakan faktor fundamental yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
para investor di pasar modal. Sedangkan faktor teknikal lebih bersifat teknis dan psikologis, seperti
volume perdagangan saham, nilai transaksi perdagangan saham, dan kecenderungan naik turunnya
harga saham.
Penelitian ini menekankan pada faktor internal perusahaan yang sering dipandang sebagai
faktor penting untuk menentukan harga saham. Faktor internal perusahaan dalam analisis pasar
modal sering dipandang sebagai factor fundamental perusahaan, faktor ini bersifat controllable
sehingga dapat dikendalikan perusahaan. Faktor internal perusahaan dapat dikelompokkan dalam
faktor kebijakan perusahaan dan faktor kinerja perusahaan (Weston dan Copeland, 1997).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris pengaruh
profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan.

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS


Menurut Brigham dan Houston (2011) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang
diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen
memandang prospek perusahaan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan
oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Informasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan merupakan hal yang penting, karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak
diluar perusahaan. Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada
hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini
maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana efeknya pada
perusahaan.
Dalam kerangka teori sinyal disebutkan bahwa dorongan perusahaan untuk memberikan
informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara manajer perusahaan dan pihak luar
karena manajer perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan
datang daripada pihak luar (Wolk et al., 2000). Signalling theory menyatakan pengeluaran investasi
memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga
meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (Hasnawati, 2005). Peningkatan
utang diartikan oleh pihak luar sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di
masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara
positif oleh pasar (Brigham and Houston, 2011).

Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan


Menurut Martalina (2011) dalam Bukit (2012), Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba. Laba diperoleh perusahaan berasal dari penjualan dan
investasi yang dilakukan perusahaan. Profitabilitas juga merupakan gambaran kinerja manajemen
dalam mengelola perusahaan. Profitabilitas perusahaan dapat dihitung menggunakan ROA (return
on asset), dengan membagi laba bersih setelah pajak (earnings after tax) dengan total aset.
Dengan Return On Assets (ROA) yang tinggi, berarti laba bersih yang dimiliki perusahaan
juga tinggi. Profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa
perusahaan berada dalam kondisi yang menguntungkan. ROA yang tinggi akan memberikan
indikasi mengenai prospek perusahaan yang baik, hal ini akan berdampak pada nilai perusahaan
(Hestinoviana dkk, 2013).
H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan

2
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 3

Perusahaan adalah kombinasi antara nilai aktiva riil dengan pilihan investasi di masa yang
akan datang (Myers, 1977 dalam Hasnawati, 2005). Pertumbuhan perusahaan adalah faktor yang
diharapkan oleh investor sehingga perusahaan tersebut dapat memberikan imbal hasil yang
diharapkan. Pertumbuhan perusahaan yang selalu meningkat dan bertambahnya nilai aset
diharapkan dapat mendorong ekspektasi bagi investor karena kesempatan investasi dengan
keuntungan yang diharapkan dapat tercapai.
Teori yang mendasari keputusan investasi adalah signalling theory. Teori tersebut
menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan
perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai
perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Teori ini menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
yang dilakukan oleh perusahaan memberikan sinyal, khususnya kepada investor maupun kreditur
bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di masa mendatang. Nilai perusahaan semata-mata
ditentukan oleh keputusan investasi (Fama, 1978 dalam Wijaya dan Wibawa, 2010).
H2 : Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan


Horne (1997:295) mendefinisikan bahwa keputusan pendanaan merupakan kebijakan
tentang keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi. Keputusan pendanaan ini mencakup
cara bagaimana mendanai kegiatan perusahaan agar optimal, cara memperoleh dana untuk investasi
yang efisien dan cara mengkomposisikan sumber dana optimal yang harus dipertahankan.
Menurut Septia (2015), Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang
menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendanaan di dalam suatu
perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Setiap
perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat
memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm) dan meminimalkan biaya modal (cost of
capital).
Menurut pecking order theory, dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada
modal sendiri karena dua alasan yaitu pertimbangan biaya emisi, dimana biaya emisi obligasi lebih
murah dibandingkan biaya emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru
akan menurunkan harga saham lama. Alasan kedua adalah adanya kekhawatiran manajer bahwa
penerbitan saham baru dapat ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh pemodal yang mengakibatkan
menurunnya nilai perusahaan. Manajer dapat menggunakan hutang sebagai sinyal yang lebih
terpercaya untuk para investor. Ini karena perusahaan yang meningkatkan hutang dapat dipandang
sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Fama dan
French (1998) menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari leverage memiliki informasi yang
positif tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif terhadap nilai
perusahaan.
H3 : Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Kebijakan Dividen terhdap Nilai Perusahaan


Menurut teori information content of dividend, investor akan melihat kenaikan dividen
sebagai sinyal positif atas prospek perusahaan di masa depan. Pembagian dividen memberikan
sinyal perubahan yang menguntungkan pada harapan manajer dan penurunan dividen menunjukkan
pandangan pesimis prospek perusahaan dimasa yang akan datang.
Kebijakan dividen berkaitan dengan kebijakan mengenai seberapa besar laba yang
diperoleh perusahaan akan didistribusikan kepada pemegang saham (Fitriana, 2014). Perusahaan
yang dapat memberikan dividen tinggi juga akan mendapatkan nilai kepercayaan yang tinggi dari
para investor, karena investor lebih menyukai kepastian tentang returns investasinya dan
mengantisipasi risiko ketidakpastian tentang kebangkrutan perusahaan.
Fama dan French (1998) menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari kebijakan
dividen memiliki informasi yang positif tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya
berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Hasnawati (2005) menemukan bahwa kebijakan
dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan
bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
H4 : Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 4

Kerangka Pemikiran Teoritis Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi Keputusan


Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas
H1 (+)

Keputusan Investasi H2 (+)


Nilai
H3 (+) Perusahaan
Keputusan Pendanaan
H4 (+)

Kebijakan Dividen

Sumber : Wijaya dan Wibawa (2010), Ansori dan Denica (2012), Nurhayati (2013)
Qadariyah (2013), ) Moridipour dan Farrahipour (2013), Fitriana (2014), Endramawan
(2014), Marangu dan Jagongo (2014), Septia (2015), Damayanti (2016)

METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Penelitian ini menganalisis secara empiris faktor-faktor yang diprediksi berpengaruh dan
signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index
(JII). Oleh karenanya diperlukan pengujian atas hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya, agar mendapatkan hasil yang lebih akurat dan sesuai dengan fakta. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan dengan proksi PBV (Wijaya dan Wibawa 2010).
Sedangkan variabel independen meliputi profitabilitas diukur dengan ROA (Laba berish setelah
pajak/Total aktiva), karena ROA memiliki tingkat yang lebih independen dalam mengukur
profitabilitas dibandingkan ROE (Oyelere et al., 2003). Keputusan investasi yang diukur dengan
TAG (T. Yao et al, 2011), karena Asset Growth adalah rata-rata pertumbuhan kekayaan perusahaan
(Hestinoviana, dkk. 2013). keputusan pendanaan yang diukur dengan DER (Wijaya dan Wibawa
2010) dan kebijakan dividen yang diukur dengan DPR, karena DPR lebih populer untuk mengukur
persentase deviden tunai yang diberikan badan usaha kepada para pemegang saham atas laba per
lembar saham yang dihasilkan dalam periode akuntansi, dari pada rasio deviden lainnya, sebagai
mana yang dilakukan (Mardiyati, dkk. 2012).

Penentuan Sampel
Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index
(JII) yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015 yang berjumlah 30
perusahaan. Pemilihan populasi ini didasarkan pertimbangan pada saham yang termasuk dalam
kategori likuid. Likuiditas suatu saham dapat diketahui apabila saham tersebut selalu aktif
diperagangkan. Namun, tidak semua populasi menjadi obyek penelitian, oleh karenanya perlu
dilakukan pengambilan sampel. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah teknik purposive
sampling, maka diperoleh 18 perusahan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) yang
memenuhi kriteria pengambilan sampel.

Metode Analisis
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda
untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel Profitabilitas (ROA),
Keputusan Investasi (TAG), Keputusan Pendanaan (DER) dan Kebijakan Dividen (DPR) terhadap
Nilai Perusahaan (PBV) dengan menggunakan program SPSS. Data pada variabel keputusan
pendanaan (DER) di transformasi jadi SQRT dikarenakan sebaran pada data tidak normal. Sebelum
dilakukan analisis regresi dilakukan analisis uji asumsi klasik memastikan tidak ada masalah pada
normalitas uji multikolinieritas, heteroskedastisistas, dan autokorelasi.

4
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Sampel Penelitian
Berdasarkan hasil pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling, diperoleh ukuran sampel sebanyak 18 perusahaan yang dapat dilihat
pada tabel 1.

Tabel 1
Daftar Sampel Perusahaan Berdasarkan Kategori
Kriteria Jumlah Perusahaan
1. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) 60
periode 2011-2015.
2. Perusahaan yang tergabung dalam JII yang terdaftar di BEI (12)
pernah masuk dalam LQ-45.
3. Tidak pernah keluar dari perhitungan indeks JII selama lima (30)
tahun berturut-turut.
4. Selama periode perhitungan menghasilkan laba. -
Total Sampel 18
Langkah selanjutnya yang dilakukan dalam analisis data adalah melakukan analisis
deskriptif. Pada tabel 2 di bawah ini menunjukkan statistic deskriptif berupa nilai minimum, nilai
maximum, mean dan standar deviasi dibawah ini :

Tabel 2
Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PBV 90 .33 58.48 5.6406 10.09159
ROA 90 .0248 .7151 .143307 .1039104
TAG 90 .0109 .9078 .200943 .1498634
DER 90 .15 2.26 .8183 .51748
DPR 90 .1169 1.0006 .458498 .1856226
Valid N (listwise)
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2016

Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan grafik histogram, normal P-P Plot, dan
statistik non-parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S).

Gambar 1 Gambar 2
Uji Normalitas Histogram Uji Normalitas P-Plot

Sumber : data sekunder yang diolah, 2016

5
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 6

Berdasarkan Gambar 1 Hasil uji normalitas secara histogram menunjukkan data mengikuti
arah garis grafik histogramnya dan juga membentuk lonceng. Hal ini mengindikasikan bahwa
model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas. Pada gambar 2 metode Normal Probability Plot,
jika penyebaran titik-titik mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut menunjukan bahwa
model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 3
Uji Normalitas Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 84
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .16877817
Most Extreme Differences Absolute .118
Positive .118
Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .118
Asymp. Sig. (2-tailed) .055
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan metode Kolmogorov-Sminorv pada tabel 3


menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. sebesar 0,055. Nilai Asymp. Sig. memiliki nilai lebih besar
dari 0,05 maka dapat dibuktikan bahwa data terdistribusi secara normal dan tidak mengalami
penyimpangan terhadap asumsi normalitas.

Uji Autokorelasi

Tabel 4
Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
1 .781a .610 .590 .17300 2.183
a. Predictors: (Constant), DPR, TAG, SqrtDER, ROA
b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data sekunder diolah, 2016

Tabel 5
Nilai Durbin-Watson
DW Du 4-du Keterangan
2.183 1.719 2.281 Bebas Autokorelasi

Dari Tabel 4 mengenai Uji Durbin-Watson dengan PBV sebagai variabel dependen,
menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,183. Nilai tabel du untuk K=4 dengan jumlah
data sebanyak 84 adalah sebesar 1,719. Karena nilai 2,183 lebih besar dari 1,719 dan kurang dari
2,281 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

6
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 7

Uji Heteroskedasitas

Gambar 3
Hasil Uji Heteroskedasitas dengan Scatterplot

Sumber : Data sekunder diolah, 2016

Pada gambar 3 menunjukkan hasil dari uji heteroskedastisitas dengan menggunakan


scatterplot, bahwa terlihat titik – titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu
yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun dibawah. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi harga
saham berdasarkan masukan variabel independen dalam penelitian ini.

Uji Multikolinieritas

Tabel 6
Hasil Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
(Constant)
ROA .501 1.994
1 TAG .867 1.153
SqrtDER .583 1.715
DPR .783 1.278
a. Dependent Variable: PBV

Sumber : Data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan tabel 6 di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan semua variabel


independen dalam penelitian ini memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance di atas 0,10.
Hal ini menunjukan bahwa pada model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak ada
multikolinieritas.

7
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 8

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA


Uji Statistik F

Tabel 7
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 3.692 4 .923 30.842 .000b
1 Residual 2.364 79 .030
Total 6.057 83
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), DPR, TAG, SqrtDER, ROA
Sumber : Data sekunder diolah, 2016

Pada tabel 7 diatas menunjukkan bahwa F-hitung sebesar 30,842 dengan probabilitas
tingkat kesalahan lebih kecil dari tingkat signifikansi yang diharapkan (0% < 5%). Hal ini
menunjukkan bahwa profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan
dividen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 8
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .781a .610 .590 .17300
a. Predictors: (Constant), DPR, TAG, SqrtDER, ROA
b. Dependent Variable: PBV

Sumber : Data sekunder diolah, 2016

Pada tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai adjusted R2 pada penelitian ini diperoleh sebesar
0,590 atau 59 %. Hal ini menunjukkan bahwa keempat variabel independen yaitu profitabilitas
(ROA), keputusan investasi (TAG), keputusan pendanaan (DER), dan kebijakan dividen (DPR)
memengaruhi variabel nilai perusahaan (PBV) sebesar 59 %. Sedangkan sisanya sebesar 41 %
dijelaskan oleh faktor lain selain faktor yang diajukan dalam penelitian ini.

Uji Statistik t

Tabel 9
Hasil Uji Statistik t
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 1.345 .105 12.814 .000
ROA .773 .101 .759 7.643 .000
1 TAG .142 .057 .189 2.504 .014
SqrtDER .075 .086 .080 .871 .386
DPR .029 .118 .019 .245 .807
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 9 maka dapat dirumuskan persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut :

PBV = 1,345 + 0,773 ROA + 0,142 TAG + 0,075 SqrtDER + 0,029 DPR + e

8
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 9

Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) memiliki pengaruh


positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hal tersebut diilihat dari nilai koefisien
regresinya sebesar 0,773 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Profitabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan dapat diartikan bahwa meningkatnya profitabilitas suatu
perusahaan akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati, dkk (2012), Damayanti (2016) dan penelitian
Nurhayati (2013). Profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa
perusahaan menghasilkan dalam kondisi yang menguntungkan. Hal ini menjadi daya tarik investor
untuk memiliki saham perusahaan. Seperti menurut Signaling Theory bahwa profit yang semakin
tinggi akan menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik dan hal ini membuat investor
merespon positif dengan meningkatnya permintaan akan saham. Permintaan saham yang
meningkat menyebabkan nilai perusahaan meningkat. Menurut Nurhayati (2013) bahwa profit yang
tinggi memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk
ikut meningkatkan permintaan saham.
Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan pengaruh keputusan investasi terhadap nilai
perusahaan signifikan dengan arah koefisien bernilai positif. Hasil penelitian ini sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Fama (1978) dalam Damayanti (2016) bahwa nilai perusahaan
semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa untuk
mencapai tujuan perusahaan, yaitu maksimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui kegiatan
investasi (Modigliani dan Miller, 1961 dalam Damayanti, 2016). Hal ini juga sesuai dengan
signaling theory yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang
pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai
indikator nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Fitriana (2014) dan Qodariyah (2013) yang menyatakan bahwa pengaruh variabel keputusan
investasi terhadap nilai perusahaan adalah signifikan.
Pengujian terhadap hipotesis 3 menunjukkan pengaruh debt to equity ratio (DER) terhadap
nilai perusahaan signifikan dengan arah koefisien bernilai negatif. Berdasarkan hasil uji parsial (t-
hitung) pengaruh keputusan pendanaan (DER) terhadap nilai perusahaan diperoleh koefisien
regresi 0,075, dan t-hitung sebesar 0,871 dengan signifikansi sebesar 0,386. . Jadi dapat
disimpulkan bahwa keputusan pendanaan yang diproksikan dengan DER tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan (PBV), sehingga hipotesis ketiga tidak terbukti. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati, dkk. (2012), Endramawan (2014)
dan Rakhimsyah dan Gunawan (2011). Pada teori trade off menjelaskan bahwa sebelum mencapai
titik maksimum, hutang akan lebih murah daripada penjualan saham karena ada tax shield. Namun
setelah mencapai titik maksimum, penggunaan hutang oleh perusahaan menjadi tidak menarik
karena perusahaan harus menanggung biaya keagenan, biaya bunga, dan biaya kebangkrutan.
Pengujian terhadap hipotesis 4, pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan
diperoleh koefisien regresi 0,029 dan t-hitung sebesar 0,245 dengan signifikansi sebesar 0,807. Jadi
dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR tidak mempunyai
pengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV), sehingga hipotesis keempat tidak terbukti. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati, Ahmad, dan Putri
(2012), Rakhimsyah dan Gunawan (2011), Septia (2015) dan penelitian Nurhayati (2013). Hasil ini
juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Miller dan Modligiani yang menyatakan bahwa
kebijakan dividen tidak memengaruhi nilai perusahaan karena menurut mereka rasio pembayaran
dividen hanyalah rincian dan tidak memengaruhi kesejahteraan pemegang saham. Meningkatnya
nilai dividen tidak selalu diikuti dengan meningkatnya nilai perusahaan. Karena nilai perusahaan
ditentukan hanya oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset-aset perusahaan atau
kebijakan investasinya. Perusahaan dapat membagikan dividen apabila pendapatan perusahaan
dapat menutupi kekurangan sumber dana eksternal.

KESIMPULAN DAN KETERBATASAN


Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.
Dari 4 faktor yang diteliti (profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan
dividen), terbukti bahwa profitabilitas dan keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan faktor-faktor lain yaitu keputusan pendanaan dan kebijakan
9
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 10

dividen terbukti tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti manajer perusahaan
tidak terlalu mempertimbangkan keputusan pendanaan dan kebijakan dividen dalam mengukur
nilai perusahaan.
Kaitan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengenai
pembahasan nilai perusahaan, dimana menggunakan empat variabel yaitu investasi, pendanaan dan
dividen untuk menilai kemampuan suatu perusahaan. Untuk lebih mengembangkan penelitian ini,
variabel keputusan investasi diukur dengan total asset growth karena lebih menggambarkan
pertumbuhan asset sebagai hasil dari investasi yang dilakukan. Selain itu penelitian ini dilakukan
pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamix Index (JII) dengan alasan untuk sekarang
ini saham-saham yang sifatnya syariah diminati para investor asing dan lokal khusunya investor
domestik (dalam negeri) dimana kepemilikan saham yang berbasis syariah, yang akhir-akhir ini
cenderung berkembang pesat.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, penelitian ini hanya menggunakan
faktor-faktor internal perusahaan sebagai variabel independen yang mempengaruhi nilai
perusahaan, sehingga untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variable kondisi
eksternal perusahaan yang diduga turut berpengaruh terhadap nilai perusahaan seperti tingkat suku
bunga, tingkat inflasi, kurs mata uang dan situasi sosial politik. Kedua, penelitian ini hanya
terbatas pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sehingga mungkin kurang mewakili seluruh sektor perusahaan yang ada di Bursa Efek
Indonesia. Untuk itu disarankan agar penelitian berikutnya tidak hanya meneliti pada perusahaan
yang tergabung pada JII saja, akan tetapi memasukkan klasifikasi industry lainnya. Ketiga,
penelitian ini hanya mengambil periode penelitian lima tahun yaitu dari tahun 2011-2015. Untuk
penelitian selanjutnya, disarankan menggunakan periode yang lebih mendalam tidak hanya
tahunan, bahkan bisa bulanan atau harian. Hal ini untuk melihat pengaruh terhadap nilai
perusahaan yang lebih mendalam.

REFERENSI
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manjemen Keuangan buku 1. (Alih
Bahasa : Ali Akbar Yulianto). Jakarta : Salemba Empat.
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan buku 2. (Alih
Bahasa : Ali Akbar Yulianto). Jakarta : Salemba Empat.
Bukit, Rina, (2012). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Profitabilitas,
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 4, No. 3, pp 208
Damayanti, Sherly. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan
Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi, Palembang : Universitas Sriwijaya
Endramawan, Yogi. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan
Dividen terhadap Nilai Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2013, Jurnal Akuntansi, Vol.2 No.2. Hlm. 2-3.
Fitriana, Pingkan Mayosi, 2014. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan: Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening”,
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Fama, Eugene F. and Kenneth R. French. 1998. Taxes, Financing Decisions and Firm Value. The
Journal of Finance. Vol. LIII, No. 3.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasnawati, S. 2005. Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa
Efek Jakarta. JAAI 9 (2): 117-126.
Hestinoviana, Vidyanita, Suhadak dan Siti Ragil. 2013. The Influence of Profitability, Solvability,
Asset Growth, and Sales Growth Toward Firm Value. Vol.4. no. 1.

10
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman 11

Horne, James C.V dan John M. Wachowicz. 2013. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi
Ketiga belas. Jakarta : Salemba Empat.
Marangu, Kenneth dan Ambrose Jagongo. 2014. “Price to Book Value Ratio and Financial
Statement Variables”. Global Journal of Commerce and Management Perspective,
Vol.3(6), h.50-56
Mardiyati, Ahmad, dan Putri. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol. 3, No. 1, 2012. Hlm. 1-17. 75
Moridipour, Hamid dan Zahra Farrahipour. 2013. “The Evaluation of The Relationship Between
Price to Book Ratio and Accounting Variables”. International Research Journal of Applied
and Basic Sciences, Vol.6(10), h.1485-1488
Nurhayati, Mafizatun. 2013. Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya
terhadap Kebijakan Dividend an Nilai Perusahaan sector Non-Jasa. Jurnal Keuangan dan
Bisnis Vol.5 No.2. Hlm.145-153.
Oyelere, P., F. Laswad and R. Fisher, 2003. “Determinants of Internet Financial Reporting by New
Zealand Companies,” Journal of International Financial Management and Accounting 14,
(2003), pp. 26-62.
Qodariyah, Silvia L. 2013. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan
Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.
Rakhimsyah dan Gunawan. 2011. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan
Dividen, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Investasi Vol. 7
No.1, 2011. Hlm. 31-45.
Septia, Winda. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta.
Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Erlangga : Jakarta.
Wahyudi, U., dan H. P. Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai
Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Simposium
Nasional Akuntansi 9 Padang: 1-25.
Weston, F.J., dan Brigham, E.F., (1991), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Diterjemahkan oleh:
Khalid, Edisi Ketujuh, Jilid 2, Erlangga Jakarta.
Wijaya, L.R.P, Wibawa, A. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII
Purwokerto.
Wolk, H., M. G. Tearney and J. L. Dodd. 2000. Accounting Theory: A Conceptual and Institutional
Approach. South Western College Publishing.
Yong, Tao. et al. 2011. Asset Growth and Stock Returns: Evidence from Asian Financial Markets.
Pasific-Basin Finance Journal 19: 115-139.

11

You might also like