Journal Modal Usaha
Journal Modal Usaha
Journal Modal Usaha
Katiandagho)
.
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the source of financing, the amount of capital needed,
and the capital ability to generate profits in peanut farming in Tombasian Atas Village, Minahasa Re-
gency. The sample used in this study consisted of 10 peanut farmers. The method used was descriptive
quantitative and the analysis techniques of Net Profit Margin (NPM) and Return On Investment (ROI).
The results showed that for the source of capital from the respondents, 60% came from their own capital
and as much as 40% came from loans through People's Business Credit (KUR). The amount of peanut
farming capital in one growing season varied from Rp. 3,373,333 to Rp. 9,115,000 which was influenced
by the area of land and the financing policy of each respondent. In general, the ability to use capital in
generating profits from peanut farming by farmers could be stated as “good” because the Net Profit
Margin (NPM) was 43% on average and Return on Investment (ROI) was 81% on average. Therefore,
peanut farmers in Tombasian Atas Satu Village, Minahasa Regency are advised to continue developing
peanut farming.
Keywords: Peanuts, Capital Utilization Ability, NPM, ROI
ABSTRAK
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber pembiayaan,
besar modal yang dibutuhkan dan kemampuan modal menghasilkan laba pada usahatani kacang tanah di
Desa Tombasian Atas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang petani kacang
tanah di Desa Tombasian Atas. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik
analisis Net Profit Margin (NPM) dan Return On Investment (ROI). Hasil penelitian menunjukkan bah-
wa sumber modal dari para petani kacang tanah di Desa Tombasian Atas berasal dari modal sendiri
sebanyak 6 responden dan pinjaman melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak 4 responden. Besar
modal yang digunakan dalam satu musim bervariasi antara Rp.3.373.333 hingga Rp.9.115.000 yang
disesuaikan dengan luas lahan dan kebijakan biaya masing-masing responden. Secara umum,
pemanfaatan penggunaan modal para responden untuk menghasilkan keuntungan atau laba dapat
dinyatakan baik karena dilihat dari tingkat Net Profit Margin (NPM) berkisar antara 33% hingga 57%
dan Return on Investment (ROI) berkisar antara 50% hingga 135% . Petani kacang tanah di Desa
Tombasian Atas Satu, sebaiknya tetap melanjutkan bahkan mengembangkan uasahatani kacang tanah.
Sebagai informasi bagi perbankan, modal yang dibutuhkan pada usahatani kacang tanah di Desa
206
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 2, Juli 2021: 206-219
Tombasian Atas Kabupaten Minahasa adalah sebesar Rp. 5,495,867 untuk luasan rata-rata sebesar
14.850 m2 atau Rp. 3,700,920 per ha.
Kata kunci: Kacang Tanah, Kemampuan Pemanfaatan Modal, NPM, ROI
207
Analisis Kemampuan Modal .......................... (Hetmi Rafika Mamoto, Eyverson Ruauw, dan Theodora M. Katiandagho)
.
menggunakan biaya sendiri. Akses petani ter- 2. Besar modal usaha yang dibutuhkan usa-
hadap sumber modal dari lembaga formal yang hatani kacang tanah di Desa Tombasian
masih terbatas menyebabkan petani lebih mem- Atas Kabupaten Minahasa.
ilih mendapatkan modal dari lembaga nonfor- 3. Kemampuan modal menghasilkan laba pada
mal. Hal ini tentu saja disebabkan oleh prosedur usahatani kacang tanah di Desa Tombasian
yang sulit, serta syarat agunan untuk mem- Atas Kabupaten Minahasa
peroleh pinjaman ke lembaga formal.
Masalah lainnya yaitu mengenai Manfaat Penelitian
perencanaan dan pengadministrasian usahanya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Sekecil apapun suatu usaha, sangat dianjurkan memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu
untuk memiliki pencatatan yang jelas mengenai pengetahuan, dan dapat digunakan sebagai ref-
alur kas usaha tersebut yang secara garis besar erensi bagi peneliti lain dalam melaksanakan
meliputi pendapatan dan pengeluarannya dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
kas. Hal ini berkaitan erat dengan masalah yang kemampuan pemanfaatan modal dalam
lain yaitu tentang strategi pemanfaatan modal menghasilkan laba pada usaha tani kacang tana
dalam upaya menghasilkan laba yang bisa
dikatakan masih kurang baik karena meskipun
sebenarnya usahatani tersebut menguntungkan, METODOLOGI PENELITIAN
namun jika masih menggunakan perhitungan
sederhana yang tidak mendetail, usaha akan ke- Waktu dan Tempat Penelitian
hilangan peluang untuk mendapatkan laba yang Penelitian ini dilaksanakan di desa
optimal sehingga bisa dinyatakan terjadi ine- Tombasian Atas Kecamatan Kawangkoan Barat
fisiensi. Berdasarkan latar belakang inilah Kabupaten Minahasa selama 3 bulan mulai dari
peneliti merasa perlu dilakukan sebuah kajian Januari sampai Maret 2021.
ilmiah terkait pemanfaatan modal usahatani ka-
cang tanah khususnya di Desa Tombasian Atas. Jenis dan Metode Pengumpulan
Data yang peroleh dalam penelitian ini
Rumusan Masalah adalah data primer dan data sekunder. Data
1. Dari mana sumber pembiayaan usahatani primer di peroleh melalui wawancara langsung
kacang tanah di Desa Tombasian Atas Ka- dengan petani mengunakan daftar pertanyaan
bupaten Minahasa? (kuesioner) dan pengamatan ke lapangan. Data
2. Berapa besar modal usaha yang dibutuhkan sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang
usahatani kacang tanah di Desa ombasian berhubungan dengan judul.
Atas Kabupaten Minahasa?
3. Bagaimana kemampuan modal Metode Pengambilan Sampel
menghasilkan laba pada usahatani kacang Metode pengambilan sampel petani dil-
tanah di Desa Tombasian Atas Kabupaten akukan menggunakan teknik simple random
Minahasa? sampling, yaitu pengambilan anggota sampel
dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
Tujuan Penelitian memperhatikan strata yang ada dalam populasi
1. Sumber pembiyaan usahatani kacang tanah itu (Sugiyono, 2017). Adapun jumlah sampel
di Desa Tombasian Atas Kabupaten Mi- yang diambil berjumlah 10 petani dari jumlah
nahasa. 30 petani yang kemudian disebut sebagai re-
sponden penelitian.
208
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 2, Juli 2021: 206-219
209
Analisis Kemampuan Modal .......................... (Hetmi Rafika Mamoto, Eyverson Ruauw, dan Theodora M. Katiandagho)
.
210
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 2, Juli 2021: 206-219
211
Analisis Kemampuan Modal .......................... (Hetmi Rafika Mamoto, Eyverson Ruauw, dan Theodora M. Katiandagho)
.
212
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 2, Juli 2021: 206-219
Rp.15.000 per tahun hingga Rp.45.000 per ta- satu kali masa tanam hingga Rp.800.000 per
hun disesuaikan dengan luas lahannya. Untuk satu kali masa tanam . Adapun informasi
responden yang menyewa lahan dari pihak lain, mengenai biaya penyusutan mesin/peralatan
biaya sewa lahan bervariasi dari Rp.500.000 per dapat dilihat pada Tabel 5.
213
Analisis Kemampuan Modal .......................... (Hetmi Rafika Mamoto, Eyverson Ruauw, dan Theodora M. Katiandagho)
.
Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa 3 ragam antara 75 hingga 110 Kg. Harga benih
responden menggunakan benih yang dihasilkan juga bervariasi, mulai dari Rp.600.000 hingga
sendiri dan 7 lainnya membeli benih dari Rp.750.000. Bagi responden yang
penjual benih. Jumlah benih yang digunakan menggunakan benih yang dihasilkan sendiri,
bervariasi dari 1 karung hingga 3 karung dis- jumlah penggunaannya rata-rata sebanyak 1.6
esuaikan dengan luas lahan yang ditanami. karung dengan nilai konversi per satuan karung
Adapun berat 1 karung benih kacang tanah be- sebesar Rp.700.000 sehingga dalam rata-rata
214
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 2, Juli 2021: 206-219
jumlah keseluruhan sebesar Rp.1.200.000. Bagi diantaranya dibeli per karung dan per kilo gram.
responden yang membeli benih dari pihak lain, Pupuk SP 36 rata-rata jumlah penggunaannya
jumlah penggunaannya rata-rata sebanyak 1.4 oleh 9 responden adalah sebanyak 1.5 paket
karung dengan nilai konversi per satuan karung dengan rata-rata harga per paket sebesar
sebesar Rp.650.000 sehingga dalam rata-rata Rp.126.000 dan rata-rata secara keseluruhan
jumlah keseluruhan sebesar Rp.950.000. Selan- berjumlah Rp.197.000. Pupuk Phonska rata-rata
jutnya dapat dilihat biaya pupuk dari kesepuluh jumlah penggunaannya oleh 2 responden adalah
responden dalam Tabel 7. sebanyak 1 paket dengan rata-rata harga per
paket sebesar Rp.110.000 dan rata-rata secara
Tabel 7. Biaya Pupuk keseluruhan berjumlah Rp.110.000. Pupuk Urea
Harga rata-rata jumlah penggunaannya oleh 7 re-
Jenis Kuan- Jumlah sponden adalah sebanyak 1.3 paket dengan rata-
Resp Satuan Satuan
Pupuk titas (Rp)
(Rp) rata harga per paket sebesar Rp.91.400 dan rata-
1 Sp 36 Karung 1 120.000 120.000 rata secara keseluruhan berjumlah Rp.120.000.
Phonska Karung 1 110.000 110.000 Pupuk Cair rata-rata jumlah penggunaannya
2 Sp 36 Karung 1 125.000 125.000 oleh 1 responden adalah sebanyak 2 paket
Phonska Karung 1 110.000 110.000
dengan harga per paket sebesar Rp.150.000 dan
3 Sp 36 Karung 1 125.000 125.000
secara keseluruhan berjumlah Rp.300.000.
Urea Karung 1 95.000 95.000
Pupuk TSP rata-rata jumlah penggunaannya
4 Sp 36 Karung 3 125.000 375.000
Karung 2 85.000 190.000 oleh 1 responden adalah sebanyak 1 paket
Urea
5 Pupuk Pack 2 150.000 300.000 dengan harga per paket sebesar Rp.250.000 dan
Cair secara keseluruhan berjumlah Rp.250.000. Se-
6 Sp 36 Karung 2 125.000 250.000 lanjutnya dapat dilihat biaya obat dari kese-
Urea Karung 2 95.000 190.000 puluh responden dalam Tabel 8.
7 Sp 36 Karung 1 125.000 125.000
Urea Karung 1 95.000 95.000 Tabel 8. Biaya Pestisida dan Fungisida
8 Sp 36 Karung 2 137.500 275.000
Urea Karung 1 90.000 90.000 Harga
Kuantitas Jumlah
TSP Karung 2 125.000 250.000 Resp. Jenis Obat Satuan
(Paket) (Rp)
9 Karung 2 125.000 250.000 (Rp)
Sp 36
Karung 1 85.000 85.000 1 Pestisida 1 200,000 200,000
Urea
2 Fungisida 1 200.000 200.000
10 Sp 36 Karung 1 125.000 125.000
Pestisida 1 150.000 150.000
Urea Karung 1 95.000 195.000
3 Pestisida 1 200,000 200,000
Rata- Sp 36 Karung 1.5 126.000 197.000
4 Pestisida 1 300,000 300,000
rata Phonska Karung 1 110.000 110.000
5 Pestisida 2 250,000 500,000
Urea Karung 1.3 91.400 120.000
6 Pestisida 2 200,000 400,000
Pupuk Pack 2 150.000 300.000
7 Pestisida 1 200,000 200,000
cair 8 Pestisida ½ 150.000 75.000
TSP Karung 1 250.000 250.000
Fungisida ½ 150.000 75.000
Sumber: Hasil olahan data, 2021 9 Pestisida 1 200,000 200,000
10 Pestisida 1 200,000 200,000
Berdasarkan Tabel 7, diketahui bahwa Rata- Pestisida 1.15 210.000 247.500
jenis pupuk yang digunakan responden bervari- rata Fungisida 0.75 250.000 112.500
asi diantaranya: Pupuk Sp 36, Pupuk Phonska, Sumber: Hasil olahan data, 2021
Pupuk Urea, Pupuk Cair dan Pupuk TSP.
Kuantitas dan satuan pembelian juga beragam Berdasarkan Tabel 8, diketahui bahwa 8
responden hanya menggunakan obat jenis
215
Analisis Kemampuan Modal .......................... (Hetmi Rafika Mamoto, Eyverson Ruauw, dan Theodora M. Katiandagho)
.
pestisida dan 2 responden menggunakan obat jumlah biaya Pestisida yang dikeluarkan ber-
jenis pestisida dan fungisida. Harga pestisida jumlah Rp.247.500. Fungisida yang digunakan
yang dibeli beragam, mulai dari Rp.75.000 per 2 responden, rata-rata jumlah penggunaannya
½ Kg, Rp.200.000 per paket, dan Rp.300.000 adalah sebanyak 0.75 paket dengan harga satu-
per paket. Fungisida dibeli dengan harga an rata-rata sebesar Rp.150.000 per paket se-
Rp.75.000 per ½ Kg dan Rp.150.000 per paket. hingga rata-rata jumlah biaya Fungsida yang
Pestisida yang digunakan 10 responden, rata- dikeluarkan berjumlah Rp.112.500. Selanjutnya
rata jumlah penggunaannya adalah sebanyak dapat dilihat biaya tenaga kerja harian dari
1.15 paket dengan harga satuan rata-rata sebe- kesepuluh responden dalam Tabel 9.
sar Rp.210.000 per paket sehingga rata-rata
.
Tabel 9. Biaya Tenaga Kerja Harian
Jam kerja (jam) Jumlah Upah
Resp. Kegiatan Pekerja HOK Harian Jumlah
Pria Wanita (Rp) (Rp)
(orang)
1 Kegiatan A 96 8 13 14 640,000 2,160,000
2 Kegiatan A 128 16 18 12 800,000 2,500,000
3 Kegiatan AA 56 80 17 9 480,000 2,080,000
4 Kegiatan A 112 96 26 17 640,000 4,560,000
5 Kegiatan A 72 0 9 33 880,000 3,740,000
6 Kegiatan A 200 0 25 8 640,000 2,000,000
7 Kegiatan AA 168 80 31 6 480,000 2,480,000
8 Kegiatan AA 552 284 140 6 240,000 5,600,000
9 Kegiatan A 224 0 28 8 640,000 2,240,000
10 Kegiatan A 64 96 20 11 800,000 2,800,000
Rata-Rata 167.2 66 32.7 12.4 624,000 3,016,000
Keterangan: - Kegiatan A terdiri dari: Pengolahan tanah, pembuatan bedeng, pembuatan lubang
tanam, penanaman, pembumbunan, pemupukan, penyiangan, dan panen
- Kegiatan AA terdiri dari: Pembuatan bedeng, penanaman, pemupukan, penyiagaan,
dan panen
Sumber: Hasil olahan data, 2021
Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa operasional kerja antara 6 hingga 9 hari serta
responden yang melakukan kegiatan A upah harian berkirsar antara Rp.240.000 hingga
mempekerjakan antara 9 hingga 28 orang yang Rp.480.000 yang dijumlahkan menjadi kisaran
terdiri dari jam kerja pekerja laki-laki antara 64 Rp.2,080,000 hingga Rp.5,600,000. Selanjutnya
hingga 224 jam dan wanita antara 0 hingga 96 dapat dilihat biaya tenaga kerja borongan dari
jam dengan hari operasional kerja antara 8 kesepuluh responden dalam Tabel 10.
hingga 33 hari serta upah harian berkirsar anta-
ra Rp.640.000 hingga Rp.880.000 yang
dijumlahkan menjadi kisaran Rp.2,000,000
hingga Rp.4,560,000. responden yang
melakukan kegiatan AA mempekerjakan antara
17 hingga 140 orang yang terdiri dari jam kerja
pekerja laki- laki antara 56 hingga 552 jam dan
wanita antara 80 hingga 284 jam dengan hari
216
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 2, Juli 2021: 206-219
Tabel 10. Biaya Tenaga Kerja Borongan melakukan aktivitas pembajakan lahan
menggunakan alat berat traktor. Biaya yang
Jumlah
Resp. Uraian Keterangan dikeluarkan bervariasi, mulai dari Rp.300.000
(Rp)
hingga Rp.500.000 disesuaikan dengan luas la-
3 Bajak 300,000 Sewa Traktor
han dan kesepakatan responden dengan penye-
7 Bajak 400,000 Sewa Traktor
dia jasa sehingga didapatkan nilai rata-rata
8 Bajak 500,000 Sewa Traktor Rp.400.000.
Rata- Bajak 400,000 Sewa Traktor
Rata Kemampuan Modal Menghasilkan
Sumber: Hasil olahan data, 2021 Laba/Pendapatan
Berikut ini peneliti uraikan data terkait
Berdasarkan Tabel 10, diketahui bahwa laba yang diperoleh dari 10 responden seperti
hanya 3 responden yang mmenggunakan tenaga dapat dilihat pada Tabel 11.
kerja borongan. Ketiganya adalah untuk
Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa 9.115.000 dan rata-rata Rp. 5.237.600.
hasil panen dari 10 responden bervariasi, mulai Sehingga laba yang dihasilkan juga bervariasi,
dari 10 hingga 29 karung kacang tanah dengan mulai dari Rp. 2.200.333 hingga Rp.12.635.000
berat per karung sebesar 50 Kg. Harga jual ka- atau dirata-ratakan menjadi Rp. 4.917.400 per
cang tanah bervariasi, mulai dari Rp.500.000 sekali panen. Selanjutnya, berikut ini data yang
hingga Rp.750.000 dan rata-rata Rp. 606.000. menunjukan perhitungan Net Profit Margin
Pendapatan responden bervariasi, mulai dari (NPM) dan Return on Investment (ROI) dari
Rp. 6.000.000 hingga Rp. 21.750.000 dan rata- masing-masing responden dapat dilihat pada
rata Rp. 10.385.000. Total biaya responden juga Tabel 12.
bervariasi, antara Rp. 3.373.333 hingga Rp.
217
Analisis Kemampuan Modal .......................... (Hetmi Rafika Mamoto, Eyverson Ruauw, dan Theodora M. Katiandagho)
.
Berdasarkan Tabel 12, diketahui bahwa Rp. 5,495,867 untuk luasan rata-rata sebesar
rasio Net Profit Margin (NPM) dari kesepuluh 14.850 m2 atau 1,49 ha.
responden berkisar antara 33% hingga 57% dan 3. Secara umum, pemanfaatan penggunaan
rata-rata sebesar 43%. Artinya, kesepuluh re- modal para responden untuk menghasilkan
sponden mampu meraih laba sebesar 33% hing- keuntungan atau laba dapat dinyatakan baik
ga 57% dan rata-rata sebesar 43% dari total karena dilihat dari tingkat Net Profit Margin
penjualan atau pendapatan yang dihasilkan, se- (NPM) dan Return on Investment (ROI)
dangkan sisanya yaitu antara 43% hingga 67% yang bernilai positif berkisar antara 33%
dan rata-rata 47% digunakan untuk biaya tetap hingga 57% dan rata-rata sebesar 43%
atau fix cost dan biaya variabel atau variable untuk NPM serta 50% hingga 135% dan
cost. Selain itu, diketahui bahwa rasio Return rata-rata sebesar 81% untuk ROI.
on Investment (ROI) dari kesepuluh responden
berkisar antara 50% hingga 135% dan rata-rata Saran
sebesar 88%. Artinya, setiap Rp. 1 biaya atau Saran yang dapat peneliti berikan bagi
investasi yang dikeluarkan kesepuluh responden para petani kacang tanah di Desa Tombasian
mampu menghasilkan antara 50% hingga 135% Atas Kabupaten Minahasa untuk tetap
dan rata-rata sebesar 88% keuntungan atau laba. melanjutkan bahkan mengembangkan
uasahatani kacang tanah. Sebagai informasi
bagi perbankan, modal yang dibutuhkan pada
KESIMPULAN DAN SARAN usahatani kacang tanah di Desa Tombasian Atas
Kabupaten Minahasa adalah sebesar Rp.
1. Sumber modal dari para petani kacang tanah 5,495,867 untuk luasan rata-rata sebesar 14.850
di Desa Tombasian Atas berasal dari modal m2 atau Rp. 3,700,920 per ha.
sendiri sebanyak 60% responden dan
pinjaman melalui Kredit Usaha Rakyat
(KUR) sebanyak 40% responden. DAFTAR PUSTAKA
2. Besar modal yang digunakan para petani
kacang tanah dalam satu rata-rata sebesar Daniel, M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian.
Jakarta: Bumi Aksara.
218
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 2, Juli 2021: 206-219
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif,
Yogyakarta: CAPS (Center for. Aca- Kualitatif, dan R&D. Bandung :
demic Publishing Service). Alfabeta. Suratiyah. 2006. Ilmu Usa-
hatani. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Wowiling, J. R., Koleangan, R. A., dan Ro-
Munawir, S. (2007). Analisa Laporan tinsulu, D. C. 2019. Analisis Pendapatan
Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Usahatani Kacang Tanah Di Desa Ka-
nonang Raya Kecamatan Kawangkoan.
Rahim, A,. dan Hastuti, R. R. D. 2007.
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi,
Ekonomika Pertanian, Pengantar Teori
Vol.19, No.2.
dan Kasus.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jb
Jakarta: Penebar Swadaya. ie/article/view/24858/24564. Diakses
pada 11 November 2020.
219