Activity 5 Ini

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Name: KELOMPOK 7B

Exercise 2: Skeletal Muscle Physiology: Activity 5: Fatigue in Isolated Skeletal Muscle Lab Report

Pre-lab Quiz Results


You scored 100% by answering 4 out of 4 questions correctly.

1. When skeletal muscle twitches fuse so that the peaks and valleys of each twitch become indistinguishable from each
other, the muscle is in a state known as
You correctly answered: d. complete (fused) tetanus.

2. When the stimulus frequency reaches a value beyond which no further increase of skeletal muscle force can occur, the
muscle has reached its
You correctly answered: c. maximal tetanic tension.

3. A decline in a muscle's ability to maintain a constant level of force, or tension, after prolonged, repetitive stimulation is
called
You correctly answered: c. fatigue.

4. Which of the following is not thought to be a contributing factor to the development of fatigue?
You correctly answered: a. buildup of Ca2+ in the muscle fibers

11/02/22 page 1
Experiment Results
Predict Question:
Predict Question: If the stimulator is briefly turned off for defined periods of time, what will happen to the length of time that
the muscle is able to sustain maximal developed tension when the stimulator is turned on again?
Your answer : b. The length of the rest period will proportionately increase the length of time for sustained muscle tension.

Stop & Think Questions:


Why does the stimulated muscle force begin to decrease over time despite the maintained stimuli? (Note that a decrease in
maximal force indicates muscle fatigue is developing.)
You correctly answered: d. More than one of these answers could be correct.

Why did the length of the intervening rest period affect the length of time the skeletal muscle can maintain maximum tension
once the stimulator is turned on again?
You correctly answered: c. Intracellular concentrations of ADP and Pi declined during the rest period.

Experiment Data:

Voltage Stimuli/sec Rest Period (sec) Active Force (g) Sustained Maximal Force
(sec)
8.5 120 0 5.86 10
8.5 120 0 5.86 10
8.5 120 8 5.86 0.20
8.5 120 21 5.86 5.40

11/02/22 page 2
11/02/22 page 3
Post-lab Quiz Results
You scored 100% by answering 5 out of 5 questions correctly.

1. During cross bridge cycling in skeletal muscle, force is created by the


You correctly answered: c. power stroke of the myosin heads.

2. The term tetanus refers to


You correctly answered: b. sustained muscle tension due to repetitive stimuli.

3. A decline in a muscle's ability to maintain a constant level of force, or tension, after prolonged, repetitive stimulation is
called
You correctly answered: c. fatigue.

4. During fatigue
You correctly answered: c. the number of active cross bridges begins to decline although the rate of stimulus delivery
(frequency) remains constant.

5. If an intervening rest period is imposed on active skeletal muscle


You correctly answered: c. the development of fatigue will be delayed.

11/02/22 page 4
Review Sheet Results
1. When a skeletal muscle fatigues, what happens to the contractile force over time?
Your answer:
Kelelahan otot terjadi jika otot yang beraktivitas tidak lagi dapat berespons terhadap rangsangan dengan derajat kontraksi
yang sama. Dengan munculnya kelelahan, akhirnya tegangan di otot seiring berkurang. Aktivitas kontraktil suatu otot
rangka tidak dapat dipertahankan pada tingkat tertentu secara terus-menerus, karena pada akhirnya otot akan mengalami
kelelahan. Sehingga kelelahan (Fatigue) otot skeletal terjadi pada saat otot tidak mampu menghasilkan atau
mempertahankan energi yang dikeluarkan dalam waktu yang lebih lama. Pada kondisi Fatigue, otot skeletal tidak mampu
lagi untuk melakukan kontraksi, sehingga energi yang dihasilkan oleh otot akan mengalami penurunan.

Sumber:
Sherwood, L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC. 2014.p.295

2. What are some proposed causes of skeletal muscle fatigue?


Your answer:
Faktor-faktor yang diduga berperan menyebabkan kelelahan otot adalah:
1. Meningkatnya fosfat inorganik lokal dari penguraian ATP dianggap merupakan penyebab utama kelelahan otot.
Peningkatan kadar Pi menurunkan kekuatan kontraksi dengan memengaruhi kayuhan kuat kepala miosin. Selain itu,
peningkatan Pi tampaknya menurunkan sensitivitas protein-protein regulatorik terhadap Ca2+ dan terhadap penurunan
jumlah Ca2+ yang dilepaskan dari kantong lateral.
2. Penurunan pH yang disebabkan oleh penumpukkan asam laktat hasil glikolisis karena terkurasnya cadangan energi
glikogen juga dapat menyebabkan kelelahan otot pada otot yang telah lelah.

Sumber:
Sherwood, L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC. 2014.p.295

3. Turning the stimulator off allows a small measure of muscle recovery. Thus, the muscle will produce more force for a
longer time period if the stimulator is briefly turned off than if the stimuli were allowed to continue without interruption.
Explain why this might occur. How well did the results compare with your prediction?
Your answer:
Pada fase recovery, terjadi pengeliminasian dan pendauran ulang dari asam laktat yang menumpuk sebagai hasil sisa
glikolisis selama kontraksi otot berlangsung, pengumpulan kembali oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh, hingga ke batas
yang normal. Apabila dalam kondisi dengan cukup oksigen, asam laktat dapat diubah menjadi piruvat yang dibutuhkan
untuk menghasilkan ATP. Asam laktat juga dielminasi melalui proses ekskresi. Selain itu, penyimpanan ATP yang
dibutuhkan oleh otot juga terjadi, sehingga meningkatkan pemasukan oksigen yang dibutuhkan dalam proses tersebut.
Kedua proses inilah yang dapat mengurangi faktor penyebab kondisi fatigue pada otot yang menghambat aktivasi otot.

Sumber:
Sherwood L. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem Ed 8. Jakarta: EGC. 2014.

4. List a few ways that humans could delay the onset of fatigue when they are vigorously using their skeletal muscles.
Your answer:
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan menghambat terjadinya kelelahan otot ketika melibatkan otot dalam aktivitas
yang tinggi adalah dengan melakukan peregangan di sela aktivitas, sehingga otot memiliki waktu untuk fase recovery. Hal
ini akan mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelelahan pada otot. Apabila penggunaan otot dalam
aktivitas tinggi dilakukan dalam jangka panjang ataupun rutinitas, hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan
atau suplemen yang kaya akan antioksidan.

Sumber:
Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy and Physiology, Global Edition. 11th ed. New York: Pearson
Education; 2018.
11/02/22 page 5

You might also like