Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dengan Metode Bercerita Melalui Media Boneka Jari Yosi Nopriani Sri Saparahayuningsih Yulidesni
Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dengan Metode Bercerita Melalui Media Boneka Jari Yosi Nopriani Sri Saparahayuningsih Yulidesni
Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dengan Metode Bercerita Melalui Media Boneka Jari Yosi Nopriani Sri Saparahayuningsih Yulidesni
Yosi Nopriani
Sri Saparahayuningsih
[email protected]
Yulidesni
[email protected]
Abstract
The problem of this research was whether storytelling method through finger puppets media
can improve students’ listening skill. The aim of this classroom action research was to improve
listening skill of early childhood students by using storytelling method with finger puppets
media. The subject of this research was group B3 students with the total of 15 people consisted
of 8 female students and 7 male students. The type of the research used in this study was
classroom action research consisted of 2 cycles with 3 meetings for each cycle. This research
used observation as the data collection technique. The technique of analyzing the data was
done by using mean score, indicator of success for learning mastery, and t-test. The research
result showed that storytelling method by using finger puppets can improve the students’
listening skill, it was gotten the mean score of students’ listening skill was 4.37 or in a good
criteria, with learning mastery of 86% and it was significantly proven from t-test calculation
between the cycles which was 5.66 ≥ ttable, both for significance level of 5% = 2.16 and 1% = 2.98.
The suggestion for teachers is that storytelling method by using the media of finger puppets,
stick puppets, string puppets, hand puppets, and sticky puppets was an alternative that can be
used to improve students’ listening skill.
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan anak usia dini bukan
menurut Undang-undang No. 20 Tahun sekedar mempersiapkan anak untuk masuk
2003 Tentang Sisdiknas Bab 1 Pasal 1 butir sekolah dasar. Fungsi PAUD yaitu
14, merupakan suatu upaya pembinaan membantu mengembangkan semua potensi
yang ditujukan kepada anak sejak lahir anak (fisik, bahasa, intelektual/kognitif,
sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan emosi, social, moral dan agama) dan
melalui pemberian rangsangan pendidikan meletakkan dasar-dasar kearah
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan sikap, pengetahuan,
perkembangan jasmani dan rohani agar keterampilan dan daya cipta untuk
anak memiliki kesiapan dalam memasuki menyesuaikan diri dengan lingkungannya
pendidikan lebih lanjut.
121
Yosi Nopriani, Sri Saparahayuningsih dan Yulidesni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2016, Vol 1 (2), 121-128
peraga berupa media boneka jari tema belajar adalah 40% sebanyak 6 orang anak.
binatang sub tema binatang peliharaan Karena ketuntasan belajar anak belum
media dibentuk bermacam-macam memenuhi kriteria ketuntasan maka akan
binatang sesuai cerita yang akan diperbaiki pada siklus kedua.
diceritakan. Pada siklus kedua rata-rata
Adapun contoh gambar boneka jari keterampilan menyimak dengan metode
yang akan digunakan peneliti dapat dilihat bercerita melalui boneka jari pada siklus
pada Gambar 1 dan Gambar 2 kedua pertemuan pertama sampai
pertemuan ketiga juga mengalami
peningkatan. Adapun rata-rata
. keterampilan menyimak anak pada
pertemuan pertama yaitu 3, 94 dengan
kriteria baik diperoleh ketuntasan belajar
anak 60%, pertemuan kedua rata-rata
Gambar 1. Boneka Jari Paket 1 keterampilan menyimak 4, 16 dengan
kriteria baik diperoleh ketuntasan belajar
73,33% , pada pertemuan ketiga meningkat
dengan rata-rata 4, 37 dengan kriteria baik
diperoleh ketuntasan belajar anak 86,66% .
Akan tetapi pada siklus kedua ada
dua orang anak pada pembelajaran
keterampilan menyimak anak menurun
yaitu “ Kr, Nj” karena pada pertemuan
Gambar 2. Boneka Jari Paket 2
ketiga “Kr” sakit, sedangkan “ Nj” saat
pembelajaran berlangsung ia mengikuti
Hasil rata-rata keterampilan lomba mewarnai setelah itu baru
menyimak dengan metode bercerita melanjutkan pembelajaran
melalui boneka jari pertemuan pertama KESIMPULAN
sampai pertemuan ketiga mengalami
Berdasarkan hasil penelitian dan
peningkatan keterampilan menyimak anak
pembahasan yang telah diuraikan pada bab
pada pertemuan pertama yaitu 2, 87
sebelumya, maka dapat disimpulkan bahwa
dengan kriteria cukup diperoleh ketuntasan
keterampilan menyimak pada anak
belajar 20%, pertemuan kedua yaitu 3,
kelompok B3 Taman Kanak-kanak Kemala
33 dengan kriteria cukup diperoleh
Bhayangkari 26 Kota Bengkulu dapat
ketuntantasan belajar 33, 33%, pada
ditingkatkan dengan menggunakan metode
pertemuan ketiga meningkat dengan rata-
bercerita melalui boneka jari. Hal ini terlihat
rata 3, 71 dengan kriteria baik diperoleh
pada siklus I nilai rata-rata keterampilan
ketuntasan belajar 40%. Pada setiap
menyimak anak 3, 71 atau dalam kriteria
pertemuan mengalami peningkatan tetapi
cukup dengan persentase ketuntasan
belum mencapai rata-rata 4-5. keterampilan
belajar 40%, kemudian pada siklus kedua
menyimak pada siklus satu sudah
nilai rata-rata keterampilan menyimak
menunjukkan kriteria baik dengan nilai rata-
meningkat menjadi 4, 37 atau dalam kriteria
rata 3, 71. Jika dilahat dari ketuntasan
126
Yosi Nopriani, Sri Saparahayuningsih dan Yulidesni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2016, Vol 1 (2), 121-128
baik dengan persentase ketuntasan belajar Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas
86,66% dan adanya peningkatan secara dan Penelitian Tindakan Sekolah.
signifikan terbukti dari hasil perhitungan t- Yogyakarta: Gava Media.
test antar siklus yaitu 5,66 , baik Dhieni, Nurbiana, dkk. 2011. Metode
pada taraf signifikansi 5% = 2, 16 maupun Pengembangan Bahasa. Jakarta:
1% = 2, 98.. Universitas Terbuka.
DAFTAR PUSTAKA , , . 2007. Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta:
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Universitas Terbuka.
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dongeng anak nusantara. Di unduh dari
Anonim. 2010. https://www.facebook.com/DONGE
http://kleang.blogspot.com/2012/02/ NG/ posts/525708050842124. Pada
pengertian-definisi-dan-fungsi. html tanggal 1 februari 2015 jam 18.12
diakses: 13 februari 2015 jam 20.35 WIB.
WIB.
Fadlillah, Muhammad. 2012. Desain
Anonim. 2014. Pembelajaran PAUD. Jogjakarta:
http://planetxperia.blogspot.com/201 AR-Ruzz Media.
4/04/pengertian-menyimak-jenis-
jenis- menyimak.html diakses: 13 Kamidjan. 2001. Diunduh dari
februari 2015 jam 20.16 WIB. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JU
R.PENDBHS.
Anonim. DANSASTRA_INDONESIA/19660
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/12 6291991031DENNY_ISKANDAR/
/jhptump-a-atikoh-578-2-babii.pdf MATERI_MENYIMAK_SMP.pdf.
diakses: 13 februari 2015 jam 20.36 Pada tanggal 19 Juni 2015 jam 11.31
WIB. WIB.
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kurniawati, Nia dkk. 2007. Fabled Wisdom.
Kelas. Bandung: Yrama Widya. Bandung: PT Syamsi Cipta Media.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Latif, Mukhtar, dkk. 2013. Orientasi Baru
Tindakan Kelas. Jakarta: Sinar Pendidikan Anak Usia Dini.
Grafika. Offset Jakarta:Kencana Prenada Media
, , dkk. 2011. Penelitian Group
Tindakan Kelas. Jakarta: Sniar Mariam, Siti. 2012. Jurnal Peningkatan
Grafika Offset. Moral Anak Usia Dini Melalui
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Boneka Jari di Taman Kanak-kanak
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Negeri 1 koto Tuo Kabupaten
Sijunjung. Padag: Universitas Negeri
Bachri, Bachtiar S. 2005. Pengembangan
Padang.
Kegiatan Bercerita di Taman Kanak-
kanak Teknik dan Prosedurnya. Maria.2012.http://eprints.uny.ac.id/9331/3/b
Jakarta: DEPDIKNAS. ab%20208208241006.pdf diakses:
pada tanggal 18 Maret 2015 pukul
17.15 WIB.
127
Yosi Nopriani, Sri Saparahayuningsih dan Yulidesni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2016, Vol 1 (2), 121-128
128
Yosi Nopriani, Sri Saparahayuningsih dan Yulidesni