1756-Article Text-4560-1-10-20230805

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI BERMAIN EKSPLORASI DALAM MENGEMBANGKAN


KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TAMAN KANAK-KANAK
ISLAM AL-HIDAYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1
Sri Sumyati 2 Budi Waluyo,3 Ade Wawan
1,2,3,
Universitas Islam An Nur Lampung

_________
Keywords: Abstract This research is a Classroom Action Research (PTK).
Play Exploration, Develop Creativity
________________________ This research was conducted using two cycles and in each cycle
*Correspondence Address: three meetings were held. The subjects of this study were 20
[email protected]
children of group B of Persada Kindergarten, consisting of 9
boys and 11 girls. The method of data collection is carried out
through observation and documentation. Data analysis
techniques are carried out in a qualitative descriptive manner.
Social emotional improvement is said to be successful if 15 out
of 20 children fall into the criteria of developing very well.
This research uses a type of qualitative descriptive research,
which aims to objectively describe the situation at the place of
research using a series of words or sentences, with the subject
of research 1 teacher and 15 children in Al-Hidayah Islamic
Kindergarten Bandar Lampung. The data collection tools that
the authors use are observation, interviews and documentation.
Based on the research, the author can conclude that teachers
have applied the steps in children's exploration activities in
accordance with the theory they understand, and from the steps
of exploration play activities with used newspaper media in
developing the creativity of children aged 5-6 years at Tunas
Harpan Merbau Kindergarten, Mataram, South Lampung, it is
said that some of these steps are not used when conducting pre-
research, but after the author conducts The study successfully
used the steps of exploration play with old newspaper media in
developing creativity even though sometimes there is one step
that is not used. However, the researchers got a good ending
even though the results were that 60% of children developed as
expected. And the steps above are in accordance with the
indicators of achievement of creativity development of children
aged 5-6 years put forward by Luluk Asmawati in PAUD
learning planning.
TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDAHULUAN mengembangkan berbagai potensi anak


Pendidikan adalah hal yang sejak dini sebagai persiapan untuk hidup
terpenting dalam kehidupan seseorang. dan dapat menyesuaikan diri dengan
Melalui pendidikan, seseorang dipandang lingkungannya.(Andrean 2020)
terhormat, memiliki karir yang baik serta Masa kanak-kanak merupakan fase
dapat bertingkah sesuai dengan norma- yang fundamental dalam mempengaruhi
norma yang berlaku Dalam Undang- perkembangan individu. Para ahli
Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 mengungkapkan bahwa masa kanak-kanak
peraturan pemerintah tentang pendidikan merupakan masa belajar aktif, anak
Anak Usia Dini pasal 1 ayat 14, dinyatakan melakukan penjelajahan terhadap objek di
bahwa : Pendidikan Anak Usia Dini yang lingkungannya untuk memperoleh
selanjutnya disebut PAUD adalah suatu pengalaman dan mengkonstruksi
upaya pembinaan yang ditunjukan kepada pengetahuannya. Masa kanak-kanak
anak sejak lahir sampai berusia enam merupakan masa pertumbuhan dan
tahun yang dilakukan melalui pemberian perkembangan otak, dimana akan
rangsangan pendidikan untuk membantu menentukan kepribadian anak selanjutnya.
pertumbuhan dan perkembangan jasmani (Ainul 2019).
dan rohani agar anak memiliki kesiapan Pengalaman yang diterima anak
dalam memasuki pendidikan lebih melalui pendidikan dilingkungan keluarga,
lanjut(Ahyani, Abduloh, and Tobroni masyarakat, dan di lingkungan PAUD
2021) merupakan proses yag sangat penting
Pendidikan Anak Usia Dini dapat untuk serta menentukan kondisi
diselenggarakan melalui jalur pendidikan perkembangan, dan keberhasilan dimasa
formal, non formal, informal. Pendidikan yang akan datang, pertumbuhan
anak usia dini pada jalur pendidikan pengetahuan, keterampilan, kreativitas,
formal berbentuk Taman Kanak – kanak bakat, minat, sikap, dan karakter anak
(TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk sangat bergantung pada lingkungannya
lain yang sederajat. Pendidikan anak usia serta yang dilihat di alam ini, diperoleh,
dini pada jalur pendidikan nonformal dan diajarkan oleh orang lain kepadanya.
berbentuk Kelompok Bermain (KB), Sejalan dengan pendapat para ahli
Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk memaparkan bahwa Pendidikan Anak
lain yang sederajat. Pendidikan anak usia Usia Dini adalah upaya pendidikan yang
dini pada jalur pendidikan informal memberikan pengasuhan, perawatan, dan
berbentuk pendidikan keluarga atau pelayanan kepada anak usia lahir sampai
pendidikan yang diselenggarakan oleh enam tahun. Sebenarnya pendidikan pada
lingkungan.(Warisno 2020) AUD merupakan tingkat pendidikan yang
Pengembangan anak usia dini adalah sangat fundamental, awal, krusial, dan
upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan menentukan untuk perkembangan anak
pemerintah untuk membantu anak usia dini selanjutnya. Jika orang tua/guru tepat dan
dalam mengembangkan potensinya secara benar dalam memberikan stimulus
holistik baik aspek pendidikan, gizi, pendidikan, maka anak akan tumbuh
kesehatan maupun psikososialnya. Secara berkembang secara normal, dan
umum pelayanan PAUD adalah sebaliknya. Oleh karena itu, masa ini
sering disebut sebagai “masa emas (golden satu nya metode pembelajaran yang
age)” sekaligus “masa kritis” dalam membuat anak tertarik untuk belajar yaitu
pemberian pendidikan pada anak. Hal metode proyek. Sesuai dengan teori
tersebut sejalan dengan pemikiran William H. Kilpatrick tentang
muslim Al-Gazali mengungkapkan pembelajaran metode proyek merupakan
bahwa anak meru pakan anugrah Allah salah satu model pembelajaran yang
kepada manusia, lebih lanjut Al-Gazali dinamis serta bersifat flaksibel yang sangat
mengemukakan bahwa diri anak siap membantu anak usia dini dalam
untuk dijadikan apa saja (potensi) memahami berbagai pengetahuan secara
tergantung keinginan pembentukannya. logis, konkret dan aktif.
(Ruli 2020). Jadi metode proyek akan
Berdasarkan beberapa pengertian di memudahkan pendidik dalam
atas maka dapat disimpulkan bahwa mengembangkan kognitif pada peserta
kemampuan sosial adalah cara seseorang didiknya yang dapat menambah
untuk dapat bergaul dengan pengetahuan tentang bentuk-bentuk
lingkungannya dilakukan dengan menjalin geometri dengan melalui pembelajaran
komunikasi dan bentuk perilaku. yang menekankan pada pengalaman anak
Kemampuan sosial yang dimiliki oleh di kehidupan sehari-hari secara bertahap
seorang anak membantu dirinya untuk sesuai dengan tahapan metode proyek.
memudahkan dalam penyesuaian diri Pada saat memasuki kelas setelah
dengan lingkungan masyarakat dan istirahat ada anak yang tidak masuk ke
mentaati norma-norma yang berlaku di kelasnya sendiri, dirinya masuk ke kelas
tempat tersebut. Anak yang memiliki yang lain karena teman-teman yang dulu
kemampuan sosial yang baik akan mampu sering diajak bermain berada di kelas
menghargai orang lain, tidak bersifat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
individual, dan mudah berteman dengan kemampuan sosial anak untuk beradaptasi
orang lain. Berdasarkan teori psikososial masih rendah karena dirinya belum bisa
Erik Erikson yang menyebutkan bahwa menjalin persahabatan dengan teman
masa pra sekolah merupakan masa anak barunya dan masih terikat dengan sahabat
mulai memasuki dunia sosial yang luas, lamanya.
mereka dihadapkan dengan tantangan baru Dari uraian diatas maka peneliti
yang menuntut mereka untuk dapat menyimpulkan bahwa di TK Islam al
mengembangkan perilaku yang aktif dan - hidayah bandar lampung sangat
bertujuan.(Astuti and Aziz 2019) memperhatikan saat kegiatan bermain
Dari penjelasan di atas dapat eksplorasi dalam mengembangkan
dipahami bahwa kemampuan kognitif kreativitas dan hal ini dapat dilihat dari
sangat berperan penting dalam kehidupan upaya guru saat melakukan kegiatan
seseorang, karena kognitif berkaitan bermain eksplorasi, serta memberikan
dengan kemampuan daya fikir anak pengetahuan luas untuk beresksplorasi
terkhusus usia 5-6 tahun untuk belajar dengan imajinasinya.
memecahkan masalah dalam mengenal Berdasarkan hasil analisis dokumen
bentuk-bentuk geometri yang memang diketahui bahwa dari 15 anak yang diamati
anak belum memahami secara keseluruhan dan dari indikator yang dicapai
Metode pembelajaran sangat menunjukan bahwa kegiatan bermain
berperan penting dalam proses eksplorasi dalam mengembangkan
pembelajaran, karena metode kreativitas anak yang dimiliki anak-anak
pembelajaran akan berpengaruh dalam sudah berkembang sesuai dengan harapan.
minat belajar anak yang kemudian Dengan demikian penulis merasa tertarik
membuat anak semangat belajar. Salah untuk mengetahui lebih jauh proses

TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


pembelajaran, kegiatan bermain eksplorasi Aktivitas bereksplorasi adalah
yang dilakukan oleh guru-guru di TA al kegiatan menjelajah lingkungan alam di
hidayah dalam mengembangkan sekitar sehingga anak mampu mengamati
kreativitas anak. Perhatian akan atau memperhatikan benda benda, mampu
difokuskan pada kegiatan bermain membangun pengetahuannya melalui
eksplorasi dalam mengembangkan pertanyaan pertanyaan, menemukan
kreativitas anak. informasi, mengumpulkan informasi lalu
Oleh karena itu peneliti ingin mengkomunikasikan atau menyimpulkan
melatih kembali kreativitas anak dengan informasi yang didapat melalui
kegiatan eksplorasi. Dengan bermain pengalamannya.
eksplorasi anak akan menyukai kegiatan Rachmawati & Kurniati
tersebut karena dunia anak adalah bermain berpendapat bahwa “Eksplorasi
sambil belajar dan belajar adalah tempat merupakan kegiatan penjelajahan yang
bermain anak. Dengan demikian peneliti dilakukan anak terhadap sesuatu dan
tertarik untuk melakukan penelitian memberikan kesempatan anak untuk
kualitatif deskriptif ini dengan judul melihat, memahami merasakan, dan pada
“Implementasi Bermain Eksplorasi dalam akhirnya anak membuat sesuatu yang
Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 5- menarik perhatiannya”. Pasalnya melalui
6 Tahun di TK Islam al - hidayah bandar kegiatan ini anak akan mengenal banyak
lampung. hal dan pengalaman baru yang tidak akan
pernah anak dapatkan di dalam rumah.
Selain itu kegiatan ini juga akan sekaligus
KERANGKA TEORITIK
melatih kreativitasnya(Ananda and
Pengertian bermain eksplorasi
Fadhilaturrahmi 2018)
Ide kreatif sering sekali muncul
Beberapa ahli yang berada dalam
dari eksplorasi atau penjelajahan individu
bidang pendidikan mendefinisikan
terhadap sesuatu. Eksplorasi dapat
intelektual atau kognitif dengan berbagai
memberikan kesempatan bagi anak yang
pendapat. Seperti yang dikemukakan oleh
melihat, memahami merasakan, dan pada
Ahmad Susanto “Kognitif adalah suatu
akhinya membuat sesuatu yang menarik
proses berfikir, yaitu: kemampuan
perhatian mereka. Kegiatan seperti ini
individu
dilakukan dengan cara mengamati dunia
sekitar sesuai dengan kenyataan yang ada
Bentuk-bentuk Pembelajaran
secara langsung. Pengamatan tersebut bisa
Eksplorasi
berupa lingkungan, diantaranya berupa
Kegiatan eksplorasi
lingkungan hutan, bukit, pasir, laut, kolam,
memungkinkan anak untuk
dan lingkungan alam lainnya.
mengembangkan penyelidikan langsung
Bermain eksplorasi adalah
melalui langkah-langkah spontan, belajar
penjelajahan lapangan dengan tujuan
membuat keputusan tentang apa yang
memperoleh pengetahuan lebih banyak,
dilakukan, bagaimana cara melakukannya
terutama sumber alam yang terdapat di
dan kapan melakukannya. Kegiatan
tempat itu. Eksplorasi dapat pula dikatakan
bereksplorasi ini dilakukan dengan cara
sebagai kegiatan untuk memperoleh
melakukan penjelajahan di lingkungan
pengalaman baru dan situasi yang baru.
sekitar yang bertujuan untuk memberikan
Eksplorasi dapat memberikan kesempatan
pengalaman baru pada diri anak.
bagi anak untuk melihat, memahami,
Rachmawati dan Kurniati
merasakan, dan pada akhirnya membuat
mengemukakan “Beberapa bentuk
sesuatu yang menarik perhatian mereka.
pembelajaran eksplorasi antara lain: a)
belajar pada alam sekitar, b) mediated

TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


learning eksperience dan c) outbond e. Memperoleh pengetahuan tentang
training”. Belajar pada alam adalah bentuk bagaimana memahami lingkungan yang
pembelajaran eksplorasi yang ada di sekitar serta bagaimana
memungkinkan anak dapat mengenal memanfaatkannya.
berbagai makhluk, warna, bentuk, bau, Aktivitas bereksplorasi merupakan salah
rasa, bunyi dan ukuran melalui alam. Anak satu aktivitas anak untuk memperoleh
dapat juga meniru dan membuat duplikasi ataupun mempelajari hal-hal yang baru,
alam sesuai imajinasi dan kemampuannya. yang dapat membentuk pengalaman
Alam akan melatih imajinasi anak, dan sehingga berpengaruh pada
kemampuan berpikir mereka. Mediated pengembangan aspek lainnya. Senada
learning eksperience, adalah proses dengan Suratno menyatakan manfaat yang
pembelajaran yang memanfaatkan dapat di petik anak melalui kegiatan
lingkungan sekitar sebagai media eksplorasi adalah:
pembelajaran. Guru dapat mengamati dan a.Menambah pengetahuan dan
memilih benda apa saja yang ada di sekitar pengalaman anak.
anak, untuk selanjutnya benda tersebut b. Merangsang kreativitas anak.
dieksplorasi secara mendalam sehingga c. Merangsang kegiatan positif bagi anak
didapatkan pengetahuan baru. misalnya inisiatif untuk bertindak,
Berdasarkan uraian di atas, penulis sportifitas, percaya diri dan bersikap
dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran positif.
eksplorasi memiliki beberapa bentuk d.Memberikan kesempatan pada anak
pembelajaran. Bentuk- bentuk untuk bersosialisasi baik dengan teman
pembelajaran tersebut harus dipahami agar maupun guru
kemampuan eksplorasi dapat berkembang
secara optimal Hakikat Kreativitas
Pengertian Kreativitas
Manfaat Eksplorasi Menurut pendapat James
Manfaat kegiatan eksplorasi bagi J.Gallagher menjelaskan bahwa,
anak dapat mengembangkan kemampuan “creativity is a mental process by which an
yang telah dimiliki oleh anak. individual creates new ideas orproducts, or
Sebagaimana yang telah dikemukakan recombines existing ideas and product, in
bahwa kegiatan eksplorasi adalah fashion that is novel him or her”
penjelajahan sesuatu yang ada di sekitar (kreativitas merupakan suatu proses
anak. Rachmawati dan Kurniati mental yang dilakukan individu berupa
menjelaskan bahwa kegiatan eksplorasi gagasan ataupun produk baru, atau
akan memberikan kesempatan pada anak mengombinasikan antara keduanya yang
untuk memahami dan memanfaatkan pada akhirnya akan melekat pada dirinya).
jelajahnya berupa: Kreativitas juga sering disebut
a. Wawasan informasi yang lebih luas dan dengan daya cipta. Menurut Freeman dan
lebih nyata, Munandar, kreativitas sama halnya dengan
b. Menumbuhkan rasa keingintahuan anak aspek psikologi lainnya hendaknya sudah
tentang sesuatu telah ataupun baru berkembang sedini mungkin semenjak
diketahuinya, anak dilahirkan. Menurut Kamus Besar
c. Memperjelas konsep dan keterampilan Bahasa Indonesia (Depdikbud) kreativitas
yang telah dimilikinya, yaitu kemampuan untuk menciptakan atau
d. Memperoleh pemahaman penuh tentang berkreasi. Pendapat selanjutnya
kehidupan manusia dengan berbagai dikemukakan oleh Clark Moustakis dalam
situasi dan kondisi nyata, Utami Munandar yang menyatakan bahwa
kreativitas adalah pengalaman

TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


mengekspresikan dan mengaktualisasikan bagi perkembangan kreativitas yang hanya
identitas individu dalam bentuk terpadu mungkin dilakukan jika penulis
dalam hubungan diri sendiri, dengan alam memahami terlebih dulu sifat-sifat
dan orang lain.(Astuti and Aziz 2019) kemampuan kreativitas dan lingkungan
Suranto mengemukakan bahwa yang turut
kreativitas adalah suatu aktivitas yang mempengaruhinya.(KHARISMA 2021)
imajinatif yang memanifestasikan Supria dimengatakan bahwa ciri-
(perwujudan) kecerdikan diri pikiran yang ciri kreativitas dapat dikelompokan dalam
berdaya guna menghasilkan suatu produk dua kategori, kognitif dan nonkognitif. Ciri
atau menyelesaikan suatu persoalan kognitif diantaranya orisinilitas,
dengan cara tersendiri. fleksibilitas, kelancaran dan eleborasi.
Dari beberapa pendapat diatas Sedangkan ciri nonkognitif diantaranya
Suratno dapat menyimpulkan bahwa motivasi sikap dan kepribadian kreatif.
kreativitas : Kedua ciri ini sama pentingnya,
a.Kreativitas merupakan aktifitas kecerdasan yang tidak ditunjang dengan
imajinatif yang mampu menghasilkan kepribadian kreatif tidak akan
suatu yang optimal. menghasilkan apa pun.
b.Kreativitas merupakan proses Kreativitas hanya dilahirkan dari
perwujudan (manifestasi) dari kecerdikan orang cerdas yang memiliki kondisi
dalam pencarian suatu yang bernilai. psikologi yang sehat. Kreativitas tidak
c.Kreativitas merupakan hasil dari pikiran hanya perbuatan otak saja namun variabel
yang berdaya. emosi dan kesehatan mental sangat
d.Kreativitas merupakan aktivitas yang berpengaruh terhadap lahirnya sebuah
bertujuan menghasilkan suatu (produk karya kreatif. Kecerdasan tanpa mental
yang baru) .(Warisno 2020) yang sehat sulit sekali dapat menghasilakn
Dalam referensi lain juga karya kreatif. Dengan demikian dapat
dijelaskan oleh Utami Munandar bahwa dikatakan bahwa kecerdasan tanpa mental
kreativitas adalah kemampuan untuk yang sehat sulit sekali menghasilkan karya
membuat kombinasi baru berdasarkan kreatif.
data, informasi atau unsur-unsur yang ada.
Sementara itu dalam reverensi lainnya METODE
lebih lanjut munandar menjelaskan bahwa Metodologi merupakan “suatu
kreativitas merupakan perubahan variabel penyeledik yang sistematis dan formulasi
yang majemuk meliputi faktor sikap, metode-metode yang akan digunakan
motivasi dan temperamen disamping dalam penelitian. Penelitian merupakan
kemampuan kognitif. suatu tindakan yang di lakukan secara
Selain itu Rogers juga menekankan sistematis dan teliti dengan tujuan untuk
bahwa sumber dari kreativitas adalah mendapatkan pengetahuan baru atau
kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mendapat susunan atau tafsiran baru dari
mewujudkan potensi, dorongan untuk pengetahuan yang telah ada, dimana sikap
berkembang dan menjadi matang, orang bertindak ini harus kritis dan
kecenderungan untuk mengekspresikan prosedur yang digunakan harus lengkap
dan mengaktifkan semua kemampuan Menurut Sugiono metode
organism .(Waluyo 2021) penelitian kualitatif adalah metode yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi
Ciri-ciri kreativitas obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
Salah satu aspek penting dalam adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
kreativitas adalah memahami ciri- cirinya. sebagai instrumen kunci, teknik
Upaya menciptakan iklim yang kondusif pengumpulan data dilakukan secara

TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


triangualasi (gabungan), analisi data Guru menyediakan bahan yang
bersifat induktif, dan hasil penelitian dibutuhkan yaitu tentunya koran bekas
kualitatif lebih menekankan makna Langkah pertama yang dilakukan
daripada generalisasi.(Sugiyono; 2020) oleh guru adalah membuka mata pelajaran
terlebih dahulu kemudian guru
HASIL DAN PEMBAHASAN menyiapkan bahan-bahan yang akan
Pada bab ini merupakan bagian yang digunakan untuk bermain koran bekas
akan membahas hasil dari penelitian yang bersama anak.
dilakukan oleh peneliti yang berisi tentang Hal ini sesuai dengan indikator
pengelolaan dan analisis data. Dimana data tingkat pencapaian perkembangan
tersebut peneliti dapat melalui wawancara kreativitas anak usia 5-6 tahun yaitu
dan observasi sebagai metode pokok dengan menyediakan bahan yang
dalam pengumpulan data, untuk digunakan akan menunjukan ketekunan
mengambil suatu keputusan yang objektif anak dalam berkreativitas. Akan tetapi
dan dapat berfungsi sebagai fakta. guru kurang siap dalam kegiatan
Disamping itu pula penulis menggunakan mengembangkan kreativitan dan guru
dokumentasi guna melengkapi data yang masih sering menggunakan bahan yang
peneliti dapatkan melalui wawancara sama dalam setiap kegiatan.
observasi. Dengan ini senada dengan hasil
Penulis menggunakan dokumentasi wawancara dengan guru TK Islam al -
sebagai metode yang mendukung untuk hidayah bandar lampung yang bernama
melengkapi data yang tidak penukis nopiana bahwa beliau mengatakan bahwa
dapatkan melalui observasi dan sebelum melakukan kegiatan tersebut
wawancara. Penelitian ini merupakan beliau menyediakan terlebih dahulu Koran
penelitian deskriptif dan kualitatif, yang bekas.
mana hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi yang penulis Menyediakan alat dan bahan lainnya
lakukan.Penelitian ini dilakukan oleh seperti gunting, lem dan kertas warna
penulis di TK Islam al - hidayah bandar Langkah kedua yang dilakukan oleh
lampung pada 09 Oktober – 09 November guru adalah menyediakan alat dan bahan
2018 yang diketahui bahwa jumlah peserta untuk melakukan kegiatan eksplorasi
didik. tersebut. Dalam hal ini, guru harus
Kegiatan bermain eksplorasi untuk menguasi materi dalam melakukan
mengembangkan kreativitas anak di TK kegiatan eksplorasi dengan menggunakan
Islam al - hidayah bandar lampung, Koran bekas agar guru tidak mengalami
ternyata menghasilkan kemampuan kesulitan dalam menyampaikan materi
kreativitas cukup baik dalam bermain dalam kegiatan eksplorasi tersebut.
eksplorasi.Untuk lebih jelasnya, berikut Kegiatan ini, guru telah
penulis sajikan pembahasan dan analisis menyediakan alat dan bahan yang
data sebagai langkah selanjutnya dalam dibutuhkan guna untuk menunjang
penarikan kesimpulan. kegiatannya secara langsung. Agar anak
Ada beberapa langkah-langkah mampu menunjukan ketekunannya dalam
sesuai bermain eksplorasi dalam berkreativitas. Namun di TK Islam al -
perkembangan kreativitas anak usia 5-6 hidayah bandar lampungguru biasanya
tahun dengan media koran bekas di TK menyuruh anak membawa alat dan
Islam al - hidayah bandar lampung dapat bahannya agar mmenunjukan sikap
diuraikan sebagai berikut : mandiri dan percaya diri. Hal ini sesuai
dengan indikator tingkat pencapaian
perkembangan kreativitas anak usia 5-6

TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


tahun. Akan tetapi, gunting dan lem guru Langkah yang keempat yang
menyediakan dua sampai dengan tiga saja, dilakukan oleh guru dalam penerapan
akhirnya membuat anak tidak terlalu kegiatan eksplorasi adalah guru
kondusif saat kegiatan berlangsung dan memberikan stimulus kepada anak untuk
membuat guru merasa kuwalahan dalam mengembangkan ide anak saat akan
mengatur kegiatan. Hal ini sejalan dengan melakukan kegiatan eksplorasi dengan
hasil wawancara dengan ibu Nopiana Koran bekas.
dalam kegiatan bermain eksplorasi beliau Langkah ini masih berkaitan dengan
agar menyediakan bahan-bahan terlebih langkah ketiga. Akan tetapi pada langkah
dahulu. ini guru memberikan rangsangan kepada
Guru mengajukan pertanyaan kepada anak agar mau berkembang sesuai dengan
anak tentang apa yang akan dibuat dari ide yang ingin dibuat sendiri tanpa
koran bekas untuk membuka wawasan mencontoh karya guru ataupun teman
anak sebayanya. Hal ini sejalan dengan
Langkah ketiga yang dapat indikator tingkat pencapaian
dilakukan oleh guru dalam kegiatan perkembangan kreativitas anak usia 5-6
eksplorasi dalam mengembangkan tahun yaitu memperlihatkan
kreativitas anak melalui media komik keingintahuan seperti cenderung
adalah saat guru mengajukan pertanyaan melakukan kegiatan mandiri.
kepada peserta didik tentang apa yang Anak telah membuat karya sesuai
akan dibuat saat melakukan kegiatan dengan arahan dari guru, namun masih
bermain eksplorasi. banyak hal yang harus guru lakukan dalam
Dalam kegiatan ini, guru meningkatkan kreativitas anak apalagi
memberikan keterangan tentang apa saja dalam kegiatan bermain eksplorasi.
yang akan dibuat oleh anak. Di TK Islam Hal ini sejalan dengan hasil
al - hidayah bandar lampung guru wawancara TK Islam al - hidayah bandar
memberikan contoh dengan membuat lampungyaitu guru memberikan
ikan menggunakan koran bekas. Kegiatan kesempatan anak mengembangkan ide
ini diharapkan sesuai dengan indikator mereka sendiri.
tingkat pencapaian yang diungkapkan oleh
Luluk Asmawati dalam perencanaan Guru membagikan alat dan bahan
bembelajaran PAUD, yaitu mewujudkan kepada anak untuk membuat karya
imajinasi dan gambaran. Akan tetapi dari koran bekas
kebanyakan anak yang telah menyukai Langkah kelima yang dilakukan oleh
menirukan apa yang guru contohkan guru yaitu membagikan bahan- bahan
sehingga anak kurang berkembang dalam kepada anak untuk membuat karya dari
meningkatkan kreativitasnya. Bahkan Koran bekas sambil memberikan arahan
anak cenderung menyukai tema kepada peserta didik.
selanjutnya. Dan langkah-langkah sebelumnya
Hal ini senada dengan guru TK Islam guru telah menyiapkan bahan yang akan
al - hidayah bandar lampung dengan digunakan dalam meningkatkan kreativitas
menerapkan langkah ketiga ini dengan anak dengan menggunakan metode
mangajukan pertanyaan kepada peserta bermain kreativitas. Dalam langkah ini
didik tentang yang akan dibuat dari koran guru membagikan alat dan bahan kepada
bekas. anak untuk mebuat karya dengan koran
bekas sesuai dengan arahan guru ataupun
Guru menggali ide atau memberi sesuai dengan imajinasi anak. Hal ini
stimulasi kepada anak untuk berkaitan dengan indikator tingkat
mengembangkan ide anak pencapaian perkembangan kreativitas anak

TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


usia 5-6 tahun yang dikemukakan oleh kepada anak tentang apa yang akan dibuat
Luluk Asmawati dalam perencanaan dari koran bekas untuk membuka wawasan
pembelajaran PAUD yaitu menumbuhkan anak, (4) Guru menggali ide atau memberi
imajinasi dan gambaran. stimulasi kepada anak untuk
Hal ini senada dengan guru di TK mengembangkan ide anak, (5) Guru
Islam al - hidayah bandar lampungdengan membagikan alat dan bahan kepada anak
melakukan penerapan langkah ketiga untuk membuat karya dari koran bekas, (6)
dengan memberi arahan kembali. Guru memberi kesempatan anak untuk
berkreativitas membuat media atau karya
Guru memberi kesempatan anak untuk dari koran bekas yang disediakan sesuai
berkreativitas membuat media atau dengan ide atau gagasan yang dimiliki, (7)
karya dari koran bekas yang disediakan Guru mengingatkan anak untuk bermain
sesuai dengan ide atau gagasan yang sesuai aturan yang telah disepakati, (8)
dimiliki Menstimulasi anak dengan mengajukan
Langkah selanjutnya guru pertanyaan terbuka untuk mengetahui
memberikan kesempatan anak untuk ber maksud terhadap apa yang telah di buat
aktivitas sesuai dengan kempuan peserta anak, (9) Memberikan support berupa
didik masing-masing dengan membuat pujian agar anak bersemangat membuat
media atau karya dari koran bekas yang media/karya seni dari koran bekas, (10)
telah disediakan. Meminta anak menunjukkan dan
Langkah selanjutnya yait guru menceritakan media atau karya apa yang
memberikan kesempatan anak untuk dibuat .
berkreativitas membuat media dan karya Guru dalam proses kegiatan
dari koran bekas, hal ini berkaitan dengan mengimplementasikan bermain eksplorasi
tingkat indikator pencapaian kreativitas dalam mengembangkan kreativitas
yaitu melakukan hal baru dengan caranya terlebih dahulu menentukan media yang
sendiri mempunyai inisiatif untuk sesuai dengan tema pembelajaran. Hal ini
membuat hal baru sesuai dengan imajinasi sejalan dengan hasil penelitian
yang ingin dibuat anak. Rachmawati & Kurniati bahwa
Hal ini sejalan dengan hasil “Eksplorasi merupakan kegiatan
wawancara dengan bu Nopiana dan beliau penjelajahan yang dilakukan anak
memberikan kesempatan anak untuk terhadap sesuatu dan memberikan
membuat karyanya sendiri kesempatan anak untuk melihat,
Melalui proses analisi data yang ada memahami merasakan, dan pada akhirnya
di atas, maka bagian ini penulis uraikan anak membuat sesuatu yang menarik
apa saja yang harus diperhatikan guru perhatiannya”. Pasalnya melalui kegiatan
dalam mengimplementasikan bermain ini anak akan mengenal banyak hal dan
eksplorasi dalam mengembangkan pengalaman baru yang tidak akan pernah
kreativitas anak untuk usia 5-6 tahun di anak dapatkan di dalam rumah. Selain itu
TK Islam al - hidayah bandar lampung. kegiatan ini juga akan sekaligus melatih
Dalam mengimplementasikan kreativitasnya. Oleh karena itu sebelum
bermain eksplorasi dalam guru mengimplentasikan bermain
mengembangkan kreativitas anak terdapat eksplorasi dalam mengembangkan
bebrapa langkah yang harus di perhatikan kreativitas, guru terlebih dahulu
oleh guru yaitu (1) Menyediakan alat dan menentukan kegiatan yang sesuai dengan
bahan lainnya seperti gunting, lem dan tema pembelajaran.
kertas warna, (2) Guru menyediakan bahan Upaya guru dalam
yang dibutuhkan yaitu tentunya koran mengimplementasikan bermain eksplorasi
bekas, (3) Guru mengajukan pertanyaan dalam mengembangkan kreativitas,

TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


setelah guru menggunakan media koran melalui koran bekas dapat diartikan
bekas dan menjelajah lapangan, semakin tinggi peningkatannya.
kemuadian tahap selanjutnya Berdasarkan langkah-langkah diatas,
memperkenalkan media koran tersebut dengan kegiatan bermain eksplorasi dalam
kepada peserta didik. Pada tahap ini guru mengembangkan kreativitas anak usia 5-6
memperkenalkan media koran yang akan tahun di TK Islam al - hidayah bandar
di gunakan, kemudian membeikan lampungkurang terlaksana secara
pemahaman tentang kegiatan melalui maksimal terkadang guru masih melewati
media koran bekas tersebut. Dimana tahap salah satu dari langkah-langkah diatas,
ini guru menyiapkan alat dan baan yang akan tetapi dengan penggunaan langkah-
akan digunakan anak untuk mempraktekan langkah diatas anak akan berkembang
kegiatan mengembangkan kreatifitas anak secara maksimal.
dalam bermain eksplorasi dengan Pengelola data dan analisis data yang
menggunakan koran sebagai alat diperoleh melalui penelitian yang
peraganya. Tahap-tahap tersebut dapat dilakukan. Dimana data tersebut penulis
dilaksanakan dengan baik oleh guru. dapatkan dari hasil wawancara dan
Hal ini sesuai dengan ekpolarasi obsevasi sebagai metode pokok dalam
menurut KBBI yang menyatakan bahwa pengumpulan data, untuk mengambil suatu
Eksplorasi merupakan suatu kegiatan keputusan objektif dan dapat berfungsi
untuk memperoleh pengelaman baru dan sebagai fakta.
situasi yang baru. Pengalaman yang Penelitian ini berawal dar observasi
dialami oleh anak menjadikan titik tolak yang penulis lakukan di TK Islam al -
bagi anak untuk melanjutkan apa yang ia hidayah bandar lampung untuk mengamati
pikirkan dan mengembangkannya dalam bagaimana kegiatan bermain eksplorasi
hidupnya. Seringkali kita menjumpai anak untuk mengembangkan kreativitas anak
bermain dengan berbagai media yang ada usia 5-6 tahun di TK Islam al - hidayah
disekitarnya atau dengan menggunakan bandar lampungMerbau Mataram
tanah untuk bermain dengan cara Lamapung Selatan
membentuk tanah tersebut menjadi apa
yang mereka inginkan, khususnya ketika KESIMPULAN
anak diajak untuk bermain dipantai. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
Sejalan dengan hasil penelitian yang peneliti terhadap bermain eksplorasi dalam
dilakukan oleh Nurhayati bahwa Upaya mengembangkan kreativitas anak usia 5-6
perbaikan terhadap peningkatan kreatifitas tahun di TK Islam al - hidayah bandar
anak usia dini dengan bereksplorasi lampungMerbau Mataram dapat
melalui koran bekas, terlihat semakin disimpulkan perkembangan kreativitas
nyata hasilnya. Terlihat dari meningkatnya anak telah dilaksanakan secara maksimal.
angka pengembangan baik terhadap Dari langkah-langkah kegiatan bermain
ketertarikan sikap akan kegiatan eksplorasi dengan media Koran bekas
pembelajaran yang dicapai oleh anak. dalam perkembangan kreativitas anak usia
Peningkatan persentase kreatifitas anak 5-6 tahun di TK Tunas Harpan Merbau
usia dini dengan bereksplorasi melalui Mataram Lampung Selatan diatas
koran bekas meningkat, ini merupakan dikatakan bahwa beberapa langkah
perbaikan yang telah dilakukan terhadap tersebut ada beberapa langkah yang tidak
kelemahan yang ditemukan pada siklus I digunakan saat melakukan pra-penelitian
telah berhasil mencapai sasaran dengan namun setelah penulis melakukan
baik. Ketertarikan anak dalam penelitian berhasil menggunakan langkah-
berkreatifitas dengan bereksplorasi langkah bermain eksplorasi dengan media
koran bekas dalam mengembangkan

TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


kreativitas meski terkadang ada salah satu MELALUI WHATSAPP UNTUK
langkah yang tidak digunakan. Akan tetapi MENINGKATKAN
peneliti mendapat akhir yang baik KEMAMPUAN BERPIKIR
walaupun hasilnya % anak berkembang KREATIF DAN KOLABORASI
sesuai harapan PESERTA DIDIK PADA
MATERI HUKUM
REFERENCES TERMODINAMIKA DI SMA N 5
Ahyani, Hisam, Agus Yosep Abduloh, and BANDAR LAMPUNG.”
Tobroni Tobroni. 2021. Undergraduate, UIN Raden Intan
“PRINSIP-PRINSIP DASAR Lampung.
MANAJEMEN PENDIDIKAN http://repository.radenintan.ac.id/1
ISLAM DALAM AL-QUR’AN.” 6192/.
Jurnal Isema : Islamic Educational Ruli, Efrianus. 2020. “TUGAS DAN
Management 6 (1): 37–46. PERAN ORANG TUA DALAM
https://doi.org/10.15575/isema.v6i MENDIDK ANAK.” JURNAL
1.10148. EDUKASI NONFORMAL 1 (1):
Ainul, Dewi. 2019. “TERAPI 143–46.
PSIKOSPIRITUAL DALAM Sugiyono;, Prof DR. 2020. Metode
KAJIAN SUFISTIK.” Khazanah: Penelitian Pendidikan Pendekatan
Jurnal Studi Islam Dan Humaniora Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
14 (2): 234–44. Alfabeta.
https://doi.org/10.18592/khazanah. //digilib.unigres.ac.id%2Findex.ph
v14i2.1157. p%3Fp%3Dshow_detail%26id%3
Ananda, Rizki, and Fadhilaturrahmi D43.
Fadhilaturrahmi. 2018. Waluyo, Budi. 2021.
“Peningkatan Kemampuan Sosial “PENGEMBANGAN MEDIA
Emosional Melalui Permainan PEMBELAJARAN PAI
Kolaboratif pada Anak KB.” BERBASIS ICT.” JURNAL AN-
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan NUR: Kajian Ilmu-Ilmu
Anak Usia Dini 2 (1): 20–26. Pendidikan Dan Keislaman 7 (02):
https://doi.org/10.31004/obsesi.v2i 229–50.
1.3. Warisno, Andi. 2020. “Implementing A
Andrean, Seka. 2020. “Upaya Guru Dalam Quality Learning In Schools.” Ar-
Membiasakan Karakter Melalui Raniry: International Journal of
Pembelajaran Aqidah Akhlak Di Islamic Studies 5 (1): 1–12.
MI Ma’arif.” Al-Adzka: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah 10 (1): 43–52.
Astuti, Ria, and Thorik Aziz. 2019.
“Integrasi Pengembangan
Kreativitas Anak Usia Dini di TK
Kanisius Sorowajan Yogyakarta.”
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini 3 (2): 294–302.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i
2.99.
KHARISMA, ANDRI LESTARI. 2021.
“PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN ONLINE

TARBIYAH JURNAL ; JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

You might also like