Arifuddin, Rau, & Hardiyanti, 2019) - Ihsan, 2019 ) : Asthma (GINA) Tahun 2011, Di Seluruh Dunia
Arifuddin, Rau, & Hardiyanti, 2019) - Ihsan, 2019 ) : Asthma (GINA) Tahun 2011, Di Seluruh Dunia
Arifuddin, Rau, & Hardiyanti, 2019) - Ihsan, 2019 ) : Asthma (GINA) Tahun 2011, Di Seluruh Dunia
The effectiveness of the nursing action of pursed lip breathing exercise on reducing shortness of breath
in asthma patients at Kemiling Health Center Bandar Lampung in 2019
Abstract
Background: Asthma is a condition in which the respiratory tract is constricted because of hyperactivity to certain
stimuli. Asthma attacks that occur cause sufferers to experience difficulty breathing or shortness of breath. One of
the nursing interventions that can be done to reduce shortness of breath is pursed lip breathing.
Purpose: To determine the effect of implementing pursed lip breathing exercise independent nursing actions to
reduce shortness of breath in patients with asthma in the working area of Kemiling Health Center.
Method: Descriptive as case studies. Data collection is observation and interviews with patients suffering from
asthma.
Results: There was a decrease in shortness of breath in respondents after doing pursed lip breathing exercise.
Conclusion: There is an effect of pursed lips breathing exercised nursing actions on decreasing shortness of
breath in asthma patients.
Pendahuluan: Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran pernapasan mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu. Serangan asma yang terjadi menyebabkan penderitanya mengalami
kesulitan bernapas atau sesak nafas. Salah satu intevensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi
sesak napas yaitu latihan pursed lip breathing.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penerapan tindakan keperawatan mandiri pursed lip breathing exercise untuk
mengurangi sesak napas terhadap pasien yang mengalami asma diwilayah kerja Puskesmas Kemiling.
Metode: Deskriptif dalam bentuk studi kasus. Pengumpulan data adalah observasi dan wawancara pada pasien
yang menderita asma.
Hasil: Terjadi penurunan derajat sesak napas pada responden sesudah melakukan pursed lips breathing exercise.
Simpulan: Adanya pengaruh tindakan keperawatan pursed lips breathing exerciseter terhadap penurunan sesak
napas pada pasien asma.
Tabel 1. Lembar observasi sebelum dan sesudah dilakukan latihan pursed lip breathing hari-1
2 Sesak ringan
3 Sesak sedang
4 Sesak kadang berat
5 Sesak berat
6-7 Sesak napas sangat
berat
8-9 Sangat-sangat parah
(hampir maksimum)
10 Maksimum
Tabel 2. Skala sesak napas sesudah dilakukan latihan pursed lip breathing
13
8-9 Sangat-sangat parah
(hampir maksimum)
10 Maksimum
Gambar 1. Rentang skala sesak napas sebelum dan sesudah di lakukan latihan pursed lip breathing
Hari pertama sebelum dilakukan latihan pursed membungkuk ke depan dan ekspirasi keluarkan
lip breathing peneliti mengumpulkan data dengan melalui mulut perlahan dengan mulut sedikit terbuka
cara wawancara, pemeriksaan fisik dan seperti bersiul. latihan pursed lip breathing ini
mengobservasi skala sesak dengan cara mengukur dilakukan selama 5 menit. Setelah itu Tn.N diminta
dan mencatat nilai skala borg pada Tn.N. Sebelum kembali untuk menilai sesak yang dirasakannya.
dilakukan pengukuran Tn.N diterangkan terlebih Hasil yang didapat skala sesak napas Tn.N masih
dahulu mengenai rencana terapi, cara kerja terapi, sama yaitu 4. Kemudian peneliti menyarankan
dan hasil yang akan dicatat. Kemudian peneliti kepada subyek untuk melakukan teknik ini di waktu
melakukan observasi skala sesak napas sebelum senggang atau disaat waktu istirahat agar sesak
dilakukan tindakan latihan pursed lip breathing napas yang dirasa subyek dapat berkurang.
menggunakan skala borg. Hasil yang didapat skala Hari kedua dilakukan kembali latihan pursed lip
sesak napas Tn.S sebelum dilakukan tindakan breathing. Hasil observasi skala sesak napas Tn.N
latihan pursed lip breathing yaitu skala 4 (sesak setelah dilakukan tindakan yaitu 3. Hari ketiga di
kadang berat). Observasi sebelum dilakukan lakukan latihan pursed lip breathing, setelah
tindakan latihan pursed lip breathing hanya dilakukan tindakan skala sesak napas Tn.N menjadi
dilakukan pada hari 1. 2. Hari keempat dilakukan latihan pursed lip
Setelah di observasi skala sesak napas, Tn.N breathing, setelah dilakukan tindakan sesak napas
diminta untuk melakukan latihan pursed lip Tn.N menurun menjadi 1. Kemudian pada hari lima
breathing dalam posisi duduk sambil memegang dilakukan kembali latihan pursed lip breathing,
perutnya sendiri. Kemudian melakukan inspirasi setelah dilakukan tindakan skala sesak napas Tn.N
maksimal melalui hidung dalam hitungan tiga lalu yaitu 1.
Tabel 3. Lembar observasi sebelum dan sesudah dilakukan latihan pursed lip breathing hari-1
14
Tabel 4. Skala sesak napas sesudah di lakukan latihan pursed lip breathing
10 Maksimum
Gambar 2. Rentang Skala sesak napas sebelum dan sesudah di lakukan latihan pursed lip breathing
Beckmann, C.R.B., et al. (2016). Mosby’s medical Marni. (2014). Asuhan keperawatan pada anak sakit
dictionary, ed 10th. Diunduh pada tangggal 12 dengan gangguan pernapasan. Yogyakarta:
Desember 2017, dari
Gosyen Publising.
https://books.google.co.id/books
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Melani, M. F. (2021). Asuhan keperawatan tn. K
medikal bedah ed 8. Singapore: Elsevier. dengan penyakit paru obstruktif kronis (ppok)
pada lanjut usia di ruang cempaka rsud
Brunner, L. S. (2010). Brunner & Suddarth's panembahan senopati bantul (Doctoral
textbook of medical-surgical nursing (Vol.
1). Lippincott Williams & Wilkins. dissertation, Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta).naskah%20publikasi.pdf
Danusantoso, H. (2012). Buku saku ilmu penyakit
paru, ed 2. Jakarta: EGC. Nurarif, A & Kusuma, H. (2015). Aplikasi auhan
keperawatan bedasarkan diagnose medis
Fahrur, R., Tintin, S., & Ririn, P. (2018). Effect of nanda nic-noc, jilid 1. Jogjakarta: Madiaction
Pursed Lips Breathing and Distract Auditory
Stimuli Against Dyspnea.
Nursalam. (2013). Metodelogi penelitian ilmu
Ihsan, M. (2019). Karakteristik Foto Thorax pada keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di RS
Unhas Makassar, Periode Januari-
18
Oemiati, R. (2013). Kajian epidemiologis penyakit
paru obstruktif kronik (PPOK). Media Penelitian Wahid, A., & Suprato, I. (2013). Asuhan
dan Pengembangan Kesehatan, 23(2), 20807 keperawatan pada gangguan sistem respirasi.
Jakarta: TIM.
Permadi, B. A. (2017). Hubungan kebiasaan
merokok dengan kapasitas vital paru pada polisi Wahyu, C., Pepin, N., & Hexawan, T. (2013).
lalu lintas di polres pemalang (Doctoral Analisa Faktor-faktor Pencetus Derajat
Serangan Asma Pada Penderita Asma Di
dissertation, Muhammadiyah University of
Puskesmas Perak Kabupaten Jombang Tahun
Semarang). 2013. Jurnal Metabolisme, 2(3), 1-7.
Putri, A. N., Budisetyawan, F. E., & Noerwahjono, A. Wibowo, A. (2017). Hubungan antara faktor resiko
(2018). Analisis Lingkungan Kerja dan pajanan lingkungan dengan kasus eksaserbasi
Karakteristik Pekerja Terhadap Faal Paru asma bronkial di pringsewu, lampung. Diunduh
Pekerja Industri Papan Semen Rata (Studi pada tanggal 28 Mei 2018, dari
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index
Kasus di PT “X” Malang). Herb-Medicine
Journal, 1(2). Widiyani, C. T. C. (2015). Pengaruh Pursed Lips
Breathing Exercise Terhadap Arus Puncak
Renowati, I. (2019). Laporan Akhir Program Profesi Ekspirasi (Ape) Pada Pasien Bronkitis Kronis Di
Ners Asuhan Keperawatan pada Pasien TB Poli Spesialis Paru B Rumah Sakit Paru
Paru di Ruang Mawar RSUD Mardi Waluyo Kota Kabupaten Jember.
Blitar (Doctoral dissertation, STIKes Patria
Wijaya, A., & Putri, Y. (2013). Keperawatan medikal
Husada Blitar).
bedah 1, keperawatan dewasa. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Sari, N. K. (2016). Effect of self efficacy pursed lip
breathing to decrease tightness and improved Winardi, A. (2013). “Hubungan kebiasaan merokok
oxygen saturation in patients with Chronic dengan tingkat keparahan asma bronkial di
Obstructive Pulmonary Disease Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
(BBKPM) Makassar”. Diunduh pada tanggal 28
(COPD). International Journal of Medical
Mei 2018, dari
Research & Health Sciences, 5(3), 17-21. http://ejurnal.stikespemkabjombang.ac.id/index.
php/Juli-2013/article/view/33
Suryantoro, E., Isworo, A., & Upoyo, A. S. (2017).
Perbedaan efektivitas pursed lips breathing Yubhar, Y. (2013). Keefektifan Cognitive Behavior
dengan six minutes walk test terhadap forced Therapy Untuk Menurunkan Tingkat
expiratory. JKP, vol 5 no 2. Kecemasan, Meningkatkan Skor Kontrol Asma
Dan Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Asma
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-
Di RS. Dr. Moewardi Surakarta (Doctoral
2/20435214-SP-Eva%20 dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).
Tarwoto, Aryani, R., & Wartonah. (2009). Anatomi Yuliani, E. (2016). Optimalisasi pemenuhan
fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta: kebutuhan oksigenisasi melalui pursed lip
TIM.tcover&output=reader&hl=id&pg=GBS.PP2 breathing exercise dengan pendekatan model
.w.15.0.9upload/5900_pdf.pdf&did=5900 konservasi levine.
19