Sistem Budidaya Lahan Kering Dan Pemanfaatan Pekarangan Di Desa Kuncir Kabupaten Nganjuk

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Volume 4 Nomor 1, Mei 2021 JMM - Jurnal Masyarakat Merdeka

P-ISSN 2654-8811

SISTEM BUDIDAYA LAHAN KERING DAN PEMANFAATAN


PEKARANGAN DI DESA KUNCIR KABUPATEN NGANJUK

Nugraheni Hadiyanti, Agustia Dwi Pamujiati, Nina Lisanty


Fakultas Pertanian, Universitas Kadiri
Jl. Selomangleng No. 1 Kota Kediri, Jawa Timur
Email: [email protected]

Abstract

Efforts to meet food needs by managing dry land and yards continue to be encouraged in various regions in
Indonesia. Dryland and yards are potential sources developed in agricultural development to support food security.
Agricultural extension activities have to implement in Kuncir Village, Nganjuk Regency collaboration with the
Nganjuk Regency Agriculture Office. This activity aims to encourage the community to utilize dry land and yards to
support local food security and improve community welfare. Extension methods include the delivery of complete
material and the practice of making organic fertilizers. The speaker from the Regional Government of Nganjuk
Regency conveyed the healthy food program in supporting food security. The result of this extension activity is that
dryland in Kuncir Village, Nganjuk Regency, has the potential to be developed because the land is quite large,
fertile is quite good, and most of the people make a living as farmers. The two-way discussion took place
interactively show the level of enthusiasm of the community, understanding of the material presented, and the
problems in the field. Agricultural extension activities applied were generally quite successful because of the
increase in knowledge and insight of the community and interest in implementing effective cropping patterns in
dryland and utilization of the yard.
Keywords: lahan kering, pekarangan, sistem budidaya

Abstrak

Usaha pemenuhan kebutuhan pangan dengan pengelolaan lahan kering maupun pekarangan terus digalakkan di
berbagai wilayah di Indonesia. Lahan kering dan pekarangan merupakan sumber potensial yang dikembangkan
dalam pembangunan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan. Kegiatan penyuluhan pertanian telah
dilaksanakan di Desa Kuncir Kabupaten Nganjuk bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat dalam memanfaatkan lahan kering dan pekarangan untuk
mendukung ketahanan pangan daerah setempat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode penyuluhan
meliputi penyampaian materi secara lengkap dan praktek pembuatan pupuk organik. Pemateri dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Nganjuk menyampaikan program pangan sehat dalam mendukung ketahanan pangan. Hasil
dari kegiatan penyuluhan ini adalah lahan kering di Desa Kuncir Kabupaten Nganjuk potensial dikembangkan
karena lahan cukup luas dan tingkat kesuburan cukup baik serta sebagian besar masyarakat bermatapencaharian
sebagai petani. Diskusi dua arah berlangsung interaktif menunjukkan tingkat antusiasisme masyarakat, pemahaman
terhadap materi yang disampaikan dan permasalahan di lapangan. Kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan
secara umum cukup berhasil karena adanya peningkatan pengetahuan dan wawasan masyarakat dan ketertarikan
dalam menerapkan pola tanam yang efektif di lahan kering maupun pemanfaatan pekarangan.
Kata Kunci: lahan kering, pekarangan, sistem pertanian organik

PENDAHULUAN Lahan kering merupakan lahan terbaik


Desa Kuncir merupakan salah satu desa kedua dengan luas sekitar 157,2 juta hektar,
yang terletak di Kecamatan Ngetos, diantaranya lahan kering asam seluas 108,8
Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. juta hektar dan lahan kering iklim gersang
Masyarakat Desa Kuncir tergolong seluas 13,3 juta hektar. Potensi dan peluang
masyarakat pedesaan dengan mata pengembangan lahan suboptimal masih besar
pencaharian utamanya adalah petani. (Mulyani & Sarwani, 2013). Pemanfaatan
Berdasarkan data luas wilayah daerah Desa lahan sub optimal dilakukan dengan
Kuncir meliputi: tanah sawah 149,00 Ha dan perluasan lahan, pengembangan inovasi
tanah kering 20,00 Ha. Potensi tanah kering teknologi, konservasi tanah dan air,
di Desa Kuncir cukup bagus untuk pemilihan komoditas, pengaturan pola dan
dikembangkan dalam mendukung kebutuhan masa tanam untuk meningkatkan
pangan masyarakat.
7
Volume 4 Nomor 1, Mei 2021 JMM - Jurnal Masyarakat Merdeka
P-ISSN 2654-8811

produktivitas lahan dan tanaman (Mulyani et adalah mendorong masyarakat dalam


al., 2016). memanfaatkan sumber daya alam yang
Lahan kering cukup potensi dimiliki berupa lahan kering dan pekarangan
dikembangkan karena dimungkinkan untuk untuk mendukung ketahanan pangan daerah
ekspor berbagai macam komoditas pertanian, setempat dan meningkatkan kesejahteraan
pengembangan pertanian terpadu ternak dan masyarakat.
tanaman, peluang kerja lebih besar dengan
investasi relative kecil, peningkatan MASALAH
kesejahteraan masyarakat yang tergantung Pengelolaan lahan kering masih terbatas
dari lahan kering (Matheus et al., 2017). sehingga menyebabkan penurunan
Pengembangan lahan kering menghadapi produktivitas lahan, peningkatan erosi,
permasalahan antara lain keterbatasan sedimentasi dan meluasnya banjir pada
sumber daya air dan kesuburan tanah yang musim penghujan. Hal ini harus mendapat
rendah. Topografi lahan kering pada perhatian serius untuk mendukung upaya
umumnya berbukit, bergunung, berbatu pembangunan dan stabilisasi peningkatan
dengan kedalaman tanah dangkal. Curah produksi pangan (Djauhari & Syam, 2016).
hujan di lahan kering kurang dari 2000 Pengolahan lahan kering biasanya lebih
mm/tahun (Heryani & Rejekiningrum, 2020). berat daripada lahan basah (persawahan).
Teknologi pengelolaan lahan kering Selama ini dibandingkan dengan pengelolaan
memerlukan perencanaan dan strategi yang lahan sawah di datarn rendah, semua pihak
tepat. Salah satu penentu dalam upaya relative kurang memperhatikan pengelolaan
peningkatan produkstivitas tanah dan lahan kering secara lestari (Irawan &
tanaman di adalah ketersediaan air. Secara Pranadji, 2016). Tantangan dalam
teknis, pemanfaatan air tanah untuk irigasi pemanfaatan lahan kering adalah proses
lahan kering memungkinkan untuk degradasi lahan berlangsung cepat akibat
diterapkan. Untuk itu perlu adanya sistem erosi tanah, kehilangan bahan organik tanah,
pemantauan irigasi secara periodik dan pemadatan tanah dan kelangkaan pasokan air
pengawasan yang ketat (Soedireja, 2017). untuk mengairi tanaman (Wahyunto &
Semakin meningkat kebutuhan pangan Dariah, 2014).
dan menurunnya produktivitas pertanian Lahan kering di Desa Kuncir cukup luas
lahan basah maka perlu pengembangan lahan dan belum dikeloa dengan baik.
kering dengan komoditas tanaman pangan Permasalahan lain dalam pengelolaan lahan
dan perkebunan. Lahan kering di daerah yang kering di Desa Kuncir adalah biaya
musim kemaraunya lama, memungkinkan pengolahan lahan yang relatif besar, masih
ditanami berbagai tanaman semusim yang terbatasnya pendampingan bagi petani dan
toleran kekeringan, seperti kelompok kacang- tenaga kerja yang semakin sedikit.
kacangan. Pengelolaan lahan kering seharusnya dengan
Pertanian konservasi merupakan alternatif penanganan yang terpadu dan berkelanjutan
model pertanian di lahan kering yang dalam serta memperhatikan kaidah konservasi. Hal
jangka panjang dapat meningkatkan ini untuk mencegah dan mengantisipasi
produktivitas tanaman, efisiensi usaha tani, kerusakan lingkungan yang lebih besar.
dan kualitas lingkungan melalui perbaikan Salah satu usaha budidaya tanaman di
tanah (Rachman, 2020). Dari latar belakang lahan kering yang berkelanjutan di Desa
yang disampaikan diatas maka perlu Kuncir adalah dengan penggunaan pupuk
pemberdayaan masyarakat terkait organik untuk meningkatkan kesuburan
pemanfaatan lahan kering dan pekarangan. tanah. Dengan demikian perlu upaya dan
Adapun tujuan dari kegiatan penyuluhan kerjasama berbagai pihak dalam
pertanian di Desa Kuncir Kabupaten Nganjuk memanfaatkan dan mengembangkan

8 | © Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat – Universitas Merdeka Pasuruan
Volume 4 Nomor 1, Mei 2021 JMM - Jurnal Masyarakat Merdeka
P-ISSN 2654-8811

pertanian di lahan kering serta lahan tanaman dengan pengajuan proposal yang
pekarangan agar berdaya guna dan berhasil diketahui Kepala Desa Kuncir.
guna.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PELAKSANAAN Program penyuluhan “Sistem Budidaya di
Penyuluhan Pertanian dengan tema Lahan Kering dan Pemanfaatan lahan
“Sistem Budidaya Lahan Kering dan Pekarangan” dilatarbelakangi dari adanya
Pemanfaatan Pekarangan di Desa Kuncir permasalahan kekeringan yang terjadi di
Kabupaten Nganjuk merupakan kerjasama beberapa seluruh daerah di Indonesia, tidak
antara Fakultas Pertanian Universitas Kadiri terkecuali di Ds Kuncir Kec. Ngetos Kab.
(diwakili Nugraheni Hadiyanti, SP. MP.) Nganjuk. Program penyuluhan pertanian
dengan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk cukup berhasil, berjalan lancar dan mendapat
(diwakili Bp. Soetarji, SP.). Pelaksanaan sambutan baik dari masyarakat. Masyarakat
penyuluhan pada hari Jum’at, 23 Agustus mendapat gambaran tentang strategi
2019 bertempat di Balai Desa Kuncir budidaya apa yang bisa dilakukan agar lahan
Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk. pertanian di daerah kering tetap berproduksi
Penyuluhan dihadiri oleh petani dan dan menguntungkan petani. Selain itu juga
masyarakat Desa Kuncir, Aparat Pemerintah bagaimana pemanfaatan lahan pekarangan
Desa Kuncir dan mahasiswa pertanian agar berdaya guna dan berhasil guna.
Universitas Kadiri.
Penyuluhan berlangsung di aula Desa
Kuncir dan dibagi dalam dua sesi. Pada sesi
pertama penyampaian materi tentang
karakteristik lahan kering, kendala budidaya
tanaman di lahan kering, usaha
pengembangan budidaya pertanian di lahan
kering dan pemanfaatan pekarangan.
Sedangkan pada sesi kedua penyuluhan
disampaikan oleh Bp. Soetarji, SP. selaku
Wakil Pemerintah Kabupaten Nganjuk
dengan materi tentang pembangunan
pertanian Kabupaten Nganjuk khususnya
Sistem Pertanian Organik dan pemanfaatan
lahan pekarangan dalam mendukung Gambar 1. Penyampaian materi tentang pemanfaatan
program Pemerintah Kabupaten Nganjuk lahan kering dan pekarangan
yaitu Pangan Sehat.
Setelah penyampaian materi dilanjutkan
praktek pembuatan pupuk organik dan sesi
tanya jawab. Dengan diskusi dua arah akan
diketahui pemahaman masyarakat dan
prioritas kegiatan yang menarik untuk
dikembangkan berkenaan dengan
pemanfaatan pekarangan maupun
pemberdayaan lahan kering di Desa Kuncir.
Dari kegiatan penyuluhan ini untuk
mengapresiasi masyarakat diberikan bantuan
benih tanaman hortikultura, polybag, pupuk
organik. Pemerintah Kabupaten Nganjuk
juga memberikan bantuan berbagai bibit Gambar 1. Sesi tanya jawab tentang pemanfaatan
lahan kering dan pekarangan

9
Volume 4 Nomor 1, Mei 2021 JMM - Jurnal Masyarakat Merdeka
P-ISSN 2654-8811

Dari hasil penyuluhan pertanian ini


Program penyuluhan ini mendapat terdapat peningkatan pengetahuan dan
sambutan baik dari Dinas Pertanian wawasan masyarakat tentang pengelolaan
Kabupaten Nganjuk berkenaan dengan lahan kering dan pekarangan sebelum dan
program Pemerintah Kabupaten Nganjuk sesudah adanya kegiatan. Tabel 1
dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan menunjukkan indikator pelaksanaan
yang didalamnya terdapat program budidaya penyuluhan di Desa Kuncir Kabupaten
lahan kering dan pemanfaatan lahan Nganjuk dengan memberikan kuosioner
pekarangan. Salah satu program pertanian (pertanyaan sederhana) sebelum dan sesudah
Kabupaten Nganjuk adalah sistem pertanian kegiatan.
yang baik dengan penggunaan input (pupuk, Tabel 1. Indikator pelaksanaan penyuluhan di
pestisida) yang organik dengan harapan Desa Kuncir Kabupaten Nganjuk
produk pertanian yang dihasilkan sehat No. Indikator Sebelum Setelah
kegiatan kegiatan
(sedikit mengandung bahan kimia) dan dapat (%) (%)
diterima pasar baik dalam maupun luar 1. Pengetahuan 65 85
negeri. Program pangan sehat (beras sehat, masyarakat
sayuran sehat dan buah-buahan sehat) tentang teknologi
merupakan program prioritas Kabupaten pengelolaan lahan
kering
Nganjuk menuju masyarakat yang sehat dan
2. Pengetahuan 70 90
sejahtera. masyarakat
Dalam materi penyuluhan juga tentang pangan
disampaikan beberapa teknologi pengelolaan sehat dan
lahan kering, diantaranya adalah: pertanian organik
3. Pengetahuan 65 80
1. Upaya konservasi tanah dan air, melalui:
masyarakat
Metode mekanis (mengolah tanah, tentang pertanian
gundukan, teras dan tanggul sesuai berkelanjutan
kontur), metode hara (menanam tanaman 4. Ketrampilan 50 75
yang dapat menutupi tanah secara masyarakat dalam
pembuatan pupuk
kontinyu, pola rotasi tanaman, sistem
organik
tanam wanatani, menggunakan sisa 5. Ketertarikan 50 80
tanaman sebagai mulsa dan bahan masyarakat dalam
organik) dan pemanfaatan pestisida. mendukung
2. Pengelolaan kesuburan tanah dengan program
Pemerintah dan
pengapuran. Tanah kering biasanya
pemberdayaan
bersifat masam sehingga dengan lahan kering
pengapuran untuk meningkatkan pH pekarangan
tanah dan mengurangi keracunan Al.
Pemupukan bahan organik sangat penting Bp. Soetarji (Dinas Pertanian Kabupaten
dalam perawatan kesuburan tanah, karena Nganjuk) juga menyampaikan salah satu
mengandung unsur hara (N, P, K) dan komoditas utama Kabupaten Nganjuk yaitu
mikronutrien dalam jumlah yang cukup bawang merah telah diterima pasar luar
banyak, serta dapat digunakan sebagai negeri karena terbukti kualitasnya bagus,
agen remediasi tanah. Pupuk organik juga ukurannya besar, berwarna merah, sehat
meningkatkan sifat fisik, kimia dan (hanya sedikit mengandung bahan kimia.
biologi tanah Berkat kerjasama yang baik antara Dinas
3. Pemilihan jenis tanaman pangan yang Pertanian dan masyarakat petani serta
berumur pendek dan tahan kekeringan. komitmen bersama semua komponen di
Kabupaten Nganjuk, tidak mengherankan

10 | © Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat – Universitas Merdeka Pasuruan
Volume 4 Nomor 1, Mei 2021 JMM - Jurnal Masyarakat Merdeka
P-ISSN 2654-8811

bahwa Kabupaten Nganjuk terkenal sebagai kebutuhan sendiri maupun untuk


sentral bawang merah. Petani Nganjuk sudah mendapatkan keuntungan.
mempelopori budidaya bawang merah secara Informasi dari Dinas Pertanian Kabupaten
organik, meskipun belum sepenuhnya lepas Nganjuk (Bp. Soetarji) bahwa masyarakat
dari bahan kimia. yang menghendaki bantuan bibit tanaman
Pupuk organik dibutuhkan dalam untuk ditanam di lahan pekarangan bisa
budidaya tanah untuk membantu mengajukan proposal permohonan bibit
memulihkan kesuburan tanah. Efisiensi dan tanaman ke Pemerintah Kapubaten Nganjuk
efektifitas penyerapan unsur hara salah yang diketahui Kepala Desa setempat.
satunya dipengaruhi oleh kandungan bahan Harapan dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk
organik tanah (Yuniwati, 2012). Dengan adalah semakin banyak pemanfaatan lahan
maraknya pertanian organik, penggunaan kosong dimanapun tidak terkecuali Desa
pupuk organik juga semakin meningkat, Kuncir akan semakin menambah ruang hijau
produksi pupuk organik membutuhkan waktu dan sebagai usaha pelestarian lingkungan.
yang lama dan rumit jika dilakukan secara
manual (Elvin et al., 2015). Berdasarkan KESIMPULAN
hasil penelitian (Asngad, 2013), bahwa Lahan kering di Desa Kuncir Kabupaten
alternatif pengganti pupuk anorganik adalah Nganjuk potensial dikembangkan karena
campuran pupuk organik dari bahan dasar lahan cukup luas dengan tingkat kesuburan
dan pupuk hayati. cukup baik dan sebagian besar masyarakat
bermatapencaharian sebagai petani. Kegiatan
penyuluhan pertanian yang dilakukan secara
umum cukup berhasil karena adanya
peningkatan pengetahuan dan wawasan
masyarakat dan ketertarikan dalam
menerapkan pola tanam yang efektif di lahan
kering maupun pemanfaatan pekarangan.

DAFTAR PUSTAKA

Asngad. (2013). INOVASI PUPUK


ORGANIK KOTORAN AYAM DAN
ECENG GONDOK DIKOMBINASI
Gambar 1. Peserta kegiatan penyuluhan sedang DENGAN BIOTEKNOLOGI
mendengarkan presentasi dari pemateri
MIKORIZA BENTUK GRANUL.
Jurnal MIPA Unnes.
Pemanfaatan lahan pekarangan sekitar Djauhari, A., & Syam, A. (2016). Sistem
rumah harus terus ditingkatkan dan Pengelolaan Lahan Kering di Daerah
dikembangkan dalam mendukung Aliran Sungai Brantas Bagian Hulu.
perekonomian rumah tangga. Pekarangan Forum Penelitian Agro Ekonomi.
berfungsi sebagai: (1) sumber bahan https://doi.org/10.21082/fae.v14n1.1996
makanan, (2) penghasil tanaman .24-40
perdagangan, (3) penghasil tanaman obat Elvin, H., Naswir, N., & A, I. (2015).
(TOGA) seperti: kunir, jahe, jeruk purut, (4) Rancang Bangun Mesin Pembuat Pupuk
sumber berbagai macam kayu, dan (5) Organik Granular Tipe Screw. Jurnal
memberikan kepuasan. Lahan pekarangan Teknologi Pertanian Andalas.
sebaiknya tidak dibiarkan kosong atau tidak Heryani, N., & Rejekiningrum, P. (2020).
dimanfaatkan sama sekali sehingga bisa Pengembangan Pertanian Lahan Kering
ditanami berbagai tanaman untuk memenuhi Iklim Kering Melalui Implementasi
Panca Kelola Lahan. Jurnal
11
Volume 4 Nomor 1, Mei 2021 JMM - Jurnal Masyarakat Merdeka
P-ISSN 2654-8811

Sumberdaya Lahan. Sumberdaya Lahan.


https://doi.org/10.21082/jsdl.v13n2.201 https://doi.org/10.2018/jsdl.v7i1.6429
9.63-71 Rachman, A. (2020). Peluang dan Tantangan
Irawan, B., & Pranadji, T. (2016). Implementasi Model Pertanian
Pemberdayaan Lahan Kering untuk Konservasi di Lahan Kering. Jurnal
Pengembangan Agribisnis Sumberdaya Lahan.
Berkelanjutan. Forum Penelitian Agro https://doi.org/10.21082/jsdl.v11n2.201
Ekonomi. 7.77-90
https://doi.org/10.21082/fae.v20n2.2002 Soedireja, H. R. (2017). Potensi dan Upaya
.60-76 Pemanfaatan Air Tanah untuk Irigasi
Matheus, R., Basri, M., Rompon, M. S., & Lahan Kering di Nusa Tenggara. Jurnal
Neonufa, N. (2017). STRATEGI Irigasi.
PENGELOLAAN PERTANIAN https://doi.org/10.31028/ji.v11.i2.67-80
LAHAN KERING DALAM Wahyunto, W., & Dariah, A. (2014).
MENINGKATKAN KETAHANAN Degradasi Lahan di Indonesia: Kondisi
PANGAN DI NUSA TENGGRARA Existing, Karakteristik, dan
TIMUR. PARTNER. Penyeragaman Definisi Mendukung
https://doi.org/10.35726/jp.v22i2.246 Gerakan Menuju Satu Peta. Jurnal
Mulyani, A., Ritung, S., & Irsal Las. (2016). Sumberdaya Lahan.
Potensi dan Ketersediaan Sumberdaya https://doi.org/10.2018/jsdl.v8i2.6470
Lahan untuk Mendukung Ketahanan Yuniwati, M. (2012). Optimasi Kondisi
Pangan. Jurnal Penelitian Dan Proses Pembuatan Kompos dari Sampah
Pengembangan Pertanian. Organik dengan Cara Fermentasi
https://doi.org/10.21082/jp3.v30n2.2011 Menggunakan EM4. In Jurnal
.p73-80 Teknologi.
Mulyani, A., & Sarwani, M. (2013).
Karakteristik Dan Potensi Lahan Sub
Optimal Untuk Pengembangan
Pertanian Di Indonesia. Jurnal

12 | © Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat – Universitas Merdeka Pasuruan

You might also like