Pulau Nias Dalam Visualisasi Fotografi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

JURNAL RUPARUPA

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA


Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

PULAU NIAS DALAM VISUALISASI FOTOGRAFI

Gratianus Aditya Tedjasendjaja1, Februando Lukman


1
Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia,
[email protected]

Abstract
Nias Island has a unique culture and tradition, from the pattern of people's everyday lives
through diverse culture, such as traditional stone jumping (Hombo Stone), music megalithic stone
(Veta Stone), and the dance of war (Maena Baluse). In addition there are also a variety of relics of
megalithic era form of carvings on the stones which can easily be found in the interior of the island
until today. Through coffee table book/photography visual book, preserving and enhancing public
awareness of Nias Island, in terms of culture, traditions and the presence of objects of historical
heritage were the objectives to achieve. Some data collection methods were used to obtain
information and materials required in discussing this guide are bibliography, observations,
interview and questionaires. The data collection is done by combining quantitative and qualitative
analysis, so that the results obtained are approaching the desires of the target. Special overview of
respondents expected to answer the needs to visualization of photographic book of Nias Island.
Hopefully this coffee table book/photography visual book can increase public awareness of the
existence of Nias Island, tribal and unique cultural heritage belonging to Indonesia and serves as a
new means for showcasing and introducing the culture and traditions of the island of Nias to the
wider region.

Keywords: Nias island, coffee table book/photography visual book, culture, tradition

PENDAHULUAN dikeliling oleh Samudera Hindia dengan


Kebudayaan dan tradisi merupakan jumlah penduduk ± 750.000 jiwa. Pulau ini
warisan yang patut untuk dijaga dihuni oleh mayoritas Suku Nias (Ono Niha)
kelestariannya oleh setiap masyarakat atau dan beberapa pendatang yang hidup dalam
penduduk dari sebuah wilayah yang cakupan kebudayaan yang masih lekat
menghasilkan icon atau ciri khas terhadap terhadap pengaruh zaman megalitik.
suatu wilayah. Indonesia merupakan Pulau Nias memiliki keunikan mulai dari
negara kepulauan yang memiliki kekayaan kebudayaan dan tradisi yang sampai saat
terhadap ragam kebudayaan, suku, adat ini masih terjaga kelestariannya. Mulai dari
istiadat, pariwisata dan lainnya. Dan salah pola kehidupan masyarakat sehari-hari
satu diantaranya adalah Pulau Nias (Tano sampai beragam kebudayaanya seperti
Niha). tradisi lompat batu (Hombo Batu), alunan
Pulau Nias terletak di bagian sebelah barat musik batu megalitik (Veta Batu), dan tari
Sumatera Utara, Indonesia. Pulau Nias perang (Maena Baluse). Selain itu terdapat
terletak ± 85 mil laut dari Sibolga (wilayah juga beragam benda-benda peninggalan
Provinsi Sumatera Utara). Pulau dengan zaman megalitik berupa ukiran pada batu-
luas wilayah 5.121 km2 sejajar dan berada batu besar yang dengan mudah ditemukan
di sebelah barat Pulau Sumatera serta di wilayah pedalaman pulau ini sampai saat

160
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

ini. Berdasarkan fakta dan informasi yang komersial). Aplikasi-aplikasi ini dapat
ada, melalui dibuatlah buku fotografi meliputi periklanan dan penjualan produk;
tentang Pulau Nias. Buku ini meliputi menciptakan identitas visual untuk
kebudayaan, tradisi kehidupan sehari-hari institusi, produk dan perusahaan,
masyarakat, keberadaan benda-benda lingkungan grafis, desain informasi, dan
peninggalan bersejarah, dan pariwisata secara visual menyempurnakan pesan
(“Ya’ahuwo, Cultural Heritage of Nias”) dalam publikasi. Dalam desain grafis
yang bertujuan untuk memperkenalkan masalahnya mencakup berbagai bidang
Pulau Nias yang memiliki ragam budaya seperti teknik perencanaan gambar,
dan keunikan lainnya terhadap masyarakat bentuk, simbol, huruf, fotografi dan proses
luar sehingga Pulau Nias layak dijadikan cetak disertai pula dengan pengetahuan
sebagai warisan budaya yang berasal dari tentang bahan dan biaya. Biasanya desain
Indonesia yang akan diapresiasikan oleh grafis diterapkan untuk media-media statis,
UNESCO (United Nations Educational, seperti buku, majalah, dan brosur, tetapi
Scientific, and Cultural Organization). sejalan dengan perkembangan zaman,
desain grafis juga diterapkan dalam media
Pengertian Dasar Desain elektronik yang sering kali disebut sebagai
Desain berasal dari kata designare (Latin) desain interaktif atau desain multimedia.
yang artinya merencakan atau merancang.
Selain itu desain berasal dari kata disegno Fungsi dan Tujuan Desain
(Italy), dessein (France) yang artinya Fungsi DKV/desain grafis:
gambar. Desain adalah suatu disiplin atau 1. Untuk memberitahu atau memberi
mata pelajaran yang tidak hanya mencakup informasi (to inform), mencakup:
eksplorasi visual, tetapi terkait dan menjelaskan, menerangkan dan
mencakup pula dengan aspek-aspek mengenalkan.
seperti kultural sosial, filosofi, teknis dan 2. Untuk memberi penerangan (to
bisnis. Aktivitasnya termasuk dalam desain enlighten), mencakup: membuka
grafis, desain industri, arsitektur, desain pikiran dan menguraikan.
interior, desain produk, dan profesi-profesi 3. Untuk membujuk (to persuade),
lainnya. mencakup: menganjurkan (umumnya
Desain suatu studi yang bersifat disiplin dalam periklanan), komponen-
silang karena kreatifitas dan evaluasi komponennya termasuk kepercayaan,
desain pada umumnya berdasarkan model logika, dan daya tarik.
dan pelajaran disiplin lainnya. (Yongky 4. Untuk melindungi (to protect), fungsi
Safanayong, 2006:12) khusus untuk desain kemasan dan
kantong belanja.
Desain Komunikasi Visual (DKV)
Aktivitas DKV termasuk dalam desain Proses Desain Komunikasi Visual
grafis, desain industri, arsitektur, desain Proses perancangan DKV secara umum
interior, desain produk dan profesi lainnya. yaitu:
Desain grafis dapat didefinisikan sebagai 1. Inspirasi
aplikasi dari keterampilan seni dan Tujuan: Mendiskusikan bahwa
komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan dibutuhkan inspirasi dan menjelaskan
industri (yang biasa disebut seni

161
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

sifatnya, memeriksa beberapa strategi Pada saat ini ada lima macam teknik cetak
sebelum presentasi. yang umumnya digunakan yaitu:
2. Identifikasi 1. Offset
Tujuan: Meliputi proses seorang Teknik yang paling umum digunakan
desainer dalam identifikasi idenya dan untuk mencetak brosur, flyer, buku,
membicarakan dalam beberapa tahap kalender dan lainnya.
yang terjadi, termasuk meninjau 2. Cetak Tinggi atau Flexography
hambatan dan mendapatkan solusi, Banyak digunakan untu mencetak
juga meliputi tanggung jawab desainer diatas karton bergelombang atau biasa
terhadap komunitas dan masyarakat digunakan untuk mencetak label
keseluruhan. kemasan produk.
3. Konseptualisasi 3. Rotogravure
Tujuan: Untuk mendapatkan solusi, Umumnya digunakan untuk mencetak
memeriksa konsep sifat desain dan label berbahan plastik yang biasa
bagaimana menggunakan intuisi agar digunakan untuk kemasan produk.
tercipta presentasi yang berhubungan. 4. Sablon atau cetak saring (screen
4. Eksplorasi printing)
Tujuan: Menjelajahi metoda dasar Banyak digunakan untuk mencetak
untuk memperbaiki konsep sehingga kaos, mug, pin dan lainnya.
lebih jelas, bahwa pilihan metoda dan 5. Digital
media mempengaruhi perkembangan Cocok untuk kebutuhan mencetak
ide dan dapat memakai pilihan yang dengan kuantitas yang kecil seperti
selaras dengan kepentingan, bagaimana banner, baliho, poster dan lainnya.
sebuah konsep dapat berguna setelah
teruji. Prinsip Desain
5. Definisi/Dummy Prinsip dasar desain antara lain:
Tujuan: Menerangkan hierarki 1. Keseimbangan (balance)
kebutuhan dalam desain dan Keseimbangan adalah kesamaan
mengidentifikasikan jenis-jenis distribusi dalam bobot, yang cenderung
keputusan yang terlibat dalam merasakan keterkaitan bersama,
memenuhi kebutuhan tersebut. kelihatan bersatu dan perasaan
6. Komunikasi harmonis.
Tujuan: Menyoroti bahwa tanggung 2. Irama (rhythm)
jawab utama seorang desainer adalah Irama memiliki andil besar terhadap
mampu mengkomunikasikan kepada visual (layout). Merupakan sebuah
siapa, bagaimana dan mengapa. ritme pengulangan unsur yang berbeda-
7. Produksi beda secara konsisten.
Tujuan: Pada tahan akhir ini penting 3. Penekanan (repression)
kerja sama dan interaksi antar desainer Sudut pandang merupakan titik fokus
dan tim produksi serta melihat manfaat pada unsur penekanan utama. Terlalu
umpan balik. Memeriksa pengambilan banyak titik fokus yang ditampilkan
keputusan dalam hal: anggaran, jadwal, dalam sebuah desain akan membuat
material, dan ketahanan (sustainability). sebuah desain tidak seimbang.
(Yongky Safanayong 2006 :56) 4. Hirarki Visual (titik fokus)

162
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Prinsip hirarki visual merupakan prinsip d. Aliran, yaitu menggunakan prinsip


yang mengatur elemen-elemen ritme bergerak dari elemen satu ke
mengikuti perhatian yang berhubungan elemen lain. (M Suyanto, 2004:57) .
secara langsung dengan titik fokus. Titik
fokus merupakan perhatian yang Elemen Desain
pertama, kemudian baru diikuti Elemen dasar desain grafis untuk
perhatian lainnya. berkomunikasi secara visual menurut
Tiga pertanyaan penting mengenai Gregg Berryman adalah:
hirarki visual adalah: 1. Tipografi, setiap huruf memiliki suatu
a. Mana yang Anda lihat pertama? karakter, setiap karakter tersebut dapat
b. Mana yang Anda lihat kedua? membantu menambah keindahan suatu
c. Mana yang Anda lihat ketiga? rancangan visual dan juga dapat
dijadikan sebagai penjelas informasi
5. Kesatuan (unity) yang disampaikan oleh teks.
Prinsip kesatuan dalam desain grafis 2. Simbol banyak digunakan dalam
adalah prinsip bagaimana pekerjaan grafis, seperti pembuatan
mengorganisasi seluruh elemen dalam logo, sign dan sebagainya.
satu tampilan grafis. Untuk mencapai 3. Ilustrasi dapat menambah umur
kesatuan tersebut desainer harus keindahan suatu rancangan visual juga
mengerti tentang garis, bentuk, warna, dapat sebagai penjelas informasi yang
tekstur, kontras nilai, format, ditampilkan oleh teks.
keseimbangan, titik fokus dan ritme. 4. Fotografi, dapat menggantikan peran
ilustrasi dimana pada suatu rancangan
Beberapa prinsip membuat kesatuan visual kadang-kadang dibutuhkan efek
adalah sebagai berikut: yang lebih terlihat nyata, yang dapat
a. Hubungan, yaitu mengulang suatu diwakili oleh image foto.
elemen misalnya warna, arah, nilai, Dalam seni, desain berbentuk visual dan
bentuk, tekstur atau membangun dapat diterima dan dicerna secara
suatu gaya, misalnya gaya linier atau langsung (instaneously), sehingga terdapat
membangun hubungan diantara interval; ruang (space), bentuk (shape) dan
elemen yang ada. warna (color) yang membedakannya.
b. Grid, yaitu membagi subbagian
format ke dalam bagian horizontal Layout
dan vertikal secara tetap, kolom, Prinsip layout antara lain urutan,
margin dan ruang yang membentuk penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan
kerangka untuk mengorganisasi konsistensi. Urutan menunjukkan pada
ruang, huruf dan gambar dalam aliran membaca. Penekanan menunjuk
desain. pada objek penting dalam urutan
c. Kesejajaran, yaitu hubungan visual pembacaan. Keseimbangan menunjukkan
yang dibuat antar elemen, bentuk pada pembagian berat ruang, termasuk
dan objek yang mempunyai garis ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan
poros yang sama. menunjuk pada usaha menciptakan
kesatuan objek, termasuk ruang secara
keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada

163
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

kontrol estetik tampilan keseluruhan. seni, huruf hingga layout sebuah halaman
Konsistensi kian terasa pada penerbitan karena proporsinya yang harmonis.
berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol
estetik terutama berguna bagi koordinasi 10. The symetrical grid
keseluruhan material yang di-layout. Dalam grid simetris, halaman kanan akan
Layout adalah penyusunan dari elemen berkebalikan persis seperti bayangan
desain yang berhubungan ke dalam sebuah cermin dari halaman kiri. Ini memberikan
bidang sehingga membentuk susunan dua margin yang sama baik margin luar
artistik. Hal ini bisa juga disebut maupun margin dalam.
manajemen bentuk dan bidang. Tujuan
utama layout adalah menampilkan elemen 11. Teori Warna
gambar dan teks agar komunikatif dan Dalam bahasa Indonesia, warna
memudahkan pembaca menerima merupakan fenomena yang terjadi karena
informasi yang disajikan. adanya tiga unsur, yaitu cahaya, obyek,
dan observer (dapat berupa mata ataupun
8. Grid System alat ukur).
Sebuah grid diciptakan sebagai solusi Warna adalah gelombang yang diterima
terhadap permasalahan penataan elemen- oleh mata dari cahaya yang dipantulkan
elemen visual dalam sebuah ruang. Grid melalui benda-benda yang dikenainya. Di
systems digunakan sebagai perangkat dalam ruangan gelap dimana tidak ada
untuk mempermudah menciptakan sebuah cahaya, maka kita tidak dapat melihat
komposisi visual. warna suatu objek, sekalipun ada cahaya.
Tujuan utama dari penggunaan grid Begitu juga halnya bila tidak ada suatu
systems dalam desain grafis adalah untuk objek yang dapat kita lihat maka kitapun
menciptakan suatu rancangan yang tidak bisa mengenali warna. (Anne
komunikatif dan memuaskan secara Dameria, 2007:10)
estetik. Dalam pembagian warna, kita
menggunakan lingkaran warna (color
9. The Golden Section (Proporsi Agung) wheel). Warna warna dalam lingkaran
Di bidang seni grafis, proporsi agung warna terdiri atas tiga bagian yaitu:
menjadi dasar pembuatan ukuran kertas 1. Warna Primer terdiri atas warna merah,
dan prinsip tersebut dapat digunakan kuning dan biru. Warna primer
untuk menyusun keseimbangan sebuah merupakan warna dasar dalam
desain. Proporsi agung sudah ditemukan lingkaran warna.
sejak jaman kuno untuk menghadirkan 2. Warna Sekunder terdiri atas orange,
proporsi yang sangat sempurna dan indah. hijau dan ungu. Warna sekunder
Proporsi agung juga dikenal dalam istilah merupakan pencampuran dua warna
deret bilangan fibonacci yaitu deret primer dengan perbandingan yang
bilangan yang setiap bilangannya adalah sama.
hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya 3. Warna Tertier merupakan
dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini pencampuran antara warna primer dan
memiliki rasio 8:13 yaitu rasio proporsi sekunder di sebelahnya dengan
agung. Bilangan ini sering dipakai dalam perbandingan yang sama. (Anne
pengukuran bangunan, arsitektur, karya Dameria, 2007 : 15)

164
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Teori Tipografi baseline. (Danton Sihombing


1. Tipografi 2001:13)
Merupakan suatu ilmu dalam memilih 3. Keluarga huruf
dan menata huruf dengan pengaturan Keluarga huruf terdiri atas kembangan
penyebarannya pada ruang yang yang berakar dari struktur bentuk dasar
tersedia, untuk menciptakan kesan (regular) alfabet dan setiap perubahan
tertentu yang menolong pembaca huruf masih memiliki kesinambungan
dalam membaca semaksimal mungkin. bentuk.
Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya Perbedaan tampilan yang pokok dalam
yang menggunakan pengaturan huruf keluarga huruf dibagi menjadi tiga bentuk
sebagai elemen utama. Pengertian pengembangan yaitu; berat, proporsi, dan
huruf sebagai lambang bunyi bisa kemiringan (Light, Regular, dan Bold).
diabaikan. Setiap anggota keluarga huruf baik light,
2. Anatomi Huruf regular, dan bold memiliki kesamaan ciri
Berikut ini adalah terminologi yang fisik, namun, dengan perbedaan berat
umum digunakan dalam penamaan dapat memberikan dampak visual yang
setiap komponen visual yang berbeda. (Danton Sihombing, 2001:28).
terstruktur dalam fisik huruf: Sebuah aktifitas komunikasi ditentukan
a. Baseline oleh perangkat yang menjembatani antara
Sebuah garis maya lurus horizontal pengirim pesan dengan penerima pesan.
yang menjadi batas dari bagian Bahasa tulis merupakan sebuah perangkat
terbawah dari setiap huruf besar. komunikasi yang efektif. Dapat dikatakan
b. Capline bahwa bahasa verbal merupakan elemen
Sebuah garis maya lurus horizontal dasar untuk membangun sebuah kata atau
yang menjadi batas dari bagian kalimat.
teratas dari setiap huruf besar Rangkaian huruf bukan saja dapat
c. Meanline memberikan suatu makna yang mengacu
Sebuah garis maya lurus horizontal kepada sebuah objek ataupun gagasan,
yang menjadi batas dari bagian tetapi juga memiliki kemampuan untuk
teratas dari badan setiap huruf kecil. menyuarakan suatu citra ataupun kesan
d. X-height secara visual.
Jarak ketinggian dari baseline sampai Untuk memilih dan menyusun huruf yang
ke meanline. X- height merupakan tepat perlu diketahui beberapa kriteria
tinggi dari badan huruf kecil. yang terdapat pada huruf tersebut, yaitu:
Cara yang termudah mengukur a. Clarity: Kejelasan huruf sehingga mudah
ketinggian badan huruf kecil adalah untuk dibaca.
dengan menggunakan huruf x‟. b. Readability: Tingkat keterbacaan huruf
e. Ascender c. Legibility: Kemudahan membaca teks
Bagian dari huruf kecil yang dengan huruf pilihan
posisinya tepat berada di antara d. Visibility: Tingkat kemudahan
meanline dan capline. penglihatan huruf
f. Descender Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
Bagian dari huruf kecil yang tipografi penulisan. Berikut ini adalah
posisinya tepat berada di bawah perinciannya:

165
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

a. Ligatures tampak bersih dan tidak memiliki


Ligatur adalah perangkat tipografi celah menyakitkan mata atau sungai.
yang menghubungkan dua atau tiga Inilah sebabnya mengapa penting
karakter terpisah bersama untuk bagi seorang desainer untuk
membentuk satu kesatuan. Ligatures mengontrol hyphenation.
dibentuk dengan memperluas/ h. Tracking
menghubungkan, tergantung pada Tracking mengacu pada jumlah
karakter yang terlibat. ruang yang ada antara huruf. Ruang
b. Leading ini dapat disesuaikan untuk
Leading adalah istilah pencetakan membuat karakter yang lebih atau
logam panas yang merujuk pada kurang. Mengurangi tracking
strip timah yang disisipkan di antara kembali ruang antara huruf,
ukuran teks dalam rangka ruang mengembun teks dan
dengan akurat. Leading memungkinkan lebih banyak teks
memperkenalkan ruang ke blok teks yang akan dipasang ke dalam suatu
dan memungkinkan karakter untuk area tertentu.
'bernapas' sehingga informasi i. Kerning
mudah dibaca. Kerning merupakan ruang antara
c. Orientation dua huruf. Kombinasi huruf tertentu
Orientation mengacu pada arah di memiliki terlalu banyak atau terlalu
mana elemen digunakan. Teks dan sedikit ruang antara mereka, yang
gambar yang biasanya diatur mungkin membuat beberapa kata
sehingga mereka membaca dan sulit dibaca.
dilihat horizontal dari kiri ke kanan. j. Legibility and readability
d. Alignment Kedua istilah ini sering digunakan
Alignment mengacu pada jenis posisi secara sinonim. Keterbacaan
dalam sebuah blok teks, baik dalam mengacu pada kemampuan untuk
bidang vertikal dan horizontal membedakan satu letter form dari
e. Arrangement lain melalui karakteristik fisik yang
Unsur-unsur yang berbeda yang melekat dalam perancangan jenis
merupakan bagian dari desain, huruf tertentu, seperti faktor tinggi,
terutama tulisan dan gambar, bisa bentuk karakter, ukuran, stroke, dan
diperlakukan sebagai komponen tebal huruf. Keterbacaan sebuah
terpisah yang akan diatur pada tubuh teks diperjelas dengan
halaman dengan perbedaan yang menggunakan ukuran titik standar,
jelas. keselarasan terkemuka dan tepat
f. Hierarchy sensitif. (Gavin Ambrose, Paul Harris,
Hirarki adalah panduan logis dan 2005:92-96).
visual yang memungkinkan berbagai
kepala teks yang menemani tubuh Teori Ilustrasi
teks untuk diatur. Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu
g. Hyphenation tulisan dengan teknik drawing, lukisan,
Tujuan dari hyphenation adalah fotografi, atau teknik seni rupa lainnya
untuk menghasilkan blok teks yang yang lebih menekankan hubungan subjek

166
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

dengan tulisan yang dimaksud daripada running text. Sedangkan daftar isi menjadi
bentuk. semacam peta perjalanan. (Surianto
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan Rustan 2008:122)
suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi
tertulis lainnya. Dengan bantuan visual, Anatomi Buku
tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Anatomi buku adalah bagian-bagian yang
menjadi kelengkapan buku. Menurut Iyan
Buku Wibowo anatomi buku terdiri dari sebagai
Fungsi buku adalah menyampaikan berikut:
informasi, berupa cerita, pengetahuan, 1. Book Jacket
laporan, dan lain-lain. Buku dapat a. Edition binding: menggunakan
menampung banyak sekali informasi, metode penjilidan hardcover,
tergantung jumlah halaman yang menyatukan buku dengan
dimilikinya. menjahitnya dan meratakan
Elemen buku, sebagian besar elemen- punggung buku.
elemen layout digunakan dalam buku. b. Slipcase: secara umum adalah
Karena pada umumnya elemen terbanyak sebuah kotak yang terbuat dari
adalah bodytext, maka perlu perhatian bahan yang keras dan tahan lama
khusus dalam memilih dan menatanya. untuk melindungi buku atau
Buku berisi lembaran halaman yang cukup beberapa buku dalam satu paket.
banyak, sehingga lebih tebal dari booklet. Slipcase tertutup di salah satu ujung
Berbeda dengan booklet yang bisa dijilid buku dan terbuka diujung satunya
hanya denga steples atau bisa juga tidak sehingga punggung buku terlihat.
dijilid karena hanya terdiri dari beberapa Ukuran slipcase dibuat lebih besar
lembar. Pada buku penjilidan yang baik agar buku di dalam dapat masuk
merupakan keharusan agar lembar-lembar dengan pas.
kertasnya tidak tercerai-berai. c. Flaps: bagian perpanjangan dari
Pemanfaatan buku sebagai media sampul yang dilipat ke dalam.
informasi sudah sangat umum, sehingga Biasanya berisi informasi
ada begitu banyak jenis-jenis buku, buku tentangpenulis, sinopsis buku dan
cerita, komik, novel, majalah, buku-buku informasi lainnya. Tidak ada ukuran
tebal seperti kamus, ensiklopedia, buku pasti, namun pada umumnya 75
telepon, terbitan berkala seperti majalah, mm.
annual report (laporan tahunan d. Headband/tailband: sepotong kain
perusahaan), company profile (profil yang membalut bagian atas atau
perusahaan), katalog produk, dan lain-lain. bawah punggung buku. Berfungsi
Sistem navigasi dalam sebuah buku sebagai dekorasi dan melindungi
amatlah penting untuk memberi informasi punggung buku. (Gavin Ambrose,
kepada pembaca di mana dia berada Paul Harris, 2005:30)
maupun untuk mencari topik tertentu di 2. Cover/Sampul Buku
dalam buku. Daftar isi, nomor halaman, a. Cover depan: Kover sangat
running text merupakan beberapa sistem mempengaruhi daya tarik sebuah
navigasi yang terdapat di dalam buku. Tiap buku, sebab persepsi awal terhadap
halaman ditandai dengan nomor dan buku ada di sini. Kover depan

167
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

biasanya berisi judul, nama penulis, tulisan (materi) biasa dinamakan


nama pemberi pengantar atau bidang cetak.
sambutan serta logo dan nama c. Pemilihan huruf: Jenis huruf (font),
penerbit. ukuran huruf (size), dan jarak antar
b. Cover belakang: Biasanya berisi judul baris (lead) sangat penting dalam
buku, sinopsis, biografi penulis, ISBN pembuatan buku. Ketiga hal
(International Standard Book tersebuut selain untuk kepentingan
Number) beserta barcode-nya, dan estetika, akan menentukan enak
alamat penerbit sekaligus logonya. tidaknya buku dibaca (readability).
c. Punggung buku: Buku yang memiliki d. Teknik penomoran halaman:
ketebalan tertentu biasanya Masalah halaman berkaitan dengan
memiliki punggung buku (khusus kemudahan membaca dalam
untuk buku tebal). Punggung buku menandai materi (isi).
berisi nama pengarang, nama e. Pemilihan warna: Beberapa buku
penerbit, dan logo penerbit. terkadang membutuhkan
d. Endorsement: Semacam dukungan pewarnaan pada bagian gambar-
atau pujian terhadap buku dari gambar tertentu yang memang
pembaca atau ahli atau orang dibutuhkan, untuk penegasan atau
terkenal untuk menambah daya sekedar keindahan.
pikat buku yang ditulis di kover buku f. Keindahan dan kesesuaian ilustrasi:
atau kover belakang. Beberapa buku, terutama yang
e. Lidah kover (jarang ada, buku diperuntukan anak-anak banyak
tertentu saja): Biasanya berisi foto membutuhkan ilustrasi yang
beserta riwayat hidup pengarang berfungsi menggambarkan materi,
dan atau ringkasan buku yang sehingga membantu imajinasi
dihadirkan untuk kepentingan pembaca memahami pesan di dalam
estetika dan keeksklusifan buku. buku.
3. Perwajahan buku g. Kualitas kertas dan penjilidan: Tidak
a. Ukuran buku: Masalah ukuran buku semua buku dicetak dengan
sangat berhubungan dengan materi menggunakan kertas yang sama.
(isi). Setiap jenis buku tentunya Untuk buku anak-anak atau lainnya
memiliki perbedaan terhadap yang mengandung banyak ilustrasi
ukurannya. (Coffee Table Book, dan berwarna, biasanya
novel, komik, ensiklopedia, dan membutuhkan kertas yang lebih
lainnya) tebal. Hal ini mempengaruhi
b. Bidang cetak: Dalam setiap halaman penjilidan di akhir proses penerbitan
isi buku, kita melihat bagian yang buku.
kosong di setiap tepinya, atau biasa 4. Halaman Pendahulu
disebut margin. Selain untuk a. Halaman judul: Halaman ini berada
keindahan, bagian tersebut di halaman awal, setelah kita
berfungsi mengamankan materi dari membuka kover buku, antara lain
kesalahan cetak (terpotong). berisi judul, subjudul, nama penulis,
Sedangkan bagian yang berisikan nama penerjemah, nama penerbit,
dan logo. Akan tetapi, sebagian buku

168
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

terbitan memiliki Halaman Prancis materi (isi) buku (tidak selalu ada),
(Halaman Prancis adalah bagian dari yaitu: Daftar tabel, Daftar singkatan
halaman sebuah buku. Biasanya dan akronim, Halaman daftar
sesudah cover atau halaman judul lambang, Halaman daftar ilustrasi,
dalam dimana pada halaman Halaman pendahulu.
tersebut terdapat informasi tentang 5. Halaman Isi Buku
penerbit, editor, penerjemah, a. Judul bab: Biasanya, jenis beserta
katalog dalam terbitan dan lain-lain) ukuran (font size, lebih besar) judul
yang terletak sebelum halaman bab dibuat berbeda dengan subbab.
judul, dan hanya berisi judul buku. b. Penomoran bab: Penomoran ini
b. Hak cipta (Copyright): Berisi judul, berbeda-beda pada beberapa buku.
identitas penerbit, penulis, termasuk Pada buku yang berisi pengetahuan
tim yang terlibat selama proses teoritis biasanya penomoran bab
publikasi, misalnya editor, penata menggunakan angka Romawi atau
letak, desainer sampul, ilustrator, angka Arab. Pada buku sastra atau
dan lain-lain. Halaman hak cipta ini buku ilmu pengetahuan populer,
biasanya juga disertai pernyataan biasanya lebih banyak menggunakan
larangan atau izin untuk simbol atau berupa tulisan, satu,
memperbanyak buku tersebut. dua, tiga, dan seterusnya.
c. Halaman tambahan: Biasanya berisi c. Alinea: Setiap paragraf baru akan
motto atau ucapan terima kasih dari ditandai dengan adanya alinea.
penulis. d. Penomoran teks: Dalam penomoran
d. Sambutan: Halaman ini berisi teks, harus konsisten dan sesuai
semacam sambutan yang aturan penomoran teks.
disampaikan oleh lembaga atau e. Inisial: Inisial adalah huruf pertama
perorangan yang berkompeten. pada awal paragraf setelah judul bab
e. Kata pengantar: Berisi sedikit ulasan yang dibuat lebih besar ukurannya
atas buku atau ulasan atas penulis, dari huruf lain.
yang ditulis oleh penerbit atau f. Catatan samping: Biasanya berada di
siapapun yang berkompeten dan akhir kalimat kutipan tidak langsung.
berkaitan dengan isi buku. g. Catatan kaki: Biasanya berada di
f. Prakata: Ditulis sendiri oleh penulis baris paling bawah halaman.
sebagai pemandu sebelum pembaca 6. Halaman Postliminary (Penyudah)
memasuki materi atau isi. Prakata a. Catatan penutup: Semacam catatan
biasanya berisi uraian tentang tujuan kaki yang berada diakhir materi atau
serta metode penulisan. setelah bab terakhir.
g. Daftar isi: Memudahkan pembaca b. Daftar istilah: Biasanya berisi istilah-
mencari halaman isi yang berkaitan istilah dan penjelasan yang dipakai
dengan tema tertentu dari materi dalam materi buku.
buku. c. Lampiran: Penjelasan atau data yang
h. Selain itu ada juga beberapa hal yang berfungsi untuk pendukung atau
termasuk dalam Halaman penguat materi buku.
Preliminaries, tetapi tergantung d. Indeks: Daftar kata atau istilah
kebutuhan atau sesuai dengan penting yang dilengkapi dengan

169
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

nomor halaman. Indeks disusun bila kurang lebih 100 halaman


secara alfabetis dan terletak pada 5. Screw & Post Binding
bagian akhir buku. Metode ini adalah bentuk dari side
e. Daftar pustaka: Berisi daftar buku stitching tetapi menggunakan scrup,
yang dijadikan referensi dalam bukan staples kawat. Kelemahannya
menulis materi buku. buku tidak benar-benar bisa dibuka
f. Biografi penulis: Penjelasan tentang sampai datar, tetapi scrup dapat dibuka
berisi latar belakang penulis yang untuk mendapatkan halaman terbuka
melahirkan buku. mendatar.
6. Plastic Comb Binding
Imposisi Metode ini mirip dengan spiral tetapi
Imposisi adalah tahap penggabungan materialnya menggunakan plastik
beberapa halaman agar ketika dicetak sehingga lebih elastis dan bentuknya
susunan halaman sesuai dengan yang lebih lebar daripada kawat. (Anne
direncanakan. Imposisi atau montase Dameria, 2008:137).
dapat dilakukan secara manual dan
elektronik. Metode Finishing
Imposisi secara manual dilakukan dengan Metode finishing yang pada umumnya
cara membuat dummy dengan media digunakan dalam proses pembuatan buku:
kertas sedangkan imposisi secara digital 1. Foil Stamping
bisa dilakukan melalui software tertentu Teknik Cetak dengan panas yang
(QuarkXtension, DK&A Imposition, Impose menghasilkan detil lapisan warna
(Barco), Signastation (Heidelberg), dan metalik. Tips: Emboss bisa
lainnya.) dikombinasikan dengan finishing ini,
untuk menghasilkan efek relif yang lebih
Metode Penjilidan kuat.
Metode penjilidan yang digunakan dalam 2. UV Varnish
proses produksi buku: UV Varnish adalah lapisan ynag
1. Saddle Stitching (Jahit kawat) menghasilkan detil bahan cetakan
Metode penjilidan yang menggunakan terlihat mengkilap, doff semi
kawat, lebih dikenal dengan jilid kawat. transparan, atau matte. Tips: Seperti
Metode penjilidan ini cocok untuk halnya flexo, silk screen (sablon) spot
pekerjaan yang mempunyai jumlah varnish tidak bisa diaplikasikan jika detil
halaman kurang dari 60 halaman. line sangat kecil / tipis (kurang dari 1pt)
2. Side Stitching hasilnya tidak bisa halus dan
Metode Penjilidan menggunakan jahit mengurangi efek die cut.
kawat yang distepleskan dari arah 3. Die Cutting
samping Die Cutting dipakai untuk menghasilkan
3. Side Stitching bentuk dan ukuran yang khusus pada
Metode Penjilidan menggunakan jahit barang cetakan. Tips : die cutting
kawat yang distepleskan dari arah kurang akurat dibandingkan laser cut
samping untuk bentuk/pola yang rumit, namun
4. Spiral prosesnya cepat dan dapat digunakan
Metode penjilidan menggunakan spiral untuk produksi massal.

170
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

4. Blind Emboss Deboss Majalah biasanya berisi berbagai


Efek tekanan kuat yang dipergunakan macam topik tulisan yang sesuai dengan
pada permukaan cetakan untuk tujuan dan topik dari majalah yang
menghasilkan efek timbul/emboss atau bersangkutan. Bukan hanya terdapat
sebaliknya (deboss). Tips Aplikasikan tulisan, di dalam majalah juga ada
blind emboss/deboss pada permukaan gambar-gambar yang bertujuan sebagai
cetakan untuk menghasilkan efek relief ilustrasi dari tulisan dan juga bertujuan
yang lebih kuat. (Anne Dameria untuk membuat isi majalah menjadi
2008:142) cantik dan menarik. Gambar-gambar
tersebut bisa berbentuk gambar orang,
Jenis Buku gambar benda, atau gambar kartun.
Ragam jenis buku yang biasanya diproduksi 3. Novel
yaitu: Novel adalah suatu cerita fiksi yang
1. Coffee Table Book/Buku Visual Fotografi menggambarkan kisah hidup tokoh
Coffee Table Book adalah buku melalui rangkaian peristiwa yang
hardcover yang biasanya diletakkan di kompleks dan mengubah nasib tokoh
meja kopi atau permukaan sejenis yang tersebut.
dimana berfungsi sebagai penghibur Novel adalah karangan yang panjang
(biasanya tamu), sehingga mengurangi dan berbentuk prosa dan mengandung
kebosanan. Coffee Table Book rangkaian cerita kehidupan seseorang
cenderung kebesar besaran dengan dengan oranglain disekelilingnya
konstruksi berat. Bahan materi yang dengan menonjolkan watak dan sifat
diangkat umumnya terbatas pada non- setiap pelaku (Depdikbud, 1989:618).
fiksi, dan biasanya berorientasi visual 4. Komik
(seperti photo-book). Halaman Komik adalah suatu bentuk seni yang
terutama terdiri dari foto dan ilustrasi, menggunakan gambar-gambar tidak
disertai dengan keterangan dan blok bergerak yang disusun sedemikian rupa
kecil teks, sebagai sarana pendukung. sehingga membentuk jalanan cerita.
Karena Coffee Table Book ditujukan Biasanya komikdicetak di atas kertas
pada pihak pemembaca yang lebih dan dilengkapi dengan teks. Komik
dominan melihat visual cahaya (foto). dapat diterbitkan dalam berbagai
Karena itu, istilah " Coffee Table Book " bentuk, mulai dari strip dalam koran,
dapat digunakan untuk mewakili jenis dimuat dalam majalah, hingga
buku yang didominasi oleh foto, dapat berbentuk buku tersendiri.
dikatakan sebagai photo-book. 5. Ensiklopedia
2. Majalah Ensiklopedia adalah kumpulan tulisan
Majalah adalah salah satu jenis dari yang berisikan berbagai penjelasan
media massa. Majalah terdiri dari ilmiah mengenai ilmu pengetahuan dari
sekumpulan kertas cetakan yang bebagai cabang ilmu pengetahuan. Dan
disatukan. Tulisan-tulisan di dalam ensiklopedia disusun berdasarkan
majalah dibuat bukan oleh tulisan abjad. Perbedaan antara kamus dan
tangan, namun oleh suatu mesin cetak. buku adalah kamus memberikan
Tidak ada ketentuan baku dalam penjelasan secara singkat berbeda
penyusunan isi sebuah majalah. dengan ensiklopedia yang memberi

171
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

penjelasan lebih mendalam sesuai mengontrol pencahayaan dan


kategori yang disusun ke dalam bentuk lingkup ruang tajam (depth of field).
buku. c. Fokus
6. Kamus Fokus adalah pertemuan berkas
Kamus adalah sejenis buku rujukan yang sinar atau cahaya melalui lensa
menerangkan makna kata-kata. Ia setelah berbias atau sebagai
berfungsi untuk membantu seseorang gambaran tajam suatu objek
mengenal perkataan baru. Selain pemotretan. Di kamera digital bisa
menerangkan maksud kata, kamus juga diatur secara manual yaitu memutar
mungkin mempunyai pedoman fokus di lensa dengan manual focus
sambutan, asal-usul (etimologi) suatu atau dengan auto focus secara
perkataan dan juga contoh penggunaan digital.
bagi suatu perkataan. d. Lensa
Dalam buku visualisasi fotografi Pulau Nias Lensa normal adalah lensa dengan
ini, yang harus diperhatikan adalah: panjang fokal 40mm-55mm pada
1. Harus memiliki konsep dari dibuatnya kamera berformat kecil (35mm).
buku tersebut. Dikatakan normal sebab memiliki
2. Memiliki materi berupa foto dan teks sudut pandang yang sama dengan
yang menunjang buku tersebut. mata manusia. Lensa sudut lebar
3. Menentukan Grid System/sistem kolom (16mm-35mm) memiliki sudut
untuk teks. Baik 1 kolom, 2 kolom, atau pengambilan amat luas. Lensa ini
3 kolom. efektif untuk memberikan
4. Melayout cover dan isi buku. kedalaman (dimensi) dan distorsi
5. Untuk cover biasanya menggunakan pada objek yang dekat. Efek seperti
gambar khas yang mewakili buku ini dihindari dalam pemotretan
tersebut. potret dan arsitektur, sebab kedua
jenis pemotretan ini ingin
Teori Fotografi menciptakan hasil yang realistis.
1. Teknik Fotografi Dasar Lensa tele menengah (85mm-
Hal penting dalam pemotretan yaitu 135mm) dapat memotret lebih jauh
kecepatan rana, bukaan diafragma, dan tanpa distorsi. Lensa ini memiliki
fokus, lensa, ISO. ruang tajam sempit dan mampu
a. Kecepatan Rana mengisolasi objek; latar belakang
Kecepatan rana adalah rentang tampak kabur. Lensa tele panjang
waktu sebuah rana membuka pada (200mm–2000 mm) sangat berguna
saat pemotretan. Memilih kecepatan untuk memperbesar gambar
rana yang tepat adalah kunci sukses sehingga sangat efektif untuk
dalam menangkap foto-foto yang pemotretan olahraga atau satwa liar.
tajam dan mempengaruhi dampak Agar aman, pemotret diharuskan
visual pada foto. menggunakan tripod untuk
b. Bukaan Diafragma mencegah shake.
Di samping menyerap volume e. ISO
cahaya yang masuk melalui lensa, ISO adalah singkatan dari
bukaan diafragma penting untuk International Standard for

172
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Organization, merupakan standar (dalam damai) yang sungguh dibutuhkan


angka yang mengindikasikan sebagai wahana kebersamaan dalam
sensitivitas film atau sensor digital pembangunan untuk pengembangan hidup
terhadap cahaya. bersama.

Pulau Nias Rumah Adat Nias


Nias adalah sebuah pulau yang terletak di Bangunan rumah adat Nias Utara
sebelah barat pulau Sumatera, Indonesia. berbentuk bulat. Ketinggian lantai bangu-
Pulau ini dihuni oleh mayoritas suku Nias nan rumah panggung ini lebih rendah
(Ono Niha) yang hidup dengan kebudayan dibandingkan dengan rumah adat Nias
yang kental. Daerah ini merupakan salah Selatan. Adapun bangunan rumah adat
satu daerah obyek wisata penting seperti Nias Selatan memiliki karakteristik persegi
selancar (surfing), rumah tradisional, serta dengan atap yang menjorok ke atas.
kebudayaan khas Nias seperti lompat batu, Di wilayah Kecamatan Teluk dalam, Ka-
veta batu dan tari perang. bupaten Nias Selatan terdapat di Desa
Agama mayoritas daerah ini adalah kristen Bawömataluo. Bangunan-bangunan rumah
protestan. Nias saat ini telah dibagi adat itu bermaterial utama kayu (kayu
menjadi empat kabupaten dan satu kota, ulin). Bila pada masa lalu kayu-kayu beru-
yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Nias kuran besar cukup mudah diperoleh .
Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten
Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli. Suku Nias
Dalam budaya Ono Niha (Nias) terdapat Menurut masyarakat Nias, salah satu mitos
cita-cita atau tujuan rohani hidup bersama asal usul suku Nias berasal dari sebuah
yang termakna dalam salam “Ya’ahowu” pohon kehidupan yang disebut "Sigaru
(dalam terjemahan bebas bahasa Indonesia Tora`a" yang terletak di sebuah tempat
“semoga diberkati”). Dari arti Ya’ahowu yang bernama "Tetehöli Ana'a". Menurut
tersebut terkandung makna mitos, kedatangan manusia pertama ke
memperhatikan kebahagiaan orang lain Pulau Nias dimulai pada Zaman RajaSirao
dan diharapkan diberkati oleh Yang Maha yang memiliki 9 orang Putra yang disuruh
Kuasa. Dengan kata lain Ya’ahowu keluar dari Tetehöli Ana'a karena
menampilkan sikap-sikap, perhatian, memperebutkan Takhta Sirao. Ke-9 Putra
tanggungjawab, rasa hormat dan itulah yang dianggap menjadi orang-orang
pengetahuan. Jika seseorang bersikap pertama yang menginjakkan kaki di Pulau
demikian, berarti orang tersebut Nias. Suku Nias mengenal sistem kasta (12
memperhatikan perkembangan dan tingkatan Kasta), dimana tingkatan kasta
kebahagiaan orang lain tidak hanya yang tertinggi adalah "Balugu". Untuk
menonton, tanggap, dan mencapai tingkat ini seseorang harus
bertanggungjawab akan kebutuhan orang mampu melakukan pesta besar dengan
lain (yang diucapkan: Selamat – Ya’ahowu), mengundang ribuan orang dan
termasuk yang tidak terungkap, serta menyembelih ribuan ekor ternak babi
menghormatinya sebagai sesama manusia selama berhari-hari.
sebagaimana adanya.
Jadi makna yang terkandung dalam
“Ya’ahowu” tidak lain adalah persaudaraan

173
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Megalitik Nias bertingkat, setinggi 210 cm adalah


Jejak megalitik Nias cukup banyak. Di membina keterampilan angkatan perang
berbagai pelosok Nias ditemui pe- (dalam perang suku) sewaktu melewati
ninggalan-peninggalan lama yang sebagian rintangan yang dibuat musuh. Dengan
tidak terawat. Batu alam yang beruku-ran kemampuan para prajurit menerobos
besar disusun dan dibuat menjadi berbagai pagar-benteng, baik dalam penyerangan
bentuk karya budaya bertradisi megalitik. maupun dalam upaya melarikan diri dari
Beberapa peninggalan megalitik terdiri dari kepungan. Lompat batu yang begitu
berbagai bentuk antara lain, batu tegak, terkenal terdapat di Desa Bawömataluo,
batu datar, meja batu, batu tegak Kecamatan Teluk Dalam.
segiempat pipih, batu tegak segiem-pat
balok, batu bulat berlumpang, patung Data Produk
manusia. 1. Jenis Produk
Buku ini berisikan potret Pulau Nias
Hombo Batu dan Tari Perang yang terdiri dari tradisi kehidupan
Dulu Nias sering terjadi perang antar sehari-hari, kebudayaan dan adat
penduduk, setiap kampung harus selalu istiadat, keberadaan benda-benda
memiliki persiapan untuk melawan musuh peninggalan bersejarah dan pariwisata
yang datang menyerang. Tidak yang disertai dengan informasi
mengherankan bila saat ini tari perang pendukung secara singkat dan jelas.
(maena baluse) menjadi cukup terkenal 2. Presentasi Produk
sebagai salah satu bentuk seni tari orang Buku ini berisikan kumpulan
Nias Selatan. Tarian tersebut dimainkan potret/fotografi mengenai Pulau Nias
puluhan orang dengan peralatan perang yang dibuat dalam beberapa kategori
khas Nias. yang meliiputi kebudayaan dan adat
Baluse adalah sejenis perisai dari kayu yang istiadat, tradisi kehidupan masyarakat
dibuat agak panjang. Toho adalah tombak sehari-hari, keberadaan benda
yang ujungnya dibuat menyambung, peninggalan bersejarah, dan pariwisata
belewa atau parang yang cukup panjang yang dirangkum menjadi satu.
dan tajam yang bagian pegangannya telah “Afterhours” dipilih sebagai penerbit
didoakan secara kepercayaan mereka. dari perancangan buku ini karena
Kalabubu adalah sejenis kalung terbuat afterhours merupakan salah satu
dari tempurung kelapa. Walaupun sekilas penerbit terbaik yang ada di Indonesia
dipergunakan sebagai hiasan, dan memang dengan standarisasi internasional. Pada
juga dapat berfungsi sebagai hiasan yang segi teknis buku ini berukuran 21x25
menggambarkan kejantanan. Kalabubu cm. Pada isi buku menampilkan
biasa digunakan sebagai pelindung leher kumpulan fotografi mengenai Pulau
agar tehindar dari tebasan senjata tajam Nias yang disertai dengan keterangan
musuh. (http://www.museum.pusaka- pendukung. Isi buku ini menggunakan
nias.org) bahan kertas Loop Inxwell Super Smooth
Menurut Pak Hikayat selaku kepala 210g. Proses finishing buku ini dengan
suku, hombo batu menjadi keharusan bagi jahit dalam (isi buku) dengan hardcover
setiap laki-laki sebuah kampung. Tujuan yang dilengkapi dengan slipcase
para pemuda melompat batu yang disusun berukuran 15x25 cm yang berfungi

174
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

sebagai penambah nilai estetika dan peranan segmentasi pasar sangatlah


sebagai pelindung buku. penting, diperlukan pengelompokan
3. Distribusi dan melihat dari sudut pandang pasar
Pada tahap awal distribusi dan secara kreatif yang sesuai dengan
pemasaran buku ini akan dijual di produk baru yang hendak dipasarkan.
beberapa toko buku di wilayah Jakarta Dengan segmentasi pasar yang baik, kita
yang memiliki target audience dari kelas dapat melihat letak kekuatan
menengah ke atas. Untuk tahap kompetitor produk kita. Untuk itu kita
selanjutnya bisa dipasarkan ke kota- perlu melihat target pasar dari sudut
kota besar lainnya di Indonesia. pandang geografi, demografi, dan
4. Promosi psikografi.
Sebagai sarana pendukung pemasaran Pada segi geografis, buku visualisasi
demi mencapai target pasar yang fotografi Pulau Nias (“Ya’ahowu,
ditentukan, kegiatan promosi ini Cultural Heritage of Nias”) akan
dilakukan sebagai langkah awal dipasarkan terlebih dahulu di wilayah
pemasaran yang dapat dilakukan Jakarta dan dilanjutkan dengan
terhadap produk baru. Promosi pemasaran di kota-kota besar lainnya
(launching) sebuah buku baru melalui (Indonesia). Pada segi demografi dan
beberapa sarana media seperti poster psikografi, buku ini ditunjukan kepada
penjualan, poster foto, iklan majalah seluruh kalangan yang tertarik dengan
dan koran, X-banner, dan leaflet khusus cerita budaya dari wilayah berpotensi
Nias sebagai media pendukung. atas keberadaan Pulau Nias sebagai
Cakupan kegiatan promosi pada buku warisan bangsa Indonesia dengan
ini adalah: segmen pasar menegah ke atas.
a. Iklan, promosi melalui poster yang 2. Potensi Pasar
dipasang di sekitar lokasi Potensi pasar sekarang dapat dikatakan
penjualan/toko buku, receptionist terbuka lebar dikarenakan peminatan
area lobby mal atau sekitar mal dan terhadap, buku visualisasi fotografi
halaman majalah/koran. mengalami peningkatan yang
b. Launching, memperkenalkan dan berpengaruh langsung terhadap daya
mempresentasikan buku pada saat beli masyarakat. Pada saat ini semakin
acara launching dan pemasaran banyaknya bermunculan, buku
dengan maksud tujuan penjualan visualisasi fotografi yang membahas
awal. berbagai wilayah berpotensi yang ada di
c. Merangkul komunitas fotografi dan Indonesia seperti Bali, Toraja, Batak,
budaya. Pulau Komodo, Bromo, Papua dan
d. Memanfaatkan peranan dunia maya lainnya. Tentunya buku visualisasi
seperti iklan promosi banner pada fotografi yang berisikan tentang Pulau
halaman web tertentu dan social Nias ini memiliki potensi yang besar
media terhadap daya beli masyarakat yang
Data Pasar dan Pesaing tertarik kepada keindahan warisan
1. Segmentasi pasar budaya Indonesia sebagai pendatang
Demi tercapainya pemasaran yang sesuai baru yang siap bersaing dengan wilayah
dengan target pasar yang ditentukan lainnya.

175
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

3. Perilaku dan Opini Pasar Manao (Kepala Sanggar Budaya Desa


Saat ini ketertarikan pasar melemah Bawomataluo) mengenai ragam
terhadap buku-buku yang memiliki daya kebudayaan, arsitektur, dan tradisi
baca yang cukup rumit, dengan masyarakatnya.
sedikitnya tampilan visual realisasi 2. Observasi
terhadap suatu gambaran menjadi Mengamati dan mempelajari secara
faktor utama. Ketertarikan terhadap langsung budaya dan tradisi
fotografi pada saat ini sangat kehidupan masyarakat Nias,
meningkat, terlihat dari berbagai keberadaan benda-benda bersejarah
kalangan usia mulai mempelajari teknik peninggalan zaman megalitik, dan
fotografi terutama kalangan remaja. lokasi pariwisata pantai yang ada.
Keberadaan buku visualisasi fotografi 3. Dokumentasi
menjadikan sebuah sarana Mengumpulkan data dokumentasi
pembahasan/penyampaian melalui foto subjek dan objek terkait
4. Produk Pesaing yang dibutuhkan sebagai materi
Setiap produk yang baru akan dan utama dalam perancangan buku.
sudah dipasarkan tentunya memiliki 4. Kepustakaan
kompetitor yang dapat dikatakan tidak Mempelajari dan mengumpulkan
sedikit jumlahnya (sesuai dengan data mengenai Pulau Nias dari
klasifikasinya). Setiap produk memiliki berbagai sumber dan artikel terkait
kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dapat mendukung informasi.
yang selalu berusaha untuk menjadi
yang terbaik. Diperlukan pengamatan Analisa SWOT
yang jelas terhadap kelebihan dan Strength (Kekuatan)
kekurangan produk yang diprediksikan a. Mengangkat tema budaya yang belum
akan menjadi kompetitor terkuat pernah diangkat. Pulau Nias (Tano Niha)
dengan produk baru kita, agar bisa yang merupakan bagian dari warisan
dapat bersaing karena mempunyai nilai kebudayaan Indonesia yang tidak kalah
lebih dibanding produk kompetitor. dengan wilayah kepulauan lainnya.
b. Mengaplikasikan hasil fotografi
METODE PENELITIAN berkualitas yang mencakup kehidupan
1. Metode Pengumpulan Data Pulau Nias (Tano Niha).
Untuk memperoleh data guna c. Dengan teknik pengumpulan data dan
perancangan karya, maka dilakukan informasi langsung dengan pihak terkait
metode pengumpulan data, yaitu: dan observasi langsung ke lokasi tujuan
1. Wawancara (Desa Bawomataluo, Pulau Nias).
Mewawancarai narasumber seperti: Ibu d. Berpotensi sebagai sarana media
Reny Cahya M., (Marketing dokumentasi Pulau Nias.
Communication Nias-bangkit.com) e. Merupakan salah satu dari 100 situs
sebagai informasi awal mengenai Pulau warisan dunia yang diapresiasikan oleh
Nias; terhadap masyarakat penduduk WMF (World Monuments Fund).
Nias Kota Gunungsitoli, Teluk Dalam f. Perancangan buku visualisasi fotografi
dan Desa Bawomataluo, Kabupaten yang dibuat menggunakan material
Nias Selatan dan kepada Bapak Hikayat yang berkualitas. Mulai dari pemilihan

176
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

bahan kertas jenis Loop Inxwell Super kebudayaan di indonesia yang sudah
Smooth Radiance 210 gr dengan teknik terbit lebih dulu (produk pesaing).
finishing hardcover dan penggunaan b. Buku impor sejenis yang sudah
slipcase. mendominasi.
Weakness (Kelemahan) 2. Analisis Audience
a. Persaingan dengan sarana informasi Pada umumnya usia produktif tersebut
melalui dunia maya tentang Pulau Nias merupakan usia yang dimana masyarakat
yang dengan mudah didapatkan dari peka dan mempunyai daya ketertarikan
beragam sumber terpercaya. akan kebudayaan ataupun sesuatu yang
b. Tingkat ketertarikan masyarakat menarik untuk diamati. Buku ini
terhadap sesuatu yang bersifat diperuntukan untuk usia produktif yang
tradisonal dan kebudayaan bertolak memiliki ketertarikan terhadap suatu
belakang dengan kemajuan di jaman wilayah dengan tradisi dan kebudayaanya
modern. Demografis:
c. Dengan adanya perkembangan a. Umur: 21-60 tahun.
teknologi, sebuah buku dapat dengan b. Jenis Kelamin: Perempuan dan laki-
mudah untuk diduplikasi laki.
(scaning/fotocopy). Terlebih c. Pekerjaan: Semua pekerjaan.
pembajakan terhadap foto dokumentasi d. Golongan: B – A.
yang menjadi isi utama dari buku. e. Agama: Universal.
d. Biaya produksi yang tidak sedikit Geografis
dikarenakan karena penggunaan a. Kebangsaan: Indonesia.
materialnya sehingga biaya pemasaran b. Domisili: Jakarta dan kota besar
tergolong menengah ke atas. lainnya.
Opportunities (Peluang) c. Iklim: Tropis.
a. Belum adanya perancangan buku Psikografis
visualisasi fotografi yang mengangkat Tingkat Sosial: Mencakup semua golongan
tema Pulau Nias (Tano Niha) sebagai masyarakat dengan daya ketertarikan
keindahan warisan budaya Indonesia. terhadap Pulau Nias yang ingin mengetahui
b. Maraknya bermunculan buku dengan tentang Pulau Nias lebih jelas.
kekuatan fotografi yang mengangkat Kepribadian: Buku ini dapat memberikan
tema bagian dari wilayah Indonesia gambaran secara jelas tentang Pulau Nias
seperti Bali, Toraja, Batak, Bugis, Pulau melalui visual fotografi dengan informasi
Komodo, Bromo, Papua dan lainnya. singkat yang mendukungnya kepada pihak
c. Pulau Nias yang saat ini sedang berada yang memiliki ketertarikan terhadap
dalam daftar tunggu sebagai wilayah kebudayaan dari beragam wilayah
potensial yang akan diapresiasikan oleh khususnya Pulau Nias.
UNESCO sebagai salah satu warisan
budaya dunia.
Threat (Ancaman) HASIL PERANCANGAN
a. Persaingan yang ketat terhadap buku 1. Name Style
visualisasi fotografi lainnya yang tidak Penulisan judul pada buku ini menggunakan
kalah baiknya dalam mengangkat tema kata “Ya’ahowu”, ya’ahowu adalah ucapan
salam khas Nias yang dipakai pada saat

177
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

menegur sesama yang berarti “semoga


diberkati oleh Yang di atas”.
Sub judul pada buku ini menggunakan kalimat
“Cultural Heritage Of Nias”, kalimat ini dapat
berperan sebagai sarana penjelas bagi
audience yang masih asing terhadap kata
“Ya’ahowu” untuk menekankan materi buku
ini yang mengulas mengenai warisan budaya
Pulau Nias.

Gambar 3. Tampilan Depan Buku


(Dengan Slipcase)

4. Tampilan Depan Buku (Tanpa Slipcase)

Gambar 1. Name Style

2. Tampilan Buku (Tanpa Slipcase)


Ukuran buku : 21x25 cm, dengan bahan
Emerald Super Smooth 210gr, laminating doff.

Gambar 4. Tampilan Depan Buku


(Tanpa Slipcase)

5. Tampilan Belakang Buku (Dengan


Slipcase)

Gambar 2. Tampilan Buku (Tanpa Slipcase)

3. Tampilan Depan Buku (Dengan Slipcase)


Ukuran 21x25 cm (buku), 15x25 cm (slipcase),
dengan bahan Emerald Super Smooth 210gr,
laminating doff. Hardboard, Emerald Super
Smooth 210gr (slipcase). Finishing hardcover +
perfect binding.

Gambar 5. Tampilan Belakang Buku


(Dengan Slipcase)

178
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

6. Grid

Gambar 10. Layout 4

Gambar 6. Grid System Bahan kertas isi buku menggunakan Loop


Inxwell Super smooth 210gr (echo white).
Layout utama pada perancangan buku ini Layout isi buku memiliki beberapa varian
menggunakan grid tiga kolom vertikal pada tampilan, hal ini dilakukan untuk kebutuhan
halaman spread dengan jarak 1 cm di setiap estetika dan agar dapat memberikan rasa
kolomnya. ketertarikan terhadap setiap foto yang
Pada margin top, bottom, outside 1,5 cm dan ditampilkan, sehingga tidak cepat
inside 1,5 cm, berfungsi sebagai penjaga menimbulkan kejenuhan.
konsistensi dan unity agar tercipta layout yang
terstruktur. SIMPULAN
Melalui visualisasi fotografi tentang Pulau
Nias, khususnya Desa Bawomataluo,
diharapkan tema budaya dan tradisi Pulau
Nias dapat memberikan gambaran yang lebih
jelas tentang Pulau Nias, melalui teknik
pengambilan gambar dari setiap objek yang
ditargetkan.
Gambar 7. Layout 1
Buku ini didesain seminimal mungkin mulai
dari cover hingga penetapan layout yang
digunakan sesuai dengan target audience yang
ditentukan sehingga pembaca mampu
menikmati unsur visual foto secara
menyeluruh yang merupakan materi utama
pada perancangan buku ini.
Perancangan buku ini diharapkan dapat
Gambar 8. Layout 2 diterima dengan baik oleh masyarakat baik
masyarakat Nias maupun diluar Pulau Nias,
ehingga buku ini dapat berperan dengan
benar sesuai dengan harapan. Semoga buku
ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap keberadaan suku budaya yang unik
yang sebagai warisan budaya milik Indonesia
dan berperan sebagai sarana baru untuk
mempertunjukan dan memperkenalkan
Gambar 9. Layout 3
kebudayaan dan tradisi Pulau Nias ke wilayah
yang lebih luas. Dalam pengerjaan

179
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

perancangan sebuah karya diperlukan sebuah yang akan dikerjakan dan terus
proses yang dimana proses tersebut mengembangkan ide krestif yang dapat
mnjadikan sebuah karya menjadi maksimal dijadikan modal awal dalam menghasilkan
dan berkualitas. Setiap ide/gagasan, kritik dan sebuah karya yang baik dan berkualita,
saran sangat diperlukan desainer untuk khususnya dalam pembuatan coffee table
menjadikan diri menjadi lebih baik mendekati book/photography visual book.
kesempurnaan baik untuk pribadi maupun
untuk hasil karya/inovasi yang diciptakan.
Diperlukan adanya pengambangan gagasan
dan berpikir kritis dalam perancangan karya

DAFTAR PUSTAKA

Eisseman, Lestrice. (2002). Pantone: Guide to Communication with Color. English: OhioGrafix Press.
Klimchuck, Marianne Rosner and Sandra A. Krasovec. (2007). Desain Kemasan Perancangan
Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan. Jakarta: Erlangga
Meggs , Philip B, Alston W. Purvis. (2011). Meggs’ History of Graphic Design. New York: Wiley,
John & Sons, Incorporated.
Rustan, Surianto. (2009). Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
------------------------. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Safanayong, Yongki. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte intermedia.
Sihombing, Danton. (2003). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

180

You might also like