Pulau Nias Dalam Visualisasi Fotografi
Pulau Nias Dalam Visualisasi Fotografi
Pulau Nias Dalam Visualisasi Fotografi
Abstract
Nias Island has a unique culture and tradition, from the pattern of people's everyday lives
through diverse culture, such as traditional stone jumping (Hombo Stone), music megalithic stone
(Veta Stone), and the dance of war (Maena Baluse). In addition there are also a variety of relics of
megalithic era form of carvings on the stones which can easily be found in the interior of the island
until today. Through coffee table book/photography visual book, preserving and enhancing public
awareness of Nias Island, in terms of culture, traditions and the presence of objects of historical
heritage were the objectives to achieve. Some data collection methods were used to obtain
information and materials required in discussing this guide are bibliography, observations,
interview and questionaires. The data collection is done by combining quantitative and qualitative
analysis, so that the results obtained are approaching the desires of the target. Special overview of
respondents expected to answer the needs to visualization of photographic book of Nias Island.
Hopefully this coffee table book/photography visual book can increase public awareness of the
existence of Nias Island, tribal and unique cultural heritage belonging to Indonesia and serves as a
new means for showcasing and introducing the culture and traditions of the island of Nias to the
wider region.
Keywords: Nias island, coffee table book/photography visual book, culture, tradition
160
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
ini. Berdasarkan fakta dan informasi yang komersial). Aplikasi-aplikasi ini dapat
ada, melalui dibuatlah buku fotografi meliputi periklanan dan penjualan produk;
tentang Pulau Nias. Buku ini meliputi menciptakan identitas visual untuk
kebudayaan, tradisi kehidupan sehari-hari institusi, produk dan perusahaan,
masyarakat, keberadaan benda-benda lingkungan grafis, desain informasi, dan
peninggalan bersejarah, dan pariwisata secara visual menyempurnakan pesan
(“Ya’ahuwo, Cultural Heritage of Nias”) dalam publikasi. Dalam desain grafis
yang bertujuan untuk memperkenalkan masalahnya mencakup berbagai bidang
Pulau Nias yang memiliki ragam budaya seperti teknik perencanaan gambar,
dan keunikan lainnya terhadap masyarakat bentuk, simbol, huruf, fotografi dan proses
luar sehingga Pulau Nias layak dijadikan cetak disertai pula dengan pengetahuan
sebagai warisan budaya yang berasal dari tentang bahan dan biaya. Biasanya desain
Indonesia yang akan diapresiasikan oleh grafis diterapkan untuk media-media statis,
UNESCO (United Nations Educational, seperti buku, majalah, dan brosur, tetapi
Scientific, and Cultural Organization). sejalan dengan perkembangan zaman,
desain grafis juga diterapkan dalam media
Pengertian Dasar Desain elektronik yang sering kali disebut sebagai
Desain berasal dari kata designare (Latin) desain interaktif atau desain multimedia.
yang artinya merencakan atau merancang.
Selain itu desain berasal dari kata disegno Fungsi dan Tujuan Desain
(Italy), dessein (France) yang artinya Fungsi DKV/desain grafis:
gambar. Desain adalah suatu disiplin atau 1. Untuk memberitahu atau memberi
mata pelajaran yang tidak hanya mencakup informasi (to inform), mencakup:
eksplorasi visual, tetapi terkait dan menjelaskan, menerangkan dan
mencakup pula dengan aspek-aspek mengenalkan.
seperti kultural sosial, filosofi, teknis dan 2. Untuk memberi penerangan (to
bisnis. Aktivitasnya termasuk dalam desain enlighten), mencakup: membuka
grafis, desain industri, arsitektur, desain pikiran dan menguraikan.
interior, desain produk, dan profesi-profesi 3. Untuk membujuk (to persuade),
lainnya. mencakup: menganjurkan (umumnya
Desain suatu studi yang bersifat disiplin dalam periklanan), komponen-
silang karena kreatifitas dan evaluasi komponennya termasuk kepercayaan,
desain pada umumnya berdasarkan model logika, dan daya tarik.
dan pelajaran disiplin lainnya. (Yongky 4. Untuk melindungi (to protect), fungsi
Safanayong, 2006:12) khusus untuk desain kemasan dan
kantong belanja.
Desain Komunikasi Visual (DKV)
Aktivitas DKV termasuk dalam desain Proses Desain Komunikasi Visual
grafis, desain industri, arsitektur, desain Proses perancangan DKV secara umum
interior, desain produk dan profesi lainnya. yaitu:
Desain grafis dapat didefinisikan sebagai 1. Inspirasi
aplikasi dari keterampilan seni dan Tujuan: Mendiskusikan bahwa
komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan dibutuhkan inspirasi dan menjelaskan
industri (yang biasa disebut seni
161
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
sifatnya, memeriksa beberapa strategi Pada saat ini ada lima macam teknik cetak
sebelum presentasi. yang umumnya digunakan yaitu:
2. Identifikasi 1. Offset
Tujuan: Meliputi proses seorang Teknik yang paling umum digunakan
desainer dalam identifikasi idenya dan untuk mencetak brosur, flyer, buku,
membicarakan dalam beberapa tahap kalender dan lainnya.
yang terjadi, termasuk meninjau 2. Cetak Tinggi atau Flexography
hambatan dan mendapatkan solusi, Banyak digunakan untu mencetak
juga meliputi tanggung jawab desainer diatas karton bergelombang atau biasa
terhadap komunitas dan masyarakat digunakan untuk mencetak label
keseluruhan. kemasan produk.
3. Konseptualisasi 3. Rotogravure
Tujuan: Untuk mendapatkan solusi, Umumnya digunakan untuk mencetak
memeriksa konsep sifat desain dan label berbahan plastik yang biasa
bagaimana menggunakan intuisi agar digunakan untuk kemasan produk.
tercipta presentasi yang berhubungan. 4. Sablon atau cetak saring (screen
4. Eksplorasi printing)
Tujuan: Menjelajahi metoda dasar Banyak digunakan untuk mencetak
untuk memperbaiki konsep sehingga kaos, mug, pin dan lainnya.
lebih jelas, bahwa pilihan metoda dan 5. Digital
media mempengaruhi perkembangan Cocok untuk kebutuhan mencetak
ide dan dapat memakai pilihan yang dengan kuantitas yang kecil seperti
selaras dengan kepentingan, bagaimana banner, baliho, poster dan lainnya.
sebuah konsep dapat berguna setelah
teruji. Prinsip Desain
5. Definisi/Dummy Prinsip dasar desain antara lain:
Tujuan: Menerangkan hierarki 1. Keseimbangan (balance)
kebutuhan dalam desain dan Keseimbangan adalah kesamaan
mengidentifikasikan jenis-jenis distribusi dalam bobot, yang cenderung
keputusan yang terlibat dalam merasakan keterkaitan bersama,
memenuhi kebutuhan tersebut. kelihatan bersatu dan perasaan
6. Komunikasi harmonis.
Tujuan: Menyoroti bahwa tanggung 2. Irama (rhythm)
jawab utama seorang desainer adalah Irama memiliki andil besar terhadap
mampu mengkomunikasikan kepada visual (layout). Merupakan sebuah
siapa, bagaimana dan mengapa. ritme pengulangan unsur yang berbeda-
7. Produksi beda secara konsisten.
Tujuan: Pada tahan akhir ini penting 3. Penekanan (repression)
kerja sama dan interaksi antar desainer Sudut pandang merupakan titik fokus
dan tim produksi serta melihat manfaat pada unsur penekanan utama. Terlalu
umpan balik. Memeriksa pengambilan banyak titik fokus yang ditampilkan
keputusan dalam hal: anggaran, jadwal, dalam sebuah desain akan membuat
material, dan ketahanan (sustainability). sebuah desain tidak seimbang.
(Yongky Safanayong 2006 :56) 4. Hirarki Visual (titik fokus)
162
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
163
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
kontrol estetik tampilan keseluruhan. seni, huruf hingga layout sebuah halaman
Konsistensi kian terasa pada penerbitan karena proporsinya yang harmonis.
berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol
estetik terutama berguna bagi koordinasi 10. The symetrical grid
keseluruhan material yang di-layout. Dalam grid simetris, halaman kanan akan
Layout adalah penyusunan dari elemen berkebalikan persis seperti bayangan
desain yang berhubungan ke dalam sebuah cermin dari halaman kiri. Ini memberikan
bidang sehingga membentuk susunan dua margin yang sama baik margin luar
artistik. Hal ini bisa juga disebut maupun margin dalam.
manajemen bentuk dan bidang. Tujuan
utama layout adalah menampilkan elemen 11. Teori Warna
gambar dan teks agar komunikatif dan Dalam bahasa Indonesia, warna
memudahkan pembaca menerima merupakan fenomena yang terjadi karena
informasi yang disajikan. adanya tiga unsur, yaitu cahaya, obyek,
dan observer (dapat berupa mata ataupun
8. Grid System alat ukur).
Sebuah grid diciptakan sebagai solusi Warna adalah gelombang yang diterima
terhadap permasalahan penataan elemen- oleh mata dari cahaya yang dipantulkan
elemen visual dalam sebuah ruang. Grid melalui benda-benda yang dikenainya. Di
systems digunakan sebagai perangkat dalam ruangan gelap dimana tidak ada
untuk mempermudah menciptakan sebuah cahaya, maka kita tidak dapat melihat
komposisi visual. warna suatu objek, sekalipun ada cahaya.
Tujuan utama dari penggunaan grid Begitu juga halnya bila tidak ada suatu
systems dalam desain grafis adalah untuk objek yang dapat kita lihat maka kitapun
menciptakan suatu rancangan yang tidak bisa mengenali warna. (Anne
komunikatif dan memuaskan secara Dameria, 2007:10)
estetik. Dalam pembagian warna, kita
menggunakan lingkaran warna (color
9. The Golden Section (Proporsi Agung) wheel). Warna warna dalam lingkaran
Di bidang seni grafis, proporsi agung warna terdiri atas tiga bagian yaitu:
menjadi dasar pembuatan ukuran kertas 1. Warna Primer terdiri atas warna merah,
dan prinsip tersebut dapat digunakan kuning dan biru. Warna primer
untuk menyusun keseimbangan sebuah merupakan warna dasar dalam
desain. Proporsi agung sudah ditemukan lingkaran warna.
sejak jaman kuno untuk menghadirkan 2. Warna Sekunder terdiri atas orange,
proporsi yang sangat sempurna dan indah. hijau dan ungu. Warna sekunder
Proporsi agung juga dikenal dalam istilah merupakan pencampuran dua warna
deret bilangan fibonacci yaitu deret primer dengan perbandingan yang
bilangan yang setiap bilangannya adalah sama.
hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya 3. Warna Tertier merupakan
dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini pencampuran antara warna primer dan
memiliki rasio 8:13 yaitu rasio proporsi sekunder di sebelahnya dengan
agung. Bilangan ini sering dipakai dalam perbandingan yang sama. (Anne
pengukuran bangunan, arsitektur, karya Dameria, 2007 : 15)
164
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
165
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
166
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
dengan tulisan yang dimaksud daripada running text. Sedangkan daftar isi menjadi
bentuk. semacam peta perjalanan. (Surianto
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan Rustan 2008:122)
suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi
tertulis lainnya. Dengan bantuan visual, Anatomi Buku
tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Anatomi buku adalah bagian-bagian yang
menjadi kelengkapan buku. Menurut Iyan
Buku Wibowo anatomi buku terdiri dari sebagai
Fungsi buku adalah menyampaikan berikut:
informasi, berupa cerita, pengetahuan, 1. Book Jacket
laporan, dan lain-lain. Buku dapat a. Edition binding: menggunakan
menampung banyak sekali informasi, metode penjilidan hardcover,
tergantung jumlah halaman yang menyatukan buku dengan
dimilikinya. menjahitnya dan meratakan
Elemen buku, sebagian besar elemen- punggung buku.
elemen layout digunakan dalam buku. b. Slipcase: secara umum adalah
Karena pada umumnya elemen terbanyak sebuah kotak yang terbuat dari
adalah bodytext, maka perlu perhatian bahan yang keras dan tahan lama
khusus dalam memilih dan menatanya. untuk melindungi buku atau
Buku berisi lembaran halaman yang cukup beberapa buku dalam satu paket.
banyak, sehingga lebih tebal dari booklet. Slipcase tertutup di salah satu ujung
Berbeda dengan booklet yang bisa dijilid buku dan terbuka diujung satunya
hanya denga steples atau bisa juga tidak sehingga punggung buku terlihat.
dijilid karena hanya terdiri dari beberapa Ukuran slipcase dibuat lebih besar
lembar. Pada buku penjilidan yang baik agar buku di dalam dapat masuk
merupakan keharusan agar lembar-lembar dengan pas.
kertasnya tidak tercerai-berai. c. Flaps: bagian perpanjangan dari
Pemanfaatan buku sebagai media sampul yang dilipat ke dalam.
informasi sudah sangat umum, sehingga Biasanya berisi informasi
ada begitu banyak jenis-jenis buku, buku tentangpenulis, sinopsis buku dan
cerita, komik, novel, majalah, buku-buku informasi lainnya. Tidak ada ukuran
tebal seperti kamus, ensiklopedia, buku pasti, namun pada umumnya 75
telepon, terbitan berkala seperti majalah, mm.
annual report (laporan tahunan d. Headband/tailband: sepotong kain
perusahaan), company profile (profil yang membalut bagian atas atau
perusahaan), katalog produk, dan lain-lain. bawah punggung buku. Berfungsi
Sistem navigasi dalam sebuah buku sebagai dekorasi dan melindungi
amatlah penting untuk memberi informasi punggung buku. (Gavin Ambrose,
kepada pembaca di mana dia berada Paul Harris, 2005:30)
maupun untuk mencari topik tertentu di 2. Cover/Sampul Buku
dalam buku. Daftar isi, nomor halaman, a. Cover depan: Kover sangat
running text merupakan beberapa sistem mempengaruhi daya tarik sebuah
navigasi yang terdapat di dalam buku. Tiap buku, sebab persepsi awal terhadap
halaman ditandai dengan nomor dan buku ada di sini. Kover depan
167
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
168
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
terbitan memiliki Halaman Prancis materi (isi) buku (tidak selalu ada),
(Halaman Prancis adalah bagian dari yaitu: Daftar tabel, Daftar singkatan
halaman sebuah buku. Biasanya dan akronim, Halaman daftar
sesudah cover atau halaman judul lambang, Halaman daftar ilustrasi,
dalam dimana pada halaman Halaman pendahulu.
tersebut terdapat informasi tentang 5. Halaman Isi Buku
penerbit, editor, penerjemah, a. Judul bab: Biasanya, jenis beserta
katalog dalam terbitan dan lain-lain) ukuran (font size, lebih besar) judul
yang terletak sebelum halaman bab dibuat berbeda dengan subbab.
judul, dan hanya berisi judul buku. b. Penomoran bab: Penomoran ini
b. Hak cipta (Copyright): Berisi judul, berbeda-beda pada beberapa buku.
identitas penerbit, penulis, termasuk Pada buku yang berisi pengetahuan
tim yang terlibat selama proses teoritis biasanya penomoran bab
publikasi, misalnya editor, penata menggunakan angka Romawi atau
letak, desainer sampul, ilustrator, angka Arab. Pada buku sastra atau
dan lain-lain. Halaman hak cipta ini buku ilmu pengetahuan populer,
biasanya juga disertai pernyataan biasanya lebih banyak menggunakan
larangan atau izin untuk simbol atau berupa tulisan, satu,
memperbanyak buku tersebut. dua, tiga, dan seterusnya.
c. Halaman tambahan: Biasanya berisi c. Alinea: Setiap paragraf baru akan
motto atau ucapan terima kasih dari ditandai dengan adanya alinea.
penulis. d. Penomoran teks: Dalam penomoran
d. Sambutan: Halaman ini berisi teks, harus konsisten dan sesuai
semacam sambutan yang aturan penomoran teks.
disampaikan oleh lembaga atau e. Inisial: Inisial adalah huruf pertama
perorangan yang berkompeten. pada awal paragraf setelah judul bab
e. Kata pengantar: Berisi sedikit ulasan yang dibuat lebih besar ukurannya
atas buku atau ulasan atas penulis, dari huruf lain.
yang ditulis oleh penerbit atau f. Catatan samping: Biasanya berada di
siapapun yang berkompeten dan akhir kalimat kutipan tidak langsung.
berkaitan dengan isi buku. g. Catatan kaki: Biasanya berada di
f. Prakata: Ditulis sendiri oleh penulis baris paling bawah halaman.
sebagai pemandu sebelum pembaca 6. Halaman Postliminary (Penyudah)
memasuki materi atau isi. Prakata a. Catatan penutup: Semacam catatan
biasanya berisi uraian tentang tujuan kaki yang berada diakhir materi atau
serta metode penulisan. setelah bab terakhir.
g. Daftar isi: Memudahkan pembaca b. Daftar istilah: Biasanya berisi istilah-
mencari halaman isi yang berkaitan istilah dan penjelasan yang dipakai
dengan tema tertentu dari materi dalam materi buku.
buku. c. Lampiran: Penjelasan atau data yang
h. Selain itu ada juga beberapa hal yang berfungsi untuk pendukung atau
termasuk dalam Halaman penguat materi buku.
Preliminaries, tetapi tergantung d. Indeks: Daftar kata atau istilah
kebutuhan atau sesuai dengan penting yang dilengkapi dengan
169
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
170
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
171
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
172
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
173
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
174
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
175
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
176
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
bahan kertas jenis Loop Inxwell Super kebudayaan di indonesia yang sudah
Smooth Radiance 210 gr dengan teknik terbit lebih dulu (produk pesaing).
finishing hardcover dan penggunaan b. Buku impor sejenis yang sudah
slipcase. mendominasi.
Weakness (Kelemahan) 2. Analisis Audience
a. Persaingan dengan sarana informasi Pada umumnya usia produktif tersebut
melalui dunia maya tentang Pulau Nias merupakan usia yang dimana masyarakat
yang dengan mudah didapatkan dari peka dan mempunyai daya ketertarikan
beragam sumber terpercaya. akan kebudayaan ataupun sesuatu yang
b. Tingkat ketertarikan masyarakat menarik untuk diamati. Buku ini
terhadap sesuatu yang bersifat diperuntukan untuk usia produktif yang
tradisonal dan kebudayaan bertolak memiliki ketertarikan terhadap suatu
belakang dengan kemajuan di jaman wilayah dengan tradisi dan kebudayaanya
modern. Demografis:
c. Dengan adanya perkembangan a. Umur: 21-60 tahun.
teknologi, sebuah buku dapat dengan b. Jenis Kelamin: Perempuan dan laki-
mudah untuk diduplikasi laki.
(scaning/fotocopy). Terlebih c. Pekerjaan: Semua pekerjaan.
pembajakan terhadap foto dokumentasi d. Golongan: B – A.
yang menjadi isi utama dari buku. e. Agama: Universal.
d. Biaya produksi yang tidak sedikit Geografis
dikarenakan karena penggunaan a. Kebangsaan: Indonesia.
materialnya sehingga biaya pemasaran b. Domisili: Jakarta dan kota besar
tergolong menengah ke atas. lainnya.
Opportunities (Peluang) c. Iklim: Tropis.
a. Belum adanya perancangan buku Psikografis
visualisasi fotografi yang mengangkat Tingkat Sosial: Mencakup semua golongan
tema Pulau Nias (Tano Niha) sebagai masyarakat dengan daya ketertarikan
keindahan warisan budaya Indonesia. terhadap Pulau Nias yang ingin mengetahui
b. Maraknya bermunculan buku dengan tentang Pulau Nias lebih jelas.
kekuatan fotografi yang mengangkat Kepribadian: Buku ini dapat memberikan
tema bagian dari wilayah Indonesia gambaran secara jelas tentang Pulau Nias
seperti Bali, Toraja, Batak, Bugis, Pulau melalui visual fotografi dengan informasi
Komodo, Bromo, Papua dan lainnya. singkat yang mendukungnya kepada pihak
c. Pulau Nias yang saat ini sedang berada yang memiliki ketertarikan terhadap
dalam daftar tunggu sebagai wilayah kebudayaan dari beragam wilayah
potensial yang akan diapresiasikan oleh khususnya Pulau Nias.
UNESCO sebagai salah satu warisan
budaya dunia.
Threat (Ancaman) HASIL PERANCANGAN
a. Persaingan yang ketat terhadap buku 1. Name Style
visualisasi fotografi lainnya yang tidak Penulisan judul pada buku ini menggunakan
kalah baiknya dalam mengangkat tema kata “Ya’ahowu”, ya’ahowu adalah ucapan
salam khas Nias yang dipakai pada saat
177
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
178
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
6. Grid
179
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
perancangan sebuah karya diperlukan sebuah yang akan dikerjakan dan terus
proses yang dimana proses tersebut mengembangkan ide krestif yang dapat
mnjadikan sebuah karya menjadi maksimal dijadikan modal awal dalam menghasilkan
dan berkualitas. Setiap ide/gagasan, kritik dan sebuah karya yang baik dan berkualita,
saran sangat diperlukan desainer untuk khususnya dalam pembuatan coffee table
menjadikan diri menjadi lebih baik mendekati book/photography visual book.
kesempurnaan baik untuk pribadi maupun
untuk hasil karya/inovasi yang diciptakan.
Diperlukan adanya pengambangan gagasan
dan berpikir kritis dalam perancangan karya
DAFTAR PUSTAKA
Eisseman, Lestrice. (2002). Pantone: Guide to Communication with Color. English: OhioGrafix Press.
Klimchuck, Marianne Rosner and Sandra A. Krasovec. (2007). Desain Kemasan Perancangan
Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan. Jakarta: Erlangga
Meggs , Philip B, Alston W. Purvis. (2011). Meggs’ History of Graphic Design. New York: Wiley,
John & Sons, Incorporated.
Rustan, Surianto. (2009). Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
------------------------. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Safanayong, Yongki. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte intermedia.
Sihombing, Danton. (2003). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
180