Pengelolaan Pembelajaran Praktek Teknik Pemesinan Di SMK: ISSN: 1907-4034

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

ISSN: 1907-4034

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRAKTEK TEKNIK


PEMESINAN DI SMK

Agung Kurniawan dan Achmad Fathoni


Magister Admintrasi Pendidikan, Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: [email protected]

Abstract
This study aims to describe: (1) planning, (2) implementation, and (3) the
implementation of the assessment of management of Machining Engineering practice
practice in SMK Pancasila 1 Wonogiri. Type of qualitative research with ethnographic
design. Techniques of collecting interview data, observation and documentation.
Interactive model data analysis technique analysis, with data collection process, data
reduction, data presentation and verification. Data validity with source triangulation.
Testing data using source triangulation technique. Result of research: (1) planning
of machining practice learning include programming, formulation of goal and target
of program with aim to get equal perception of all school citizen about planning
that have been made, (2) Implementation of learning at SMK Pancasila 1 Wonogiri
principal give assessment to teacher , the head of Skills Competency (K3) supervises
the practice of machining practice comprehensively, machining machinist practice
teachers conducts productive practice learning in theory and practice, theory learning
equips and introduces practice implemented while practice learning demonstrates
machine parts, operates machines, appliance use, (3) The learning appraisal is
monitored by the school principal, the Head of Skills Competency (K3) performs the
assessment of the implementation and teaching and learning infrastructure of the
machining practice, the teacher evaluates the implementation of the lesson and the
learning process. assessment of results of student productive practice activities

Keywords: learning planning, learning implementation, learning supervision,


mechanical engineering

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3)
penilaian pengelolaan pembelajaran praktek Teknik Pemesinan di SMK Pancasila 1
Wonogiri.Jenis penelitian kualitatif dengan desain etnografi. Teknik pengumpulan
data wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data analisis model
interaktif, dengan proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Keabsahan data dengan triangulasi sumber. Pengujian data dengan menggunakan
teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian :(1) perencanaan pembelajaran praktek
pemesinan meliputi penyusunan program, perumusan tujuan dan sasaran program
dengan tujuan mendapatkan persamaan persepsi seluruh warga sekolah tentang
perencanaan yang sudah di buat, (2) Pelaksanaan pembelajaran di SMK Pancasila 1

Pengelolaan Pembelajaran Praktek...(Agung Kurniawan dan Achmad Fathoni) 117


ISSN: 1907-4034

Wonogiri kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru, kepala Kompetensi


Keahlian (K3) melakukan pengawasan pembelajaran praktek pemesinan secara
menyeluruh, guru praktek teknik pemesinan melaksanakan pembelajaran praktek
produktif secara teori dan praktek, pembelajaran teori membekali dan memperkenalkan
praktek yang dilaksanakan sedangkan pembelajaran praktek mendemonstrasikan
bagian mesin, mengoperasikan mesin, penggunaan alat, pemilihan bahan, dan
mengerjakan benda kerja,(3) Penilaian pembelajaran dimonitor oleh kepala sekolah,
Ketua Kompetensi Keahlian (K3) melakukan penilaianpelaksanaan dan sarana
prasarana pembelajaran praktek pemesinan, guru melakukan evaluasi pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian hasil kegiatan praktek produktif siswa.

Kata Kunci: perencanaan pembelajaran, pelaksanaanpembelajaran, penilaian


pembelajaran, teknik pemesinan

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi serta industri menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan
yang selaras sehingga ada sinkronisasi antara dunia industri atau dunia usaha dengan dunia
pendidikan. Pendidikan sebagai agen perubahan diharapkan dapat menyelaraskan dengan
tuntutan tersebut. Salah satu pendidikan kejuruan yang dikembangkan oleh pemerintah adalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) disiapkan dan dirancang untuk menyiapkan peserta
didik atau lulusannya kelak kompeten dan siap dengan dunia usaha dan dunia industri.
Perkembangan teknologi yang semakin maju dan berkembang lulusan SMK harus
mempunyai keterampilan yang baik dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Identifikasi dan seleksi kurikulum, pengembangan kurikulum, pengembangan kompetensi
dan pengajaran sangatlah penting. Oleh Karena itu dalam pelaksanaan kurikulum SMK perlu
dilakukannya identifikasi dan pemilihan materi pengajaran yang relevan dengan dunia usaha
dan dunia industri (Link and Match).
Kurikulum pendidikan kejuruan secara spesifik memiliki karakter yang mengarah kepada
pembentukan kecakapan lulusan yangmeliputi : 1) Pengetahuan yang menekankan pada
tingkat pemahaman siswa dalam hal pelajaran, 2) Keterampilan merupakan upaya penekanan
pada bidang skill atau kemampuan, 3) Sikap.
Pendidikan dan pelatihan di SMK khususnya pada program produktif yang sesuai
dengan bidang keahlian, secara ideal dituntut untuk menerapkan pendekatan pembelajaran
yang mampu memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik di dalam penguasaan
kompetensi atau kemampuan kerja sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industriPendekatan
pembelajaran tersebut terdiri dari Pelatihan Berbasis Kompetensi (Competency Based
Training), Pelatihan Berbasis Produksi (Production Based Training) dan Pelatihan Berbasis
Industri.
Pelaksanaan program praktek produktif Teknik pemesinan di lapangan khususnya di
SMK Pancasila 1 Wonogiri menunjukkan bahwa masih didapatkan hambatan yang ditemui.
Hambatan-hambatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: ketersediaannya sarana
prasarana dan warga sekolah antara lain meliputi kepala sekolah, kepala kompetensi
keahlian / ketua jurusan/program, guru, dan peserta didik. Hambatan–hambatan tersebut

118 Jurnal Managemen Pendidikan - Vol. 13, No. 1, Januari 2018: 117-122
ISSN: 1907-4034

mengakibatkan pelaksanaan program praktek produktif teknik pemesinanbelum mengarah


kepada pengelolaan yang mengarah ke pengelolaan yang profesional.
Tujuan penelitian ini adalah :1) mendeskripsikan perencanaan pengelolaan program
praktek Teknik pemesinan, 2) mendeskripsikan pelaksanaan program praktek pemesinan, dan
3) mendeskripsikan penilaian pengelolaan pemesinan di SMK Pancasila 1 Wonogiri.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif lebih
menekankan kepada pemahaman dan makna, nilai-nilai tertentu, mengutamakan proses
dibandingkan dengan pengukuran, mendeskripsikan, menafsirkan, memberikan makna, serta
memanfaatkan multimetode (Sutama, 2012: 61). Desain penelitian ini adalah pendekatan
etnografi. Penelitian etnografi meneliti suatu proses dan hasil akhir. Akhir dari penelitian
adalah membuat tulisan yang kaya akan gambaran detail dan mendalam mengenai objek
penelitan (thick description)
Tempat penelitian adalah di SMK Pancasila 1 Wonogiri yang beralamat di Jl. Jenderal
Soedirman 106 Wonogiri.Penelitian dilaksanakan pada tahun pelajaran 2016/2017 selama 6
bulan, yaitu mulai bulan Januari 2017 hingga bulan Juni 2017.
Pengumpulan data dilakukan dengan perencanaan tempat, sumber dan cara. Teknik
pengumpulan data merupakan langkah awal yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dalam penelitian adalah mencari data. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data meliputi pengamatan, wawancara, dan kajian dokumen (Sutama, 2012
: 166).Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sebagai narasumber
dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Kepala Kompetensi Keahlian, guru praktek
teknik pemesinan, dan siswa SMK Pancasila 1 Wonogiri.
Terkait dengan keabsahan data, dapat dirumuskan langkah-langkah yang dilakukan
peneliti untuk memperoleh data yang terpercaya. Keabsahan data penelitian dilaksanakan
dengan cara triangulasi data.Menurut Sugiyono (2013), teknik pengumpulan data triangulasi
diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Sugiyono (2013: 308) menyatakan bahwa bahwa setelah data dikumpulkan di lapangan
maka dianalisis secara interaktif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang berjalan simultan
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah triangulasi metode dan triangulasi sumber. Teknik analisis data
menggunakan analisis interaktif (model saling terjalin) yang terdiri dari tiga komponen yakni
reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Perencanaan Pembelajaran praktek pemesinan di SMK Pancasila 1 Wonogiri
Perencanaan pembelajaran praktek pemesinan di SMK Pancasila 1 Wonogiri adalah berupa
penyusunan dokumen perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan perencanaan pemantauan
untuk memastikan pengelolaan pembelajaran praktek pemesinan untuk mencapai tujuan
tertentu. Perencanaan pembelajaran praktek dan pemantauan dalam pengelolaan pembelajaran

Pengelolaan Pembelajaran Praktek...(Agung Kurniawan dan Achmad Fathoni) 119


ISSN: 1907-4034

praktek ini didukung hasilPenelitian Liu dengan judul Exploration on Production-Teaching-


Study Method of Land Planning Course of Urban & Rural Planning Major menyatakan
bahwa efek dari praktik adalah menumbuhkan bakat perencanaan serbaguna yang mana
mempunyai kemampuan berpikir, belajar, penciptaan dan tindakan dan memiliki makna
penting. Hasil penelitian ini dapat dimaknai, bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan
maka perencanaan dan pemantauan sangat diperlukan.
Kepala Kompetensi Keahlian (KKK) teknik pemesinan menyusun rencana-rencana di
awal tahun pelajaran. Rencana-rencana pembelajaran praktek pemesinan berisikan tentang
program pembelajaran praktek pemesinan, dan kebutuhan pembelajaran praktek pemesinan.
Penyusunan rencana pembelajaran praktek pemesinan di SMK Pancasila 1 Wonogiri dilakukan
juga dengan melakukan kegiatan sinkronisasi dengan bagian kurikulum, guru praktek
pemesinan serta melibatkan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).Penyusunan perangkat
pembelajaran praktek dan penyusunan kebutuhan praktek di dukung hasil penelitian Nurmudi
bahwa pengelolaan pembelajaran perlu adanya penyusunan perangkat pembelajaran dan
segala kelengkapannya.Hasil penelitian ini dimaknai, bahwa pengelolaan pembelajaran perlu
adanya penyusunan perangkat pembelajaran baik teori maupun praktek.
Perencanaan guru praktek pemesinan di SMK Pancasila 1 Wonogiri adalah membuat
perangkat-perangkat pembelajaran antara lain silabus, program semester, program tahunan,
perhitungan minggu efektif, serta rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Perangkat yang
disusun oleh guru pelajaran praktek pemesinan antara lain menyusun silabus yang sesuai
dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), lembar kerja siswa (jobsheet),
menyiapkan sarana prasarana, bahan praktek, peralatan praktek, serta menyusun instrument
penilaian atau penilaian baik teori dan praktek. Penyusunan silabus dan lembar kerja ini
didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Chryssolouris Paradigma Pabrik Pengajaran
bertujuan untuk menyelaraskan pengajaran dan pelatihan manufaktur dengan kebutuhan
praktik industri modern. Hasil penelitian ini dimaknai, bahwa dalam penyusunan silabus dan
rencana pembelajaran harus sinkron dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

2. Pelaksanaan Pembelajaran praktek pemesinan di SMK Pancasila 1 Wonogiri


Pelaksanaan pembelajaran praktek pemesinan dimulai dengan tahapan anatara lain
sosialisasi kepada siswa, setelah itu penyediaan dan pengecekan kesiapan sarana prasarana
yang dipergunakan untuk praktek.Kepala kompetensi keahlian (KKK) Teknik pemesinan
dan tim guru praktek pemesinan melakukan pengecekan persiapan sarana prasarana yang
digunakan, mesin yang digunakan, peralatan praktek, peralatan pendukung, dan bahan
atau material yang dipergunakan.pengelolaandengan tahapan yang baik ini didukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Sutama, Sabar Narimo, dan Haryoto yang menyatakan bahwa
pengelolaan kelas dan media yang dilakukan dengan tepat membuat pembelajaran efektif.
Hasil penelitian ini dimaknai, bahwa Pengelolaan serta pengecekan terhadap terhadap sarana
dan prasarana praktek pemesinan jika dilakukan dengan tepat maka pembelajaran dapat
berjalan efektif.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran praktek dilakukan dengan cara teori maupun
praktek. Pembelajaran teori dilaksanakan di ruang teori atau kelas sedang kegiatan pembelajaran
praktek dilaksanakan dalam ruang laboratorium atau ruang praktek / bengkel. Pembelajaran

120 Jurnal Managemen Pendidikan - Vol. 13, No. 1, Januari 2018: 117-122
ISSN: 1907-4034

teori bertujuan untuk membekali dan memperkenalkan siswa tentang praktek yang akan
dilaksanakan nantinya. Kegiatan pembelajaran praktek membutuhkan ruang praktek yang
memadai ini didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh yoto yang menyatakan Untuk
menghasilkan guru SMK profesional, LPTK perlu mendirikan sekolah laboratorium sebagai
alat pengajaran bagi siswa.Hasil penelitian ini dimaknai, bahwa pembelajaran praktek bisa
berhasil sesuai tujuan jika pemberian teori dibarengi dengan pembelajaran paraktek

3. Penilaian Pembelajaran praktek pemesinan di SMK Pancasila 1 Wonogiri


Penilaian yang dilaksanakan oleh kepala sekolah SMK Pancasila 1 Wonogiri didasarkan
pada hasil supervisi yang telah dilakukan. Penilaian yang dilaksanakan dengan membandingkan
rencana program yang telah disusun sebelumnya dengan pelaksanaan pembelajaran praktek
yang dilaksanakan. Dari kegiatan penilaian pembelajaran praktek pemesinan yang telah
dilaksanakan dapat diketahui kelemahan, kendala maupun kelebihan dari pelaksanaan
pemebelajaran praktek tersebut. Penilaian atau pemantauan pembelajaran didukung hasil
penelitian olehChen yang menyatakan masalah mendasar dalam Pendidikan kejuruan adalah
meningkatkan kualitas pengajaran dengan memastikan kualitas pelatihan bakat, sistem
pemantauan kualitas pegajaran yang efektif.Hasil penelitian ini dimaknai, bahwa pemantauan
kualitas pembelajaran dapat diketahui kelemahan, kendala, dan hambatannya.
Penilaian yang dilakukan oleh kepala kompetensi keahlian (KKK) ada dua aspek yaitu
: 1) penilaian pelaksanaan pembelajaran praktek pemesinan ; dan 2) penilaian sarana dan
prasarana pembelajaran praktek pemesinan yang meliputi tersedianya ruang praktek yang
memadai, jenis mesin yang dipakai, kebutuhan mesin, kelengkapan peralatan mesin, dan
ketersediaan bahan praktek.Penilaian pelaksanaan dan sarana prasara ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Xiang Wu yang menyatakan karakteristik dan persyaratan
pendidikan kejuruan dan dengan menganalisa permasalahan dalam bentuk perspektif konten,
kriteria penilaian dan sistem umpan balik penilaian kualitas pengajaran. Hasil penelitian ini
dimaknai, bahwamenganalisa permasalahan tentang pelaksanaan pembelajaran, penilaian
sarana dan prasarana serta umpan balik dari pelaksanaan pembelajaran dapat mengoptimalkan
sistem dan memperbaiki pembelajaran yang berkualitas.

PENUTUP
Perencanaan pembelajaran praktek pemesinan di SMK Pancasila 1 Wonogirimeliputi
langkah-langkah penyusunan program supervisi pada awal tahun ajaran, perumusan tujuan
dan sasaran program,penyiapan instrumen perencanaan jadwal pengelolaan pembelajaran
praktek pemesinan.
Pelaksanaan pembelajaran praktek pemesinan di SMK Pancasila 1 Wonogiri, kepala
sekolah memberikan penilaian terhadap setiap guru melalui kegiatan kunjungan kelas dan
pasca kunjungan kelas. Guru dinilai berdasarkan analisis kelengkapan dokumen perangkat
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan
instrumen yang ada. Ketua Kompetensi Keahlian (K3) telah melakukan pengawasan
pembelajaran praktek pemesinan secara menyeluruh, meliputi sarana prasarana, guru dan
ssiswa. Guru praktek produktif telah melaksanakan pembelajaran praktek produktif secara
teori dan praktek sesuai dengan silabus dan RPP yang telah disusun sebelumnya.

Pengelolaan Pembelajaran Praktek...(Agung Kurniawan dan Achmad Fathoni) 121


ISSN: 1907-4034

Monitoring dan penilaianpembelajaran praktek pemesinan di SMK Pancasila 1 Wonogiri


selalu dimonitor atau dipantau oleh kepala sekolah, kemudian hasilnya dievaluasi. Kepala
sekolah juga melakukan tindak lanjut dengan mengadakan kegiatan pasca supervisi untuk
merefleksi hasil supervisi yang telah dilakukan. Evaluasi yang telah dilaksanakan kepala
sekolah antara lain adalah evaluasi pembelajaran praktek pemesinan secara keseluruhan,
evaluasi pembelajaran praktek pemesinan dalam supervisi kelas, supervisi administrasi
pembelajaran praktek pemesinan, dan supervisi pelaksanaan pembelajaran praktek pemesinan
teori dan praktek. Ketua Keahlian Kompetensi (K3) melakukan evaluasi dari dua aspek,
yaitu: 1) melakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran praktek pemesinan; dan 2) evaluasi
sarana prasarana pembelajaran praktek pemesinan. Guru melakukan evaluasi pelaksanaan
pembelajaran kegiatan praktek produktif meliputi dua aspek, yaitu: pelaksanaan pembelajaran
kegiatan praktek produktif dan penilaian hasil praktek produktif siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Chen, Y., & Tang, Y. (2012). Discussion on construction and development of local higher,
33, 1149–1154. https://doi.org/10.1016/j.phpro.2012.05.189
Chryssolouris, G., Mavrikios, D., & Rentzos, L. (2016). The Teaching Factory: A Manu-
facturing Education Paradigm. Procedia CIRP, 57, 44–48. https://doi.org/10.1016/j.
procir.2016.11.009
Emir, O. (2013). The Effect Of Training On Vocational High School Students In Their Pro-
fessional Development. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 106, 2724–2738.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.12.313
Hascher, T., & Hagenauer, G. (2016). Openness to theory and its importance for pre-service
teachers’ self-efficacy, emotions, and classroom behaviour in the teaching practicum.
International Journal of Educational Research, 77, 15–25. https://doi.org/10.1016/j.
ijer.2016.02.003
Liu, Y., & Chen, Y. (2017). Exploration on Production-Teaching-Study Method of Land
Planning Course of Urban & Rural Planning Major, (Icesd), 609–613.
Matematika, P., Ums, F., Penelitian, A., & Tengah, J. (n.d.). Pascabencana Erupsi Merapi
Sutama , Sabar Narimo , dan Haryoto Management Of Mathematics Learing After The
Merapi Eruption Disaster, 7–17.
Moses, K. M. (2016). Improving the quality and competence of technical vocational education
and training output through vocational school cooperation with industry: A case study
of Uganda. AIP Conference Proceedings, 1778. https://doi.org/10.1063/1.4965794
Wu, X., Chen, Y., Zhang, J., & Wang, Y. (2012). On Improving Higher Vocational Col-
lege Education Quality Assessment. Physics Procedia, 33, 1128–1132. https://doi.
org/10.1016/j.phpro.2012.05.185
Yoto. (2016). Superior Smk as Educational Laboratory, (20), 978–984.
Sutama. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Fairuz Media

122 Jurnal Managemen Pendidikan - Vol. 13, No. 1, Januari 2018: 117-122

You might also like