Jurnal Armiya Upload
Jurnal Armiya Upload
Jurnal Armiya Upload
ABSTRAK: Manajemen strategi merupakan perencanaan berskala besar atau yang disebutkan
dengan perencanaan strategi untuk menentukan pada jangkauan masa depan yang lebih jauh yang bisa
disebut dengan VISI yang ditetapkan sebagai keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil atau
manajemen puncak sebagai tindakan yang menghasilkan perumusan, pelaksanaan rencana-rencana
yang dirancang agar sasaran organisasi tercapai. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mendeskripsikan
manajemen strategi dalam meningkatkan kompetensi IT guru di SMK Babusalam Kecamatan Baktiya
Aceh Utara. 2) Untuk mendeskripsikan Kompetensi IT guru di SMK Babusalam Kecamatan Baktiya
Aceh Utara. 3) Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat kemampuan IT Guru di
SMK Babusalam Kecamatan Baktiya Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan subjek 5 orang responden yang terkait langsung pada rumusan masalah. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu teknik deskriptif analisis. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Implementasi manajemen strategi dalam meningkatkan
kompetensi IT guru dilakukan melalui pelatihan pengembangan guru seperti In house Training,
1
MGMP, dan pelatihan bekerjasama dengan sekolah lain, selain tidak banyak mengeluarkan biaya juga
mempererat hubungan kerjasama antar lembaga. (2) Peningkatan kompetensi IT guru dengan
indikator keberhasilan sebagai berikut: a) Guru dapat menggunakan software pembelajaran dalam
jaringan, b) guru dapat mempersiapkan perangkat pembelajaran, c) Guru mampu mempersiapkan
media pembelajaran dan slide presentasi yang sesuai dengan pembelajaran yang dapat memberi
pengaruh terhadap proses belajar. (3) Manajemen strategi dipengaruhi oleh dua faktor kritis yaitu
faktor pendukung dan faktor penghambat (a) Faktor pendukungnya adalah SMK Babussalam sudah
memiliki laboratorium untuk jurusan Multimedia dan Tatabusana yang lengkap, tersedianya buku-
buku mata pelajaran, komputer, laptop, layanan internet dan ruang belajar yang memiliki infokus
untuk melaksakankan proses pembelajaran. (b) Faktor penghambatnya adalah yang menjadi hambatan
besar dalam meningkatkan kompetensi IT guru SMK Babussalam, guru tidak disiplin, guru masih
nyaman dengan metode lama dalam mengikuti perkembangan teknologi guru masih banyak yang
belum mampu menggunakan perangkat komputer baik dalam menggunakan aplikasi pembelajaran
daring maupun dalam mempersiapkan media pembelajaran.
PENDAHULUAN
Teknologi berperan krusial terhadap pengelolaan lembaga pendidikan. Dengan
perkembangan teknologi Pengelola lembaga pendidikan dituntut adaptif terhadap teknolgi,
salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah optimalisasi teknologi untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran. Pandemi covid mengaruskan lembaga pendidikan
menyelenggarakan pendidikan secara daring sehingga membutuhkan sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi di bidang IT seperti yang telah disebutkan antara lain sebagai
infrastruktur pendidikan, sumber dan bahan ajar, alat pendukung manajemen pendidikan dan
juga sebagai alat bantu dalam segala fasilitas pendidikan baik secara daring maupun secara
luring.1
Penggunaan teknologi tidak terlepas dari penentu kualitas ilmu pengetahuan manusia
karena kemajuan teknologi merupakan suatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini,
dikarenakan kemajuan teknologi akan berjalan sesuai kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi
perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja-kerja administratif,
sehingga guru dan kepala sekolah bisa memfokuskan perhatian dan tenaganya untuk
memenuhi kebutuhan pelajar, terutama dengan personalized learning untuk memastikan
setiap anak berkembang.
Karena dengan teknologi dapat memberikan banyak kemudahan, serta alternatif baru
dalam melakukan aktivitas juga sudah menikmati sangat banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan pada saat ini oleh karena itu teknologi sangat
1
Diskominfo, ‘Pendidikan, Peranan Teknologi Informasi Dalam Dunia’, Pendidikan, Peranan
Teknologi Informasi Dalam Dunia, p. 1 <https://diskominfo.kedirikab.go.id/baca/peranan-teknologi-informasi-
dalam-dunia-pendidikan> [accessed 14 March 2022].
2
penting apalagi dalam kondisi pendidikan yang sedang berjalan di masa pandemi pada saat
ini guru harus mampu menggunakan teknologi informasi dalam menajalankan aktivitas
proses belajar mengajar lebih efektif sesuai dengan kurikulum di sekolah .
Di Sekolah masih banyak guru yang belum memenuhi standar sebagaimana yang
diharapkan karena guru belum memiliki kemampuan dalam mengelola peserta didik,
kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki
guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui
pendidikan pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.2
Tindakan kepala sekolah sebagai pemangku kebijakan yang dapat membantu
meningkatkan kinerja guru dalam mewujudkan sebuah perubahan terhadap kemampuan yang
dimiliki guru dalam proses pembelajaran baik secara luring (luar jaringan) maupun secara
daring (dalam jaringan) sebagai mana selama ini berlangsung sudah hampir sekitar 10 bulan,
guru melakukan kegiatan pembelajaran daring, sehingga kepala sekolah mengambil tindakan
dengan cara yang berbeda. Kepala sekolah melihat kemampuan guru dalam proses kegiatan
pembelajaran dengan mengetahui program yang dimiliki oleh setiap guru mengevaluasi serta
menilai kinerja guru dengan cara memperhatikan penguasaan guru dalam penggunaan media
pembelajaran. Kemampuan guru tersebut harus mampu dalam membuat media pembelajaran
dalam berbentuk digital atau dikenal dengan Tekonlogi Imformatika.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen dalam
meningkatan kompetensi guru sangatlah penting dalam membantu pencapaian tujuan
Pendidikan dan juga mempunyai pengaruh yang dominan dalam meningkatkan mutu hasil
belajar dan merupakan orang yang yang berperan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan serta pengetahuan siswa oleh karena itu guru harus membuat
siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran, oleh karena itu kompetensi guru sangat
terpengaruh terhadap keberhasilan dalam mencapai tujuan Pendidikan.
Pada hakikatnya manajemen strategi merupakan pengaturan yang banyak dalam dalam
ayat Al-Quran seperti pada ayat berikut dalam surat Assajadah (32:5):
2
Jejen Mustafah, ‘Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Dan Sumber Belajar Teori Dan
Prektik/Edisi Pertama’, edisi pert.
3
Artinya: Dia mengatur urusan dari langit kebumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya salam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu. 3
Ahmad al syawi dalam Imron Fauzi menafsirkan bahwa Allah SWT adalah pengatur
alam (manager).4 Keteraturan yang terjadi di jagat raya ini merupakan bukti kebesaran Allah
SWT dalam mengelola alam, yang merupakan manajemen sang Kholiq.
Dalam dunia pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah
menempatkan TIK sebagai salah satu pendukung utama tersedianya layanan pendidikan.
Penyediaan tenaga pendidik berkompeten yang merata di seluruh Indonesia telah dinyatakan
sebagai salah satu tujuan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan nasionl. Penyediaan
pendidik yang menguasai kompetensi TIK merupakan kebutuhan mendesak demi tercapainya
tujuan tersebut. Kemampuan guru dalam meningkatkan kapasitas sumber dayanya salah
satunya adalah memahami dan menguasai penggunaan teknologi informatika dalam proses
pembelajaran siswa di Lembaga Pendidikan.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat dijadikan salah satu
pemecahan masalah dalam proses pembelajaran, dan dapat juga sebagai inovasi dalam dunia
pendidikan. Guru dituntut untuk dapat menggunakan media Teknologi Informasi dan
komunikasi dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Bukan hanya dapat menggunakan
media teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran di kelas, namun guru
pun dituntut untuk dapat mengembangkan berbagai media pendidikan. Guru dituntut untuk
senantiasa dapat lebih kreatif dalam memberikan materi yang sedang diajarkan kepada
muridnya, agar peserta didik tidak mengalami kejenuhan dalam menyerap materi yang
diberikan dan prestasi belajar mereka pun meningkat.
METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penyelesaian tesis ini peneliti mengumpulkan data baik yang bersifat dokumen
maupun berbagai macam informasi lain yang relevan dengan objek permasalahan dalam
penelitian ini. Penelitian ini menggunakan motode deskriptif dengan pendekatan kualititaif.
Di dalam pendekatan penelitian ini merupakan salah satu jenis metode yang menitikberatkan
pada penalaran yang berdasarkan realitas sosial secara objektif, artinya metode ini digunakan
3
Kementerian Agama, ‘Alquran Dan Terjemahaanya’, (Bandung: Syaamil Alquran) Hal.415.
4
ImronFauzi, ‘Management Pendidikan Ala Rosulullah’, (Jakarta: Ar-Rus Media,2012) Hal 68.
4
atas tiga pertimbangan: pertama, untuk mempermudah pemahaman realitas ganda. Kedua,
menyajikan secara hakiki antara kita dan realitas; ketiga, metode ini lebih peka dan
menyesuaikan diri pada bentuk nilai yang dihadapi. 5 Penelitian ini dilaksanakan di SMK
Babusalam Baktiya, yang beralamat di jalan Medan – Banda Aceh KM. 326, Alue Bili
Rayeuk, Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara.
2. Teknik Pengumpulan Data
Karena peneliti melakukan penelitian lapangan (field research), maka jenis
pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian langsung pada objek yang diteliti
dengan menggunakan metode triangulasi metode pengumpulan data yang terdiri dari:
a. Observasi
Observasi Partisipatif (Participatory Observation), yaitu metode pengumpulan data
di mana peneliti melakukan pengamatan terhadap objek dengan menggunakan alat atau indra
sekaligus partisipasi langsung di sekolah.6 Dalam tahapan observasi partisipatif ini, peneliti
ini sudah mengamati beberapa hal yang berkaitan dengan manajemen strategi dalam
meningkatkan kompetensi IT Guru di SMK Babusalam Baktiya Aceh Utara yang meliputi
perencanaan strategi, dalam meningkatkan kompetensi IT guru, dan faktor pendukung
penghambat guru dalam menguasi IT di SMK Babusalam Kecamatan Baktiya Aceh Utara.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dan Tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu.7 Wawancara kualitatif dilakukan untuk memperoleh pengatahuan tentang makna-
makna subjektif yang dipahami individu berkaitan dengan topik yang diteliti. Wawancara
pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu: wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak
terstruktur. Adapun wawancara terstruktur yaitu sebuah prosedur sitematis untuk menggali
informasi mengenai responden dimana satu set pertanyaan yang telah disusun secara
berurutan, wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang lengkap untuk mengumpulkan data.8
3. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses pengurutan data ke dalam pola atau kategori dan uraian
satuan dasar sehingga lebih mudah untuk dibaca dan diinterpresentasikan. 9 Teknik analisis
5
Lexy J. Moleong, ‘Metodologi Penelitian Kualitatif’, Metodologi Penelitian Kualitatif, Hal. 103.
6
Suharsimi Arikunto., ‘Prosudur Penelitian’, Hal. 104-117. Prosedur Penelitian….. H. 47.
7
Suharsimi Arikunto.
8
Rina Hayati, ‘8 Perbedaan Wawancara’, Penelitian Ilmiah.Com Di Akses,14 Maret 2011.
9
Lexy J. Moleong, ‘Metodologi Penelitian Kualitatif’, (Jakarta: Remadja Rosda Karya, 2001), Hal.
103.
5
data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik analisis model interaktif dari Miles,
Huberman dan Saldana yang mencakup tiga kegiatan yang bersama, yang berupa kondensasi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.10
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Sejarah Berdiri SMKS Terpadu Babussalam
Penelitian ini dilaksanakan di SMKS Terpadu Babussalam Kecamatan Baktiya
Kabupaten Aceh Utara yang terletak di jalan Medan-Banda Aceh Gampong Alue Bili Rayeuk
Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah
menengah kejuruan di bawah naungan Yayasan Dayah Babussalam dan di bawah
pengawasan Dinas Pendidikan Provinsi Aceh baik dari kurikulum pendidikan maupun
manajemennya. SMKS Terpadu Babussalam Baktiya didirikan oleh pimpinan Yayasan
Dayah Babussalam sekolah SMKS Terpadu Babussalam didirikan pada tahun 2013 secara
formal mendapatkan izin operasional pada tanggal 04 juni 2013 berdasarkan surat keputusan
Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.
2. Manajemen Strategi di SMKS Terpadu Babussalam
Dalam menjalankan manajemen strategi di SMKS Terpadu Babussalam Baktiya
bahwa manajemen strategi sangat merpengaruh sekali dalam meningkatkan kompetensi guru
dalam bidang Teknologi informasi di SMKS Terpadu Babussalam Baktiya dengan
memperhatikan tindakan-tindakan manajerial untuk mencapai tujuan sekolah yang
dirumuskan berdasarkan pertimbangan lingkungan internal dan eksternal sekolah agar guru
lebih memahami dalam menggunakan teknologi informasi agar mudah dalam menjalankan
aktivitas terutama dalam menyampaikan materi pembelajaran di SMKS Terpadu Babussalam
agar pembelajaran lebih efektif sesuai dengan yang diharapkan. Manajerial kepala sekolah
dan kerjasama guru dan komite sekolah sangat terpengaruh dalam mewujudkan kompetensi
guru yang berprofesional dalam bidang teknologi informasi. Agar guru lebih professional
dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai pengajar dengan tujuan agar pendidikan lebih
berkualitas.
Manajemen strategi sangat bermanfaat di SMKS Terpadu Babussalam sebagai upaya
dalam membentuk organisasi lebih produktif dan mengarahkan serta mempengaruhi dalam
berbagai aktifitas serta untuk menghadirkan peluang bahwa dengan adanya proses tersebut
menyediakan ruang yang mampu memberdayakan individu di sekolah guna untuk
meningkatkan kemajuan pendidikan.
10
Moleong.
6
Manajemen strategi ini berfungsi untuk memberi keyakinan yang sangat memadai
bahwa penyelenggaraan kegiatan pada sekolah dapat mencapai tujuannya secara efisien dan
efektif, dan mendorong perubahan pendidikan.
7
manajemen atau administrasi berlangsung maupun setelah berakhir untuk mengetahui tingkat
pencapaian tujuan suatu organisasi.
Fungsi manajemen strategi dilakukan terhadap perencanaan dan kegiatan
pelaksanaannya fungsi manajemen bermaksud untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
kegagalan yang terjadi setelah perencanaan dibuat dan dilaksanakan. Keberhasilan perlu
dipertahankan dan jika mungkin ditingkatkan dalam perwujudan manajemen/administrasi
berikutnya dilingkungan sekolah. Sebaliknya setiap kegagalan harus diperbaiki dengan
menghindari penyebabnya baik dalam menyusun perencanaan maupun pelaksanaannya.
Oleh karena demikian Manajemen strategi sangat bermanfaat di SMKS Terpadu
Babussalam sebagai upaya dalam membentuk organisasi lebih produktif dan mengarahkan
serta mempengaruhi dalam berbagai aktifitas serta untuk menghadirkan peluang bahwa
dengan adanya proses tersebut menyediakan ruang yang mampu memberdayakan individu di
sekolah guna untuk meningkatkan kemajuan pendidikan khususnyan SMKS Terpadu
Babussalam Baktiya.
Hal ini juga sesuai dengan konsep Anidarwati, menurutnya upaya yang dilakukan
kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru salah satu diantara konsep tersebut
adalah “strategi yang digunakan dalam membentuk program perencanaan peningkatan
kompetensi untuk guru-guru di SMKS Terpadu Babussalam agar kompetensi guru meningkat
guru-guru di SMKS Terpadu Babussalam disarankan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan
Adapun program-program pelatihan yang ada di sekolah atau di luar sekolah yang membuat
kegiatan pelatihan seperti dalam menggunakan komputer membuat media pembelajaran,
pemanfaatan software zoom, G-Meet dalam pembelajaran dalam jaringan dan lain-lain
dalam hal membangkit kompetensi dibidang teknologi informasi dalam memanfaatkan
informasi teknologi di SMKS Terpadu Babussalam Baktiya”.11 dengan strategi tersebut maka
kompetensi guru akan meningkat dan dengan kompetensi guru meninhkat maka proses
pembelajaran semakin mudah aman, nyaman dan efektif.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Manajemen strategi dalam meningkatkan kompetensi IT guru di SMKS Terpadu
Babusalam Kecamatan Baktiya Aceh Utara dilakukan dengan beberapa langkah yang
diterapkan oleh kepala sekolah yaitu mulai dari tahap menganalisis data, kekuatan dalam
11
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMK Babussalam Baktiya.
8
sebuah perencanaan, pengorganisasian, mencermati peluang dengan kondisi sekolah,
antisipasi ancaman yang datang, pertimbangan lingkungan internal dan eksternal
organisasi. Strategi peningkatan kompetensi IT guru dilakukan melalui pelatihan
pengembangan guru seperti in house Training, MGMP, dan pelatihan bekerjasama
dengan sekolah lain, selain tidak banyak mengeluarkan biaya juga mempererat hubungan
kerjasama antar lembaga. Agar kompetensi IT meningkat dan sesuai dengan yang
diharapkan oleh kepala SMKS Terpadu Babussalam maka guru harus memiliki beberapa
kemampuan antaranya: mengembangkan inovasi, belajar inovasi, menciptakan
pengajaran yang berkualitas, evaluasi pembelajaran, kompetensi pedagogi personal,
professional maupun sosial.
2. Manajemen Strategi secara operasional berkontribusi positif pada peningkatan
kompetensi IT guru dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: (1) guru dapat
menggunakan software pembelajaran daring, (2) guru dapat mempersiapkan perangkat
pembelajaran, (3) guru mampu mempersiapkan media pembelajaran dan slide presentasi
yang sesuai dengan pembelajaran yang dapat memberi pengaruh terhadap proses belajar.
Dalam hal ini kepala sekolah sangat antusias dalam meningkatkan kompetensi IT guru
dengan penerapan manajemen strategi tersebut maka sumber daya di sekolah memiliki
kemampuan dalam menguasai teknologi informasi di SMKS Terpadu Babussalam
Baktiya.
3. Implementasi Manajemen Strategi dipengaruhi beberapa faktor kritis yang dibagi menjadi
dua yaitu:
a. Faktor Pendukung
Di sekolah memiliki sarana dan prasarana dan fasilitas lainnya yang memadai
diantaranya: SMKS Terpadu Babussalam sudah memiliki laboratorium untuk jurusan
Multimedia dan Tatabusana yang lengkap, tersedianya buku-buku matapelajaran,
komputer, laptop, layanan internet dan ruang belajar yang memiliki infokus untuk
melaksakankan proses pembelajaran.
b. Faktor penghambat
Yang menjadi hambatan besar dalam meningkatkan kompetensi IT guru SMKS
Terpadu Babussalam, guru tidak disiplin, guru masih nyaman dengan metode lama
dalam mengikuti perkembangan teknologi guru masih banyak yang belum mampu
menggunakan perangkat komputer baik dalam menggunakan aplikasi pembalajaran
daring maupun dalam mempersiapkan media pembelajaran oleh karena itu kepala
9
sekolah merasa kesulitan dalam membangkit kemampuan guru dalam bidang ilmu
teknologi.
4. Novelty
Unsur kebaruan atau temuan baru dalam manajemen strategi dalam meningkatkan
kompetensi IT guru dapat digambarkan seperti di bawah ini:
10
DAFTAR REFERENSI
Agama, Kementerian, ‘Alquran Dan Terjemahaanya’, (Bandung: Syaamil Alquran) Hal.415
Diskominfo, ‘Pendidikan, Peranan Teknologi Informasi Dalam Dunia’, Pendidikan, Peranan
Teknologi Informasi Dalam Dunia, p. 1 <https://diskominfo.kedirikab.go.id/baca/
peranan-teknologi-informasi-dalam-dunia-pendidikan> [accessed 14 March 2022]
ImronFauzi, ‘Management Pendidikan Ala Rosulullah’, (Jakarta: Ar-Rus Media,2012) Hal
68
Moleong, Lexy J., ‘Metodologi Penelitian Kualitatif’, Metodologi Penelitian Kualitatif, Hal.
103
Mustafah, Jejen, ‘Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Dan Sumber Belajar
Teori Dan Prektik/Edisi Pertama’, edisi pert
Rina Hayati, ‘8 Perbedaan Wawancara’, Penelitian Ilmiah.Com Di Akses,14 Maret 2011
Suharsimi Arikunto., ‘Prosudur Penelitian’, Hal. 104-117
11