Penerapan Fungsi Manajemen Sebagai Metode Meningkatkan Kinerja Karyawan
Penerapan Fungsi Manajemen Sebagai Metode Meningkatkan Kinerja Karyawan
Penerapan Fungsi Manajemen Sebagai Metode Meningkatkan Kinerja Karyawan
Abstract
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-
orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam
pekerjaan yang sudah direncanakan.
3. Penggerakan (Actuating)
Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan
sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh
sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari
organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan
efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
Kinerja Karyawan
Kinerja dalam bahasa Inggris disebut dengan Job Performance atau Level of
Performance yang merupakan tingkat keberhasilan pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Kinerja bukan merupakan karakteristik individu, seperti bakat atau
kemampuan, melainkan perwujudan dari kemampuan itu sendiri. Kinerja merupakan
perwujudan dari kemampuan dalam bentuk karya nyata atau merupakan hasil kerja
yang dicapai pegawai dalam mengemban tugas dan pekerjaan yang berasal dari
perusahaan.
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.4.1
Kerangka Pemikiran
Metode Penelitian
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Sugiyono (dalam Metode Penelitian, Alfabeta 2016 : 147 ).
Uji Reliabilitas dan Uji Validitas
Dalam buku (Penelitian Kuantitatif yang dikutip oleh Tukiran dan Hidayati
Alfabeta: 2014) bahwa menurut Arikunto (1998) instrumen yang baik harus memenuhi
dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Oleh karena itu, seluruh data yang
telah terkumpul dilakukan pengujian dengan alat ukur yang memenuhi syarat yaitu
dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian ini menggunakan SPSS 23.
Analisis Koefisien Korelasi
Model Summaryb
Std. Error Change Statistics
R Adjusted of the R Square F Sig. F
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 ,634a ,402 ,383 2,73650 ,402 22,148 1 33 ,000
a. Predictors: (Constant), TOTALX
b. Dependent Variable: TOTALY
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.3.1Model Summarybdapat disimpulkan bahwa untuk
korelasi antara variabel Fungsi Manajemen terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Kurnia
Pangan Sejahtera Wilayah Jakarta Utara memiliki arah korelasi bernilai positif dengan
nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0,634 (berada pada interval 0,60 – 7,99 = Kuat).
Hal ini berarti korelasi antara Fungsi Manajemen Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Kurnia Pangan Sejahtera Wilayah Jakarta Utara adalah positif dan kuat.
Koefisien Korelasi (R2)/Koefisien Penentu
Berdasarkan tabel 4.3.1Model Summaryb memberikan deskripsi angka
Koefisien Penentu (R Square) sebesar 0,402 (40,2%) adalah pengkuadratan dari
Koefisien Korelasi (R)sebesar 0,634a . R Square bisa juga disebut koefisien penentu
atau koefisien determinasi adalah pengaruh antara variabel Fungsi Manajemen
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Kurnia Pangan Sejahtera Wilayah Jakarta Utara.
Sedangkan sisanya sebesar 59,8% (dari 100% - 40,2% = 59,8%) dijelaskan oleh faktor
lain diluar indikator yang diteliti penulis.
Persamaan Regresi Liniear
Selanjutnya akan digunakan SPSS 23 untuk menghitung persamaan liniear.
Pada tabel 4.3.4 dapat digunakan persamaan regresi liniear, adapun rumus regresi
liniear adalah sebagai berikut:
Y = α + bX
Tabel .2
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17,299 5,063 3,417 ,002
TOTALX ,491 ,104 ,634 4,706 ,000
a. Dependent Variable: TOTALY
Sumbe : Data diolah menggunakan SPSS 23
Dari Tabel 2 diatas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 17,299 + 0,491X
Keterangan:
X = Fungsi Manajemen
Y = Kinerja Karyawan
Dari persamaan regresi liniear sederhana diatas dapat dijelaskan bahwa nilai
koefisien regresi variabel Fungsi Manajemen adalah sebesar 0,491, artinya jika
variabel Fungsi Manajemen mengalami kenaikan 1 poin, maka nilai dari Kinerja
Karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 0,491 poin. Begitupula dengan
sebaliknya, jika variabel Fungsi Manajemen mengalami penurunan 1 poin, maka nilai
dari variabel Kinerja Karyawan akan mengalami penurunan. Dalam hal ini perngaruh
dari variabel Fungsi Manajemen adalah berbanding lurus dengan Kinerja Karyawan,
artinya semakin meningkat Fungsi Manajemen, maka nilai Kinerja Karyawan juga
semakin meningkat, begitu pula sebaliknya.
Signifikan Hasil Regresi
Berdasarkan hasil output data pada tabel 4.3.1 yang telah diolah menggunakan
software SPSS 23 seperti yang terlihat pada tabel 4.3.1 pada kolom Sig. F Change =
0,00. Karena nilai signifikan 0,000 yang bernilai kurang dari ɑ = 0,05, oleh karena itu
keputusan adalah ditolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa artinya terdapat
pengaruh yang siginifkan antara Fungsi Manajemen (X) terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Kurnia Pangan Sejahtera.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai hasil penelitian fungsi manajemen
terhadap kinerja karywan pada PT. Kurnia Pangan Sejahtera dengan populasi dan
sampel sebanyak 35 responden, maka dengan hasil data yang telah diolah dengan
menggunakan software SPSS 23 dan telah diuraikan pada bab sebelumnya
dapatdisimpulkan sebagai berikut :