Artikel
Artikel
Artikel
Iman Niyati
Abstract
The company's competition in the global market causes intense competition among
companies. The company must manage the business effectively and efficiently through improved
performance, in addition to improving the quality of products and services. The problem formulation
of this research is how Total Quality Management influence, performance measurement system
and reward system to managerial performance.
The data used in this study is the primary data in the form of questionnaires. Respondents
used in this research are managerial level employees of PT. Produk Rekreasi (Kids Fun), with a
sample of about 50 respondents. Data analysis used in this research is multiple linear regression
analysis.
The result shows that Total Quality Management and performance measurement system
have an effect on managerial performance. This is shown from the data processing with the result
of a significant number, meaning the hypothesis of Total Quality Management and performance
measurement system is accepted. While the reward system has no effect on managerial
performance. This is shown from the processed data with the result of a number that is not
significant.
Kata kunci : Total Quality Management (TQM), sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan
dan kinerja manajerial.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini, termasuk para manajer untuk meningkatkan
perusahaan mengalami persaingan usaha kinerjanya meliputi kemampuan dalam hal
yang semakin ketat, kompleks, dan dinamis. perencanaan, pengorganisasian,
Produk dan jasa yang dihasilkan hanya akan mengarahkan dan memecahkan masalah
dipilih oleh konsumen jika produk dan jasa (Ristauli, 2013).
tersebut memiliki keunggulan dari pesaing. Menurut Intan (2013) kinerja
Persaingan ini menuntut perusahan untuk merupakan suatu keadaan yang harus
meningkatkan efektifitas dan efisiensinya diketahui dan diinformasikan kepada pihak
agar dapat memperoleh pelanggan dan pihak tertentu untuk mengetahui tingkat
dapat menjadi market leader dari produk dan pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan
jasa yang ditawarkan. Kondisi inilah yang dengan visi yang diemban suatu organisasi
pada akhirnya menuntut para pelaku bisnis serta mengetahui dampak positif dan negatif
1
2
dari suatu kebijakan operasional yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial,
diambil. Pada akhirnya kinerja merupakan dan manajer akan lebih termotivasi untuk
alat manajemen untuk menilai dan melihat meningkatkan kinerja, jika pengukuran kinerja
perkembangan yang dicapai selama ini atau yang tinggi dalam bentuk informasi yang
dalam jangka waktu tertentu. diperlukan yang memberikan umpan balik
Kinerja manajerial sangat dibutuhkan untuk perbaikan dan pembelajaran (Intan,
dalam organisasi karena dengan kinerja 2013).
manajerial yang maksimal diharapkan Sistem pengukuran kinerja
mampu membawa keberhasilan untuk memberikan mekanisme penting bagi
perusahaan yang dipimpin. Sebagian besar manajer dan karyawan untuk digunakan
keberhasilan perusahaan diukur dengan dalam menjelaskan tujuan, standart
prestasi dan kinerja manajerialnya. Manajer standart kinerja dan memotivasi kinerja
dituntut untuk memanfaatkan kemampuan individu diwaktu selanjutnya (Raisa, 2013).
yang dimilikinya semaksimal mungkin agar Penerapan sistem pengukuran kinerja pada
perusahaan menjadi lebih unggul dalam perusahaan adalah guna mengetahui
bersaing dibanding perusahaan karakteristik dan kualitas kinerja serta
perusahaan lainnya (Intan, 2013). mengidentifikasikan tindakan apa yang perlu
Perusahaan dapat berhasil dilakukan untuk melakukan perbaikan dalam
melakukan perbaikan secara berkelanjutan rangka peningkatan kerja. Semakin sering
dan kompetitif merupakan salah satu melakukan pengukuran kinerja pada
keberhasilan manajemen. Tugas utama dari karyawan maka perusahaan akan lebih
para pemimpin dan manajer puncak adalah meningkatkan kinerja pada karyawan,
secara berkelanjutan melakukan perbaikan, sehingga dengan meningkatnya kinerja maka
dimana memerlukan dukungan secara penuh mutu yang menjadi tujuan utama akan dapat
dari pihak dalam suatu organisasi untuk tercapai.
mencapai tujuan perusahaan yang telah Selain Total Quality Management
ditetapkan sebelumnya secara bersama (TQM) dan sistem pengukuran kinerja, faktor
sama (Anggraeni, 2010). Perusahaan dalam lain yang tidak kalah pentingnya adalah
hal ini perlu menerapkan sistem akuntansi sistem penghargaan. Sistem penghargaan
manajemen sebagai mekanisme untuk merupakan segala bentuk pengembalian baik
memotivasi dan mempengaruhi perilaku finansial maupun non finansial yang diterima
karyawan dalam berbagai cara yang manajer karena jasa yang disumbangkan
memaksimalkan kesejahteraan organisasi untuk perusahaan. Kompensasi dalam
dan karyawan. Sistem akuntansi manajemen bentuk finansial yaitu karyawan dapat
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi menerima gaji, upah, bonus, komisi,
Total Quality Management, sistem tunjangan, libur atau cuti tetapi dibayar,
pengukuran kinerja dan sistem penghargaan. sedangkan dalam bentuk non finansial yaitu
Hal ini yang mendasari pemikiran karyawan dapat menerima tugas yang
akan perlunya menggunakan suatu Total menarik, tantangan tugas, tanggungjawab
Quality Management (TQM), karena Total tugas, peluang, pengakuan, pencapaian
Quality Management (TQM) merupakan tujuan serta lingkungan pekerjaan yang
sistem terstruktur dengan serangkaian alat, menarik (Nastiti, 2013). Sistem penghargaan
teknik, dan filosofi yang didisain untuk dapat menarik perhatian manajer dan
menciptakan budaya perusahaan yang memberi informasi atau mengingatkan
memiliki fokus terhadap konsumen, manajer akan pentingnya reward
melibatkan partisipasi aktif pekerja, dan dibandingkan dengan yang lain, reward juga
perbaikan kualitas terus menerus dengan meningkatkan motivasi manajer terhadap
tujuan agar sesuai dengan harapan ukuran kinerja, sehingga membantu manajer
konsumen (Purnama, 2006). Penerapan untuk mengalokasikan waktu dan usaha
Total Quality Management (TQM) juga tidak manajer (Intan, 2013).
lepas dari penilaian kinerja karyawan. PT.Produk Rekreasi (Kids Fun)
Perusahaan membutuhkan sebuah sistem merupakan sebuah perusahaan yang
untuk memotivasi dan mempengaruhi bergerak dibidang jasa rekreasi untuk anak
perilaku karyawan dengan berbagai cara anak dan keluarga. Dibangun sejak tahun
yang memaksimalkan kesejahteraan 1997, perusahaan ini mulai resmi beroperasi
organisasi dan karyawan (Raisa, 2013). sejak tanggal 22 Januari 1998. PT.Produk
Penerapan Total Quality Management yang Rekreasi membangun sebuah taman rekreasi
3
yang mempengaruhi hasil hubungan antara kebutuhan hidup, bobot pekerjaan, jam kerja,
penerapan TQM terhadap kinerja manajerial. wawasan karyawan, penghargaan yang
Apabila sistem akuntansi manajemen fit diberikan merupakan kontribusi manajer atau
dengan konteks dan kondisi organisasi maka karyawan yang bersangkutan (Nastiti, 2013).
diproposisikan akan menimbulkan kinerja
superior. Kinerja Manajerial
Menurut Mulyadi dan Johny (2007)
Total Quality Management (TQM) menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran
Menurut Fandy (2002) TQM adalah mengenai tingkat pencapaian pada
paradigma baru dalam menjalankan bisnis pelaksanaan suatu kegiatan/program atau
yang berupaya memaksimumkan daya saing kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
organisasi melalui: fokus pada kepuasan tujuan, melaksanakan misi, guna mencapai
konsumen, keterlibatan seluruh karyawan, visi organisasi. Kinerja atau nilai aktivitas
dan perbaikan secara berkesinambungan kerja dapat diartikan sebagai prestasi yang
atas kualitas produk, jasa, manusia, proses dapat dicapai perusahaan dalam satu
dan lingkungan organisasi. Penerapan TQM periode tertentu dalam melaksanakan
yang tinggi akan meningkatkan kinerja kegiatan dari program berdasarkan kebijakan
manajerial, begitu juga sebaliknya manajer guna mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan
akan lebih termotivasi untuk meningkatkan melalui misi perusahaan yang tertuang dalam
kinerja jika pengukuran kinerja yang tinggi rencana strategik perusahaan. prestasi yang
dalam bentuk informasi yang diperlukan dimaksud adalah efektivitas operasional
dalam memberikan umpan balik untuk perusahaan, baik dari segi manajerial
perbaikan dan pembelajaran. TQM juga maupun ekonomis. Keberhasilan suatu
merupakan perpaduan semua fungsi dari perusahaan dilihat dari kemampuan
organisasi kedalam falsafah holistik yang perusahaan dalam mengelola sumber daya
dibangun berdasarkan konsep kualitas, perusahaan untuk mencapai hasil sesuai
teamwork, produktivitas dan pengertian serta dengan rencana yang telah ditetapkan dan
kepuasan pelanggan. dilaksanakan.
Menurut Mulyadi dan Johny (2007)
Sistem Pengukuran Kinerja menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran
Sistem pengukuran kinerja mengenai tingkat pencapaian pada
merupakan proses dimana organisasi pelaksanaan suatu kegiatan/program atau
organisasi menilai kinerja karyawan untuk kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
memperbaiki pengambilan keputusan dalam tujuan, melaksanakan misi, guna mencapai
perusahaan (Handoko, 2007). Menurut visi organisasi. Kinerja atau nilai aktivitas
Robert dan Vijay (2011) sistem pengukuran kerja dapat diartikan sebagai prestasi yang
kinerja merupakan suatu mekanisme yang dapat dicapai perusahaan dalam satu
mempengaruhi kemungkinan bahwa periode tertentu dalam melaksanakan
organisasi tersebut akan kegiatan dari program berdasarkan kebijakan
mengimplementasikan strateginya dengan guna mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan
berhasil. melalui misi perusahaan yang tertuang dalam
rencana strategik perusahaan. prestasi yang
Sistem Penghargaan dimaksud adalah efektivitas operasional
Penghargaan adalah segala bentuk perusahaan, baik dari segi manajerial
pengembalian baik finansial maupun non maupun ekonomis. Keberhasilan suatu
finansial yang diterima karyawan karena jasa perusahaan dilihat dari kemampuan
yang disumbangkan keperusahaan. perusahaan dalam mengelola sumber daya
Kompensasi dalam bentuk finansial dapat perusahaan untuk mencapai hasil sesuai
berupa gaji, upah, bonus, komisi, tunjangan, dengan rencana yang telah ditetapkan dan
libur, atau cuti tetapi dibayar. Sedangkan dilaksanakan.
dalam bentuk non finansial dapat berupa
tugas yang menarik, tantangan tugas, Kerangka Berpikir
tanggungjawab tugas, peluang, pengakuan, Pada Penelitian ini terdapat dua
pencapaian tujuan serta lingkungan variabel, yaitu variabel terikat (dependen) dan
pekerjaan yang menarik. Adapun indikator variabel bebas (independen). Variabel
indikator yang mempengaruhi antara lain, dependen pada penelitian ini adalah kinerja
penghargaan yang diberikan memenuhi manajerial, sedangkan variabel independen
5
adalah Total Quality Management (TQM), perubahan dasar falsafah dari setiap
sistem pengukuran kinerja dan sistem orang dalam perusahaan, terutama
penghargaan. Adapun kerangka konseptual manajemen (Intan, 2013).
penelitian ini terlihat pada gambar 1. H1 : Total Quality management
(TQM) berpengaruh terhadap
Total Quality kinerja manajerial.
Management
(TQM) 2. Hubungan antara Sistem Pengukuran
Kinerja dan Kinerja Manajerial
Kinerja Pengukuran kinerja adalah suatu
Sistem proses untuk mengetahui seberapa
Manajerial
Pengukuran bagus kinerja yang dilakukan karyawan
Kinerja atau kelompok dalam rangka mencapai
sasaran strategis. Pengukuran kinerja
yang dilakukan secara berkelanjutan dan
Sistem . memberikan umpan balik merupakan hal
Penghargaan yang penting dalam upaya perbaikan
secara terus - menerus dan mencapai
keberhasilan dimasa mendatang
sehiingga perusahaan dapat
Gambar 1. Kerangka Penelitian. mempertahankan kelangsungan
usahanya. Pengukuran terhadap kinerja
Perumusan Hipotesis adalah suatu hal yang penting dilakukan
1. Hubungan antara Total Quality agar diketahui apakah selama
Management (TQM) dan Kinerja pelaksanaan kinerja terdapat
Manajerial kesenjangan dari rencana yang telah
Total Quality Management (TQM) ditentukan atau kinerja dapat dilakukan
merupakan suatu usaha untuk sesuai dengan yang diharapkan. Sistem
memaksimumkan daya saing organisasi pengukuran kinerja yang dilakukan oleh
yang berfokus pada perbaikan terus perusahaan akan memotivasi manajer
menerus untuk memenuhi kepuasan untuk bekerja lebih baik karena prestasi
pelanggan. Penerapan TQM yang tinggi kerjanya sangat diperlukan perusahaan (
akan meningkatkan kinerja manajerial. Restauli, 2013 ).
Karena dengan adanya TQM yang H 2 : Sistem pengukuran kinerja
merupakan suatu sistem, yang berpengaruh terhadap kinerja
melakukan perbaikan secara terus manajerial.
menerus dan tetap konsisten baik dalam
melayani pelanggan, maka diharapkan 3. Hubungan antara Sistem
akan memberikan dampak positif bagi Penghargaan dan Kinerja Manajerial
kinerja manajerial yaitu perbaikan kinerja Penghargaan (Reward) dapat
manajerial dari perusahaan. posisi menarik perhatian manajer Kids Fun dan
manajerial diharapkan mampu memberi informasi atau mengingatkan
menghasilkan suatu kinerja manajerial, akan pentingnya reward dibandingkan
berbeda dengan kinerja karyawan yang dengan yang lain, reward juga
pada umumnya bersifat konkrit, kinerja meningkatkan motivasi manajer Kids Fun
manajerial bersifat abstrak dan komplek. terhadap ukuran kinerja, sehingga
Manajer menghasilkan kinerja dengan membantu manajer mengalokasikan
mengarahkan bakat dan kemampuan, waktu dan usaha. Usaha manajer juga
serta usaha beberapa orang lain yang dipengaruhi oleh nilai penghargaan yang
berada di dalam daerah wewenangnya. diterima. Jika manajer memperoleh
Tujuan perusahaan dalam menghasilkan kepuasan terhadap yang diterimanya,
produk berkualitas adalah tercapainya maka dengan adanya sistem reward
kepuasan pelanggan yang ditandai kinerja manajerial akan meningkat dan
dengan berkurangnya keluhan dari akan berusaha bekerja lebih baik guna
pelanggan sehingga menunjukkan mendapatkan reward yang dijanjikan
kinerja perusahaan yang meningkat. oleh perusahaan. Maka dapat
Total Quality Management membutuhkan
6
itu, uji F dapat digunakan untuk melihat e = Kesalahan regresi (regression error)
model regresi yang digunakan sudah
signifikan atau belum, dengan ketentuan d. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
bahwa jika p value < () = 0.05 berarti Koefesian determinasi (R2) pada
model tersebut signifikan dan bisa intinya mengukur seberapa jauh
digunakan untuk menguji hipotesis. kemampuan model dalam menerangkan
Tingkat kepercayaan () untuk pengujian variansi variabel terikat. Adjusted R2
hipotesis adalah 95% atau () = 0.05 berarti R2 sudah sesuai dengan derajat
(5%) (Ristauli, 2013). masing masing jumlah kuadrat yang
mencakup dalam perhitungan Adjusted
b. Uji t R2. Nilai koefisien determinasi adalah nol
Menurut Ristauli (2013), uji t atau satu. Nilai Adjusted R2 yang kecil
bertujuan untuk menguji pengaruh berarti kemampuan variabel variabel
secara parsial antara variabel bebas independen dalam menjelaskan variansi
terhadap variabel tidak bebas variabel dependen sangat terbatas.
dengan variabel lain dianggap
konstan, dengan asumsi jika HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
siknifikan nilai f hitung yang dapat
dilihat dari analisa regresi Uji Validitas
menunjukkan kecil dari = 0.05 Hasil pengujian validitas item
berarti variabel independen kuesioner menunjukan bahwa seluruh item
berpengaruh terhadap variabel pernyataan dalam setiap variabel (X1), (X2)
dependen dengan kriteria sebagai dan (X3) memiliki nilai korelasi diatas 0.3 dan
berikut : nilai signifikansi < 0.05 sebagai nilai batas
1. Bila tingkat signifikansi (Sig < suatu item kuesioner penelitian dikatakan
0,05), maka Ha diterima dan H0 dapat digunakan (dapat diterima). Sehingga
ditolak,variabel independen dapat dikatakan bahwa item angket variabel
berpengaruh terhadap variabel Total Quality Management (X1, sistem
dependen. pengukurran kinerja, dan sistem
2. Bila tingkat signifikansi (Sig > penghargaan valid dan dapat digunakan
0,05), maka Ha ditolak dan H0 untuk mengukur variabel yang diteliti.
diterima,variabel independen
tidak berpengaruh terhadap Uji Reliabilitas
variabel dependen. Hasil uji reliabilitas yang ditunjukkan dalam
tabel 10 menunjukkan bahwa nilai cronbach
c. Analisis Regresi Linier Berganda Alpha untuk masing-masing variabel sudah
Analisis regresi berganda lebih besar dari 0.50 yaitu variabel Total
digunakan untuk mencari quality Management sebesar 0.712, variabel
pemecahan penelitian. Penggunaan sistem pengukuran kinerja sebesar 0.680,
analisa agar bisa mengetahui ada variabel sistem penghargaan sebesar 0.555
tidaknya pengaruh variabel bebas dan variabel kinerja manajerial sebesar
dan variabel terkait (Nastiti, 2013). 0.739. maka dapat disimpulkan bahwa
Analisis yang digunakan dalam masing-masing variabel diatas sudah reliabel.
penelitian ini adalah menggunakan
analisis regresi berganda dengan Analisi Regresi Linear berganda
persamaan regresi sebagai berikut: Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e pengaruh dari variabel bebas (Total Quality
Management, sistem pengukuran kinerja dan
sistem penghargaan) terhadap variabel
Keterangan: terikat (kinerja manajerial).
Y = Kinerja Manajerial Hasil olah data yang dihasilkan dari
a = Konstanta analisis regresi linear berganda pada
X1=Total Quality Management penelitian ini disajikan pada tabel dibawah ini
(TQM) yang mewakili masing masing uji yang
X2= Sistem Pengukuran kinerja berbeda, sebagai berikut:
X3= Sistem Penghargaan
8
Marsalita, S., Muhammad, M., dan Rochman, Wahyu, E. Pujianto. 2013. Pengaruh Sistem
E. 2015. Pengaruh Sistem Pengukuran Pengukuran Kinerja dan Sistem
Kinerja, Sistem Penghargaan, dan Reward terhadap Total Quality
Penerapan Total Quality Management Management (TQM) dan Kinerja
(TQM) terhadap Kinerja Manajerial Manajerial pada Mic Transformer
(Study pada PT. Perkebunan Surabaya. Universitas Muhammadiyah
Nusantara XII (persero) Wilayah II Sidoarjo. Jurusan Ekonomi Akuntansi.
Jember). Artikel Ilmiah Mahasiswa.
Yuni, S. Putri dan Erna, H. 2013. Pengaruh
Nastiti, Mintje. 2013. Pengaruh TQM, Sistem Sistem Pengukuran Kinerja, Total
Penghargaan dan Sistem Pengukuran Quality Management dan Sistem
Kinerja terhadap Kinerja Manajerial Penghargaan terhadap Kinerja
pada PT. Air Manado. Jurnal EMBA. Manajerial. Universitas Pembangunan
Vol. 1 (3). Nasional Veteran Jakarta.