Pemodelan Pemilihan Moda Transportasi Darat Antara Angkutan Kota Dan Gojek Di Kota Bukittinggi Dengan Teknik Stated Preference

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Vol. 17 No.

1 Edisi April 2020 ISSN (Online) : 2655-2124

Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil


Available online at : http://ejournal2.pnp.ac.id/index.php/jirs/
Terakreditasi SINTA Peringkat 5

Pemodelan Pemilihan Moda Transportasi Darat Antara


Angkutan Kota dan Gojek di Kota Bukittinggi dengan Teknik
Stated Preference

1
Wilton Wahab, 2Angelalia Roza
1, 2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Institut Teknologi Padang
1
[email protected], 2 [email protected]

Abstract
Land transportation is an important element in the development of Indonesia's economic sector, as it is closely
related to the distribution of services, goods and labor. In Bukittinggi City, landtransportation also plays a
dominant role, so it needs to be managed properly. Along with the technology development, the online
transportation mode based on Android application devices is now familiar in bukittinggi. As the result, a
competition arises between urban transportation (angkot) and Gojek. This study aims to model the land
transportation modes preference in Bukittinggi town with a case study of the Jambu Air route - City Center and
City Center - Pasar Aur. The data collection was carried out through interviews and questionnaires by the stated
preference techniques. The data processing and analysis involve the SPSS program. Descriptive analysis of the
characteristics data (400 respondents) showed that the land transportation modes user in Bukittinggi were
dominated by women (69%), categorized into low-income; under Rp. 1 million (62%). The main consideration for
the transport mode choice are waiting time, travel time, mode access distance, comfort, and fare.The Modeling
was using the binomial logit difference method, whereas the reason for choosing the mode explained as the
predicted factors. Correlation analysis and multiple linear regression analysis have been carried out to see the
relationship between the reason of modal choice and the change in value of mode utility using 6 (six) attributes at
a significant level of 5%. Based on the modeling results obtained by the utility value difference mode Y = 3.362 -
0.244X1 - 0.0004X2 - 0.0006X3 - 0.122X4 - 0.011X5 - 0.065X6 with a value of R2 = 0.507 (P value <0.05). The
mode preference probability indicates the user preferece is 42% and Gojek is 58%. This result proved an existing
competition between those land transportation mode.

Keywords : public transportantion mode, time, access distance, convenience, and fare

Abstrak
Transportasi darat merupakan elemen penting dalam pengembangan sektor perekonomian Indonesia, karena
berkaitan erat dengan pendistribusian jasa, barang dan tenaga kerja. Di kota Bukittinggi, transportasi darat juga
berperan dominan sebagai sarana pergerakan masyarakat di dalam kota, sehingga perlu dikelola dengan baik.
Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat kota Bukittinggi sekarang sudah mengenal moda
transportasi online berbasis aplikasi pada perangkat Android. Akibatnyakompetisi antara angkutan kota (angkot)
dengan Gojek mulai terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan pemilihan moda transportasi darat di kota
Bukittinggi dengan studi kasus rute Jambu Air – Pusat Kota dan Pusat Kota – Pasar Aur. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara dan penyebaran kuisioner dengan teknik stated preference. Pengolahan data dan
analisis melibatkan program SPSS. Analisis deskriptif terhadap data karakteristik dari 400 responden
menunjukkan bahwa pengguna moda transportasi darat di dalam kota Bukittinggi didominasi perempuan (69%)
berpendapatan rendah yakni di bawah Rp. 1 juta (62%). Pertimbangan utama dalam pemilihan moda adalah
waktu tunggu, waktu perjalanan, jarak akses moda, kenyamanan, serta tarif. Pemodelan dengan metoda binomial
logit selisih berhasil menjelaskan faktor yang diprediksi sebagai alasan pemilihan moda tersebut. Analisis korelasi
dan analisis regresi linear berganda telah dilakukan untuk melihat hubungan alasan pemilihan moda dengan
perubahan nilai utilitas moda menggunakan 6 (enam) atribut pada level signifikasi 5%. Berdasarkan hasil
pemodelan diperoleh nilai utilitas selisih moda Y= 3.362 - 0.244X1 - 0.0004X2 - 0.0006X3 - 0.122X4 - 0.011X5 -
0.065X6 dengan nilai R2 = 0,507 (P value < 0.05 ). Nilai probabilitas pemilihan moda menunjukkan preferensi

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
63
1
Wilton Wahab, 2Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

terhadap Angkot konvensional adalah sebesar 42 % dan Gojek sebesar 58%. Hal ini menunjukkan bahwa
persaingan moda transportasi darat terbukti kompetitif.

Kata kunci : Kompetisi angkutan kota dan gojek, stated preference, waktu tunggu dan waktu perjalanan, jarak
akses moda, kenyamanan, serta tarif

© 2020 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil

jurusan tersebut adalah IKABE 06, IKABE 14


1. Pendahuluan
dan IKABE 15 ( Gambar 2 dan Gambar 3).
Kota Bukittinggi adalah salah satu kota yang
pernah menjadi Ibukota Negara Indonesia, dan
merupakan sentral perdagangan di Provinsi
Sumatera Barat. Kota Bukittinggi sendiri sudah
mengenal moda transportasi umum darat
berupa Kereta Api semenjak abad 20 yang
lalu. Namun sekarang moda angkutan umum
darat yang masih aktif melayani pergerakan
orang diantaranya: Bendi, Angkutan Kota, taxi Gambar 1 : Foto Pengendara Gojek-Online
(Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2019)
dan Gojek. Seiring dengan perkembangan
zaman, saat ini masyarakat kota Bukittinggi
Berdasarkan survei awal terhadap pengguna,
sudah mulai mengenal moda transportasi
ditemukan kesan negatif terhadap pelayanan
online berupa Gojek (Gambar 1). Keputusan
Angkot di kota Bukittinggi diantaranya (1)
pemilihan moda angkutan darat mulai
rendahnya kecepatan angkot (2) kekerapan
terpengaruh oleh kemudahan akses digital,
frekuensi berhenti moda angkot dan (3) waktu
dimana pemesanan moda (Gojek) semudah
henti yang terlalu lama pada titik tertentu. Hal
mengunduh aplikasi pada perangkat Android
tersebut mengganggu kenyamanan
yang dimiliki pengguna.
penumpang ditambah lagi tekanan psikis yang
diberikan kepada penumpang akibat tindakan
Dalam penelitian ini penulis ingin mengkaji
ugal-ugalan supir angkot bila beriringan
alasan mendasar pengguna dalam
dengan Angkot sejenisnya.
pengambilan keputusan memilih moda
transportasi darat di kota Bukittinggi
khususnya antara Angkutan Kota atau Gojek.
Lokasi penelitian dilakukan pada rute
perjalanan Angkutan Kota (Angkot) Jurusan
Jambu Air – Pusat Kota – Pasar Aur Kuning.
Angkot yang melayani penumpang pada

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
64
1
Wilton Wahab, 2 Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

sesuatu hal yang tidak dapat lagi dihindari,


karena pelayanan yang diberikan mampu
memenuhi keinginan pengguna.
Tujuan pennelitian ini secara spesifik adalah
untuk (1) melihat karakteristik pelaku
perjalanan dalam memilih moda transportasi
yang diinginkan (2) menjelaskan variabel yang
mempengaruhi pengambilan keputusan pelaku
perjalanan dalam memilih moda transportasi,
serta (3) mendapatkan model matematis yang
dapat menjelaskan probabilitas pemilihan
moda transportasi antara angkutan kota
(Angkot) dan angkutan online (Gojek) di
Gambar 2 : Foto Angkutan Kota Jurusan Jambu Air – wilayah studi. Hasil penelitian ini diharapkan
Pusat Kota
(Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2019) dapat memberikan informasi riil kepada
pemangku kepentingan dalam melakukan
penataan angkutan umum di wilayah studi.

Gambar 3 : Foto Angkutan Kota Jurusan Pusar Kota –


Pasar Aur
(Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2019)

Disisi lain, hadirnya moda transportasi online


(Gojek) di kota Bukittinggi mendapat respon
positif dari pengguna jasa angkutan tersebut,
Gambar 4 : Peta lokasi pengambilan data
karena transportasi online memiliki (Sumber : google map 2019)

keuntungan diantraanya dapat memangkas


waktu perjalanan. Melalui aplikasi digital Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2014
pengguna dapat memilih rute terpendek dan tentang angkutan jalan menjelaskan bahwa
menghindari titik kemacetan saat perjalanan angkutan adalah pemindahan orang dan atau
ke lokasi tujuan. Peralihan dari pengguna barang dari satu tempat ke tempat lain dengan
moda transportasi umum (Angkot) ke moda menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas
transportasi berbasis online (Gojek) adalah
Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
65
1
Wilton Wahab, 2Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

jalan [1]. Sedangkan kendaraan umum adalah 3,901 + 0,00.X1 + 0,081.X2 – 0,013.X3. dimana
setiap kendaraan bermotor yang disediakan X1 = selisih biaya perjalanan; X2 = selisih waktu
untuk dipergunakan oleh umum dengan tempuh; dan X3 = selisih waktu tunggu
dipungut bayaran. keberangkatan.
Penelitian lain yang berjudul Pengaruh
Pemilihan moda transportasi merupakan
Angkutan Online Terhadap Pemilihan Moda
model terpenting dalam perencanaan
Transportasi Publik Di Kota Manado,
transportasi [2]. Hal ini disebabkan karena
menggunakan model logit binomial [8]. Hasil
peran kunci dari angkutan umum dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa mayoritas
berbagai kebijakan transportasi. Tidak
responden lebih banyak menggunakan ke dua
seorangpun yang dapat menyangkal bahwa
moda dengan alasan pertimbangan tarif yang
moda angkutan umum menggunakan ruang
lebih murah (42%). Variabel-variabel yang
jalan jauh lebih efisien dari moda angkutan
mempengaruhi pengambilan keputusan oleh
pribadi. Telah banyak penelitian sejenis yang
pelaku perjalanan dalam memilih moda adalah
mengkaji pemilihan moda secara
selain biaya perjalanan, adalah variabel jarak
komprehensif [3], [4], [5], [6], [7], [8].
(akses) menuju moda (jalan Kaki), waktu
Kajian tersebut pada umumnya sependapat
tunggu, waktu tempuh dan waktu jalan kaki
bahwa dengan penelitian sebelumnya [2] yang
dari perhentian moda terakhir ke tempat
menyatakan bahwa faktor-faktor yang
tujuan. Hasil persamaan utilitas yang diperoleh
mempengaruhi seseorang dalam memilih
adalah : Y= (-0.522) –(3,66*(10)-5.X1) -
suatu moda transportasi dapat dibedakan atas
0.209.X2 + 0.202.X3 + 0.1429.X4 + 0.370.X5.
tiga kategori, yaitu: ciri pengguna jalan, ciri
dimana X1 = selisih biaya perjalanan, X2 =
pergerakan, dan ciri fasilitas moda
selisih jarak akses menuju moda; X3 = selisih
transportasi. Secara spesifik, penelitian [8]
waktu tunggu; X4 = selisih waktu tempuh; dan
terkait pemilihan moda transportasi darat
X5 = selisih waktu jalan kaki dari perhentian
antara kereta api dan bus AKDP pada trayek
moda terakhir ke tempat tujuan.
Kota Padang – Kota Pariaman pernah
dilakukan. Karakteristik pengguna moda Penelitian serupa yang mengkaji kompetisi
transportasi meliputi kondisi ekonomi diamati Moda angkutan umum kota (Angkot) dan
untuk mengetahui kecenderungan pemilihan Gojek pernah dilakukan di Kota Magelang
moda oleh responden. Hasil penelitiannya Menggunakan Metode Logit Biner [7]. Hasil
menunjukkan bahwa alasan utama pengguna penelitian tersebut menunjukkan bahwa moda
moda kereta api lebih diminati karena faktor transportasi yang sering digunakan oleh
tarif yang lebih murah (36%), sedangkan masyarakat kota Magelang adalah Gojek
alasan utama pengguna moda bus lebih (61,80%) dan sisanya 38,20% menggunakan
diminati karena faktor kemudahan akses. Hasil angkutan umum kota. Nilai Probabilitas
analisis model pemilihan moda menggunakan pemilihan moda transportasi Gojek di kota
model logit binomial dengan selisih fungsi Magelang menggunakan persamaan :
utilitas antara kereta api dan bus (UKA-UBus) =

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
66
1
Wilton Wahab, 2 Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

1 pertanyaan untuk mengetahui kecenderungan


PG0 = ;
1+exp(−0,41087+0,002387 (𝐶𝑔−𝐺𝑎)
responden terhadap keadaan aktual atribut
dengan nilai Cg dan Ca merupakan hasil
penting yang mempengaruhi pemilihan moda.
pengurangan dari parameter yang diteliti.
Jumlah sampel yang terkumpul dan dianalisis
Penelitian [9] serupa lainnya yang mengamati
pada penelitian ini berjumlah 400 sampel yang
Model Pemilihan Moda Transportasi Online
dianggap memenuhi kriteria persamaan Slovin
juga pernah dilaksanakan Di Kota Manado.
pada tingkat keyakinan 95%.
analisis probabilitas pemilihan moda dilakukan
dengan menggunakan model logit binomial.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
pengguna moda lebih sering (60%)
menggunakan transportasi online (Grabcar).
Persamaan utilitas yang diperoleh adalah :

Y = 0,026 – (4,84*(10)−5X1) – (8,96*(10)−5X2)


+ 0,07.X3 + 0,115.X4 - 0,061.X5
dimana X1 = selisih biaya perjalanan, X2 =
selisih jarak akses menuju moda; X3 = selisih
waktu tunggu; X4 = selisih waktu tempuh; dan
X5 = selisih waktu jalan kaki dari perhentian
moda terakhir ke tempat tujuan.

2. Metode Penelitian

Penelitian di Kota Bukittinggi kali ini dilakukan


pada 5 (titik) pusat keramaian, yaitu : Pasar
Atas, Pasar Bawah, Pasar Aur Kuning,
Simpang Yarsi, dan Simpang di depan SMPN
No. 1 Bukittinggi.

Perolehan data dilakukan dengan teknik


sampling melalui penyebaran kuisioner, berisi
daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan Gambar 5 : Bagan Alir Penelitian

variabel penelitian yang mudah diukur. Bentuk Data yang diperoleh melalui kuesioner masih
pertanyaan dikelompokkan atas 2 (dua) berupa data kualitatif, yang mana respon per
bagian, yang mana bagian pertama berisi individu masih berupa point rating, sehingga
pertanyaan untuk mengetahui karakteristik perlu ditransformasi sebagaimana terlihat pada
pelaku perjalanan meliputi kondisi sosial tabel 1 di bawah ini [10], [11].
ekonomi dan informasi perjalanan yang
dilakukan. Sedangkan bagian kedua berisi

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
67
1
Wilton Wahab, 2Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

Tabel 1 : Transformasi skala kualitatif menjadi skala Binomial, yang akan digunakan untuk mencari
kuantitatif
Skala probabilitas pemilihan moda berdasarkan
Pernyataa Transformas
No Skala Probabilita
n
s (P)
i selisih nilai utilitas atribut [11], [12]. Pemilihan
Pasti model tersebut didasarkan bahwa prilaku
1 memilih 4 0,8 1.3862944
Angkot individu dalam memilih moda transportasi
Mungkin
2 memilih 3 0,6 0.4054651 sepenuhnya merupakan hasil keputusan
Angkot
Mungkin setiap individu [2]. Utilitas atribut yang
3 memilih 2 0,4 -0.4054651
Gojek digunakan adalah selisih waktu perjalanan
Pasti
4 memilih 1 0,2 -1.3862944 (X1), selisih tarif (X2), selisih kenaikan tarif (X3),
Gojek
(Sumber : Roza, A. 2013 ; Roza A., dkk. 2015)
selisih jumlah penumpang (X4), Selisih jarak
akses (X5), dan selisih waktu tunggu (X6).

Untuk menganalisis probabilitas pemilihan


moda, digunakan 6 atribut (atribut waktu 3. Hasil dan Pembahasan
perjalanan, ongkos, kenaikan biaya, jumlah Berdasarkan data hasil survei bahwa
penumpang, jarak akses, dan waktu tunggu). pengguna moda yang pernah menggunakan
Skenario perubahan nilai atribut disusun dalam kedua moda transportasi sebesar 65%, hanya
beberapa sub-butir pertanyaan pada lembar menggunakan Angkot sebesar 17% dan hanya
kuisioner. Total Butir pertanyaan stated menggunakan Gojek sebesar 19%,
preference survey disusun berjumlah 28 Butir. sebagaimana terlihat pada Gambar 6 di bawah
Responden diberi pertanyaan bagaimana jika ini.
kondisi pelayanan moda terkait 6 atribut ini
berubah, tidak lagi seperti saat ini, apakah
Jumlah Pengguna Moda
pilihan responden juga akan mengalami
Hanya gojek
perubahan?. Pada tabel 2 ditampilkan data 19%
nilai eksisting atribut perjalanan yang
Hanya
digunakan pada penelitian ini. Angkot
Pernah
17%
keduanya
Tabel 2 : Atribut perjalanan yang digunakan 64%

Gojek
Atribut Perjalanan Angkot Selisih
Online
Waktu tempuh Gambar 6 : Karakteristik Responden berdasar-kan Moda
20 15 5
perjalanan (menit) X1
Biaya perjalanan (Rp) Yang Digunakan
3.000,- 2.000,- 1000,-
X2
Kenaikan biaya (Rp) X3 0 0 0 Karakteristik pengguna moda transportasi di
Jumlah isi penumpang
12 1 11 wilayah studi berdasarkan jenis kelamin
(Org) X4
Jarak akses (meter) X5 5 0 5 menunjukkan sebagian besar adalah
Waktu tunggu (menit) perempuan (69%) dan laki-laki (31%),
20 10 10
X6
sebagaimana terlihat pada gambar 7 berikut ini
:
Pemodelan pemilihan moda dalam penelitian
ini menggunakan pendekatan model Logit

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
68
1
Wilton Wahab, 2 Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

Jenis kelamin pengguna Pekerjaan


wiraswasta
17%
Lainnya
4%
Laki-laki Tidak
31% bekerja
3%

Perempuan
69% Pelajar
P.Swasta 58%
11%
PNS
Gambar 7 : Karakteris Responden Berdasarkan Jenis 7%
Kelamin

Gambar 9 : Karakteristik Pengguna Moda Berdasarkan


Dilihat dari aspek pendapatan, sejumlah 61%
Jenis Pekerjaan
responden memiliki tingkat pendapatan di
bawah Rp. 1 juta, sedangkan 20% responden Berdasarkan data survei, bahwa faktor utama

lagi memiliki pendapatan antara Rp. 2 juta s.d yang mempengaruhi pemilihan moda

Rp. 3 juta. Gambar 8 di bawah ini transportasi adalah tarif (34%), dan faktor

memperlihatkan karakterisitk responden kedua adalah waktu tunggu (28%), serta faktor

berdasarkan tingkat pendapatan. ketiga adalah waktu tempuh (19%). Pada


gambar 10 dapat dilihat faktor-faktor yang
mempengaruhi pengguna moda dalam
4-5 Juta
4% Pendapatan melakukan pemilihan moda transportasi.
> 5 juta
3-4 Juta 1%
9%
Alasan pemilihan moda
Jumlah isi
Jarak Akses Kenaikan
2-3 Juta penumpang
1% biaya
20% 3%
14%
< 1 Juta
61% Keamanan
1-2 Juta 1%
5% Waktu
Waktu tempuh
tunggu 19%
Gambar 8 : Karakteristik Pengguna Moda Berdasarkan 28%
Tingkat Pendapatan Ongkos
34%

Karakteristik pengguna moda transportasi


Gambar 10 : Alasan Pengguna Dalam Menentukan
berdasarkan jenis pekerjaan yang paling Pemilihan Moda Transportasi
banyak adalah pelajar (58%), wiraswasta 17%
dan pegawai swasta 11%. Selengkapnya Alasan pemilihan moda (Gambar 10) ini
karakteristik pengguna moda transportasi nantinya dopertimbangkan sebagai atribut
berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada yang dianggap berpengaruh dalam Pemodelan
Gambar 9 di bawah ini. nilai Utilitas moda.

Dengan Menggunakan software SPSS,


diamati hubungan ke 6 atribut tersebut dengan
utilitas moda. Nilai utilitas tersebut didapatkan

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
69
1
Wilton Wahab, 2Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

dengan menganalisis data kualitatif terhadap 6 Tabel 5 : Hasil Uji t

atribut (28 Butir data stated preference survey) Coefficientsa


Standardi
dari 400 responden dimana total data Unstandardi
zed Collinearity
zed
Coefficien Sig Statistics
Model Coefficients t
berjumah 11.200 data. ts .
Std. Toleran
B Beta VIF
Error ce
Koefisien determinan R2 = 0,507, menunjukan
(Constant) .00
3.362 .043 79.001
bahwa derajat kekuatan hubungan antara 1 0
Waktu .00
variabel independen dan dependen berada -.244 .005 -.308 -46.299 .998 1.002
perjalanan 0
Ongkos .00
pada derajat kekuatan hubungan “kuat”. .000 .000 -.300 -44.369
0
.961 1.041

Kenaikan .00
.000 .000 -.386 -56.374 .941 1.063
Tabel 3 : Hasil Uji Koefisien Determinan (R2) biaya 0
Jumlah isi .00
Model Summaryb -.122 .003 -.303 -44.387 .945 1.058
Penumpang 0
Jarak akses .00
Adjusted Std. Error -.011 .000 -.219 -32.341 .963 1.038
0
R Durbin-
Waktu tunggu .00
Model R R of the -.065 .001 -.300 -44.701 .976 1.025
Square Watson 0
Square Estimate
Berdasarkan tabel 5 di dapatkan persamaan
1 .712a .507 .507 .682 1.414
nilai utilitas Y = 3,362 – 0,244.X1 – 0,0004.X2 –
Berdasarkan uji F diperoleh nilai Sig 0,00 dan 0,0006.X3 – 0,122.X4 – 0,011.X5 – 0,065.X6.
nilai f hitung = 1917 > f tabel = 2,12. Jika nilai
(sig. < 0.05) maka artinya variabel independent Selanjutnya dapat diamati Nilai Probabilitas
(x) secara simultan berpengaruh terhadap Pemilihan Moda. Caranya dengan
variabel dependent (y) [10]
. Dalam hasil analisis memasukkan nilai selisih masing-masing
nilai sig adalah 0.00 maka secara ssimultan atribut (Tabel 2) ke dalam persamaan utilitas Y
variabel x berpengaruh terhadap variabel y. = 3,362 – 0,244.X1 – 0,0004.X2 – 0,0006.X3 –
0,122.X4 – 0,011.X5 – 0,065.X6,
Tabel 4 : Hasil Uji F sehinggadiperoleh perubahan nilai Utilitas
seperti terlihat pada Tabel 6 .
ANOVAb
Pada Tabel 6 ditampilkan hasil analisis
Sum of Mean
perubahan nilai probabilitas pemilihan angkot
Model Squares df Square F Sig.
akibat perubahan nilai utilitas sesuai skenario
1 Regression 5347.373 6 891.229 1.917E3 .000a
nilai selisih masing-masing atribut. Masing-
Residual 5204.177 11193 .465
masing atribut disusun dari 5 skenario, kecuali
Total 10551.55 11199
atribut selisih ongkos (3 skenario). Terdapat
total 28 butir pertanyaan per individu. Dengan
Berdasarkan uji t diperoleh nilai Sig adalah menggunakan pendekatan formula Logit
0,00 dan perbandingan nilai t hitung = 46,299 Binomial [9], [10] , berdasarkan selisih nilai
[10]
lebih besar dari t tabel = 1,966 . Menurut utilitas atribut, sesuai skenario yang dirancang
dalam hasil analisis nilai sig adalah 0.00 maka maka dapat terjadi pergeseran nilai
secara parsial variabel x berpengaruh probabilitas pemilihan moda angkot antara
terhadap variabel y. 18%-77%.

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
70
1
Wilton Wahab, 2 Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

Tabel 6 : Probabilitas Pemilihan Moda Gojek maka probabilitas pemilihan Gojek akan
semakin tinggi, sebaliknya probabilitas

Akses (Meter) X5
Selisih Jumlah isi
Selisih Kenaikan

Tunggu ( menit)
pemilihan Moda Angkot akan menurun.

Biaya (Rupiah)
Selisih Ongkos
Selisih Waktu

Selisih Waktu
Selisih Jarak
(Rupiah) X2

Angkot (%)
Probabilitas
Penumpang
(Orang) X4
(Menit) X1
Perjalanan

Ultilitas
X3

X6
90%
80%
70%

Probabilitas (%)
2 1000 0 11 5 10 0,427 61%
60% Probabilitas
3 1000 0 11 5 10 0,183 55% 50% Angkot (%)
- 40% Probabilitas
5 1000 0 11 5 10 42%
0,305 30% Gojek (%)
- 20%
7 1000 0 11 5 10 31%
0,793
10%
-
10 1000 0 11 5 10 18% 0%
1,525
- 0 5 10 15
5 1000 0 11 5 10 42%
0,305
Selisih waktu perjalanan ( menit )
5 -1000 0 11 5 10 0,495 62%

5 -2000 0 11 5 10 0,895 71% Gambar 11 : Probabilitas Pemilihan Moda Berdasarkan


- Selisih Waktu Perjalanan
5 1000 0 11 5 10 42%
0,305
5 1000 -1000 11 5 10 0,295 57%

5 1000 -1500 11 5 10 0,595 64%


Dari Gambar 12 dapat dilihat bahwa semakin
5 1000 -2000 11 5 10 0,895 71%
rendah selisih biaya perjalanan antara Angkot
5 1000 -2500 11 5 10 1,195 77%
dan Gojek maka probabilitas pemilihan Angkot
5 1000 0 1 5 10 0,915 71%
akan semakin tinggi, sebaliknya probabilitas
5 1000 0 3 5 10 0,671 66%

5 1000 0 7 5 10 0,183 55%


pemilihan Gojek akan menurun.
-
5 1000 0 9 5 10 48%
0,061
-
5 1000 0 11 5 10 42% 80%
0,305
70%
5 1000 0 11 0 10 -0,25 44%
Probabilitas (%)

60%
-
5 1000 0 11 5 10 42% 50%
0,305
40%
5 1000 0 11 10 10 -0,36 41%
30% Probabilitas
5 1000 0 11 50 10 -0,8 31% 20% Angkot (%)
10% Probabilitas
5 1000 0 11 100 10 -1,35 21%
0% Gojek (%)
5 1000 0 11 5 -7 0,8 69% -4000 -2000 0 2000
5 1000 0 11 5 -3 0,54 63% Selisih Ongkos (Rupiah)
5 1000 0 11 5 5 0,02 50% Gambar 12 : Probabilitas Pemilihan Moda Berdasarkan
- Selisih Tarif
5 1000 0 11 5 10 42%
0,305
-
5 1000 0 11 5 20 28%
0,955
Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa semakin
rendah selisih kenaikan biaya antara Angkot
Selanjutnya pada Gambar 11 sampai dengan
dan Gojek maka probabilitas pemilihan Gojek
Gambar 16 dapat dilihat trend probabilitas
akan semakin tinggi, sebaliknya probabilitas
pemilihan moda berdasarkan selisih nilai
pemilihan Angkot akan menurun.
utilitas (Tabel 6).
Pada gambar 11 terlihat bahwa semakin tinggi
selisih waktu perjalanan antara Angkot dan

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
71
1
Wilton Wahab, 2Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

100% 90%
80%
Probabilitas (%) 80%
70%

Probabilitas (%)
60% Probabilitas 60% Probabilitas
40% Angkot (%) 50% Angkot (%)
20% Probabilitas 40% Probabilitas
0% Gojek (%) 30% Gojek (%)
-3000 -2000 -1000 0 20%
Selisih Kenaikan Biaya (Rupiah) 10%
0%
0 50 100 150
Gambar 13 : Probabilitas Pemilihan Moda Berdasarkan Selisih Jarak Akses (Meter)
Selisih Kenaikan Tarif
Gambar 15 : Probabilitas Pemilihan Moda Berdasarkan
Selisih Jarak Akses

Dari Gambar 14 terlihat bahwa semakin tinggi


selisih Jumlah isi penumpang antara Angkot
Dari Gambar 16 terlihat bahwa semakin tinggi
dan Gojek maka probabilitas pemilihan Angkot
selisih waktu tunggu antara Angkot dan Gojek
akan semakin tinggi, sebaliknya probabilitas
maka probabilitas pemilihan Angkot akan
pemilihan Gojek akan menurun.
semakin tinggi, sebaliknya probabilitas
pemilihan Gojek akan turun.
80%
70% 80%
60% 70%
Probabilitas (%)

50% 60%
Probabilitas (%)

Probabilitas
40% 50% Angkot (%)
30% Probabilitas 40% Probabilitas
20% Angkot (%) 30% Gojek (%)
Probabilitas
10% 20%
Gojek (%)
0% 10%
0 5 10 15 0%
Selisih Jumlah Isi Penumpang (Orang) -10 0 10 20 30
Selisih Waktu Tunggu
Gambar 14 : Probabilitas Pemilihan Moda Berdasarkan
Selisih Jumlah Penumpang Gambar 16 : Probabilitas Pemilihan Moda Berdasarkan
Selisih Waktu Tunggu

Dari Gambar 15 terlihat bahwa semakin tinggi


4. Kesimpulan
selisih jarak akses antara Angkot dan Gojek
Berdasarkan hasil penelitian dapat
maka probabilitas pemilihan Angkot akan
disimpulkan bahwa nilai probabilitas pemilihan
semakin tinggi, sebaliknya probabilitas
moda transportasi akan berubah akibat
pemilihan Gojek akan menurun.
adanya perubahan nilai utilitas atribut. Nilai
utilitas ke enam atribut pada kondisi eksisting
adalah (–0,305) dimana 58% pengguna
cenderung memilih Gojek dan 42% pengguna
cenderung memilih Angkot sebagai moda
transportasinya. Persamaan model pemilihan
moda yang diperoleh dari hasil penelitian ini

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
72
1
Wilton Wahab, 2 Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

adalah : Y = 3,362 – 0,244.X1 – 0,0004.X2 – Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
0,0006.X3 – 0,122.X4 – 0,011.X5 – 0,065.X6. Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh
Dimana : waktu perjalanan (X1), biaya November, Surabaya.
perjalanan (X2), Kenaikan biaya (X3), jumlah [6] Laloma, A., Rompis, S.Y.R., Jefferson, L.
penumpang (X4), Jarak akses moda (X5), (2018). Pengaruh Angkutan Online
waktu tunggu (X6). Hasil penelitian Terhadap Pemilihan Moda. Transportasi
membuktikan adanya kompetisi yang nyata Publik Di Kota Manado (Studi Kasus:
antara moda Angkutan Kota dan Gojek di Trayek Malalayang - Pusat Kota). Jurnal
Bukittinggi saat ini. Sipil Statik Vol.6 No.8 Agustus 2018 (541-
552) ISSN: 2337-6732.
[7] Pradhipta, A. E. (2018). Pemodelan
Ucapan Terimakasih
Pemilihan Moda Transportasi Umum Di
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Kota Magelang Menggunakan Metode
semua pihak yang telah membantu hingga
Logit Biner. Jurusan Teknik Sipil Fakultas
terlaksananya penelitian ini.
Teknik Universitas Tidar.
Daftar Pustaka [8] Sasmito, R.A. (2016). Studi analisis
pemilihan moda transportasi darat antara
[1] Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2014
Kereta Api dengan Bus trayek Padang –
tentang Angkutan Jalan.
Pariaman. Jurnal Teknik Sipil ITP, ISSN :
[2] Tamin,O.Z.,(2000).Perencanaan dan
2354-8452, Volume 3 No. 1 Januari 2016.
pemodelan Transportasi,Edisi Kedua.
[9] Supit, R. M., Rompis, S.Y.R., & Lefrandt,
Penerbit Institut Teknologi Bandung.
L.I.R. (2018). Model Pemilihan Moda
[3] Avandy, R. (2018). Studi analisis alasan
Transportasi Online Di Kota Manado.
pemilihan moda transportasi darat antara
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.1 Januari 2019
Trans Padang dengan Angkot (419) di
(35-48) ISSN: 2337-6732.
Kota Padang (Studi Kasus : Trayek Lubuk
[10] Roza, A. (2013). Intercity Land Public
Buaya - Pasar Raya Padang). Jurusan
Transport Modal Choice Analysis by
Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Stated Preference Methods : A Case
Perencanaan, Institut Teknologi Padang.
Study in Kuala Lumpur – Penang
[4] Gita, S.S. (2015). Analisis Pemilihan Moda
Corridor. Master Thesis. Jabatan
Transportasi untuk Perjalanan Kerja (studi
Kejuruteraan Awam, Universiti Malaya.
kasus : Kecamatan Lubuk Kilangan,
Malaysia.
Padang). The 18th FSTPT International
[11] Roza, A., Rusli, A. M., & Karim, M.
Symposium, University Of
R.(2015). Tantangan Transportasi Umum
Lampung.Agustus 2015.
Khususnya Moda Angkutan Darat Di
[5] Hidayat, E. (2017). Permodelan Pemilihan
Negara Berkembang : Studi Kasus
Moda Transportasi Penumpang Pada
Malaysia. Jurnal Teknik Sipil ITP. Vol. 2,
Akses Jalan Bandara Internasional Kulon
No. 1.
Progo Yogyakarta, Tugas Akhir . Jurusan

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
73
1
Wilton Wahab, 2Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 1 Edisi April 2020

[12] Toar, J.I., Timboeleng, J.A. dan Sendow,


T.K. (2015). Analisa Pemilihan Moda
Angekutan Kota Manado - Kota Gorontalo
Menggunakan Model Binomial -Logit-
Selisih. Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1,
Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732.

Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 10-04-2020 | Selesai Revisi : 22-04-2020 | Diterbitkan Online : 29-04-2020
74

You might also like