Jurnal Keperawatan Muhammadiyah: Treesia Sujana, Agus Fitrianto, Dessy Febriyanti Hady
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah: Treesia Sujana, Agus Fitrianto, Dessy Febriyanti Hady
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah: Treesia Sujana, Agus Fitrianto, Dessy Febriyanti Hady
Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah,
1,2,3
Indonesia
INFORMASI ABSTRACT
Korespondensi: nursing skills depicted from the research are: (1) the role of the
[email protected] community nurse are in providing community nursing care,
du educators, coordination, and collaboration; (2) community
nursing skills which been used in the community comprises of :
nurses carry out routine activities inside and outside the health
center in the form of health promotion, preventive acts,
Integrated development post, Integrated health post, elderly
surveillance etc; (3) community nursing barriers which
identified are : lack of human resources and the difficulty of
changing people paradigm about the importance of health
examination. Conclusion: implementations of nursing skills in
Keywords: the health centers are providing nursing care as an educators,
Role Of Nurses, coordinator, and collaborator; and the skills of community
Skills, nursing in giving promotive and preventive actions
Health Centers PENDAHULUAN
This research Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1990 (dalam
aims to describe Wahit Iqbal dan Nurul Cahyati, 2009) mendefinisikan
of community keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan
nursing skills at komunitas dengan pengabungan diantara keperawatan dan
Getasan health kesehatan masyarakat (public health) dimana mendapatkan
center. The dukungan peran dari masyarakat secara aktif dan memberikan
method the prioritas pada pemberian pelayanan promotif dan prevenif tanpa
researcher used mangabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif itu sendiri baik
was descriptive. menyeluruh ataupun terpadu dengan sasaran pada individu
Data collection is keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh
done by in-depth melalui proses keperawatan (nursing process) untuk
interviews using meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
interactive model mampu mandiri dalam upaya kesehatan. Tujuannya berupa
techniques. Using pencegahan dan peningkatan pada kesehatan masyarakat melalui
these techniques cara, antara lain : direct care atau pelayanan keperawatan
the researcher komunitas yang diberikan kepada individu, keluarga, dan
can describe the kelompok secara langsung, serta health general community atau
phenomenon perhatian yang diberikan secara langsung terhadap masyarakat
studied. The dengan melihat situasi serta isu yang berkembang dan dapat
community mempengaruhi masyarakat tersebut (Wahit Iqbal dan Nurul
31
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020
32
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020
Ibu dan Anak kabupaten kota Waringin Timur, provinsi Kalimantan Tengah
(KIA), Upaya tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan adalah tenaga
Perbaikan Gizi, pelaksana kegiatan yang masih terbatas dan sumber daya manusia
Upaya Kesehatan yang tidak memadai (Rahayu, T., 2012).
Lingkungan, Dalam menjalankan perannya, perawat Puskesmas harus memiliki
Upaya Pencegahan keterampilan. Keterampilan seorang perawat sangat berpengaruh
dan pada kinerja sebagai tenaga kesehatan. Keterampilan tersebut
Pemberantasan berupa keterampilan keperawatan yang mampu diterapkan sesuai
Penyakit Menular, dengan kebutuhan dari masyarakat. Namun, pada kenyataannya
Upaya Pengobatan belum semua tenaga perawat Puskesmas mampu memberikan
dan Upaya pelayanan sesuai dengan konsep. Hal ini kemungkinan
Penyuluhan disebabkan oleh pemahaman perawat Puskesmas yang belum
Kesehatan sama mengenai konsep dasar perawat komunitas dan peranannya
Masyarakat. dalam keperawatan komunitas. Oleh karena itu, dalam penelitian
Beberapa ini yang menjadi fokus permasalahan yang ini diteliti oleh peneliti
penelitian yang yaitu “ Bagaimana keterampilan keperawatan diterapkan di
telah dilakukan masyarakat?. Sedangkan untuk tujuan penelitian yaitu untuk
sebelumnya terkait mendeskripsikan gambaran keterampilan keperawatan komunitas
peran perawat, terutama pada pelaksanaan atau penerapan keterampilan
antara lain: keperawatan serta hambatan yang didapatkan dalam menjalankan
menyimpulkan keterampilan keperawatan di masyarakat dan Puskesmas Getasan.
bahwa tindakan-
tindakan yang METODE
dilakukan oleh Desain penelitian yang digunakan peneliti merupakan kualitatif.
seorang perawat Metode penelitian yaitu deskriptif, dimana mendeskripsikan
komunitas di fenomena-fenomena yang ditelitinya, atau menggambarkan
Puskesmas besarnya masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data dalam
memberikan penelitian ini adalah teknik wawancara mendalam. Teknik
pengaruh pada wawancara mendalam ialah proses interaksi atau komunikasi
hubungan antara secara langsung antara pewawancara dengan responden. Metode
pengetahuan ibu wawancara sangat tepat untuk mendapatkan data yang mendalam
dengan pemberian dari responden. Metode ini digunakan untuk mengetahui sikap,
imunisasi dasar dan pandangan partisipan terhadap suatu masalah. Peneliti dapat
lengkap pada bayi mengajukan pertanyaan secara formal dan terstruktur. Dengan
di Kelurahan kriteria partisipan antara lain, partisipan berjumlah delapan orang,
Parupuk Tabing, dan partisipan memiliki pendidikan keperawatan minimal D3,
kota Padang serta memiliki pengalaman bekerja minimal 1 tahun.
(Dewi, A. P., Proses analisa data diawali dengan pengumpulan data yaitu
Darwin, E., & dengan wawancara mendalam. Untuk memudahkan
Edison,.2014). analisa.penelitian, peneliti menggunakan teknik analisa Miles dan
Selanjutnya, Huberman teknik ini umumnya disebut interactive model
penelitian lain (Sugiono, 2009). Teknik analisis ini terdiri dari tiga komponen :
menemukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan serta pengujian data.
bahwa faktor yang Langkah reduksi data melibatkan beberapa tahap diantaranya,
menyebabkan coding, penentuan kata kunci dan pengkategorian. Kemudian,
pelaksanaan peneliti menyusun catatan atau gagasan mengenai beberapa hal,
kegiatan di sehingga peneliti dapat menemukan subtema sampai pada tema
wilayah kerja penelitian.
Puskesmas Hasil wawancara berupa suara yang awalnya direkam kemudian
Ketapang 2, diubah ke lembaran salinan dalam bentuk verbatim. Setelah
33
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020
35
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020
Dalam penelitian verbal dan non verbal dalam menunjang kesembuhan klien
ini peran tersebut. Menurut peneliti Peran perawat komunitas yang telah
kolaborasi di dipaparkan diatas diantaranya peran sebagai edukator,
lakukan partisipan koordinator, dan kolaborasi sudah dijalankan dengan cukup baik
baik di dalam oleh partisipan terhadap klien dengan diaplikasikan dalam
Puskesmas tindakan pemberian asuhan keperawatan sesusai dengan peran-
maupun pada saat peran perawat komunitas.
penyuluhan. Pada
saat berada di Keterampilan keperawatan komunitas sebagai perawat
Puskesmas, pelaksana komunitas, perawat menjalankan kegiatan rutin
partisipan baik didalam dan diluar Puskesmas berupa Promkes,
melakukan tindakan preventif, Posbindu, Posyandu, lansia dll.
kolaborasi dengan Keterampilan perawat adalah suatu tindakan keperawatan yang
dokter dalam hal dilakukan perawat komunitas terhadap masyarakat. Dalam
adanya pasien penelitian ini, yang menjadi keterampilan keperawatan komunitas
yang partisipan adalah sebagai pelaksana fungsi edukator. Fungsi
membutuhkan edukator yang dijalankan partisipan bertujuan untuk
perawatan. meningkatkan pengetahuan dan merubah perilaku masyarakat
Sedangkan pada menjadi pola hidup sehat. Untuk menjalankan fungsi tersebut,
saat penyuluhan, partisipan melakukan upaya promotif dan preventif meliputi
peran tersebut penyuluhan, yang dilaksanakan di individu, kelompok maupun
partisipan jalankan masyarakat dengan beberapa komponen terkait diantaranya:
dengan cara penkes, komunikasi terapeutik, serta pemeriksaan gula darah, dan
melakukan asam urat. Penyuluhan menjadi penting untuk dilaksanakan
kolaborasi dengan seperti yang dikatakan oleh (Fadillah, M., 2012) bahwa salah satu
bidan-bidan desa indikator keberhasilan kegiatan promotif dan preventif antara
dan semua pihak lain; dengan melakukan penyuluhan langsung kepada setiap
yang nantinya rumah tangga, institusi pendidikan, institusi sarana kesehatan
terlibat. institusi tempat kerja.
Peran perawat Selain usaha promotif dan preventif, usaha lain yang berkaitan
pada pemberian dengan keterampilan perawat komunitas partisipan adalah
asuhan pelaksanaan asuhan keperawatan. Pelaksanaan asuhan
keperawatan keperawatan tersebut dibagi menjadi 2 yaitu asuhan keperawatan
terhadap klien komunitas dan asuhan keperawatan kritis. Asuhan keperawatan
tidak hanya yang komunitas merupakan keterampilan partisipan dalam melakukan
seperti peneliti pemeriksaan umum seperti tanda-tanda vital. Sedangkan asuhan
paparkan keperawatan kritis adalah keterampilan partisipan dalam
sebelumnya melakukan hecting, perawatan luka, melakukan injeksi dan infus.
melainkan dalam Dalam keterampilan keperawatan komunitas ternyata tidak hanya
beberapa kasus terdapat kegiatan yang seperti peneliti paparkan pada beberapa
yang peneliti jurnal juga terdapat beberapa keterampilan lain seperti, (Adib-
dapatkan di Hajbaghery, M., 2013) mengatakan bahwa perawat komunitas di
(Darsini, 2016), Iran mendukung program pemerintah dengan melakukan
mengatakan bahwa kemajuan dalam proyek ”pemantauan kesehatan populasi”
dalam pemberian dengan melakukan skrining tekanan darah tinggi dan pada
asuhan penderita obesitas, adapun kegiatan yang dilakukan tidak hanya
keperawatan di mengacu pada kegiatan skrining saja melainkan melakukan
perlukan pencegahan penyakit, pendidikan kesehatan dan promosi
komunikasi yang kesehatan. (memberikan pendidikan kesehatan, promosi
efektif baik yang kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit) Sedangkan,
36
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020
(Fooladi, M. M., sejalan dengan (Rahmi, U., & Ramadhanti, D., 2017), bahwa
2015), menyatakan homecare adalah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
bahwa perawat dirumah klien dan dikembangkan di Liverpool dengan sebutan
harus dapat perawatan dirumah dimana kegiatannya berupa pengobatan yang
memberikan dilakukan terhadap klien penderita sakit yang tidak setuju
motivasi, melakukan perawatan di rumah sakit. (Maria Ose, I. M., Utami,
membimbing dan A. P., 2018), menyatakan bahwa perawatan luka sering dilakukan
memberikan pada penderita penyakit diabetes mellitus (DM) dimana tindakan
informasi untuk keperawatan yang dilakukan berupa Wet-dry/Moist Wound
mempertimbangka Healing yang berpengaruh terhadap proses penyembuhan klien.
n pemeriksaan (Dewie, N. S., dkk, 2017), memaparkan bahwa kebutuhan dasar
kesehatan, (basic needs) berfokus pada klien dengan imobilisasi fisik,
imunisasi anak- dimana perawat memberikan perawatan pada klien yang tidak
anak dan lansia. dapat melakukan self-care.
Namun tidak
hanya dorongan Hambatan keperawatan komunitas yang teridentifikasi
dari tim medis saja berupa kurangnya SDM serta susahnya mengubah
tetapi Kesadaran paradigma masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan
masyarakat adalah kesehatan.
aspek penting dari Sebagai tenaga medis atau perawat komunitas dalam menjalankan
perawatan tugasnya seringkali terdapat hambatan dalam mengaplikasikan
kesehatan keterampilan keperawatan tersebut. Dari informasi yang di
preventif sendiri dapatkan peneliti yakni dari delapan partisipan yang
dan mungkin diwawancara, lima diantaranya menyatakan bahwa terdapat
mereka yang kekurangan tenaga medis (Sumber Daya Manusia). (Welly Sando,
bertanggung jawab dkk, 2018) mengatakan, Sumber Daya Manusia (SDM)
untuk merupakan suatu tenaga kerja yang memiliki potensi yang bagus
mengimplementasi serta keterampilan dalam bidang yang ditekuni baik secara
kan dalam individu maupun berkelompok (organisasi), apabila sdm yang
keseharian untuk dimiliki tidak memiliki potensi serta ketarampilan yang cukup
berusaha baik dapat berakibat pada pekerjaan yang tidak dapat
mewujudkan terselesaikan secara optimal.
faktor-faktor kunci Dalam penelitian ini, masalah Sumber Daya Manusia sebagai
lain yang hambatan tidak terletak pada kualitas perawat melainkan lebih
mempengaruhi mengarah pada jumlah perawat yang masih sedikit. Partisipan
kesehatan memaparkan bahwa kekurangan Sumber Daya Manusia (tenaga
masyarakat perawat) pada puskesmas, dapat mempengaruhi dalam pembagian
tersebut. Menurut shiff yang terkadang berpartner bukan dengan teman sejawatnya
peneliti diperlukan melainkan dengan tenaga nonmedis dalam menjalankan tugasnya.
juga seorang Persoalan ini tentu saja menyebabkan beban kerja perawat
perawat komunitas meningkat dan dapat mengakibatkan pelayanan yang diberikan
yang mempunyai kepada klien kurang optimal. Berdasarkan penjelasan peneliti,
keterampilan diperkuat juga dengan pandangan (Anna Faluzi, dkk., 2018), yang
keperawatan biasa menyatakan bahwa yang menjadi faktor hambatan utama terkait
pada pasien SDM di rawat inap adalah masalah kekurangan SDM khususnya
homecare seperti untuk profesi keperawatan sebanyaknya 32%. Faktanya
perawatan luka banyaknya kerja rangkap yang dilakukan oleh profesi
dan pemberian keperawatan sehingga beban kerja yang ada menjadi lebih tinggi.
kebutuhan dasar. Selain sumber daya manusia, terdapat juga hambatan lain yaitu
Pendapat peneliti susahnya mengubah paradigma masyarakat tentang pentingnya
37
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020
38
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020
Asuhan Dalam
Peningkatan Mutu
Peleyanand di
Rawat Inap RSUP
Dr. M. Djamil
Padang Tahun
2017. Jurnal
Kesehatan
Andalas. 7
Muntea, A.,
Tomita, M., &
Ungureanu, R.
(2013). The
Role of the
Community
Nerse in
Promoting
Health and
Human
Dignity-
Narrative
Review
Article. Iranian J
Publ Health.
42(10), 1077-
1084
Syagitta, M.
(2017).
Persepsi
Perawat
Terhadap
Pelaksaan
Komunikasi
Efektif di IRJ
Al-Islam
Bandung.
Jurnal
Keperawatan
BSI. 5(2)
40