Laporan Puskesmas Jaten 1
Laporan Puskesmas Jaten 1
Laporan Puskesmas Jaten 1
KOMUNITAS
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Telah diterima dan disetujui oleh pembimbing untuk diajukan sebagai Laporan
Praktik Klinik Keperawatan Komunitas
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Keperawatan
yang berjudul “Laporan Kegiatan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas di
Wilayah Kerja Puskesmas Jaten 1” sebagai tugas Mata Kuliah Praktik Klinik
Keperawatan Komunitas.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Ibu Ros Endah Happy Patriyani, S. Kep., Ns., M. Kep selaku
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Praktik Klinik Keperawatan Komunitas yang
telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan ini serta kepada
masyarakat sekitar Puskesmas Jaten 1 yang telah berkenan untuk dijadikan subjek
praktik keperawatan komunitas.
Penulis dalam menyusun laporan ini merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis berharap semoga
Allah memberikan imbalan kepada mereka yang telah memberikan bantuan dan
dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Keperawatan komunitas merupakan suatu kesatuan dari praktik
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan
di bidang kesehatan merupakan bentuk konteks pelayanan publik dan mutlak
dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah. Agar penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan maka pelayanan harus
memenuhi berbagai syarat diantaranya yaitu tersedia sarana dan prasarana, saling
berhubungan antara pasien dan pemberi pelayanan, mudah dijangkau, dan
bermutu maka akan memberikan kepuasan yang berdampak terhadap keinginan
pasien untuk kembali kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan
yang efektif tersebut (Hariyoko et al., 2021).
Salah satu sarana yang dapat menunjang terwujudnya penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yaitu melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS).
Tujuan umum pelayanan kesehatan melalui Puskesmas sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas adalah untuk
terselenggaranya upaya kesehatan masyarakat yang bermutu, terjangkau dan
peran serta masyarakat. Puskesmas juga salah satu sarana dalam pemberian
pelayanan kesehatan yang terdekat dengan masyarakat
(Hariyoko et al., 2021)
Dalam rangka mewujudkan status kesehatan masyarakat yang optimal,
maka berbagai upaya harus dilaksanakan, salah satu di antaranya ialah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Upaya meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, diantaranya meningkatkan akses
terhadap pelayanan kesehatan dasar. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar
terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
6
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (rehabilitatif), yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya
kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas pelayanan
kesehatan di Indonesia termasuk Puskesmas (Permenkes,2018).
Tujuan praktik kerja lapangan ini adalah untuk menganalisa program apa
saja yang ada di Puskesmas Jaten 1, serta apakah ada kesenjangan antara kegiatan
Puskesmas yang ada di teori dengan yang berada di lapangan. Pelaksanaan
praktik kerja lapangan di Puskesmas Jaten 1 ini akan sangat berguna bagi
mahasiswa keperawatan untuk dapat menimba ilmu pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman. Praktik kerja lapangan merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Keperawatan Komunitas. Melalui praktik kerja
lapangan ini mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara
berpikir, menambah ide-ide yang berguna dan dapat menambah pengetahuaan
mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya.
B.Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran nyata tentang program kerja apa saja yang
berada di Puskesmas Jaten 1.
2. Tujuan Khusus
7
C.Sasaran
Sasaran yang digunakan dalam penyusunan laporan praktik klinik keperawatan
komunitas ini adalah diwilayah Kelurahan Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten
Karanganyar.
D.Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari hasil laporan kegiatan praktik klinik
keperawatan komunitas ini adalah
1. Bagi Masyarakat
Memberikan gambaran tentang karakteristik demografi, jumlah penduduk,
kesehatan lingkungan, pendidikan, sosial budaya, ekonomi, permasalahan
kesehatan yang ada serta pelayanan sosial dan kesehatan yang ada di wilayah
Jaten.
2. Bagi Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan kesehatan serta
sosial kemasyarakatan yang ada di wilayah Jaten.
3. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan
pelayanan kesehatan baik secara individu, keluarga, kelompok, maupun
komunitas di wilayah Jaten.
BAB II
8
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan, tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya (Permenkes RI No 43 tahun 2019 Tentang Puskesmas).
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas didirikan
untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, paripurna, dan terpadu
bagi seluruh penduduk yang tinggal di wilayah kerja puskesmas. Program dan upaya
kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas merupakan program pokok (public
health essential) yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat (Permenkes RI No 43 tahun 2019 Tentang Puskesmas).
Pengertian Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan
pada suatu masyarakat yang betempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu
(Permenkes RI No 43 tahun 2019 Tentang Puskesmas).
9
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak prasekolah.
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori dan lain-lain kekurangan, serta bila ada
pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral.
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
d. Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3X, polio 3X,
dan campak 1X pada bayi.
e. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA.
f. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian
khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak
berkali-kali dan golongan ibu berisiko tinggi.
g. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak prasekolah untuk macam-
macam penyakit ringan.
h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,
memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan, dan untuk
mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi Puskesmas dan
meminta agar mereka datang ke Puskesmas lagi.
i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi
10
a. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
b. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan
gizi.
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat dan secara perseorangan
kepada mereka yang membutuhkan, terutama dalam rangka program KIA.
d. Melaksanakan program-program : Program perbaikan gizi keluarga (suatu
program menyeluruh yang mencakup pembangunanmasyarakat) melalui
kelompok-kelompok penimbangan pos pelayanan terpadu. Memberikan
makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori yang cukup kepada
anak-anak di bawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui. Memberikan
vitamin A kepada anak-anak di bawah umur 5 tahun.
4. Upaya kesehatan lingkungan. Kegiatan-kegiatan utama kesehatan Iingkungan yang
dilakukan staf Puskesmas adalah :
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan pembuangan kotoran
c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan air buangan/limbah
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
f. Penyehatan makanan dan minuman
g. Pelaksanaan peraturan perundangan
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
b. Melaporkan kasus penyakit menular
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk,
untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan
d. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
e. Menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksif.
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberantasan vector
h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui :
1) Mendapatkan riwayat penyakit
11
2) Mengadakan pemeriksaan fisik
3) Mengadakan pemeriksaan laboratorium
4) Membuat diagnosis
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:
1) Rujukan diagnostic
2) Rujukan pengobatan/rehabilitas
3) Rujukan lain
7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat :
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
tiap-tiap program Puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada
setiap kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-
kelompok masyarakat.
b. Di tingkat Puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri, tetapi di tingkat
kabupaten diadakan tenaga-tenaga koordinator penyuluhan kesehatan.
Koordinator membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik
dan materi penyuluhan di puskesmas.
8. Upaya kesehatan sekolah
a. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa
kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan
b. Membina kebersihan perseorangan peserta didik
c. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan secara aktif dalam
pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil
d. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I
e. Pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun untuk kelas II sampai VI dan
guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana
f. Imunisasi peserta didik kelas I dan V
g. Pengawasan terhadap keadaan air
h. Pengobatan ringan pertolongan pertama
i. Rujukan medik
j. Penanganan kasus anemia gizi
k. Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah
l. Pencatatan dan pelaporan
12
9. Upaya kesehatan olah raga
a. Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Penentuan takaran latihan
c. Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi
d. Pengobatan akibat cedera latihan
e. Pengawasan selama pemusatan Latihan
10.Upaya perawatan kesehatan masyarakat
a. Asuhan perawatan kepada individu di Puskesmas maupun di rumah dengan
berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kelamin.
b. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat (keluarga binaan)
c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu hamil, anak
balita, usia lanjut dan sebagainya
d. Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat
11.Upaya peningkatan kesehatan kerja
a. Identifikasi. masalah, meliputi :
1) Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala untuk para pekerja
2) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke
Puskesmas
3) Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja
b. Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja,
lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan kesejahteraan.
c. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi :
1) Penyuluhan Kesehatan
2) Kegiatan ergonomoik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian antara
alat kerja agar tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja
3) Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja
4) Pemakaian alat pelindung
d. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
e. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit
f. Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit
12.Upaya kesehatan gigi dan mulut
a. Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam
13
upaya pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM
b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi :
1) Anak sekolah
2) Kelompok ibu hamil, menyusui dan anak pra sekolah
c. Pelayanan medik gigi dasar, meliputi :
1) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
2) Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran yang Iebih
mampu
3) Memberikan peyuluhan secara individu atau kelompok
4) Memelihara kebersihan (higiene klinik)
5) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
d. Pencatatan dan pelaporan
13.Upaya kesehatan jiwa
a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas
b. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
c. Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat
d. Pengembangan upaya kesehatan jiwa di Puskesmas melalui pengembangan
peran serta masyarakat dan pelayanan melalui kesehatan jiwa
e. Pencatatan dan pelaporan
14.Upaya kesehatan mata
a. Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan
kegiatan pokok Iainnya
b. Upaya kesehatan mata :
1) Anamnesa
2) Pemeriksaan visus dan mata luar, tes buta warna, tes tekanan bola mata,
tes saluran air mata, tes lapangan pandang, funduskopi, dan pemeriksaan
laboratorium
3) Pengobatan dan pemberian kacamata
15.Upaya pembinaan peran serta masyarakat
Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui :
14
a. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, limas
sektoral dan berbagai organisasi kesehatan. yang dilaksanakan melalui dialog.
Seminar dan lokakarya dalam rangka komunikasi, informasi, dan motivasi
dengan memanfaatkan media massa dan sistem informasi kesehatan.
b. Persiapan petugas penyelenggara melalui latihan, orientasi atau sarasehan
kepemimpinan di bidang kesehatan
c. Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah
kesehatan, dengan menggali dan menggerakkan sumber daya yang
dimilikinya, melalui rangkaian kegiatan :
1. Pendekatan kepada tokoh masyarakat
2. Survei mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya
3. Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana
pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
d. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader
yang telah dilatih
e. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat
16.Upaya pembinaan pengobatan tradisional
a. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk
pengobatan tradisional
b. Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional.
C. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diterapkan oleh Puskesmas diuraikan
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019
mengenai Puskesmas. Tujuan Puskesmas termasuk:
D. Fungsi Puskesmas
Puskesmas diharapkan dapat berperan sebagai penggerak, fasilitator, dan
pengawas untuk memastikan terlaksananya pembangunan yang berdampak
positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayahnya. Dalam menjalankan fungsi
ini, Puskesmas memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah:
17
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK
18
BAB IV
PEMBAHASAN
19
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses
peningkatan pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan kelarga dan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat
(publicgoods). Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah
pelayanankesehatan menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif
(upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif
(pemulihan kesehatan).
Kinerja pelayanan kesehatan masyarakat di UPT Puskesmas Jaten
1KabupatenKaranganyar sudah bisa dikatakan baik, karena tingginya kinerja
yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga
masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas.
Terdapat pada Quality of Work (Kualits Pekerjaan) melihat tugas dan
tanggungjawab pegawai serta mutu/hasil pelayanan yang diberikan sudah baik
dan memuaskan, namun masih terdapat pegawai yang merangkap pekerjaan.
Quantity of Work (Kuantitas Pekerjaan), beban kerja atau ketepatan waktu
pegawai puskesmas dalam menyelesaikan pekerjaan telah sesuai dengan
standart waktu yang telah ditetapkan oleh organisasinya yaitu terbukti
terdapatnya Standart Operasional Pelayanan (SOP).
Job Knowledge (Pengetahuan Pekerjaan), pegawai puskesmas bekerja
sesuai dengan background, bidang/kempuan yang dimilki. Terlihat dalam
penempatan kerjanya, jika profesinya sebagai Bidan maka ditempatkan di Poli
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), jika perawat ditempatkan sebagai perawat di
Poli Umum serta Unit Gawat Darurat, dan lain sebagainya. Teamwork
(Kerjasama Tim), kerjasama antar pegawai puskesmas juga sangat bagus dan
koperatif/kompak untuk saling membantu dalam memberikan pelayanan
20
sesuai dengan peraturan yang berlaku demi tercapainya suatu tujuan
organisasi. Creativity (Kreatifitas), kemampuan pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaan dapat dikatakan sudah cukup baik, efektif dan efisien dalam
memberikan pelayanannya sehingga lebih ditingkatkan lagi untuk menjadi
lebih baik kedepannya. Inovation (Inovasi), berbagai ide cemerlang dan
inovasi yang bagus dari puskesmas membuat masyarakat puas atau senang
akan pelayanan yang diberikan, Dan kemudahan prosedur pelayanan sudah
baik sekarang sistemnya memakai Online Initiative (Inisiatif), kedisiplinan
para pegawai dalam memberikan pelayanan dapat dikatakan sudah baik.
B.Saran
1.Puskesmas
Puskesmas harus melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana,
seperti : ruang tunggu pasein ISPA, ruang tunggu pasien lansia sehingga
lansia memperoleh pelayanan lebih cepat,kotak leaflet sehingga saat
sedang jenuh menunggu pasien dapat membaca leaflet, tempat parkir demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Sehingga
pelayanan yang diberikan Puskesmas benar-benar bisa membantu pasien
secara fisik dan dapat memenuhi kebutuhan, dan melakukan pelayanan
yang lebih baik kedepannya
2.Perawat
Para petugas harus lebih disiplin dalam mengikuti apel pagi dan siang
sehingga kinerja puskesmas mampu memberikan pelayanan yang optimal,
memuaskan bagi masyarakat, dan menciptakan masyarakat yang sehat.
3.Institusi
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk
dikembangkan dan diimplikasikan sebagai langkah-langkah untuk
mendorong motivasi berprestasi dibidang akademik bagi mahasiswa.
4.Mahasiswa
Mahasiswa harus lebih berpengetahuan luas dan mencari pengalaman
secara langsung dalam memberikan pelayanan kesehatan baik secara
21
individu, keluarga, kelompok, maupun komunitas di wilayah Puskesmas
Jaten 1.
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN