840 1962 1 PB PDF
840 1962 1 PB PDF
840 1962 1 PB PDF
Email: [email protected]
Abstract
Red Nile Tilapia of Larasati strain (Oreochromis niloticus)have capability to digest feed
quite efficient, able to grow faster and diseases resistant. They are also tolerant to high
salinity and more resilent to environmental change, therefore very prospecytive to be
cultivated in tambaks (brackishwater pond). The objective of present work was to determine
the effect of larvae stocking density and feed ration on the growth and survival rate of Nile
Tilapia in brackishwater pond. The larvae was hacthed in freshwater and acclimatized
gradually in brackishwater media and then reared ini cage size of 1x1x1,5meter3with different
food ration (3, 5 and 7% body weight)andstocking density of 10, 15, 20 indv./m 2).The result
showed that the more food ration gave the better growth rate of larvae in stocking density of
10 and 15 indv./m2, the best food ration in 20 indv./m2 was 5% body weight. Upon that result it
is recommended to stock the alvae at level of 20 indv./meter and gave food of 5% per body
weight. The treatments was not influenced the survival rate of fish cultured.
Abstrak
Ikan Nila Larasati memiliki kemampuan mencerna makanan secara efisien, memiliki
pertumbuhan yang cepat serta lebih resisten terhadap penyakit, daya adaptasi luas dan
toleransinya yang tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan sehingga prospektif
dibudidaya di tambak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian tentang pengaruh
padat tebar dan ransum pakan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan Nila
Larasati yang dipelihara pada tambak air payau. Ikan Nila Larasati dibenihkan di lingkungan
air tawar dan diaklimatisasi secara bertahap di media air payau sebelum digunakan dalam
penelitian ini. Percobaan pemeliharaan ikan Nila Larasati dilakukan pada karamba
berukuran 1x1x1,5meter3dengan ransum pakan(3, 5 dan 7% bobot biomasa ikan) dan padat
penebaran yang berbeda (10, 15, 20 ekor/m2).Hasil penelitian menunjukkan pemberian
ransum pakan harian baik 3, 5 dan 7% perhari pada ikan nila dengan kepadatan 5, 10 dan
20 ekor/meter menunjukkan hasil pertumbuhan berat mutlak yang relatif baik, namun untuk
efisiensi pakan disarankan untuk melakukan penebaran 20 ekor/meter dengan ransum 5%
berat biomasa ikan perhari. Kelulushidupan ikan Nila Larasati tidak dipengaruhi oleh
perlakuan.
sifat biologis Ikan nila Larasati memiliki padat penebaran dan pakan yang
beberapa kelebihan seperti mampu berbeda (El-Sayed, 1999;Yakubu et al.,
mencerna makanan secara efisien, 2012). Sedangkan penelitan yang
memiliki pertumbuhan yang cepat serta dilakukan pada lingkungan air payau baru
lebih resisten terhadap penyakit, daya dilakukan oleh Clark et al. (1990) yang
adaptasi luas dan toleransinya yang tinggi memelihara ikan Tilapia Merah di kolam air
terhadap berbagai kondisi lingkungan, laut dan Mardiana dan Syakirin
sehingga ikan ini selain di air tawar, sangat (2013)yang memelihara berbagai strain
cocok pula dikembangkan di perairan ikan Nila dilahan sawah puso akibat rob
payau (tambak), asin (laut) dengan Desa Pecakaran, Kecamatan Wonokerto,
kisaran salinitas 0–40 ppt (Suyanto, 2009). Kabupaten Pekalongan, serta Saha dan
Selain itu Nila Larasati juga memiliki daging Khatun (2014) yang memelihara Tilapia
putih yang tebal dan kenyal, yang mirip monoseks di tambak udang. Untuk itu
dengan tekstur ikan kakap merah (Lovell, penelitian ini bertujuan untuk melakukan
1989). kajian tentang pengaruh padat tebar dan
ransum pakan terhadap pertumbuhan
Agar dapat dicapai produksi yang dan kelulushidupan ikan Nila Larasati yang
tinggi dan menguntungkan, maka dalam dipelihara pada tambak air payau.
budidaya perlu dilakukan dengan sistem
intensif. Menurut Ronald et al.
(2014)budidaya intensif dengan MATERI DAN METODE
menggunakan padat penebaran dan
jumlah pakan yang tinggi akan Benih ikan Nila Larasati berukuran
berdampak pada menurunnya kualitas air 0,8-1,2gram sebanyak 1000 ekor diperoleh
budidaya dikarenakan semakin dari BBI Ngrajeg-Janti-Jogjakarta yang
bertambahnya tingkat buangan dari sisa diperlihara pada kolam air tawar dan
pakan dan kotoran (feses). Sedangkan diaklimatisasi pada kondisi perairan payau
menurut Helpher dan Pruginin (1981), di Hatchery Laboratorium Ilmu Kelautan,
peningkatan kepadatan akan diikuti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
dengan penurunan pertumbuhan UNDIP Semarang. Penelitian pemeliharaan
sehingga pada kepadatan tertentu ikan nila ini dilaksanakan di tambak Desa
pertumbuhan akan terhenti karena suplai Mangkang Wetan-Tugu, Semarang pada
nutrisi sudah tidak mencukupi. Untuk bulan Januari–April 2015.
memperoleh hasil yang optimal,
peningkatan kepadatan harus juga diikuti Proses aklimatisasi pada media air
dengan peningkatan jumlah pakan. Akan payau dilakukan pada 5 buah akuarium
tetapi peningkatan jumlah pakan, akan dengan kepadatan masing-masing 200
meningkatkan buangan metabolisme ekor. Proses adaptasi salinitas secara
tubuh, konsumsi oksigen dan dapat bertahap dengan menambahkan air laut
menurunkan kualitas air. Penurunan pada akuarium tempat penampungan
kualitas air akan mengakibatkan ikan benih sedikit demi sedikit sehingga dicapai
menjadi stress sehingga pertumbuhan kenaikan salinitas 5o/oo setiap minggu.
menurun dan ikan rentan mengalami Adaptasi dilakukan sampai salinitas
kematian. mencapai 30o/oomenyesuaikan tambak di
lokasi penebaran benih. Aklimatisasi
Penelitian tentang pengaruh padat dilakukan selama 5 minggu.Pemberian
penebaran dan pakan terhadap pakan selama aklimatisasi dilakukan dua
pertumbuhan dan kelulushidupan ikan Nila kali sehari (pagi dan sore hari) sebesar5%
telah banyak dilakukan oleh beberapa bobot ikan. Pakan yang digunakan
peneliti, akan tetapi kebanyakan adalah pellet ikan mengapung dengan
dilakukan pada lingkungan air tawar. kandungan protein kurang lebih 30%.
Penelitian tersebut antara lain adalah Selama adaptasi dilakukan pula
tentang kepadatan (Alhassanet al., 2012; penyiponan untuk membersihkan sisa
Ronald et al., 2014), pakan (Adewolu, pakan dan kotoran/faeses ikan pada pagi
2008; Ogunji et al., 2008), serta kombinasi hari sebelum diberi pakan.
132 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142
Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.) 133
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142
Budidaya Ikan Nila juga disarankan oleh perminggu dari berat awal 1,5 gram.
Pribadi et al. (2013) dengan hasil kajiannya Pertumbuhan benih tersebut tergolong
untuk mengidentifikasi ikan yang tahan masih relatif rendah, hal tersebut diduga
terhadap salinitas dan temperatur tinggi di dikarenakan karena energi pakan yang
wilayah pesisir.Ikan Nila Larasti merupakan masuk banyak digunakan untuk adaptasi
benih hibrid generasi ketiga hasil lingkungan terutama penaikan salinitas,
persilangan induk ikan Nila betina strain sehingga pertumbuhannya belum bisa
Gift dengan induk jantan strain Singapura maksimal.
pada kegiatan pemuliaan ikan Nila di
Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh
Ikan Air Tawar Janti – Klaten(Satker PBIAT, beberapa faktor antara lain pakan,
2009) yang merupakan strain terbaik wadah budidaya, suhu, salinitas, musin
setelah melalui uji pertumbuhan, multi dan aktivitas fisik. Karena ikan bersifat
lokasi, salinitas, dan hama penyakit. poikilothermal dan hidup di air, maka
Berdasarkan penelitianMardiana dan sangat dipengaruhi oleh media budidaya
Syakirin (2013) ikanNilastrain Larasatiyang (Weatherly and Gill, 1987). Perubahan
dipelihara pada karamba di sawah yang kondisi media, misalnya salinitas akan
tidakproduktifakibat rob berpengaruh terhadap tubuh ikan yang
mempunyaipertumbuhantertinggi dipelihara. Pemeliharaan ikan Nila Larasati
dibandingkan denganikanstrain lain, yaitu yang berasal perairan tawar ke perairan
NilaGiftdan Sultana. payau (tambak) akan mempengaruhi
pertumbuhan dan rasa dari ikan tersebut.
Adaptasi benih ikan Nila Larasati pada Hal yang sama dilakukan oleh Ali et al.
media air payau
(2005) dalam penelitiannya memelihara
ikan Catla catla, Cirrhinus mrigala,
Pada percobaan ini, sebelum
Cyprinus carpio, Hypophthalmicthys
dibudidayakan di tambak, ikan Nila
molitrix, Labeo rohitayang merupakan ikan
Larasati yang dibenihkan di lingkungan air
air tawar di lingkungan air payau dan
tawar diaklimatisasi pada media berair
menemukan bahwa variable kondisi
payau secara bertahap (kenaikan 5 o/oo
media payau berpengaruh terhadap
per minggu). Ikan Nila adalah salah satu
jenis ikan yang termasuk bersifat pertumbuhan dan komposisi nutrient
eurihaline. Ikan eurihaline merupakan ikan tubuh seperti kadar air, bahan organik,
yang memiliki kemampuan besar untuk protein dan lipid. Hal ini berhubungan erat
mentoleransi perubahan salinitas medium dengan adaptasi fisiologis pada saat
dengan rentang yang luas (Susilo, 2012). beraklimatisasi pada tambak air payau.
Hasil pertumbuhan benih ikan nila yang Secara langsung, salinitas media akan
telah dilakukan menunjukkan bahwa mempengaruhi tekanan osmotik cairan
pertumbuhan ikan nila selama adaptasi tubuh ikan. Apabila osmotik lingkungan
salinitas berkisar antara 1,0–1,2 gr (salinitas) berbeda jauh dengan tekanan
134 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142
Gambar 2. Ikan Nila Larasati (Oreochromis niloticus) yang digunakan pada penelitian
osmotik cairan tubuh (kondisi tidak ideal) lemak, dan juga harus mengandung
maka osmotik media akan menjadi beban vitamin, mineral sehingga menjamin
bagi ikan sehingga dibutuhkan energi pertumbuhan ikan yang dibudidaya
yang relatif besar untuk mempertahankan (Huisman et al., 1979). Malnutrisi pada ikan
osmotik tubuhnya agar tetap berada akan mengurangi kinerja pertumbuhan
pada keadaan yang ideal. Pembelanjaan dan dapat menyebabkan penyakit atau
energi untuk osmoregulasi, akan bahkan kematian (Lovell, 1989). Sehingga
mempengaruhi tingkat konsumsi pakan sangat penting untuk mengembangkan
dan konversi menjadi berat tubuh (Sharaf pakan yang cocok dalam budidaya ikan
et al., 2004). sebagai penyeimbang padat penebaran
ikan budidaya.
Pertumbuhan ikan Nila Larasati di tambak
Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.) 135
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142
Tabel 1. Rata-rata berat dan Pertumbuhan Ikan Nila di tambak dengan kepadatan 10
ekor/meter
136 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142
25
15
3%
10 5%
7%
5
0
0 1 2 3 4
Minggu ke -
Gambar 3. Pertumbuhan Ikan Nila pada padat penebaran 10 ekor/meter dengan jumlah
pakan yang berbeda (3, 5 dan 7% berat ikan/hari)
Tabel 2. Rata-rata berat dan Pertumbuhan Ikan Nila di tambak dengan kepadatan 15
ekor/meter
25
Rata-rata Berat ikan (gram)
20
15
3%
10 5%
7%
5
0
0 1 2 3 4
Minggu ke-
Gambar 4. Pertumbuhan Ikan Nila pada padat penebaran 15 ekor/meter dengan jumlah
pakan yang berbeda (3, 5 dan 7% berat ikan/hari)
Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.) 137
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142
Tabel 3. Rata-rata berat dan Pertumbuhan Ikan Nila di tambak dengan kepadatan 20
ekor/meter
25
Rata-rataBerat ikan (gram)
20
15
3%
10 5%
7%
5
0
0 1 2 3 4
Minggu ke -
Gambar 5. Pertumbuhan Ikan Nila pada padat penebaran 20 ekor/meter dengan jumlah
pakan yang berbeda (3, 5 dan 7% berat ikan/hari)
Tabel 4. Nilai rata-rata parameter kualitas air tambak pemeliharaan ikan Nila Larasati
Suhu(°C)
Minggu ke Salinitas (o/oo) pH
pagi sore
1 29 25 31 8
2 32 24 30 8
3 30 25 30 8
4 34 25 31 8
138 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142
telah mencukupi kebutuhan nutrisi ikan dengan pemeliharaan di air tawar, dan
Nila Larasati. Pakan yang sesuai dengan dianjurkan pula bahwa ikan tersebut
kebutuhan nutrisi ikan terutama protein dapat di budidaya sebagai diversifikasi
serta sesuai dengan sifat dan kebiasaan biota budidaya di tambak air payau,
makan ikan dapat meningkatkan efisiensi dimana budidaya udang saat inio sangat
pakan (Nofyan, 2005). Dikatakan Ali et al. beresiko terkena invasi penyakit.
(2005) pertumbuhan ikan pada tambak
dipengaruhi oleh interaksi berbagai faktor Dari hasil kajian ini, meskipun
seperti makanan, ruang, suhu, salinitas, kelangsungan hidup tidak dipengaruhi
musim dan aktifitas fisik. oleh padat penebaran (P > 0.05) (Tabel 4),
namun secara umum kelangsungan hidup
Hasil penelitian ini menunjukkan ikan Nila Larasati yang dipelihara cukup
bahwa perbedaan padat penebaran tinggi, yaitu berkisar antara 83-89% dan
tidak berpengaruh terhadap tidak berlawanan dengan padat
pertumbuhan mutlak dan laju penebaran. Tingginya kelangsungan
pertumbuhan Ikan Nila Larasati di tambak hidup ikan Nila Larasati yang dipelihara
air payau. Hasil yang sama juga selain didukung oleh kondisi lingkungan
diperlihatkan oleh penelitian Alhassan et tambak yang baik selama penelitian, Hal
al. (2012) yang memelihara benih ikan Nila ini sama dengan hasil penelitan Huang
pada hapa di dalam kolam beton dan Chiu (1997), El-Sayed (1999), El-Sherif
dengan media air tawar dengan dan El-Feky (2009) dan Alhassan et al.
kepadatan 8, 10 and 12 ekor/m3. Pada (2012) dengan kelulushidupan 83-100%.
penelitiannya tersebut konversi pakan, laju
pertumbuhan dan kelangsungan hidup Perairan pesisir merupakan wilayah
ikan nila tidak dipengaruhi oleh padat yang memiliki kerentanan tinggi terhadap
aliran antropogenik yang berasal dari
penebaran yang berbeda. Bahkan padat
limbah aktivitas manusia di wilayah sekitar
penebaran yang semakin tinggi
pesisirmaupun lahan atas. Pesisir
menyebabkan pertumbuhan yang
Semarang merupakan salah satu wilayah
heterogen sehingga berat ikan nila yang
di pesisir utaraJawa yang perkembangan
diperlihara menjadi sangat bervariasi.
tata guna lahannya sangat progresif
(Rositasari dan Lestari, 2013). Peran
Laju pertumbuhan Ikan Nila Larasari
vegetasi mangrove yang berada
yang dipelihara di tambak berkisar 5,64-
dipertambakan sangat berpotensi utnuk
6,12%/hari. Hasil ini cukup baik
menyerap limbah-limbah tersebut
dibandingan dengan pertumbuhan Tilapia
mengingat bahwa salah satu peran
monosex yang dibudidaya di tambak
mangrove adalan sebagai penyerap
udang dengan laju pertumbuhan
berbagai limbah di wilayah pesisir.
6.73%/hari (Saha dan Khatund, 2014).Pada
pemeliharaan ikan Nila Larasati di tambak
Kariada dan Irsadi (2014)
sebaiknya digunakan monoseks jantan
mengatakan bahwa mangrove berperan
untuk mendapatkan pertumbuhan yang
sebagai penampung terakhir bagi limbah
lebih baik. Pertumbuhan ikan Nila jantan
yang terbawa aliran sungai dari industri di
dua kali lebih cepat dari ikan betina.
Bahkan kehadiran ikan nila betina
Tabel 4. Kelulushidupan Ikan Nila Larasati
menyebabkan reproduksi yang tidak
yang dipelihara di tambak dengan
terkendali, terjadinya rekrutmen benih
kepadatan dan ransum pakan yang
yang berlebihan, kompetisi makanan, dan
berbeda
produksi ikan yang lebih kecil dari yang
ditebar sehingga mungkin tidak mencapai
% Padat penebaran (ekor/meter)
ukuran konsumsi yang dikehendaki. Hasil
penelitian Saha dan Khatund (2014) Pakan 10 15 20
memperlihatkan bahwa pada 3 85 87 83
pemeliharan di tambak air payau 87
5 86 86
pertumbuhan dan produksi Tilapia
monoseks lebih tinggi dibandingkan 7 89 84 85
Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.) 139
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142
140 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142
Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.) 141
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142
142 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)