687-Article Text-1746-1-10-20170116
687-Article Text-1746-1-10-20170116
687-Article Text-1746-1-10-20170116
Nugraheni Widyawati
Fakultas Pertanian dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Djoko Murdono
Fakultas Pertanian dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Endang Pudjihartati
Fakultas Pertanian dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRACT
Development of tropical wheat that suitable to low altitude is important in Indonesia. Aims of the
research was to determine agronomic traits and select of wheat genotypes adaptive to tropical
lowland. Three years study was conducted by planting ten wheat genotypes in Tlogoweru village,
Guntur Subdistrict, Demak, Central Java at the altitude + 20 meters above sea level, from 2013
to 2015. From ten wheat genotypes planted in 2013, five wheat genotypes were considered
adaptive, i.e., ALTAR, BASRIBEY, LAJ3302, OASIS and SELAYAR. In 2014 four genotypes were
selected, they are ALTAR, BASRIBEY, LAJ3302 and OASIS. Finnaly, in 2015 genotype ALTAR was
prominent candidate for the lowland tropical wheat varieties in study site. Among genotypes
ALTAR had highest plant height, seed weight per panicle, number of seeds per panicle, number of
productive tillers and yield estimates.
Keywords: Adaptation, heat stress, lowland, tropical wheat, agronomic traits
95
AGRIC Vol. 28, No. 1 & No.2, Juli & Desember 2016: 95 - 104
96
Karakter Agronomi Genotipe Gandum (Triticum Aestivum L.) Pada Lahan Tropis Dataran Rendah (Theresa Dwi Kurnia dkk)
berikutnya dilakukan 10 hari setelah tanam. Nilai ISC < 0.5 menunjukkan ketahanan terhadap
Penyiraman secara intensif dilakukan pada tahap cekaman; ISC > 0.5 < 1 menunjukkan ketahanan
awal penanaman hingga benih berkecambah, medium; ISC > 1 menunjukkan tidak tahan
tanah dijaga agar tetap lembab. Penyiraman terhadap cekaman. Nilai Yp diperoleh dari produksi
selanjutnya dilakukan hanya sekali dalam satu rata-rata deskripsi varietas gandum Dewata.
minggu. Pemanenan dilakukan saat tanaman
HASIL DAN PEMBAHASAN
gandum telah tua, ditandai dengan malai yang
membengkok. Panen dilakukan secara manual Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
dengan memangkas tanaman hingga pangkal pada sepuluh genotipe gandum tahun 2013,
batang, selanjutnya dilakukan penjemuran hingga terseleksi secara alami lima genotipe gandum
benih kering. yang akan diadaptasikan kembali pada tahun
2014, yaitu ALTAR, BASRIBEY, LAJ3302,
Dalam penelitian ini penurunan jumlah genotipe
OASIS dan SELAYAR. Begitu juga pada tahun
yang ditanam merupakan hasil seleksi secara
2015 hanya empat genotipe yang dilanjutkan,
alami terhadap genotipe yang tidak mampu
yaitu ALTAR, BASRIBEY, LAJ3302 dan
bertahan hidup hingga akhir periode penanaman
OASIS. Genotipe lain yang tidak dilanjutkan
atau berproduksi sangat rendah. Hasil penanaman
dianggap tidak mampu menjadi calon varietas
selama tiga tahun akan dibandingkan untuk
dataran rendah tropis karena biji yang dihasilkan
mengetahui kemampuan produksi. Untuk men-
sangat rendah sehingga tidak dapat ditanam pada
dukung pengamatan utama, dilakukan pengamatan
tahun berikutnya.
selintas mengenai iklim dan tanah pada lokasi
penelitian. Parameter utama yang diamati Iklim dan Tanah
adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, berat biji
per malai, jumlah biji per malai dan berat 1000 Lahan tempat penanaman gandum memiliki jenis
benih serta estimasi produksi yang dilanjutkan tanah grumosol (Demak dalam angka, 2014),
dengan perhitungan Stress Susceptibility Index dimana kondisi jenis lahan tersebut memiliki
(SSI) atau Indeks Sensitivitas Cekaman (ISC) struktur tanah padat dan keras terutama pada
(Widyawati et al., 2015). ISC = (1-Y/Yp) : (1- musim kemarau, tanah akan semakin keras dan
X/Xp) retak-retak. Selama tiga tahun pengujian, lokasi
penanaman gandum dilakukan pada lahan yang
Dimana: sama. Analisis tekstur tanah yang dilakukan juga
Y : Rata-rata hasil pada kondisi tercekam menunjukkan bahwa lokasi penelitian memiliki
Yp : Rata-rata hasil pada kondisi tidak tercekam tekstur liat, memiliki sifat yang sama dengan jenis
X : Rata-rata hasil semua genotipe pada tanah grumosol. Data kesuburan tanah selama
kondisi tercekam periode penanaman dapat dilihat pada Tabel 1,
Xp : Rata-rata hasil semua genotipe pada sedangkan suhu dan curah hujan dapat dilihat
kondisi tidak tercekam pada Tabel 2.
97
AGRIC Vol. 28, No. 1 & No.2, Juli & Desember 2016: 95 - 104
Tabel 2 Data suhu dan curah hujan pada lokasi penanaman gandum di Demak
T Maks (oC) T Min (oC) Curah Hujan (mm)
Bulan
* *
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013* 2014 2015
April 35.4 34.7 35.3 24.2 25.3 23.5 2.3 4.4 6.1
Mei 36.2 34.8 36.3 25.4 26.6 23.8 0 3.9 2.3
Juni 36.5 36.2 36.7 25.2 26.2 23.3 0 1.1 0
Juli 38.1 35.0 38.0 25.3 25.8 33.4 0 2.5 0
Agustus 37.5 33.4 38.0 25.1 25.3 22.6 0 4.7 0
September 38.2 36.4 39.7 24.5 24.4 23.1 0.5 0.8 0
Rerata 36.98 35.08 37.33 24.95 25.6 24.95 0.47 2.9 1.4
*
Sumber: Kantor Penyuluhan Pertanian Desa Telogoweru, Kec. Guntur, Kab. Demak
98
Karakter Agronomi Genotipe Gandum (Triticum Aestivum L.) Pada Lahan Tropis Dataran Rendah (Theresa Dwi Kurnia dkk)
Tabel 3 Tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif beberapa genotipe gandum
Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Anakan
Genotipe
2013 2014 2015 2013 2014 2015
ALTAR 18.75 49.27 47.67* 2.1 6.15 7.81*
BASRIBEY 16.99 38.28 42.17 1.26 4 3.74
G-21 12.41 - - 1.12 - -
H-21 18.13 - - 0.48 - -
HP1744 16.11 - - 1.27 - -
LAJ3302 18.31 51.39* 40.39 3.26 7.3 4.65
MENEMEN 12.64 - - 0.88 - -
OASIS 17.33 48.02 34.84 2.46 5.9 4.52
RABE/2*MO88 14.17 - - 1.1 - -
SELAYAR 17.67 48.95 - 1.96 6.2 -
Rerata 16.25+2.35 47.18+5.13 40.23+4.52 1.59+0.84 5.91+1.20 4.30+0.49
tahun 2015 sebagian besar genotipe mengalami budidaya gandum di dataran rendah tropis
penurunan jumlah anakan produktif disebabkan (Mohammadi, 2012). Diperlukan efisiensi
peningkatan suhu dibandingkan musim tanam transpirasi yang tinggi pada tanaman agar pada
tahun 2014. kondisi air yang terbatas tanaman tetap dapat
melakukan aktivitas fisiologis (Changhai et al.,
Karakter Berat Biji per Malai
2010). Selain itu suhu yang terlalu tinggi dapat
Berat biji per malai tanaman sangat dipengaruhi menjadi salah satu penyebab rendahnya produksi,
oleh proses pengisian biji. Pada tahap ini dimana setiap aktivitas fisiologis dan biokimia di
kebutuhan air akan sangat diperlukan untuk dalam tanaman akan sangat dipengaruhi suhu
proses translokasi tanaman. Hasil penelitian (Modhej et al., 2015). Pada penelitian yang telah
menunjukkan bahwa terjadi penurunan berat biji dilakukan tahun 2015 memberikan hasil bahwa
per malai dari tahun ke tahun untuk semua genotipe ALTAR memiliki berat biji per malai
genotipe yang dicoba (Gambar 1). Rendahnya yang paling tinggi dibandingkan ketiga genotipe
curah hujan dan minimnya irigasi merupakan lainnya. Meskipun hasil tersebut tidak berbeda
salah satu kendala yang dihadapi dalam proses secara signifikan tetapi dibandingkan dengan nilai
99
AGRIC Vol. 28, No. 1 & No.2, Juli & Desember 2016: 95 - 104
rata-rata pada tahun 2015, selisih ALTAR berada Karakter Berat 1000 Biji
di atas nilai standar deviasi. Hal ini dapat
Benih dengan berat 1000 biji yang tinggi meng-
menunjukkan bahwa genotipe ALTAR lebih mampu
gambarkan kualitas benih yang baik dan umumnya
bertahan pada wilayah tropis dataran rendah.
memiliki daya berkecambah yang tinggi. Untuk
Karakter Jumlah Biji per Malai itu pengamatan berat 1000 biji penting dilakukan
dalam menilai kualitas benih (Protic et al., 2007).
Kegiatan untuk deteksi ketahanan tanaman
Berdasarkan uji yang telah dilakukan, terjadi
terhadap kekeringan dapat dilakukan pada tahap
peningkatan berat 1000 biji dari tahun ke tahun
perkecambahan, tetapi untuk beberapa genotipe
dimana hal ini menunjukkan bahwa terjadi
gandum yang diuji, nantinya diharapkan akan
peningkatan kualitas dari benih yang dihasilkan
memberikan hasil biji yang telah mengalami
(Gambar 3). Pada penelitian tahun 2014 terlihat
proses adaptasi sehingga penanaman hingga
bahwa pada semua genotipe yang ditanam terjadi
panen sangat penting untuk dilakukan. Perhitungan
peningkatan dibandingkan tahun 2013. Pada
hasil panen yang menunjukkan banyaknya biji
tahun 2015 kembali mengalami penurunan berat
yang mampu terbentuk dapat menggambarkan
1000 biji dengan nilai tertinggi diperoleh pada
besarnya keberhasilan dalam proses penyerbukan.
genotipe OASIS. Nilai berat 1000 biji yang
Umumnya pada wilayah dataran rendah tropis
terjadi mulai masa antesis hingga masak fisiologis
tanaman gandum mengalami cekaman suhu
sangat dipengaruhi oleh proses pengisian biji atau
tinggi dan kekeringan. Hal ini dapat terlihat pada
translokasi pada tanaman. Proses translokasi
tingginya polong hampa yang disebabkan polen
tersebut salah satunya tergantung pada ketersediaan
menjadi steril (Rasul et al., 2011). Tetapi pada hasil
air oleh tanaman sehingga penurunan nilai berat
penelitian ini terlihat adanya peningkatan jumlah
1000 biji tahun 2015 dapat disebabkan karena
biji per malai pada tahun 2014 dibandingkan tahun
rendahnya curah hujan selama kegiatan penelitian
2013 (Gambar 2), yang menunjukkan genotipe
berlangsung.
gandum yang ditanam mampu beradaptasi dan telah
mengalami kemajuan seleksi (Semenov et al., Estimasi Produksi beberapa Genotipe
2014). Pada penanaman tahun 2015, genotipe Gandum
ALTAR memiliki jumlah biji per malai tertinggi
Data estimasi hasil produksi beberapa genotipe
sehingga dapat dikatakan bahwa genotipe
gandum dihitung berdasarkan hasil per tanaman
ALTAR memiliki keberhasilan yang tinggi dalam
dikalikan dengan jumlah tanaman per hektar.
hal penyerbukan dan pembentukan biji.
Tabel 4 menunjukkan besarnya jumlah produksi
100
Karakter Agronomi Genotipe Gandum (Triticum Aestivum L.) Pada Lahan Tropis Dataran Rendah (Theresa Dwi Kurnia dkk)
beberapa genotipe gandum yang ditanam selama jukkan genotipe tersebut memiliki ketahanan
tiga tahun dan nilai ISC. Pada percobaan tahun terhadap cekaman, hal ini dapat menjelaskan
2013 dan 2014 menunjukkan ketahanan cekaman bahwa pada tahun 2015 genotipe ALTAR lebih
tertinggi pada genotipe LAJ3302, hal ini juga mampu beradaptasi pada kondisi dengan
nampak pada produksi tahun 2014 genotipe cekaman kekeringan dan suhu tinggi atau lebih
LAJ3302 memberikan hasil tertinggi. Pada toleran dibandingkan genotipe lain yang ditanam
percobaan tahun 2015 semua genotipe gandum (Bala et al., 2014).
yang ditanam mengalami penurunan hasil
Secara umum dapat dilihat bahwa estimasi
produksi, dengan penurunan terendah pada
produksi pada tahun 2014 mengalami peningkatan
genotipe ALTAR dan genotipe ALTAR menun-
hasil pada semua genotipe tetapi pada tahun
jukkan jumlah produksi tertinggi dibandingkan
2015 kembali mengalami penurunan. Hal ini
genotipe lain yang ditanam yaitu 2.71 ton per
dapat disebabkan karena adanya kemunduran
hektar. Didukung dengan data berat biji per malai,
sifat genetis dari benih yang dihasilkan sehingga
jumlah biji per malai dan berat 1000 biji tertinggi,
sebaiknya benih gandum diberi perlakuan
akan mempengaruhi hasil produksi per hektar
priming sebelum ditanam (Abnavi dan Gobadhi,
(Mohammadi, 2012). Nilai ISC < 0.5 menun-
2012). Selain itu kemampuan produksi juga
101
AGRIC Vol. 28, No. 1 & No.2, Juli & Desember 2016: 95 - 104
dipengaruhi cuaca selama penanaman, pada Ungulan Perguruan Tinggi selama tiga tahun.
tahun 2013 dan 2015 rerata suhu maksimal Ucapan terimakasih juga kepada Rektor
mencapai 36.98 oC dan 37.33 oC dimana suhu Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW),
tersebut lebih tinggi dibandingkan rerata suhu Salatiga dan kepada Dekan Fakultas Pertanian
maksimal pada tahun 2014, yaitu 35.08 oC dan Bisnis, UKSW.
Dari penanaman sepuluh genotipe pada tahun Biesaga K.J., Ostrowska A., Filek M., Dziurka
2013, terseleksi lima genotipe gandum yang M., Waligórski P., Mirek M., Kościelniak
diadaptasikan kembali pada tahun 2014, yaitu J. 2014. Evaluation of spring wheat (20
varieties) adaptation to soil drought
ALTAR, BASRIBEY, LAJ3302, OASIS dan
during seedlings growth stage. Agric
SELAYAR. Lalu pada tahun 2015 hanya empat
J. 4: 96-112.
genotipe yang dilanjutkan, yaitu ALTAR,
BASRIBEY, LAJ33022 dan OASIS. Masing- Changhai S., D. Baodi, Q. Yunzhou, L. Yuxin,
masing genotipe memiliki karakter agronomi S. Lei, L. Mengyu, Haipei. 2010. Physio-
logical regulation of high transpiration
yang berbeda dengan hasil terbaik terlihat pada
efficiency in winter wheat under
genotipe ALTAR karena berdasarkan pengamatan
drought conditions. Plant Soil Environ.
karakter tinggi tanaman, jumlah anakan produktif,
56 (7): 340-347.
berat biji per malai, jumlah biji per malai dan
estimasi hasil per hektar mampu menghasilkan Demak Dalam Angka. 2014. http://demakkab.
nilai tertinggi dibandingkan genotipe yang lain. go.id/publikasi/demak-dalam-angka/ [14
April 2014].
UCAPAN TERIMAKASIH Guendouz A., S. Guessoum, K. Maamri, M.
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Dikti Benidir, M. Hafsi. 2012. Canopy tempe-
rature efficiency as indicators for
yang telah membiayai penelitian ini melalui Hibah
102
Karakter Agronomi Genotipe Gandum (Triticum Aestivum L.) Pada Lahan Tropis Dataran Rendah (Theresa Dwi Kurnia dkk)
103
AGRIC Vol. 28, No. 1 & No.2, Juli & Desember 2016: 95 - 104
***
104