Leaflet Preeklamsia Berat

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)

Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018


http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 10 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

HUBUNGAN KOPING STRES DENGAN KEPATUHAN MINUM


OBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU

1
Friska Ernita Sitorus, 2Dewi Tiansa Barus

Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua


Jl.Besar No 77, Kec. Deli Tua, Kab.Deli Serdang Sumatera Utara 20355
email : [email protected]

Abstract
Pulmonary Tuberculosis (TB) is an infectious disease that still has became theworld
concern. In Indonesia, pulmonary tuberculosis is still major communityhealth problem
eventhough the goverment have already develop Tuberculosis programsince decade
ago. The purpose of this research is to describe factors contributing to pulmonary
tuberculosis through general characteristic of the pulmonary Tubeculos is patients and
their environmental especially housing condition.The aims of Reseach to know the
relationship of coping stress with adherence to Medication in people with Tuberculosis
in Delitua Sub district health centers Delitua Deli Serdang district the year 2017. The
study is Observational, analytic approach of cross sectional. The subject of research
was Pulmonary Tuberculosis sufferers in the region Delitua, County Health Center
Deliserdang. The Data of obtained by the used of questionnaires and direct
observations in the neighborhood Health Center. Sampling of the techniques, namely
the minimum number of samples with 61 samples. The data using computer
programs with the chi-square test with a significance level of 95% (α = 0.05) value p
= 0.001. The results of the data analysis Univariate statistics for trials with Koping
stress indicate that the average sufferer of Tuberculosis are at categories de-stress
kopingAdaktif 70.5%,as for compliance with medication is at a category i.e. 82.0%
Obedient, Chi-square test results Showed there is Relationship stress Compliance with
the Koping medication (0.001). The conclusions of this Reasech showed that stress
Koping have relationships with Medication Compliance.

Keywords: Tuberculosis, Coping Stress, Medication Compliance

1.PENDAHULUAN Dari data yang didapatkan dari


Berdasarkan WHO Penderita TB Dinkes Deli Serdang (2013)
Paru secara global adalah sebanyak mengatakan bahwa penderita TB paru
8,6 juta. Hingga saat ini keberhasilan tahun 2012 adalah 2.616 (75,79%)
pengobatan Tuberkulosis Paru masih jiwa dan prevalensi sebesar
berkisar 86%. Indonesia merupakan 142/100.000 dari total penduduk Deli
negara kedua yang mempunyai Serdang. Kemudian pada tahun 2014
penderita Tuberkulosis Paru yaitu 10 % Penderita TB.Paru di kabupaten Deli
dari total penderita TB Paru di dunia Serdang mengalami peningkatan yaitu
(WHO,2015) 2.886 (Dinkes Deli Serdang, 2015).
Pada tahun 2014 Provinsi Penyakit tuberkulosis
Sumatera Utara juga mengalami merupakan penyakit yang menjadi
peningkatan yang signifikan dalam masalah kesehatan baik tingkat
penderita TB Paru yaitu sebanyak nasional maupun tingkat dunia.
24.052 (76,35%) dengan prevalensi Mycobacterium tuberkulosis telah
174,71/100.000 penduduk Sumatera menginfeksi sepertiga penduduk dunia,
Utara (Dinkes Prov SU, 2015). penyakit TB Paru merupakan penyakit

1
Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 10 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

yang menjalani pengobatan secara sehingga penderita TB paru mengalami


rutin dengan jangka 6-8 bulan (Laban, kejenuhan saat minum obat.
2008).
Kesembuhan penderita TB Paru 2. METODE
tergantung dari berbagai faktor, salah Jenis penelitian ini adalah
satunya adalah kepatuhan minum Analitik Observasional dengan desain
obat, untuk mempertahankan penelitian cross sectional yang
kepatuhan penderita TB paru bertujuan untuk menganalisis
dibututuhkan motivasi dari keluarga hubungan koping stres dengan
atau orang terdekat. Banyak penderita kepatuhan minumobat pada penderita
TB Paru yang gagal dalam pengobatan, TB.Paru di wilayah kerja puskesmas
sehingga penderita harus mengulang Delitua. Pengukuran atau pengamatan
pengobatan dari awal(Fitriatun, 2006). dilakukan pada saat bersamaan pada
Mekanisme koping merupakan data variabel independen dan dependen
suatu perilaku pemecahan masalah (sekali waktu).
yang tujuannya untuk mentralkan Penelitian ini dilakukan di
situasi dalam kehidupan. Mekanisme Wilayah Kerja Puskesmas Delitua.
pemecahan masalah stres yang dapat Populasi dalam penelitian ini adalah
dilakukan oleh penderita TB paru seluruh pasien TB.Paru di wilayah kerja
berupa koping adaptif (efektif) dan puskesmas delitua, dengan
koping maladaptif (inefektif), Suliswati menggunakan sampel minimum dengan
(2005). Mekanisme koping merupakan nilai probabilitas 0,2 maka ditetapkan
suatu usaha yang dilakukan seseorang jumlah sampel adalah 61 responden
dalam menghadapai masalahnya dengan kriteria inklusi penderita TB
(Stuart GW, 2005). Keliat (2005) juga yang sedang menjalani pengobatan dan
mengatakan dalam teorinya bahwa kriteria ekslusi penderita TB+HIV.
mekanisme koping adalah cara yang Instrumen yang digunakan
dilakukan seseorang dalam menghadapi untuk pelaksanaan penelitian adalah
masalahnya, menyesuaikan diri dengan menggunakan kuisioner koping
terhadap semua situasi yang bersifat stres yang terdiri dari 20 pernyataan
mengancam sehingga penderita TB dengan hasil ukur koping adaptif dan
Paru tidak takut dalam menjalani koping maladaptif, selanjutnya
pengobatan nya. kuisioner kepatuhan minum obat yang
Penelitian strategi koping pasien terdiri dari 2 pernyataan dengan hasil
dari beberapa penyakit berat yang ukur patuh dan tidak patuh.
dilakukan oleh Ernita (2010) dan Data di analisis dengan
Widiastuti (2003) menunjukan bahwa menggunakan metode univariat yang
problem psikologis yang dihadapi bertujuan untuk mengetahui distribusi
penderita adalah stres, putus asa dan frekuensi karakteristik responden,
takut akan kematian, strategi koping variabel independen dan dependen, dan
yang digunakan individu adalah uji bivariat dengan menggunakan uji
dengan cara menangis, Berbagai chi-square yang bertujuan untuk
penelitian menunjukkan bahwa koping menganalisis hubungan koping stres
yang berbeda-beda pada pasien dari dengan kepatuhan minum obat pada
berbagai penyakit, untuk pasien TB penderita TB paru di wilayah kerja
paru memiliki mekanisme koping puskesmas Delitua
dengan menjalani pengobatan 6 bulan,

2
Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 10 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

3. HASIL Kepatuhan minum obat


a. Karakteristik Responden responden dalam penelitian ini dibagi
Berdasarkan karakteristik menjadi dua kategori, frekuensi
responden dapat dilihat bahwa kepatuhan minum obat dapat dilihat
mayoritas usia penderita TB.Paru dalam tabel berikut.
adalah usia 29-39 tahun yaitu 35,9%, Tabel 3. Distribusi Frekuensi
berdasarkan pekerjaan mayoritas Responden berdasarkan Kepatuhan
responden sebagai buruh yaitu 52,9%, Minum Obat.(n=61)
berdasarkan jenis kelamin mayoritas No Kepatuhan f %
berponden adalah laki-laki yaitu 1 Patuh 50 82
sebanyak 63,9%, dan berdasarkan 2 Tidak Patuh 11 18
pendidikan mayoritas penderita TB.Paru
adalah berpendidikan SD yaitu d. Hubungan Koping stres dengan
sebanyak 37,7%. kepatuhan Minum obat penderita
Tabel 1. Distribusi frekuensi Tuberkulosis Paru
karakteristik responden
No Karakteristik f % Berdasarkan hasil penelitian
Usia menunjukan bahwa 43 (70,4 %) orang
29-39 Tahun 14 22.8 yang memiliki koping stres adaktif , 40
1
40-48 Tahun 23 35.9 orang (80,0%) patuh dan 3 orang
≥ 49 Tahun 24 39.3 (27,2%) tidak patuh, sedangkan
Pekerjaan responden yang memiliki koping stres
Buruh 32 52.5 maladaktif sebanyak 18 orang (29,5%),
2
Pedagang 22 36 diantaranya 10 orang (20,0 %) patuh
IRT 7 11.5 minum obat dan 8 orang (72,7%) tidak
Jenis Kelamin patuh minum obat. Berdasarkan hasil
3 Laki-Laki 39 63.9 uji statistik dengan menggunakan chi-
Perempuan 22 36.1 square menunjukan bahwa pValue
Pendidikan (=0,05) < α (=0,01). Maka dapat
SD 23 37.7 disimpulkan Bahwa Ha diterima yaitu
4 SMP 13 21.3 ada hubungan Koping stres dengan
SMA 18 29.5 kepatuhan minum obat di Puskesmas
PT 7 11.5 Delitua Tahun 2017.
Tabel 4 Hasil Analisa antara
b. Koping Stres Variabel Independen dengan
Koping stres responden dalam Variabel Dependen
penelitian ini dibagi menjadi dua Kepatuhan
P-
kategori, frekuensi distribusi koping Kopin Minum Obat
Total valu
stres dapat dilihat pada tabel berikut. g Patuh Tidak
e
Tabel 2. Distribusi frekuensi Stres Patuh
Responden berdasarkan koping f % f % f %
stres Adapt 4 8 27, 4 70,
3
No Koping Stres f % if 0 0 2 3 4 0.00
1 Adaptif 43 70,5 Mal- 1
1 2 72, 1 29,
2 Maladaptif 18 29,5 adapt 8
0 0 7 8 5
if
c. Kepatuhan Minum Obat .

3
Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 10 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

4. PEMBAHASAN kehilangan motivasi untuk melakukan


a. Koping Stres perawatan diri secara rutin (Lustman,
Kemampuan menghadapi stres berbeda 2000 dalam Wu, 2007).
pada setiap individu tergantung
kemampuan koping yang dimiliki. b.Kepatuhan Minum Obat
Koping merupakan respon yang Penderita yang patuh berobat adalah
dilakukan tubuh untuk mengurangi yang menyelesaikan pengobatan secara
beban fisik, emosional, dan psikologis teratur dan lengkap tanpa terputus
yang berhubungan dengan aktivitas selama minimal 6 bulan sampai dengan
atau kesibukan sehari-hari (Snyder, 9 bulan (Depkes RI, 2010). Dari hasil
1999) distribusi frekuensi didapatkan bahwa
Bagaimana orang berupaya mengatasi responden yang patuh minum obat
masalah atau menangani emosi yang sebanyak 50 orang (82,0%),
umumnya negatif yang ditimbulkanya. sedangkan responden yang tidak patuh
Bahkan di antara mereka yang menilai 11 orang (18,0%).
suatu situasi sebagai penuh stres, efek Tampak bahwa dari tabel distribusi
stres dapat bervariasi tergantung pada frekuensi responden sebanyak 61 orang
bagaimana individu menghadapi situasi dominan paling banyak patuh minum
sebagai penuh stres, efek stres dapat obat, walapun efek samping obat OAT
bervariasi tergantung bagaimana sangat berdampak pada Tubuh mereka
individu menghadapi berbagai situasi akan tetapi respon keinginan pasien
yang terjadi (Gerald C.Davison, 2010). untuk sembuh dari penyakit
Dari hasil Distribusi Frekuensi Tuberkulosis sangat besar.
Responden yang memiliki Koping stres Hasil penelitian Setyawan (2007) yang
adaktif sebanyak 43 orang (70,5%), menyatakan bahwa variabel usia,
dan koping stres maladaktif sebanyak tingkat pendidikan, pekerjaan, status
18 orang (22,5%). Dapat dilhat dari pernikahan, keterlibatan dalam
tabel frekuensi diatas bahwa responden masalah hukum dan kepribadian
yang memiliki respon koping adaptif disosial merupakan variabel yang
lebih banyak dibandingkan koping stres berpotensi sebagai variabel perancu
maladaktif. terhadap kepatuhan pasien.
Koping yang efektif dan tepat akan
memberikan kemampuan kepada c. Hubungan Koping Stres Dengan
pasien untuk menyesuaikan diri atau Kepatuhan Minum Obat
menghadapi stressor seperti; nyeri, Penelitian strategi koping pasien dari
hilangnya sebagian fungsi tubuh, beberapa penyakit berat yang
mualmuntah, anoreksia, kelelahan, dilakukan oleh Ernita (2010) dan
penurunan mobilitas, isolasi sosial, Widiastuti (2003), menunjukan bahwa
harga diri, ketidakpastian, takut akan problem psikologis yang dihadapi
kematian penyesuaian diri dengan penderita adalah stres, merasa
lingkungan rumah sakit, dan bersalah, putus asa dan ketakutan akan
sebagainya (Keliat, 1997). kematian dalam hidup, strategi koping
Depresi dapat menimbulkan keinginan yang digunakan pasien adalah
seseorang dalam menyelesaikan menangis, Berbagai penelitian
pekerjaan dan hasil yang diinginkan. menunjukkan bahwa koping yang
Depresi dapat berkontribusi pada berbeda-beda pada pasien dari
penurunan fungsi fisik dan emosional berbagai penyakit, untuk pasien TB
yang menyebabkan seseorang menjadi paru memiliki mekanisme koping

4
Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 10 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

dengan menjalani pengobatan 6 bulan, responden yang memiliki koping stres


sehingga penderita TB paru mengalami maladaktif sebanyak 18 orang (29,5%),
kejenuhan saat minum obat. diantaranya 10 orang (20,0 %) patuh
Berdasarkan penelitian dukungan sosial minum obat dan 8 orang (72,7%) tidak
pada penderita Tb paru menunjukkan patuh minum obat.
sebagian besar pasien memperoleh Berdasarkan hasil uji statistik
dukungan sosial yang sedang dengan menggunakan chi-square
mempunyai kualitas hidup yang menunjukan bahwa pValue (=0,05) < α
sedang, terlihat dari data yang (=0,01). Maka dapat disimpulkan
diperoleh bahwa semakin sedikitnya Bahwa Ha diterima yaitu ada hubungan
dukungan sosial yang dirasakan oleh Koping stres dengan kepatuhan minum
pasien maka semakin berpengaruh obat di Wilayah Kerja Puskesmas
terhadap penurunan kualitas hidupnya. Delitua Tahun 2017.
Sedangkan pada coping stres pasien,
sebagian besar pasien mampu
mengatasi stresnya dalam kategori DAFTAR PUSTAKA
sedang. Hal ini menyebabkan adanya Depkes RI. 2010. Pedoman
perubahan pada kualitas hidup namun Nasional Penanggulangan
tidak banyak pengaruhnya. Hasil Tuberkulosis. Jakarta: Depkes.
penelitian menunjukkan jumlah pasien Dinkes Prov SU. Profil Kesehatan
dengan coping stres sedang yang Provinsi Sumatera Utara Tahun
mempunyai kualitas hidup sedang dan 2015. Medan; Dinas Kesehatan
mempunyai kualitas hidup baik Provinsi Sumatera Utara. 2015.
jumlahnya hampir sama. (Issa, 2009). Dinkes Kab.Deli Serdang. Profil Dinas
Dari hasil distribusi ferekuensi Kesehatan Kab.Deli Serdang. 2015
menunjukan bahwa 43(70,4 %) orang Ernita Novalia. (2010). Koping
yang memiliki koping stres adaktif , 40 Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang
orang (80,0%) patuh dan 3 orang Menjalani Hemodialisa di Rumah
(27,2%) tidak patuh, sedangkan Sakit Umum Pusat H.Adam
responden yang memiliki koping stres Malik Medan.
maladaktif sebanyak 18 orang (29,5%), http://repository.usu.ac.id/bitstrea
diantaranya 10 orang (20,0 %) patuh m/123456789/24973/6/Abstract.pd
minum obat dan 8 orang (72,7%) tidak f. Diunduh Tanggal 15 November
patuh minum obat. 2017.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan Fitriatun Rosidah. 2006. Beberapa
menggunakan chi-square menunjukan faktor Yang berhubungan dengan
bahwa pValue (=0,05) < α (=0,01). keberhasilan pengobatan TB Paru
Maka dapat disimpulkan Bahwa Ha Di BP4 Tegal Tahun 2006.
diterima yaitu ada hubungan Koping Semarang. Universitas
stres dengan kepatuhan minum obat di Muhhammdiyah Semarang
Puskesmas Delitua Tahun 2017 Gerald C.Davison, John M.Neale, Ann
M.Kring. 2010. Psikologi Abnormal
5. KESIMPULAN (diterjemahkan oleh Noermalasari
Berdasarkan hasil distribusi Fajar), edisi ke-9, Jakarta: Raja
frekuensi menunjukkan bahwa 43(70,4 Garfindo Persada
%) orang yang memiliki koping stres Issa BA, Yusuf AD, Kurangga SI.
adaktif , 40 orang (80,0%) patuh dan 3 Depression comorbidity among
orang (27,2%) tidak patuh, sedangkan patients with tuberculosis in a

5
Jurnal Keperawatan & Fisioterapi (JKF)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
============================================================================================
Received: 10 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

university teaching hospital


outpatient clinic in Nigeria. Mental
Health in Family Medicine; 2009.
Vol 6 (3):133-8.
Keliat, B.A., 1997, Gangguan Koping,
Citra Tubuh, dan Seksual pada
Klien Kanker. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta,
Keliat Budi A, 2005, Proses
Keperawatan Jiwa, Edisi 2, Jakarta
: EGC
Laban, Yoannes. 2008. TBC Penyakit
Dan Cara Pencegahannya.
Yogyakarta: Kanisius
Setyawan AB., 2007, Hubungan Antara
Fungsi Keluarga Dengan Kepatuhan
Berobat Pasien Program Terapi
Rumatan Metadon RSU Dr.
Soetomo Surabaya, Bagian Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma, Surabaya.
Stuart GW & Laraia, 2005, Principles
and practice of psychiatric nursing,
Elsevier Mosby, Alih Bahasa Budi
Santosa, Philadelphia
Snyder, C, R. 1999. Coping; The
Psychology of what work
World Health Organization (WHO).
Global Tuberculosis Report 2015.
Switzerland. 2015.
Widyastuti. (2003). Mekanisme Koping
Penderita Diabetes Militus. Artikel :
STIKES Maharani Malang.
Wu, S.F.V., Courtney, M., Edward, H.,
McDowell, J., Shortridge-Baggett,
L.M., Chang, P.J., 2006.
Selfefficacy, outcome expectation
and self care behavior in p with
type diabetes in taiwan.

You might also like