Full Paper Fix

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Seminar Nasional “Kontribusi Pascasarjana dalam Pengembangan IPTEKS dengan Berpijak

pada Nilai-nilai Kebangsaan dan Bela Negara”

THE RELATIONSHIP BETWEEN CALCIUM SUPPLEMENTATION AND


FRUIT INTAKES TO PREECLAMPSIA OF PREGNANT WOMEN
IN THE THIRD TRIMESTER

Laila Fitriani
Human Nutrition, Nutrition Science, Postgraduated UNS, Surakarta, Indonesia
Email: [email protected]

Ari Natalia Probandari


Departement of Public Health, Faculty of Medicine UNS, Surakarta, Indonesia
Email: [email protected]

Budiyanti Wiboworini
Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine UNS, Surakarta, Indonesia
Email: [email protected]

ABSTRACT

Introduction : preeclampsia is a cause of high maternal mortality rates. One of the risk
factors of the preeclampsia is the lack of nutrients such as vitamin A, calcium, sodium
and potassium. Calcium intake of pregnant women is not only found from calcium
supplementation, but also found from food consumed such as fruit. Objective: to analyze
the relationship of calcium supplementation, fruit intakes to preeclampsia of pregnant
women in the third trimester. Method: analytic observational using cross sectional
design. A total of 65 third trimester pregnant women were involved in the study in
Bantul, Yogyakarta. Variable of supplementation included compliance with calcium
supplementation and calcium dose consumed taken by using a questionnaire, while fruit
intakes was taken by Food Frequency Questionnaires and Food Recall 2x24 hours.
Results: most of the pregnant women was non-compliance with calcium supplementation
(53.8%) and the dose of calcium consumed per day was 437.7 mg. The avarage of fruit
intakes of pregnant women was 206.6 gram/day. The bivariate analysis stated that there
were significant differences between compliance with calcium supplementation (p =
0.002, 95% CI: 0.548-0.885) and calcium dose (p = 0.001) with preeclampsia. There were
significant differences fruit intakes (p = 0.027, 95% CI: 0.654-0.889) with preeclampsia.
Conclusion: there was a significant relationship between calcium supplementation and
fruit intakes with preeclampsia in third trimester pregnant women.

Keywords: calcium supplementation, compliance, fruits intake, preeclampsia, third


semester pregnancy,
Seminar Nasional “Kontribusi Pascasarjana dalam Pengembangan IPTEKS dengan Berpijak
pada Nilai-nilai Kebangsaan dan Bela Negara”

HUBUNGAN SUPLEMENTASI KALSIUM DAN ASUPAN BUAH-BUAHAN


PADA KEJADIAN PREEKLAMPSIA IBU HAMIL TRIMESTER III

Laila Fitriani
Human Nutrition, Ilmu Gizi, Pascasarjana UNS, Surakarta, Indonesia
Email: [email protected]

Ari Natalia Probandari


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta, Indonesia
Email: [email protected]

Budiyanti Wiboworini
Bagian Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta, Indonesia
Email: [email protected]

ABSTRAK

Latar Belakang : kejadian preeklampsia adalah satu satu penyebab tingginya angka
kematian ibu. Salah satu faktor resiko penyebab kejadian preeklampsia diantaranya
adalah kurangnya zat gizi seperti vitamin A, kalsium, natrium dan kalium. Asupan
kalsium ibu hamil tidak hanya diperoleh dari suplementasi kalsium, tetapi juga diperoleh
dari makanan yang dikonsumsi seperti buah-buahan. Tujuan : untuk menganalisis
hubungan suplementasi kalsium, asupan buah-buahan pada kejadian preeklampsia ibu
hamil trimester III. Metode : observasional analitik dengan menggunakan rancangan
cross sectional. Sebanyak 65 orang ibu hamil trimester III ikut serta dalam penelitian di
Bantul, Yogyakarta. Variabel suplementasi meliputi kepatuhan terhadap suplementasi
kalsium yang dikonsumsi diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner,
sementara asupan buah-buahan diperoleh melalui Food Frequency Questionaire dan
Food Recall 2x24 jam. Hasil : rata-rata ibu hamil tidak patuh mengkomsumsi suplemen
kalsium (53,8%) dan dosis kalsium yang dikonsumsi per hari rata-rata 437,7 mg. Asupan
rata-rata buah-buahan per hari ibu hamil sebesar 206,6 gr. Uji bivariat menyatakan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kepatuhan (p= 0,002, 95% CI: 0,548-
0,858) dengan kejadian preeklampsia. Terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan
buah-buahan (p= 0,027, 95% CI: 0,654-0,889) dengan kejadian preeklampsia.
Kesimpulan : terdapat hubungan yang signifikan antara suplementasi kalsium dan
asupan buah-buahan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil trimester III.

Kata Kunci: suplementasi kalsium, kepatuhan, asupan buah, preeklampsia, kehamilan


trimester III

Pendahuluan

Preeklampsia merupakan gangguan multisistem secara progresif yang ditandai


dengan munculnya hipertensi dan proteinuria, atau hipertensi dan disfungsi organ tanpa
proteinuria yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Preeklampsia dapat
menyebabkan ganggguan fungsi organ dan penyakit baik pada ibu maupun janinnya.
Hubungan Suplementasi Kalsium dan Asupan Buah-Buahan pada Kejadian Preeklampsia Ibu
Hamil Trimester III

Preeklampsia tingkat berat pada ibu hamil dapat menyebabkan peningkatan resiko
disfungsi diastolik dan edema paru peripartum dan selanjutnya dapat menyebabkan
peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler (Vaught et al., 2018). Pada janin dengan
ibu yang menderita preeklampsia dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin
dan preeklampsia berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya penyakit displasia
bronkopulmoner pada bayi (Kimhyun et al., 2018).

Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Bantul, yogyakarta, Angka Kematian


Ibu (AKI) Tahun 2017 sebesar 72,85/100.000 kelahiran hidup yakni 9 kasus dan 2
diantaranya disebabkan oleh preeklampsia (DINKES Bantul, 2017). Penyebab
terjadinya preeklampsia belum diketahui secara jelas dan dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa preeklampsia disebabkan oleh adanya
peningkaan stres oksidatif. Penelitian oleh Syehki et al.(2015) membuktikan bahwa ada
hubungan signifikan antara asupan zat gizi dan status antioksidan pada ibu yang
menderita preeklampsia. Asupan zat gizi tertentu diketahui berhubungan dengan
preeklampsia seperti vitamin A, kalsium, natrium, dan kalium. Mikronutrien seperti
vitamin A tersebut dapat memicu terjadinya stres oksidatif dan selanjutnya
berkontribusi menjadi inflamasi melalui jalur komunikasi sel yang dimediasi oleh
Nuclear Factor-Kappa B (NF-κB-) dan menghasilkan radikal bebas ( Tan et al., 2018).
Sumber vitamin dan mineral dapat diperoleh dari asupan buah yang ibu hamil konsumsi
setiap harinya.

WHO menyarankan untuk mengkonsumsi suplemen kalsium sebanyak 1,5 – 2


gr/hari untuk memenuhi kurangnya kebutuhan asupan kalsium yang diperoleh dari
makanan. Suplementasi kalsium dapat berjalan dengan baik apabila ibu hamil rutin dan
patuh mengkonsumsi supelemen kalsium. Penelitian terdahulu belum banyak meneliti
tentang adanya hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi suplemen kalsium dan
besarnya dosis kalsium yang ideal agar ibu hamil dapat terhindar dari kejadian
preeklamsi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis hubungan
suplementasi kalsium dan asupan buah-buahan dengan kejadian preeklampsia ibu hamil
trimester III.
Hubungan Suplementasi Kalsium dan Asupan Buah-Buahan pada Kejadian Preeklampsia Ibu
Hamil Trimester III

Metodologi

Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik, menggunakan


rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan selama Juli – September 2018 di
seluruh Puskesmas Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan
simple random sampling yaitu dengan cara melakukan pengacakan pada ibu hamil
trimester III sehingga didapatkan 5 ibu hamil pada tiap puskesmas. Kriteria inklusi
dalam penelitian ini meliputi : usia 20-35 tahun, melaksanakan ANC pada trimester III.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini meliputi : mempunyai riwayat penyakit diabetes
mellitus, hipertensi, preeklampsia, dan obesitas.

Data sosiodemografi diperoleh menggunakan koesioner yang telah diisi oleh


responden. Data sosiodemografi yang diperoleh dari reponden yakni umur, paritas,
pekerjaan, dan pendidikan ibu hamil. Data suplementasi kalsium meliputi kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi suplemen kalsium. Data diperoleh melalui wawancara dan
melalui pengisian koesioner. Asupan buah-buahan diperoleh melalui wawancara oleh
enumerator dengan menggunakan kuesioner food frequency dan food recall 2x24 jam.
Asupan buah-buah selanjutnya dikategorikan menjadi 2 yakni cukup (≥ 150 gr/hari) dan
kurang (< 150 gr/hari). Pemeriksaan dan penilaian adanya tanda-tanda preeklampsia
dilakukan oleh tenaga ahli yang meliputi tekanan darah, oedema pada wajah dan
ekstremitas, dan protein urin di lihat dari buku KIA yang di klasifikasikan berdasarkan
buku ilmu kebidanan (Prawiroharjo, 2013).

Uji Kolmogorov Smirnov dilakukan untuk menguji normalitas distribusi data


yang kontinyu dan ditampilkan dalam bentuk rerata ± standar deviasi. Variabel
kategorikal ditampilkan dalam bentuk frekuensi dan persentase. Variabel kontinyu diuji
perbedaannya menggunakan uji independent sample t test untuk data dengan distribusi
normal dan uji mann-whitney untuk data dengan distribusi tidak normal. Uji chi-square
digunakan untuk menguji perbedaan variabel kategorikal. uji statistik dikatakan
signifikan apabila nilai p < 0,05.
Hubungan Suplementasi Kalsium dan Asupan Buah-Buahan pada Kejadian Preeklampsia Ibu
Hamil Trimester III

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik ibu hamil ditunjukkan pada Tabel 1. Penelitian ini mengambil


subjek ibu hamil trimester III dengan usia ibu 20-35 tahun. Rata-rata usia ibu hamil
trimester III sebesar 26,65 ± 3,935 tahun. Sebagian besar ibu hamil dengan paritas
multigravida (≥ 1 kali) sebanyak 50,8%. Paritas seorang wanita dapat mempengaruhi
kesehatan psikologis ibu hamil, terutama pada ibu hamil trimester III yang akan
menghadapi proses pesalinan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil
bekerja sebagai wiraswasta (52,3%) dan sebagian besar merupakan tamatan SMA/MA
(61,5%). Semakin tinggi pendidikan ibu, maka akan semakin berkualitas
pengetahuannya dan semakin matang intelektualnya.

Tabel 1. Karakteristik Ibu Hamil

Karakteristik Ibu n (%) x̄ ± SD


Usia (tahun) 26,65±3,935
Paritas
< 1 kali 32(49,2)
≥ 1 kali 33(50,8)
Pekerjaan
Buruh 7(10,8)
Petani/pedagang 9(13,8)
Guru 4(6,2)
Ibu rumah tangga 11(16,9)
Wiraswasta 34(52,3)
Pendidikan
SD 5(7,7)
SMP 8(12,3)
SMA/MA 40(61,5)
D3 3(4,6)
S1/D4 9(13,8)
x̄ ± SD = rata-rata ± standar deviasi
n= jumlah, % = persentase

Kepatuhan dalam penelitian ini adalah ketaatan atau keteraturan ibu hamil
dalam mengkonsumsi suplemen kalsium yang diterima dari Puskesmas sesuai
dengan anjuran. Hasil analisis bivariat pada tabel 2 menggunakan uji chi-square,
diperoleh adanya perbedaan yang signifikan antara ibu hamil yang patuh dan yang tidak
patuh mengkonsumsi suplemen kalsium dengan kejadian preeklampsia (p= 0,002, 95%
CI: 0,548-0,858). Penelitian oleh Khaing et al.(2017) yang menemukan bahwa
pemberian suplemen kalsium dengan vitamin D selama 9 minggu, dapat menurunkan
Hubungan Suplementasi Kalsium dan Asupan Buah-Buahan pada Kejadian Preeklampsia Ibu
Hamil Trimester III

plasma glukosa darah puasa dan profil lipid pada ibu hamil dan akan menurunkan risiko
terjadinya preeklampsia (p < 0,05).

Tabel 2. Hubungan suplementasi kalsium dan asupan buah-buahan dengan kejadian


preeklampsia
Kejadian Preeklampsia [n(%)]
Variabel Total p-value
Tidak Preeklampsia Preeklampsia
Kepatuhan 0,002*
Tidak patuh 24(44,4) 11(100) 35
Patuh 30(55,6) 0 30
Total 54(100) 11(100) 65
Asupan buah (x̄ ± SD) 206,6 ± 65,4 mg/hari 0,027*
Kurang 36(66,7) 11(100) 47
Cukup 18(33,3) 0 18
Total 54(100) 11(100) 65
x̄ ± SD = rata-rata ± standar deviasi
*p < 0,05 menggunakan uji chi-square
**p < 0,05 menggunakan uji Mann-Whitney

Asupan kalsium yang rendah menyebabkan peningkatan hormon paratiroid


(PTH) dan renin dan ini menyebabkan peningkatan kalsium intraseluler dan akan
menyebabkan vasokonstriksi dan hipertensi. Densitas kalsium ekstraseluler akan
meningkat sesuai dengan peningkatan asupan kalsium dan akan mengurangi sekresi
nitrit oksida (NO) yang dihasilkan endotelium vaskular. Peran suplementasi kalsium
dalam mengurangi gejala preeklamsia seperti hipertensi yakni dengan melepaskan
konsentrasi kalsium intraseluler, mengurangi kontraktilitas otot polos dan
mempromosikan vasodilatasi (Hofmeyr and Attalah., 2017).

Derajat ketidakpatuhan mengkonsumsi suplemen ditentukan oleh beberapa


faktor yaitu kompleksitas prosedur pengobatan, derajat perubahan hidup yang
dibutuhkan, lamanya waktu dimana pasien harus memenuhi nasehat tersebut,
apakah penyakit tersebut benar-benar menyakitkan, apakah pengobatan tersebut
terlihat berpotensi menyelamatkan hidup dan keparahan penyakit yang dipersepsikan
oleh pasien (Sarafino, 2006). Alasan ibu hamil tidak mengkonsumsi suplemen kalsium
dalam penelitian ini adalah sebagian besar mengatakan merasa mual setelah minum
supelemen kalsium (54,3%), responden juga mengatakan sering lupa minum (28,6%),
mengatakan baunya tidak enak (8,6%), serta mengatakan merasa dirinya sehat dan
tidak perlu mengkonsumsi suplemen (5,7%). Menurut Onyeneho, et al.(2016),
Hubungan Suplementasi Kalsium dan Asupan Buah-Buahan pada Kejadian Preeklampsia Ibu
Hamil Trimester III

kepatuhan ibu hamil untuk mengkonsumsi suplemen mikronutrien seperti zat besi dan
kalsium selama 90 hari dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni jarak tempat tinggal,
urbanisasi, kunjungan ANC, usia ibu, pengetahuan dan kondisi keuangan. Penelitian
lain menyatakan bahwa kondisi mual, muntah, dan lupa mengkonsumsi suplemen
karena alasan sibuk menjadi kendala bagi ibu hamil dalam mematuhi rekomendasi
konsumsi suplemen yang sesuai anjuran (Kalipa et al., 2017).

Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi suplemen kalsium dari segi


jumlah suplemen kalsium yang diminum yaitu ibu yang minum sampai habis semua
suplemen kalsium yang di berikan dari Puskesmas adalah sebanyak 30 orang (46,1
%) dan 35 orang (53,8 %) yang tidak minum suplemen kalsium sampai habis. Hal
ini sesuai dengan pernyataan ibu hamil yang menyatakan bahwa ibu tidak minum
suplemen kalsium secara teratur atau tidak menghabiskan suplemen kalsium yang
diberikan oleh petugas kesehatan. Ibu hamil yang paling sedikit minum suplemen
kalsium yaitu hanya minum 30 tablet suplemen kalsium dari 60 tablet kalsium yang
diberikan oleh puskesmas. Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi suplemen kalsium
sangat dipengaruhi oleh diri ibu sendiri dalam menyadari pentingnya suplemen kalsium
bagi dirinya agar tidak mengalami preeklampsia dan bayinya terutama untuk
kesehatannya. Selain dari diri ibu sendiri, faktor yang mempengaruhi kepatuhan
konsumsi tablet kalsium adalah dukungan keluarga (Purnasari et al., 2016).
Pada Tabel 2, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
asupan buah-buahan (p= 0,027, 95% CI: 0,654-0,889) dengan kejadian preeklampsia.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian oleh Agrawal (2014) menunjukkan
bahwa asupan antioksidan dan folat yang tidak memadai dapat berkontribusi terhadap
stres oksidatif dan dengan demikian meningkatkan risiko preeklampsia maupun
eklampsia. Lycopene, antioksidan yang ditemukan dalam banyak buah dan sayuran
merah, juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko terjadinya preeklampsia.
Lima Jenis buah yang sering dikonsumsi ibu hamil adalah jeruk (92,3%), pisang
(90,7%), melon (87,7%) dan semangka (87,7%). Jeruk banyak mengandung vitamin C
yakni dalam 100 gram jeruk, terdapat 53,2 mg Vitamin C. Vitamin C adalah antioksidan
alami yang kuat, selain itu juga mengandung vitamin A yang sangat baik, dan
antioksidan flavonoid lainnya seperti alpha dan beta-karoten, beta-cryptoxanthin, zea-
xanthin dan lutein. Senyawa ini diketahui memiliki sifat antioksidan. Kekuatan total
Hubungan Suplementasi Kalsium dan Asupan Buah-Buahan pada Kejadian Preeklampsia Ibu
Hamil Trimester III

antioksidan atau oxygen radical absorbance capasity (ORAC) jeruk adalah 1.819 µmol
TE/100 gr dan ORAC pisang adalah 795 µmol TE/100 gr (Haytowitz et al., 2010). Stres
oksidatif dan penurunan pertahanan antioksidan meningkatkan peroksidasi lipid dan
menimbukan radikal dan akan menyebabkan kerusakan endotel vaskular. Pada pasien
preeklamsia terjadi penurunan yang signifikan pada AOA, sehingga buah yang
mengandung tinggi antioksidan seperti buah jeruk dapat meningkatkan pertahanan
antioksidan di dalam tubuh (Hussain and Hedar., 2015).
Buah jeruk juga mengandung mineral seperti kalium (181 mg/100 gr) dan
kalsium (40 mg/100 gr). Asupan buah yang mengandung kalsium yang tinggi
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada ibu hamil. Pada ibu hamil terjadi
peningkatan kebutuhan kalsium, terutama di akhir masa kehamilan. Janin dalam
kandungan membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang. Untuk memenuhi
kebutuhan kalsium, janin mengambil kalsium dari ibunya. Sekitar 200 mg/hari kalsium
tersimpan dalam tulang rangka pada trimester ketiga, hingga mencapai 25 sampai 30 gr
(Aritonang, 2010). Selain itu, ekskresi kalsium melalui urin pada akhir kehamilan, rata-
rata meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. Hal inilah
yang menyebabkan terjadinya menurunnya kadar kalsium pada ibu hamil. Konsumsi
asupan buah yang mengandung kalium yang banyak akan meningkatkan kosentrasi
kalium didalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian
ekstraseluler dan dapat menurunkan tekanan darah sehingga mencegah terjadinya
preeklamsia (Darkwa et al., 2017).

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang


signifikan antara suplementasi kalsium dan asupan buah-buahan dengan kejadian
preeklampsia pada ibu hamil trimester III. Petugas kesehatan diharapkan secara aktif
memberikan panduan berisikan cara mengonsumsi suplemen kalsium dengan tepat,
jumlah tablet yang dikonsumsi setiap harinya, termasuk pemantauan kepatuhan ibu
dalam mengonsumsi suplemen kalsium. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan pengetahuan kepada ibu hamil untuk selalu teratur dalam
mengkonsumsi suplemen kalsium dan memperhatikan asupan buah yang cukup agar
dapat terhindar dari preeklampsia
Hubungan Suplementasi Kalsium dan Asupan Buah-Buahan pada Kejadian Preeklampsia Ibu
Hamil Trimester III

Referensi

Agrawal, S. 2014. “Frequency of consumption of specific food items and symptoms of


preeclampsia and eclampsia in Indian women”. International Journal of Medical
Public Health, Vol. 4, No. 4, pp. 350-353.

Aritonang, E. 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor, IPB press kampus IPB Taman
Kencana.

Darkwa, E.O., Djagbletey, R., Boasiako, C.A., Aryee, G., Sottie D., and Akowuah, A.
2017. Serum sodium and potassium levels in preeclampsia: A case-control study
in a large tertiary hospital in Ghana. Journal of Cogent Medicine, Vol. 4, pp. 342-
245.

Dinas Kesehatan Bantul. 2017. Profil Kesehatan Kabeupaten Bantul Tahun 2017,
Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.

Kalipa, Z., Goon, D.T, Yako, E.M, and Okeyo, A. 2017. “Factors Influencing
Adherence to Folic Acid and Ferrous Sulphate Nutritional Intake among Pregnant
Teenagers in Buffalo City Municipality, South Africa”. Pakistan Journal of
Nutrition, Vol. 16, pp. 531-537.

Khaing, W., Vallibhakara, S.A, Tantrakul, V., Vallibhakara, O., Rattanasiri, S.,
McEvoy, M., Attia , J., and Thakkinstian, A. 2017. “Calcium and Vitamin D
Supplementation for Prevention of Preeclampsia: A Systematic Review and
Network Meta-Analysis”. Journal of Nutritions, Vol. 9, No. 10, pp. 1141.

Khan, A., Mandal, S.K., and Pal, A. 2013. “Role of High Dose Calcium in the
Prevention of Preeclampsia”. Journal of Obstetrics & Gynaecology, Vol. 28, No.
2, pp. 66-70.

Kimhyun, D., Seung, S.S, Kyung, K.E., and Han, K.S. 2018. “Association of increased
cord blood soluble endoglin with the development of bronchopulmonary dysplasia
in preterm infants with maternal preeclampsia.” Journal of pregnancy
hypertension, Vol. 13, pp. 148-153.

Haytowitz, D.B., and Bhagwat, S. 2010. USDA Database for the Oxygen Radical
Absorbance Capacity (ORAC) of Selected Foods, Release 2. MaryLAND, USDA.

Hofmeyr, G.J., and Atallah, D. 2017. “Dietary calcium supplementation for prevention
of pre‐eclampsia and related problems: a systematic review and commentary”.
International Journal of Obstetrics and Gynaecology. Vol. 13, No. 72, pp.1-9.

Hussain, M., and Hedar, M. 2015. “Role of Lipid Peroxidation and Total Antioxidant
Activity in Women with Preeclampsia”. Journal andrology and gynecology, Vol.
3, No. 2, pp.132-139.
Hubungan Suplementasi Kalsium dan Asupan Buah-Buahan pada Kejadian Preeklampsia Ibu
Hamil Trimester III

Njiku, F., Wella, H.L., Sariah, A., and Protas, J. 2017. “Prevalence and factors
associated with late antenatal care visit among pregnant women in Lushoto,
Tanzania”. Tanzania Journal of Health Research, Vol. 19, No. 3, pp. 1-6.

Onyeneho, N., Aronu, N., Chukw, N., Agbawodikeiz, U.P., Chalupowsk, M., and
Subramanian, S.V. 2016. “Factors associated with compliance to recommended
micronutrients uptake for prevention of anemia during pregnancy in urban, peri-
urban, and rural communities in Southeast Nigeria”. Journal of Health,
Population and Nutrition, Vol. 35, pp. 35.

Prawirohardjo, S. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta, PT. Bina Pustaka.

Purnasari, G., Briawan, D., and Dwiriani, C.M. 2016. “ Kepatuhan Konsumsi Suplemen
Kalsium Serta Hubungannya dengan Tingkat Kecukupan Kalsium pada Ibu Hamil
Di Kabupaten Jember”. Jurnal Kesehatan Reproduksi, Vol. 7, No. 2.

Tan, B.L, Norhaizan, M.E, and Liew, W.P.P. 2018. “Nutrients and Oxidative Stress:
Friend or Foe?”. Journal of Oxidative Medicine and Cellular Longevity, Vol.
2018, pp. 1-24.

Vaught, A.J., Kovell, L.C., Szymanski, L.M. 2014. “Acute Cardiac Effects of Severe
Pre-Eclampsia”. Journal of American College cardiology, Vol. 2018, No. 72,
pp.1-11.

You might also like